oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
I) Saat Yohanes Pembaptis mulai melayani (ay 1-2):
Dan pada saat itu:
b) Herodes adalah raja wilayah Galilea.
Ini adalah Herodes Antipas, anak dari Herodes yang Agung yang menjadi raja pada saat Yesus lahir (Mat 2:3).
c) Filipus adalah raja wilayah Iturea dan Trachonitis.
d) Lisanias adalah raja wilayah
Abilene.
Ada 2 keanehan di sini:
b) Kata ‘imam besar’ ada dalam
bentuk tunggal, bukan jamak.
Kayafas adalah menantu dari Hanas. Hanas adalah imam besar pada tahun 6-15 Masehi, dan ia lalu diturunkan dari jabatannya oleh Valerius Gratus, gubernur Romawi, dan lalu digantikan oleh Kayafas. Tetapi dalam prakteknya ia tetap memegang kuasa sebagai imam besar.
Norval Geldenhuys (NICNT):
"Although the Romans had deposed Annas, and Caiaphas was the official high priest, Annas nevertheless in reality still exercised some high-priestly authority" (= Sekalipun orang Romawi telah memecat Hanas, dan Kayafas adalah imam besar yang resmi, dalam kenyataannya Hanas tetap mempunyai / menjalankan beberapa / sebagian otoritas imam besar).
3) Pada saat itu datanglah
Firman Tuhan kepada Yohanes (ay 2).
Penggunaan kata RHEMA dan LOGOS
oleh orang-orang Kharismatik:
"LOGOS is the objective, historic word and RHEMA is the personal, subjective word" (= LOGOS adalah firman yang bersifat sejarah dan obyektif dan RHEMA adalah firman yang bersifat pribadi dan subyektif).
Ini berarti bahwa ia mendapat suatu pimpinan / perintah secara pribadi dari Tuhan, langsung kepada hati / pikirannya. Dan RHEMA yang turun itu bisa berupa ayat Kitab Suci ataupun tidak.
Demikian juga, kalau Luk 24:8 dan Kis 11:16 menggunakan kata RHEMA, maka Kis 20:35 menggunakan LOGOS, padahal ketiga ayat ini sama-sama berbicara tentang seseorang yang teringat akan kata-kata Yesus!
Dari contoh-contoh ini terlihat bahwa LOGOS dan RHEMA digunakan secara interchangeable (= bisa dibolak-balik) dan tidak ada batasan yang terlalu jelas antara RHEMA dan LOGOS!
Karena itu membedakan RHEMA dan LOGOS seperti yang dilakukan oleh orang-orang Kharismatik, adalah sesuatu yang tidak berdasar!
2. Orang-orang Kharismatik berkata bahwa kalau firman itu berbicara kepada kita, maka LOGOS itu berubah menjadi RHEMA.
Tetapi dalam Kis 2:41 4:4 8:14 11:1 13:48 sekalipun firman itu jelas berbicara kepada orang-orang itu (karena mereka bertobat), tetapi toh digunakan kata LOGOS dan bukannya RHEMA!
Demikian juga 1Pet 1:23 menggunakan kata LOGOS, padahal firman di sini adalah firman yang melahirbarukan (ini lahir baru dalam arti luas)!
3. Ajaran yang berkata "The LOGOS does not always become the RHEMA, God’s word to you" (= LOGOS tidak selalu menjadi RHEMA, firman Allah bagimu), jelas sekali berbau ajaran sesat Neo Orthodox, karena ajaran Neo Orthodox juga berkata bahwa kata-kata dalam Kitab Suci hanya menjadi firman Allah kalau berbicara kepada kita.
Ini jelas merupakan ajaran salah / sesat, karena kita harus percaya bahwa seluruh Kitab Suci adalah firman Allah secara obyektif! Jadi, apakah kita membaca / mendengarnya atau tidak, mengerti atau tidak, merasa Tuhan berbicara kepada kita atau tidak, mentaati atau tidak, Kitab Suci itu tetap adalah firman Allah!
Kalau Kitab Suci hanya menjadi firman Allah kalau berbicara kepada kita, maka orang-orang yang tidak mau bertobat karena tidak merasa Allah berbicara kepada mereka tidak bersalah karena mereka memang belum pernah mendapatkan firman Allah yang menegur / memperingati mereka.
4. Ajaran Kharismatik tentang RHEMA ini berbahaya, karena ini menyebabkan banyak orang lalu mencari RHEMA tersebut dalam hati mereka, sehingga lalu mengabaikan Kitab Suci!
Memang Roh Kudus bisa mengingatkan kita akan Firman Tuhan (Yoh 14:26), tetapi kalau kita tidak pernah belajar / mengerti Kitab Suci / Firman Tuhan, maka tidak ada sesuatu yang bisa Ia ingat-kan kepada kita!
Karena itu, belajar Kitab Suci
dengan sungguh-sungguh dan tekun haruslah menjadi prioritas dalam hidup
kita!
Panggilan pelayanan bisa datang
kepada saudara melalui khotbah, saat teduh, adanya kebutuhan dalam gereja
(misalnya gereja membutuhkan guru sekolah minggu), adanya pintu yang terbuka
(misalnya pelayanan firman melalui internet), adanya teman yang mengajak,
adanya dorongan hati, dsb. Karena itu kalau ada hal-hal seperti itu, jangan
mengabaikan hal-hal itu! Jangan juga langsung menerimanya, tetapi berdoalah
dulu meminta pimpinan Tuhan!
NIV: "... Jordan, preaching a baptism of repentance for the forgiveness of sins" (= ... Yordan, memberitakan suatu baptisan pertobatan untuk pengampunan dosa).
2) ‘Pertobatan’ bahasa Yunaninya adalah METANOIA, yang artinya ’a change of mind’ (= perubahan pikiran).
3) Orang Yahudi sudah mengenal baptisan sebelum munculnya Yohanes Pembaptis. Tetapi itu mereka lakukan terhadap orang non Yahudi yang diyahudikan. Tetapi sekarang Yohanes Pembaptis melakukan hal itu terhadap orang Yahudi.
4) Ay 4-6 menunjukkan bahwa
munculnya Yohanes Pembaptis dan pelayanannya merupakan penggenapan dari
nubuat Yesaya (Yes 40:3-dst).
b) Calvin: "John did not merely preach repentance in a general manner, but that he also applied his discourse to individuals" (= Yohanes tidak hanya mengkhotbahkan pertobatan secara umum, tetapi ia juga menerapkan ajarannya kepada individu-individu).
Khotbah harus mempunyai penerapan sehingga menjadi relevan bagi pendengarnya. Pengkhotbah maupun guru sekolah minggu harus mencamkan hal ini.
c) Ay 7 ini berkata ‘ia berkata kepada orang banyak’, tetapi Mat 3:7 menunjukkan bahwa teguran ini ditujukan kepada orang Farisi dan Saduki. Calvin mengharmoniskan ini dengan berkata:
"He addresses directly the Pharisees and Sadducees, and at the same time, addresses through them, a warning to all" (= Ia menujukan langsung kepada orang Farisi dan Saduki, dan pada saat yang sama menujukan melalui mereka suatu peringatan kepada semua).
d) Ay 7: ‘ular beludak’ (NIV: vipers).
William Hendriksen mengatakan bahwa ini adalah ular yang banyak terdapat di gurun, dan ular ini sekalipun kecil tetapi sangat berbahaya karena sangat berbisa dan sering kelihatan seperti ranting yang mati, tetapi menggigit pada waktu dipegang (bdk. Kis 28:3).
e) Ay 7 akhir (bdk. Mat 3:7) mungkin artinya: siapa yang mendustai kamu sehingga kamu berpikir bisa lolos dari murka Allah?
f) Ay 8a: Pertobatan dalam hati yang dinyatakan dengan mulut, harus dibuktikan dengan perbuatan (buah). Ayat ini menekankan bahwa pertobatan sejati harus dibuktikan melalui buah Roh (bukan melalui bahasa Roh!).
g) Ay 8b: jangan bersandar pada hal-hal lahiriah (‘keturunan Abraham’).
Penerapan: jangan bersandar pada baptisan, keanggotaan gereja, jabatan gereja, kekristenan orang tua, dsb.
h) Ay 9: memberikan ancaman bagi mereka yang tidak mengeluarkan buah.
j) Ini juga adalah teguran
terbuka / di muka umum, supaya semua men-jadi takut (bdk. Gal 2:11-14 1Tim
5:20). Jadi, tidak selalu harus menegur di bawah 4 mata seperti dalam Mat
18:15.
Ada 3 golongan, tetapi semua datang dengan pertanyaan ‘Apakah yang harus kami perbuat?’ (ay 10,12,14). Ini respons dari orang yang sungguh-sungguh bertobat (bdk. Kis 16:30).
Mereka biasanya menaikkan pajak, dan mengkorupsi kelebihannya. Yohanes Pembaptis melarang untuk melakukan hal itu. Kalau saudara adalah pegawai yang sering mencuri dengan menaikkan bon, bertobatlah!
c) Para prajurit dalam ay 14.
NASB: or accuse anyone falsely (= atau menuduh siapapun secara salah)
Ada beda antara ‘mencukupkan diri’ dan ‘merasa puas’! Saudara bisa saja mencukupkan diri, tetapi tidak merasa puas dan terus bersungut-sungut. Tetapi Yohanes Pembaptis menghendaki supaya saudara merasa puas. Bdk. 1Tim 6:6-10. Kata ‘cukup’ dalam 1Tim 6:6,8 juga salah terjemahan, karena sebetulnya adalah ‘puas’.
b) Kepada orang-orang ini Yohanes menyatakan bahwa ia bukanlah Mesias, tetapi jauh lebih rendah dari Mesias (ay 16b).
c) Ay 16: ‘Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api’.
Menghadapi teguran Yohanes, Herodes bukannya bertobat, tetapi malah memasukkan Yohanes ke dalam penjara. Tindakannya ini menambah kejahatannya (ay 20).
Penerapan: setiap kali saudara menolak teguran firman Tuhan, apalagi dengan sikap marah, jengkel dsb, saudara menambah kejahatan saudara!