oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
Dalam hidup kita, kita pasti sering menerima nasihat dari orang lain. Kadang-kadang kita menerima nasihat yang baik, tetapi kadang-kadang kita menerima nasihat yang jelek
Bacaan kita hari
ini menunjukkan seseorang yang memberikan nasihat kepada orang lain
I. Diri orang yang memberikan nasihat (Naomi):
Pada jaman itu ada suatu kepercayaan yang mengatakan bahwa setiap dewa mempunyai wilayah kekuasaannya masing-masing (Tentu saja ini adalah kepercayaan kafir!). Seharusnya, Moab adalah wilayah dari dewa Kamos.
Tetapi Naomi percaya bahwa TUHAN (Yahweh / Yehovah) berkuasa dimana-mana, termasuk di wilayah Moab (ay 8-9)
2. Naomi tetap berani menggunakan nama TUHAN (Yahweh) di tengah-tengah orang kafir (ay 8-9). Ia tak menyebut Kamos atau sebutan umum ‘Elohim’ (= Allah). Ia menyebut Yahweh, sebutan khusus bagi Allah Israel
NB: dalam Perjanjian Lama, kata ‘TUHAN’ (semua huruf menggunakan huruf besar), berasal dari kata bahasa Ibrani Yahweh / Yehovah. Sedangkan kata ‘Tuhan’ (hanya huruf T nya yang huruf besar, yang lain adalah huruf kecil), berasal dari kata bahasa Ibrani Adonai.
Penerapan:
Kalau sdr ada dalam kalangan kristen, sdr menggunakan nama Yesus, Tuhan Yesus, Tuhan Yesus Kristus dsb. Tetapi bagaimana kalau sdr ada dalam kalangan orang beragama lain? Bagaimana kalau sdr disuruh memimpin doa pd saat sdr berada dalam kumpulan orang-orang beragama lain? Beranikah sdr tetap menyebut ‘Tuhan Yesus Kristus’? Atau sdr ganti dg sebutan umum ‘Allah’ atau sekedar ‘Tuhan’? Bandingkan dg Mat 10:32-33!
3. Naomi bukan orang yang egois. Sebetulnya, bagi dia, lebih enak kalau Rut dan Orpa ikut dengan dia, sehingga ia tak usah sendirian. Tetapi, ia memberikan nasehat bagi kepentingan Rut dan Orpa, dan ia berdoa untuk mereka (ay 8-9)
Penerapan:
Apakah sdr selalu hanya memikirkan kepentingan / kebahagiaan sdr sendiri?
4. Naomi percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena tangan Tuhan!
Ay 9: ... atas karunia Tuhan ...
Ay 13: ... tangan Tuhan teracung terhadap aku?
Ay 20: ... Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
Ay 21: ... Tuhan memulangkan aku ... Tuhan telah naik saksi menentang aku ...Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.
Jadi, ia tahu bahwa peristiwa dimana ia kematian suami dan kedua anaknya, lalu menjadi miskin dsb, pasti bukan terjadi secara kebetulan, tetapi dilakukan oleh Tuhan.
Dari sini jelas bahwa Naomi ‘adalah orang Reformed’! Ia percaya bahwa Tuhan yang menjadi First Cause (Penyebab Pertama) dari segala sesuatu, dan tidak ada sesuatupun bisa terjadi di luar kehendak Tuhan
Tetapi, bagaimanapun
juga, doktrin Reformednya Naomi ini cacad! Mengapa? Karena, sekalipun ia
percaya bahwa Tuhanlah yang melakukan segala sesuatu, ia tidak percaya
bahwa Tuhan melakukan semua itu untuk kebaikannya. Ketidakpercayaannya
ini terlihat dari ay 13,20,21 dimana ia berkata bahwa:
Naomi adalah orang yang rohani, tetapi ia tetap adalah orang berdosa yang lemah, dan saat itu ia sedang jatuh!
Nasehat Naomi ini:
2. Mempunyai argumentasi
yang kuat. Ini terlihat dr ay 11-13, dimana Naomi berkata bahwa:
Mengapa? Karena yang dipikirkan dalam nasehat ini hanyalah hal duniawi saja (suami, rumah, anak-anak), dan sama sekali tak memikirkan hal rohani seperti iman mereka, hubungan mereka dengan Allah dsb.
Penerapan:
Dalam dunia kita banyak menjumpai nasehat seperti ini. Hanya memikirkan hal-hal duniawi dan sama sekali tak mempedulikan hal-hal yang bersifat rohani!
Naomi adalah orang
yang rohani, tetapi ia tetap adalah orang berdosa, dan saat itu ia sedang
jatuh, sehingga nasehatnya hanya kelihatannya baik, tetapi sebetulnya salah
sama sekali!
III. Keputusan Rut dan Orpa dan akibatnya:
Mungkin ia berpikir: ini adalah nasehat dari orang yang lebih tua, dan orang itu adalah mertuanya sendiri, bahkan orang itu adalah orang yang rohani dan merupakan ibu rohaninya sendiri. Karena itu ia mentaati nasehat itu.
Apa akibatnya? Perhatikan ay 15: ia kembali kepada bangsanya dan kepada para allahnya! Ini jelas menunjukkan bahwa ia meninggalkan Tuhan / Yahweh yang adalah satu-satunya Allah yang benar! Ini jelas membawa dia kepada kebinasaan / neraka!
2. Rut mengambil keputusan yang berbeda dengan Orpa! Ay 14 mengatakan bahwa ia ‘berpaut’ pada Naomi! Kata ‘berpaut’ ini dalam bahasa Ibraninya sama dengan kata ‘bersatu’ dalam Kej 2:24 yang menunjukkan persatuan suami dengan istrinya!
Tetapi Naomi lalu memberikan nasehat yang lebih gila lagi! (ay 15). Ia bukan sekedar menasehati untuk kembali kepada bangsanya, tetapi ia bahkan menasehati Rut untuk meniru Orpa dan kembali kepada para allahnya!
Tetapi perhatikan keputusan Rut dalam ay 16-17! Ia mengambil keputusan untuk setia sampai mati! Keputusan ini ia ambil bukan semata-mata karena kesetiaannya kepada Naomi, tetapi karena alasan rohani / agama!
Dalam ay 16 ia mengatakan ‘bangsamu adalah bangsaku, Allahmu adalah Allahku’. Ini menunjukkan bahwa ia mau diyahudikan dan menyembah Allah Israel
Lalu dalam ay 17 ia menyebut TUHAN (Yahweh). Ia tak lagi menyembah Kamos, tetapi ia menyembah TUHAN (Yahweh), Allah Israel, dan ini jelas membawa Rut pada kehidupan yang kekal!
Penerapan:
Kalau sdr mengambil
keputusan, pertimbangkanlah alasan-alasan rohani!
Setiap saat sdr akan menerima nasehat: