Eksposisi Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 21:17-26
I)
Paulus di Yerusalem.
1) Paulus disambut.
Sesuatu
yang menarik di sini ialah bahwa seluruh jemaat menyambut Paulus, dan mereka
menyambutnya dengan suka hati (ay 17).
Kalau
kita berbicara tentang penyambutan oleh jemaat terhadap hamba Tuhan, maka ada
beberapa kemungkinan:
a) Orang
kristen asli menyambut hamba Tuhan asli.
Maka
penyambutannya seharusnya seperti yang dilakukan oleh jemaat Yerusalem terhadap
Paulus di sini.
Bandingkan
dengan kata-kata Yesus dalam Mat 10:40-42.
b) Orang
kristen KTP menyambut hamba Tuhan asli.
Sudah
pasti penyambutannya tidak bisa baik. Atau mereka terang-terangan menunjukkan
sikap tak senang, atau mereka hanya berpura-pura untuk bersikap ramah.
Bandingkan
dengan Mat 5:10-12 Luk 6:22-23.
c) Orang
kristen asli menyambut hamba Tuhan palsu / nabi palsu.
Kita
memang harus bersikap hormat dan ramah terhadap semua orang, tetapi tidak
kepada nabi palsu!
·
Yesus sendiri bersikap sangat keras kepada
mereka (Mat 23).
·
Paulus menyebut mereka:
*
anjing (Fil 3:2).
*
terkutuk (Gal 1:6-9).
Dan
Paulus juga berkata bahwa seorang bidat yang sudah dinasehati sekali atau dua
kali, tetapi tidak mau bertobat, harus dijauhi (Tit 3:10)!
·
Petrus menyebut mereka sebagai babi dan anjing
(2 Pet 2:22).
·
Yohanes, dalam 2Yoh 9-11, melarang kita untuk:
*
memberi salam kepada mereka.
*
menerima mereka di rumah kita.
Renungkan:
bagaimana sikap saudara terhadap nabi palsu? Kalau selama ini saudara selalu
ramah dan hormat terhadap nabi palsu, bertobatlah!
d) Orang
kristen KTP menyambut nabi palsu.
Dari
Luk 6:26 2Tim 4:3 1Yoh 3:9-10 terlihat bahwa
biasanya orang kristen KTP menyambut nabi palsu dengan baik, karena nabi palsu
itu tahu bagaimana ia bisa menyenangkan orang-orang itu.
Sambutan
mereka yang ramah terhadap nabi palsu, justru menyukarkan orang kristen asli
untuk bersikap seperti dalam point c) di atas, karena akan menyebabkan orang
kristen asli justru dianggap jahat, tidak kasih, tidak punya etika, dsb. Tetapi
apakah saudara lebih mempedulikan anggapan orang banyak dari pada ketaatan
kepada Tuhan / Firman Tuhan?
2) Paulus mensharingkan / menceritakan pengalamannya (ay 19).
Ada
2 hal yang perlu diperhatikan dalam sharing
yang Paulus lakukan ini:
a) Ia bukan
menceritakan tentang apa yang ia lakukan, tetapi apa yang Allah
lakukan melalui pelayanannya (ay 19).
Penerapan:
Dalam
sharing, jangan terlalu banyak
menggunakan kata ‘saya / aku’!
b) Akibat dari sharing ini ialah: Allah dipermuliakan
(ay 20a).
Karena
itu janganlah terlalu merendahkan manfaat dari sharing! Dan jangan berpikir bahwa hanya Paulus / rasul saja yang
bisa sharing sehingga memuliakan
Allah / mendapatkan hasil yang hebat! Dalam 2Raja-raja 5 ada cerita tentang
seorang budak perempuan Israel yang masih kecil yang sharing kepada nyonyanya, sehingga akhirnya bukan hanya
menyembuhkan Naaman, tetapi juga mempertobatkannya.
Karena
itu, maulah sharing supaya saudarapun
bisa memuliakan Allah / mendapatkan hasil bagi Allah!
II)
Kompromi.
1) Yang berbicara saat itu adalah para
tua-tua.
Ini
terlihat dari penggunaan kata ganti orang bentuk jamak (ay 20: ‘mereka’;
ay 23,25: ‘kami’).
Jelas
bahwa mereka bukannya berbicara bersama-sama, tetapi mereka punya juru bicara.
Tetapi tetap digunakan kata ganti orang bentuk jamak, supaya:
·
menunjukkan bahwa rasul Yakobus tidak
berfungsi sebagai seorang diktator, yang mendiktekan kemauannya kepada para
tua-tua.
Renungkan:
kalau rasul saja tidak menjadi diktator dalam gereja, apa hak saudara untuk
menjadi diktator dalam gereja?
·
menunjukkan bahwa mereka semua sehati dalam
persoalan ini.
2) Problemnya (ay 20-22).
a) Orang Yahudi
yang telah menjadi Kristen (Catatan: belum tentu mereka kristen
sungguh-sungguh!) rajin memelihara hukum Taurat (ay 20b). Kata-kata ‘rajin
memelihara hukum Taurat’ jelas mempunyai arti negatif, dan mempunyai 2
kemungkinan arti:
·
ini menunjuk pada pemeliharaan terhadap ceremonial law (= hukum-hukum yang
berhubungan dengan upacara keagamaan, seperti sunat, najis / tahir, korban
penghapus dosa dsb).
·
ini menunjuk pada ketaatan terhadap hukum
moral dari Perjanjian Lama, tetapi mereka melakukan ini supaya selamat.
Saya
lebih condong pada pandangan yang pertama, karena sunat dan adat istiadat dalam
ay 21b, dan kenaziran dalam ay 24, semuanya termasuk dalam ceremonial law. Tetapi bisa juga kedua
pandangan ini tercakup bersama-sama.
Ini
menunjukkan bahwa agama Yahudi sudah begitu mendarah daging dalam diri mereka,
sehingga setelah mereka menjadi orang kristen, mereka tidak bisa
melepaskannya.
Seorang
mengatakan bahwa mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa Tuhan
menghancurkan Bait Allah (= pusat pelaksanaan ceremonial law) pada tahun 70 Masehi.
b) Berita
tentang Paulus (ay 21).
·
Yakobus maupun para tua-tua pasti juga mendengar
berita tentang Paulus itu, tetapi bahwa mereka tetap menyambut Paulus dengan
baik. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak mudah percaya pada segala macam gossip
/ kabar angin / fitnah!
Renungkan:
orang bukan hanya perlu untuk berhati-hati dalam menggunakan lidah / mulutnya
(supaya tidak menggossip orang), tetapi juga telinganya / pikirannya (supaya
tidak sembarangan mendengar / percaya pada gossip)! Bagaimana dengan saudara?
Apakah saudara gampang mendengar dan mempercayai gossip?
·
berita ini tentang ajaran Paulus kepada orang
Yahudi kristen (dalam Kis 15 dipersoalkan ajaran Paulus terhadap orang non
Yahudi yang kristen. Tetapi tentang ini sudah ada keputusan yang bisa saudara
lihat dalam Kis 21:25).
·
berita ini tidak seluruhnya benar, karena
Paulus hanya menentang hukum Taurat sebagai syarat untuk selamat!
c) Kontras
antara orang Yahudi yang ‘rajin memelihara hukum Taurat’ (point a di atas) dan
Paulus yang menentang hukum Taurat sebagai syarat keselamatan (point b) inilah
yang menyebabkan problem!
3) Usul / nasehat tua-tua (ay 23-24).
a) Nazar dari
ke 4 orang itu, jelas adalah nazar tentang kenaziran (bdk. Bil 6:1-21).
b) Ada 2
kemungkinan tentang apa yang dimaksud dengan pentahiran Paulus dalam
ay 24:
·
Paulus juga disuruh menjadi nazir.
·
Ini adalah pengudusan menjelang hari raya
(bdk. Kel 19:10,14
Yoh 11:55).
c) Paulus
disuruh menanggung biaya 4 orang nazir itu (ay 24).
·
persembahan untuk melepaskan diri dari
kenaziran itu cukup banyak (bdk. Bil 6:14-15), sehingga seringkali mereka tidak
bisa mengusahakannya.
·
ahli sejarah Josephus mengatakan bahwa pada
saat Herodes Agripa pergi dari Roma ke Yerusalem, maka ia menanggung biaya
banyak nazir Allah. Tujuannya jelas supaya orang-orang Yahudi melihat bahwa ia
bersimpati terhadap Yudaisme, sehingga orang Yahudi itupun akan mendukungnya.
·
rupa-rupanya para tua-tua itu mempunyai
pemikiran yang sejalan dengan Herodes. Paulus disuruh menanggung biaya
kenaziran itu, supaya orang-orang Yahudi melihat bahwa Paulus tidak anti pada
Yudaisme, tetapi bahkan mendukung Yudaisme.
4) Paulus menuruti usul / nasehat itu
(ay 26).
Bandingkan
ini dengan kata-kata Paulus dalam 1Kor 9:19-22.
Jadi,
alasannya jelas bukan karena ia takut kepada orang-orang Yahudi itu, tetapi
supaya ia bisa memenangkan jiwa mereka.
Penerapan:
Janganlah
saudara berkompromi karena takut atau demi keuntungan pribadi, tetapi karena
kompromi itu bisa menguntungkan gereja / kerajaan Allah (asal itu bukan
kompromi yang salah)!
5) Benar atau salahkah kompromi ini?
Bagian
ini memusingkan semua penafsir, dan ada bermacam-macam pandangan tentang hal
ini:
a) Salah!
·
ini dianggap sebagai kompromi yang kelewat
batas karena mengaburkan terang Kristus / Injil / kebenaran.
·
bahkan ada orang yang beranggapan bahwa
kesukaran-kesukaran yang dialami oleh Paulus setelah peristiwa ini merupakan
hajaran Tuhan bagi dia karena kesalahannya di sini.
b) Benar!
Pertimbangannya:
·
ini sesuai dengan 1Kor 9:19-22.
·
dalam upacara kenaziran tidak ada hal-hal yang
bertentangan dengan iman kristen, karena kenaziran hanya melarang cukur rambut,
minum anggur dsb.
Tetapi
perlu dipikirkan bahwa kalau mereka menganggap Paulus setuju dengan kenaziran
yang jelas termasuk ceremonial law,
maka mereka akan mengira Paulus juga setuju dengan ceremonial law yang lain, yang bertentangan dengan iman kristen.
·
sekalipun ceremonial
law sebetulnya sudah harus dihentikan pada saat Kristus mati dan bangkit
(bdk. Ef 2:15), tetapi kenyataannya masih dilaksanakan sampai pada
kehancuran Bait Allah pada tahun 70 Masehi (bdk. Luk 24:53 Kis 3:1 yang menunjukkan bahwa rasul-rasul
masih pergi ke Bait Allah setelah kebangkitan Kristus).
Jadi,
ini adalah masa peralihan, dan karena itu pelaksanaan dari ceremonial law tertentu masih bisa ditoleransi.
Catatan:
ini tidak boleh dijadikan dasar untuk mengijinkan orang kafir yang sudah
menjadi kristen untuk tetap memelihara agamanya yang lama!
c) Tidak tahu /
ragu-ragu.
Kesimpulannya:
tetap ada 2 kemungkinan tentang hal ini:
Kalau
Paulus benar:
Maka
ini menunjukkan bahwa ia tahu kapan harus menolak nasehat / kompromi (seperti pada
ay 4,5,12-14), dan kapan harus menerima nasehat / berkompromi.
Mintalah
hikmat dari Tuhan, supaya saudarapun bisa seperti ini.
Kalau
Paulus salah:
Ini
menunjukkan betapa berbahayanya tipu daya setan dalam bentuk godaan untuk
berkompromi ini!
Godaan
untuk berkompromi ini bisa datang dalam semua segi kehidupan kita, seperti:
·
Orang kristen dilarang untuk menikah dengan
orang non kristen. Setan lalu menawarkan kompromi kepada saudara, dengan
menawarkan orang kristen KTP sebagai pasangan hidup saudara.
·
Orang kristen harus berbakti kepada Tuhan pada
hari minggu. Setan lalu menawarkan kompromi dalam bentuk:
*
tidak pergi ke kebaktian biasa, tetapi pergi
ke ‘kebaktian’ pemberkatan nikah. Ingat bahwa ini sebetulnya bukan kebaktian,
karena tidak adanya persembahan, tidak adanya doa syafaat, dan Firman Tuhannya
ditujukan kepada pengantin, bukan kepada saudara! Karena itu, ini adalah sebuah
kompromi yang harus ditolak!
*
pergi ke gereja yang lebih dekat dengan rumah
saudara, atau yang jam kebaktiannya lebih sesuai dengan keinginan saudara,
sekalipun gereja itu bukan gereja yang baik! Renungkan: kalau itu bukan gereja
yang Alkitabiah / Injili, apakah Allah hadir dalam kebaktian itu? Kalau tidak,
siapa yang saudara sembah saat itu?
·
Orang kristen harus berdoa dan membaca Firman
Tuhan setiap hari. Setan lalu menawarkan ‘saat teduh kilat’ bagi saudara.
Hati-hatilah dengan
godaan untuk berkompromi ini! Ingatlah bahwa dosa kecil biasanya akan menarik
saudara kepada dosa yang lebih besar!
email us at : gkri_exodus@lycos.com