oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
I) Pemberitaan Injil kepada para gembala (ay 8-14):
Tetapi mengapa malaikat memberitakan hal itu hanya kepada beberapa gembala? Mengapa tidak kepada seluruh dunia? Jelas karena Allah menghendaki manusia, dan bukan malaikat, sebagai pemberita Injil. Allah menghendaki bahwa beberapa gembala yang sudah mendengar berita Injil itu lalu meneruskannya kepada orang lain! Perhatikan kata-kata ‘aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa’ (ay 10). Jadi sekalipun Injil ini pertama kali diberitakan kepada mereka, Injil itu bukan hanya untuk mereka sendiri, tetapi untuk seluruh bangsa. Ini jelas menunjukkan bahwa mereka (dan juga kita) harus memberitakan Injil. Apakah saudara melakukan dengan setia tugas Pemberitaan Injil yang Yesus berikan kepada saudara?
Tetapi kepada mereka inilah berita Injil diberikan untuk pertama kalinya. Mengapa? Karena Allah mau memakai orang yang rendah / bodoh sebagai alatNya untuk menghancurkan kesombongan dunia (bdk. 1Kor 1:25 1Kor 2:4-5).
Ini mengajar kita 2 hal:
Calvin:
"If then we desire to come to Christ, let us not to be ashamed to follow those whom the Lord, in order to cast down the pride of the world, has taken, from among the dung of cattle, to be our instructors" (= Karena itu, jika kita mempunyai keinginan untuk datang kepada Kristus, marilah kita tidak malu untuk mengikuti mereka yang Tuhan, untuk menekan kesombongan dunia, telah ambil dari antara kotoran binatang, untuk menjadi guru-guru kita).
b) Kalau saudara adalah orang
yang bodoh / tak berpendidikan tinggi, jangan menjadikan itu sebagai alasan
untuk tidak melayani Tuhan. Tuhan tetap mau dan bisa memakai saudara. Tentu
saja saudara juga harus berusaha belajar Firman Tuhan dengan serius, supaya
setidaknya saudara menjadi pandai dalam hal rohani.
Ini menunjukkan bahwa:
"These words show us, first, that, until men have peace with God, and are reconciled to him through the grace of Christ, all the joy that they experience is deceitful, and of short duration" (= kata-kata ini pertama-tama menunjukkan bahwa sebelum manusia mempunyai damai dengan Allah, dan diperdamaikan denganNya melalui kasih karunia Kristus, semua sukacita yang mereka alami adalah bohong / palsu dan berumur pendek).
Penerapan:
Ini terlihat dari kata-kata ‘cepat-cepat berangkat’ (ay 16).
Pada waktu mendengar Firman Tuhan, sering ada api yang membara dalam diri kita yang mendorong kita untuk taat. Tetapi kalau kita menunda ketaatan, maka api itu mengecil dan akhirnya padam. Karena itu jangan menunda ketaatan.
Adam Clarke mengatakan bahwa semua penundaan adalah berbahaya, tetapi orang yang setelah mendengar Injil lalu menunda untuk mencari / datang kepada Yesus, membahayakan kebahagiaan kekalnya.
Apakah saudara masih menunda untuk datang dan percaya kepada Yesus? Jangan mengira bahwa semua orang mendapat kesempatan bertobat pada saat terakhir seperti penjahat yang bertobat di kayu salib!
d) Mereka pergi ke Betlehem, padahal malaikat itu tidak secara explicit menyuruh mereka untuk pergi ke sana. Tetapi secara implicit, perintah untuk pergi ke Betlehem terlihat dari kata-kata ‘Kamu akan menjumpai seorang bayi ...’ (ay 12).
Dari semua ini terlihat bahwa mereka tidak berusaha mencari ‘celah-celah’ dalam Firman Tuhan, yang membenarkan ketidaktaatan terhadap Firman Tuhan.
Contoh mencari celah dalam Firman Tuhan: tidak mengampuni orang yang bersalah karena orangnya tidak mau minta maaf. Ini didasarkan pada Luk 17:4.
Penerapan: kita harus mempunyai jiwa / sikap yang lurus, tulus, dan adil terhadap Firman Tuhan! Ingat bahwa dalam hal ini saudara berhadapan dengan Allah yang mahatahu!
e) Mereka mengutamakan Yesus lebih dari pekerjaan mereka.
Mereka tentu tidak meninggalkan begitu saja domba-domba mereka. Mungkin mereka memasukkan domba-domba itu ke kandang atau menitipkannya kepada orang lain. Tetapi yang jelas mereka meninggal-kan pekerjaan mereka demi mencari Yesus!
Penerapan: yang mana
lebih penting bagi saudara, Yesus atau study / pekerjaan / kesibukan
saudara?
Penerapan: kita harus mau membagikan apa yang kita terima! Bukan cuma membagikan berkat jasmani yang kita terima, tetapi juga Firman Tuhan.
3) Mereka kembali sambil memuji dan memuliakan Allah (ay 20).
Calvin:
"If the cradle of Christ had such an effect upon them, as to make them rise from the stable and the manger to heaven, how much more powerful ought the death and resurrection of Christ to be in raising us to God?" (= Jika ayunan / tempat lahir Kristus mempunyai pengaruh seperti itu terhadap mereka, sehingga membuat mereka bangkit dari kandang dan palungan ke surga, betapa lebih hebatnya seharusnya kematian dan kebangkitan Kristus mengangkat kita kepada Allah?).