Eksposisi Kitab Nehemia
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
NEHEMIA 9:38-10:39
I) Orang-orang yang
mengadakan perjanjian:
Yang
mencatat perjanjian dan membubuhkan meterai hanya beberapa orang saja sebagai wakil
dari semua orang Israel (9:38-10:27), tetapi orang-orang yang lain (10:28),
yaitu seluruh bangsa Israel, juga mendukung perjanjian itu (10:28-29a). Jadi
disini kita melihat sesuatu yang penting sekali yaitu adanya kekompakan di
antara mereka. Kekompakan ini penting karena akan makin menguatkan semangat
mereka.
Tetapi
kekompakan dalam tindakan lahiriah, tidak akan bisa terjadi tanpa adanya
kekompakan dalam hati / kesatuan hati, yaitu adanya rasa kesatuan dan saling
kasih mengasihi di antara mereka.
Dalam
bahasa Yunani ada kata HOMOTHUMADON yang berarti with one accord / mind (= dengan satu hati / pikiran), dan kata ini
keluar berulang-ulang seperti dalam Kis 1:14 2:46 4:24 5:12 15:25
Ro 15:6 dan secara jelas menunjukkan kesatuan hati / pikiran dalam
gereja abad I. Ini adalah sesuatu yang harus kita tiru, kalau kita mau menjadi
gereja yang kompak / satu dalam tindakan! Karena itu, bereskanlah segala
ketidaksenangan satu terhadap yang lain, juga segala kesombongan, sikap
merendahkan yang lain, sikap acuh tak acuh, iri hati dsb, dan usahakanlah untuk
bisa lebih dekat / bersekutu satu dengan yang lain.
Kesatuan
hati / pikiran, dan juga kekompakan dalam tindakan, tidak berarti bahwa kita
harus mengikuti saja seadanya usul / pandangan yang muncul! Kalau kita
menganggap bahwa usul / pandangan itu memang salah, maka tentu kita bukan hanya
boleh, tetapi bahkan harus, menyatakannya! Tetapi kalau ketidaksenangan kita
pada usul / pandangan itu hanyalah persoalan selera yang berbeda, maka kita
harus mau menyangkal diri kita demi adanya kekompakan dalam hati / tindakan!
II) Isi perjanjian:
A) Secara umum:
mereka berjanji untuk taat pada seluruh Firman Tuhan (10:29b).
Ini
adalah sesuatu yang penting! Dalam mendengar suatu khotbah / pelajaran Firman
Tuhan, kita memang harus menyensor hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman
Tuhan / Kitab Suci. Tetapi kalau kita sudah mendapatkan hal-hal yang benar,
maka kita tidak berhak menyensor Firman Tuhan! Kita harus taat pada seluruh
Firman Tuhan!
Kita
sering tidak mentaati seluruh Firman Tuhan karena:
1) Kita
membuang / mengabaikan hal-hal yang kecil / remeh.
Ingat
bahwa hal-hal yang kecil dalam Firman Tuhanpun tetap adalah Firman Tuhan, dan
karena itu harus kita taati! Kalau saudara adalah orang yang sering mengabaikan
hal-hal yang remeh dalam Firman Tuhan, maka perhatikan kata-kata Tuhan Yesus
dalam Mat 5:19 yang berbunyi: "Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat
sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang
lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga;
tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah
hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan
Sorga".
Penerapan:
Larangan
apa dalam Firman Tuhan yang saudara remehkan? Dusta? Marah? Iri hati?
Kemalasan? Perpuluhan? Ketundukan istri kepada suami? Keharusan suami mengasihi
istri? Bertobatlah dari semua ini! Sekalipun dosa memang ada tingkatnya (besar
kecilnya), tetapi tidak ada dosa yang boleh dianggap remeh!
2) Kita tak mau
mentaati hal-hal yang sukar!
Ketaatan
dalam hal-hal tertentu bisa merugikan kita, menurunkan keuntungan bisnis kita
atau mempersukar hidup kita.
Misalnya,
kalau kita mau mentaati larangan untuk berdusta / menyuap, maka itu jelas bisa
mempersulit hidup kita, merugikan kita atau menurunkan keuntungan bisnis kita!
Ini menyebabkan banyak orang berkompromi dengan hukum-hukum ini. Tetapi ingat
bahwa sebagai orang kristen kita memang menempuh jalan yang sempit (Mat 7:13-14),
dan kita dituntut untuk menyangkal diri, dan memikul salib (Mat 16:24)!
Dan karena itu kita harus mau taat pada Firman Tuhan, sekalipun itu merugikan
kita.
Saya
sering ditanya orang: apa yang harus dilakukan kalau pekerjaan saya
mengharuskan saya berbuat dosa? Saya menjawab: tinggalkan pekerjaan itu dan
cari pekerjaan yang lain! Ini memang sukar, tetapi pikirkan: kalau saudara
boleh tetap melakukan pekerjaan saudara padahal pekerjaan itu mengharuskan
saudara untuk berbuat dosa, maka konsekwensinya seorang pelacurpun boleh tetap
mempertahankan pekerjaannya!
Dan
jangan sekali-kali berkata: ‘Kita kan hidup di dunia. Kita tidak mungkin bisa
mentaati hukum ini. Jadi, buang saja hukum ini’. Ingat bahwa Firman Tuhan
memang diberikan untuk kita di dunia, bukan untuk di surga, di mars, di bulan
dsb!
Juga
berhati-hatilah dengan orang yang dengan kedok mengkontextualisasikan /
merelevansikan Firman Tuhan, sebenarnya berusaha mengkompromikan Firman Tuhan!
B) Secara specific / khusus (10:30-39):
Ada
beberapa hal yang mereka janjikan secara khusus:
1) Mereka
berjanji untuk menolak kawin campur (10:30 bdk. Kel 34:16
Ul 7:3-4).
a) Adalah
sesuatu yang menarik bahwa ini diletakkan pada tempat pertama! Mungkin ini
mereka meletakkan ini di tempat pertama karena mereka menyadari bahwa
kehancuran bangsa Israel memang disebabkan karena kawin campur. Kawin campur
merusakkan kemurnian bangsa Israel, dan lebih dari itu, merusakkan kemurnian
agama mereka karena kawin campur menyebabkan masuknya berhala ke Israel, yang
akhirnya mendatangkan hukuman Tuhan (1Raja-raja 11:1-13 menunjukkan bahwa
Salomo mempunyai banyak istri asing yang menyebabkan ia akhirnya jatuh ke dalam
penyembahan berhala, dan menyebabkan Tuhan memecah kerajaannya).
b) Mereka
konsisten dalam membuat perjanjian ini, karena mereka melarang baik laki-laki
maupun perempuan Israel untuk kawin dengan orang asing.
c) Dalam
Perjanjian Baru, kita tidak dilarang untuk menikah dengan orang yang tidak
sebangsa dengan kita, tetapi kita dilarang untuk menikah dengan orang yang
tidak seiman dengan kita (2Kor 6:14). Kalau selama ini saudara mengabaikan
/ meremehkan hukum ini, maka renungkan kehancuran Israel yang disebabkan oleh
kawin campur!
2) Mereka berjanji
untuk memelihara dan mentaati peraturan hari Sabat, hari raya dan tahun Sabat
(10:31).
a) Pada
hari Sabat mereka dilarang bekerja (Kel 20:9-11), dan jual-beli /
berdagang jelas termasuk bekerja. Karena itu mereka tidak mau membeli apa-apa
pada hari Sabat, supaya tidak mendorong orang-orang lain untuk bekerja pada
hari Sabat.
Penerapan:
Hal
ini perlu direnungkan oleh orang-orang yang sering berbelanja pada hari Sabat /
Minggu. Sekalipun mereka tidak bekerja, tetapi dengan berbelanja, mereka
memotivasi orang-orang lain untuk bekerja pada hari Sabat.
b) Pada
hari raya mereka juga tidak diijinkan untuk bekerja (Im 23:8b,25,28,31,35,36b).
c) Pada
tahun Sabat:
·
tanah harus diistirahatkan
(Im 25:3-7
Kel 23:10-11).
Jadi,
kalau untuk manusia dan binatang istirahatnya adalah 7 hari 1 x, dan
istirahatnya berlangsung 1 hari, maka untuk tanah istirahatnya adalah 7 tahun 1
x dan istirahatnya berlangsung 1 tahun!
Lalu
apa yang harus mereka makan selama tahun Sabat itu? Dalam Im 25:20-22
Tuhan berjanji akan memberkati tahun yang ke 6 sebanyak 3 x lipat,
sehingga mereka tidak akan kekurangan sekalipun mereka tidak menanami tanah
mereka selama tahun Sabat itu!
·
mereka juga diharuskan menghapuskan hutang
(Ul 15:2).
Ini
untuk mencegah supaya jangan orang yang berhutang terus menerus menjadi miskin,
bahkan akhirnya terpaksa menjual dirinya sebagai budak.
3) Disini
sepintas lalu terlihat ada bermacam-macam topik yang mereka janjikan (ay
32-39):
a) Persembahan pendamaian (ay
32-33 Kel 30:11-16 Mat 17:24-27).
Bahwa
ini adalah persembahan yang sama dengan yang diperintahkan oleh Tuhan dalam
Kel 30:11-16, terlihat dari persamaan antara ay 33b dengan
Kel 30:16.
Tetapi
ada perbedaannya yaitu bahwa dalam Kel 30:11-16 banyaknya persembahan itu
ditentukan sebesar setengah syikal per sensus (Catatan: sensus tentu tidak
diadakan setiap tahun), sedang-kan disini ditentukan sebesar sepertiga syikal
per tahun. Perbedaan ini mungkin disebabkan adanya perubahan nilai uang.
b) Penyediaan kayu api (ay 34).
Mereka
semua mau secara bergilir menyediakan kayu api untuk Bait Allah, padahal ini
jelas merupakan pekerjaan yang rendah
Penerapan:
Maukah
saudara melakukan pekerjaan yang rendah untuk Tuhan, seperti menyapu gereja,
mengatur kursinya, menyirami WCnya (kebanyakan gereja WCnya bau!), dsb?
c) Persembahan sulung (ay 35-37a).
·
dari tanah / tanaman (bdk.
Kel 22:29a 23:19 Im 23:10,17 Bil 18:12 Ul 18:4).
·
dari binatang dan manusia (bdk. Kel
13:1-2,11-13).
d) Persembahan persepuluhan (ay
37b-38).
Dalam
Im 27:30 dikatakan bahwa persembahan persepuluhan itu adalah milik Tuhan.
Dan karena itu kalau itu saudara tidak memberikannya kepada Tuhan / gereja
(perpuluhan harus diberikan kepada gereja, bukan kepada orang miskin / panti
asuhan dsb!), maka saudara mencuri / merampok Tuhan!
Mal 3:9-10a
(NIV): "You are under a curse - the
whole nation of you - because you are robbing me. Bring the whole tithe
..." (= kamu ada di bawah kutuk - seluruh bangsamu - karena kamu
merampok aku. Bawalah seluruh persembahan persepuluhan ...). NB: Kitab Suci
Indonesia salah terjemahan!
Apakah
saudara memberikan seluruh persembahan persepuluhan dengan teratur?
Tujuan
dari semua topik-topik ini adalah untuk memelihara Bait Allah (ay 38b-39).
Ay 39:
‘tidak akan membiarkan rumah Allah kami’.
KJV:
forsake (= meninggalkan).
RSV
/ NIV / NASB: neglect (=
mengabaikan).
Apakah
saudara juga mau berjanji seperti mereka untuk tidak membiarkan / mengabaikan
/ meninggalkan gereja? Tentu saja yang dimaksud dengan ‘gereja’ di sini adalah
gereja yang benar, bukan yang sesat.
Kalau
memang saudara mau, itu bisa saudara lakukan dengan:
·
memberikan persembahan perpuluhan maupun
biasa.
Bandingkan
dengan Neh 13:10-11 dimana dikatakan bahwa orang yang tidak setia dalam
memberikan persembahannya adalah orang yang ‘membiarkan’ rumah Allah!
·
kehadiran saudara secara rutin dalam
acara-acara gereja, baik kebaktian, pemahaman Alkitab maupun persekutuan rumah
tangga dan persekutuan doa.
Kehadiran
saudara maupun persembahan saudara mutlak perlu kalau saudara tidak mau menjadi
orang yang membiarkan / meninggalkan / mengabaikan gereja!
III) Pelajaran yang
bisa kita dapatkan:
1) Janji /
keputusan untuk taat pada Firman Tuhan harus ada sebagai tanggapan kita atas
Firman Tuhan yang telah kita dengar.
Dalam
Neh 8-9 mereka mendengar banyak Firman Tuhan, yang menyebabkan mereka
sadar akan dosa-dosa mereka, dan sadar bahwa penderitaan mereka disebabkan
dosa-dosa mereka. Dan karena itu sekarang mereka berjanji untuk taat pada
Firman Tuhan.
Penerapan:
Apakah
saudara selalu mau taat pada Firman Tuhan yang saudara dengar? Atau saudara
sering mengabaikannya? Bacalah Yak 1:22 dan Mat 7:24-27!
2) Janji /
keputusan untuk taat pada Firman Tuhan harus ada setelah pengakuan dosa.
Dalam
Neh 9 mereka mengakui dosa, dan sekarang mereka berjanji untuk taat pada
Firman Tuhan.
Penerapan:
Kalau
saudara mengakui dosa, apakah dalam hati saudara bertekad untuk tidak
mengulangi dosa itu? Atau saudara mengakui sebagai dosa, tetapi dalam hati
bertekad untuk terus membiarkan dosa itu dalam hidup saudara?
3) Janji /
keputusan untuk taat kepada Tuhan, sebaiknya tidak bersifat umum saja
(misalnya: mau taat pada seluruh Firman Tuhan), tetapi juga bersifat specific / khusus.
Renungkan
kehidupan saudara dan berjanjilah untuk memperbaiki kehidupan saudara secara specific, mungkin dalam dosa-dosa yang
menjadi kelemahan saudara, atau dalam dosa-dosa yang menjadi sumber semua dosa
yang lain, seperti:
·
tamak / cinta uang.
·
saat teduh / persekutuan dengan Tuhan yang
tidak teratur dsb.
4) Janji / keputusan mereka ini difokuskan
pada Bait Allah!
Sekalipun
memang no 1 mereka mempersoalkan kawin campur; no 2 tentang Sabat; dan no 3
tentang Bait Allah, tetapi:
·
untuk Bait Allah digunakan 8 ayat, sedangkan
untuk kawin campur dan Sabat masing-masing hanya 1 ayat.
·
larangan kawin campur tujuannya menjaga
kemurnian agama mereka, dan ini jelas berhubungan dengan Bait Allah. Demikian
juga peraturan tentang Sabat jelas berhubungan dengan Bait Allah.
Kesimpulannya:
penekanan utama mereka adalah Bait Allah!
Orang
yang mau bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, harus sangat
memperhatikan / mementingkan gereja! Karena itu, jadilah orang kristen yang
hidup berpusatkan gereja!
Catatan:
¨
Awas! Ini tidak berarti bahwa saudara harus
fanatik pada gereja tertentu! Fanatisme seperti ini justru salah, karena
menjadikan saudara sebagai pengikut gereja dan bukan pengikut Kristus!
¨
Kalau kita mau hidup berpusatkan gereja, tentu
saja kita harus memilih gereja yang benar, yang betul-betul memberitakan Injil
/ Firman Tuhan!
Maukah saudara menjadi
orang yang hidup berpusatkan gereja?
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com