oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
I) Penulis Injil Lukas:
Paulus tidak pernah mengecam Lukas dalam hal ini, dan ini menunjukkan bahwa kekristenan tidak mengecam dokter ataupun obat!
3) Lukas bukanlah orang Yahudi.
Ini terlihat dari Kol 4:10-11,14 dimana Paulus membedakan antara 3 teman Yahudinya (Kol 4:10-11 - ‘mereka yang bersunat’) dan Lukas (Kol 4:14).
Dengan demikian, Lukas adalah
satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan Yahudi.
2) Siapakah Theofilus itu?
Ada penafsir yang berpendapat bahwa ‘Theofilus’ bukanlah nama seseorang, tetapi maksudnya adalah ‘orang-orang kristen’.
Alasannya:
b) Theofilus berasal dari 2 kata Yunani, yaitu THEOS (= God / Allah) dan PHILIA (= love / kasih), sehingga ‘Theofilus’ = God-lover / God-beloved / a friend of God (= pecinta Allah / orang yang dicintai Allah / sahabat Allah).
Dari sebutan ‘yang mulia’ ini
kita bisa menyimpulkan bahwa Theofilus adalah orang yang mempunyai jabatan
tinggi.
Ada gereja-gereja Liberal yang
mengabaikan Injil dan doktrin, tetapi hanya menekankan ajaran moral dan
etika. Ini tentu salah. Tetapi orang kristen yang injili seringkali jatuh
pada extrim satunya, yaitu hanya menekankan Injil dan doktrin, tetapi mengabaikan
moral dan etika, sehingga menjadi orang yang tak tahu sopan santun. Ini
tentu juga salah, karena akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.
‘Banyak orang telah berusaha
menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di
antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari
semula adalah saksi mata dan pelayan Firman’ (ay 1-2).
Kata Yunani yang oleh Kitab Suci Indonesia diterjemahkan ‘telah terjadi’, diterjemahkan bermacam-macam:
NASB/RSV: accomplished (= telah terjadi).
NIV: fulfilled (= digenapi).
KJV: surely believed (= dipercaya dengan pasti).
Calvin menerima terjemahan KJV dan mengatakan bahwa istilah ini menunjuk pada hal-hal yang diketahui dengan pasti / tanpa keraguan.
Kata Yunaninya adalah PEPLEROPHOREMENON, suatu participle yang berasal dari kata dasar PLEROPHOREO, yang berasal dari 2 kata Yunani, yaitu PLERES [= full (= penuh / lengkap)] + PHOREO / PHERO [= to bring (= membawa)]. Jadi artinya adalah to bring to fulness / to fulfill (= menggenapi).
Memang istilah ini bisa diartikan to be fully convinced (= diyakinkan sepenuhnya) seperti dalam Ro 14:5, tetapi itu kalau istilah ini ditujukan kepada manusia. Di sini istilah ini ditujukan pada peristiwa, sehingga lebih cocok diterjemahkan fulfilled (= digenapi).
"It is clear from Luke’s entire Gospel that he regards history not as the sum total of chance occurrences, or as the result of a series of fortuitous circumstances, but as the fulfilment of the divine plan; hence also of prophecy" (= Adalah jelas dari seluruh Injil Lukas bahwa ia menganggap sejarah bukan sebagai jumlah dari kejadian-kejadian yang bersifat kebetulan, atau sebagai hasil dari suatu seri keadaan-keadaan yang bersifat kebetulan, tetapi sebagai penggenapan rencana ilahi; karenanya juga penggenapan nubuat).
Bdk. Luk 1:45,54-55,69-70 2:38 3:3-6 4:21,43 7:20 9:22,44 12:50 18:31-33 19:41-44 24:25-28,44-49.
"It is comforting to know that history - including that of our own lives - is the fulfilment of God’s plan. This does not cancel human responsibility" (= Adalah sesuatu yang menghibur kalau kita tahu bahwa sejarah - termasuk sejarah hidup kita sendiri - adalah penggenapan rencana Allah. Ini tidak membatalkan / membuang tanggung jawab manusia).
b) Orang-orang tertentu lalu menuliskan peristiwa-peristiwa itu dan menyebarkan tulisan-tulisan mereka (ay 2).
"The Christian religion is not a matter of ‘cunning devised myths’ (2Pet 1:16), but rests on solid, historical fact" [= agama kristen bukanlah persoalan ‘dongeng-dongeng yang direncanakan dengan licik / cerdik’ (2Pet 1:16), tetapi berlandaskan pada fakta historis yang kuat / kokoh].
Bandingkan ini dengan pandangan Liberal, teori Demythologizing dari Bultmann, yang mengatakan bahwa ada banyak dongeng dalam Kitab Suci, seperti Kej 1-11, cerita-cerita tentang mujijat-mujijat dalam ke-empat Kitab Injil, dsb. Kalau memang ini benar, untuk apa Lukas susah-susah menyelidiki fakta sejarah yang benar dan lalu membukukannya?
b) ‘Lukas menyelidiki dan lalu menuliskan’ dan ‘Lukas diilhami Roh Kudus pada waktu menulis’ bukanlah 2 hal yang kontradiksi.
Banyak orang berpendapat bahwa kalau pendeta belajar buku theologia / tafsiran dan lalu menyusun khotbah, maka itu adalah ‘firman dari manusia’. Kalau mau yang dari Tuhan, maka kita hanya perlu berdoa untuk meminta pimpinan Roh Kudus.
Tetapi ternyata disini pada waktu Lukas menulis Firman Tuhan / Kitab Suci (bukan sekedar khotbah!), ia menyelidikinya lebih dulu!
"No one would deny that the gospel of Luke is an inspired document; and yet Luke begins by affirming that it is the product of the most careful historical research. God’s inspiration does not come to the man who sits with folded hands and lazy mind and only waits, but to the man who thinks and seeks and searches" (= tidak seorangpun yang menyangkal bahwa Injil Lukas adalah suatu dokumen yang diilhamkan; dan sekalipun demikian Lukas memulainya dengan menegaskan bahwa Injil ini adalah hasil dari penyelidikan sejarah yang paling teliti. Pengilhaman Allah tidak datang kepada orang yang duduk dengan tangan dilipat dan pikiran yang malas dan hanya menunggu, tetapi kepada orang yang berpikir dan mencari dan menyelidiki).
Catatan:
Kata-kata Barclay ini tidak bisa diberlakukan secara mutlak. Tentu tidak berarti bahwa semua orang yang mencari dan menyelidiki lalu mendapatkan ilham. Juga tidak semua orang yang mendapatkan ilham mendapatkannya setelah mencari dan menyelidiki.
c) ‘dengan teratur’.
Jangan mengartikan ini sebagai ‘chronologis / sesuai dengan urut-urutan waktu’. Tidak ada satu buku sejarahpun yang benar-benar chronologis, karena kalau demikian, justru akan terjadi kekacauan. Memang secara umum, Injil Lukas ini cukup chronologis, tetapi tidak mutlak.
Ini terlihat dari ay 4. Tetapi ay 4 dalam versi Kitab Suci Indonesia ini salah terjemahan. Dalam ay 4 versi Kitab Suci Indonesia kelihatannya bahwa semua yang diterima oleh Theofilus selama ini sudah benar, dan Lukas menuliskan Injilnya ini supaya Theofilus makin yakin akan hal itu. Tetapi bandingkan dengan terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris di bawah ini:
NIV: ‘so that you may know the certainty of the things you have been taught’ (= supaya kamu bisa mengetahui kepastian dari hal-hal yang telah diajarkan kepadamu) - ini mirip dengan KJV.
NASB: ‘so that
you may know the exact truth about the things you have been taught’
(= supaya kamu bisa mengetahui kebenaran yang persis tentang hal-hal yang
telah diajarkan kepadamu) - ini mirip dengan RSV.
Kata Yunani yang diterjemahkan ‘you have been taught’ adalah KATECHETHES, dari mana kata ‘Catechism’ (= katekisasi / pelajaran dasar) diturunkan. Kata Yunani itu juga digunakan dalam Kis 18:25 Ro 2:18 Gal 6:6a.
b) ‘So that you may know the certainty / the exact truth’ (= supaya kamu bisa mengetahui kepastian / kebenaran yang persis).
Ini menunjukkan bahwa ada hal-hal yang kurang akurat dalam pengajaran yang diterima oleh Theofilus selama ini, dan Lukas menuliskan Injilnya dan mengirimkannya kepada Theofilus untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan itu.