oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
I) Tindakan pada waktu mengalami kesukaran.
Gereja abad pertama ini mengalami kesukaran. Apa yang mereka lakukan pada waktu mengalami kesukaran?
Kalau semua orang kristen hanya mensharingkan berkat, itu akan menimbulkan kesan bahwa ikut Kristus itu enak terus, dan ini jelas salah! Ini bukan hanya salah tetapi juga berbahaya dan merugikan. Mengapa? Karena orang luar yang mendapat kesan bahwa ikut Yesus itu enak terus, lalu mengikut Yesus, dan mereka mendapati bahwa faktanya tidaklah demikian. Mereka akan merasa tertipu oleh kekristenan, dan ini akan menyebabkan mereka membenci kekristenan dan menganggapnya sebagai suatu dusta. Mereka bahkan mungkin akan menceritakan hal ini kepada orang-orang lain.
c) Dengan mensharingkan kesukaran / penderitaan yang kita alami, kita bisa mendapatkan nasehat, penghiburan, pertolongan, dan dukungan doa.
Seringkali pada waktu ada orang mensharingkan problemnya, ada reaksi yang salah, seperti:
Bukan hanya mau mendengar,
tetapi juga harus ada kasih, simpati, mau menasehati, menghibur, menolong
dan mendoakan (bdk. Ro 12:15b - ‘menangislah dengan orang yang
menangis’; 1Kor 12:26a - ‘jika
satu anggota menderita, semua anggota turut menderita’).
Banyak jemaat mempunyai anggapan bahwa merekalah yang harus didoakan oleh hamba Tuhan, bukan sebaliknya. Tetapi ini salah. Sekalipun hamba Tuhan memang mempunyai tugas untuk mendoakan jemaat, tetapi jemaatpun mempunyai tugas untuk mendoakan hamba Tuhan! Ingat bahwa hamba Tuhan bukanlah superman rohani! Ia juga adalah manusia yang lemah, yang condong kepada dosa, yang sama sekali bukan tandingan dari setan, sehingga kalau tidak didukung dalam doa, ia akan jatuh / hancur.
b) Mereka berdoa dengan satu hati.
Dalam ay 24 dikatakan bahwa mereka ‘berseru bersama-sama’.
NIV/RSV: ‘they raised / lifted their voices together’ (= mereka menaikkan suara mereka bersama-sama).
Baik Kitab Suci Indonesia maupun NIV dan RSV salah terjemahan.
Kata yang diterjemahkan ‘bersama-sama’ adalah HOMOTHUMADON, yang terjemahan seharusnya adalah ‘with one accord’ (= dengan suara bulat, seia sekata). Ini terjemahan yang diambil oleh KJV, NKJV, ASV, dan NASB.
Kata Yunani yang sama digunakan dalam Kis 1:14 dan diterjemahkan ‘sehati’.
Beberapa hal yang bisa dipelajari dari hal ini:
Supaya saudara tidak
menganggap bahwa ini sekedar merupakan tafsiran saya, saya berikan tafsiran
/ komentar Calvin tentang ayat ini, dimana ia berkata:
"Paul’s expression, however, intimates,
that some one of the ministers uttered or pronounced prayers in a distinct
voice, and that the whole assembly followed in their minds the words of
that one person, until he had come to a close, and they all said Amen -
to intimate, that the prayer offered up by that one person was that of
all of them in common" (= ungkapan Paulus menunjukkan bahwa salah seorang
pendeta menaikkan doa dengan suara yang jelas dan seluruh jemaat mengikuti
dalam pikiran mereka kata-kata dari orang itu, sampai ia selesai, dan mereka
semua berkata Amin - untuk menunjukkan bahwa doa yang dinaikkan oleh satu
orang itu adalah doa mereka semua).
Ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan khusus-nya pada waktu kita berdoa untuk kesukaran kita. Kalau kita memulai doa kita dengan menceritakan betapa besar kesukaran kita, maka besar kemungkinan bahwa isi doa itu sendiri akan melemahkan iman kita, membuat kita kecil hati, putus asa, dsb. Tetapi kalau kita memulai doa kita dengan menyatakan kemahakuasaan Allah sebagai pencipta, maka kata-kata itu sendiri akan menguatkan iman kita. Setelah itu barulah kita menyatakan permintaan kita, dan kita akan bisa lebih mempunyai iman pada saat menaikkan permintaan itu.
KJV/NASB: Lord (= Tuhan).
Kata bahasa Yunaninya adalah DESPOTES, dari mana kata bahasa Inggris despot (= raja / penguasa lalim) diturunkan.
Tentu saja pada waktu kata ini digunakan untuk Tuhan, tidak dimaksudkan bahwa Tuhan itu lalim. Yang ditekankan adalah otoritas, kuasa dan kedaulatan Tuhan dalam memerintah seluruh alam semesta, dimana Ia tidak tergantung oleh siapapun / apapun di luar diriNya.
b) Allah sebagai pencipta (ay 24).
Kalau Allah adalah pencipta, Allah pasti menguasai dan mengatur ciptaanNya itu dan dengan demikian segala ciptaanNya tergantung kepada Dia!
Orang-orang itu (Herodes dan Pontius Pilatus) berbuat dosa pada waktu mereka membunuh Yesus, tetapi dengan itu mereka melaksanakan Rencana Allah (Ini tentu tidak bisa diartikan bahwa mereka mentaati Allah. Mereka melakukan dosa dengan tujuan / motivasi yang berbeda! Allah merencanakan kematian Yesus untuk menebus dosa manusia. Mereka membunuh Yesus bukan supaya Yesus menjadi Penebus dosa!).
Ay 28: ‘kuasa dan kehendakMu’.
NIV: ‘Your power and will’ (= kuasa dan kehendakMu).
NASB: ‘thy hand and thy purpose’ (= tanganMu dan rencanaMu).
RSV: ‘thy hand and thy plan’ (= tanganMu dan rencanaMu).
KJV: ‘thy hand and thy counsel’ (= tanganMu dan rencanaMu).
Lukas menambahkan kata ‘hand / tangan’ untuk menunjukkan bahwa segala sesuatu terjadi tidak hanya karena adanya Rencana Allah, tetapi juga karena adanya tangan / kuasa Allah yang mengatur semua itu (Providence of God). Jadi, segala sesuatu (dalam arti kata yang mutlak!) bisa terjadi karena Allah menetapkan dan melaksanakan ketetapanNya.
Karena itu ada orang
yang berkata : "A Calvinist is a someone who sees God in everything"
(= Calvinist adalah seorang yang melihat Allah dalam segala sesuatu).
4) Mati terhadap diri sendiri.
Perhatikan bahwa dalam doa itu, jemaat abad pertama ini tidak meminta supaya bebas dari problem, dan bahkan tidak meminta perlindungan dari Tuhan terhadap ancaman orang-orang Yahudi (permintaan ini mungkin ada tetapi secara implicit). Jelas bahwa mereka tidak perduli pada diri mereka sendiri! Yang mereka minta adalah:
Berbeda dengan baptisan Roh Kudus yang hanya bisa terjadi satu kali, kepenuhan Roh Kudus bisa terjadi berulang-ulang.
3) Mereka memberitakan Firman Tuhan dengan berani.
Ada hubungan yang erat antara kepenuhan Roh Kudus dan pemberitaan Firman Tuhan! Orang yang penuh Roh Kudus tidak mesti berbahasa Roh, tetapi ia mesti taat kepada Tuhan. Di sini, ketaatan itu diwujudkan dengan memberitakan Firman Tuhan dengan berani.
4) Ay 33: ‘kuasa yang besar’.
Ini menunjukkan bahwa
mereka diberi kuasa untuk melakukan mujijat-mujijat sesuai dengan permintaan
mereka dalam ay 30.
Tuhan mendengar dan
mengabulkan doa mereka! Kalau dulu Tuhan bisa melakukan hal itu, sekarangpun
Ia bisa! Apakah saudara mempunyai problem / kesukaran? Bawalah kepada Tuhan
dalam doa dengan sikap yang sama seperti yang ada pada jemaat abad pertama!
Tuhan akan mendengar dan mengabulkan doa saudara! Seseorang mengatakan
: "Sorrow looks back, worry looks around, faith looks up"
(= kesedihan melihat kebelakang, kekuatiran melihat ke sekeliling, iman
melihat ke atas). Dalam menghadapi segala
problem, hadapilah dengan melihat ke atas / berdoa! Maukah saudara melakukan
hal itu?