Eksposisi Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 16:13-40
I)
Serangan setan.
Dalam
bacaan hari ini kita melihat ada 3 peristiwa dimana setan menyerang Paulus.
1) Peristiwa pertama (ay 13-15).
a) Paulus dan
kawan-kawannya pergi ke ‘tempat sembahyang’.
Kalau
ada lebih dari 10 orang, maka orang Yahudi membuat ‘synagogue’ (= tempat
ibadah). Tetapi kalau kurang dari 10 orang, maka mereka membuat ‘tempat
sembahyang’, yang biasanya dibuat di tepi sungai untuk memudahkan mereka
mendapatkan air untuk upacara pembasuhan yang mereka lakukan.
Jadi
bahwa dalam ay 13 dikatakan ‘tempat sembahyang’, jelas menunjukkan bahwa
Paulus dan kawan-kawannya hanya menjumpai sedikit orang!
b) Yang mereka
jumpai bukan sekedar sedikit orang, tetapi bahkan hanya beberapa perempuan!
Ingat bahwa pada jaman itu, perempuan tidak dianggap penting!
c) Akhirnya ada
1 orang yang bertobat, yaitu Lidia.
·
Ay 14b menunjukkan secara jelas bahwa
Lidia bisa bertobat karena adanya pekerjaan Tuhan! Karena itu dalam setiap
acara Pemberitaan Injil / pemberitaan Firman Tuhan, bersandarlah kepada Tuhan
dengan banyak berdoa! (bdk. Yoh 15:5).
·
Sekalipun Lidia bisa bertobat karena pekerjaan
Tuhan, tetapi bagaimanapun juga Tuhan mempertobatkannya melalui penginjilan
yang dilakukan oleh Paulus! Karena itu, sekalipun pertobatan seseorang adalah
pekerjaan Tuhan, itu tidak berarti bahwa kita boleh terus duduk berpangku tangan
saja! Kita tetap harus memberitakan Injil! (Ro 10:13-15).
·
Pekerjaan Tuhan itu yang membuat Lidia
mendengar, memperhatikan, dan akhirnya percaya. Kalau ada orang tidak senang
mendengar / memperhatikan Firman Tuhan, maka itu berarti di dalam diri orang
itu belum ada pekerjaan Tuhan, dan karena itulah ia tidak bisa percaya (bdk.
1Kor 2:14).
·
Setelah percaya, Lidia mau dibaptis dan ia
bahkan mengundang Paulus dan kawan-kawannya ke rumahnya. Ia membuktikan imannya
dengan perbuatan baik / ketaatan! Bagaimana dengan saudara?
Lalu,
dimana letaknya serangan setan itu? Perlu saudara ingat bahwa Paulus dilarang
oleh Tuhan untuk pergi ke Asia / Bitinia, dan lalu disuruh untuk pergi ke
Makedonia. Dan Paulus taat pada perintah / pimpinan Tuhan itu. Kalau saudara
menjadi Paulus, tidakkah saudara akan berharap untuk mendapatkan sukses yang
besar karena saudara melayani Tuhan sesuai pimpinan Tuhan?
¨
Dalam Perjanjian Lama, ketika Yunus akhirnya
taat kepada Tuhan dan mau memberitakan Firman Tuhan ke Niniwe, seluruh Niniwe
bertobat!
¨
Dalam Luk 5:1-11 dan Yoh 21:1-14,
ketika murid-murid menuruti petunjuk / pimpinan Yesus dalam menangkap ikan,
mereka ternyata mendapatkan bukan main banyaknya ikan!
¨
Dalam Kis 2, Petrus mentaati Yesus untuk
menantikan Roh Kudus, dan setelah itu dalam 1 x khotbah ia mendapatkan 3000
jiwa!
Tidakkah
hal-hal ini menyebabkan Pauluspun mengharapkan hasil yang besar karena ia
mentaati pimpinan Tuhan?
Tetapi
kenyataannya, apa yang ia peroleh? Ia hanya menjumpai beberapa orang perempuan,
dan setelah ia memberitakan Injil, hanya ada satu yang bertobat! Mungkinkah
setan tidak menggunakan hal ini untuk membuat Paulus kecil hati / kecewa?
2) Peristiwa kedua (ay 16-18).
a) Ada seorang
hamba perempuan yang mempunyai roh tenung. Artinya, ia dirasuk oleh roh jahat
yang menyebabkan dia bisa meramalkan masa depan.
b) Kemampuan
meramal itu menyebabkan tuan-tuannya mendapatkan penghasilan besar
(ay 16b). Apakah ini berarti bahwa manusia berhasil menundukkan /
menguasai setan? Apakah ini berarti bahwa setan ternyata menguntungkan? Tentu
saja tidak! Setan memang mau membiarkan dirinya ‘dikuasai’ oleh manusia, dan
setan mau ‘memberkati / menguntungkan’ manusia, asal ia dapat membawa orang itu
pada kebinasaan!
Penerapan:
Jangan
menganggap bahwa white magic adalah
sesuatu yang baik karena digunakan untuk menyembuhkan / menolong orang! Ingat
bahwa baik white magic maupun black magic berasal dari setan dan
kedua-duanya adalah dosa!
c) Setan
mempublikasikan Paulus (ay 17 bdk. 2Kor 11:14).
·
Perhatikan bahwa apa yang dikatakan setan
melalui orang itu adalah sesuatu yang benar. Dari sini kita bisa belajar bahwa
setan bisa mengucapkan kebenaran!
Calvin:
“The devil is the father of lying in such
sort, that he covereth himself under the false and deceivable colour of truth” (= setan
adalah bapa dusta sedemikian rupa sehingga ia menutupi dirinya sendiri di bawah
warna kebenaran yang palsu dan menipu).
Penerapan:
Jangan menganggap bahwa gereja palsu / nabi
palsu tidak mungkin mengajarkan kebenaran. Jangan menganggap bahwa ajaran sesat
tidak mungkin mengandung kebenaran! Ada banyak orang kristen yang menganggap
seorang nabi palsu / sebuah gereja sesat sebagai nabi asli / gereja yang benar,
hanya karena ajarannya masih mengandung hal-hal yang baik. Ini salah!
Illustrasi: Kalau seseorang mau meracuni saudara, ia
tidak akan memberikan racun murni kepada saudara! Tetapi ia akan
mencampurkannya pada makanan yang baik / enak, lalu memberikannya kepada
saudara. Demikian juga pada waktu setan mau meracuni seseorang secara rohani.
Ia memberikan banyak ajaran benar / baik, tetapi diselipi ajaran-ajaran sesat!
·
Letak serangan setan dalam peristiwa ini
adalah: Kalau Paulus mau dipublikasikan oleh setan, maka:
*
ia akan dianggap berkomplot dengan setan.
*
Tuhan akan menarik kuasaNya dari Paulus.
3) Peristiwa ketiga (ay 19-40).
a) Tuan-tuan
pemilik hamba perempuan yang mempunyai roh tenung itu menjadi marah, lalu
menangkap dan menyeret Paulus dan Silas (ay 19).
Calvin:
“The same devil who of late did flatter
Paul by the mouth of the maid, doth now drive her masters into fury, that they
may put him to death” (= setan yang sama yang tadinya menyanjung / mengumpak
Paulus melalui mulut dari hamba perempuan itu, sekarang mendorong para tuannya
ke dalam kemarahan, supaya mereka membunuh Paulus).
b) Para tuan
itu memfitnah Paulus (ay 20-21).
Alasan
yang menyebabkan mereka menjadi marah sebetulnya adalah karena penghasilan
mereka lenyap (ay 19). Tetapi, dalam menuntut, alasan yang mereka kemukakan
berbeda sekali (ay 20-21). Jadi, ini jelas adalah dusta / fitnah! Tadi
setan bisa mengucapkan kebenaran, tetapi sekarang, melalui mulut para tuan itu,
ia menunjukkan wajah aslinya sebagai bapa segala dusta!
c) Akhirnya
Paulus dan Silas didera dan dipenjara (ay 22-24).
Penerapan:
Kalau
saudara mau hidup sungguh-sungguh bagi Tuhan, dan saudara mau rajin dalam
memberitakan Injil, saudara harus siap untuk mengalami hal seperti ini!
II)
Cara Paulus menghadapi serangan setan.
1) Dalam peristiwa pertama (ay 13-15).
·
ia tetap memberitakan Injil sekalipun orangnya
hanya sedikit.
·
ia bergantung pada pimpinan Tuhan yang ia
peroleh dalam ay 9-10, dan ia tidak bergantung pada sukses atau tidaknya
pelayanannya.
Berbeda
atau bahkan bertentangan dengan Theologia Sukses yang sekarang banyak beredar,
seseorang mengatakan: “God does not
call us to be successful, but to be faithful” (= Allah tidak
memanggil kita untuk sukses, tetapi untuk setia).
Jadi
yang penting adalah kita tahu bahwa jalan kita benar, lalu kita setia di sana.
Sukses atau tidak itu urusan Tuhan.
·
ia mempunyai pandangan yang positif. Ini yang
menyebabkan Paulus sama sekali tidak menunjukkan kekecewaan!
Orang
yang mempunyai pandangan negatif, dalam situasi yang sama, akan berkata: ‘Kok
cuma beberapa orang?’, atau: ‘Kok cuma satu yang bertobat?’. Tetapi orang yang
mempunyai pandangan positif akan berkata: ‘Puji Tuhan, ada beberapa orang yang
bisa diinjili!’, atau: ‘Puji Tuhan, ada satu orang yang bertobat!’. Saudara
termasuk orang yang bagaimana?
2) Peristiwa kedua (ay 16-18).
a) Mula-mula ia
mendiamkan hamba perempuan itu. Mengapa?
·
Mungkin ia menganggap gangguan itu tidak akan
berlangsung lama.
·
Ini menunjukkan bahwa Paulus tidak gegabah
dalam menengking setan. Sebelum ia tahu bahwa Tuhan menghendakinya untuk
mengusir setan itu, ia tidak melakukannya! Alangkah berbedanya sikap Paulus ini
dengan sikap dari banyak orang jaman ini yang begitu gegabah / sembarangan
dalam mengusir setan!
b) Akhirnya ia
mengusir setan itu.
Ini
menunjukkan bahwa Paulus tidak mau berkompromi / bekerja sama dengan setan
(bandingkan dengan sikap Yesus dalam Mark 1:25,34, dimana Ia mengusir
setan yang ‘mengucapkan kebenaran’ dan melarang setan bicara supaya diriNya
tidak dipublikasikan oleh setan). Karena ia tidak senang kepada setan, maka ia
tidak mau bekerja sama atau dibantu oleh setan!
Penerapan:
Renungkan
hal-hal ini:
·
Kalau gereja anti perjudian / rokok, layakkah
gereja menerima, apalagi meminta, sumbangan / persembahan dari perjudian /
pabrik rokok?
·
Layakkah gereja menggunakan tenaga dari orang
beragama lain untuk menjadi pelayan dalam gereja (sebagai chairman, pemain organ / band, pelatih paduan suara dsb)?
3) Peristiwa ketiga (ay 19-40).
a) Ia berdoa
dan menyanyi memuji Tuhan (ay 25 bdk. Kis 5:41).
Ia
bisa melakukan hal ini karena ia merasakan kehadiran Tuhan, dan juga ia senang
karena ia bisa membalas kasih Tuhan dengan men-derita bagi Dia.
1Pet
2:19-21 - “Sebab adalah kasih karunia, jika seseorang karena sadar akan kehendak
Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah
disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika
kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih
karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah
menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu
mengikuti jejakNya”.
1Pet
4:14-16 - “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu
yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau
pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia
malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu”.
Seseorang
mengatakan bahwa kalau gereja / orang kristen lebih banyak memuji Tuhan, maka
gereja / orang kristen akan lebih banyak melihat kuasa Tuhan. Karena itu kita
sebagai orang kristen harus sering memuji Tuhan, sekalipun kita sedang ada
dalam kesukaran / penderitaan / kemiskinan.
b) Ia mencegah
kepala penjara bunuh diri (ay 28).
Pada
jaman itu, kalau tahanan hilang, maka penjaganyalah yang menerima hukuman (bdk.
Kis 12:19). Juga, dalam kalangan Romawi, dalam situasi kondisi tertentu,
bunuh diri merupakan suatu kewajiban / tindakan yang baik / bersifat pahlawan.
Paulus
mencegah kepala penjara itu untuk bunuh diri dan ini menunjukkan bahwa Paulus
tetap mengasihi orang yang memasukkannya ke penjara dan bahkan memasungnya
(ay 24).
c) Ia
memberitakan Injil kepada kepala penjara dan keluarganya (ay 29-32).
·
Rupanya saat itu kepala penjara sadar bahwa
Paulus adalah hamba Tuhan. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ia sadar:
*
kata-kata gadis tenung dalam ay 17b. Ini
bisa dia dengar dari mulut ke mulut.
*
sikap Paulus pada waktu difitnah / didera,
dsb.
*
Paulus bisa memuji Tuhan dalam penjara.
*
Paulus mencegah ia bunuh diri.
·
Karena itu ia lalu tersungkur di depan Paulus
dan bertanya (ay 30). Yang ia maksudkan dengan ‘keselamatan’ di sini
bukanlah keselamatan jasmani, tetapi rohani. Ini terlihat dari:
*
jawaban Paulus dalam ay 31 mempersoalkan
keselamatan rohani.
*
para tahanan tidak lari, sehingga kepala
penjara itu tidak ada di bawah resiko dihukum mati.
·
Paulus lalu memberitakan Injil
(ay 31-32).
Ay 31
berbunyi: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau
dan seisi rumahmu”. Ayat ini tidak berarti bahwa kalau ia
percaya, maka ia dan keluarganya selamat (keluarganya ‘nunut’ imannya kepala
penjara)! Arti yang benar adalah: Paulus menyuruh dia percaya supaya selamat,
dan juga menyuruh seluruh keluarganya percaya supaya mereka semua selamat.
Ay 31
adalah pemberitaan Injil yang sangat singkat, dan ini tidak memadai. Karena itu
lalu Paulus melanjutkannya dalam ay 32 dengan pemberitaan Injil yang lebih
mendetail!
Semua
ini menunjukkan bahwa Paulus tidak menutup pintu Kerajaan Surga bagi orang yang
menutupnya di dalam penjara!
d) Paulus
membaptis mereka (ay 33).
·
Dalam Kitab Suci berulang kali terjadi
baptisan seisi rumah (Kis 16:15,33 Kis 10:48 1Kor 1:16
2Tim 4:19). Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa baptisan seisi rumah
adalah sesuatu yang sa-ngat umum pada jaman itu. Kalau ini benar, maka sukar
terhindar adanya baptisan bayi pada saat itu!
·
Baptisan dilakukan di dalam penjara. Memang
ay 30 mengatakan mereka ‘keluar’, tetapi mereka baru betul-betul keluar
dari penjara dalam ay 34, sehingga kata ‘keluar’ dalam ay 30 mungkin
sekedar berarti bahwa mereka pergi dari penjara bagian dalam (bdk. ay 24),
ke penjara bagian luar dimana lebih banyak cahaya dan udara segar. Karena
penjara tidak mempunyai kolam, di sini hampir pasti tidak digunakan baptisan
selam. Dari sini terlihat dengan jelas bahwa baptisan selam bukanlah
satu-satunya cara membaptis yang benar!
e) Paulus
menuntut hak (ay 37-39).
·
Hukum Romawi melarang pencambukan terhadap
warga negara Roma. Pelanggar peraturan ini akan dihukum mati! Tidak heran bahwa
para pembesar menjadi takut ketika mengetahui bahwa Paulus dan Silas adalah
warga negara Roma.
·
Sesuatu yang aneh di sini adalah: Paulus
menuntut hak! Padahal dalam 1Kor 8-9 ia mengajar untuk membuang hak demi
orang lain. Lalu mengapa di sini ia sendiri menuntut supaya para pembesar itu
minta maaf dan membawanya dan Silas keluar dari penjara? Ada beberapa
kemungkinan alasan:
*
Demi orang-orang kristen yang masih baru.
Dengan
demikian mereka tahu bahwa sekalipun Paulus dan Silas dihukum cambuk dan
dimasukkan penjara, tetapi mereka berdua tidak bersalah.
*
Demi perkembangan gereja di Filipi
selanjutnya.
Kalau
mereka berdua dianggap sebagai kriminil, maka seluruh gereja Filipi akan
mendapat nama buruk sehingga tidak mungkin bisa berkembang!
Jadi,
tidak selalu orang kristen harus membuang hak! Kadang-kadang, kalau itu
menguntungkan untuk Tuhan / Kerajaan Allah / gereja, maka orang kristen harus
menuntut hak!
Kesimpulan:
Paulus mengalami
bermacam-macam serangan setan. Tetapi ia selalu menghadapinya dengan benar.
Bagaimana dengan saudara?
Kalau saudara mengalami serangan setan yang bertubi-tubi, apakah saudara
kadang-kadang sengaja menghadapinya dengan menggunakan cara-cara yang
salah? Atau maukah saudara selalu menghadapinya dengan cara yang benar?
email us at : gkri_exodus@lycos.com