Eksposisi Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 19:21-40
I)
Paulus ingin ke Roma.
Paulus
sudah cukup banyak / lama melakukan pelayanan di Efesus, sehingga sekarang
gereja Efesus sudah cukup mapan. Dan karena itu dalam ay 21 kita melihat
bahwa Paulus bermaksud untuk pergi ke Roma.
Ada
3 hal yang bisa kita pelajari tentang hal ini:
1) Paulus ingin
pergi ke Roma, dan ia berdoa untuk hal itu, dan bahkan ia berdoa supaya Tuhan
memberikan perjalanan yang baik, sukses, dan menyenangkan (bdk.
Ro 15:22-29 Ro 1:13 Ro 1:10).
Ro 1:10
- KJV: ‘a prosperous journey’ (=
perjalanan yang sukses, baik, menyenangkan).
Lit:
‘a happy journey’ (= perjalanan yang
menyenangkan).
Akhirnya
Tuhan memang mengabulkan keinginannya dan ia sampai di Roma, tetapi ia sampai
di Roma dengan suatu cara yang berbeda dengan yang ia harapkan, karena ia
pergi ke Roma sebagai seorang tawanan (Kis 27-28).
Dari
sini bisa kita lihat bahwa sekalipun kadang-kadang Tuhan memberikan apa yang
kita minta dengan cara seperti yang kita harapkan, tetapi seringkali Ia
memberikan dengan cara yang sama sekali tidak kita harapkan.
Misalnya:
ˇ
saudara berdoa meminta kesabaran, dan Tuhan
lalu memberikan kepada saudara seadanya hal-hal / orang-orang yang
menjengkelkan saudara, karena dengan cara itulah saudara bisa melatih diri
untuk bersabar.
ˇ
saudara berdoa meminta iman yang lebih kuat,
dan Tuhan lalu memberikan banyak problem kepada saudara, supaya dengan
demikian saudara bisa berlatih untuk beriman kepada Tuhan dalam segala keadaan.
ˇ
saudara berdoa supaya saudara bisa lebih
bersandar kepada Tuhan, dan Tuhan lalu menghancurkan segala sesuatu yang selama
ini menjadi sandaran saudara (mungkin uang, pekerjaan, kesehatan, kemampuan,
keluarga , suami, orang tua dsb), supaya saudara bisa berlatih untuk bersandar
kepada Tuhan.
Seorang
penafsir bernama Ironside memberikan sebuah syair sebagai berikut:
I asked the Lord that I might grow
in faith and love and every grace
Might more of His salvation know
And seek more earnestly His face
‘Twas He who taught me thus to pray
And He I trust has answered prayer
But it has been in such a way
As almost drove me to despair
(= Aku minta
kepada Tuhan supaya aku bertumbuh
dalam iman dan
kasih dan setiap kasih karunia
Bisa lebih
mengenal keselamatanNya
Dan mencari
wajahNya dengan lebih bersungguh-sungguh
Adalah Dia yang
mengajar aku berdoa seperti itu
Dan aku percaya
Dia telah menjawab doa
Tetapi dengan
cara sedemikian rupa
Sehingga hampir
membawa aku pada keputusasaan).
2) Keinginan
Paulus untuk pergi (ke Yerusalem dan sesudah itu ke Roma) ini, sudah ada
sebelum terjadinya huru-hara di Efesus. Jadi, jelaslah bahwa ketika akhirnya
dalam Kis 20:1 Paulus meninggalkan Efesus, itu bukan karena ia takut /
lari gara-gara kerusuhan itu.
3) Paulus ingin pergi ke Roma, jelas
untuk memberitakan Injil.
Sekalipun
dalam ay 21 dikatakan ‘melihat Roma’, tetapi tentu ia tidak ingin pergi
kesana hanya untuk melihat-lihat kota Roma, tetapi untuk memberitakan Injil.
Ini terbukti dari Kis 28, ketika ia memberitakan Injil di Roma sekalipun ia
datang di sana sebagai seorang tawanan.
Ini
menunjukkan betapa rajinnya ia dalam memberitakan Injil! Ia betul-betul
memberitakan Injil / Firman Tuhan, baik atau tidak baik waktunya, sesuai dengan
apa yang ia ajarkan dalam 2Tim 4:2. Bagaimana dengan saudara?
Tetapi
sebelum ia pergi, ia mengutus Timotius dan Erastus untuk mendahului dia,
sementara ia masih tetap tinggal di Efesus. Dan pada saat itulah terjadi huru-hara
di Efesus (ay 23-40).
II)
Huru-hara di Efesus.
1) Latar
belakang dari huru-hara ini adalah penyembahan terhadap dewi Artemis.
ˇ
Artemis juga disebut Diana. Artemis adalah
bahasa Yunaninya, dan Diana adalah bahasa Latinnya.
ˇ
Dalam ay 27 dikatakan ‘Artemis yang
disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab’. Kata-kata ‘yang
beradab’ sebetulnya tidak ada. Dan yang dimaksud dengan ‘seluruh dunia’ adalah
wilayah kekaisaran Romawi (bdk. Luk 2:1). Ini menunjukkan bahwa penyembahan
terhadap dewi Artemis ini sangat meluas!
ˇ
Efesus merupakan pusat penyembahan kepada
Artemis ini! Dan di Efesus ada kuil Artemis yang luar biasa megah dan indahnya.
Bangunan yang berukuran panjang 425 kaki, lebar 220 kaki dan tinggi 60 kaki ini
dibangun dalam waktu 220 tahun dan merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia
pada saat itu!
ˇ
Dalam kuil Artemis di Efesus itu ada patung
Artemis, yang dipercaya jatuh dari langit (ay 35 akhir).
William
Barclay: “The image of
Artemis was not beautiful. It was black, squat, many-breasted figure,
signifying fertility; it was so old that no one knew where it had come from or
even of what material it was made. The story was that it had fallen from
heaven” (= patung Artemis itu tidak indah. Patung itu hitam,
berbentuk pendek gemuk, dengan banyak buah dada, menunjukkan kesuburan; patung
itu begitu tua sehingga tak seorangpun tahu dari mana datangnya atau bahkan
dari bahan apa patung itu dibuat. Ceritanya mengatakan bahwa patung itu jatuh
dari langit).
Catatan:
patung Artemis itu dipenuhi buah dada mulai dari bahu sampai ke kakinya.
Memang
pada jaman itu (dan juga jaman sekarang) ada banyak agama yang membanggakan
diri karena mempunyai benda-benda pujaan yang dianggap turun / jatuh dari
langit. Mungkin ada yang sekedar dongeng, tetapi mungkin ada yang benar, dalam
arti bahwa benda itu adalah sebuah meteor!
Dalam kekristenan tidak ada patung / batu /
Kitab Suci / gereja dsb yang dianggap turun / jatuh dari langit! Kita memang
tidak mempercayai bahwa Allah memberikan sesuatu apapun yang jatuh / turun dari
langit untuk kita puja. Tetapi kita tidak perlu merasa minder karena hal itu,
karena kita percaya bahwa Allah sendiri telah turun dari langit dan menjadi
manusia di dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah mati dan bangkit
untuk membereskan / menebus dosa-dosa kita! Kita bahkan seharusnya bangga
mempunyai Allah seperti itu!
ˇ
Pada tahun 260 M kuil itu dibakar sehingga
musnah, dan sekarang tak diketahui dengan pasti letak asalnya.
Artemis, yang pada jaman itu begitu besar dan
dipuja oleh begitu banyak orang, sekarang tidak mempunyai seorang pemujapun!
Bandingkan dengan Tuhan kita Yesus Kristus, yang sekalipun pada waktu datang di
dunia dihina dan direndahkan oleh banyak orang dan bahkan akhirnya mati
disalib, tetapi lalu bangkit dan naik ke surga dan sekarang disembah oleh
begitu banyak orang. Dan pada akhir jaman nanti, dengan rela ataupun terpaksa,
setiap orang akan sujud menyembah Dia dan mengakuiNya sebagai Tuhan
(Fil 2:9-11)!
2) Demetrius.
Penyembahan
Artemis ini dimanfaatkan oleh Demetrius untuk mencari uang! Ia membuat sebuah
perusahaan yang memproduksi kuil-kuilan Artemis dari perak (ay 24). Banyak
orang yang membelinya sekedar sebagai souvenir,
tetapi banyak juga yang membelinya dan terus membawanya sebagai jimat! Memang
tahyul dan ajaran-ajaran kafir sering memberi keuntungan kepada orang-orang
tertentu
Misalnya:
ˇ
kepercayaan bahwa kita bisa membakar
rumah-rumahan kertas supaya keluarga kita yang mati bisa mempunyai rumah di
alam baka, jelas hanya menguntungkan pembuat rumah-rumahan kertas itu!
Lebih-lebih dengan adanya kepercayaan bahwa di dalam membeli rumah-rumahan
kertas itu kita tidak boleh menawar!
ˇ
kepercayaan bahwa kita harus membuang kembang
di tempat-tempat tertentu (pada perempatan dsb), tentu hanya menguntungkan
penjual kembangnya!
ˇ
kepercayaan yang mengharuskan pemasangan Hu,
Pat Kwa dsb pada rumah kita, tentu hanya menguntungkan penjual barang-barang
itu!
Karena
itu, hati-hatilah dengan segala macam ajaran / tahyul yang sengaja diciptakan
oleh orang-orang tertentu untuk mendatangkan keuntungan bagi dirinya sendiri!
3) Paulus.
Dalam
situasi kota Efesus dengan penyembahannya kepada Artemis dan tahyulnya yang
menguntungkan Demetrius, muncullah Paulus. Paulus lalu memberitakan Injil dan
mengajarkan Firman Tuhan di sana. Dan ia juga memberikan pengajaran yang
menentang penyembahan berhala (ay 26 bdk. 17:29).
Perhatikan
bahwa di sini Paulus jelas menyerang agama lain! Sekalipun sedapat mungkin
kita tidak menyerang ajaran agama lain, tetapi seringkali hal ini tidak bisa
terhindarkan karena adanya pertentangan antara ajaran kekristenan dengan agama
lain itu.
Misalnya:
mengajarkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga (Yoh 14:6 Kis 4:12 1Yoh 5:11-12), secara implicit sudah menyerang agama lain!
4) Kemarahan dan hasutan Demetrius.
a) Alasan
kemarahan Demetrius (ay 25-27).
Alasan
no 1 adalah uang (ay 27a), dan alasan no 2 adalah agama. Sebetulnya alasan no 2
ini hanya sebagai kedok (ay 27b).
William
Barclay: “Their trouble
was that their pockets were being touched” (= problem mereka adalah karena kantong
mereka disentuh).
Demetrius
menentang Kristus / kekristenan karena ia merasa dirugikan oleh semua itu (bdk.
Mat 8:34). Demetrius menentang ajaran yang benar, dan mempertahankan ajaran
yang salah, demi keuntungan pribadi!
b) Bahwa
Demetrius merasa kuatir perusahaannya akan bangkrut (ay 27), membuktikan
efektifnya pelayanan Paulus.
Andaikata
gereja jaman ini sama efektifnya dengan pada saat itu, maka komplex pelacuran,
pabrik rokok, bandar judi, dsb juga akan kuatir dan marah kepada gereja! Tetapi
kenyataannya, pada saat ini mereka sama sekali tidak menguatirkan gereja,
karena banyak orang kristen yang tetap melacur, merokok, dan main judi! Dan ini
membuktikan rendahnya keefektifan gereja pada saat ini! Karena itu, marilah
kita banyak berdoa, berusaha untuk hidup suci, dan memberitakan Injil / Firman
Tuhan supaya gereja jaman ini menjadi sama efektifnya seperti gereja abad I!
c) Kemarahan
dan kekuatiran Demetrius menunjukkan bahwa Paulus betul-betul memberitakan
seluruh Injil dan kebenaran Firman Tuhan!
Pulpit
Commentary:
ˇ
“It is doubtful
whether we are declaring the whole counsel of God, if we are provoking no
hostility by our utterance” (= Adalah sesuatu yang meragukan apakah kita betul-betul
memberitakan seluruh kehendak Allah kalau kita tidak menimbulkan permusuhan
karena ucapan kita).
ˇ
“The Gospel of
Christ cannot be proclaimed in its fullness without giving occasion for many to
say, here and there, now and again, ‘This our craft is in danger’” (= Injil
Kristus tidak bisa diberitakan sepenuhnya tanpa berulang-ulang dan dimana-mana
menyebabkan banyak orang berkata: ‘pekerjaan kita ada dalam bahaya’).
Bandingkan
dengan kata-kata Paulus dalam Gal 4:16 - “Apakah dengan mengatakan kebenaran
kepadamu aku telah menjadi musuhmu?”.
Karena
itu kalau ada Pendeta / Penginjil yang memberitakan Injil / Firman Tuhan tanpa
pernah menimbulkan kekuatiran pada orang-orang tertentu, yang lalu menimbulkan
permusuhan / oposisi, mungkin sekali Pendeta / Penginjil itu tidak memberitakan
seluruh Firman Tuhan, tetapi mengkompromikan Firman Tuhan!
d) Demetrius
lalu berusaha melawan / menghancurkan Paulus dengan jalan menghasut
tukang-tukangnya sehingga menimbulkan huru-hara massal.
Alangkah
kontrasnya cara Paulus dan cara Dimetrius! Paulus selalu memberitakan Injil /
Firman Tuhan dengan menggunakan argumentasi.
Ay
26: ‘membujuk’.
NIV:
‘has convinced’ (= telah meyakinkan).
KJV/RSV/NASB:
‘hath / has persuaded’ (= telah
membujuk / meyakinkan dengan menggunakan argumentasi).
Demetrius
tidak bisa melawan Paulus dengan mengadu argumentasi, dan karena itu ia
menggunakan hasutan yang menimbulkan huru-hara massal!
Penerapan:
Adalah sesuatu yang menarik bahwa Yesus maupun
rasul-rasul dan orang-orang kristen abad I selalu menang dalam adu argumentasi!
Ini disebabkan karena mereka mempunyai pengetahuan / pengertian yang baik
sekali tentang kebenaran dan mereka dipimpin oleh Roh Kudus dalam perdebatan
itu (bdk. Kis 6:10). Dan adalah sesuatu yang aneh kalau banyak orang
kristen jaman ini mengaku dipenuhi Roh Kudus tetapi sering tidak bisa mempertahankan
diri dalam adu argumentasi, dan bahkan beralasan bahwa penggunaan otak dalam
adu argumentasi menunjukkan bahwa kita tidak beriman!
5) Terjadi huru-hara.
a) Ay 29
mengatakan bahwa ‘seluruh kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai
membanjiri gedung kesenian’. Ini salah terjemahan!
NIV:
‘rushed as one man into the
theater’ (= menyerbu sebagai satu orang ke dalam gedung kesenian).
NASB:
‘rushed with one accord into the
theater’ (= menyerbu dengan satu hati ke dalam gedung kesenian).
Jadi,
dari ay 29 ini kelihatannya mereka bersatu. Tetapi perhatikan ay 32!
Di sana terlihat bahwa mereka berbeda pendapat satu dengan yang lain, bahkan
mayoritas dari mereka tidak tahu apa sebabnya mereka berkumpul di sana! Jadi, jelaslah
bahwa kesatuan yang dimaksud dalam ay 29 hanyalah kesatuan dalam tindakan
lahiriah, bukan kesatuan hati.
b) Ay 28,34
menunjukkan bahwa mereka berteriak-teriak: ‘Besarlah Artemis, dewi orang
Efesus’.
Teriakan
histeris seperti ini justru menunjukkan bahwa mereka tidak mengimani apa yang
mereka teriakkan!
Ironside:
“Very often, the less that certain people
know about things, the more they shout about them and try to convince
themselves as to their truth by the noise they make” (= Sangat
sering, makin sedikit orang-orang tertentu tahu tentang hal-hal tertentu,
makin banyak mereka berteriak tentang hal-hal itu, dan berusaha meyakinkan diri
mereka sendiri berhubungan dengan kebenaran mereka dengan suara / keributan
yang mereka perbuat).
Penerapan:
Jaman
sekarang, ada banyak gereja / persekutuan, yang juga selalu dipenuhi dengan
teriakan-teriakan yang histeris. Apa sebetulnya bedanya dengan orang-orang
kafir di Efesus itu?
Juga
kalau kita melihat orang-orang tertentu mendoakan orang sakit, mereka sering
berteriak berulang-ulang seperti: “Kami percaya bahwa Engkau adalah Allah yang
mahakuasa. Kami percaya bahwa Engkau mau / telah menyembuhkan orang ini. Kami
percaya bahwa saat ini juga saudara kami ini telah Engkau sembuhkan” dsb. Apa
perlunya kalimat-kalimat itu diteriakkan dan diulangi terus menerus? Apakah ini
bukan suatu doa yang bertele-tele? Apakah ini tidak sama dengan apa yang
dilakukan oleh orang-orang Efesus di sini, dimana mereka berusaha meyakinkan
diri mereka sendiri dengan menyugesti diri sendiri?
c) Adanya huru-hara
itu bukanlah karena kesalahan Paulus.
Kemanapun
Paulus pergi, selalu timbul huru-hara sehingga ia disebut ‘trouble maker’ (= pembuat keributan / pengacau) dalam
Kis 24:5! Tetapi apakah terjadinya huru-hara ini merupakan kesalahan
Paulus? Tentu saja tidak! Yesus sendiri sudah berkata bahwa Ia datang bukan
membawa damai tetapi membawa pedang (Mat 10:34), dan karena itu dimanapun
Injil diberitakan, bisa saja terjadi kekacauan. Tetapi ini adalah kesalahan
dari orang-orang yang menolak Injil itu, bukan kesalahan pemberita Injilnya!
6) Penanganan huru-hara.
a) Paulus mau
menangani huru-hara itu, tetapi dilarang oleh murid-muridnya dan para pembesar
yang pro Paulus (ay 30-31). Paulus tidak bersikap keras kepala dan ia
menuruti nasehat mereka.
b) Seorang
Yahudi yang bernama Alexander mau menangani huru-hara itu, tetapi ketika massa
itu tahu bahwa ia adalah orang Yahudi, merekapun menolak dia (ay 33-34),
karena:
ˇ
orang Yahudi juga menentang berhala.
ˇ
Yahudi merupakan kebangsaan Paulus.
ˇ
Yahudi dianggap sebagai sumber kekristenan
atau bahkan dianggap satu / sama dengan kekristenan. Ini pandangan yang sangat
lazim tetapi sangat salah. Mayoritas orang Yahudi sampai saat ini termasuk anti
Kristen!
c) Panitera
kota menenangkan massa itu dengan:
ˇ
Menggunakan dusta (ay 35-36).
Bagi
dia, yang penting tujuannya terlaksana. Bagaimana caranya tidak jadi soal! hal
seperti ini begitu banyak terjadi di Indonesia. Tetapi orang kristen tidak
boleh menggunakan cara seperti ini!
ˇ
Mengatakan bahwa Paulus maupun orang-orang
kristen toh tidak merampok kuil ataupun menghujat Artemis (ay 37).
ˇ
Memberitahu bahwa mereka harus menempuh cara
yang benar yaitu melalui pengadilan (ay 38-39).
*
dari sini terlihat bahwa panitera kota itu
sebetulnya tahu kalau Demetriuslah yang menjadi penyebab huru-hara itu, tetapi
ia takut untuk menindak Demetrius.
*
petunjuknya untuk mengajukan Paulus dan orang
kristen Efesus ke pengadilan, ternyata tidak ditanggapi oleh Demetrius, yang
tahu bahwa ia sebetulnya tidak punya dasar apa-apa.
ˇ
Memberi tahu mereka bahwa pemerintah Roma
benci pada huru-hara (ay 40). Pada saat itu memang ada hukum Romawi yang
mengancam orang yang menimbulkan huru-hara dengan hukuman mati.
Dengan
kata-katanya ini akhirnya huru-hara itu bubar. Dari sini terlihat bahwa Tuhan
bisa menolong Paulus dan gereja Efesus saat itu dengan menggunakan panitera
kota yang adalah orang kafir, pemerintahan Romawi yang adalah pemerintah kafir,
dan hukum Romawi yang adalah hukum kafir!
Kesimpulan
/ penutup:
Paulus diserang karena ia
hidup bagi Tuhan, tetapi Tuhan bisa menolong dengan cara yang luar biasa! Kalau
saudara hidup bagi Tuhan, maka saudarapun akan mengalami serangan. Tetapi
jangan takut, jangan mundur, dan jangan berkompromi dengan setan! Tuhan bisa
menolong saudara dengan cara-cara yang tidak terduga!
email us at : gkri_exodus@lycos.com