Eksposisi Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 19:8-20
I)
Pelayanan Paulus di Efesus.
A) Pemberitaan Injil dan Firman Tuhan.
1) Paulus
memberitakan Injil (ay 8).
a) Istilah
‘Kerajaan Allah’ di sini (ay 8), menunjuk pada Injil / ajaran kristen
(bdk. 1:3 8:12 20:25 28:23).
b) Ay 8:
‘berusaha meyakinkan’. Terjemahan ini kurang tepat.
NASB:
‘reasoning and persuading’ (=
berargumentasi dan membujuk / mendesak).
Ini
menunjukkan bahwa dalam mengabarkan Injil, Paulus menggunakan otaknya untuk
berargumentasi / berdebat. Jadi, berargumentasi / berdebat dalam memberitakan
Injil bukanlah sesuatu yang salah, asalkan:
·
Itu bukanlah perdebatan yang ‘panas’. Kalau
itu adalah perde-batan yang ‘panas’, sebaiknya saudara menghentikannya!
·
Itu bukanlah perdebatan tentang hal-hal yang
remeh / dicari-cari (Tit 3:9 2Tim
2:23).
2) Reaksi orang
Efesus.
a) Dikatakan
bahwa ada ‘beberapa orang yang tegar hatinya’ dan ‘tidak mau diyakinkan’
(ay 9a).
NIV:
‘refused to believe’ (= menolak untuk
percaya).
NASB:
‘disobedient’ (= tidak taat).
Kata
bahasa Yunaninya mencakup kedua arti ini. Memang orang yang tidak mau percaya,
juga tidak akan mau taat!
b) Lebih dari itu, mereka juga ‘mengumpat
jalan Tuhan’ (ay 9a).
NASB:
‘speaking evil of the way’ (=
berbicara jahat tentang jalan itu).
NIV:
‘maligned the way’ (= memfitnah jalan
itu).
Dalam
Mat 15:4 kata Yunani yang sama diterjemahkan ‘mengutuk’.
Penerapan:
Jangan
heran kalau ajaran yang benar diserang, dijelek-jelekan, difitnah, dsb.
Ada
2 hal yang bisa kita pelajari dari reaksi orang Efesus ini:
¨
Ada orang yang senang pada Paulus dan Firman
Tuhan (bdk. 18:19-21), tetapi juga ada yang membenci Paulus dan Firman Tuhan
(ay 9). Bahkan, mungkin ada orang yang mula-mula senang pada Paulus dan
Firman Tuhan, tetapi setelah diajar cukup banyak (ay 8: 3 bulan), lalu
menjadi benci pada Paulus dan Firman Tuhan.
¨
Ajaran, apalagi yang berani, selalu
menimbulkan oposisi!
Mengapa
banyak hamba Tuhan tidak mengalami oposisi yang terlalu berarti?
*
Mungkin karena mereka tidak betul-betul
mengajarkan Firman Tuhan! Ini sering terjadi karena mereka memenuhi khotbah
dengan cerita, lelucon, illustrasi, kesaksian dsb, tetapi tidak menjelaskan
ayat-ayat Kitab Suci! Kalau saudara adalah hamba Tuhan yang seperti ini,
saudara bukanlah problem bagi setan, dan karena itu ia tidak merasa perlu
menyerang saudara dengan oposisi!
*
Mungkin mereka tidak mengajar dengan berani!
Ini sering terjadi karena mereka mengkompromikan Firman Tuhan supaya tidak
menyinggung orang / golongan tertentu, dan mereka tidak berani menegur orang
yang salah dsb. Pengkhotbah yang selalu ‘menyensor’ khotbahnya supaya tidak
menyinggung perasaan orang, pasti tidak akan mengalami oposisi atau sedikit
sekali mengalami oposisi.
Karena
itu kalau saudara adalah hamba Tuhan yang tidak pernah mengalami oposisi,
introspeksilah pemberitaan Firman yang saudara lakukan! Bandingkan dengan
Gal 1:10 - “Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia
atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih
mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus”.
3) Reaksi
Paulus terhadap oposisi dari orang Efesus (ay 9b).
a) Paulus meninggalkan mereka.
Ini
berarti ia berhenti memberitakan Injil kepada mereka. Ini sesuai dengan ajaran
Tuhan Yesus dalam Mat 7:6 yang berbunyi: “Jangan kamu memberikan barang yang kudus
kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan
diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu”.
Memang,
kita memberitakan Injil dengan tujuan supaya ada lebih banyak orang yang
percaya kepada Yesus, sehingga Tuhan bisa lebih dipermuliakan (bdk.
1Kor 10:31). Tetapi kalau Pemberitaan Injil itu malah menyebabkan Tuhan
dihina, diejek dsb, maka Pemberitaan Injil itu harus dihentikan!
b) Paulus memisahkan murid-muridnya
dari orang-orang itu.
Pemisahan
ini sesuai dengan ajaran Paulus sendiri dalam 1Kor 15:33 dan Tit 3:10.
Paulus
bukan memisahkan gandum dari lalang! Pemisahan gandum dari lalang dilarang oleh
Yesus (Mat 13:18-20). Orang-orang Efesus yang menentang Paulus itu bukan
lalang, karena lalang menggambarkan orang kristen KTP, sedangkan orang-orang
Efesus itu adalah orang kafir total.
Penerapan:
Apakah
saudara menjaga pergaulan saudara? Apakah saudara menjauhi orang yang memberi
pengaruh negatif terhadap diri saudara? Dan apakah saudara menjaga pergaulan
anak-anak saudara?
4) Paulus
mengajarkan Firman Tuhan (ay 9c-10).
a) Ia mengajar tiap hari selama
2 tahun.
Memang orang kristen abad I itu belajar Firman
Tuhan setiap hari! (bdk. Kis 2:46). Tidakkah kita harus malu kalau pada jaman
ini kita merasa berat untuk datang ke gereja 2 x dalam seminggu (Kebaktian dan
Pemahaman Alkitab)?
b) Ay 9: ‘setiap hari berbicara’.
Ini salah terjemahan!
NASB:
‘reasoning daily’ (= berargumentasi
setiap hari).
Ini
menunjukkan bahwa bukan dalam hal Pemberitaan Injil saja Paulus menggunakan
otak untuk berargumentasi. Dalam pengajaran Firman Tuhanpun ia melakukan hal
itu! Ini jelas menunjukkan bahwa pendengarnyapun juga harus mau menggunakan
otaknya dalam mendengar Firman Tuhan.
Penerapan:
Janganlah
malas memeras otak dalam mendengar Firman Tuhan. Janganlah malas untuk berpikir
/ berkonsentrasi, khususnya pada saat mendengar Firman Tuhan yang sukar / berat
/ panjang!
Akibat
dari pengajaran Firman Tuhan ini adalah: semua penduduk Asia mendengar Injil
(ay 10b). Ini jelas merupakan suatu gaya bahasa hyperbole, yaitu gaya bahasa yang melebih-lebihkan. Kata-kata
‘semua penduduk’ tentu tidak berarti ‘setiap individu’, tetapi hanya berarti
‘banyak orang’. Dan kata ‘Asia’ tidak berarti ‘seluruh benua Asia’, tetapi
mungkin hanya berarti ‘propinsi dimana Efesus adalah ibu-kotanya’. Tetapi
bagaimanapun juga ini tetap menunjukkan bahwa penginjilan Paulus mencapai
banyak sekali orang.
Ada
beberapa hal yang bisa kita pelajari dari sini:
·
Jelas bahwa Paulus tidak hanya mengajar Firman
Tuhan kepada orang yang sudah percaya, tetapi ia juga memberitakan Injil kepada
orang di luar gereja yang belum percaya! Dalam setiap gereja, harus ada
kombinasi dari Pemberitaan Injil dan pengajaran Firman Tuhan!
·
Kalau hanya Paulus yang memberitakan Injil,
maka akan sukar sekali mencapai orang yang begitu banyak. Jelas bahwa jemaat
juga ikut memberitakan Injil, sehingga Injil tersebar dengan begitu cepat.
Penerapan:
Jangan
menganggap bahwa hanya Pendeta / Penginjil saja yang harus memberitakan Injil!
Saudara juga harus memberitakan Injil!
·
Dalam Pemberitaan Injil, mereka tidak
memandang bangsa. Mereka memberitakan Injil baik kepada orang Yahudi, maupun
kepada orang Yunani (ay 10b). Ini sesuai dengan perintah Yesus yang
mengharuskan orang kristen menjadikan semua bangsa murid Yesus (Mat
28:19)!
Penerapan:
Apakah
saudara juga memberitakan Injil kepada orang yang tidak sebangsa / tidak
segolongan dengan saudara?
·
Sekarang penduduk Asia mendengar Injil,
padahal dalam Kis 16:6-7, Paulus dilarang untuk memberitakan Injil di Asia.
Dari sini bisa kita pelajari bahwa ada saat yang tepat bagi seseorang untuk
menerima Injil.
Penerapan:
Hati-hatilah
dengan bagian ini! Adanya saat yang tepat dalam memberitakan Injil, bisa kita
salah gunakan dengan jalan terus menerus menunda memberitakan Injil! Karena
itu, berdoalah supaya Tuhan memberi hikmat dan pimpinan kepada saudara dalam
memberitakan Injil sehingga saudara bisa tahu kapan harus memberitakan Injil,
dan kapan harus menahan Injil.
B) Melakukan mujijat / kesembuhan (ay
11-12).
1) Mula-mula
Lukas, sebagai penulis dari Kitab Kisah Rasul ini, menceritakan pelayanan
Paulus dalam Pemberitaan Injil dan Firman Tuhan dalam ay 8-10, lalu baru
pada ay 11-12, ia menceritakan tentang pelayanan Paulus dalam melakukan
mujijat dan kesembuhan.
Jelas
bahwa Pemberitaan Injil dan Firman Tuhan adalah hal yang jauh lebih penting
dari pada pengadaan mujijat / kesembuhan. Bandingkan dengan banyak gereja /
hamba Tuhan / orang kristen jaman ini yang jauh lebih menekankan mujijat dan
kesembuhan dibandingkan dengan Pemberitaan Injil dan Firman Tuhan!
2) Ay 12
mengatakan bahwa sapu tangan / kain Paulus bisa dipakai untuk menyembuhkan
orang sakit.
Ada
gereja / hamba Tuhan yang lalu meniru Paulus dengan menggunakan saputangan
yang lalu dijadikan semacam jimat! Ini jelas salah! Ingatlah bahwa bagian ini
adalah bagian yang bersifat descriptive
(= menggambarkan), dan karena itu hal ini bukanlah sesuatu yang boleh kita
jadikan pedoman / hukum dalam hidup kita. Tuhan juga tidak pernah menyuruh kita
/ memberi otoritas kepada kita untuk meniru Paulus dalam hal ini.
Juga
Gereja Roma Katolik, yang menggunakan hal ini sebagai dasar dari penggunaan relics, jelas sudah menyimpangkan maksud
text Kitab Suci ini.
3) Paulus
menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan dari orang yang kerasukan setan.
Ingat
bahwa sekalipun ada orang yang sakit karena kerasukan setan (bdk.
Mat 12:22 Mat 17:14-18),
tetapi jelas bahwa tidak semua orang sakit karena kerasukan setan! Yesus maupun
rasul-rasul tidak selalu menengking setan kalau mereka mau menyembuhkan orang
sakit (bdk. Mat 12:13
Kis 3:6). Karena itu jangan sembarangan menengking setan dari diri
orang yang sakit!
II)
Pemalsuan terhadap pelayanan Paulus.
A) Pemalsuan / peniruan (ay 13-14).
1) Penirunya
(ay 13-14).
a) Mereka
disebut sebagai anak-anak Skewa, seorang imam kepala Yahudi. Mungkin sekali
bahwa ayah mereka bukanlah imam dalam agama Yahudi, tetapi dalam agama kafir
yang menyembah Diana / Artemis (bdk. ay 24).
b) ’tukang jampi Yahudi’ (ay 11).
NASB:
‘Jewish exorcists’ (= pengusir setan
Yahudi).
c) Pada saat
itu memang ada banyak pengusir setan (bdk. Mat 7:22 12:27 Luk 9:49). Para penafsir mengatakan bahwa adanya para
pengusir setan itu dimulai sejak jaman raja Salomo.
d) Mungkin
sekali 7 orang anak Skewa ini termasuk di antara orang Yahudi yang menentang
Paulus dalam ay 9 tadi.
Mereka
tidak mau menerima Injil / Firman Tuhan yang Paulus beritakan, tetapi mau
meniru cara Paulus dalam mengusir setan.
2) Cara meniru
(ay 13b).
a) ’aku menyumpahi kamu’. Ini salah
terjemahan.
NASB
/ RSV: ‘I adjure you’ (= aku mendesak
kamu).
NIV:
‘I command you to come out’ (= aku
memerintahkan kamu untuk keluar).
b) ’dalam nama Yesus yang diberitakan
Paulus’.
·
Jelas bahwa mereka sendiri tidak percaya
kepada Yesus!
·
Ini menunjukkan penggunaan kata-kata ‘dalam
nama Yesus’ sebagai semacam mantera, dan ini jelas merupakan penggunaan yang
salah!
·
Ini menunjukkan bahwa dalam ay 11-12
tadi, Pauluspun mengusir setan dengan menggunakan kata-kata ‘dalam nama Yesus’,
dan memang rasul-rasul sering menyembuhkan orang sakit / mengusir setan dengan
menggunakan nama Yesus (bdk. Kis 3:6
9:17,34 16:18).
Tetapi
sering juga terjadi penyembuhan tanpa menggunakan nama Yesus
(Kis 9:40-41 14:8-10 20:10 28:5). Ada 2 kemungkinan tentang hal ini:
*
mungkin nama Yesus digunakan tetapi tidak
ditulis dalam Kitab Suci, seperti dalam ay 11-12 tadi.
*
mungkin kata-kata ‘dalam nama Yesus’ itu tidak
diucapkan tetapi hati mereka percaya bahwa hanya dalam nama Yesus mereka bisa
menyembuhkan.
Bandingkan dengan ini: Yesus menyuruh kita
berdoa dalam namaNya (Yoh 16:24), tetapi dalam Kitab Suci kita tidak
pernah membaca ada doa yang diakhiri dengan kata-kata ‘dalam nama Yesus’ (bdk.
Ef 3:14-21 dimana doa Paulus tidak diakhiri dengan kata-kata ‘dalam nama
Yesus’). Jadi jelas bahwa yang penting bukanlah mengucapkan kata-kata ‘dalam
nama Yesus’ itu, tetapi hati yang percaya bahwa hanya karena jasa penebusan
Kristuslah doa kita bisa diterima oleh Tuhan.
3) Peniruan ini
adalah serangan setan.
Setan
selalu berusaha meniru apa yang datang dari Tuhan! Bukan hanya mujijat saja
(misalnya bahasa roh yang palsu), tetapi juga nabi / rasul dan Firman Tuhan /
Injil (bdk. 2Kor 11:13-14
Gal 1:6-9), dan orang kristen (Mat 13:24-30,36-43) . Karena
itu kita harus sangat berhati-hati, baik dalam berhadapan dengan seorang hamba
Tuhan, dalam mendengar suatu ajaran, maupun dalam melihat terjadinya suatu
mujijat! Jangan terlalu cepat percaya keasliannya.
B) Reaksi setan (ay 15-16).
1) Kata-kata
dan tindakan dari setan yang ada di dalam orang yang kerasukan itu:
a) ’Yesus aku kenal dan Paulus aku
ketahui’.
NASB:
‘I recognize Jesus and I know about Paul’
(= aku mengenali Yesus dan aku tahu tentang Paulus).
b) ’Tetapi kamu, siapakah kamu?’.
Ini
jelas bukan suatu pertanyaan, tetapi suatu hinaan yang merendahkan! Dari
kalimat ini terlihat dengan jelas bahwa setan bisa membedakan antara orang kristen
yang sungguh-sungguh (seperti Paulus), dan orang kristen KTP (seperti anak-anak
Skewa itu).
c) Setan memukuli mereka.
2) Aneh!
Mengapa setan tidak pura-pura keluar? Kalau peniruan tadi berasal dari setan,
mengapa setan yang merasuk itu tidak bekerja sama dengan setan yang meniru? Ada
2 jawaban:
a) Allah
menguasai segala sesuatu, termasuk setan, dan Allah mengatur sehingga setan itu
tidak keluar.
b) Setan
mempunyai banyak taktik! Ia tidak menipu kita dengan cara yang monotoon / cara
yang sama terus menerus!
Kalau
kita melihat Mat 7:22, maka kelihatannya di situ para pengusir itu
berhasil mengeluarkan setannya, padahal para pengusir itu juga adalah orang
kristen KTP. Tetapi di sini, setan itu tidak mau keluar, bahkan ia menyerang
para pengusirnya, yang sebetulnya adalah anak-anaknya sendiri, dengan
tujuan:
·
supaya nama Yesus direndahkan.
Mungkin
sekali karena peristiwa itu ada orang-orang yang lalu merendahkan nama Yesus,
tetapi Kitab Suci tidak menceritakannya. Kitab Suci hanya menceritakan akibat yang
positif dari peristiwa itu (ay 17-20). Ingat bahwa Kitab Suci memang tidak
bertujuan menceritakan sejarah / segala sesuatu secara lengkap!
·
supaya para pengusir setan seperti dalam
Mat 7:22 kelihatan seperti asli, karena mereka ‘berhasil mengusir’ setan.
C) Akibatnya bagi gereja (ay 17-20).
1) Hal itu
diketahui banyak orang sehingga:
a) Mereka
menjadi takut, artinya mereka menjadi takut untuk menggunakan nama Yesus dengan
sembarangan.
b) Nama Yesus ditinggikan.
Ay 17b:
‘makin masyhurlah nama Tuhan Yesus’. Ini terjemahannya kurang tepat!
NASB:
‘the name of the Lord Jesus was being
magnified’ (= nama Tuhan Yesus ditinggikan / dibesarkan).
2) Banyak orang
kristen yang bertobat dari dosa-dosa mereka.
a) Ay 18 terjemahannya kurang tepat!
NASB:
Many of those who had believed
kept coming, confessing and disclosing their practices (= banyak
dari mereka yang telah percaya datang, mengaku dosa dan menyingkapkan praktek-praktek
mereka).
·
kata-kata ’had
believed’ menunjukkan bahwa mereka sudah percaya sebelum saat itu. Jadi
mereka adalah orang kristen, tetapi tidak jelas apakah mereka adalah kristen
asli atau tidak.
·
kata ’practices’
oleh NIV diterjemahkan ‘evil deeds’
(= tindakan-tindakan jahat).
Sebetulnya
kata ‘evil’ itu tak ada, tetapi kata
Yunani yang diterjemahkan ‘practices /
deeds’ itu biasanya menunjuk pada tindakan yang jahat.
Kesimpulannya:
orang-orang yang sudah kristen itu mengaku dosa dan bertobat.
b) Ay 19:
orang-orang kristen yang lain membakar buku-buku sihir yang mahal.
·
mereka bukannya menyimpan buku-buku sihir itu,
karena:
*
bisa menyebabkan mereka suatu hari kembali
pada buku sihir itu.
*
buku sihir itu bisa berbahaya karena
mengandung kuasa gelap / roh jahat yang bisa mengganggu.
Tetapi
benarkah hal ini? Kitab Suci tidak membenarkan ataupun membantah hal ini.
Memang ada ayat yang seakan-akan tidak membenarkan hal ini, yaitu
Hab 2:19, yang mengatakan ‘roh tidak ada sama sekali di dalamnya (berhala)’.
Ini bisa diartikan bahwa berhala / jimat dsb tidak mengandung kuasa gelap.
Tetapi kata Ibrani RUACH yang diterjemahkan ‘roh’, oleh NIV diterjemahkan ‘breath’ / nafas (bandingkan dengan
Maz 135:17 dimana RUACH juga diterjemahkan ‘nafas’). Jadi Hab 2:19
itu sebenarnya hanya mengatakan bahwa berhala adalah benda mati yang tidak bisa
berbuat apa-apa. Tujuannya untuk mengontraskan berhala yang mati itu
dengan Allah yang hidup. Jadi jelas bahwa Hab 2:19 tidak menentang
pandangan bahwa benda-benda seperti itu bisa mengandung kuasa gelap.
Dr.
Kurt Koch, yang selama puluhan tahun mendedikasikan dirinya untuk menyelidiki
Occultisme, mengatakan bahwa penyimpanan benda-benda seperti itu bisa
menimbulkan berbagai macam gangguan, seperti adanya pertengkaran, penyakit,
depresi, dan bahkan bunuh diri.
·
mereka bukannya menjual buku-buku itu, lalu
mempersembahkan uangnya kepada Tuhan, karena:
*
akan menjatuhkan pembeli ke dalam dosa.
*
Tuhan menolak uang haram (Ul 23:18).
·
mereka membakar buku-buku sihir yang mahal
itu!
Kitab
Suci memang menunjukkan perintah dan teladan untuk menghancurkan berhala,
sekalipun berhala itu terbuat dari emas (Ul 7:5,25-26 Hak 6:25-28 Kel 32:20 2Raja-raja 18:4).
Pembakaran
ini menunjukkan kebencian mereka pada dosa yang dulu mereka banggakan (bdk. Fil
3:4-9).
3) Gereja
bertumbuh (ay 20).
Ada
3 alasan yang menyebabkan pertumbuhan gereja di sini:
a) Peristiwa
dalam ay 13-16 makin menunjukkan bahwa Paulus adalah hamba Tuhan yang
sejati, karena ia bisa menggunakan nama Yesus untuk mengusir setan /
menyembuhkan penyakit, sedangkan anak-anak Skewa itu tidak bisa!
b) Agama kafir
yang menyembah Diana / Artemis itu banyak menggunakan magic / jimat / sihir
dsb.
Kalau
memang benar bahwa Skewa adalah imam dalam agama kafir yang menyembah Diana /
Artemis, maka mungkin sekali anak-anaknya juga menggunakan magic, jimat, sihir
dsb. Dan kegagalan mereka dalam mengusir setan menyebabkan orang-orang yang
juga menggunakan sihir dsb itu bertobat.
c) Karena
orang-orang kristen bertobat dan menyucikan diri (ay 18-19), maka Tuhan
makin memberkati sehingga gereja bertumbuh.
Penerapan:
Sucikan
diri saudara, khususnya dari hal-hal yang termasuk occultisme / penggunaan
kuasa gelap, supaya gereja saudara bertumbuh!
Kesimpulan:
Sekalipun setan
memalsukan pelayanan Paulus dengan maksud untuk menghancurkan pelayanan Paulus,
tetapi Tuhan menguasai segala sesuatunya sehingga yang terjadi justru adalah
kebaikan bagi gereja / pelayanan Paulus. Ini sesuai dengan Ro 8:28 yang
berbunyi: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.
Maukah saudara percaya
bahwa segala sesuatu, yang kelihatannya merugikan sekalipun, akan menghasilkan
kebaikan, baik bagi saudara secara pribadi, maupun bagi seluruh gereja?
email us at : gkri_exodus@lycos.com