Bagaimana menaklukkan Saksi Yehovah ?
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
SAKSI YEHOVAH V
TENTANG SURGA & NERAKA
A) Ajaran Saksi Yehovah tentang tempat sesudah kematian:
1) Hanya 144.000 (hurufiah) orang yang akan masuk surga. Ini mereka
dasarkan atas Wah 7:4-8. Lebih dari itu, mereka juga berpendapat bahwa:
a) Tidak ada orang jaman Perjanjian Lama (termasuk Abraham, Ishak, Yakub)
yang masuk ke surga!
b) Orang-orang Saksi Yehovah sendiri tidak termasuk dalam bilangan
144.000 ini. Jadi mereka yakin bahwa mereka tidak akan masuk surga. Mereka
hanya berharap untuk bisa tetap tinggal di bumi yang telah disempurnakan
(termasuk golongan 2 di bawah ini).
2) Orang-orang yang tidak masuk ke surga akan tetap tinggal di bumi
yang telah disempurnakan, yang mereka sebut dengan istilah Firdaus (Maz
37:9-11 Maz 104:5 Amsal 2:21-22 Yes 35:1 Yes 65:1-dst
Mat 5:5).
3) Orang-orang yang sangat jahat, termasuk kristen dan kafir, akan dilenyapkan
/ dimusnahkan. Inilah yang dimaksudkan dengan 'neraka' atau 'hukuman' oleh
orang Saksi Yehovah!
Jadi, dalam arti yang sesungguhnya, mereka tidak percaya akan adanya
neraka / hukuman kekal. Mereka bahkan menyebut doktrin tentang neraka sebagai
God-dishonoring doctrine / God-defaming doctrine (= doktrin yang
tidak memuliakan Allah / doktrin yang mencemarkan Allah / doktrin yang
memalukan Allah) dan mereka mengatakan bahwa doktrin itu disebarkan oleh
setan untuk menakut-nakuti manusia sehingga mere-ka tidak belajar Kitab
Suci dan menjadi benci kepada Allah.
Bahwa ini memang merupakan ajaran mereka, terbukti dari beberapa kutipan
di bawah ini, yang saya kutip dari buku Saksi Yehovah yang berjudul
'Let God Be True':
B) Bantahan Kristen:
1) Bilangan 144.000 dalam Wah 7:4-8 jelas tidak bisa ditafsirkan
secara hurufiah, tetapi harus ditafsirkan sebagai lambang.
Alasannya:
a) Kitab Wahyu memang merupakan kitab yang penuh dengan lambang.
b) Kontex dimana Wah 7:4-8 itu terletak (yaitu Wah 7:1-8),
memang merupakan bagian yang penuh dengan lambang, misalnya:
c) Kalau bilangan 144.000 itu diartikan secara hurufiah, maka bagian
ini akan bertentangan dengan:
Orang Saksi Yehovah mengatakan bahwa kata Yunani ENOPION TOU
THRONOU yang diterjemahkan 'di hadapan tahta' itu, seha-rusnya artinya
adalah 'kelihatan dari tahta', sehingga mereka me-ngatakan bahwa orang
yang tidak terhitung banyaknya itu bukan-lah orang yang masuk surga, tetapi
orang yang tinggal di bumi yang telah disempurnakan.
Tetapi ini adalah suatu omong kosong belaka karena dalam kamus bahasa
Yunani dikatakan bahwa ENOPION berarti: before (= di hadapan); in
the presence of (= di hadapan); in front of (= di depan). Jadi
kata ENOPION itu memang berarti 'di hadapan', bukannya 'kelihatan dari'.
Perhatikan juga terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris di bawah ini tentang Wah 7:9 ini:
KJV/RSV/NASB: before the throne and before the Lamb (= di hadapan tahta dan di hadapan Anak Domba).
NIV: before the throne and in front of the Lamb (= di hadapan
tahta dan di depan Anak Domba).
Catatan:
Kata bahasa Yunani yang oleh NIV diterjemahkan 'in front of /
di depan' itu juga adalah ENOPION.
Selanjutnya, kalau mereka mengatakan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub
tidak termasuk dalam bilangan 144.000 orang yang akan masuk surga, mereka
jelas bertentangan dengan Mat 8:11, yang jelas menun-jukkan bahwa
Abraham, Ishak dan Yakub ada di surga, dan juga dengan Luk 16:22-23,
yang jelas menunjukkan bahwa Abraham itu ada di surga. Dan kalau orang-orang
suci jaman Perjanjian Lama semuanya tidak masuk surga, lalu bagaimana dengan
Elia dan Henokh, yang tidak meng-alami kematian tetapi diangkat ke surga
(Kej 5:24 2Raja-raja 2:1,3,5,11)?
2) 2Pet 3:10-13 dan Wah 21:1 mengatakan bahwa bumi akan dihancurkan
sehingga tidak ada lagi. Jadi, tidak mungkin orang akan tinggal di bumi
ini setelah kematian.
Lalu, bagaimana kita menafsirkan Mat 5:5 yang dijadikan dasar oleh
orang-orang Saksi Yehovah? Mari kita melihat pembahasan ayat ini
di bawah ini.
Catatan:
Hanya ini ayat dasar mereka yang saya bahas, karena ayat dasar yang
lain sama sekali tidak kuat.
Mat 5:5 berkata: "Berbahagialah orang yang lemah lembut karena
mereka akan memiliki bumi".
Ada beberapa kemungkinan untuk menafsirkan ayat ini:
a) Orang Kristen memang memiliki bumi dalam arti tertentu.
"They may posses only a small portion of this earth or of
earthly goods, but a small portion with God's blessing resting upon it
is more than the greatest riches without God's blessing" (= mereka
mungkin hanya memiliki sebagian kecil dari bumi / hal-hal duniawi, tetapi
sebagian kecil dengan berkat Allah di atasnya adalah lebih banyak dari
kekayaan terbesar tanpa berkat Allah).
b) Yang dimaksud dengan 'bumi' dalam Mat 5:5 adalah 'langit dan
bumi yang baru', yaitu surga (Wahyu 21:1).
c) 'Memiliki bumi' berarti 'diberkati oleh Tuhan'.
Dari mana bisa ditafsirkan seperti ini? Kata bahasa Yunani yang diterjemahkan 'bumi' itu adalah GE. Kata ini mempunyai bermacam-macam arti yaitu: earth (= bumi), land (= tanah), country (= negara / negeri), region (= daerah), soil (= tanah), ground (= tanah). Jadi, sekalipun bisa diterjemahkan 'bumi', tetapi bisa juga diterjemahkan 'tanah / negeri'.
Tuhan berjanji untuk memberikan tanah Kanaan kepada Abraham (Kej 12:1-3,7). Selama ratusan tahun janji itu diulang-ulang kepada bangsa Israel. Akhirnya kata-kata 'memiliki tanah (Kanaan)' menjadi suatu ungkapan yang artinya 'menerima berkat Tuhan' atau 'diberkati oleh Tuhan'.
Kalau kita membandingkan dengan Maz 37:11,22a,29,34 maka jelas
terlihat bahwa 'memiliki bumi' memang bisa diartikan 'diberkati oleh Tuhan'.
3) Terhadap ajaran Saksi Yehovah yang mengatakan bahwa orang
berdosa (termasuk orang kristen) akan dimusnahkan, maka bisa kita menjawab
/ menyerang sebagai berikut:
a) Manusia diciptakan oleh Allah sebagai gambar dan rupa Allah (Kej
1:26-27). Karena itu manusia mewarisi sifat kekal dari Allah, sekalipun
tidak secara sempurna. Manusia memang tidak kekal dalam arti manusia ada
awalnya. Jadi ada saat dimana manusia tidak ada. Tetapi sekali manusia
itu ada, ia akan ada terus (tidak bisa musnah). Kalau manusia itu mati,
ia hanya pindah tempat, atau ke surga, atau ke neraka. Tetapi ia akan tetap
ada! Ini jelas merupakan ajaran dari seluruh Kitab Suci (Luk 16:19-31
Yoh 5:28-29 dsb).
Yoh 5:28-29 berbunyi: "Janganlah kamu heran akan hal itu,
sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar
suaraNya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk
hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit
untuk dihukum".
Ayat ini jelas bertentangan dengan ajaran Saksi Yehovah tentang
pemusnahan orang jahat, karena ayat ini berkata bahwa orang jahat yang
sudah dalam kuburan itu akan bangkit untuk dihukum!
Karena itu, dalam Kitab Suci, kata 'mati' atau 'binasa', kalau ditujukan
kepada manusia, tidak pernah berarti 'musnah'!
b) Allah memang kasih, tetapi Ia tetap menghukum manusia yang berdosa
karena:
Nahum 1:3a berbunyi: "TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah".
Adalah sesuatu yang lucu kalau orang Saksi Yehovah justru menganggap
doktrin tentang neraka justru menunjukkan bahwa Allah itu tidak adil (lihat
kutipan dari buku 'Let God Be True' di atas), karena adanya neraka
sebetulnya justru menunjukkan keadilan Allah (Ro 2:5 2Tes 1:6-9).
Di dalam dunia ini jelas ada banyak dosa yang tidak dihukum, juga ada orang
benar yang ditindas dan orang jahat yang justru hidup enak. Kalau nanti
ternyata neraka itu tidak ada, maka Allah benar-benar tidak adil, atau
bahkan tidak ada!
Ada juga di antara orang-orang Saksi Yehovah yang berpendapat bahwa penghukuman kekal di neraka ini tidak adil, karena manusia berbuat dosa hanya 'sebentar', tetapi Allah menghukum manusia berdosa itu selama-lamanya.
Terhadap serangan ini perlu kita ketahui bahwa adil atau tidaknya seorang
hakim dalam menjatuhkan hukuman:
Coba bayangkan, kalau saya membunuh orang yang saudara cintai, maka
saya melakukan hal itu mungkin dalam waktu kurang dari 1 menit. Apakah
saudara lalu merasa adil kalau hakim ternyata menghukum saya untuk masuk
penjara selama 1 menit?
Allah juga mempunyai Undang-undang, yaitu Firman Tuhan / Kitab Suci.
Dan dalam Undang-undangNya itu, Allah sudah mengatakan bahwa kalau orang
berbuat dosa dan tidak mau bertobat, maka hukumannya adalah masuk neraka
selama-lamanya. Karena itu kalau Allah akhirnya melaksanakan Undang-undang
itu dan menjatuhkan hukuman kekal di neraka, Ia justru bertindak adil!
Jadi, adanya neraka bukannya menunjukkan Allah tidak adil, tetapi sebaliknya
justru menunjukkan keadilan Allah!
c) Bahwa Kitab Suci secara jelas mengajarkan adanya neraka / hukuman
kekal. Ini terlihat dari:
Dalam Kitab Suci Indonesia biasanya kedua kata ini diterjemahkan dengan
istilah 'alam maut' atau 'dunia orang mati'.
Kata SHEOL / HADES memang tidak selalu mempunyai arti yang sama.
Misalnya: Maz 89:49 Hos 13:14 Kis 2:27.
Perhatikan bahwa semua ayat-ayat ini merupakan ayat-ayat yang memberikan ancaman kepada orang berdosa. Kalau dalam ayat-ayat ini SHEOL / HADES diartikan sebagai 'tempat netral' kemana setiap orang akan pergi setelah mati, maka ayat-ayat itu kehilangan ancamannya! Jadi, dalam ayat-ayat ini SHEOL / HADES harus diartikan sebagai 'neraka'!
Bahwa SHEOL / HADES sering harus diartikan sebagai 'neraka' juga terlihat dari fakta bahwa Kitab Suci sering mengkontraskan SHEOL / HADES itu dengan surga (Ayub 11:8 Maz 139:8 Amos 9:2 Mat 11:23).
Ini penting kita ketahui karena orang Saksi Yehovah, yang karena
ketidak-percayaan mereka akan adanya neraka, lalu mengatakan bahwa SHEOL
/ HADES selalu berarti 'ku-buran'.
"Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis
tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu
diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan".
Bagian yang saya garisbawahi itu hanya ada artinya kalau ada hukuman
kekal / siksaan kekal yang luar biasa hebatnya di neraka yang menantikan
Yudas Iskariot! Kalau ternyata Yudas Iskariot itu hanya dimusnahkan begitu
saja, maka kata-kata Yesus ini meru-pakan omong kosong belaka!
Tetapi semua ayat ini tidak akan ada artinya kalau ternyata nanti orang
berdosa hanya dimusnahkan, karena pemusnahan bukan hanya tidak menunjukkan
perbedaan tingkat hukuman, tetapi bahkan tidak menunjukkan hukuman apa-apa!
Contoh:
Mat 3:12b - "... debu jerami itu akan dibakarnya dengan
api yang tidak terpadamkan".
Mat 8:12 - "... akan dicampakkan ke dalam kegelapan
yang paling gelap, disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi".
Mat 13:42 - "Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur
api; disanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi".
Mat 13:50 - "lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur
api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi".
Mat 22:13b - "... dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi".
Mat 25:41 - "Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang
ter-kutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk
Iblis dan malaikat-malaikatnya".
Mat 25:46 - "Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan
yang kekal, ...".
Mark 9:43-48 - "Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, peng-gallah,
karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari
pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam
api yang tak terpadamkan; [di tempat itu ulatnya tidak akan mati,
dan apinya tidak akan padam.] Dan jika kakimu menyesatkan engkau,
penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang,
dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka;
[di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan
padam.] Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih
baik eng-kau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada
dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, dimana ulat-ulat
bangkai tidak mati dan api tidak padam".
Catatan:
Perhatikan bahwa sekalipun Mark 9:44,46 ada dalam tanda ku-rung,
yang menunjukkan bahwa ayat-ayat itu diperdebatkan keasliannya, tetapi
Mark 9:48 tidak ada dalam tanda kurung. Bandingkan juga dengan Yes 66:24.
Luk 16:23-25 - "... sementara ia menderita sengsara
di alam maut ... aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. ...
Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita".
Yudas 7 - "... telah menanggung siksaan api kekal
sebagai peringatan kepada semua orang".
Wah 14:11 - "Maka asap api yang menyiksa mereka
itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka
tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang
serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda nama-nya".
Wah 19:20 - "Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama
dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya,
dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari
binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan
hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang".
Wah 20:10 - "dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan
ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi
palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya".
Wah 21:8 - "Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang
tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh
api dan belerang; inilah kematian yang kedua".
Dari ayat-ayat di atas ini bisalah disimpulkan bahwa Kitab Suci menggambarkan
bahwa:
Ini ditunjukkan oleh macam-macam hal:
Sekalipun semua ini hanya lambang, tetapi kalau lambang-nya menyakitkan
dan mengerikan, sudah barang tentu aslinya lebih menyakitkan dan lebih
mengerikan lagi.
Catatan:
Analoginya, pada waktu Kitab Suci menggambarkan surga, digunakan lambang-lambang
yang indah (Wah 21:11-21). Ini pasti menunjukkan bahwa aslinya pasti
lebih indah lagi.
Ini jelas bertentangan dengan ajaran Saksi Yehovah yang mengatakan
orang jahat akan dimusnahkan, berarti tidak akan mengalami hukuman / penderitaan
/ siksaan.
Ini ditunjukkan oleh kata-kata:
Ini tentu lagi-lagi bertentangan dengan ajaran Saksi Yehovah,
karena kalau memang orang jahat dimusnahkan, untuk apa Kitab Suci menggambarkan
bahwa hukuman itu berlangsung selama-lamanya? Apa gunanya api yang tidak
akan padam, ulat yang tidak bisa mati, siksaan kekal,
siksaan siang malam tidak henti-hentinya, dsb, kalau toh orang jahat
itu dimusnah-kan?
Seorang ahli theologia Reformed yang bernama William G.T. Shedd berkata:
"Had Christ intended to teach that future punishment is remedial
and temporary, he would have compared it to a dying worm, and not to an
undying worm; to a fire that is quenched, and not to an unquenchable fire"
(= Andaikata Kristus bermaksud untuk meng-ajar bahwa hukuman yang akan
datang itu bersifat memperbaiki dan sementara, Ia akan membandingkannya
dengan ulat yang bisa mati, dan bukannya dengan ulat yang tidak bisa mati;
de-ngan api yang bisa padam, dan bukannya dengan api yang tidak dapat dipadamkan).
d) Wah 19:20 secara jelas mengatakan bahwa orang-orang jahat itu
'dilemparkan hidup-hidup' ke dalam lautan api itu! Kalau memang
dimusnahkan, bagaimana bisa dilemparkan hidup-hidup?
e) Agama / kepercayaan yang tidak mempercayai hukuman kekal / neraka, tidak mungkin bisa memotivasi orang untuk bertobat dari dosa. Kalau memang tidak ada hukuman kekal setelah kematian maka lebih baik sekarang kita bersenang-senang dalam dosa. Toh paling-paling nanti kita dimusnahkan.
Bandingkan dengan 1Kor 15:32b dimana Paulus berkata sebagai berikut: "Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka 'marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati'".
Jelas dari ayat ini bahwa Paulus sendiripun setuju bahwa seandainya
tidak ada kebangkitan orang mati, dan dengan demikian juga tidak ada hukuman,
maka sebaiknya kita bersenang-senang dalam dosa, mumpung kita masih
hidup!
f) Kita juga bisa menyerang mereka dalam hal ini dengan berkata sebagai
berikut:
"Ajaran Saksi Yehovah tidak sama, dan bahkan bertentangan,
dengan ajaran Kristen. Sekarang ada 2 kemungkinan: Saksi Yehovah
yang benar, atau Kristen yang benar. Kalau Saksi Yehovah yang benar,
maka orang Saksi Yehovah hanya tinggal di bumi yang sudah
disempurnakan, sedangkan orang kristen hanya dimusnahkan. Tetapi
sebaliknya, kalau Kristen yang benar, maka orang kristen akan masuk surga,
sedangkan orang Saksi Yehovah akan masuk neraka untuk disiksa selama-lamanya.
Dengan melihat pada 2 kemungkinan ini, orang yang punya akal sehat pasti
akan memilih Kristen dari pada Saksi Yehovah!"
Catatan:
Dari semua doktrin Saksi Yehovah, saya berpendapat bahwa ketidak-percayaan
mereka tentang neraka merupakan bagian yang paling lemah (paling lemah
dasar Kitab Sucinya / argumentasinya). Dan karena ini merupakan titik lemah
mereka, maka pada waktu saudara berdebat / ber-diskusi dengan orang Saksi
Yehovah, sebaiknya saudara mulai menye-rangnya pada titik lemah ini,
dan sesudah itu baru menyerangnya pada doktrin-doktrin yang lain.
email us at : gkri_exodus@mailcity.com