Eksposisi Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
Kisah Rasul 9:1-31
Catatan:
Paulus menceritakan pertobatannya ini dalam Kis 22:1-21 dan Kis 26:12-23.
Dengan membandingkan Kis 9 ini dengan Kis 22 dan Kis 26, maka kita akan
mendapat gambaran / cerita yang lebih lengkap tentang pertobatannya.
I) Kejahatan Saulus.
Ia hadir,
menyetujui, dan menyaksikan pembunuhan terhadap Stefanus (Kis 7:58 8:1a 22:20).
Ia berusaha membinasakan orang-orang kristen, memasuki rumah mereka, menyeret
mereka dan memasukkan mereka
ke penjara (ay 1-2,13-14 bdk. Kis 8:3 22:4,5,19 26:10-11).
Tetapi yang paling gawat adalah bahwa ia tidak menyadari
akan dosanya, bahkan ia menganggap dosa-dosanya itu sebagai kebaikan. Bukti:
·
Kis
22:3-5 - ‘giat bekerja bagi Allah’.
·
Kis
26:9-11 - ia pernah menyangka bahwa ia harus bertindak keras terhadap nama
Yesus.
·
Fil 3:5-6
- penganiayaan terhadap orang kristen termasuk dalam daftar hal-hal yang dulu
ia banggakan dalam hidupnya.
Kesimpulan: Saulus adalah orang berdosa yang menganggap dirinya baik.
Sebetulnya ini adalah kondisi yang paling celaka, dan rasanya tidak memungkinkan
ia bertobat, apalagi menjadi seorang rasul yang mendirikan begitu banyak
gereja, yang bahkan menulis 13 surat dalam Perjanjian Baru, dan yang akhirnya
mati syahid bagi Kristus! Tetapi tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!
Karena apa? Karena
Yesus menyatakan diri kepadanya:
A) Yesus menyatakan diri secara langsung /
melalui mujijat (ay 3-7).
1) Mujijat
itu.
Ini jelas bukan hanya sekedar sinar, tetapi Yesus sendiri
(bdk. ay 17,27 Kis 22:14 1Kor 9:1 1Kor 15:8 - semua ayat ini mengatakan bahwa
Saulus / Paulus melihat Tuhan).
Ini kelihatannya
bertentangan dengan Kis 22:9 - “Dan
mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia,
yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar”.
Tetapi sebetulnya
kedua bagian ini bisa diharmoniskan.
Penjelasannya:
teman-temannya melihat terang (1), tetapi tidak melihat Yesus (2); mereka
mendengar suara (3), tetapi tidak mendengar / menangkap suara tersebut (4).
Kis 9:7
menceritakan no 3 dan no 2; sedangkan Kis 22:9 menceritakan no 1 dan no 4.
Adalah lucu kalau
ada orang yang menggunakan peristiwa ini sebagai dasar Kitab Suci dari
‘nggeblak’. Mengapa? Karena dalam doktrin mereka dikatakan bahwa nggeblak itu
terjadi karena penerimaan baptisan Roh Kudus / pengurapan Roh Kudus. Ini
terlihat dari kutipan ini:
“....hal
‘tumbang dalam Roh’, yang terjadi pada saat seseorang itu menerima baptisan /
pengurapan Roh Kudus, baik orang percaya tsb menerimanya melalui penumpangan
tangan dari seorang hamba Tuhan ataupun tidak. Tumbang dalam Roh yang dalam
bahasa Inggrisnya dikatakan ‘slain in the Spirit’, terjadi bisa dalam
suatu kelompok (orang banyak) di dalam kebaktian persekutuan umum atau pada
kebaktian di gereja, juga pada pelayanan-pelayanan pribadi”
(‘Warta Bethany’ edisi no. 30, hal 3, kol 1).
Tetapi orang-orang
yang rebah di sini adalah orang kafir (ingat bahwa pada saat itu Saulus belum
bertobat)! Jadi jelas mereka bukan rebah karena menerima Roh Kudus / pengurapan
Roh Kudus, dsb.
b) Saulus
menjawab dengan bertanya: ‘Siapakah Engkau, Tuhan?’ (ay 5a).
Ada yang menganggap bahwa kata ‘Tuhan’ dalam pertanyaan
Saulus itu hanya berarti seperti kata ‘sir’ (= tuan) dalam bahasa
Inggris. Tetapi ini tidak mungkin. Sinar itu, dan rebahnya dirinya, pasti
menyebabkan Saulus tahu bahwa ia sedang berurusan dengan sesuatu yang bersifat
ilahi, sehingga sebutan ‘Tuhan’ betul-betul berarti ‘Tuhan’.
c) Yesus
menjawab: ‘Akulah Yesus yang kauaniaya itu’ (ay 5b).
Bahwa Yesus menjawab pertanyaan ‘Siapakah Engkau, Tuhan?’
dengan kata-kata ‘Akulah Yesus yang kauaniaya itu’, menunjukkan bahwa Ia
menyatakan diri kepada Saulus sebagai Tuhan / Allah.
Penerapan:
·
Sudahkah
saudara percaya bahwa Yesus adalah Allah / Tuhan?
·
Pada
waktu memberitakan Injil, tekankan bahwa Yesus adalah Tuhan / Allah!
3)
Mujijat
itu menyadarkan Saulus akan dosanya (ay 4-5).
Semua tindakan yang ia anggap baik itu ternyata adalah
penganiayaan terhadap Tuhan sendiri, karena memang Tuhan menganggap perlakuan
terhadap anak-anakNya sebagai perlakuan terhadap diriNya sendiri! Bdk. Mat
10:40-42 Luk 10:16 Yoh 13:20.
Ay 5: KJV memberikan tambahan yang seharusnya tidak ada di
sini, tetapi dalam Kis 26:14 - ‘It is hard for thee to kick against the
pricks’ (= Sukar bagimu menendang ke galah rangsang).
Istilah ‘galah rangsang’ oleh NIV/NASB diterjemahkan ‘goads’
[= ‘a sharp-pointed stick used in driving oxen’ (= tongkat berujung
runcing yang digunakan untuk menggiring lembu jantan)].
Kalau lembu jantan untuk pertama kalinya dipakai membajak,
orang yang mengendalikannya memegang tongkat panjang yang ujungnya runcing dan
diletakkan di belakang lembu itu, sehingga tiap kali lembu itu menendang, ia
sakit sendiri. Ini untuk mengajar lembu itu tunduk. Kalau tunduk, ia aman;
kalau berontak, ia sakit sendiri!
Jadi, pada waktu Tuhan berkata supaya Paulus jangan
menendang ke galah rangsang, artinya adalah: Tuhan memperlakukan Paulus seperti
lembu yang mau dididik, dengan memasang galah rangsang. Kalau Paulus
memberontak, ia akan sakit sendiri. Sebaliknya kalau Paulus mau menurut, ia
akan aman.
Penerapan:
Hal seperti ini sering dilakukan oleh Tuhan kepada
anak-anakNya, termasuk saudara. Karena itu, janganlah memberontak kepada
Tuhan, itu hanya akan menambah penderitaan saudara! Sebaliknya, taatlah kepada
Tuhan.
B) Yesus
menyatakan diri / mengajar Saulus melalui Ananias.
1) Ay
6a: KJV memberi tambahan yang seharusnya juga tidak ada di sini, tetapi di Kis
22:10 - ‘And he trembling and astonished said, Lord, what wilt thou have me
to do?’.(= Dan ia dengan gemetar dan heran berkata: Tuhan, apakah yang
Engkau kehendaki untuk aku lakukan?).
Ini menunjukkan bahwa Saulus mau tunduk dan ia meminta
untuk diberi perintah / petunjuk.
Penerapan:
Pernahkah saudara bertanya seperti itu kepada Tuhan?
2) Tetapi
Yesus menjawab Saulus dengan ay 6b yang menyuruhnya pergi ke kota dan nanti
Tuhan akan memberi petunjuk.
Sementara itu, Yesus mengutus Ananias (ay 10-12). Ananias
berusaha menolak (ay 13-14), tetapi Tuhan tetap menyuruh (ay 15), dan akhirnya
Ananias taat (ay 17-18).
Penerapan:
Ada banyak orang tidak mempunyai kerendahan hati dalam
belajar Firman. Atau mereka minta diajar langsung oleh Tuhan, atau mereka
merasa sudah cukup mengerti, dsb. Orang yang seperti ini tidak akan bisa maju
dalam pengertian Firman Tuhan.
Apa yang dilakukan oleh Ananias?
Catatan: rupa-rupanya dalam Kis 26:16-18 Paulus menyingkat cerita, dan
tidak menceritakan tentang Ananias, sehingga apa yang Ananias katakan, ia
ceritakan seakan-akan merupakan kata-kata Yesus secara langsung.
Semua ini membuat Saulus menjadi orang kristen! Tidak
semua orang harus mengalami mujijat seperti yang dialami oleh Saulus itu,
tetapi setiap orang kristen yang sungguh-sungguh harus pernah ‘bertemu dengan
Yesus’. Pernahkan saudara mengalami hal itu? Ada banyak orang kristen yang
menyatakan dirinya kristen sejak kecil / lahir. Ini tidak mungkin. Semua orang
lahir sebagai anak setan / manusia berdosa / musuh Allah. Harus ada saat dalam
hidup orang kristen yang sejati dimana ia ‘bertemu dengan Yesus’, karena kalau
tidak, maka ia bukan orang kristen!
Kalau saudara belum pernah ‘bertemu dengan Yesus’, maka
datanglah saat ini kepadaNya dan terimalah Ia sebagai Juruselamat dan Tuhan
saudara.
1) Ia mau
bersekutu dengan sesama saudara seiman (ay 19b,26a).
Ini adalah sesuatu yang harus ditiru. Saudara harus mau
bersekutu dengan sesama orang kristen.
Memang orang kristennya mula-mula takut kepada Saulus:
·
Ananias
mula-mula juga takut (ay 13-14).
·
Orang
kristen yang di Yerusalem juga takut (ay 26).
Tetapi akhirnya mereka bersatu:
¨
Ananias
menyebut Saulus ‘saudaraku’ (ay 17).
¨
Orang
kristen Damsyik menolong Saulus (ay 25).
¨
Barnabas
menerima Saulus (ay 27).
Penerapan:
Kalau ada orang yang bertobat, sekalipun ia dulunya anti
kristen, maka kita harus menerima dia dan mau bersekutu dengan dia. Tetapi juga
saudara perlu waspada untuk tidak sembarang percaya kepada orang yang mengaku
dirinya dulu beragama lain tetapi lalu bertobat dan dimusuhi / diusir
keluarganya dan karena itu membutuhkan pertolongan / uang. Ada banyak penipu
yang menggunakan kedok pertobatan seperti ini!
a) Saulus
baru bertobat, tetapi sudah memberitakan Injil.
Ada banyak orang kristen yang sudah menjadi orang kristen
puluhan tahun tetapi tidak pernah memberitakan Injil. Bagaimana dengan saudara?
Charles Haddon Spurgeon:
Seorang lain
berkata:
“Christ alone can save this world, but Christ can’t save this world
alone” (= hanya Kristus yang bisa
menyelamatkan dunia ini, tetapi Kristus tidak bisa menyelamatkan dunia ini
sendirian).
Saya berpendapat bahwa kata-kata ‘tidak bisa’ dalam
kutipan ini agak terlalu keras. Kristus tentu saja bisa, tetapi Ia tidak mau.
Itu bukanlah caranya. Ia mau menyelamatkan dunia ini menggunakan saudara!
b) Saulus
menghadapi permusuhan (ay 23-24,29 bdk. ay 16).
Memang orang kristen yang memberitakan Injil tidak mungkin
tidak dimusuhi! Saulus juga demikian, tetapi ia pantang mundur!
c) Pemberitaan
Injil yang Saulus lakukan membuat orang-orang yang melihatnya menjadi heran (ay
21)! Mereka heran atas perubahan hidup yang begitu drastis dalam hidup Saulus.
Penerapan:
Orang dunia jaman sekarang sering heran melihat hidup
orang kristen, bukan karena hidup orang kristen berubah ke arah yang positif,
tetapi justru karena hidup orang kristen tidak berbeda dengan orang dunia. Ini
betul-betul memalukan. Maukah saudara menjadi seperti Saulus?
Ingat bahwa perubahan hidup adalah ciri orang kristen yang
sejati. Adakah perubahan hidup dalam diri saudara sejak saudara menjadi orang
kristen?
·
dalam
kerajinan berbakti, ikut Pemahaman Alkitab, bersaat teduh.
·
dalam
memberi persembahan.
·
dalam hal
dusta, zinah, benci / dendam, iri hati, cinta uang, fitnah, gila hormat /
sombong, caci maki / kata-kata kotor, malas / tidak berdisiplin, rokok, judi,
mabuk, dsb.
·
dalam hal
pelayanan, Pemberitaan Injil dsb.
Herankah orang-orang di sekitar saudara melihat perubahan
hidup saudara? Maukah saudara berubah? Mintalah Tuhan mengubah hidup saudara,
sehingga saudarapun bisa memuliakan Tuhan sama seperti Saulus!
Catatan:
email us at : gkri_exodus@lycos.com