oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
I) Kelahiran Yohanes Pembaptis:
William Barclay berkata bahwa pada itu tradisinya adalah sebagai berikut: pada saat bayi mau lahir, teman-teman dan para pemain musik berkumpul. Kalau lahir bayi laki-laki, mereka menyanyi dan main musik. Tetapi kalau lahir bayi perempuan, mereka pergi dengan diam-diam dan dengan menyesal.
Barclay juga mengatakan bahwa ada pepatah yang berbunyi: "The birth of a male child causes universal joy, but the birth of a female child causes universal sorrow" (= kelahiran anak laki-laki menyebabkan sukacita universal, tetapi kelahiran anak perempuan menyebabkan kesedihan universal).
Sekalipun hal yang dijanjikan itu kelihatannya mustahil karena mereka berdua sudah tua dan Elisabet mandul, tetapi ternyata janji itu ter-genapi. Memang bagi Allah tidak ada yang mustahil ( Luk 1:37).
Penerapan:
Kitab Suci mengandung banyak
sekali janji Tuhan bagi saudara. Adakah yang saudara ragukan karena rasanya
tidak mungkin terjadi? Percayalah, kalau Allah menjanjikan, itu pasti terjadi,
karena Allah tidak mungkin berdusta (Ibr 6:18).
Dalam NIV/NASB, kata ‘rahmat’ diterjemahkan ‘great mercy’ (= belas kasihan yang besar).
b) Reaksi mereka adalah: bersukacita bersama-sama dengan dia (ay 58b).
Ini mengajar kita untuk tidak mengabaikan sakramen yang diperintahkan Tuhan! Bdk. Kel 4:24-26 dimana Musa hampir dibunuh Tuhan karena lalai menyunatkan anaknya.
Jaman Perjanjian Baru ini kita mempunyai 2 sakramen, yaitu:
a) Baptisan, yang menggantikan sunat.
Jangan melalaikan Baptisan, baik untuk diri saudara sendiri, maupun untuk anak saudara!
b) Perjamuan Kudus, yang menggantikan perjamuan Paskah.
Kecuali karena sakit, jangan
sampai absen pada waktu Perjamuan Kudus. Sebetulnya sekalipun tidak ada
Perjamuan Kudus, kita tetap hanya boleh absen kalau sakit, tetapi kalau
ada Perjamuan Kudus hal itu lebih ditekankan lagi!
Karena sukar mencari nama / kehabisan nama, maka orang Yahudi sering memberikan nama nenek moyang dari anak yang baru lahir itu. Untuk anak laki-laki pertama, biasanya diberikan nama ayahnya. Karena itulah para tetangga dan keluarga ingin memberikan nama ‘Zakharia’ kepada anak itu (ay 59).
b) Tetapi Elisabet dengan tegas menolak usul itu dan berkata bahwa anak itu harus diberi nama Yohanes (ay 60).
Mengapa Yohanes? Karena dalam Luk 1:13 malaikat menyampaikan Firman Tuhan yang memerintahkan supaya anak itu diberi nama Yohanes.
Jadi di sini kita melihat suatu teladan yang baik dari Elisabet. Ia berani menentang tradisi dan usul dari banyak orang, demi ketaatannya kepada Tuhan.
Ini adalah kritik / protes yang semata-mata didasarkan pada tradisi, dan sama sekali tidak punya dasar Kitab Suci! Hati-hatilah supaya saudara tidak melakukan hal seperti ini!
Contoh:
e) Zakharia lalu menuliskan ‘Namanya adalah Yohanes’ (ay 63).
Saudara yang tidak bisu / tidak pernah jadi bisu, mestinya lebih memuji Allah!
Dengan demikian, terlihat bahwa:
Karena itu benarlah Ro 8:28 yang berbunyi: "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah".
Karena itu, apapun yang saudara alami, tetaplah percaya pada Ro 8:28.