Eksposisi Kitab Nehemia
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
NEHEMIA 4:1-23
Seseorang mengatakan
kalimat ini:
“Nothing
that is attempted for God will go unchallenged” (= Tak ada sesuatupun
yang diusahakan untuk Allah yang akan berjalan tanpa tantangan).
Hal itu bisa kita lihat
dalam Neh 4 ini. Dalam Neh 3 sudah kita pelajari bagaimana
orang-orang Yahudi memulai pekerjaan untuk membangun kembali tembok Yerusalem.
Ini jelas mereka lakukan untuk Tuhan. Sekarang, dalam Neh 4 kita melihat
adanya banyak tantangan / halangan dalam pekerjaan mereka itu.
Adalah sesuatu yang
menarik bahwa, Neh 4:1-6 dalam Kitab Suci kita, kalau dilihat dalam
Alkitab Ibrani, masih termasuk Nehemia pasal 3. Neh 4:7 dalam Kitab Suci
kita, barulah termasuk pada Nehemia pasal 4 dalam Alkitab Ibrani. Pembagian
seperti itu lebih menunjukkan hubungan antara pekerjaan yang dilakukan untuk
Tuhan dengan tantangan / halangan yang timbul!
I) Tantangan /
halangan:
1) Musuh-musuh menjadi marah / sakit
hati (ay 1,7).
a) Sanbalat
selalu disebut nomer satu (bdk. Neh 2:10,19 dan Neh 4:7). Ini menunjukkan bahwa ia adalah musuh yang
terutama.
b) Sebetulnya
pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi itu tidak mengganggu /
merugikan mereka, tetapi mereka toh menjadi marah. Hal ini terjadi, jelas
karena setan ada dibalik semua ini!
Karena
itu, kalau saudara betul-betul melakukan sesuatu untuk Tuhan, jangan merasa
heran kalau tahu-tahu ada orang-orang yang marah / membenci saudara tanpa
alasan yang jelas (bdk. Yoh 15:25
Maz 35:19
Maz 69:5)! Siapkah saudara dibenci tanpa alasan? Ingat bahwa
Yesuspun rela dibenci, bahkan dibunuh, gara-gara saudara!
2) Ada ejekan / hinaan (ay 1-3).
a) Ejekannya:
·
Pekerjaan itu mustahil bisa dilakukan
(ay 2b).
Batu
untuk tembok Yerusalem itu adalah limestone
(= batu kapur), yang kalau terbakar, lalu kehilangan kekuatan / daya tahannya.
Karena itu mereka mengejek: dapatkah
mereka menghidupkan batu-batu yang telah terbakar itu?
Penerapan:
Dalam
pelayanan, orang / setan akan sering menonjolkan sukarnya pelayanan sehingga
saudara menjadi putus asa dan berhenti dari pelayanan itu. Misalnya: kalau kita
mau membangun gereja, setan akan menyodorkan banyaknya hal-hal yang tidak
memungkinkan kita melakukan hal itu.
Jangan
berkecil hati kalau saudara melihat sukarnya pelayanan saudara! Ingatlah bahwa
Tuhan yang mahakuasa beserta saudara dalam pelayanan itu, dan tidak ada yang
mustahil bagi Dia!
·
Mereka adalah orang-orang yang lemah
(ay 2a).
Kata
bahasa Ibrani yang diterjemahkan
‘lemah’ itu sebetulnya artinya adalah ‘layu’ (kalau digunakan untuk tanaman),
atau ‘tidak ada harapan’ (kalau digunakan untuk manusia).
Penerapan:
Dalam
pelayanan, setan bukan hanya sering menunjukkan sukarnya pelayanan, tetapi ia
juga akan sering menunjukkan ketidak-mampuan / kelemahan saudara (bodoh, tidak terpelajar, kurang
mengerti Firman Tuhan, jumlah yang sedikit, miskin / tidak kaya dsb). Janganlah
mundur dari pelayanan karena hal-hal seperti itu! Tuhan yang mahakuasa bisa
memakai saudara yang lemah / bodoh!
·
Hasil pekerjaan itu toh akan hancur lagi
(ay 3).
Dengan
kata lain mereka berkata bahwa pekerjaan orang-orang Yahudi itu tidak ada
gunanya!
Penerapan:
Orang
/ setan akan sering mengejek
saudara dengan berkata bahwa apa yang saudara lakukan bagi Tuhan itu tidak ada
gunanya! Tetapi perhatikan kata-kata Paulus dalam 1Kor 15:58 yang berbunyi: “Karena itu,
saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan
Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.
b) Jangan
menganggap enteng serangan setan dalam bentuk hinaan! Ini bisa membuat kita
menjadi sakit hati, kecil hati, putus asa dsb.
Dari
ay 4, dimana dikatakan ‘bagaimana kami dihina’, terlihat bahwa ejekan itu
menyakitkan hati orang-orang Yahudi itu!
c) Dalam hal
ini, setan memberikan hinaan / ejekan itu melalui orang-orang tertentu. Tetapi setan
bisa juga menghina / meremehkan saudara, tanpa melalui manusia siapapun,
tetapi langsung masuk ke dalam pikiran saudara. Kalau saudara merasa tidak
mampu, gagal, atau saudara merasa pelayanan saudara toh tidak akan berhasil,
dsb, maka ingatlah bahwa setanlah yang memasukkan pemikiran seperti itu ke
dalam pikiran saudara!
3) Ada perkembangan dalam jumlah
musuh.
Dalam
Neh 2:10, hanya Sanbalat & Tobia (orang Amon).
Dalam
Neh 2:19, Sanbalat + Tobia + Gesyem (orang Arab).
Dalam
Neh 4:1-3, Sanbalat + saudara-saudaranya + tentara Samaria + Tobia.
Dalam
Neh 4:7, Sanbalat + Tobia + Orang Arab (diajak oleh Gesyem) + orang Amon
(diajak oleh Tobia) + orang Asdod.
Disamping
itu musuh-musuh itu punya posisi mengepung orang-orang Yahudi (kalau dilihat
dari kedudukan mereka secara geografis).
·
orang Arab ada di sebelah selatan.
·
orang Asdod ada di sebelah barat.
·
orang Amon ada di sebelah timur.
·
orang Samaria ada di sebelah utara.
Penerapan:
Hal
ini bisa saja kita alami, atau bahkan sudah pernah kita alami. Musuh rasanya
makin lama makin berkembang, dan mengepung kita dari segala jurusan! Tetapi
Firman Tuhan berkata: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita
dari pada yang menyertai mereka” (2Raja-raja 6:16). Ingat
juga Ro 8:31b yang berbunyi: “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan
kita?”
4) Ada perkembangan dalam sikap jahat
mereka.
Dalam
ay 1-3, mereka hanya menjadi marah dan mengejek, tetapi dalam ay 7-8
sikap mereka menjadi makin jahat, karena mereka menjadi begitu marah sehingga
mereka merencanakan suatu peperangan terhadap Yerusalem dan merencanakan untuk
membuat kekacauan di sana.
Disini
kita melihat bahwa dosa adalah sesuatu yang bertumbuh! Bahkan juga dalam diri
orang kristen, yang membiarkan dosa-dosa tertentu bercokol dalam hidupnya!
Setiap
kita pasti pernah melakukan dosa dengan pemikiran bahwa kita akan melakukan
dosa itu sekali saja. Tetapi setelah kita melakukan dosa itu sekali, ternyata
daya tarik dari dosa itu menjadi jauh lebih kuat, dan sebaliknya daya tahan
kita terhadap dosa itu menjadi jauh lebih lemah, sehingga akhirnya kita terjerumus
makin lama makin dalam.
Karena
itu, janganlah mempercayai bujukan setan yang mengajak saudara untuk berbuat
dosa sekali saja! Dosa adalah sesuatu yang bertumbuh!
5) Ada problem di dalam diri
orang-orang Yahudi itu (ay 10).
Mereka
menjadi lelah, merasa kecil hati, merasa tidak mampu dsb (bandingkan
perasaan-perasaan ini dengan Gal 6:9
1Kor 15:58!).
Kalau
tadi kita sudah melihat serangan setan dari luar, maka sekarang kita melihat serangan
setan dari dalam! Dan serangan seperti ini bisa datang dalam berbagai macam
bentuk seperti: malas berdoa / persekutuan doa, adanya allah lain dalam hidup
kita, pikiran cabul, tamak, malas, cinta dunia, sombong, dan juga, seperti
dalam ay 10 tersebut, rasa lelah, tidak mampu, kecil hati dsb.
Jangan
hanya berusaha melawan musuh yang dari luar. Hadapilah dan bereskan serangan
setan yang ada di dalam diri saudara!
6) Adanya
nasehat yang mengecilkan hati dari orang-orang yang mencintai mereka (ay 12).
Orang-orang
dalam ay 12 itu cinta kepada orang-orang Yahudi yang bekerja membangun
tembok Yerusalem itu, dan karena itu mereka memperingatkan berkali-kali bahwa
musuh-musuh akan menyerang. Ini bukan sekedar peringatan, tetapi sebetulnya
juga suatu anjuran untuk berhenti membangun tembok, dari pada mati konyol
diserang musuh.
Serangan
setan semacam ini sangat berbahaya, karena nasehat dari orang yang mencintai
kita / yang kita cintai, sukar untuk ditolak! Karena itu dalam menerima suatu
nasehat, kita tidak boleh melihat pada si pemberi nasehat, tetapi kita harus
melihat pada nasehat itu sendiri. Kalau nasehat itu benar, harus kita turuti,
tanpa mempedulikan siapa pemberi nasihat itu. Sebaliknya, kalau nasehat itu
salah, harus kita abaikan, tanpa mempedulikan siapa pemberi nasehat itu!
II) Sikap /
tindakan orang-orang Yahudi:
1) Berdoa (ay 4-5,9).
Di
dalam menghadapi tantangan / kesukaran itu, hal yang pertama mereka lakukan,
bukanlah berusaha sendiri, atau meminta bantuan orang lain, tetapi berdoa!
Ini
sejalan dengan nasehat Nehemia kepada orang-orang Yahudi itu dalam ay 14,
dimana ia menasehatkan mereka untuk ingat kepada Tuhan (ini dinomer-satukan!),
dan untuk berperang (ini nomer 2!).
Ini
bertentangan dengan sikap dari musuh-musuh mereka yang penuh percaya diri
(ay 11).
Maukah
saudara meniru Nehemia dengan selalu membawa persoalan / kesukaran saudara
pertama-tama kepada Tuhan?
Tetapi
ada satu hal dari Nehemia yang
tidak boleh saudara tiru, yaitu isi doanya dalam ay 4b-5.
Bandingkan dengan Mat 5:44!
2) Berusaha.
a) Terus
membangun (ay 6).
Sekalipun
ejekan para musuh itu masuk ke dalam hati mereka (ay 4), tetapi mereka
tidak berhenti bekerja, lalu mengajak para musuh itu geger dsb. Mereka terus
membangun / bekerja. Dan mereka bekerja dengan sungguh-sungguh (ay 6).
Ini
adalah sesuatu yang harus kita tiru! Adanya musuh, ejekan dsb, sekalipun semua
itu menyakitkan, tetapi tidak boleh kita tanggapi dengan berhenti bekerja dan
terus memikirkan musuh dan ejekannya!
b) Berjaga-jaga
/ siap untuk berperang.
Ay 9b
menunjukkan bahwa sekalipun mereka berdoa, itu tidak berarti bahwa mereka tak
perlu berjaga-jaga!
Juga
ay 13 menunjukkan mereka berjaga-jaga.
Semua
ini menyebabkan musuh batal menyerang (ay 15).
Tetapi,
sekalipun demikian, orang-orang Yahudi itu terus berjaga-jaga (ay 16-23).
·
ay 21 menunjukkan giatnya mereka bekerja,
dari dini hari sampai malam!
·
ay 22 menunjukkan bahwa mereka rela
berkorban bagi pekerjaan Tuhan, dengan bermalam di tempat mereka bekerja.
Maukah saudara berkorban dalam bekerja bagi Tuhan?
·
ay 23b: kata ‘sempat’ sebetulnya tidak
ada dan harus dihapuskan. Mereka tidak melepas pakaian supaya setiap saat
mereka siap untuk bertempur.
·
ay 23c: tidak ada orang yang mengerti
bagaimana menafsirkan bagian ini secara pasti, karena secara hurufiah, bagian
ini berbunyi: “each one his weapon the
water” (tiap orang - senjatanya - air).
Ada
yang mengatakan bahwa kata ‘the water’
(bahasa Ibraninya: HAMMAYIM) seharusnya adalah ‘the right hand / tangan kanan’ (bahasa Ibraninya: HAYYAMIN). Dengan
demikian, maka terjemahannya menjadi seperti Kitab Suci Indonesia.
KJV
menterjemahkan: “saving that everyone put
them off for washing” (= mereka tidak melepas pakaian mereka, kecuali kalau
mereka harus mencucinya).
NIV
menterjemahkan: “each had his weapon,
even when he went for water” (= tiap orang memegang senjatanya, juga kalau
ia mengambil air).
NASB
menterjemahkan mirip dengan NIV.
Sukar
untuk ditentukan yang mana yang benar, tetapi bagaimanapun bagian itu pasti
menunjukkan bahwa mereka betul-betul berjaga-jaga terhadap musuh.
Dua
usaha ini, yaitu berjaga-jaga dan membangun, dua-duanya harus ada, baik dalam
hidup pribadi, maupun dalam hidup gereja!
Kesimpulan:
Kalau kita bekerja bagi
Tuhan, maka tidak bisa tidak, akan muncul bermacam-macam kesukaran / halangan.
Kita harus menghadapi semua itu dengan berdoa dan bekerja! Berdoa tanpa bekerja
adalah suatu kemalasan (kecuali Tuhan menyuruh demikian), sedangkan bekerja
tanpa berdoa adalah suatu kesombongan! Maukah saudara berdoa dan bekerja?
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com