Eksposisi Kisah Para Rasul
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KISAH
RASUL 27:1-44
I)
Paulus berangkat ke Roma (ay 1-5).
1) Akhirnya Paulus berangkat ke Roma
(ay 1).
Ini
sesuai dengan Firman Tuhan dalam 23:11 dan ini juga merupakan jawaban doa
Paulus dalam Ro 1:10-11. Tetapi Paulus pergi ke Roma sebagai tawanan!
Memang Tuhan sering mengabulkan doa kita dengan cara yang berbeda dengan yang
kita harapkan.
Penerapan:
·
Kalau saudara berdoa meminta kesucian /
kesabaran, jangan kaget atau merasa bahwa Tuhan tidak mendengar doa saudara,
kalau saudara ternyata diberi banyak kesukaran. Melalui kesukaran itu Tuhan
ingin menyucikan saudara / membuat saudara sabar.
·
Kalau saudara meminta supaya bisa lebih
bersandar kepada Tuhan, jangan kaget atau merasa bahwa Tuhan tidak menjawab doa
saudara, kalau ternyata Tuhan lalu menghancurkan semua ‘sandaran duniawi’
saudara. Dengan dihancurkannya ‘sandaran duniawi’ saudara, saudara dipaksa untuk
belajar bersandar kepada Tuhan.
2) Orang-orang yang ikut dengan
Paulus.
a) Lukas.
Ini
terlihat dari kata ‘kami’ dalam ay 1 (ingat Lukas adalah penulis Kisah
Rasul). Tadinya kata ‘kami’ ini terhenti dalam 21:18. Tidak diketahui dimana
Lukas berada selama lebih dari 2 tahun ini.
b) Aristarkhus
(ay 2b bdk 20:4).
Dalam
19:29 ia hampir mati karena Paulus, tetapi ia terus setia dalam mengikut
Paulus. Karena itu dalam 19:29 ia disebut sebagai ‘teman seperjalanan Paulus’
dan dalam Filemon 24 Paulus menyebutnya sebagai ‘teman sekerja’, dan dalam
Kol 4:10 Paulus menyebutnya sebagai ‘temanku sepenjara’.
Penerapan:
Jadilah
orang yang setia, baik kepada Tuhan, maupun kepada manusia. Jangan biarkan
kesukaran / bahaya membuat saudara tidak setia.
3) Route yang dilewati Paulus.
Adramitium
(ay 2) - Sidon (ay 3) - menyusur pantai Siprus dan mengarungi laut di
depan Kilikia & Pamfilia (ay 4,5a) - Mira, di daerah Likia
(ay 5b) - naik kapal ke Italia (ay 6) - dst.
Seorang
penafsir yang bernama Ironside mengatakan bahwa ini adalah pasal Kitab Suci
yang harus dipelajari dengan melihat peta. Ia mengatakan bahwa beberapa waktu
yang lalu sebuah grup kecil ‘freethinkers’
(= pemikir bebas) di Scotlandia memutuskan untuk membuktikan ketidak-tepatan
Kitab Suci sehingga dengan demikian mereka bisa membuktikan bahwa Kitab Suci
bukanlah Firman Allah. Seorang anggota diperintahkan untuk pergi ke Asia Minor
dan Eropa Selatan dan pulau-pulau di Laut Tengah, dan mengunjungi semua tempat
yang disebut oleh Lukas dalam perjalanan missionaris rasul Paulus. Orang itu
bernama Sir Wm. Ramsay. Akhirnya ia melihat bahwa Kisah Rasul ternyata sangat
akurat, dan ia justru menjadi orang kristen, dan ia lalu menulis buku-buku
untuk mempertahankan Kitab Suci.
II)
Badai (ay 4-20).
1) Sekalipun
perjalanan Paulus ke Roma adalah kehendak Tuhan, itu tidak berarti jalannya
mulus. Sebaliknya ia terkena badai (ay 4,7,14-dst) yang pasti membuatnya sangat
menderita.
Penerapan:
Kalau
saudara mengalami penderitaan, jangan cepat-cepat berpikir bahwa saudara tidak
berjalan sesuai kehendak Tuhan! Memang bisa saja penderitaan itu merupakan
hajaran dari Tuhan karena saudara menyimpang dari jalanNya, tetapi bisa juga
merupakan serangan setan justru karena saudara berjalan sesuai kehendak Tuhan!
2) Nasehat Paulus (ay 9-10).
a) Dalam
ay 9 dikatakan bahwa waktu puasa sudah lewat.
NIV:
‘by now it was after the Fast’ (=
sekarang sudah lewat hari puasa).
Footnote
NIV: That is, the Day of Atonement
(YOM KIPPUR) [= yaitu hari raya Pendamaian (YOM KIPPUR)].
Pada
hari itu, yang jatuh pada tanggal 10 bulan ke 7, orang-orang Yahudi diharuskan
berpuasa (Im 16:29).
Memang
setelah lewat hari itu, angin menjadi keras.
b) Paulus, yang
banyak pengalaman dalam berlayar dan terkena badai (bdk. 2Kor 11:25b),
lalu menasehati untuk tidak meneruskan perjalanan (ay 10).
Sekalipun
Paulus yakin bahwa pergi ke Roma itu merupakan kehendak Tuhan, Paulus tetap
berusaha untuk mencari jalan yang terbaik / teraman!
Penerapan:
Kalau
saudara melakukan kehendak Tuhan, seperti pergi ke gereja, memberitakan Injil,
dsb, jangan lalu sengaja mencari / menabrak bahaya dengan pemikiran bahwa Tuhan
pasti akan melindungi saudara karena saudara sedang melakukan kehendakNya! Ini
bukan beriman, tetapi mencobai Tuhan! Jadi, sekalipun sedang melakukan
kehendak Tuhan, saudara wajib mencari jalan yang terbaik dan teraman, asalkan
itu bukan jalan yang berdosa!
3) Perwira
lebih percaya kepada nakhoda dan jurumudi kapal, dan kebanyakan dari mereka
ingin berlayar terus (ay 11-12), sehingga akhirnya nasehat Paulus
diabaikan. Kita tidak bisa terlalu menyalahkan perwira itu, karena tindakannya
untuk lebih menuruti nakhoda dan jurumudi adalah sesuatu yang logis. Tetapi
bagaimanapun juga, ia sudah memilih jalan yang salah!
4) Pada waktu
mereka salah jalan, mula-mula kelihatannya enak, lancar / sukses (ay 13),
tetapi lalu bencana datang (ay 14-20).
Penerapan:
Kalau
saudara berjalan di luar kehendak Tuhan, memang bisa saja hidup saudara
kelihatan lancar dan sukses (bdk. Yunus 1:3,5b). Tetapi lambat atau cepat,
bencana akan datang, kalau bukan di dunia ini pasti di hadapan pengadilan
Tuhan! Karena itu jangan menjadikan enak atau tidaknya hidup saudara sebagai
standard untuk mengukur benar atau tidaknya hidup saudara di hadapan Tuhan.
Standard yang benar adalah Kitab Suci / Firman Tuhan!
III)
Jaminan Allah dan tanggung jawab manusia (ay 21-44).
1) Allah
mengirim malaikat yang memberikan Firman Tuhan yang menjamin keselamatan
(jasmani) semua mereka, kecuali kapalnya (ay 23-24).
Ay 24:
‘... oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau
di kapal ini akan selamat karena engkau’. Terjemahan Kitab Suci Indonesia ini
kurang tepat.
NIV:
‘and God has graciously given you the
lives of all who sail with you’ (= dan Allah dengan murah hati telah
memberikan kepadamu nyawa semua orang yang berlayar dengan engkau).
Secara
implicit ini memang menunjukkan bahwa orang-orang itu selamat (secara jasmani)
karena Paulus.
Beberapa
hal yang bisa dipelajari:
a) Firman Tuhan
ini akhirnya menjadi kenyataan (ay 41,43-44).
Dalam
badai, 276 orang (ay 37), sebagian dengan berenang sebagian dengan naik
kayu pecahan kapal, bisa selamat semua, jelas merupakan suatu mujijat!
b) Salah
jalannya mereka tidak membubarkan Rencana Allah bahwa Paulus harus tiba di Roma
dengan selamat dan memberitakan Injil di sana. Ini menunjukkan bahwa kesalahan
/ dosa manusia tidak bisa membatalkan / membelokkan Rencana Allah!
Penerapan:
Kalau
kita percaya bahwa Allah pasti merencanakan yang terbaik untuk kita, maka
adalah suatu hiburan bagi kita, bahwa di tengah segala kegagalan, kelemahan,
kebodohan, dan dosa kita, Rencana Allah yang terbaik itu tidak pernah berubah!
Tetapi
awas, jangan ajaran ini menyebabkan saudara berani berbuat dosa. Perhatikan
bahwa sekalipun Rencana Allah tidak berubah, tetapi gara-gara mereka salah
jalan mereka betul-betul mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti:
·
kerugian besar:
*
membuang muatan (ay 18).
*
membuang alat-alat kapal (ay 19).
*
membuang muatan gandum (ay 38).
*
kapal hancur (ay 41).
·
putus harapan (ay 20).
·
terpaksa berenang (ay 43-44).
c) Bahwa semua
orang di kapal itu selamat (secara jasmani) karena adanya Paulus menunjukkan
bahwa kadang-kadang kebersamaan dengan orang kristen bisa menyebabkan seseorang
kecipratan berkatnya! Misalnya Laban yang kecipratan berkat Yakub dan Potifar
yang kecipratan berkat Yusuf. Tetapi pada saat yang sama perlu juga diingat
bahwa kalau setan menyerang orang kristen itu, maka orang yang bersama dengan
dia juga bisa kecipratan serangan setan itu!
d) Keselamatan
jasmani ada bedanya dengan keselamatan rohani.
Dalam persoalan keselamatan secara jasmani
seseorang bisa nunut orang lain, tetapi dalam persoalan keselamatan rohani
tidak! Tidak peduli saudara berasal dari keluarga kristen atau bahkan keluarga
pendeta, kalau saudara sendiri tidak percaya kepada Yesus sebagai juruselamat
dan Tuhan, saudara tidak akan selamat, tetapi sebaliknya akan masuk ke neraka.
2) Paulus menasehati mereka
berdasarkan Firman Tuhan yang ia terima.
Paulus
percaya penuh akan Firman Tuhan yang telah ia terima itu (ay 22,25,34b),
tetapi itu tidak menyebabkan Paulus hanya berdiam diri, beriman, berdoa saja!
Paulus menasehati mereka berdasarkan Firman Tuhan yang ia terima
(ay 21,22):
a) Ay 21b
diucapkan bukan karena Paulus bawel, tetapi supaya nasehat selanjutnya
(ay 22-26) diperhatikan.
b) Ay 22
versi Indonesia menunjukkan bahwa mereka harus tabah dalam kesukaran.
Tetapi KJV memberikan terjemahan hurufiah: ‘to
be of good cheer’ (= bergembira). Bandingkan dengan ay 20 yang
mengatakan ‘putus segala harapan kami’).
Memang
tetap tabah dan bergembira merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
menghadapi kesukaran!
Amsal 18:14
- “Orang
yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan
semangat yang patah?”.
Amsal 24:10
- “Jika
engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu”.
3) Sekalipun
ada Firman Tuhan yang menjamin keselamatan mereka, tetapi Paulus tetap
memberikan nasehat supaya Firman Tuhan itu terjadi.
a) Ay 26:
Paulus menasehati mereka untuk mendamparkan kapal di salah 1 pulau. Perhatikan
kata ‘namun’ & ‘harus’ (ay 26).
b) Ay 31:
Paulus menasehati perwira & prajurit untuk tidak membiarkan anak-anak kapal
melarikan diri. Perhatikan kata-kata ‘Jika ..., kamu tidak mungkin selamat’ (ay
31).
c) Ay 33-34:
Paulus menasehati mereka untuk makan. Perhatikan bahwa sekalipun ia yakin akan
keselamatan mereka (ay 34b), ia tetap berkata ‘ini perlu untuk
keselamatanmu’ (ay 34a).
Catatan:
ay 35 itu adalah makan biasa (ini juga tradisi Yesus bdk. Mat 14:19),
bukan Perjamuan Kudus. Ingat bahwa mereka adalah orang kafir sehingga tidak
mungkin Paulus mengajak mereka mengadakan Perjamuan Kudus.
Kesimpulan
/ penutup:
Sekalipun ada janji Tuhan
dan kita percaya janji itu, itu tidak berarti bahwa kita tidak perlu berusaha
supaya janji itu tergenapi!
Penerapan:
·
Janji bahwa Allah akan mencukupi hidup kita
(Mat 6:25-34) tidak berarti bahwa kita tidak perlu bekerja untuk mencari
nafkah (bdk. 2Tes 3:10b) ataupun mengatur pengeluaran kita dengan
bijaksana.
·
Janji bahwa orang kristen tidak akan
kehilangan keselamatannya (Yoh 10:27-29
Ro 5:9-10
1Kor 1:8-9 2Kor 1:21-22 Fil 1:6 1Yoh 2:18-19), tidak berarti bahwa kita tidak perlu
berusaha untuk setia, untuk memelihara keselamatan dan menjauhi hal-hal yang
membinasakan (bdk. Wah 2:10b).
email us at : gkri_exodus@lycos.com