oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
Sekalipun
Kej 49:3-27 merupakan berkat Yakub kepada anak-anaknya (ay 28), tetapi itu juga
merupakan nubuat (ay 1).
1) Ay
8-10a jelas menunjukkan bahwa Yehuda akan menurunkan raja-raja.
2) Ay 10b:
ini ayat sukar yang terjemahannya berbeda-beda.
KJV: ‘until Shiloh
come’ (= sampai Shiloh
datang).
NASB: ‘until Shiloh
comes’ (= sampai Shiloh
datang).
KS Indonesia: ‘sampai dia datang yang berhak atasnya’.
NIV/RSV: ‘until he comes to whom it belongs’ (=
sampai dia yang mempunyainya datang).
Rupanya KS Indonesia, RSV, NIV menterjemahkan dari suatu
manuscript yang berbeda yang berbunyi ‘until Selloh comes’ [Derek Kidner (Tyndale)], yang bisa
berarti:
·
‘till what is his comes’ (= sampai miliknya datang).
Ini seperti Septuaginta / LXX yang menterjemahkan: ‘till
Judah’s full heritage appears’ (= sampai warisan penuh dari Yehuda muncul).
·
‘until he comes, to whom
it belongs’ (= sampai dia yang mempunyainya
datang).
Ini seperti terjemahan KS Indonesia, NIV, RSV.
Sekarang, apa artinya Shiloh? Macam-macam arti:
·
Shiloh = Tranquility (= ketenangan / kesentosaan).
·
Shiloh = The Peaceable One (= Orang yang suka damai).
·
Shiloh = The Pacifier (= Pembawa damai / perdamaian).
Keil & Delitzsch:
1)
Pada jaman Musa, Yehuda sudah
menduduki tempat terutama di antara semua suku (Bil 2:2-3 Bil 7:12 Bil 10:14).
2)
Setelah Yosua mati, Yehuda yang
pertama menyerang orang Kanaan yang tersisa (Hak 1:1-2).
3)
Pada jaman hakim-hakim, hakim
pertama berasal dari suku Yehuda, yaitu Otniel (Hak 3:9 bdk. Yos
15:1-12,13-19,20-63).
4)
Dalam perang saudara antara
suku-suku Israel melawan suku Benyamin, suku Yehuda yang maju dahulu (Hak
20:18).
5)
Raja Daud berasal dari suku Yehuda
(bdk. 1Taw 28:4).
Tetapi mengapa raja pertama, yaitu Saul, bukan dari suku
Yehuda, tetapi dari suku Benyamin? Calvin berkata: karena sekalipun Allah mau
ada raja, tetapi Israel minta terlalu cepat dan minta dengan motivasi yang
salah, sehingga Allah memberi raja yang salah, yaitu Saul.
6)
Raja Salomo (Ibrani: Shelomoh), arti namanya
adalah the peaceful one (= orang yang penuh damai). Baca 1Taw 22:9-10!
7)
Puncak penggenapan adalah dalam
diri Yesus / Mesias.
Bahwa Yesus adalah Pembawa Damai, juga terlihat dari:
1) Nubuat-nubuat
Perjanjian Lama yang lain:
a) Yes
9:5-6a (KS Inggris Yes 9:6-7a) menyebutNya The Prince of Peace / Raja
Damai.
Kata Ibrani untuk peace / damai
adalah Shalom.
b) Mikha
5:1-4 jelas merupakan nubuat tentang kelahiran Mesias, dan dalam ay 4nya
dikatakan: ‘dia menjadi damai sejahtera (SHALOM)’ [NIV: he will be their
peace (= ia akan menjadi damai sejahtera mereka)].
2) Melkizedek,
yang adalah TYPE dari Kristus, adalah raja Salem (Kej 14:18). Kata SALEM
berarti peaceful (= penuh damai).
3) Pada
Natal yang pertama, para gembala di padang melihat sejumlah malaikat menyanyi
memuji Allah:
“Kemuliaan bagi Allah di
tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepadaNya” (Luk 2:14).
4) Mat
11:28-30 - “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan
belajarlah kepadaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun
ringan”.
5) Yoh
14:27 - “Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa
yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu”.
6) 2Kor 5:18a,19a - “... Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan
kita dengan diriNya ... Sebab Allah telah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh
Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka”.
7) Ef
2:11-18 – bacalah ini dalam Kitab Suci saudara!
Dari ayat-ayat di atas terlihat bahwa ada 3 macam damai
yang menjadi tujuan Kristus datang ke dalam dunia:
1. Damai
antara manusia berdosa dengan Allah (Ef 5:11-18 2Kor 5:18-19).
Ini hanya bisa tercapai melalui iman kepada Yesus (Ro 5:1
- “Sebab
itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan
Allah oleh karena Tuhan kita Yesus Kristus”).
Yesus datang pada Natal yang pertama dengan tujuan utama
untuk mendamaikan manusia berdosa dengan Allah. Untuk itu Ia mati disalib
menebus dosa manusia. Sekarang, kalau saudara mau berdamai dengan Allah,
saudara hanya perlu percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara!
Maukah saudara?
2. Damai
dalam hati (Mat 11:28-30 Yoh 14:27).
Rusaknya atau tidak adanya hubungan dengan Allah
menyebabkan manusia tidak mempunyai damai dalam hati mereka (bdk. Kej 3).
Sebaliknya yang ada hanyalah kegelisahan, kekosongan, kekuatiran, ketakutan,
kesumpekan, dsb. Ada banyak orang yang berusaha mendapatkan damai dengan
mencari kekayaan, kesenangan, hiburan dsb. Tetapi semua itu paling banyak hanya
bisa memberikan kesenangan semu yang bersifat lahiriah / di luar, dan yang
tahan hanya sebentar saja! Tetapi kalau saudara mau datang kepada Yesus dan
diperdamaikan dengan Allah, maka saudara akan mendapat damai di hati yang
berbeda dengan damai yang semu dan lahiriah itu.
Yoh 14:27 - “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu
Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh
dunia kepadamu”.
3. Damai
antara manusia dengan manusia (Ef 2:14-16).
Yesus pernah mengucapkan kata-kata yang mengejutkan dan
sangat membingungkan banyak orang, yaitu dalam Mat 10:34-36 yang berbunyi:
“Jangan kamu menyangka,
bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk
membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari
ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan
musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya”.
Artinya: kalau ada suatu keluarga atau kelompok mendengar
tentang Yesus, dan lalu sebagian menolak Yesus tetapi sebagian menerima Yesus,
maka orang-orang yang menolak Yesus itu bisa menjauhi, memusuhi, menganiaya,
dan bahkan membunuh orang-orang yang menerima Yesus. Contoh: Yoh 7:43 Yoh 9:16 Kis
14:1-4. Tentu saja kalau hal ini terjadi, itu bukanlah salah dari orang-orang
yang menerima Yesus, dan lebih-lebih bukan salahnya Yesus, tetapi salahnya
orang-orang yang menolak Yesus.
Tetapi sebaliknya, dua kelompok yang dulunya bermusuhan,
setelah kedua kelompok itu sama-sama percaya kepada Yesus, lalu bersatu /
berdamai. Misalnya: masuknya orang Samaria ke dalam gereja Yahudi (Kis 8).
Ketiga damai di atas dipengaruhi oleh dosa! Kalau kita
berbuat dosa, apalagi dengan sengaja, maka:
·
sekalipun kita tidak
kembali menjadi musuh Allah, tetapi hubungan / persekutuan dengan Allah
merenggang.
·
damai dalam hati bisa
hancur dan berubah menjadi kegelisahan, kesumpekan dsb.
·
damai dengan sesama, bahkan
dengan sesama saudara seiman, tentu juga bisa hancur, dan berubah menjadi
perpecahan, permusuhan dsb.
Untuk
saudara-saudara yang belum sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, berilah diri
saudara diperdamaikan dengan Allah melalui iman kepada Kristus! Mungkin saudara
tidak merasa perlu berdamai dengan Allah, karena saudara tidak pernah merasa
bermusuhan dengan Allah. Tetapi ingat bahwa:
a) Sejak
Adam jatuh ke dalam dosa, semua kita lahir dalam keadaan berdosa (dosa asal),
dan ini menyebabkan sejak kita lahir, kita sudah ada di bawah murka Allah (Ef
2:1-3).
b) Setiap
dosa yang kita lakukan, besar atau kecil, sengaja atau tidak, melalui
kata-kata, hati pikiran atau tingkah laku kita, menyakiti Allah yang maha suci.
Karena
itulah maka semua manusia membutuhkan perdamaian dengan Allah melalui Yesus
Kristus ini! Maukah saudara datang kepada Yesus?
Untuk
saudara-saudara yang sudah percaya, rayakanlah Natal tahun ini dengan suatu
tekad untuk membuang semua dosa, supaya damai dengan Allah, damai dalam hati,
dan damai dengan sesama bisa makin ditingkatkan, dan dengan demikian tujuan
Yesus berNatal terwujud dalam hidup saudara. Maukah saudara? Tuhan memberkati
saudara.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com