Khotbah Pekabaran Injil
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
MURKA ALLAH
1Tes 1:10
Yoh 3:36
Pendahuluan:
Kita perlu menyoroti Kitab Suci / Tuhan
secara seimbang. Tuhan memang baik / kasih sehingga bisa menjadi berkat bagi
kita. Tetapi Tuhan juga mempunyai ‘sisi negatif’ (Catatan: jangan mengartikan
ini sebagai ‘kejelekan Allah’!) yang bisa merugikan umat manusia yang tidak
menanggapi hal ini dengan benar. Sisi negatif itu ialah: Allah bisa murka!
Inilah yang akan kita pelajari hari ini!
I) Penyebab murka Allah.
1) Manusia adalah manusia berdosa.
Ini disebabkan oleh:
a) Dosa asal.
·
Adam
adalah wakil seluruh umat manusia dan karena itu, pada saat Adam jatuh ke dalam
dosa, maka Allah menganggap seluruh umat manusia yang diwakili oleh Adam, ikut
jatuh ke dalam dosa.
Ro 5:12 - “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk
ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut
itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah ber(buat) dosa”.
Catatan: kata ‘berbuat dosa’ pada akhir dari Ro 5:12 ini seharusnya adalah ‘berdosa’.
Roma 5:19a - “Jadi sama
seperti oleh ketidaktaatan satu orang (yaitu Adam) semua orang telah menjadi orang berdosa,
demikian juga oleh ketaatan satu orang (yaitu Kristus) semua orang menjadi orang benar”.
Illustrasi: Kalau team sepakbola Indonesia kalah,
maka orang akan menganggap seluruh Indonesia kalah. Mengapa? Karena team itu
mewakili Indonesia. Pada waktu wakil tersebut kalah, maka seluruh Indonesia,
termasuk orang-orang yang tidak ikut main sepak bola, dianggap kalah.
·
Ini
menyebabkan sejak kita lahir, bahkan sejak kita ada dalam kandungan, kita
adalah orang berdosa.
Maz 51:7 - “Sesungguhnya,
dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku”.
Maz 58:4 - “Sejak lahir
orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta
telah sesat”.
·
Karena
itu, sejak lahir / dalam kandungan semua manusia ada di bawah murka Allah.
Yoh 3:36 - ‘murka Allah tetap ada di atasnya’. Ini menunjukkan bahwa dari dulu murka
Allah sudah ada di atas manusia.
b) Dosa kita sendiri (actual sins).
Ini jelas juga menyebabkan
kemurkaan Allah.
1Raja 8:46a - “Apabila mereka berdosa kepadaMu - karena tidak ada
manusia yang tidak berdosa - dan Engkau murka kepada mereka”.
Dosa apa saja? Jelas semua dosa,
khususnya yang dilakukan dengan sengaja dan dengan sikap tegar tengkuk. Tetapi
supaya lebih jelas, saya akan memberi banyak contoh:
·
Musa
menolak untuk melayani Tuhan.
Kel 4:13-14 - “(13) Tetapi Musa berkata: ‘Ah, Tuhan, utuslah kiranya
siapa saja yang patut Kauutus.’ (14) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa
dan Ia berfirman: ‘Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu,
bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan
apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya”.
·
Israel
bersungut-sungut.
Bil 11:1 - “Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan
TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah
murkaNya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi
tempat perkemahan”.
·
Miryam
dan Harun mengata-ngatai Musa.
Bil 12:8b-9 - “(8b) Mengapakah kamu tidak takut mengatai hambaKu Musa?’
(9) Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia”.
·
Israel
tidak melakukan kewajiban terhadap tempat kudus / mezbah.
Bil 18:5 - “Dan kamu ini haruslah melakukan kewajibanmu mengenai
tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah, supaya orang Israel jangan lagi
tertimpa oleh murka”.
2Taw 29:3-10 - “(3) Pada tahun pertama pemerintahannya, dalam bulan yang
pertama, ia membuka pintu-pintu rumah TUHAN dan memperbaikinya. (4) Ia
mendatangkan para imam dan orang-orang Lewi, dan mengumpulkan mereka di halaman
sebelah timur. (5) Katanya kepada mereka: ‘Dengarlah, hai orang-orang Lewi!
Sekarang kuduskanlah dirimu dan kuduskanlah rumah TUHAN, Allah nenek moyangmu!
Keluarkanlah kecemaran dari tempat kudus! (6) Karena nenek moyang kita telah
berubah setia. Mereka melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allah kita, telah
meninggalkanNya, mereka telah memalingkan muka dari kediaman TUHAN dan
membelakangiNya. (7) Bahkan mereka menutup pintu-pintu balai rumah TUHAN dan
memadamkan segala pelita. Mereka tidak membakar korban ukupan dan tidak
mempersembahkan korban bakaran bagi Allah orang Israel di tempat kudus, (8) sehingga
murka TUHAN menimpa Yehuda dan Yerusalem. Ia membuat mereka menjadi
kengerian, kedahsyatan dan sasaran suitan seperti yang kamu lihat dengan matamu
sendiri. (9) Karena hal itulah nenek moyang kita tewas oleh pedang, dan
anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kita beserta isteri-isteri kita
menjadi tawanan. (10) Sekarang aku bermaksud mengikat perjanjian dengan TUHAN,
Allah Israel, supaya murkaNya yang menyala-nyala itu undur dari pada kita”.
·
melanggar
kekudusan hari Sabat.
Neh 13:15-18 - “(15) Pada masa itu kulihat di Yehuda orang-orang
mengirik memeras anggur pada hari Sabat, pula orang-orang yang membawa
berkas-berkas gandum dan memuatnya di atas keledai, juga anggur, buah anggur
dan buah ara dan pelbagai muatan yang mereka bawa ke Yerusalem pada hari Sabat.
Aku memperingatkan mereka ketika mereka menjual bahan-bahan makanan. (16) Juga
orang Tirus yang tinggal di situ membawa ikan dan pelbagai barang dagangan dan
menjual itu kepada orang-orang Yehuda pada hari Sabat, bahkan di Yerusalem.
(17) Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka:
‘Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat?
(18) Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita
mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota ini? Apakah kamu
bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari
Sabat?’”.
·
ada allah
lain.
Ul 6:14-15 - “(14) Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah
bangsa-bangsa sekelilingmu, (15) sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang
cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu,
terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi”.
·
mengabaikan
Firman Tuhan dan ancamannya.
2Raja 22:13 - “‘Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat
dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab
hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena
nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat
seperti yang tertulis di dalamnya.’”.
Ul 29:19-20 - “(19) Tetapi apabila seseorang pada waktu mendengar
perkataan sumpah serapah ini menyangka dirinya tetap diberkati, dengan berkata:
Aku akan selamat, walaupun aku berlaku degil - dengan demikian dilenyapkannya
baik tanah yang kegenangan maupun yang kekeringan - (20) maka TUHAN tidak akan
mau mengampuni orang itu, tetapi murka dan cemburu TUHAN akan menyala atasnya
pada waktu itu; segenap sumpah serapah yang tertulis dalam kitab ini akan
menghinggapi dia, dan TUHAN akan menghapuskan namanya dari kolong langit”.
·
mengolok-olok
nabi-nabi dan utusan-utusan Tuhan dan menghina firmanNya.
2Taw 36:16 - “Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu,
menghina segala firmanNya, dan mengejek nabi-nabiNya. Oleh sebab itu murka
TUHAN bangkit terhadap umatNya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan”.
·
bersekutu
dengan orang fasik.
2Taw 19:2 - “Ketika itu Yehu bin Hanani, pelihat itu, pergi
menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat: ‘Sewajarnyakah engkau menolong
orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu
TUHAN murka terhadap engkau”.
·
hal-hal
duniawi.
Kol 3:5-6 - “(5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu
yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga
keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, (6) semuanya itu
mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]”.
Apakah saudara sadar bahwa
saudara adalah orang yang banyak berbuat dosa? Dan apakah saudara sadar bahwa
dosa-dosa saudara menyebabkan Allah murka kepada saudara?
2) Kekudusan / kesucian dan keadilan
Allah.
Sekalipun manusia itu
berdosa, kalau Allah itu tidak suci dan tidak adil, maka bisa saja Ia bersikap acuh
tak acuh. Tetapi karena Allah itu suci / adil, Ia pasti murka pada waktu
manusia itu berbuat dosa / hal yang tidak benar! Banyak orang, khususnya
orang-orang Saksi Yehovah, terlalu menekankan kasih Allah, sehingga
mengatakan bahwa Ia tidak akan menghukum orang berdosa, tetapi sebaliknya
selalu mengampuni orang berdosa, tidak peduli apakah mereka mau percaya Yesus
atau tidak, bertobat atau tidak, dsb. Orang Saksi Yehovah bahkan mengatakan
bahwa neraka itu tidak ada. Tetapi semua ini menghapuskan kesucian Allah dan
keadilan Allah! Bandingkan dengan:
·
Nahum 1:3
- “TUHAN
itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari
hukuman orang yang bersalah”.
·
Ibr 12:29
- “Sebab
Allah kita adalah api yang menghanguskan”.
·
Maz 7:12
- “Allah adalah Hakim yang adil dan Allah
yang murka setiap saat”.
·
Yoh 2:17
- “Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa
ada tertulis: ‘Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku.’”.
Bdk. Maz 69:10.
·
1Sam 6:19-20
- “(19) Dan Ia membunuh beberapa orang
Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh
orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar
mereka dengan dahsyatnya. (20) Dan orang-orang Bet-Semes berkata: ‘Siapakah
yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah
Ia akan berangkat meninggalkan kita?’”.
3) Kecemburuan dari Allah.
Ul 6:14-15 - “Janganlah kamu
mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu, sebab
TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya
jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia
memunahkan engkau dari muka bumi”.
Bandingkan juga dengan
Bil 25:11 - “‘Pinehas, anak Eleazar,
anak imam Harun, telah menyurutkan murkaKu dari pada orang Israel, oleh karena
ia begitu giat membela kehormatanKu di tengah-tengah mereka, sehingga tidaklah
Kuhabisi orang Israel dalam cemburuKu”.
Allah ingin dinomor satukan
dalam hidup kita. Allah tidak ingin kita mempunyai ‘allah lain’ / ‘berhala’
yang kita kasihi / utamakan lebih dari Allah. Adanya ‘allah lain’ / ‘berhala’
dalam hidup kita, baik yang betul-betul berbentuk patung berhala, ataupun
sesuatu / seseorang yang kita cintai / utamakan lebih dari Allah, menyebabkan
Allah yang cemburu itu menjadi murka!
II) Manifestasi dari murka Allah.
1) Allah sering menahan murkaNya
sehingga manifestasi dari murka Allah itu tidak / belum terlihat.
Ro 2:4-5 - “Maukah engkau
menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya? Tidakkah
engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada
pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau
menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah
yang adil akan dinyatakan”.
Maz 78:38-39 - “(38) Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni
kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan
murkaNya dan tidak membangkitkan segenap amarahNya. (39) Ia ingat bahwa
mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali”.
Dalam hal ini, kasih /
kesabaran Allah menyebabkan Ia mengekang murkaNya. Tetapi bagaimanapun,
murkaNya tetap ada!! (bdk. 1Tes 1:10 - “dan
untuk menantikan kedatangan AnakNya dari sorga, yang telah dibangkitkanNya dari
antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan
datang”).
Karena itu, kalau saudara
tahu bahwa saudara berdosa, tetapi saudara tidak melihat wujud dari kemurkaan
Allah terhadap diri saudara (misalnya kalau ekonomi, kesehatan, keluarga semua
baik-baik saja), jangan sekali-kali menganggap ini sebagai bukti bahwa Allah
berkenan kepada saudara!
2) Allah menyatakan sebagian dari murkaNya.
Lihat Maz 78:38-39 di
atas, dimana ada kata-kata: ‘tidak
membangkitkan segenap amarahNya’.
Ia
melakukan ini dengan memberikan penderitaan kepada kita:
·
dalam
hati seperti: gelisah, kuatir, tidak damai / sukacita, takut, sedih, sumpek,
hati yang kosong dsb.
·
secara
jasmani: sakit, problem, penderitaan dsb.
3) Allah menyerahkan kita kepada
dosa-dosa yang lain.
Ro 1:21-32 - “(21) Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak
memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya. Sebaliknya pikiran
mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. (22) Mereka
berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
(23) Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang
mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki
empat atau binatang-binatang yang menjalar. (24) Karena itu Allah
menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga
mereka saling mencemarkan tubuh mereka. (25) Sebab mereka menggantikan
kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan
Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. (26) Karena itu Allah
menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri
mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. (27)
Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri
mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain,
sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu
mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
(28) Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah
menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka
melakukan apa yang tidak pantas: (29) penuh dengan rupa-rupa kelaliman,
kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan,
perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. (30) Mereka adalah pengumpat,
pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam
kejahatan, tidak taat kepada orang tua, (31) tidak berakal, tidak setia, tidak
penyayang, tidak mengenal belas kasihan. (32) Sebab walaupun mereka mengetahui
tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal
demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi
mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya”.
Khususnya perhatikan
ay 24,26,28 dimana 3 x dikatakan bahwa ‘Allah menyerahkan mereka’ kepada dosa-dosa lain. Kalau saudara
terus hidup dalam dosa, pindah dari satu dosa ke dosa yang lain, makin lama
makin bejad tanpa saudara bisa menahan, mungkin saudara sedang mengalami murka
Allah ini!
4) Allah membuang kita ke neraka pada
akhir jaman atau pada saat kita mati. Ini pernyataan murka Allah secara penuh!
Ro 2:4-5 - “Maukah engkau
menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya?
Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada
pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau
menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah
yang adil akan dinyatakan”.
Wah 14:10 - “maka ia akan
minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan
murkaNya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata
malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba”.
Murka
Allah ini merupakan sesuatu yang mengerikan, dan ini terlihat dari ayat di
bawah ini.
Wah 6:16-17 - “(16) Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada
batu-batu karang itu: ‘Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap
Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.’ (17) Sebab
sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?”.
Dalam hidup di dunia ini
orang berdosa hanya mencicipi murka Allah, karena murka Allah itu masih dicampur
dengan belas kasihan Allah. Itu saja sudah menyebabkan banyak orang tidak tahan
sehingga lalu menjadi stress, mengalami depresi, bahkan menjadi gila, bunuh
diri, dsb. Bayangkan kalau nanti di neraka orang berdosa ini harus menerima
murka Allah secara penuh, tanpa campuran belas kasihan. Bagaimana kira-kira
rasanya?
Neraka ini digambarkan oleh
Kitab Suci dengan bermacam-macam cara:
·
tempat
yang gelap (Mat 8:12 Mat 22:13b).
·
tempat
yang penuh api (Wah 21:8).
·
tempat
yang ulatnya tidak dapat mati (Mark 9:43-48).
·
tempat
siksaan kekal (Yudas 7 Wah 14:11).
Sekalipun semua ini hanya
merupakan penggambaran / simbol tentang neraka, tetapi kalau penggambarannya
mengerikan, pastilah aslinya lebih mengerikan lagi.
III) Jalan keluar dari murka Allah.
1) Allah menyediakan jalan keluar dari
murkaNya.
Allah itu kasih, dan karena
itu Ia tidak ingin kita terkena murkaNya, khususnya murkaNya secara penuh,
yaitu neraka. Ia menyediakan satu jalan keluar, yaitu melalui Yesus.
1Tes 1:10b - “yaitu Yesus,
yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang”.
Ro 5:9 - “Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan
oleh darahNya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah”.
Yesus adalah Allah sendiri
yang telah menjadi manusia dan mati di salib:
·
sebagai substitute / pengganti kita di dalam
menerima murka Allah.
·
untuk
menebus dosa kita / membayar hutang dosa kita.
Ingat bahwa sekalipun Allah
itu kasih dan ingin membebaskan kita dari murkaNya, Ia tidak bisa begitu saja
menghapuskan dosa kita. Dosa itu harus tetap dihukum (karena Allah itu adil),
dan harus ada yang menerima hukuman dosa itu. Karena itulah maka Ia lalu
menjadi manusia di dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus dan Ia menerima hukuman
itu pada waktu Ia menderita dan mati di kayu salib.
2) Tanggapan kita terhadap jalan
keluar yang Allah berikan.
a) Kita perlu menanggapi dengan iman /
percaya kepada Yesus.
Yoh 3:36 - “Barangsiapa
percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat
kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di
atasnya”.
Kalau kita beriman /
percaya kepada Yesus maka kita akan bebas dari murka Allah dan menerima hidup
yang kekal.
Tetapi, hal-hal apa saja
yang harus saudara percayai? Saudara harus percaya bahwa:
·
Yesus
adalah Allah dan manusia (Yoh 1:1,14).
·
Yesus
mati di salib untuk semua dosa saudara
(baik dosa asal, dosa yang lalu, dosa sekarang, maupun dosa yang akan datang
terus sampai saudara mati).
Tit 2:13b-14a
- “Allah
yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan
diriNya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan”.
Kol 2:13 - “Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan
oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama
dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita”.
·
Yesus
bangkit dari antara orang mati.
Ro 10:9-10
- “Sebab
jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam
hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu
akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan
mulut orang mengaku dan diselamatkan”.
·
Yesus
adalah satu-satunya jalan ke surga.
Yoh 14:6 - “Kata Yesus
kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’”.
Kis 4:12 - “Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan”.
1Yoh 5:11-12 - “Dan inilah
kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup
itu ada di dalam AnakNya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup;
barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup”.
Sudahkah saudara
betul-betul percaya kepada Yesus? Kalau saudara ingin mengecheck apakah saudara
sudah betul-betul percaya kepada Yesus atau tidak, maka tanyakanlah kepada diri
saudara sendiri: Apakah saudara yakin saudara akan masuk ke surga?
Kalau saudara tidak yakin,
itu menandakan bahwa saudara belum betul-betul percaya bahwa Yesus sudah mati
untuk semua dosa saudara.
b) Kita juga perlu menanggapi dengan
pertobatan dari dosa.
Kekristenan memang bukan
agama yang mengandalkan perbuatan baik / ketaatan untuk bisa selamat. Bahkan
sebetulnya perbuatan baik sama sekali tidak mempunyai andil dalam keselamatan
kita. Kita selamat semata-mata karena iman kepada Kristus.
Tetapi, kalau saudara
berkata bahwa saudara adalah orang percaya, tetapi saudara sama sekali tidak
mempunyai keinginan untuk membuang dosa / mentaati Tuhan, maka iman saudara
adalah iman yang mati!
Yak 2:17 - “Demikian pula
halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai dengan perbuatan, maka iman itu
pada hakekatnya adalah mati”.
Yak 2:20 - “Hai manusia
yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah
iman yang kosong?”.
Yak 2:26 - “Sebab seperti tubuh
tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah
mati”.
Catatan: yang dimaksud dengan iman yang kosong
/ mati adalah bahwa sebetulnya imannya sama sekali tidak ada. Karena itu kalau
saudara mengaku sebagai orang yang percaya kepada Yesus, tetapi saudara sama
sekali tidak mempunyai keinginan mentaati Tuhan, jangan menghibur diri dengan
berpikir bahwa iman saudara lemah, kecil, dsb. Iman saudara bukannya kecil /
lemah, tetapi tidak ada! Jadi sebetulnya saudara bukan orang kristen, dan
dengan sendirinya saudara juga belum bebas dari murka Allah, yang setiap saat
bisa menimpa saudara secara penuh!
Bahwa ketaatan membuktikan
iman juga bisa terlihat dari Yoh 3:36.
Yoh 3:36 - “Barangsiapa percaya
kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat
kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di
atasnya”.
Dalam Yoh 3:36 ini dikatakan bahwa
orang yang percaya kepada Anak / Yesus beroleh hidup yang kekal, tetapi
orang yang tidak taat kepada Anak / Yesus tidak akan melihat hidup,
melainkan murka Allah tetap ada di atasnya. Mengapa dikatakan orang yang ‘tidak taat’ dan bukannya orang yang ‘tidak
percaya’? Karena ‘tidak taat’ identik dengan ‘tidak
percaya’, dan
sebaliknya ‘ketaatan’ membuktikan ‘iman’!
Bdk. 2Taw 12:12a - “Oleh sebab raja merendahkan diri, surutlah murka
TUHAN dari padanya, sehingga ia tidak dimusnahkanNya sama sekali”.
Di sini terlihat bahwa pertobatan dari
dosa menyebabkan murka Allah surut.
Maukah
saudara datang dan percaya kepada Yesus dan bertobat dari segala dosa saudara?
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com