oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
Dalam pelajaran-pelajaran
yang lalu, kita sudah melihat bahwa Naomi dan Rut mengalami saat-saat yang
sangat gelap dalam kehidupan mereka. Tetapi, lalu muncul titik terang dalam
kehidupan mereka, yaitu dengan munculnya dan tertariknya Boas kepada Rut.
Naomi melihat titik terang itu, dan ia yakin itulah kehendak / rencana
Allah. Karena itu dalam Rut 2:20, ia memuji Tuhan. Tetapi, tak berarti
bahwa ia tak perlu berusaha. Ia berusaha!
I. Usaha Naomi:
Dari mana kita tahu bahwa Naomi menyelidiki tentang Boas? Lihat ay 2! Boas jelas sekali tak pergi ke tempat pengirikan setiap malam. Tetapi Naomi bisa tahu bahwa Boas akan pergi ke sana malam itu! Juga perhatikan ay 18! Naomi bisa tahu sifat Boas sebagai orang yang tak akan berhenti sebelum menyelesaikan suatu perkara!
Dari penyelidikan ini, rupa-rupanya Naomi mendapat kesimpulan bahwa sekalipun Boas tertarik kepada Rut, tetapi Ia ‘sungkan’ kepada Rut. Karena itulah maka Naomi melakukan usaha yang ke 2
2. Naomi menasehati Rut (ay 1-4)
Dalam ay 3, Naomi menyuruh Rut berurap (yaitu memakai minyak wangi) dan juga untuk mengenakan pakaian yang bagus.
Dalam ay 4, Naomi
menyuruh Rut untuk:
Dalam ay 5-7 terlihat bahwa Rut mentaati nasehat Naomi dan berbuat persis seperti yang dikatakan oleh Naomi.
Setelah Boas terbangun dan bertanya: "Siapakah engkau?", maka Rut menjawab dalam ay 9:
a. sayap burung. Arti: minta perlindungan
Sebetulnya tidak ada salahnya bahwa seorang perempuan bertindak agresif (kecuali kebudayaan / kebiasaan setempat menganggap hal itu sebagai sesuatu yang negatif). Tetapi, bagaimana dengan mendatangi seorang laki-laki yang sedang tidur, menyingkapkan selimutnya dan tidur di sana? Dosakah hal ini?
Ada orang-orang yang menganggap tidak dosa, karena hal itu adalah tradisi!
Kalau memang hal itu adalah tradisi, maka mungkin sekali hal itu memang tak bisa disalahkan. Tetapi, betulkah bahwa hal itu adalah tradisi? Dalam bagian lain dari Kitab Suci, tidak pernah ada peristiwa seperti itu. Juga dalam buku-buku tentang tradisi Israel, hal seperti itu tak pernah ada!
Jadi, haruslah disimpulkan bahwa hal itu adalah sesuatu yang kelewat batas. Dan hal itu pasti punya resiko yang besar (ay 14)
Apa yang mereka lakukan
disini adalah ‘membantu Tuhan dengan caranya sendiri yang adalah cara duniawi’.
Ini sama dengan yang dilakukan oleh Abram dan Sarai dalam Kej 16, dimana
mereka ‘membantu Tuhan’ supaya bisa memberikan anak dengan cara menjadikan
Hagar sebagai istri Abram. Ini juga sama dengan yang dilakukan oleh Yakub
dan Ribka, pada waktu mereka menipu Ishak untuk mendapatkan berkat (Kej
27)
III. Reaksi Boas:
2. Setelah ia tahu
bahwa itu adalah Rut, dan setelah ia mendengar bahwa Rut memohon supaya
ia mengawini Rut, maka Boas lalu mengucapkan ay 10-11:
Bagi Boas, apa yang dilakukan oleh Rut adalah ‘titik terang’!
3. Melihat titik terang ini, Boas tidak pasif saja, tetapi ia berusaha. Ia berusaha untuk mengawini Rut, tetapi Boas melakukan usahanya dengan memperhatikan ‘aturan mainnya’ (ay 13)
Juga Boas menasehatkan
seperti itu, karena ia tak mau nama baik Rut menjadi tercemar, karena ia
melihat adanya kemungkinan Rut diambil menjadi istri oleh penebus yang
lain (yang lebih berhak dari Boas). Sebetulnya, kalau nama baik Rut tercemar,
maka lebih kecil kemungkinannya bahwa penebus yang lebih dekat itu mau
menebus, sehingga lebih besar kemungkinannya bagi Boas untuk bisa mengawini
Rut. Tetapi Boas tak mau menggunakan cara-cara duniawi yang kotor!
Baik Naomi / Rut, maupun Boas sama-sama melihat titik terang. Mereka sama-sama berusaha. Mereka sama-sama berserah (Naomi dalam ay 18, Boas dalam ay 13).
Tetapi tetap ada perbedaan di antara mereka! Naomi dan Rut melakukan usaha yang kelewat batas, tetapi Boas tidak!
Bagaimana dengan
sdr? Kalau sdr berusaha untuk melakukan sesuatu, apakah sdr melakukannya
dengan mempedulikan batasan-batasan FT seperti Boas, atau sdr melakukannya
tanpa mempedulikan batasan-batasan FT seperti Naomi / Rut?