Eksposisi Injil
Lukas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
LUKAS
6:12-16
I) Pemilihan rasul-rasul.
1)
Yesus berdoa (ay 12).
a)
Yesus berdoa sebelum memilih rasul.
Gereja
juga harus berdoa sebelum memilih pendeta, majelis, guru sekolah minggu,
dsb.
b)
Yesus pergi ke bukit untuk berdoa.
Yesus
berdoa di bukit bukan karena bukit merupakan tempat yang tinggi sehingga
lebih dekat dengan Allah! Ingat bahwa Allah itu maha ada, sehingga saudara
tidak bisa dikatakan lebih dekat kepadaNya pada waktu saudara berada di
atas bukit dibandingkan dengan waktu saudara berada di dasar jurang / laut!
Juga
bahwa Yesus berdoa di atas bukit, tidak berarti bahwa sekarang kita juga
harus berdoa di atas bukit. Memang tidak dilarang untuk berdoa di bukit-bukit
doa yang banyak terdapat pada jaman sekarang, tetapi sebetulnya ini tidak
diperlukan, keculai saudara tidak bisa mendapatkan tempat yang sunyi dan
tenang selain di sana.
Bahwa
Yesus berdoa di bukit menunjukkan bahwa sedapat mungkin pada waktu berdoa
kita harus mencari tempat yang sepi / tenang. Berdoa di tempat sepi ini
bertentangan dengan:
-
kebiasaan
melakukan ‘doa bersuara’ dalam persekutuan doa.
-
orang
(biasanya dalam kalangan Pentakosta / Kharismatik) yang pada waktu berdoa
mengatakan ‘Amin’, ‘Haleluya’, ‘Glory’, dsb dengan suara keras. ‘Mengatakan
amin’ dalam 1Kor 14:16 tidak berarti bahwa kita boleh mengatakannya dengan
suara keras. Kita bisa mengatakannya hanya dalam hati. Bukankah yang penting
Tuhan tahu bahwa kita mengaminkan doa itu? Seruan keras dalam persekutuan
doa mengganggu konsentrasi orang lain yang juga sedang berdoa, bahkan mengganggu
konsentrasi orang yang memimpin doa. Karena itu, kalau saudara bukan orang
kristen yang egois, hentikanlah kebiasaan seperti itu.
-
kebiasaan
berdoa diiringi musik / band.
-
membiarkan
anak ribut dalam persekutuan doa di dalam kebaktian.
c)
Mengapa Yesus berdoa kalau Ia memang adalah Allah?
Barnes’
Notes: "If it be asked why Jesus should pray at all if
he was Divine, we answer, that he was also a man - a man subject to the
same sufferings as others, and as a man needing the Divine blessing. There
is no more inconsistency in his praying, than there was in his eating"
(= Kalau ditanyakan mengapa Yesus harus berdoa jika Ia adalah Allah, kami
menjawab, bahwa Ia juga adalah seorang manusia - seorang manusia yang mengalami
penderitaan yang sama seperti orang lain, dan sebagai seorang manusia yang
membutuhkan berkat ilahi. Tidak ada lebih banyak ketidakkonsekwenan dalam
tindakanNya pada waktu berdoa, dibandingkan dengan tindakanNya pada waktu
makan).
2) Rasul
dipilih dari antara murid.
a)
Murid.
-
‘murid-murid’
/ disciples (ay 13), dalam bahasa Yunaninya bentuk plural
/ jamaknya adalah MATHETAI, dan bentuk singular / tunggalnya adalah
MATHETES (= a learner). Kata kerjanya adalah MANTHANO (= I learn
/ saya belajar). Bandingkan juga dengan AMATHES = ‘ignorant’ (=
tidak mempunyai pengertian, bodoh, dungu).
Orang
kristen disebut murid, jadi orang kristen harus belajar Firman Tuhan. Hati-hati
dengan pandangan yang mengatakan bahwa kalau seseorang terlalu banyak belajar
Firman Tuhan, ia akan menjadi seperti ahli Taurat / orang Farisi. Ini omong
kosong yang bodoh dari orang yang tidak mengerti Firman Tuhan (AMATHES)!
Memang bisa saja orang belajar banyak dan tidak mentaati Firman Tuhan,
sehingga menjadi seperti orang Farisi dan ahli Taurat, tetapi ini tidak
berarti bahwa semua orang yang banyak belajar Firman lalu menjadi seperti
itu! Apakah Yesus, Paulus, rasul-rasul, tidak banyak belajar Firman? Apakah
mereka lalu menjadi seperti ahli Taurat dan orang Farisi?
-
murid
tidak hanya harus belajar dan mengerti, tetapi juga percaya dan taat.
bdk.
Mat 28:19-20 - "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman".
Perhatikan
bahwa Yesus tidak hanya berkata ‘ajarlah mereka’, tetapi ‘ajarlah mereka
melakukan’. Jelas bahwa seorang murid harus belajar dengan tujuan
mentaati Firman Tuhan.
-
Syarat
murid bukan hanya belajar dan taat, tetapi juga setia kepada Yesus dan
Firman Tuhan (Yoh 8:31 - "Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi
yang percaya kepadaNya: ‘Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar
adalah muridKu"). Hanya kalau seseorang
setia sampai mati kepada Tuhan dan FirmanNya, barulah ia benar-benar adalah
seorang murid. Ini perlu diperhatikan oleh saudara yang ‘murtad’ dari Pemahaman
Alkitab!
b)
Pemilihan murid menjadi rasul dilakukan sesuai kehendak Tuhan.
Bagian
paralelnya, yaitu Mark 3:13 berbunyi: "Ia memanggil orang-orang
yang dikehendakiNya".
Bdk. Yoh 15:16a - "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah
yang memilih kamu".
Penerapan:
Kalau
kita mau melayani, apalagi kalau mau menjadi hamba Tuhan, kita harus mencari
/ menanyakan kehendak Tuhan! Jangan terjun dalam pelayanan, apalagi menjadi
hamba Tuhan, atas kehendak sendiri, apalagi sekedar demi profesi!
c)
Dari kalangan murid dipilih orang-orang tertentu untuk menjadi rasul.
Ini
perlu diperhatikan dalam pemilihan majelis, guru sekolah minggu, komisi
Pemuda Remaja, dsb. Yang tidak mau ikut Pemahaman Alkitab, tidak pantas
dapat jabatan. Memang ini tidak berarti bahwa semua yang ikut Pemahaman
Alkitab harus mendapat jabatan. Ingat bahwa jabatannya terbatas. Jadi kalau
saudara tidak dapat jabatan, jangan mengira bahwa saudara dianggap tidak
nggenah!
d)
Tujuan menjadi rasul.
-
Ay 13:
‘rasul’ (Yunani: APOSTOLOI) berasal dari kata APOSTELLO (= I send forth
/ Aku mengutus).
-
Bandingkan
ay 13 dengan bagian paralelnya dalam Mark 3:14-15 yang berbunyi: "Ia
menetapkan 12 orang untuk menyertai Dia dan untuk diutusNya memberitakan
Injil dan diberiNya kuasa untuk mengusir setan".
Mark
3:15 (KJV): "And to have power to heal sickness, and
to cast out devils" (= Dan mempunyai kuasa untuk menyembuhkan penyakit,
dan mengusir setan-setan). Ini
dari manuscript yang berbeda.
Ada 2
hal yang perlu diperhatikan di sini:
-
Mereka
dipilih menjadi rasul untuk memberitakan Injil, mengusir setan. Dengan
kata lain dipanggil untuk melayani. Jadi, kalau saudara diberi jabatan,
tujuannya bukan untuk menaikkan gengsi saudara supaya lebih dihormati orang,
tetapi supaya saudara melayani.
Perhatikan
urut-urutan ini: Murid ®
rasul ®
layani. Sia-sia seseorang belajar Firman, kalau ia tidak melayani! Bdk.
Mat 4:19 - ikut Yesus untuk dijadikan penjala manusia.
-
Dalam
Mark 3:14 ini, no 1 adalah ’menyertai Yesus’ [NIV/NASB: that
they might be with him (= supaya mereka bisa bersama Dia),
no 2 adalah ‘memberitakan Injil’, dan no 3 adalah ‘mengusir setan’.
Pulpit
Commentary (Luke): "The first requirement is always life
with Christ, communion with the personal Saviour: there is no real preaching,
no real power, without that" (= Syarat pertama selalu adalah hidup
dengan Kristus, persekutuan dengan Juruselamat pribadi: tidak ada khotbah
yang sungguh-sungguh, kuasa yang sungguh-sungguh, tanpa hal itu).
Sebagai
tambahan di sini saya berikan komentar ‘nyentrik’ William Barclay:
"He chose them to be his
friends. It is amazing that Jesus needed human friendship. God cannot be
happy without men. Just because God is Father there is a blank in his heart
until the last man comes home" (= Ia memilih mereka untuk menjadi teman-temanNya.
Adalah sesuatu yang mengherankan bahwa Yesus membutuhkan persahabatan manusia.
Allah tidak bisa bahagia tanpa manusia. Justru karena Allah adalah Bapa,
maka ada kekosongan dalam hatiNya sampai manusia terakhir pulang).
Mengatakan
bahwa Yesus / Allah membutuhkan manusia, dan tidak bisa bahagia tanpa manusia,
adalah sesuatu yang merendahkan Allah! Manusialah yang membutuhkan Allah
dan tidak bisa bahagia dan terus merasakan kekosongan dalam hatinya, sebelum
ia menemukan, atau lebih tepat, ditemukan oleh Allah.
II) Dua belas rasul.
1)
Mengapa Yesus memilih 12 rasul? Mengapa tidak 3, atau 7, atau 10, atau
40?
Pulpit
Commentary (Mark): "Three multiplied by four gives twelve,
the number of those who were to go forth as apostles into the four quarters
of the world - called to the faith of the holy Trinity" (= Tiga dikalikan
dengan empat adalah duabelas, jumlah / bilangan mereka yang harus pergi
sebagai rasul-rasul ke empat penjuru dunia - dipanggil kepada iman dari
Tritunggal yang kudus).
Komentar
ini menarik, tetapi saya tidak yakin bahwa ini adalah maksud dari bilangan
12 ini. Saya lebih setuju dengan arti yang diberikan oleh William Hendriksen
di bawah ini.
William
Hendriksen: "The fact that Jesus appointed exactly 12
men, no more and no less, indicates that he had in mind the new Israel,
for ancient Israel had 12 tribes and 12 patriarchs. The new Israel was
going to be gathered from among all the nations, Jews and Gentiles alike"
(= Fakta bahwa Yesus menetapkan persis 12 orang, tidak lebih dan tidak
kurang, menunjukkan bahwa Ia memikirkan Israel yang baru, karena Israel
yang kuno mempunyai 12 suku dan 12 kepala suku. Israel yang baru akan dikumpulkan
dari antara semua bangsa, Yahudi maupun non Yahudi).
Penafsiran
Hendriksen ini didukung oleh:
-
Wah 7:4
- 144.000 orang = 12 x 12 x 1000.
-
Wah 4:1-11
- 24 tahta dan 24 tua-tua. 24 = 12 + 12.
2)
Menyoroti 12 rasul ini:
a)
Simon / Petrus.
-
Nama ‘Simon’
diubah menjadi ‘Petrus’.
William
Hendriksen: "This new name, meaning rock, was a description
not of what Simon was when called, but of what by grace he was to become"
(= Nama baru ini, artinya batu karang, bukan menggambarkan apa adanya Simon
pada waktu dipanggil, tetapi menggambarkan Simon akan menjadi apa oleh
kasih karunia).
-
Simon
Petrus mempunyai banyak kelemahan / kekurangan, seperti:
-
tidak
terpelajar. Ini terlihat dari fakta bahwa ia adalah nelayan (Mat 4:18),
dan juga dinyatakan secara explicit dalam Kis 4:13.
-
mudah
berubah-ubah (Mat 14:28,30 16:16,22 26:33-35,69-75 Yoh 13:8-9 Gal 2:11-12).
-
bicara
sembarangan tanpa dipikir (Mark 9:5-6).
b)
Andreas.
Kelemahan
/ kekurangannya:
-
tak terpelajar.
Ini terlihat dari fakta bahwa ia adalah nelayan (Mat 4:18).
-
Yoh 6:8-9
- bersandar pada logika / matematika.
c)
Yakobus.
d)
Yohanes.
Dalam
Mark 3:17, Yakobus dan Yohanes ini disebut ‘anak-anak guruh’. Ada yang
menganggap bahwa sebutan ini diberikan karena kepribadian mereka yang pemarah
(bdk. Luk 9:54-56 Mark 9:38), tetapi ada yang menganggap bahwa sebutan
itu diberikan karena mereka adalah pengkhotbah yang mempunyai suara keras.
Kelemahan
/ kekurangan mereka:
-
tak terpelajar.
Ini terlihat dari fakta bahwa mereka adalah nelayan (Mat 4:21), dan untuk
Yohanes dinyatakan secara explicit dalam Kis 4:13.
-
Mark 9:38-42
- mereka mencegah orang yang bukan kelompok mereka mengusir setan dalam
nama Yesus. Mungkin sekali ini menunjukkan bahwa mereka mau memonopoli
Yesus, atau memonopoli pengusiran setan untuk golongannya sendiri. Mungkin
juga semangat bagi Yesus ia wujudkan dalam bentuk fanatisme golongan.
William
Hendriksen: "James was the first of The Twelve to wear
the martyr’s crown (Acts 12:2). While he was the first to arrive in heaven,
his brother John was in all probability the last to remain on earth"
[= Yakobus adalah yang pertama dari 12 orang itu yang memakai mahkota martir
(Kis 12:2). Sementara ia adalah yang pertama sampai di surga, saudaranya,
Yohanes, kemungkinan besar merupakan yang terakhir berada / tinggal di
bumi].
e) Filipus.
Kelemahan
/ kekurangannya:
-
bersandar
pada logika / matematika (Yoh 6:5,7).
-
Yoh 14:8
- lamban mengerti.
f)
Bartolomeus / Natanael.
‘Bartolomeus’
artinya ‘anak dari Tholomai’, dan ini bukan nama yang sesungguhnya. Nama
yang sesungguhnya adalah Natanael (Yoh 1:45-51).
Kata-katanya
dalam Yoh 1:46 menunjukkan bahwa ia sentimen terhadap Nazaret, tetapi akhirnya
ia toh menjadi pengikut Yesus, orang Nazaret.
Penerapan:
Karena
itu jangan takut memberitakan Injil / Firman Tuhan kepada orang yang sentimen
terhadap kekristenan / Reformed.
g)
Matius.
Sebagai
seorang pemungut cukai, ia bekerja pada perintah Romawi; ia pasti adalah
orang yang mata duitan dan kejam, karena ia rela memeras rakyat dengan
menaikkan pajak.
h)
Tomas.
Kekurangan
/ kelemahannya:
-
Yoh 11:16
- ia adalah seorang pesimist, yang selalu mengharapkan yang terjelek.
-
Yoh 20:24-28
- ia tidak mau percaya kalau tidak ada bukti.
i)
Yakobus anak Alfeus / James the Less.
Tak
ada informasi lain tentang murid yang satu ini. Jelas ia sangat tidak menonjol.
j)
Simon orang Zelot.
Bdk.
Mark 3:18 (lit): ‘Simon the Canaanite’. Istilah ‘the Canaanite’
tidak berarti ‘orang Kanaan’ atau ‘orang Kana’. Kata ini berasal dari kata
Ibrani QANA, yang berarti ‘zeal’ (= semangat).
Nama /
istilah ‘Zelot’ berasal dari 1Makabe 2:50 - "Sekarang anak-anakku,
hendaklah giat untuk hukum Taurat dan mempertaruhkan hidupmu demi
perjanjian nenek moyang kita". Inggris:
"Be ye zealous for the Law, and give your lives for
the covenant of your fathers" [Pulpit
Commentary (Luke)].
Orang
Zelot adalah golongan orang yang anti penjajahan / orang asing / Romawi.
k)
Yudas anak Yakobus.
‘Yudas
anak Yakobus’ (ay 16) sama dengan ‘Tadeus’ (Mat 10:3 Mark 3:18), dan juga
sama dengan ‘Yudas yang bukan Iskariot’ (Yoh 14:22). Tentang orang ini
juga tidak banyak yang bisa diketahui, jelas bahwa ia adalah orang yang
sangat tidak menonjol.
l)
Yudas Iskariot.
Mengapa
Yudas Iskariot yang dipilih?
1.
Karena pengkhianatan oleh Yudas terhadap Yesus adalah Rencana Allah (Luk
22:22).
William
Hendriksen: "The group included even the man who was going
to become a traitor, in order that, without in any way canceling human
responsibility, God’s counsel regarding the salvation of his people might
be carried out. See Luke 22:22; Acts 2:23" (= Kelompok ini bahkan mencakup
orang yang akan menjadi pengkhianat, supaya, tanpa membuang tanggung jawab
manusia, rencana Allah mengenai keselamatan umatNya bisa dilaksanakan).
Pulpit
Commentary (Mark): "If it is asked why our Lord should
have chosen Judas Iscariot, the answer is that he chose him, although he
knew that he would betray him, because it was his will that he should be
betrayed by one that had been ‘his own familiar friend,’ and that had ‘eaten
bread with him’" (= Kalau ditanyakan mengapa Tuhan kita memilih Yudas
Iskariot, jawabannya adalah bahwa Ia memilih Yudas, sekalipun Ia tahu bahwa
Yudas akan mengkhianatiNya, karena adalah kehendakNya bahwa Ia harus dikhianati
oleh seseorang yang adalah ‘teman dekatnya sendiri’, dan yang ‘makan roti
bersama Dia’).
2.
Sebagai peringatan bagi gereja, supaya waspada terhadap adanya ‘Yudas’
dalam gereja, bahkan dalam kalangan majelis / pendeta.
3.
Supaya orang yang mempunyai jabatan tinggi hati-hati supaya tidak berakhir
seperti Yudas.
Pulpit
Commentary (Mark): "To fill a spiritual office, and yet
to be careless of our own spiritual life, is fatal. ‘Wherefore let him
that thinketh he standeth take heed lest he fall’" (= Mengisi suatu
jabatan rohani, tetapi sembrono tentang kehidupan rohani diri sendiri,
adalah fatal. ‘Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah
supaya ia jangan jatuh’).
Dengan
orang-orang seperti ini (kecuali Yudas Iskariot), yang boleh dikatakan
semuanya mempunyai banyak kelemahan / kekurangan, Yesus ‘menggoncangkan
dunia’!
Bdk.
1Kor 1:25-29 - "Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya
dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil:
menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang
yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh
bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan
apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah,
bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang
berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan
Allah".
Penerapan:
Kalau
saudara mempunyai kekurangan/ kelemahan, dan kalau saudara bukanlah orang
yang mempunyai karunia-karunia yang hebat, janganlah beranggapan bahwa
Tuhan tidak bisa / mau memakai saudara. Asal saudara mau menyerahkan diri
untuk dipakai oleh Tuhan, Tuhan mau / bisa memakai saudara sebagai alatNya
yang berguna untuk kemuliaanNya!
3) Sifat-sifat
/ keadaan / orang yang bertentangan dalam kalangan murid-murid Yesus:
-
Petrus
(optimis) >< Tomas (pesimis).
-
orang
yang menonjol seperti Petrus >< orang yang sangat tidak menonjol seperti
Yudas anak Yakobus dan Yakobus anak Alfeus.
-
Matius
(bekerja kepada Roma) >< Simon orang Zelot (anti bangsa asing / penjajah
/ Roma).
Tetapi
toh mereka bisa bersatu dan bersama-sama berjuang untuk kemuliaan Tuhan.
Penerapan:
Dalam
gereja selalu ada orang-orang yang bertentangan, seperti: yang satu keras
/ kasar, yang lain lembut, yang satu menonjol, yang lain tidak, yang satu
berapi-api, yang lain melempem, yang satu selalu menggunakan taktik, yang
lain selalu menghadapi secara frontal, yang satu nekad, yang lain selalu
cenderung untuk takut, dsb. Tetapi semua orang-orang ini harus bisa bersatu
dan bekerja sama demi kemuliaan Tuhan!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@mailcity.com