Eksposisi Kisah
Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH PARA RASUL 6:1-7
Dengan bertumbuhnya
gereja, maka muncullah problem (ay1).
I) Apa problemnya? (ay 1).
1) Problem saat
itu adalah dalam persoalan pembagian makanan kepada orang yang miskin (bdk.
ay 2 - ‘melayani meja’).
Adanya pembagian makanan
kepada janda-janda menunjukkan bahwa gereja abad pertama melayani bukan
hanya dalam hal rohani, tetapi juga dalam hal jasmani!
Dalam pelayananNya,
Yesus juga memperhatikan kedua hal ini, yaitu jasmani dan rohani. Contohnya:
dalam Mark 6:34 Ia melakukan pelayanan rohani, yaitu mengajar Firman, dan
dalam Mark 6:35-44 Ia melakukan pelayanan jasmani, yaitu memberi makan
orang banyak.
Gereja bisa menuju extrim
kiri dimana mereka hanya melakukan pelayanan dalam persoalan jasmani, misalnya
memperhatikan kebutuhan orang miskin dalam gereja, menyumbang yatim piatu,
korban bencana alam, dsb, tetapi tidak memberitakan Injil / Firman Tuhan.
Tetapi gereja juga bisa
extrim ke sebelah kanan, dimana gereja begitu menekankan hal rohani, sehingga
mengabaikan pelayanan yang bersifat jasmani, seperti menolong orang miskin
dalam gereja.
2) Mula-mula hal itu
ditangani oleh rasul-rasul sendiri.
Dari Kis 4:35,37 (persembahan
untuk orang miskin diletakkan di depan kaki rasul-rasul) bisa ditarik kesimpulan
bahwa mungkin sekali sampai saat itu, pelayanan meja ditangani oleh rasul-rasul
sendiri. Tetapi mungkin akhirnya mereka menjadi kewalahan menangani hal
itu, setelah jumlah jemaat menjadi lebih banyak.
3) Timbul sungut-sungut
karena ada yang merasa diperlakukan tidak adil (ay 1).
Keluhan ini mungkin
saja tidak betul. Mungkin mereka hanya merasa seolah-olah diperlakukan
dengan tidak adil. Tetapi mungkin juga memang terjadi ketidakadilan, tetapi
yang tidak disengaja, karena bertindak adil secara murni terhadap banyak
orang merupakan sesuatu yang sangat sukar untuk bisa dilakukan.
4) Problem ini merupakan
serangan setan dari dalam.
Kalau dalam Kis
4-5 setan menyerang gereja dengan penganiayaan dari luar, maka sekarang
setan menyerang dengan problem dari dalam (perpecahan). Kita harus selalu
waspada terhadap serangan jenis ini! Setan memang senang memecah-belah
kita dengan memberikan rasa iri, sentimen, benci, dsb.
II) Cara rasul-rasul menangani problem
itu.
1) Rasul-rasul
tak mau menangani sendiri pelayanan meja itu!
Mengapa? Karena mereka
tahu tugas mereka yang terutama yaitu memberitakan Firman Tuhan (ay 2-4).
Ada beberapa pelajaran
yang bisa kita ambil dari hal ini:
a) Hamba Tuhan
harus tahu bahwa pelayanan utamanya adalah memberitakan Firman Tuhan. Pelayanan
yang lain (bezoek, counselling, organisasi, dsb) sekalipun juga penting,
tetapi bukanlah yang terutama. Hal ini harus juga disadari oleh jemaat
supaya jemaat tidak menuntut hamba Tuhan melakukan pelayanan-pelayanan
sekunder sehingga mengabaikan pelayanan primer!
b) Pelayanan Firman
bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan.
Kata-kata ‘memusatkan
pikiran’ dalam ay 4, menunjukkan bahwa pelayanan Firman Tuhan adalah sesuatu
yang berat dan membutuhkan konsentrasi! Jangan anggap bahwa pekerjaan seorang
hamba Tuhan itu ringan / enakl
c) Hamba Tuhan tidak
boleh menangani semua pelayanan!
Ia harus berani menolak
pelayanan yang mengganggu pelayanan Firman Tuhan!
Ay 2: ‘Kami tak merasa
puas’. Ini salah terjemahan! Terjemahan hurufiahnya sebetulnya adalah:
‘It is not pleasing’ (= itu tidak menyenangkan).
Tentu saja yang dimaksud adalah ‘tidak menyenangkan Allah’. Allah tidak
senang kalau hambaNya melakukan pelayanan-pelayanan remeh / sekunder, sehingga
mengabaikan pelayanan yang terutama / primer!
Kalau kita sedang melakukan
hal yang terbaik, maka setan sering datang dan menyodorkan kepada
kita hal yang baik, supaya kita mengabaikan hal yang terbaik
(bdk. Luk 10:38-42). Memang bisa saja pada waktu kita mau melakukan hal
yang terbaik, setan lalu datang dan menawarkan hal yang berdosa, tetapi
ini merupakan serangan yang terlihat dengan jelas. Kelicinan setan justru
adalah bahwa pada waktu kita mau melakukan hal yang terbaik, ia
bukan menawarkan dosa, tetapi menawarkan hal yang baik.
Dalam suatu renungan
harian dikatakan sebagai berikut:
"The great enemy of the life of faith in
God is not sin, but the good which is not good enough. The good is always
the enemy of the best" (= musuh besar dari hidup beriman kepada Allah
bukanlah dosa, tetapi hal yang baik yang tidak cukup baik. Hal yang baik
selalu merupakan musuh dari hal yang terbaik)
- ‘My Utmost for His Highest’, tgl 25 Mei.
Penerapan:
Uang yang seharusnya
bisa diberikan untuk Tuhan / persembahan pembangunan gedung gereja, lalu
disumbangkan orang miskin (Bdk. kata-kata Yesus dalam Yoh 12:8 - "orang-orang
miskin akan selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak selalu ada pada kamu").
Ingat bahwa kalau semua orang kristen berbuat seperti ini, gerejanya yang
akan bangkrut!
2) Rasul-rasul memberi
mandat kepada orang lain untuk menangani pelayanan itu (ay 3).
a) Hamba Tuhan
memang bertugas untuk mendidik jemaat sehingga jemaat bisa melayani (Ef
4:11-12).
Pada waktu rasul-rasul
merasakan bahwa mereka tidak mungkin melakukan pelayanan meja tanpa mengganggu
pelayanan Firman, mereka bukannya menelantarkan pelayanan meja itu, tetapi
memberikannya kepada orang lain / jemaat (ay 3). Dengan demikian mereka
bukan saja tidak menelantarkan pelayanan mereka, tetapi juga mendidik jemaat
untuk melayani.
Hamba Tuhan yang
menangani semua pelayanan mungkin adalah hamba Tuhan yang rajin, tetapi
bagaimanapun ia tidak benar!
b) Ada 7 orang yang
diangkat menjadi diaken-diaken pertama dalam gereja.
Dari mana kita bisa
mengatakan bahwa 7 orang ini adalah diaken?
-
ay 1: kata ‘pelayanan’
dalam bahasa Yunaninya adalah DIAKONIA.
-
ay 2: kata ‘melayani’
dalam bahasa Yunaninya adalah DIAKONEIN.
c) Cara mengangkat:
-
Tidak dengan cara diktator,
padahal mereka adalah rasul-rasul! Mereka menggunakan cara demokrasi /
musyawarah.
-
ay 2: rasul-rasul memanggil
semua murid.
-
ay 3: rasul-rasul menyuruh
murid-murid itu memilih (ay 3: ‘pilihlah’).
-
ay 5: ‘usul’ (NIV: ‘proposal).
Sebetulnya kata
bahasa Yunaninya adalah LOGOS (= word / kata, atau speech
/ perkataan). Tapi dari kata ‘diterima’ dalam ay 5, maka terjemahan ‘usul’
itu bisa diterima.
Ini adalah sesuatu
yang penting dalam kehidupan gereja! Tidak ada orang yang berhak mengambil
keputusan sendiri, kecuali dalam hal yang urgent / mendesak, dimana
tidak ada waktu untuk mengadakan rapat / pembicaraan. Setiap orang kristen
harus belajar untuk tidak mengambil keputusan sendiri, dan juga untuk menghormati
keputusan rapat!
Juga bagian ini mengajar
bahwa dalam pemilihan pejabat gereja, jemaat terlibat!
-
Tidak dengan memberi
kebebasan mutlak!
Rasul-rasul memberikan
syarat-syarat (ay 3).
-
‘tujuh’ bukan lambang
apa-apa, dan ini tidak mutlak (jadi, ini tidak berarti bahwa gereja harus
mempunyai 7 diaken).
-
‘tujuh orang’
[Inggris: ‘seven men’ (= 7 orang laki-laki)].
Ada yang menganggap
hal ini sebagai dasar bahwa diaken harus laki-laki. Tetapi mungkin hal
ini terjadi karena pada jaman itu perempuan tidak dianggap, sehingga diaken
harus laki-laki.
NIV membuang hal
ini tanpa alasan!
NASB: ‘of
good reputation’ (= mempunyai reputasi yang baik).
Ini bisa terlihat
bukan dari karunia bahasa Roh, tetapi dari buah roh (Gal 5:22-23) dalam
hidup mereka.
Artinya: Mengerti
Firman Tuhan (bdk. Maz 119:98-100), dan takut kepada Allah (Amsal 1:7).
Jadi dalam gereja harus
dihindarkan 2 extrim:
Yang benar adalah
cara musyawarah, tapi harus ada pengarahan.
d) Diaken-diaken
yang diangkat (ay 5).
Ada beberapa hal
yang perlu disoroti:
-
mereka mau diangkat
sebagai diaken / diberi pelayanan untuk menangani meja.
Penerapan:
Banyak jemaat yang
sadar bahwa hamba Tuhannya harus mengkhususkan diri dalam pelayanan Firman,
tetapi pada waktu ada pelayanan yang tidak bisa ditangani oleh hamba Tuhan
dan lalu diberikan kepada mereka, mereka menolak. Kalau saudara adalah
orang seperti ini sadarlah bahwa secara tidak langsung saudara menghendaki
hamba Tuhannya yang menangani semua pelayanan.
-
Stefanus ditonjolkan,
mungkin karena ia lebih baik / hebat dari yang lain, tetapi lebih mungkin
lagi, karena Lukas (penulis Kisah Rasul) ingin bercerita tentang Stefanus
dalam Kis 6:8-7:60.
-
Nikolaus. Tidak ada
dasar untuk beranggapan bahwa ia adalah Nikolaus dalam Wah 2:6,15.
-
Semua nama dari ke tujuh
orang itu adalah nama Yunani. Jadi, mereka berasal dari golongan yang merasa
diperlakukan tidak adil! Inilah kebijaksanaan dari gereja abad pertama
itu! Dengan demikian sekarang tidak ada alasan untuk merasa diperlakukan
dengan tidak adil.
3) Jadi jelas bahwa
sekalipun rasul-rasul tidak menangani sendiri pelayanan meja itu, tetapi
mereka tetap menyelesaikan problem pelayanan meja itu.
Sesuatu yang penting
diperhatikan adalah: sekalipun ini adalah problem dari orang-orang miskin
dalam gereja, tetapi rasul-rasul tetap mau membereskannya. Bandingkan dengan
banyak pendeta yang hanya mau menangani problem dari jemaat yang kaya,
tetapi mengabaikan problem jemaat yang miskin.
III) Akibat (ay 7).
Firman Tuhan tersebar.
Artinya: Firman Tuhan diterima oleh lebih banyak orang. Dengan kata lain:
gereja bertumbuh.
Karena rasul-rasul
memusatkan perhatiannya pada pemberitaan Firman Tuhan dengan jalan mengoperkan
sebagian pelayanan kepada orang-orang lain, maka gereja bertumbuh!
Karena itu dalam
satu gereja, baik pendeta, majelis, maupun jemaat, harus sama-sama berusaha
supaya hamba Tuhan bisa berkonsentrasi penuh pada persiapan dan pemberitaan
Firman Tuhan!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@mailcity.com