Bagaimana menaklukkan Saksi Yehovah ?
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
SAKSI YEHOVAH III
DOKTRIN TENTANG ROH KUDUS
Ada 3 hal yang salah yang dipercayai oleh orang-orang Saksi Yehovah tentang Roh Kudus, yaitu:
A) Roh Kudus adalah kuasa / tenaga aktif Allah.
B) Roh Kudus bukanlah seorang pribadi.
C) Roh Kudus bukan Allah.
A) Roh Kudus adalah kuasa / tenaga aktif Allah:
Kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' hal 20:
"'Roh Kudus' yang digunakan dalam Alkitab menyatakan bahwa ini
adalah suatu kekuatan atau tenaga yang dikendalikan yang digunakan oleh
Allah Yehuwa untuk melaksanakan berbagai maksud-tujuanNya. Sampai taraf
tertentu, ini dapat disamakan dengan listrik, tenaga yang dapat digunakan
untuk melakukan beragam fungsi".
Ayat-ayat Kitab Suci yang mereka pakai sebagai dasar:
1) Kej 1:2 - Orang Saksi Yehovah mengatakan bahwa "disini,
Roh Allah adalah tenaga aktifNya yang bekerja untuk membentuk bumi"
('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 20).
Bantahan:
Ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah kuasa
Allah. Mengapa tidak ditafsirkan bahwa Roh Kudus juga menciptakan alam
semesta bersama-sama dengan Allah?
2) Bil 11:7 - 'Sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil
dan Kutaruh atas mereka'.
Bantahan:
Bil 11:17 versi Kitab Suci Indonesia ini salah terjemahan! Kata 'sebagian' itu seharusnya tidak ada.
NIV menterjemahkan: "......I will take of the Spirit that is
on you and put the Spirit on them" (= Aku akan mengambil Roh yang
ada padamu dan menaruh Roh itu pada mereka).
3) Hak 14:6 - 'Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya ... tanpa apa-apa di tangannya'.
Orang Saksi Yehovah menggunakan terjemahan dari Today's English
Version (TEV) yang mengatakan: "Suddenly the power of the LORD
made Samson strong" (= Tiba-tiba kuasa TUHAN membuat Simson
kuat).
Orang Saksi Yehovah lalu berkata: "Apakah suatu pribadi
ilahi benar-benar memasuki atau berkuasa atas Simson, menggunakan tubuhnya
untuk melakukan apa yang ia lakukan? Tidak, ini benar-benar 'kuasa TUHAN
(yang) membuat Simson kuat'" ('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?',
hal 21).
Bantahan:
Terjemahan TEV / Good News Bible ini justru salah, tapi yang salah ini
yang justru dipilih oleh orang-orang Saksi Yehovah. Dalam ayat ini
terjemahan Kitab Suci Indonesia adalah benar. Perhatikan juga ter-jemahan
NIV: "The Spirit of the LORD came upon him in power" (=
Roh TUHAN datang pada dia dalam kuasa).
Jadi ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa yang memasuki dan menguasai
Simson adalah 'Roh TUHAN', bukan sekedar 'kuasa TUHAN'! Dan Roh TUHAN itu
maha kuasa sehingga dengan mudah Ia bisa men-jadikan Simson sangat kuat.
4) Luk 5:17 - 'Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyem-buhkan orang sakit'.
Orang Saksi Yehovah memakai ayat ini sebagai dasar untuk mengatakan:
"Tenaga aktif dari Allah ini memungkinkan Yesus untuk menyembuhkan
orang sakit dan membangkitkan orang mati" ('Haruskah anda percaya
kepada Tritunggal?', hal 21).
Bantahan:
Perhatikan terjemahan NIV dan NASB di bawah ini:
NIV: "And the power of the Lord was present for him to heal the sick" (= Dan kekuatan / kuasa Tuhan hadir / ada bagi Dia untuk menyembuhkan orang sakit).
NASB: "And the power of the Lord was present for Him to perform
healing" (= Dan kekuatan / kuasa Tuhan hadir / ada bagi Dia untuk
melakukan penyembuhan).
Jadi, ayat ini memang menunjukkan adanya 'kuasa Tuhan' tetapi ayat ini
sama sekali tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah kuasa Tuhan! Roh Kudus
ada dalam diri Yesus dan karena itu dengan sendirinya kuasa Allah juga
ada di dalam Yesus.
Serangan terhadap doktrin Saksi Yehovah ini:
1) Kitab Suci membedakan antara 'Roh Kudus / Roh Allah' dengan 'kuasa Allah'.
Bahwa kedua istilah itu dibedakan seperti itu, menunjukkan bahwa kedua
istilah itu tidak identik!
2) Dalam Alkitab ada istilah 'kuasa Roh' atau 'kekuatan Roh'.
Misalnya:
Sebetulnya istilah-istilah ini sudah jelas membuktikan bahwa 'Roh Kudus' bukanlah 'kuasa Tuhan / Allah'. Kalau 'Roh Kudus' adalah 'kuasa Allah', maka 'kuasa Roh Kudus' adalah 'kuasa dari kuasa Allah'. Ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal! Bagaimana suatu kuasa bisa mempunyai kuasa?
Anehnya, orang Saksi Yehovah percaya bahwa Roh Kudus, yang adalah
kuasa Allah itu, ternyata bisa memberi kuasa. Ini terlihat dalam buku 'Haruskah
anda percaya kepada Tritunggal?' hal 21, karena di sana dikatakan:
Pertanyaannya adalah: kalau memang orang-orang Saksi Yehovah
percaya bahwa Roh Allah / Roh Kudus itu adalah 'kuasa Allah', bagaimana
mereka bisa percaya bahwa 'Roh Kudus / kuasa Allah' itu bisa memberi kuasa?
Kalau Roh Kudus itu adalah seorang Pribadi / Allah sendiri (seperti yang
dipercaya oleh orang kristen), maka jelas bahwa Ia bisa memberi kuasa.
Tetapi kalau Roh Kudus itu adalah kuasa Allah, seperti yang dipercaya oleh
orang Saksi Yehovah, maka Ia tidak mungkin bisa memberi kuasa / kekuatan!
B) Roh Kudus tidak berpribadi:
Dasar Kitab Suci orang-orang Saksi Yehovah:
1) Penggambaran Roh Kudus sebagai person / pribadi dalam Kitab Suci hanyalah suatu personifikasi, dan itu tidak menunjukkan Roh Kudus sebagai seorang person / pribadi.
Mereka juga mengutip kata-kata dari seorang yang mereka sebut seorang
teolog yang bernama Edmund Fortman (Catatan: ini jelas adalah seorang Teolog
sesat!) dalam bukunya yang berjudul 'The Triune God' sebagai berikut:
"Walaupun roh ini sering dipersonifikasikan, tampak jelas sekali
bahwa para penulis kitab-kitab suci (dari Kitab-Kitab Ibrani) tidak pernah
meng-anggap atau menyatakan bahwa roh ini adalah suatu pribadi tersendiri"
('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 21).
Mereka menambahkan lagi bahwa dalam Kitab Suci ada banyak hal-hal lain yang dipersonifikasikan / dipribadikan, seperti:
Untuk ini perhatikan Luk 7:35 versi NIV: "But wisdom is proved right by all her children" (= tetapi hikmat dibuktikan benar oleh semua anak-anaknya).
Misalnya: Kej 4:7 Ro 5:14,21.
Ini tidak menunjukkan bahwa hikmat, dosa dan kematian adalah pribadi-pribadi.
Jadi, bahwa Kitab Suci mempersonifikasikan Roh Kudus, itu tidak berarti
bahwa Roh Kudus adalah seorang pribadi.
Bantahan:
Dalam Kitab Suci memang ada personifikasi, dimana sesuatu yang sebetulnya
bukan person / pribadi digambarkan sebagai person / pribadi.
Kalau Kitab Suci di tempat tertentu mempersonifikasikan sesuatu, maka dalam
bagian-bagian lain dalam Kitab Suci tidak selalu hal itu diper-sonifikasikan.
Tapi Roh Kudus selalu digambarkan sebagai seorang person
/ pribadi. Ini menunjukkan bahwa hal itu bukanlah personifikasi, tetapi
merupakan penggambaran yang sebenarnya. Dan ini menunjukkan bahwa Roh Kudus
betul-betul adalah person / pribadi.
2) Dalam Mat 3:11, Roh Kudus disejajarkan dengan air dan api, sedangkan
air dan api bukanlah seseorang yang berpribadi.
Bantahan:
Perlu diingat bahwa Mat 3:11 bukanlah suatu penyejajaran! Sebaliknya,
Mat 3:11 justru mengkontraskan 'baptisan Roh Kudus' (yang dilakukan
oleh Yesus) dengan 'baptisan air' (yang dilakukan oleh Yohanes Pem-baptis)!
Sedangkan 'baptisan api' bisa diartikan 2 macam:
a) Ada yang mengartikan baptisan api sebagai penyucian.
Kalau dipilih arti ini, maka Mat 3:11 berarti: Yohanes hanya bisa
mem-baptis dengan air, tetapi Yesus bisa memberi Roh Kudus dan menyu-cikan.
b) Ada yang mengartikan baptisan api sebagai hukuman.
Kalau dipilih arti ini, maka Mat 3:11 berarti: Yohanes hanya mem-baptis dengan air, dan ia tidak bisa membedakan orang-orang yang ia baptis. Tetapi Yesus bisa membedakan. Orang yang percaya / yang bertobat sungguh-sungguh Ia baptis dengan Roh Kudus (artinya: diberi Roh Kudus), sedangkan orang yang tidak percaya / tidak bertobat dengan sungguh-sungguh Ia baptis dengan api (artinya: Ia hukum).
Saya berpendapat bahwa arti ini lebih cocok dengan kontexnya (baca Mat 3:10
dan Mat 3:12, dimana api jelas menunjuk pada hukuman).
Yang manapun arti yang saudara ambil, ayat ini tetap tidak menunjukkan
bahwa Roh Kudus bukan pribadi!
3) Roh Kudus dimasukkan dalam daftar sifat-sifat (2Kor 6:6).
Bantahan:
a) 2Kor 6:6 tidak meletakkan Roh Kudus dalam daftar sifat-sifat.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan 2Kor 6:6 disini:
"... dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik".
Perhatikan bahwa disitu ada kata 'pengetahuan' yang jelas juga bukan
merupakan sifat. Karena itu jelas bahwa ayat ini bukan daftar sifat!
Catatan:
Kalau saudara mau lebih jelas lagi, bacalah dalam Kitab Suci mulai 2Kor 6:4
sampai 2Kor 6:7, maka saudara akan menjumpai lebih banyak lagi hal-hal
yang bukan merupakan sifat!
b) Kalau orang-orang Saksi Yehovah menafsirkan 2Kor 6:6
itu sebagai daftar sifat, itu akan bertentangan dengan ajaran mereka sendiri,
karena mereka mempercayai Roh Kudus sebagai 'kuasa Allah', bukan sebagai
sifat!
4) Roh Kudus dibandingkan dengan anggur (Ef 5:18).
Bantahan:
Ef 5:18 tidak membandingkan Roh Kudus dengan anggur. Sebaliknya,
Ef 5:18 justru mengkontraskan orang yang mabuk (dikuasai oleh
pengaruh anggur) dengan orang yang penuh Roh Kudus (dikuasai oleh Roh Kudus).
Kita dilarang untuk mabuk / dikuasai anggur, tetapi sebaliknya diharuskan
untuk dipenuhi / dikuasai oleh Roh Kudus. Jadi jelaslah bahwa ayat ini
sama sekali tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus bukan seorang pribadi!
5) Kitab Suci menggambarkan Roh Kudus sebagai air, api, angin, dsb,
dan semua itu merupakan hal-hal yang tidak berpribadi. Jadi, Roh Kudus
juga bukan pribadi.
Bantahan:
Sekalipun Kitab Suci menggunakan air, api, dan angin untuk menggambarkan Roh Kudus, tetapi air, api, dan angin itu bukanlah Roh Kudus / tidak sama dengan Roh Kudus! Itu hanya simbol / lambang dari Roh Kudus!
Yesus juga berkata: 'Akulah pintu' (Yoh 10:9), 'Akulah jalan' (Yoh 14:6), sedangkan 'pintu' maupun 'jalan' bukanlah seorang pribadi. Tetapi itu tidak menunjukkan bahwa Yesus bukan pribadi!
Juga dalam Perjanjian Lama, Allah / Yahweh sering digambarkan dengan
hal-hal yang tidak berpribadi, seperti 'perisai' (Maz 28:7), 'gunung batu'
(Maz 62:3a), 'kota benteng' (Maz 62:3b), dsb. Tetapi semua itu
tidak menunjukkan bahwa Allah / YAHWEH itu tidak berpribadi.
6) Dalam Mat 10:19-20 dan Kis 4:24-25, sekalipun memang dikatakan
bahwa Roh Kudus itu berbicara, tetapi Roh Kudus berbicara melalui manusia
/ malaikat.
Bantahan:
Dalam Mat 10:19-20 Roh Kudus memang dikatakan bisa berbicara melalui manusia. Demikian juga dalam Kis 4:24-25 dikatakan bahwa Roh Kudus berbicara dengan perantaraan Daud.
Kalau ini dijadikan dasar untuk berkata bahwa Roh Kudus itu bukan pribadi, ini betul-betul suatu ketololan yang menggelikan, karena:
Disamping itu perlu diperhatikan bahwa:
a) Roh Kudus bisa dan pernah berbicara langsung (Kis 8:29 Kis 13:2).
b) Kalau Roh Kudus adalah 'kuasa / tenaga Allah', Ia justru tidak bisa
berbicara melalui manusia / melalui apapun juga. Dimana dan kapan saudara
pernah mendengar ada suatu kuasa / tenaga bisa berbicara melalui manusia?
7) Dalam Yoh 14:17 kata ganti orang yang ditujukan kepada Roh Kudus
seharusnya bukan 'him', tetapi 'it' (ini bisa terlihat dari
bahasa Yunani-nya). Ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus bukan pribadi.
Untuk jelasnya, saya akan mengutip buku 'Haruskah anda percaya kepada
Tritunggal?' yang berbunyi sebagai berikut:
"Yesus menyebut roh kudus sebagai 'seorang Penolong', dan ia berkata bahwa roh ini akan mengajar, membimbing dan berbicara (Yohanes 14:16,26; 16:13). Kata Yunani yang ia gunakan untuk penolong (parakletos) adalah kata yang berjenis laki-laki atau maskulin. Jadi ketika Yesus menyatakan apa yang akan dilakukan penolong itu, ia menggunakan kata ganti nama pribadi laki-laki (Yohanes 16:7,8). Sebaliknya, bila kata Yunani yang berjenis netral untuk roh (pneuma) digunakan, kata ganti yang netral 'it' dalam bahasa Inggris itulah yang yang digunakan.
Kebanyakan penerjemah yang menganut Tritunggal menyembunyikan fakta ini, seperti diakui oleh New American Bible Katolik berkenaan Yoha-nes 14:17: "Kata Yunani untuk 'Roh' ialah berjenis netral, dan walaupun kita menggunakan kata ganti nama pribadi dalam bahasa Inggris ('he', 'his', 'him'), kebanyakan MSS (manuskrip) Yunani menggunakan kata (bahasa Inggris) 'it'".
Jadi bila Alkitab menggunakan kata ganti nama pribadi berjenis laki-laki
sehubungan dengan parakletos dalam Yoh 16:7,8, hal ini sesuai dengan
peraturan tatabahasa, bukan menyatakan suatu doktrin" (hal 22).
Bantahan:
Yoh 14:17 memang kalau dilihat dari bahasa Yunaninya menggunakan
kata yang kalau diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi 'it'.
Mengapa memakai 'it'? Karena itu memang sesuai dengan grammar
/ tatabahasa bahasa Yunani! Kata 'it' itu menunjuk kepada kata 'Roh
/ Spirit / PNEUMA' yang dalam bahasa Yunaninya mempunyai jenis kelamin
netral. (Catatan: dalam bahasa Yunani setiap benda mempunyai jenis kelamin.
Bisa masculine / laki-laki, feminine / perempuan, atau neuter
/ netral).
Kalau dipersoalkan bahwa untuk 'Roh' digunakan kata benda berjenis kelamin
netral, maka perlu diingat bahwa:
Dalam Yoh 16:7 Roh Kudus disebut PARAKLETOS (= Penghibur). Kata
ini mempunyai jenis kelamin masculine / laki-laki, sehingga lalu
dalam ayat itu digunakan kata ganti orang AUTON (= him).
Jelaslah bahwa kata 'it' dalam Yoh 14:17 itu tidak bisa
digunakan untuk mengatakan bahwa Roh Kudus adalah 'sesuatu' bukan 'seseorang'.
Dalam hal ini saya setuju dengan bagian terakhir dari kutipan di atas yang
berbunyi: "hal ini sesuai dengan peraturan tatabahasa, bukan menya-takan
suatu doktrin".
Bukti-bukti kepribadian Roh Kudus:
1) Sebutan yang digunakan terhadap Roh Kudus menunjukkan bahwa Ia adalah seorang pribadi.
Dalam Yoh 14:16, Yoh 14:26, Yoh 15:26, dan Yoh 16:7, Roh Kudus disebut sebagai 'Penolong / Penghibur'. Dalam bahasa Yunani, semua ayat ini menggunakan istilah yang sama yaitu PARAKLETOS.
Penggunaan istilah ini untuk Roh Kudus menunjukkan bahwa Ia adalah seorang Pribadi.
Perlu juga diketahui bahwa istilah PARAKLETOS ini juga digunakan terhadap Yesus Kristus dalam 1Yoh 2:1 (Kitab Suci Indonesia menterje-mahkan 'Pengantara'). Lalu Yoh 14:16 menyebut Roh Kudus sebagai 'PARAKLETOS (= Penolong) yang lain'.
Ada 2 kata bahasa Yunani yang berarti 'yang lain (= another)',
yaitu ALLOS dan HETEROS. Tetapi kedua kata ini ada bedanya.
W.E. Vine dalam 'An Expository Dictionary of New Testament
Words' mengatakan sebagai berikut:
"ALLOS ... denotes another of the same sort; HETEROS ...
denotes another of a different sort" (= ALLOS ... menunjuk pada
'yang lain' dari jenis yang sama; HETEROS ... menunjuk pada 'yang lain'
dari jenis yang berbeda).
Illustrasi:
Saya mempunyai satu gelas Aqua. Kalau saya menginginkan satu gelas Aqua
'yang lain', yang sama dengan yang ada pada saya ini, maka saya akan menggunakan
ALLOS. Tetapi kalau saya menghendaki minuman 'yang lain', misalnya Coca
Cola, maka saya harus menggunakan HETEROS, bukan ALLOS.
Kata Yunani yang diterjemahkan 'yang lain' dalam Yoh 14:16 bukanlah
HETEROS, tetapi ALLOS. Andaikata yang digunakan adalah HETEROS, maka itu
akan menunjukkan adanya perbedaan sifat antara Yesus dan Roh Kudus, sehingga
bisa saja Yesus adalah Allah dan merupakan seorang yang berpribadi, sedangkan
Roh Kudus bukan. Atau bahwa Yesus itu mahakuasa, sedangkan Roh Kudus tidak.
Tetapi karena kata Yunani yang digunakan adalah ALLOS, ini menunjukkan
bahwa Roh Kudus, sekalipun adalah PARAKLETOS 'yang lain' dari pada Yesus,
tetapi mempunyai sifat-sifat yang sama dengan Yesus.
Karena itu dalam komentarnya tentang ayat ini William Hendriksen, seorang
penafsir Reformed, mengatakan:
"He is another Helper, not a different Helper. The word another
indicates one like myself, who will take my place, do my work. Hence, if
Jesus is a person, the Holy Spirit must also be a person" (= Ia
adalah Penolong yang lain, bukan Penolong yang berbeda. Kata yang lain
menunjukkan seseorang seperti aku sendiri, yang akan mengambil tempatku,
melakukan pekerjaanku. Jadi, jika Yesus adalah seorang pribadi, Roh Kudus
harus juga adalah seorang pribadi).
William Hendriksen bahkan melanjutkan dengan berkata:
"For the same reason, if Jesus is divine, the Spirit, too,
must be divine" (= dengan alasan yang sama, jika Yesus bersifat
ilahi / adalah Allah, Roh juga harus bersifat ilahi / adalah Allah).
2) Roh Kudus mempunyai ciri-ciri seorang pribadi, yaitu adanya:
a) Pikiran.
Yoh 14:26 mengatakan bahwa fungsi Roh Kudus adalah mengajar dan
mengingatkan orang percaya akan Firman Tuhan. Bahwa Ia bisa mengajar /
mengingatkan, menunjukkan bahwa Ia mempunyai pikiran.
b) Perasaan.
Ef 4:30 mengatakan bahwa kita tidak boleh mendukakan Roh Kudus.
Yes 63:10 juga berbicara tentang orang-orang yang mendukakan Roh Kudus.
Ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai pera-saan.
c) Kehendak.
1Kor 12:11 mengatakan: "Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya".
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai kehendak.
3) Kitab Suci juga menyatakan bahwa Roh Kudus melakukan hal-hal seperti:
Hal-hal seperti ini hanya bisa dilakukan oleh 'seseorang yang berpribadi',
bukan oleh 'sesuatu yang tidak berpribadi'!
C) Roh Kudus bukan Allah:
Bahwa orang Saksi Yehovah mempercayai Roh Kudus hanya sebagai
kuasa / tenaga Allah yang tidak berpribadi, menunjukkan bahwa mereka tidak
mempercayai Roh Kudus sebagai Allah / pribadi ketiga dari Allah Tritunggal.
Ini juga terlihat jelas dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', yang dalam hal 22 berkata:
"Berbagai sumber mengakui bahwa Alkitab tidak mendukung gagasan
bahwa roh kudus adalah pribadi ketiga dari suatu Tritunggal" (hal
22).
Mereka juga memberikan beberapa kutipan yang mendukung pandangan mereka tersebut. Kutipan-kutipan itu mereka ambil dari:
The Catholic Encyclopedia.
Teolog Katolik Fortman.
New Catholic Encyclopedia.
A Catholic Dictionary.
Catatan:
Menghadapi hal seperti ini ingatlah bahwa kebenaran bukanlah persoalan
demokrasi, seakan-akan yang banyak itu pasti benar!
Lalu dalam buku yang sama dalam hal 23 dikatakan:
"Roh kudus tidak setara dengan Allah tetapi selalu dipakai olehNya
dan lebih rendah daripada Dia".
Bantahan:
Kitab Suci jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Allah, dan hal ini
bisa saudara lihat di bawah ini.
Bukti-bukti keilahian Roh Kudus:
1) Kitab Suci menggunakan sebutan Roh Kudus dan Allah / Tuhan (ADONAI)
/ TUHAN (Yahweh) secara interchangeable (= bisa dibolak-balik).
Contoh:
a) Bandingkan Yes 6:8-10 dengan Kis 28:25-27:
Yes 6:8-10 - "Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:
'Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?'. Maka
sahutku: 'Ini aku, utuslah aku!'. Kemudian firmanNya: 'Pergilah,
dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti:
jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Buatlah hati
bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya
melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar
dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik dan menjadi
sembuh'".
Kis 28:25-27 - "Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada
kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang
satu ini: 'Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek
moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: Pergilah kepada bangsa ini,
dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti,
kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa
ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat
tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan
telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan
mereka'".
Kalau kita membandingkan 2 bagian Kitab Suci di atas, maka jelas terlihat
bahwa apa yang dikatakan Paulus dalam Kis 28:25-27 itu ia kutip dari
Yes 6:8-10. Tetapi dalam Yes 6:8-10 itu dikatakan bahwa itu adalah
'suara Tuhan' kepada nabi Yesaya, sedangkan dalam Kis 28:25-27 itu
Paulus berkata bahwa 'firman itu disampaikan oleh Roh Kudus' dengan
perantaraan nabi Yesaya. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan sendiri!
b) Bandingkan Ibr 3:7-11 dengan Maz 95:7b-11 dan Kel 17:1-7:
Ibr 3:7-11 - "Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus:
'Pada hari ini, jika kamu mendengar suaraNya, janganlah keraskan hatimu
seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek
moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka
melihat perbuatan-perbuatanKu, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya
Aku murka kepada angkatan itu, dan ber-kata: Selalu mereka sesat hati,
dan mereka tidak mengenal jalanKu, sehingga Aku bersumpah dalam murkaKu:
Mereka takkan masuk ke tempat perhentianKu'".
Karena kata-kata dalam Ibr 3:7-11 ini merupakan kata-kata Roh Kudus,
maka kata-kata 'mencobai Aku' berarti 'mencobai Roh Kudus'.
Kalau sekarang kita melihat dalam Maz 95:7b-11, yang hampir-hampir
identik dengan Ibr 3:7-11 tadi, maka bisa kita dapatkan dari Maz 95:8
bahwa itu adalah peristiwa yang terjadi di Masa dan Meriba. Dan peristiwa
Masa dan Meriba itu diceritakan dalam Kel 17:1-7. Sekarang perhatikan
Kel 17:7 yang berbunyi:
"Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel
telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan
mengatakan: 'Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?'".
Jadi disini dipakai istilah 'mencobai TUHAN (YAHWEH)', padahal tadi
dalam Ibr 3:7-11 dikatakan bahwa mereka 'mencobai Roh Kudus'. Ini
menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah TUHAN (YAHWEH)!
c) Bandingkan Ibr 10:15-17 dengan Yer 31:33-34.
Ibr 10:15-17 - "Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi
kesaksian kepada kita, sebab setelah Ia berfirman: 'Inilah perjanjian
yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,' Ia berfirman pula:
'Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam
akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan
mereka.'"
Yer 31:33-34 - "Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan
dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN:
Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati
mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu.
Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan
mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal
Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka
dan tidak lagi mengingat dosa mereka".
Jelas terlihat bahwa Ibr 10:16-17 merupakan kutipan sebagian (tidak
seluruhnya) dari Yer 31:33,34. Tetapi dalam Yer 31 dikatakan
bahwa kata-kata itu diucapkan oleh TUHAN / Yahweh (perhatikan kata-kata
'firman TUHAN' dalam Yer 31:31,32c,34b). Sedangkan dalam Ibr 10:15-17 dikatakan
bahwa itu merupakan 'kesaksian / firman Roh Kudus' (Ibr 10:15b,16b).
Disamping itu, dalam Yer 31 itu, yang mengadakan perjanjian, yang
menaruh Taurat dalam batin umatNya, dan yang mengampuni / tidak mengingat
dosa umatNya, adalah TUHAN / Yahweh sendiri. Sedangkan dalam Ibr 10:15-17,
yang mengadakan perjanjian, yang menaruh hukum dalam hati, dan yang mengampuni
/ tidak mengingat dosa, adalah Roh Kudus.
Juga perlu diperhatikan bahwa Roh Kudus dikatakan 'tidak mengingat dosa'.
Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa.
Semua ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah TUHAN / Yahweh sendiri!
d) Sekarang mari kita melihat pada Kis 5:3-4,9 yang berbunyi sebagai
berikut:
"Tetapi Petrus berkata: 'Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis,
sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap
kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu?
Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai
manusia, tetapi mendustai Allah. ... Kata Petrus: 'Mengapa kamu
berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?'".
Perhatikan bahwa kalau dalam Kis 5:3 Petrus berkata bahwa Ananias
'mendustai Roh Kudus', maka dalam Kis 5:4 Petrus berkata bahwa
Ananias 'mendustai Allah'. Lalu dalam Kis 5:9 Petrus berkata
bahwa mereka 'mencobai Roh Tuhan'. Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa
Roh Kudus adalah Allah!
e) Dalam 1Kor 3:16 Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah 'bait Allah' (= rumah Allah), tetapi anehnya ia melanjutkan dengan kata-kata 'dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu'. Kalau memang tubuh kita adalah bait / rumah Allah, maka itu seharusnya berarti bahwa Allahlah yang tinggal di dalam tubuh kita. Tetapi Paulus mengatakan Roh Allah (= Roh Kudus) yang tinggal di dalam kita.
Dan kalau kita melihat dalam 1Kor 6:19 maka di sana Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah 'bait Roh Kudus'.
Semua ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah Allah!
f) Dengan cara yang sama, kalau kita membandingkan Yes 40:13 dengan
Yes 40:14 maka bisa kita simpulkan bahwa 'Roh TUHAN' dalam Yes 40:13
itu adalah 'TUHAN' dalam Yes 40:14.
2) Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai sifat-sifat Allah seperti:
a) Kekal (Ibr 9:14).
b) Mahaada (Maz 139:7-10).
c) Mahatahu (1Kor 2:10-11 Yes 40:13).
1Kor 2:10-11 yang menunjukkan bahwa Roh Kudus itu tahu apa yang ada dalam diri Allah, jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus itu maha-tahu!
d) Mahakuasa (Mat 12:28).
e) Suci.
Ini terlihat dari sebutan 'kudus', dan juga terlihat dari Ef 4:30
yang menunjukkan bahwa dosa kita mendukakan Roh Kudus.
3) Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus melakukan pekerjaan-pekerjaan ilahi seperti:
a) Penciptaan (Kej 1:2 Ayub 33:4).
b) Melahirbarukan (Yoh 3:5-6 Tit 3:5).
c) Membangkitkan Yesus (Ro 8:11).
4) Nama Roh Kudus ditempatkan dalam posisi yang sejajar dengan nama
Bapa dan Anak, seperti dalam Mat 28:19 dan 2Kor 13:13.
Perlu saudara ingat bahwa dalam Mat 28:19 nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus disejajarkan bukan dalam sembarang peristiwa, tetapi dalam formula
baptisan. Adalah aneh, bahkan tidak masuk akal, kalau Yesus memerintahkan
supaya seseorang dibaptis dalam nama Bapa (yang adalah Allah), Anak (yang
juga adalah Allah), dan Roh Kudus (yang bukan Allah, bahkan bukan pribadi).
Demikian juga dalam 2Kor 13:13 Paulus menyejajarkan Yesus, Allah
(Bapa) dan Roh Kudus, bukan dalam peristiwa sembarangan, tetapi pada saat
ia memberi berkat kepada gereja Korintus.
Karena itu bisa disimpulkan bahwa dalam 2 ayat tersebut, penyejajaran
Bapa, Anak dan Roh Kudus menunjukkan bahwa 3 pribadi itu setingkat! Dan
ini membuktikan bahwa Roh Kudus adalah Allah sendiri!
email us at : gkri_exodus@mailcity.com