Eksposisi Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 21:27-22:23
Bacaan hari ini
menunjukkan kefanatikan yang salah dari orang-orang Yahudi non Kristen pada
saat itu.
Dalam Kis 21:17-26
sudah kita pelajari bahwa pada saat itu terjadi ketegangan antara orang-orang
Yahudi Kristen dan Paulus. Yakobus dan tua-tua gereja Yerusalem lalu
mengusulkan supaya Paulus berkompromi dengan mereka, dan Paulus menuruti usul
itu.
Tetapi sekarang setan
bekerja di dalam orang-orang Yahudi yang non Kristen, dan menggunakan
kefanatikan mereka untuk menghancurkan Paulus.
I)
Hal-hal yang dilakukan oleh orang Yahudi non Kristen.
1) Mereka
memfitnah Paulus dan menghasut orang banyak untuk melawan / membunuh Paulus
(21:27-28,38).
a) Dalam
21:28 dikatakan bahwa mereka memfitnah Paulus dengan tuduhan-tuduhan sebagai
berikut:
·
menentang bangsa Yahudi.
·
menentang hukum Taurat.
·
menentang tempat ini, yaitu Bait Allah.
·
menajiskan Bait Allah dengan membawa orang
Yunani ke sana.
Tuduhan
ini terjadi hanya karena mereka terlalu cepat menyimpulkan! Mereka hanya
melihat Paulus ada di Yerusalem bersama-sama dengan Trofimus yang adalah
seorang Yunani, dan mereka lalu menyimpulkan bahwa Paulus membawa Trofimus ke
dalam Bait Allah (21:28b-29).
Penerapan:
Hati-hatilah
dalam menyimpulkan sesuatu! Misalnya: begitu saudara melihat seorang laki-laki
pergi bersama dengan seorang perempuan, saudara lalu menyimpulkan bahwa mereka
berpacaran, ‘main gila’, berzinah dsb. Ini jelas menyimpulkan terlalu cepat dan
terlalu jauh!
b) Kis 21:38
menunjukkan bahwa saat itu ada gossip / fitnah tentang Paulus, yang sebetulnya
sama sekali tidak pernah ada! Ini adalah cerita yang dikarang / diciptakan oleh
orang-orang yang kurang ajar!
Penerapan:
·
seringkah saudara mengarang / menciptakan
cerita untuk memfitnah orang? Kalau ya, bertobatlah!
·
karena adanya banyak orang yang suka mengarang
/ menciptakan gossip, kita tidak boleh sembarangan percaya pada cerita / kata
orang!
c) Berdusta,
memfitnah dan menghasut.
Berdusta
sudah merupakan dosa. Memfitnah lebih jahat dari berdusta, karena fitnah
menyebabkan orang yang mendengarnya merendahkan orang yang difitnah. Tetapi
menghasut lebih jahat lagi dari memfitnah, karena hasutan menyebabkan orang
yang mendengarnya membenci atau bahkan menyerang orang yang diceritakan itu!
Tetapi
anehnya, sekalipun orang-orang Yahudi ini adalah orang yang sangat menekankan
agama (religious), mereka tidak
segan-segan berdusta, memfitnah dan menghasut! Mengapa? Karena adanya kefanatikan
yang salah dalam diri mereka!
2) Mereka
beramai-ramai menangkap Paulus dan mau membunuhnya (21:30-31a).
a) Orang banyak
yang beramai-ramai itu sebagian besar hanya ikut-ikutan saja tanpa mengerti
persoalan yang sebenarnya (21:34 bdk. 19:32).
Penerapan:
Jangan
sembarangan ikut-ikutan orang banyak, apalagi tanpa mengetahui duduk perkaranya
yang sebenarnya! Misalnya: ikut-ikutan membenci / mengecam seseorang yang
dikecam / dibenci oleh orang banyak.
b) Paulus
diseret keluar Bait Allah, dan pintu-pintu Bait Allah lalu ditutup. Mereka
takut darah Paulus akan menajiskan Bait Allah!
Mereka
tidak mau darah Paulus menajiskan Bait Allah, tetapi mereka berani berdusta,
memfitnah, menghasut, memukuli dan membunuh! Dari sini kita bisa melihat salah
satu ciri khas dari orang yang fanatik secara salah, yaitu bahwa mereka sering
hanya menekankan hukum-hukum tertentu (bahkan yang kecil), tetapi mengabaikan
hukum-hukum yang lain (bahkan yang besar). Bandingkan dengan kata-kata Yesus
dalam Mat 23:23-24!
Penerapan:
Kita
harus menekankan seluruh Kitab Suci / Firman Tuhan! Ini adalah fanatisme
yang benar!
Contoh:
Kitab Suci memang mengajar kita untuk aktif di gereja (berbakti, belajar firman
Tuhan, berdoa, mengabarkan Injil, melayani, bersekutu dsb). Tetapi Kitab Suci
juga mengajar kita menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita
(2Tes 3:10 1Tim 3:4-5,11-12 1Tim 5:8). Kalau ada orang yang
begitu aktif di gereja, sehingga tidak mempedulikan keluarganya, maka jelas
orang itu melakukan fanatisme yang salah! Tetapi demikian juga dengan orang
yang hanya mengurusi keluarganya, tetapi tidak mau aktif di gereja! Kita harus
bisa membagi waktu, tenaga dan pikiran kita untuk bisa melakukan kedua-duanya!
Mendengar
keributan itu, tentara Romawi turun tangan (21:31-36):
·
21:32 menunjukkan bahwa orang Yahudi yang
berani membunuh tanpa takut kepada Allah ini, ternyata takut kepada manusia /
tentara Roma!
Memang
orang yang takut kepada manusia tidak akan takut kepada Allah, dan sebaliknya,
orang yang takut kepada Allah tidak akan takut kepada manusia. Renungkan: siapa
yang saudara takuti? bdk. Mat 10:28!
·
21:33 merupakan penggenapan dari nubuat nabi
Agabus (21:11).
Tetapi
Agabus menubuatkan bahwa Paulus akan diikat oleh orang-orang Yahudi dan
diserahkan ke tangan bangsa lain, sedangkan dalam 21:33 Paulus langsung diikat
oleh tentara Romawi.
Pengharmonisan:
mungkin sekali pada waktu orang-orang Yahudi memukuli Paulus, mereka sudah
mengikat Paulus. Lalu setelah tentara Romawi datang, mereka menyerahkan Paulus
yang sudah terikat itu kepada tentara Romawi, dan tentara Romawi lalu mengganti
ikatan itu dengan rantai / borgol. Jadi ini sesuai dengan nubuat Agabus.
II)
Pembelaan Paulus.
Ada
2 hal yang perlu kita pelajari tentang pembelaan Paulus ini:
1) Paulus tidak
berdiam diri seperti Yesus (Mat 26:62-63 27:12-14 Luk 23:9).
Memang
sikap Yesus yang berdiam diri pada waktu difitnah / dituduh / diadili itu
bukanlah rumus yang harus kita tiru secara mutlak! Ada saat dimana kita harus
diam seperti Yesus dalam menghadapi tuduhan / fitnah. Tetapi ada saat, dimana
tuduhan / fitnahan itu merugikan seluruh gereja / Kerajaan Allah, bahkan
merendahkan nama Allah sendiri; maka pada saat itu kita harus membela diri
seperti Paulus di sini!
2) Kata
‘pembelaan diri’ dalam 22:1, dalam bahasa Yunaninya adalah APOLOGIAS.
Kata
‘Apologetics’ diturunkan dari kata Yunani ini.
Catatan: WEBSTER’
S NEW WORLD DICTIONARY mengatakan bahwa ‘Apologetics’ berarti ‘the branch of theology having to do with
the defense and proof of Christianity’ (= cabang / bagian dari Theologia
yang berhubungan dengan pembelaan dan pembuktian kekristenan).
Setiap
orang kristen harus bisa berapologetics (bdk. 1Pet 3:15 yang menggunakan
kata Yunani yang sama). Karena itu belajarlah Firman Tuhan sedemikian rupa
(gunakan makalah!) sehingga saudara bisa mempertahankan kekristenan dan
memberikan bukti-bukti kekristenan. Ini akan sangat berguna baik dalam
menghadapi serangan dari orang non kristen, maupun dalam Penginjilan!
Apa
yang dikatakan oleh Paulus sebagai pembelaan?
a) Mula-mula ia
menceritakan tentang dirinya sebelum ia bertobat / menjadi kristen (22:3-5):
·
aku adalah orang Yahudi.
Aku
sebangsa dengan kamu; aku bukan orang Mesir (bdk. 21:38).
·
aku lahir di Tarsus.
Ini
sudah ia katakan kepada kepala pasukan (21:39). Sekarang ia ulangi kepada
orang-orang Yahudi. Mengapa? Karena Tarsus adalah kota yang terkenal karena
pendidikannya. Kota ini pernah bersaing dengan 2 kota yang top dalam hal
pendidikan, yaitu Alexandria dan Athena.
·
aku dibesarkan di Yerusalem.
Jadi,
kalau tadi ia menunjukkan bahwa ia lahir di kota yang top, maka sekarang ia
menunjukkan bahwa ia dibesarkan di kota yang merupakan pusat dari agama Yahudi!
·
aku dididik di bawah pimpinan Gamaliel dalam
hukum nenek moyang kita. Ini menunjukkan bahwa dalam hal agama ia mempunyai
guru yang top, yang mendidiknya dalam hukum Taurat!
Paulus
mengucapkan semua ini bukan untuk menyombongkan diri, tetapi supaya orang-orang
Yahudi itu mau mendengar!
·
aku giat bekerja bagi Allah, seperti kamu
semua sekarang ini.
Bandingkan
dengan Ro 10:2 dan Amsal 19:2. Memang tidak adanya pengetahuan yang
benar menyebabkan seseorang mengira bahwa ia giat untuk Allah, padahal ia giat untuk
setan! Orang tolol yang rajin / bersemangat pasti menimbulkan problem!
Karena
itu rajinlah dan tekunlah dalam belajar dan membaca Firman Tuhan supaya saudara
mendapatkan pengetahuan yang benar!
Tetapi
ada banyak orang kristen berkebalikan dengan orang-orang Yahudi saat itu.
Mereka mempunyai banyak pengertian Firman Tuhan, tetapi mereka sama sekali
tidak mempunyai semangat untuk giat bekerja bagi Tuhan. Kalau saudara adalah
orang yang seperti itu, bertobatlah!
·
kegiatanku adalah menganiaya dan membunuhi
orang-orang kristen (22:4-5). Tentang hal ini Imam Besar dan Majelis tua-tua
bisa menjadi saksi (22:5a).
b) Lalu Paulus
menceritakan tentang pertobatannya (22:6-16).
Kalau
tadi dalam 22:3-5 Paulus menceritakan tentang dirinya sebelum bertobat, yang
menunjukkan persamaannya dengan orang-orang Ya-hudi itu, maka sekarang ia
menceritakan tentang pertobatannya, yang menunjukkan perbedaannya dengan
orang-orang Yahudi itu!
Ada
beberapa hal yang ditekankan di dalam cerita ini:
·
Menganiaya orang kristen sama dengan
menganiaya Tuhan sendiri (22:7-8). Ini merupakan peringatan bagi orang-orang
Yahudi yang menganiaya dan mau membunuh Paulus.
·
Pertobatannya terjadi melalui serangkaian
mujijat:
*
adanya penglihatan dan pendengaran yang
merebahkannya dan membutakannya (22:6-9,11).
*
Ananias datang kepadanya tanpa ia panggil dan
Ananias menyembuhkannya (22:13).
Ini
menunjukkan bahwa pertobatannya itu adalah pekerjaan Allah!
·
Ananias yang adalah orang kristen itu ia
gambarkan sebagai orang yang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik
di antara semua orang Yahudi yang ada di situ (22:12).
Ini
menunjukkan bahwa orang kristen / kekristenan tidak menentang orang Yahudi
maupun hukum Taurat.
·
Allah ia sebut dengan sebutan ‘Allah nenek
moyang kita’ (22:14) dan ini berarti bahwa Allah orang kristen sama dengan
Allah orang Yahudi / Israel yaitu Allah Abraham, Ishak dan Yakub.
c) Paulus
menceritakan panggilan pelayanannya (22:14-15,17-21).
·
22:14-15:
*
Ay 14 menunjukkan adanya Predestinasi!
Perhatikan kata ‘menetapkan’ di sana! RSV/NASB: ‘appointed’ (= menetapkan / menentukan); KJV/NIV: ‘chosen’ (= memilih).
*
Ay 15 menunjukkan bahwa orang yang
ditetapkan untuk mengetahui / mengenal kebenaran harus memberitakan kebenaran
itu (memberitakan Injil) kepada semua orang! Ini merupakan panggilan bagi
Paulus saat itu, tetapi ini juga merupakan panggilan bagi saudara saat ini!
Maukah saudara memberitakan Injil?
·
22:17-21:
*
Ay 17-18 menunjukkan bahwa Paulus
mempunyai beban untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem
tetapi Tuhan mengatakan bahwa orang-orang Yahudi itu tidak akan mau mendengar
kesaksiannya dan menyuruhnya meninggalkan Yerusalem.
*
Ay 19-20 menunjukkan bahwa Paulus
‘berargumentasi’ dengan Tuhan. Maksud argumentasi itu adalah: aku sudah sangat
berubah (dulu membunuhi orang kristen, sekarang menjadi kristen dan
memberitakan Injil). Bagaimana mungkin mereka tidak mau mendengar kesaksianku?
*
Ay 21 menunjukkan bahwa Tuhan, tanpa
memberikan alasan, tetap berkeras bahwa Paulus harus meninggalkan Yerusalem
untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa non Yahudi.
Semua
ini menunjukkan bahwa:
à
beban pelayanan yang ada / muncul dalam hati
kita belum tentu merupakan beban dari Tuhan!
Ini
sama seperti cerita dalam 2Sam 7:1-17 dimana Daud mempunyai beban untuk
mendirikan Bait Allah, tetapi Tuhan mengatakan bahwa Salomolah yang harus
membangun Bait Allah itu.
Karena
itu kalau saudara mempunyai beban dalam hati saudara jangan terlalu cepat
beranggapan bahwa itu adalah kehendak Tuhan. Banyaklah berdoa supaya Tuhan
menunjukkan apakah itu memang dari Tuhan atau tidak!
à
Paulus tidak anti Yahudi. Ini ditunjukkan dari
keinginannya untuk melayani bangsanya itu. Tetapi Tuhan yang melarangnya.
III)
Reaksi orang-orang Yahudi.
Khotbah
/ pembelaan diri Paulus dipotong oleh kemarahan orang-orang Yahudi itu (22:22).
1) Pada waktu
Paulus membela diri, ia pasti dipimpin oleh Roh Kudus sesuai dengan janji Tuhan
dalam Mat 10:17-20, tetapi toh ia gagal mempertobatkan orang-orang Yahudi
itu.
Karena
itu kalau saudara melihat seseorang gagal mempertobatkan pendengarnya dalam
suatu pemberitaan Injil / KKR, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa
orang itu tidak diurapi oleh Tuhan.
2) Orang-orang
Yahudi itu menjadi marah karena kata-kata Paulus secara implicit menunjukkan bahwa ‘Allah berpaling dari orang-orang Yahudi
kepada orang-orang non Yahudi’ atau setidaknya bahwa ‘Allah mau menerima
orang-orang non Yahudi sama seperti orang-orang Yahudi’.
Kefanatikan
mereka pada fakta bahwa mereka adalah bangsa pilihan menyebabkan mereka menjadi
marah ketika mendengar kata-kata Paulus itu.
Ini
mengakibatkan kebinasaan mereka sendiri!
Penutup:
Fanatisme yang salah bisa
terjadi dalam berbagai macam bentuk, dan bisa terjadi di dalam diri orang
kristen sekalipun.
Misalnya:
·
fanatisme pada gereja / pendeta tertentu.
·
fanatisme pada aliran / ajaran tertentu.
·
fanatisme pada praktek / tradisi tertentu dsb.
Bahwa kita harus
menghindari fanatisme yang salah ini, tak berarti bahwa kita boleh ikut Tuhan
dengan setengah hati! (bdk. Mat 22:37).
Tuhan tidak senang dengan
orang kristen yang suam-suam kuku dan kalau saudara tidak bertobat dari
kesuaman saudara, Ia akan memuntahkan saudara dari mulutNya (Wah 3:15-16).
Karena itu, ikutlah Tuhan
dengan fanatisme yang benar, yaitu dengan menekankan seluruh Kitab Suci /
Firman Tuhan secara seimbang! Maukah saudara?
email us at : gkri_exodus@lycos.com