Eksposisi Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 18:18-23
I)
Paulus cukur untuk menggenapi nazar.
1) Siapa yang cukur rambut?
Dalam
ay 18 versi Kitab Suci Indonesia, yang terjemahannya tidak terlalu sesuai
dengan aslinya, kelihatan jelas bahwa Pauluslah yang cukur rambut. Tetapi,
dalam bahasa Yunaninya, tidak jelas siapa yang cukur rambut: Paulus atau
Akwila?
KJV:
“And Paul, after this tarried there yet a
good while, and then took his leave of the brethren, and sailed thence into
Syria, and with him Priscilla and Aquilla; having shorn his head in Cenchrea:
for he had a vow” (= Dan Paulus, setelah ini tinggal di sana untuk waktu
yang cukup lama, dan lalu meninggalkan saudara-saudara, dan dari sana berlayar
ke Siria, bersama Priskila dan Akwila; setelah mencukur rambutnya di Kengkrea:
karena ia mempunyai nazar).
Terjemahan
KJV ini cocok dengan aslinya dalam hal susunan kalimatnya, sehingga menunjukkan
bahwa orang yang cukur rambut itu bisa Paulus, bisa juga Akwila.
a) Ada yang
menganggap bahwa yang cukur rambut adalah Akwila.
Alasannya:
nama Akwila diletakkan sesudah Priskila (padahal Akwila adalah yang laki-laki).
Tujuan peletakan seperti ini pasti untuk membuat nama Akwila sedekat mungkin
dengan kata ‘having shorn’ / ‘telah
mencukur’, untuk menunjukkan bahwa dialah yang mencukur rambut.
Keberatan:
Dengan
Kis 18:2 sebagai perkecualian, nama Priskila memang selalu disebut lebih
dulu dari pada nama Akwila, mungkin karena Priskila lebih terkenal / aktif
dibandingkan dengan suaminya (bdk. Kis 18:19,26 Ro 16:3
2Tim 4:19). Jadi, kalau dalam ay 18 nama Akwila diletakkan
setelah Priskila, itu sama sekali tidak menunjukkan bahwa nama itu sengaja
diletakkan sedekat mungkin dengan kata ‘having
shorn’ / ‘telah mencukur’.
b) Mayoritas penafsir
menganggap bahwa Pauluslah yang mencukur rambut.
Alasannya:
·
Dalam ay 18-23 ada 9 buah ‘aorist participle’ (Participle adalah suatu kata yang dalam
bahasa Inggris selalu diakhiri dengan kata ‘ing’,
seperti running, dancing, speaking, dsb; sedangkan
aorist adalah bentuk lampau). Tiga
diantaranya ada dalam ay 18 ini, termasuk kata yang diterjemahkan ‘having shorn’ / ‘telah mencukur’. Dari
9 aorist participle ini, 8
diantaranya jelas menunjuk kepada Paulus, dan karena itu maka yang ke 9 yaitu ‘having shorn’ / ‘telah mencukur’, pasti
juga menunjuk kepada Paulus.
·
Tidak ada alasan untuk menceritakan tentang
peristiwa yang begitu remeh, apalagi tentang Akwila yang tidak begitu terkenal.
Tapi kalau ini tentang Paulus, maka ini ada hubungannya dengan ay 21-22.
2) Paulus cukur untuk memenuhi
nazarnya (ay 18).
Nazar
apa yang dimaksudkan? Sekalipun tidak ada kepastian yang jelas, tetapi banyak
penafsir yang menghubungkan nazar Paulus ini dengan nazar tentang kenaziran
dalam Bil 6:1-21 (bacalah bagian ini!).
Untuk
orang yang sedang berada di luar Palestina, maka orang itu boleh cukur rambut
di tempat itu, tetapi rambutnya harus dibawa ke Yerusalem, untuk dibakar di
mezbah di Bait Allah. Mungkin ini juga merupakan alasan mengapa Paulus begitu
bersikeras untuk pergi ke Yerusalem, meninggalkan orang Efesus yang ingin
mendengar Firman Tuhan dari dia (ay 20-22). Bandingkan juga dengan hal
yang serupa yang dilakukan oleh Paulus dalam Kis 21:15-26! Dalam bagian
ini, ia jelas melakukan hal itu supaya orang-orang Yahudi tidak menganggap dia
anti Yahudi / Hukum Taurat (bdk. 1Kor 9:20).
3) Paulus mencukur rambutnya di
Kengkrea (ay 18).
Dalam
Ro 16:1 dikatakan bahwa ada gereja di Kengkrea. Jelas bahwa Pauluslah yang
mendirikan gereja ini, dan ini menunjukkan bahwa kemanapun Paulus pergi, untuk
cukur rambut sekalipun, ia selalu meninggalkan jejak, yaitu hasil pemberitaan
Injilnya berupa suatu gereja.
Penerapan:
Jejak
yang bagaimana yang saudara tinggalkan kalau saudara pergi ke suatu tempat?
Gossip / fitnah? Hutang yang tidak dibayar? Musuh / orang-orang yang geger
dengan saudara? Atau hasil pemberitaan Injil seperti Paulus? Maukah saudara
lebih banyak memberitakan Injil sehingga bisa meninggalkan jejak seperti
Paulus?
II)
Paulus di Efesus.
1) Paulus memberitakan Injil kepada
orang Yahudi di synagogue (ay 19).
Dalam
Kis 18:6, waktu pemberitaan Injilnya ditolak di Korintus, ia mengebaskan
debu terhadap orang Yahudi yang menentangnya, dan berkata bahwa ia akan
memberitakan Injil kepada orang-orang non Yahudi. Tetapi ini tidak berlaku
untuk semua orang Yahudi di seluruh dunia, tetapi hanya untuk orang Yahudi di
Korintus saja. Karena itu, waktu tiba di Efesus, hal pertama yang ia lakukan
adalah pergi ke sinagog untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi.
Penerapan:
Jangan
pukul rata suatu bangsa / golongan / agama / aliran, hanya karena saudara
melihat bahwa sebagian dari mereka adalah orang-orang yang brengsek!
2) Orang-orang
Yahudi itu meminta Paulus untuk tetap di sana untuk mengajar mereka
(ay 20).
Mayoritas
orang Yahudi, mulai abad I sampai sekarang, menolak Kristus. Tetapi, orang
Yahudi di Efesus ini ternyata lain dari pada yang lain! Mereka justru ingin
mendengar Firman Tuhan / Injil dari Paulus! Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa
sikap pukul rata adalah sesuatu yang salah!
3) Paulus menolak permintaan mereka!
(ay 20).
Mengapa?
Alasan Paulus ada dalam ay 21.
Ay 21
ini dalam terjemahan KJV, ada tambahan (yang saya garisbawahi) sebagai berikut:
“but bade them farewell, saying, I
must by all means keep this feast that cometh in Jerusalem: but I will
return again unto you, if God will” (= tetapi ia mengucapkan selamat
tinggal, dan berkata: aku harus memelihara pesta / hari raya yang akan
datang di Yerusalem, tetapi aku akan kembali kepadamu kalau Allah menghendakinya).
a) Apakah
tambahan KJV ini asli atau tidak?
Ada
yang menganggap bahwa ini harus dibuang. Dasarnya: ini adalah suatu penambahan
dari Kis 20:16.
Ada
juga yang menganggap bahwa tambahan ini harus dipertahankan, dan menganggap
bahwa orang-orang tertentu membuangnya karena mereka mengira bahwa bagian ini
bertentangan dengan ay 22-dst yang menunjukkan bahwa Paulus ternyata tidak
pergi ke Yerusalem seperti yang ia katakan di sini. [Catatan: perkiraan /
anggapan orang-orang ini sebetulnya salah, karena dalam ay 22 Paulus memang
pergi ke Yerusalem (lihat penjelasan tentang ay 22 di bawah)].
Saya
agak condong untuk berpendapat bahwa tambahan KJV ini asli!
b) Hari raya
yang Paulus maksudkan itu bisa hari raya Pentakosta, bisa juga hari raya Paskah
/ Passover (= hari peringatan
keluarnya Israel dari Mesir).
Ini
tentu tidak berarti bahwa Paulus masih merasa bahwa dirinya harus memelihara ceremonial law! Kata Yunani yang
diterjemahkan ‘keep’ dalam tambahan
KJV (ay 21), seharusnya bisa diartikan ‘memperingati’ atau ‘melewatkan
waktu’.
Mungkin
sekali, Paulus ingin ke Yerusalem, selain untuk membakar rambutnya, juga supaya
bisa bertemu dengan orang-orang Yahudi dari segala penjuru, yang datang ke
Yerusalem pada hari raya itu.
c) Paulus
menghibur mereka dengan berkata bahwa ia akan kembali kepada mereka, kalau
Allah menghendaki.
Kata-kata
ini menunjukkan bahwa Paulus betul-betul menyadari bahwa semua manusia
tergantung kepada Allah secara mutlak!
Calvin:
“we do all confess that we be not able to
stir one finger without his direction” (= kita semua mengakui bahwa kita tidak
bisa menggerakkan satu jari tanpa pimpinanNya).
Penerapan:
Jangan
merencanakan / melakukan sesuatu apapun dengan suatu self confidence (= keyakinan pada diri sendiri). Ingat bahwa
saudara tergantung secara mutlak kepada Tuhan (bdk. Yak 4:13-17).
III)
Perjalanan Paulus dari Efesus.
1) Paulus pergi ke Kaisarea, lalu ke
Yerusalem (ay 22).
Ay 22
dalam Kitab Suci Indonesia salah terjemahan! Kata ‘darat’ itu sebetulnya tidak ada!
Juga kata ‘berangkat’ merupakan terjemahan yang tidak tepat!
KJV:
“When he had landed at Caesarea, and gone
up, and saluted the church, he went down to Antioch” (=
setelah ia mendarat di Kaisarea, dan naik, dan memberi salam kepada gereja,
ia turun ke Antiokhia).
Sekalipun
di sini tidak ada kata ‘Yerusalem’, tetapi yang dimaksud dengan ‘the church / gereja’, bukanlah gereja di
Kaisarea, tetapi gereja di Yerusalem! Alasannya:
a) Kata
‘gereja’ dalam bahasa Yunaninya menggunakan definite
article / kata sandang. Karena itu dalam bahasa Inggris diterjemahkan ‘the church’. Ini jelas menunjuk
pada gereja induk yaitu gereja Yerusalem.
b) Kalau ini
menunjuk pada gereja Kaisarea, dan bukan pada gereja Yerusalem, maka itu
berarti bahwa dalam ay 21 di atas (tambahan KJV), Paulus berdusta.
Disamping
itu, kalau ini adalah gereja Kaisarea, maka tidak ada alasan untuk menceritakan
hal ini di sini. Tetapi, kalau ini adalah gereja Yerusalem, maka hal ini perlu
diceritakan, yaitu untuk menunjukkan bahwa kata-kata Paulus dalam ay 21
(tambahan KJV) itu tidak dusta.
c) Istilah ‘gone up / naik’ memang selalu digunakan
kalau seseorang pergi ke Yerusalem, karena Yerusalem terletak di atas bukit
(bdk. Kis 11:2 15:2 Mat 20:17 Mark 10:32 Luk 2:42 Yoh 5:1 7:8 11:55 12:20
Gal 1:17-18 2:1-2).
Catatan:
lihatlah ayat-ayat ini dalam terjemahan bahasa Inggris, karena terjemahan
Indonesia kurang tepat (tidak diterjemahkan ‘naik’ sebagaimana seharusnya).
d) Istilah ‘went down / turun’ juga selalu digunakan
kalau seseorang pergi dari Yerusalem ke tempat lain (bdk. Kis 8:5 9:32 11:27 15:1
Luk 10:30).
Catatan:
juga untuk ayat-ayat ini lihatlah dalam terjemahan bahasa Inggris, karena Kitab
Suci Indonesia lagi-lagi menterjemahkan secara kurang tepat (tidak diterjemahkan
‘turun’ sebagaimana seharusnya, kecuali dalam Luk 10:30).
e) Kaisarea
terletak di tepi pantai (dataran rendah); Yerusalem terletak di sebelah
tenggara dari Kaisarea dan terletak di atas gunung / bukit (dataran tinggi);
sedangkan Antiokhia terletak jauh di Utara (lebih utara dari Kaisarea), dan
terletak dekat dengan pantai (dataran rendah).
Karena
itu, yang dimaksud dengan ‘gereja’ dalam ay 22 ini tidak mungkin gereja
Kaisarea, karena kalau ini adalah gereja Kaisarea, maka itu berarti Paulus turun
dari Kaisarea ke Antiokhia. Ini jelas tidak mungkin, karena:
·
Antiokhia letaknya lebih utara dari Kaisarea.
·
Kaisarea adalah dataran rendah / pantai.
Tetapi,
kalau yang dimaksud dengan ‘gereja’ adalah gereja Yerusalem, maka itu berarti
Paulus turun dari Yerusalem ke Antiokhia. Ini cocok! Dengan catatan
bahwa kata ‘turun’ itu tidak berarti pergi ke selatan (karena Antiokhia ada di
utara Yerusalem), tetapi berarti pergi dari dataran tinggi (Yerusalem) ke
dataran rendah (Antiokhia).
Dari
semua ini jelaslah bahwa ay 22 ini menunjukkan bahwa Paulus memang pergi
ke Yerusalem. Ini menunjukkan bahwa:
1. Ia menepati
nazarnya (membawa rambutnya ke Yerusalem), sekalipun untuk itu ia harus
bersusah payah.
Penerapan:
Apakah
saudara selalu menepati nazar (janji kepada Tuhan)? Mungkin nazar yang saudara
buat dalam KKR, Seminar, Camp / Retreat dsb. Bandingkan dengan
Pengkhotbah 5:3-4 - “Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah
menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh.
Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi
tidak menepatinya”.
2. Pada waktu
ia menolak permintaan orang Efesus untuk tetap tinggal dan mengajar Firman
Tuhan, ia tidak asal memberikan alasan, tetapi ia memberikan alasan yang benar
(ay 21 - tambahan KJV). Ia selalu mengucapkan kebenaran! Bagaimana dengan
saudara?
2) Dari Yerusalem, Paulus lalu pergi
ke Antiokhia (ay 22).
Antiokhia
adalah gereja yang mengutus Paulus untuk melakukan perjalanan misionarisnya.
·
13:2-3 ia melakukan perjalanan misionaris
pertama.
·
14:21 ia kembali ke Antiokhia.
·
15:35-41 ia pergi lagi (perjalanan misionaris
ke dua).
·
18:22 ia kembali lagi ke Antiokhia.
·
18:23 ia pergi lagi (perjalanan misionaris ke
tiga).
Maukah
saudara meniru keaktifan Paulus dalam pelayanan / Pemberitaan Injil?
3) Paulus menjelajahi Galatia dan
Frigia (ay 23).
Sekarang
ia meneguhkan / menguatkan semua murid.
Paulus
bukan hanya memberitakan Injil, tetapi juga menguatkan orang-orang yang sudah
bertobat.
Penerapan:
Kalau
saudara memberitakan Injil, apakah saudara melakukan pelayanan lanjutan (follow up) terhadap orang yang sudah
bertobat?
Kesimpulan:
Ada 2 hal yang harus kita
tiru dari Paulus:
1) Keaktifannya
dan kerelaannya dalam melayani Tuhan.
2) Kesalehannya,
seperti:
a) Menepati
nazar.
b) Selalu
berkata benar.
Maukah saudara meniru
dia?
email us at : gkri_exodus@lycos.com