Eksposisi Surat Yakobus
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
YAKOBUS
3:13-18
I)
Hikmat dari dunia, nafsu manusia, setan2 (ay 15).
1) Mula-mula
hikmat ini bekerja dalam hati.
Hal ini seharusnya bisa terlihat dari
ay 14, tetapi ay 14 dalam Kitab Suci Indonesia ada kekurangannya.
Karena itu perhatikan terjemahan dari NIV di bawah ini.
Ay 14 (NIV): “But if you harbor bitter envy and selfish ambition in
your hearts” (= Tetapi jika kamu mempunyai iri hati yang pahit dan
ambisi yang egois di dalam hatimu).
Apa yang ditimbulkan oleh hikmat ini
dalam hati manusia?
a) Iri hati (ay 14).
Iri hati ini mewujudkan diri dalam
ketidak-senangan melihat orang lain diberkati.
Dalam 1Kor 13:4 dikatakan bahwa
‘kasih itu ... tidak cemburu’. (Catatan: Kata Yunani yang diterjemahkan
‘cemburu’ itu sama dengan yang diterjemahkan ‘iri hati’ dalam ay 14 ini).
Jadi jelas bahwa iri hati merupakan
sesuatu yang bertentangan dengan kasih. Kalau ada kasih, kita tidak akan iri
hati, dan sebaliknya kalau ada iri hati maka disana tidak ada kasih!
Dalam gereja, seharusnya sikap yang
benar adalah seperti yang dikatakan Paulus dalam 1Kor 12:26, yaitu kalau
seorang menderita, maka semua ikut menderita, tetapi kalau seorang
diberkati, semua bersukacita (bukannya iri hati / tidak senang!).
Paulus menggambarkan orang kristen
sebagai anggota-anggota tubuh Kristus. Sekarang bayangkan, kalau mulut saudara
menerima makanan, mungkinkah anggota tubuh yang lain, seperti tangan dan kaki,
lalu menjadi iri hati / tidak senang? Ini betul-betul sesuatu yang tidak masuk
akal, bukan? Tetapi anehnya, hal seperti itu sering terjadi dalam gereja! Orang
kristen sering iri hati melihat saudara seimannya mendapat rumah baru, mobil,
pekerjaan yang tinggi gajinya, pacar yang cantik, dsb.
Bahwa iri hati adalah sesuatu yang
tidak bisa diremehkan / dibiarkan, terlihat dari pembunuhan yang dilakukan oleh
Kain terhadap Habel, yang asal mulanya adalah iri hati!
Thomas Manton: “The
whole world, though otherwise empty of men, could not contain two brothers when
one was envied” (= seluruh dunia, sekalipun sebetulnya kosong, tidak
bisa menampung 2 bersaudara, dimana yang satu iri hati kepada yang lain).
Renungkan: kalau seluruh dunia tak bisa
menampung 2 orang dimana yang seorang iri hati kepada yang lain, bisakah 1
gereja menampung 50 atau 100 orang dimana satu sama lain saling iri hati?
Karena itu, kalau saudara sering iri
hati, sadarilah bahwa itu ditimbulkan dalam hati saudara oleh hikmat dari
setan, dan bertobatlah! Mintalah Tuhan mengampuni dosa itu dan bahkan menyucikan
diri saudara dari dosa itu.
b) ‘Mementingkan diri sendiri’ (ay
14).
Ini adalah sikap masa bodoh terhadap
orang lain, yang penting diri sendiri enak dan benar. Ini bisa mewujudkan diri
dalam hal jasmani, misalnya pada waktu makan bersama kita mengambil
makanan yang enak sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan orang lain. Tetapi ini
juga bisa mewujudkan diri dalam hal rohani, misalnya kalau kita hanya
memperhatikan kerohanian diri kita sendiri. Yang penting saya rajin
berbakti, belajar Firman Tuhan, bersaat teduh, melayani dsb. Apakah orang
kristen yang lain membolos dari kebaktian, menjadi suam / mundur, jatuh
ke dalam dosa dsb, itu bukan urusan saya.
Illustrasi:
Bayangkan orang yang berlatih angkat
besi, dimana hanya satu anggota tubuh, misalnya lengan, yang diperhatikan dan
dilatih, sedangkan anggota-anggota tubuh yang lain diabaikan. Pasti bentuk
tubuh orang itu secara keseluruhan akan menjadi jelek sekali! Demikian juga
kalau saudara hanya memikirkan pertumbuhan iman saudara sendiri, dan tidak
mempedulikan pertumbuhan iman / kerohanian orang kristen yang lain. Pasti
gereja saudara akan menjadi jelek bentuknya!
Penerapan:
Maukah saudara memperhatikan siapa-siapa
yang membolos dari kebaktian / Pemahaman Alkitab, dan mendoakan / mendorong
orang itu untuk bertobat?
2) Apa yang mula-mula ada dalam hati
itu akan memanifestasikan diri ke luar dan menimbulkan kekacauan dan segala
macam perbuatan jahat (ay 16).
Ini mengajar kita 2 hal:
a) Dosa dalam hati pasti akan
memanifestasikan diri ke luar menjadi dosa yang kelihatan.
Contoh: kalau kasih saudara kepada
Tuhan menjadi pudar, maka mungkin mula-mula saudara masih bisa mempertahankan
aktivitas rohani saudara seperti biasa, sehingga semua itu tidak terlihat.
Tetapi lambat atau cepat, aktivitas rohani saudara akan terpengaruh, misalnya
menjadi malas berdoa, malas mendengar Firman Tuhan, segan dalam melayani.
Mungkin juga dosa-dosa yang sudah saudara tinggalkan akan kembali lagi, dan
hal-hal duniawi menjadi makin penting / berharga bagi saudara!
b) Dosa yang satu selalu menarik pada
dosa yang lain.
Setan sering mengajak kita untuk
berbuat dosa dengan kata-kata ‘satu kali ini saja’! Mengapa? Karena dia tahu
bahwa dosa yang satu selalu menarik kita pada dosa yang lain.
Karena itu dalam Ef 4:27 Paulus
berkata ‘janganlah beri kesempatan kepada Iblis’ [NIV: do not give the devil a foothold (= jangan beri setan tempat
berpijak)]. Kalau saudara memberi setan kesempatan / tempat berpijak, ia pasti
akan menuntut kesempatan yang lain / tempat berpijak yang lebih luas, sampai
saudara dikuasai dan dibinasakannya!
II)
Hikmat dari atas (ay 17).
Ada beberapa ciri dari orang yang
mempunyai hikmat dari atas:
1) Murni
(ay 17).
Murni berarti tidak ada campuran / kotoran.
Campuran / kotoran itu bisa merupakan motivasi yang salah, atau ketidakbenaran.
Dalam ay 17 itu dikatakan ‘pertama-tama
murni’, dan ini menunjukkan bahwa tanpa kemurnian, hal-hal yang lain di bawah
ini tidak akan terjadi.
2) Pendamai
(ay 17).
Ini menunjuk pada orang yang:
ˇ
tak
senang mencari gara-gara / permusuhan.
ˇ
tak
senang membalas kejahatan dengan kejahatan.
ˇ
tak
senang mengadu domba, tetapi sebaliknya senang mendamaikan.
Tetapi
perlu diingat bahwa ‘pendamai’ ini bukannya orang yang lebih senang kompromi
dari pada gegeran, pada saat dimana gegeran itu sebetulnya dibutuhkan. Misalnya
pada saat kita melihat ada korupsi atau pengajaran sesat dalam gereja. Ingat
bahwa yang dinomer-satukan adalah ‘murni’, dan karena itu, dalam mempertahankan
kemurnian itu bisa saja kita terpaksa harus mengorbankan perdamaian!
Pada waktu Martin Luther melihat adanya
begitu banyak ajaran dan praktek yang salah dari gereja Roma Katolik pada saat
itu, apakah ia tetap memelihara perdamaian? Tidak, tetapi sebaliknya ia
memakukan 95 thesisnya di pintu gereja Wittenberg, dan ini akhirnya
menimbulkan perpecahan dalam gereja! Beranikah saudara menyalahkan Martin
Luther dan menganggapnya sebagai orang yang tidak cinta damai?
Thomas Manton: “If
the chiefest care must be for purity, then peace may be broken in truth’s
quarrel. It is a zealous speech of Luther that rather heaven and earth should
be blended together in confusion than one jot of truth perish” (= jika
perhatian yang paling utama adalah untuk kemurnian, maka damai boleh
dihancurkan dalam pertengkaran kebenaran. Merupakan suatu ucapan yang bersemangat
dari Luther bahwa lebih baik langit dan bumi bercampur aduk menjadi satu dari
pada satu titik kebenaran binasa).
Calvin, dalam komentarnya tentang Ef
5:11, berkata:
“But rather than the truth of God shall not remain
unshaken, let a hundred worlds perish” (= dari pada kebenaran Allah
tergoncangkan, lebih baik seratus dunia binasa).
Bandingkan juga dengan Wah 2:2 dan
2Kor 11:4 dimana pada waktu ada pengajar sesat / rasul palsu,
ketidaksabaran justru dipuji sedangkan kesabaran justru dikecam!
3) Peramah
(ay 17).
Kata Yunani yang diterjemahkan
‘peramah’ ini adalah EPIEIKES, yang menurut William Barclay merupakan kata
Yunani yang paling tidak bisa diterjemahkan dari seluruh Perjanjian Baru.
RSV/KJV/NASB: gentle (= lemah lembut, ramah).
NIV: considerate (= penuh pertimbangan, baik budi).
Seorang penafsir mengatakan: “EPIEIKES conveys the idea of tempering justice with
mercy” (= EPIEIKES menyampaikan gagasan melunakkan / melembutkan
keadilan dengan belas kasihan).
Contoh: sikap Yesus dalam Luk 23:34.
Sebetulnya kalau Yesus mau bersikap adil, Ia bisa saja langsung menghukum semua
orang yang saat itu menyalibkan diriNya. Tetapi Ia berbelas kasihan kepada
mereka, dan karena itu Ia berdoa supaya Bapa mengampuni mereka.
4) Penurut
(ay 17).
NIV: submissive (= bersifat tunduk).
Ini menunjuk pada ketundukan kepada
Tuhan, kepada kebenaran / Firman Tuhan, dan kepada orang yang Tuhan tempatkan
di atas kita, seperti orang tua, suami, pemerintah, guru dsb (Catatan: tentu
saja dengan syarat bahwa mereka tidak menyuruh kita melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan Firman Tuhan, ataupun melarang kita melakukan apa yang
diperintahkan oleh Tuhan - bdk. Kis 5:29).
Ini juga menunjuk kepada orang yang
tidak keras kepala, yang mau mengubah pendiriannya karena nasehat orang lain
(Catatan: tetapi jangan diartikan sebagai yes-man!).
5) Penuh
belas kasihan dan buah-buah yang baik (ay 17).
Belas kasihan tidak boleh hanya
dinyatakan dalam perasaan saja, tetapi harus dinyatakan dengan tindakan
praktis, yaitu menolong orang yang dikasihani itu.
6) Tidak
memihak (ay 17).
Ini berarti bahwa orang itu selalu
bersikap adil, baik terhadap bawahan / pegawai, anak dsb.
Penerapan:
Apakah saudara mempunyai ‘anak emas’
dan ‘anak tiri’? Dengan cara itu saudara merusak semua anak saudara, baik yang
saudara anak tirikan maupun yang saudara anak emaskan!
7) Tidak
munafik (ay 17).
Artinya: tidak bermuka dua, tidak suka
ber’sandiwara’.
Penerapan:
Apakah saudara sering bersikap manis
kepada seseorang padahal saudara tidak menyenanginya? Ingat bahwa sikap ini
tidak ditimbulkan oleh hikmat yang dari atas!
8) Rendah
hati (ay 13b).
Ay 13b: ‘Baiklah ia dengan cara
hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan’.
Ini salah terjemahan. Perhatikan terjemahan NIV di bawah ini.
Ay 13b (NIV): ‘Let him show it by his good life, by deeds done in the humility that
comes from wisdom’ (= baiklah ia menyatakannya oleh hidupnya yang baik,
oleh perbuatan yang dilakukan dalam kerendahan hati yang datang dari hikmat).
Jadi dari terjemahan NIV ini terlihat
bahwa kerendahan hati datang dari hikmat, atau dengan kata lain, hikmat ini
menimbulkan kerendahan hati.
III)
Cara mendapatkan hikmat dari atas.
1) Belajar
Firman Tuhan.
Ay 13a: ‘Siapakah di antara kamu
yang bijak dan berbudi?’. Ini lagi-lagi salah terjemahan. Perhatikan terjemahan
NIV di bawah ini.
Ay 13a (NIV): ‘Who is wise and understanding among you?’ (= siapa yang bijak dan
berpengertian di antara kamu?).
Yang dimaksud dengan pengertian di sini
jelas adalah pengertian Firman Tuhan. Memang orang yang mempunyai banyak
pengetahuan Firman Tuhan belum tentu bijak, tetapi orang tidak bisa bijak kalau
tidak mempunyai pengetahuan Firman Tuhan.
Bandingkan dengan Maz 119:98-100.
Penerapan:
Karena itu maulah belajar Firman Tuhan,
dan maulah berkorban waktu, tenaga, pikiran, bahkan uang untuk bisa belajar
Firman Tuhan. Memang kalau saudara sudah banyak belajar dan mengerti Firman
Tuhan, maka pada waktu saudara belajar, saudara tidak bisa mendapatkan sebanyak
seperti pada waktu saudara masih belum mengerti apa-apa. Tetapi justru di sini
ketekunan saudara dalam belajar Firman Tuhan sangat dibutuhkan!
2) Minta
hikmat dari Tuhan (bdk. Yak 1:5).
Tuhan berjanji bahwa kalau saudara
kekurangan hikmat, dan saudara memintanya kepada Tuhan dengan iman, ia pasti
akan memberikannya kepada saudara. Pernahkah saudara berdoa untuk meminta
hikmat?
3) Menjaga
hati kita masing-masing (Amsal 4:23).
Kalau saudara sudah mempunyai hikmat
dari atas, jangan mengira bahwa setan tidak akan terus menerus berusaha untuk
memasukkan hikmatnya (iri hati, egoisme) ke dalam hati saudara. Karena itu kita
harus selalu menjaga kebersihan hati kita.
Penerapan:
Adakah kesombongan, iri hati,
percabulan, ketamakan / cinta uang, kemalasan, kebencian / dendam dalam hati
saudara? Bersihkan hal-hal itu dari hati saudara!
Maukah saudara berusaha untuk
mendapatkan hikmat dari atas ini? Ingat bahwa kalau saudara tidak mendapat /
mempunyai hikmat dari atas, maka hikmat dari dunia / setanlah yang akan mengisi
diri saudara!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com