Eksposisi Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 20:17-38
Pada minggu yang lalu,
kita sudah melihat kehidupan Paulus yang begitu saleh, dan pelayanannya yang
begitu hebat di Efesus. Tetapi semua itu merupakan masa lalu, dan sekarang
Paulus harus pindah ke tempat lain.
I)
Paulus menyerahkan gereja Efesus.
1) Paulus menyerahkan gereja Efesus
kepada Tuhan (ay 32).
Kalau
kita melayani orang-orang lain, kitapun bisa mengalami saat dimana kita harus
menyerahkan orang-orang itu kepada Tuhan.
Misalnya:
·
kalau kita memberitakan Injil kepada seseorang,
apalagi kalau itu terjadi diluar kota, sehingga kita tidak akan bisa bertemu
lagi dengan dia.
·
bagi guru sekolah minggu, kalau anak-anaknya
naik ke kelas yang lebih besar.
·
pendeta yang harus pindah ke tempat lain.
Dalam
keadaan seperti itu, kita harus bisa menyerahkan orang yang tadinya kita layani
itu kepada Tuhan. Kita harus ingat bahwa Tuhan, dan bukan kita, yang adalah
Gembala yang sebenarnya dari orang itu, dan kita harus percaya bahwa Tuhan bisa
menggembalakan orang itu tanpa menggunakan diri kita!
2) Paulus juga
menyerahkan gereja Efesus kepada para penatua Efesus (ay 17,28).
Dalam
ay 28, Paulus berkata kepada para penatua Efesus itu: ‘Kamulah yang ditetapkan
Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah’.
Ini menunjukkan bahwa:
a) Orang yang
mau diangkat untuk melayani dalam suatu pelayanan tertentu dalam gereja, harus
menggumulkan lebih dulu apakah pelayanan itu merupakan kehendak Tuhan / Roh
Kudus bagi dia atau tidak.
Jangan
melayani hanya karena ada orang-orang yang mendesak saudara untuk melakukan
pelayanan itu!
Ini
tentu tidak berarti bahwa kalau kita diminta untuk angkat-angkat kursi dalam
gereja, kita harus menggumulkannya lebih dulu! Kalau pelayanan yang seperti
itu, tentu bisa langsung kita lakukan. Tetapi kalau pelayanan itu berupa suatu
jabatan tertentu dalam gereja, seperti majelis, pengurus, guru sekolah minggu
dsb, kita harus menggumulkannya dengan Tuhan!
b) Orang yang
mengangkat juga harus menggumulkan apakah ia mengangkat orang yang dikehendaki
oleh Tuhan atau tidak.
Mengangkat
secara sembarangan adalah sesuatu yang sangat berbahaya, karena kalau kita
ternyata mengangkat seorang ‘serigala yang berbulu domba’ (bdk. Mat 7:15),
maka itu akan menjadi sumber bencana yang bisa menghancurkan gereja! Karena itu
jangan mengangkat sembarang orang, apalagi untuk menduduki posisi penting dalam
gereja, seperti majelis, guru sekolah minggu, apalagi pendeta.
c) Dalam
menggembalakan domba-dombaNya, Tuhan biasanya menggunakan manusia sebagai
alatNya!
Ini
menyebabkan saudara harus mau digembalakan (diarahkan, dipimpin, dinasehati,
bahkan ditegur!) oleh manusia yang memang dipilih oleh Allah menjadi gembala!
Janganlah menjadi domba yang sombong, yang hanya mau digembalakan oleh Tuhan
sendiri!
Tetapi
pada saat yang sama, saudara juga harus yakin bahwa saudara bukan sedang
digembalakan oleh seorang nabi palsu!
3) Sekalipun
Paulus sudah menyerahkan gereja Efesus kepada Tuhan dan kepada para penatua
Efesus, itu tidak berarti bahwa ia lepas tangan secara total terhadap gereja
Efesus. Kasih dan beban pelayanannya yang besar, menyebabkan ia tetap berusaha
melakukan hal-hal yang bisa ia lakukan untuk mereka:
a) Ia berdoa
untuk mereka.
Ini
bukan hanya ia lakukan pada saat akan berpisah dengan mereka (ay 36),
tetapi juga setelah itu. Dan ia bukan hanya kadang-kadang saja mendoakan
mereka, tetapi terus menerus mendoakan mereka (bdk. Ef 1:16-dst Ef 3:16-dst).
b) Ia
memberikan Firman Tuhan (nasehat, teguran, dsb) kepada mereka, yaitu surat
Efesus.
Penerapan:
Setelah
saudara menyerahkan orang yang saudara layani kepada Tuhan / orang lain, apa
yang saudara lakukan untuk orang itu? Berdoa bagi mereka? Menulis surat kepada
mereka? Mengunjungi mereka? Atau saudara sama sekali tidak peduli kepada mereka
lagi?
II)
Tugas para penatua Efesus: berjaga-jaga.
A) Alasan untuk berjaga-jaga:
1) Jemaat /
gereja diperoleh oleh Allah dengan darah (ay 28).
a) Kata-kata
‘darah AnakNya’ dalam ay 28 ini salah terjemahan.
RSV:
‘he obtained with the blood of his own
Son’ (= diperolehNya dengan darah AnakNya sendiri). Ini juga salah!
Tetapi
RSV memberikan footnote / catatan
kaki sebagai berikut: ‘with the blood of
his Own’ / ‘with his own blood’ (= dengan darahNya sendiri).
NASB/NIV/KJV:
‘he purchased / bought / hath purchased
with his own blood’ (= Ia telah membeli dengan darahNya sendiri).
Tetapi
kalau kata ‘Anak’ dibuang, maka kata ‘darahNya’ berarti ‘darah Allah’. Istilah
aneh ini bisa dijelaskan sebagai berikut:
Dalam
Kitab Suci ada ayat-ayat yang menyebut Kristus dengan sebutan / gelar ilahi,
tetapi menggunakan predikat yang hanya cocok untuk hakekat manusia.
Contoh:
·
1Kor 2:8.
Ayat
ini menggunakan sebutan / gelar ilahi (‘Tuhan yang mulia’ / ‘The Lord of glory’), tetapi menggunakan
predikat ‘menyalibkan’ yang sebetulnya hanya cocok untuk hakekat manusia
Yesus.
·
1Yoh 1:1.
Ayat
ini menggunakan sebutan / gelar ilahi (‘Firman’ / LOGOS), tetapi menggunakan
predikat ‘telah kami lihat dengan mata kami’ dan ‘telah kami saksikan dan yang
telah kami raba dengan tangan kami’, yang sebetulnya hanya cocok untuk hakekat
manusia Yesus.
·
Kis 20:28 ini yang dalam terjemahan NIV
berbunyi: “... the church of God, which
he bought with his own blood” (= ... jemaat / gereja Allah, yang Ia beli
dengan darahNya sendiri).
Ayat ini menggunakan sebutan / gelar ilahi
(‘Allah’), tetapi predikatnya berbicara tentang ‘darah’, yang sebetulnya hanya
cocok untuk hakekat manusia Yesus.
Tetapi
sebaliknya dalam Kitab Suci juga ada ayat-ayat yang menyebut Kristus dengan
sebutan / gelar manusia, tetapi menggunakan predikat yang hanya cocok untuk
hakekat ilahi.
Contoh:
¨
Mat 9:6.
Ayat
ini menggunakan sebutan / gelar manusia (‘Anak Manusia’), tetapi menggunakan
predikat ‘berkuasa mengampuni dosa’ yang hanya cocok untuk hakekat ilahi.
¨
Mat 12:8.
Ayat
ini menggunakan sebutan / gelar manusia (‘Anak Manusia’), tetapi menggunakan
predikat ‘Tuhan atas hari Sabat’ yang hanya cocok untuk hakekat ilahi.
¨
Hal yang sama bisa saudara lihat dalam
ayat-ayat seperti: Mat 13:41
Luk 19:10
Yoh 3:13-15
Yoh 6:62 1Kor 15:47b.
Mengapa
Kitab Suci melakukan hal ini? Calvin menjawab sebagai berikut:
Þ
“And they
(Scriptures) so earnestly express this union of the two natures that is in
Christ as sometimes to interchange them”
[= dan mereka (Kitab-kitab Suci) begitu sungguh-sungguh mewujudkan
kesatuan dari dua hakekat yang ada di dalam Kristus sehingga kadang-kadang
menukar / membolak-balik mereka] - ‘Institutes of the Christian Religion’, book II, chapter XIV, 1.
Þ
“Because the
selfsame one was both God and man, for the sake of the union of both natures he
gave to the one what belonged to the other” (= karena orang yang sama adalah Allah dan
manusia, demi kesatuan dari kedua hakekat, ia memberikan kepada yang satu apa
yang termasuk pada yang lain) - ‘Institutes of the Christian Religion’, book II, chapter XIV, 2.
b) Untuk
kata-kata ‘jemaat Allah’ dalam ay 28 ini terdapat sebuah problem text,
karena manuscript-manuscript bahasa Yunaninya terbagi menjadi 3 golongan:
·
the
church of God (= gereja / jemaat Allah).
·
the
church of the Lord (= gereja / jemaat Tuhan).
·
the
church of the Lord & God (= gereja / jemaat Tuhan
& Allah).
Kata-kata
dari manuscript golongan ke 3 itu biasanya tidak diperhitungkan, karena tidak
didukung oleh manuscript yang kuno.
Sekalipun
ada orang yang setuju dengan manuscript golongan ke 2, tetapi mayoritas
penafsir setuju dengan manuscript golongan 1. Alasannya:
¨
Ini didukung oleh manuscript yang paling kuno
(Catatan: ada yang tidak setuju dengan anggapan ini).
Ingat
bahwa text Kitab Suci yang asli, yang disebut autograph, sudah tidak ada. Yang
ada hanyalah copy-copynya, yang disebut manuscript. Makin kuno suatu manuscript,
tentu makin mendekati aslinya, sehingga lebih bisa dipercaya.
¨
Ini merupakan bacaan yang lebih sukar.
Kalau
saudara memilih ‘the church of the Lord’ (=
gereja / jemaat Tuhan), maka ayat itu berbunyi: ‘... untuk menggembalakan
gereja / jemaat Tuhan yang diperolehNya dengan darahNya sendiri’. Ini bukan
bacaan yang sukar / tak masuk akal, karena ‘darahNya’ berarti ‘darah Tuhan
(Tuhan Yesus)’.
Tetapi
kalau saudara memilih ‘the church of God’
(= gereja / jemaat Allah), maka ayatnya berbunyi: ‘... untuk menggembalakan
gereja / jemaat Allah, yang diperolehNya dengan darahNya sendiri’. Ini jelas
bacaan yang sukar, dan lebih tidak masuk akal, karena ‘darahNya’ berarti ‘darah
Allah’.
Kalau
ada 2 atau lebih manuscript yang berbeda, maka biasanya bacaan yang paling
sukar / paling tidak masuk akal yang dianggap benar. Mengapa? Karena kalau
aslinya masuk akal, tidak mungkin pengcopy akan mengubahnya menjadi sesuatu
yang tidak masuk akal. Sebaliknya, kalau aslinya tidak masuk akal, maka
pengcopy mungkin sekali akan menganggap bahwa itu adalah suatu kesalahan, dan
akan mengubahnya menjadi yang lebih masuk akal.
¨
Dalam tulisan Paulus, istilah ‘the church of God’ (= gereja / jemaat
Allah) muncul 7 x (1Kor 1:2
10:32 11:22 15:9 2Kor 1:1
Gal 1:13 1Tim 3:5),
dan bentuk jamaknya yaitu ‘the churches
of God’ (= gereja-gereja / jemaat-jemaat Allah) muncul 3 x (1Kor 11:16 1Tes 2:14 2Tes 1:4), dan istilah ‘the church of the living God’ (= gereja
/ jemaat Allah yang hidup) muncul 1 x (1Tim 3:15). Sebaliknya, istilah ‘the church of the Lord’ (= gereja /
jemaat Tuhan) tidak pernah muncul satu kalipun dalam tulisan Paulus, bahkan
tidak pernah ada dalam seluruh Perjanjian Baru!
Kalau
memang ‘the church of God’ merupakan
bacaan yang benar, maka jelas bahwa ay 28 itu menunjukkan pengakuan Paulus
bahwa Yesus adalah Allah!
c) Dari ayat
ini kita juga bisa melihat bahwa gereja / jemaat adalah milik Allah, bukan
milik pendeta!
Kita sering mendengar cerita tentang seorang
pendeta yang mempunyai jemaat yang pindah ke gereja lain. Pendeta itu lalu
menjadi marah kepada pendeta gereja yang lain itu dan menuduhnya mencuri dombanya!
Ini adalah sesuatu yang menggelikan, karena sebetulnya tidak ada pendeta yang
mempunyai domba! Domba bukan milik pendeta, tetapi milik Allah!
d) ‘diperolehNya dengan
darahNya sendiri’ (ay 28).
RSV:
‘he obtained’ (= diperolehNya).
NASB/NIV/KJV:
‘he purchased / bought / hath purchased’ (=
Ia telah membeli).
Terjemahan
hurufiahnya sebetulnya bukan ‘membeli’ tetapi ‘mendapatkan’. Tetapi dengan
membandingkannya dengan ayat-ayat seperti 1Pet 1:18-19 1Kor 6:20 1Kor 7:23, maka jelas bahwa Tuhan
bisa mendapatkan / memiliki kita karena Ia membeli kita dengan darahNya!
Ini
alasan pertama mengapa para penatua Efesus harus berjaga-jaga atas gereja /
jemaat Efesus. Tuhan memperoleh mereka bukan dengan cara yang mudah, tetapi
dengan mencurahkan darahNya pada waktu Ia menderita dan mati di atas kayu
salib!
Penerapan:
Setiap
saudara merasa malas / segan / bosan mengurusi orang kristen tertentu, maka
ingatlah bahwa Tuhan mendapatkan dia dengan mencurahkan darahNya! Akan saudara
sia-siakankah pengorbanan Tuhan Yesus itu?
2) Paulus
bekerja keras selama 3 tahun (ay 31).
a) Dalam
Kis 19:8,10 kita melihat bahwa Paulus memberitakan Injil dalam rumah
ibadat selama 3 bulan, dan mengajar di ruang kuliah Tiranus selama 3 tahun.
Tetapi mengapa dalam ay 31 ini ia berkata 3 tahun? Ini bukan kontradiksi
tetapi merupakan suatu pembulatan saja! Kalau saudara ditanya umur saudara, dan
saudara sebetulnya berumur 34 tahun 8 bulan dan 12 hari, maka tentu bukan dusta
kalau saudara menjawabnya 35 tahun!
b) Tujuan
Paulus menceritakan kehidupannya dan kerja kerasnya dalam ay 18-35 adalah
supaya:
·
mereka meniru / meneladani dia (ay 35a).
·
mereka tidak menyia-nyiakan jemaat yang ia
dapatkan dengan susah payah (ay 31), tetapi mau menjaga mereka dengan
sungguh-sungguh!
Illustrasi:
dalam bahasa Inggris ada pepatah yang berbunyi: “Easy come, easy go” yang berarti: kalau mendapatkannya mudah, melepaskannya
/ membuangnya juga mudah.
Dalam
persoalan gereja / jemaat Efesus ini, Tuhan mendapatkannya dengan mencurahkan
darahNya, Paulus dengan bekerja keras selama 3 tahun. Ini tentu bukan sesuatu
yang ‘easy come’ / mudah didapatkan!
Karena itu, jemaat itu harus dijaga baik-baik!
3) Ada musuh.
Ada
2 golongan musuh:
a) Ay 29: ‘serigala’.
Dalam
Kitab Suci, serigala bisa berarti:
·
musuh yang adalah orang luar / orang dunia
(bdk. Mat 10:16).
·
musuh yang adalah orang dalam (Mat 7:15).
Yang
ini sama dengan musuh pada ay 30.
b) Ay 30:
‘dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang yang dengan ajaran palsu
mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut
mereka’.
·
bandingkan dengan 1Yoh 2:18-19 yang
mengatakan bahwa anti Kristuspun akan keluar dari kalangan orang kristen
sendiri!
·
perhatikan apa tujuan para nabi palsu dalam
ay 30 itu. Mereka mengajar, supaya murid-murid mengikut mereka!
Dari
sini kita bisa mendapatkan 2 hal:
*
Hamba Tuhan yang mendorong jemaatnya untuk
setia pada dirinya / gerejanya (bukan kepada Tuhan), adalah nabi palsu! Hamba
Tuhan yang sejati harus mendorong jemaatnya untuk setia kepada Tuhan dan
FirmanNya!
*
Orang kristen yang setia kepada gereja / hamba
Tuhan tertentu, sudah tersesat dari jalan yang benar!
·
Kata-kata / peringatan Paulus ini menjadi
kenyataan.
Ini
bisa terlihat dari Wah 2:1-7 (khususnya ay 2,6), yang merupakan surat
Tuhan Yesus kepada gereja di Efesus. Dan dari sana juga terlihat bahwa para
penatua Efesus mentaati peringatan Paulus untuk berhati-hati terhadap musuh!
Penerapan:
Jangan
mengabaikan Firman Tuhan yang saat ini tidak relevan bagi saudara, karena nanti
itu bisa menjadi relevan!
B) Cara untuk berjaga-jaga:
1) Jaga diri
sendiri (ay 28).
Dalam
ay 28 ‘menjaga diri sendiri’ didahulukan dari ‘menjaga kawanan’ (bdk.
1Tim 4:16). Ini bukan merupakan sikap yang egois, karena menjaga diri
sendiri adalah sesuatu yang penting supaya kita bisa menjaga kawanan. Analogi:
gembala yang tidak menjaga kesehatannya, akan sakit-sakitan sehingga juga tidak
akan bisa menjaga domba-dombanya.
Pulpit
Commentary: “He that is
careless about his own salvation will never be careful about the souls of
others” (= ia yang ceroboh / tidak berhati-hati terhadap keselamatannya
sendiri, tidak akan pernah bisa berhati-hati terhadap jiwa orang lain).
Penerapan:
·
Kalau ada retreat
/ KKR dsb, ada banyak pengurus yang menjadi seperti Marta dalam
Luk 10:38-42. Mereka melayani dan mengurusi orang lain sedemikian rupa,
sehingga mereka tidak ada waktu untuk mendengar Firman Tuhan! Ini tidak menjaga
diri sendiri!
·
Apakah saudara menjaga kerohanian diri saudara
sendiri? Apakah saudara memperhatikan iman saudara, pertumbuhan pengertian
saudara tentang firman Tuhan, hubungan / persekutuan saudara dengan Tuhan, kesucian
hidup saudara dsb? Kalau tidak, saudara tidak akan bisa berguna untuk orang
lain!
·
Dalam mengangkat orang untuk menduduki jabatan
yang harus menggembalakan orang, seperti pendeta, majelis / tua-tua, guru
sekolah minggu, bahkan pengurus komisi, kita harus mencari orang yang menjaga
dirinya sendiri!
2) Jaga seluruh
kawanan (ay 28).
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a) Majelis /
pengurus harus mengenal jemaat, karena bagaimana bisa menjaga kalau tidak
kenal? Karena itu sebetulnya Majelis / pengurus juga harus berusaha mengenal
jemaat, dengan cara mendekati mereka sebelum atau sesudah kebaktian / Pemahaman
Alkitab, mengunjungi rumah mereka dsb. Tetapi sebaliknya, jemaat juga harus mau
didekati oleh majelis / pengurus!
b) Para penatua
juga disebut ‘penilik’ dalam ay 28. Dalam bahasa Inggris disebut dengan
istilah ‘overseer’ yang berarti
pengawas, penjaga. Ini menyebabkan penatua / majelis / pengurus harus hadir secara
aktif dan rajin dalam semua acara gereja. Bagaimana ia bisa mengawasi, kalau ia
sendiri tidak hadir dalam acara gereja? Karena itu, kalau jemaat biasa membolos
sudah dianggap sebagai dosa, maka kalau majelis / pengurus membolos, dosanya
dobel!
c) Dalam
ay 28 itu juga dikatakan bahwa para penatua itu harus menjaga ‘seluruh
kawanan’, bukan yang disenangi saja, atau yang cantik saja, atau yang kaya
saja!
d) Orang yang
mau menjaga / menggembalakan kawanan domba, harus mengasihi Tuhan (bdk. Yoh
21:15-17). Ini penting, karena hanya orang yang mengasihi Tuhan, yang akan
mengasihi domba-domba Tuhan (1Yoh 4:20-21). Kalau kasih ini tidak ada maka
mereka akan menjadi gembala yang jahat seperti dalam Yeh 34:1-6, atau
menjadi orang upahan seperti dalam Yoh 10:12-13.
e) Hal yang
terpenting yang harus dilakukan oleh para penatua terhadap domba, adalah
menjaga makanan mereka!
Ini
mencakup 2 hal:
·
Melindungi mereka dari makanan yang salah,
yaitu ajaran yang sesat / salah!
Ini
bisa dilakukan dengan ‘menjaga mimbar’, supaya nabi-nabi palsu jangan sampai
berkhotbah di situ. Ini juga bisa dilakukan dengan membahas ajaran / praktek
sesat / salah yang sedang populer, seperti:
*
Ajaran Theologia Kemakmuran.
*
Anggapan bahwa Kitab Suci bukanlah Firman
Tuhan.
*
Anggapan bahwa Yesus adalah salah satu jalan
ke surga.
*
Ajaran yang mengatakan bahwa orang yang
menerima Yesus harus muntah-muntah.
*
Ajaran yang mengatakan bahwa orang yang
menerima Roh Kudus harus berbahasa roh.
*
Ajaran yang mengatakan bahwa orang kristen
harus sembuh dari penyakit.
*
Tenaga dalam, yang dikatakan sebagai sesuatu
yang berasal dari manusia, dan merupakan sesuatu yang ilmiah.
·
Memberikan mereka makanan yang baik, yaitu
Firman Tuhan.
Dalam
ay 32 dikatakan bahwa Firman Tuhan itu ‘berkuasa membangun kamu’.
Sebetulnya kata-kata ini ditujukan kepada Tuhan, bukan kepada Firman Tuhan. Ini
ternyata dari kata-kata selanjutnya dalam ay 32 itu, yang berbunyi: ‘dan
menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah
dikuduskanNya’. Ini jelas menunjuk pada Tuhan, bukan kepada Firman Tuhan. Dan
karena itu, maka ‘kuasa membangun’ itu juga ditujukan kepada Tuhan, bukan
kepada Firman Tuhan.
Tetapi
bagaimanapun juga, Tuhan membangun iman kita dengan menggunakan FirmanNya. Dan
karena itu para penatua harus berusaha supaya jemaat mendapatkan Firman Tuhan
yang baik! Para penatua tidak boleh sembarangan saja mengambil pengkhotbah,
tetapi harus memilih pengkhotbah yang sebaik mungkin!
Dua
hal di atas ini harus sama-sama dilakukan!
Ada
hamba-hamba Tuhan yang hanya melakukan yang pertama saja. Dalam khotbah / ajarannya
mereka terus menerus membicarakan ajaran / praktek yang sesat / salah, tetapi
tidak mengajarkan Firman Tuhan yang benar. Ini akan menyebabkan jemaatnya tahu
apa yang salah, tetapi tidak tahu apa yang benar!
Sebaliknya,
ada hamba-hamba Tuhan yang hanya melakukan yang kedua saja. Ia memang
mengajarkan Firman Tuhan, tetapi tidak pernah mau membicarakan kesalahan ajaran
/ praktek dari gereja / hamba Tuhan lain, dengan alasan bahwa itu tidak kasih,
melanggar etika, menghakimi, menyebabkan perpecahan / gegeran, dsb! Tetapi ini
akan menyebabkan jemaatnya mudah tersesat pada waktu mereka mendengar
ajaran-ajaran yang sesat / salah, karena para nabi palsu itu bisa memberikan
ayat-ayat Kitab Suci sebagai dasar dari ajaran / praktek mereka, dan jemaatnya
tidak tahu dimana letak kesalahan penafsirannya!
Kesimpulan.
Dalam waktu 3 tahun,
dalam gereja Efesus sudah ada orang-orang yang bisa memikul tanggung jawab atas
gereja itu. Mereka jelas sudah dewasa dalam iman, sehingga mereka bukan hanya
minta dilayani, tetapi mereka bahkan bisa melayani!
Bagaimana dengan saudara?
Apakah saudara terus menjadi bayi kristen yang harus terus dilayani, sekalipun
saudara sudah bertahun-tahun ikut Tuhan? Maukah saudara berusaha untuk
bertumbuh dalam iman, sehingga bisa menjadi seperti mereka?
email us at : gkri_exodus@lycos.com