oleh
: Pdt. Budi Asali M.Div.
Pada saat itu, kalau orang mau mengadakan pesta, maka
jauh hari sebelum pesta itu diadakan, undangan sudah dikirimkan kepada para
tamu. Dalam undangan itu sudah ditetapkan tempat pesta itu dan juga tanggal
pada saat pesta itu akan diadakan. Tetapi jam pesta tidak diberitahukan. Lalu
orang yang mengadakan pesta itu mengadakan segala persiapan untuk pesta.
Setelah persiapan untuk pesta itu siap (pada tanggal yang sudah ditentukan),
maka orang yang mengadakan pesta itu mengirim hamba-hambanya untuk mengundang
(undangan ke dua) orang-orang yang tadinya telah diundang untuk datang.
Hal ini sebetulnya bisa terlihat pada ay 17 tetapi Kitab
Suci bahasa Indonesia terjemahannya kurang tepat.
NIV: ‘At the time of the banquet he sent his servant
to tell those who had been invited: come for now everything is ready’
(= Pada saat perjamuan ia mengirim hambanya untuk memberitahu mereka yang telah
diundang: datanglah karena sekarang segala sesuatu telah siap).
Penggunaan bentuk ‘past perfect tense’ (had
been invited) menunjukkan bahwa orang-orang itu sudah mendapat undangan
sebelum hamba itu memberitahukan bahwa pesta telah siap.
Bandingkan dengan Ester 5:8 (undangan pertama) dan Ester
6:14 (undangan ke dua).
Jadi, adanya undangan ke dua menunjukkan bahwa pesta
telah siap!
Orang yang mengadakan pesta itu, jelas menggambarkan
Allah sendiri. Sama seperti orang itu sudah menyiapkan pesta, demikian juga
Allah telah menyiapkan keselamatan bagi kita.
Bahwa keselamatan sudah siap, terbukti dari:
1) Kata-kata ‘sudah selesai’ yang diucapkan Yesus di atas kayu salib (Yoh 19:30).
Yesus sudah dicambuki habis-habisan, dipakukan pada kayu
salib, mengalami kehausan yang luar biasa, mengalami keterpisahan dengan Allah
dsb untuk membereskan dosa kita! Lalu Ia berkata ‘sudah selesai’! Renungkan
kata-kata Yesus ini! Keselamatan kita sudah diselesaikan di atas kayu salib.
Kita hanya tinggal menerimanya dengan cuma-cuma.
Ro 3:23-24 berbunyi: “Karena semua orang telah
berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia Allah
telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus”.
2) Kebangkitan
Tuhan Yesus dari antara orang mati.
Upah dosa ialah maut (Kej 2:16-17 Ro 6:23), dan kalau
Yesus belum selesai membereskan dosa manusia, Ia tidak akan bisa bangkit dari
antara orang mati.
3) Kenaikan
Yesus ke surga.
Yesus datang ke dunia karena ditugaskan oleh Bapa untuk
membereskan dosa manusia. Kalau dosa belum dibereskan dan Ia mau pulang ke
surga, Ia tidak akan diterima oleh Bapa. Bahwa Ia diterima oleh Bapa,
menunjukkan bahwa tugasNya sudah selesai.
Ini adalah sesuatu yang sangat penting! Keselamatan
kita sudah siap! Dosa kita sudah dibayar lunas, pengampunan dosa,
pembenaran orang berdosa, perdamaian dengan Allah, pengangkatan menjadi anak
Allah, hidup kekal, sukacita dan damai sejahtera, semuanya sudah tersedia! Semua
sudah siap!
Karena pesta sudah siap (disiapkan oleh orang yang
mengadakan pesta), maka para undangan itu tidak perlu melakukan apa-apa lagi
(membawa piring, gelas, makanan, dsb).
Demikian juga, karena keselamatan sudah siap, untuk
mendapatkan keselamatan kita yang diundang tidak perlu melakukan apa-apa
lagi (memperbaiki hidup kita, membuangi dosa, dsb). Kita hanya perlu menerima
undangan itu dengan datang kepada Yesus.
Setelah pesta siap, maka ada hamba yang memberikan
undangan untuk datang. Demikian juga, karena keselamatan itu sudah siap, maka
Allah memanggil saudara melalui hamba-hambaNya. Pada saat seorang kristen
(pendeta, penginjil, guru sekolah minggu, orang kristen biasa) memberitakan
Injil kepada saudara, itu adalah panggilan Allah kepada saudara!
Orang-orang dalam ay 18-20 sudah menerima undangan
pertama dan sudah berjanji untuk datang. Tetapi waktu pesta sudah siap dan
undangan kedua diberikan, mereka menolak. Ada yang menolak dengan halus (ay
18-19 - disertai permintaan maaf); ada yang menolak dengan kasar (ay 20 tanpa
minta maaf).
Demikian juga dalam dunia rohani ada banyak orang seperti
ini. Kelihatannya mereka mau datang kepada Yesus. Mereka mau diajak ke gereja,
mau dibaptis, mau belajar Kitab Suci, mau melayani Tuhan, mau memberi
persembahan dsb, tetapi waktu mereka betul-betul ditantang untuk datang kepada
Yesus dan menerimaNya sebagai Juruselamat dan Tuhan, mereka menolak!
Orang-orang dalam ay 18-20 memberikan alasan-alasan
penolakan:
Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari
alasan-alasan ini:
1) Ay 18
- Alasan yang berhubungan dengan milik.
Ay 19 - Alasan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Ay 20 - Alasan yang berhubungan dengan istri / keluarga.
Hal-hal ini (milik, pekerjaan, keluarga) memang sering
menjadi penghalang untuk datang kepada Yesus. Misalnya:
2) Hal-hal
yang baik bisa menghalangi kita untuk menerima hal yang terbaik.
Ladang, lembu, istri bukanlah hal yang berdosa. Mereka
semua baik. Tetapi semua itu bisa menghalangi untuk menerima yang terbaik
(pesta). Karena apa? Karena salah prioritas!
Demikian juga dalam dunia
rohani. Milik saudara, pekerjaan saudara, keluarga saudara bukanlah sesuatu
yang berdosa. Tetapi kalau itu saudara prioritaskan lebih dari keselamatan,
maka semua itu menghalangi saudara untuk menerima yang terbaik.
3) Alasan-alasan
dalam ay 18-20 adalah alasan-alasan yang dibuat-buat.
Melihat ladang, mencoba lembu bukanlah sesuatu yang urgent
/ mendesak! Orang yang baru kawin memang bebas dari wajib militer (Ul 24:5) supaya
bisa bersenang-senang. Tetapi orang yang baru kawin tidak dilarang untuk ikut
pesta. Apalagi pesta termasuk bersenang-senang!
Jelas bahwa semua alasan-alasan ini cuma dibuat-buat.
Banyak orang membuat-buat alasan untuk menolak Yesus,
misalnya dengan berkata:
Padahal orang dunia ini juga brengsek, tetapi mereka mau
hidup di dunia dan berteman dengan orang dunia.
Tetapi untuk hal-hal lain (pesta kawin, HUT, dsb) ada
waktu!
Tetapi untuk hal-hal lain (belanja, piknik, undangan
pernikahan) bisa pergi walaupun jauh!
Dari pada geger dengan keluarga, yang jelas bukan
merupakan sesuatu yang dikehendaki Tuhan, lebih baik menolak Yesus. Terhadap
alasan ini perlu saudara ingat bahwa Yesus berkata dalam Mat 10:34-36 - “Jangan kamu menyangka,
bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk
membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari
ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan
musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya”.
Karena itu jangan terlalu cepat berkata bahwa Allah tidak
menghendaki saudara geger dengan keluarga! Dalam persoalan seperti ini Allah
menghendaki saudara geger dengan siapapun!
Jangan membuat-buat alasan. Tuhan tahu isi hati saudara!
Mereka sudah diundang jauh hari sebelumnya. Mengapa
mereka tidak mengatur waktu untuk bisa datang ke pesta? Mengapa mereka justru
membeli ladang / lembu atau kawin menjelang pesta? Jelas karena mereka tidak
menghargai baik pestanya maupun orang yang mengadakan pesta!
Orang yang menolak Injil boleh mempunyai 1001 macam
alasan, tetapi alasan sebenarnya adalah:
a) Mereka
tidak menghargai keselamatan.
Mereka lebih perduli pada hal-hal duniawi (uang,
keluarga, kesehatan, pekerjaan, study, dll). Bahkan pikiran mereka dipenuhi
dengan hal-hal itu, sehingga tidak ada tempat dalam pikiran mereka untuk
keselamatan jiwa mereka! Kalau saudara adalah orang yang seperti itu, ingatlah
bahwa suatu hari saudara akan mati, dan tanpa keselamatan saudara akan masuk
neraka! Bandingkan dengan:
b) Mereka
tidak menghargai Allah sendiri.
Orang dunia mungkin mau beragama, pergi ke gereja,
berbuat baik, belajar Firman Tuhan, dsb. Tetapi mereka tidak akan
memperdulikan, apalagi mengasihi Allah. Kalau saudara adalah orang yang seperti
itu, ingatlah bahwa Allah mengasihi saudara! Tetapi kalau saudara terus menolak
Dia, Ia akan menghakimi dan menghukum saudara!
Undangannya ditolak! Bagaimana sikapnya?
1) Murka
(ay 21).
Penolakan terhadap undangan
adalah penghinaan! Ia tidak mau menerima alasan-alasan itu! Demikian juga kalau
saudara menolak undangan Allah untuk diselamatkan melalui Kristus, maka Allah
juga murka kepada saudara! Ia tidak mau menerima alasan apapun! Ia murka!
Bahkan, sebetulnya karena kita lahir dalam dosa (karena
kita keturunan Adam), dan kita lahir sebagai anak setan, maka sejak kita lahir
murka Allah sudah ada di atas kita. Lalu Allah ingin berdamai dengan kita. Ia
menjadi manusia dan mati bagi dosa kita. Lalu Ia memanggil kita untuk mau
datang kepada Kristus, sehingga bisa diperdamaikan dengan Dia. Kalau kita
menolak, itu berarti kita tidak mau berdamai dengan Dia! Maka murka Allah akan
tetap ada di atas kita.
Yoh 3:36 - “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal,
tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan
murka Allah tetap ada di atasnya”.
Murka itu akan dinyatakan sepenuhnya pada saat saudara
mati dan masuk neraka! Pada saat ini murka itu belum dinyatakan sepenuhnya,
tetapi murka itu ada di atas saudara! Kalau saudara tidak merasa menderita
(semua baik-baik saja), jangan menganggap murka Allah itu tidak ada! Saudara
‘baik-baik‘, karena murka Allah itu belum dinyatakan! Tetapi kalau saudara
terus tidak mau bertobat dan datang kepada Kristus, maka pada akhirnya murka
itu akan dinyatakan sepenuhnya! Dan kita tidak tahu kapan ini akan terjadi!
Karena itu cepatlah bertobat!
2) Menolak
orang yang tadinya diundang (ay 24).
Ada 3 hal yang ingin saya bahas dari ay 24 ini.
a)
b)
c)
3) Ia
mengundang orang lain (ay 21b-23).
Ia tidak membatalkan pesta itu, tetapi Ia mengundang
orang lain! Kalau ada orang menolak undangan Allah yang ingin menyelamatkannya,
maka Allah tidak akan terus menunggui orang itu, tetapi Ia akan terus
memberikan undanganNya kepada orang lain (bdk. Luk 9:5 Kis 13:51 Kis 18:6).
Undangan kepada orang lain ini merupakan gambaran dari
undangan Allah kepada orang-orang non Yahudi (bdk. Ul 32:21 Ro 11:17-21).
Dalam Ro 11:17 Yahudi / Israel digantikan oleh non
Israel. Tetapi dalam Ro 11:21 ada peringatan: “Kalau Allah tidak
menyayangkan cabang-cabang yang asli (orang
Yahudi), Ia
juga tidak akan menyayangkan kamu (orang
non Yahudi)”. Maksudnya: kalau Allah tidak menyayangkan orang Yahudi
yang tidak percaya, Allah juga tidak akan menyayangkan kita yang tidak mau
percaya!
Jadi, kalau saudara menolak undangan Allah untuk datang
kepada Yesus, Allah akan mengalihkan undangan itu kepada orang lain! Prinsipnya
adalah: Tuhan tidak mau memberikan sesuatu kepada orang yang tidak menghargai
(bdk. Mat 7:6 - “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan
jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya
dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu”).
Dan karena itu saya berpendapat bahwa ini berlaku bukan
hanya untuk keselamatan saja, tetapi juga untuk Firman Tuhan. Kalau saudara
terus mengacuhkan Firman Tuhan, misalnya dengan tidak datang dalam Pemahaman
Alkitab, maka jangan kaget kalau suatu kali Tuhan memindahkan Firman Tuhan dari
diri saudara!
Dalam ay 23 ada kata ‘paksa’. Ini tidak bisa dijadikan
dasar untuk berkata bahwa dalam Pemberitaan Injil kita boleh betul-betul
memaksa seseorang secara fisik. Tetapi bagaimanapun dalam arti tertentu
memang ada unsur pemaksaan dalam Pemberitaan Injil. Apa unsur pemaksaannya?
Paksaan ini menunjukkan kesungguhan Allah dalam
menyelamatkan! Ini justru menunjukkan kasih Allah! Demikian pula kalau ada
orang kristen yang ‘memaksa‘ (terus mendesak) saudara untuk percaya kepada
Yesus, jangan menganggap itu sebagai tindakan yang menyebalkan! Itu justru
merupakan bukti bahwa orang kristen itu mengasihi saudara dan ingin supaya
saudara diselamatkan!
Mereka dikatakan sebagai orang miskin, cacat, buta,
lumpuh (ay 21b). Mereka ada di jalan, lorong dan lintasan (ay 21b,23), yang
mungkin berarti bahwa mereka adalah orang gelandangan.
Orang-orang ini kelihatannya justru sama sekali tidak
siap untuk ikut pesta! Orang miskin tidak mempunyai pakaian pesta, orang cacat,
buta, lumpuh akan sukar pergi ke pesta. Tetapi sekalipun mereka tidak
siap, ada dua hal yang penting:
Kesiapan pesta ini tidak tergantung kepada yang diundang,
tetapi tergantung kepada yang mengundang! Apakah saudara merasa diri saudara
belum siap menerima keselamatan? Saudara masih terlalu banyak dosa? Ingat bahwa
keselamatan sudah siap! Yesus yang menyiapkannya bagi saudara dengan mati di
salib dan bangkit dari antara orang mati!
Mereka tak mencari alasan untuk menolak! Orang-orang
dalam ay 18-20 lebih siap, tetapi mereka mencari alasan untuk menolak.
Orang-orang di sini lebih tidak siap, tetapi tidak mencari alasan untuk
menolak! Mereka mau datang! Itu yang penting!
Bagaimana dengan saudara? Maukah saudara datang kepada
Yesus dan menerima keselamatan yang sudah Ia sediakan?
email us at : gkri_exodus@lycos.com