Bagaimana menaklukkan
dan membongkar fitnah/dusta/kepalsuan
Saksi-saksi palsu Yehuwa?
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
Sebetulnya bukan dari semula gerakan ini / orang-orangnya
dinamakan ‘Saksi Yehuwa’ / ‘Saksi-Saksi Yehuwa’. Mula-mula mereka sekedar menamakan diri sebagai ‘Siswa-Siswa Alkitab’. Nama ‘Saksi
Yehuwa’ / ‘Saksi-Saksi Yehuwa’ ini baru muncul pada tahun 1931, yaitu pada jaman Joseph
Franklin Rutherford (pemimpin kedua dari Saksi Yehuwa, pengganti dari Charles
Taze Russell).
Nama ini diambil dari / didasarkan pada Yes 43:10-12 - “(10) ‘Kamu inilah saksi-saksiKu,’ demikianlah
firman TUHAN, ‘dan hambaKu yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya
kepadaKu dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah
dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. (11) Aku, Akulah TUHAN dan tidak
ada juruselamat selain dari padaKu. (12) Akulah yang memberitahukan,
menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah
saksi-saksiKu,’ demikianlah firman TUHAN,’ dan Akulah Allah”.
Perlu saudara ketahui bahwa dalam
Perjanjian Lama, ada 2 macam kata ‘Tuhan’. Kata ‘Tuhan’ (hanya huruf pertamanya yang
menggunakan huruf besar) diterjemahkan dari kata Ibrani ADONAY, sedangkan
kata ‘TUHAN’ (semua
menggunakan huruf besar) diterjemahkan dari kata Ibrani YHWH / YAHWEH. Tetapi
Saksi-Saksi Yehuwa menyebutnya ‘Jehovah’ (dalam bahasa Inggris) / ‘YEHUWA’ (dalam
bahasa Indonesia).
Dan yang dipakai dalam
Yes 43:10,11,12 ini adalah kata ‘TUHAN’ (semua menggunakan huruf
besar). Dari situ akhirnya muncul nama:
·
‘Saksi Yehuwa’ (untuk gerakannya).
·
‘Saksi-Saksi Yehuwa’ (untuk orang-orangnya). Dalam
bahasa Inggris digunakan istilah ‘Jehovah’s Witnesses’ untuk
orang-orang yang mengikuti gerakan ini.
Mereka biasanya
menyebut dirinya sendiri ‘Witness’ / ‘Saksi’.
Jangan ‘silau’ karena
nama yang begitu megah yang mereka gunakan, karena sebagaimana ada Injil yang
benar dan Injil yang berbeda / yang lain (Gal 1:6-9 2Kor 11:4), ada Yesus yang benar dan
Yesus yang lain (2Kor 11:4), ada Roh (Kudus) dan Roh yang lain
(2Kor 11:4), maka jelas bahwa ada Saksi yang benar dan Saksi-Saksi yang
palsu!
·
Charles Taze
Russell dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1852 di Pennsylvania, Amerika
Serikat.
Dalam mempelajari suatu ajaran sesat,
tahun dimulainya ajaran sesat itu merupakan sesuatu yang sangat penting. Memang
ada ajaran Saksi Yehuwa yang diambil dari Arianisme, yang sudah ada pada abad
keempat Masehi, dan ada juga ajaran mereka yang diambil dari gereja Advent,
yang sudah ada sebelum saat ini. Tetapi juga ada ajaran-ajaran yang merupakan
ciri khas ajaran mereka (seperti larangan transfusi darah, 144.000 orang saja
yang masuk surga, dsb). Kalau ajaran itu memang merupakan ajaran yang berasal
dari Kitab Suci, merupakan sesuatu yang mustahil bahwa dalam sepanjang 18 abad
tidak ada orang yang bisa menemukannya!
Karena itu hati-hatilah dengan setiap
ajaran / praktek, yang selama puluhan abad tidak pernah ada dalam sejarah
gereja, tetapi tahu-tahu muncul, dan diclaim sebagai ajaran dari Allah /
Kitab Suci!
·
Russell
berasal dari gereja Presbyterian, dan pada usia muda ia mempunyai rasa takut
yang hebat tentang neraka, dan sering memperingatkan orang-orang tentang api
neraka.
·
Seorang
penulis di internet mengatakan bahwa pada tahun 1868, pada saat Russell berusia
16 tahun, ia sudah ‘kehilangan iman’. Ia sudah mulai meragukan, bukan hanya
credo-credo / pengakuan-pengakuan iman dan doktrin-doktrin dari gereja, tetapi
juga Allah dan Alkitab sendiri. Ini menunjukkan bahwa ia sebetulnya bukan
murtad, tetapi memang tidak pernah betul-betul beriman.
·
pada usia
17 tahun Russell terlibat dalam suatu diskusi panjang dengan seseorang yang
tidak mempercayai neraka, dan ia menjadi yakin bahwa orang itu benar (Fritz
Ridenour, ‘So What’s the Difference’, hal 106). Ia lalu menolak doktrin
tentang neraka / hukuman kekal, karena ia menganggap bahwa Allah yang maha
kasih itu tidak mungkin akan membuang orang ke dalam neraka untuk disiksa
sampai selama-lamanya. Pengertian / penyorotan yang tidak seimbang tentang
kasih dan keadilan Allah, dimana ia terlalu menyoroti kasih Allah dan mengorbankan
/ mengabaikan keadilan Allah, menyebabkan ia sesat.
Sebetulnya Russell bukan hanya
keberatan terhadap doktrin tentang neraka, tetapi terhadap doktrin tentang
Predestinasi, khususnya tentang Reprobation (= Penetapan binasa).
·
Pada
tahun 1870, pada usia 18 tahun, Russell membentuk suatu ‘Bible Class’ (= Kelas Alkitab), dan pada tahun
1876 ia diangkat menjadi pendeta oleh grup itu.
·
Pada
tahun 1879, Russell mulai menerbitkan majalah yang dinamakan ‘The Herald of
the Morning’,
yang akhirnya menjadi ‘The Watchtower’ / ‘Menara
Pengawal’, yang
merupakan majalah yang paling terkenal dari Saksi Yehuwa.
Seorang
penulis di internet mengatakan bahwa sebetulnya bukan Russell yang memulai
penerbitan majalah tersebut. Ia mengambil alih majalah tersebut dari tangan
orang-orang Advent, pada saat majalah itu bangkrut.
·
Russell
menulis buku yang berjudul ‘Studies In the
Scriptures’ (= Pelajaran-pelajaran dalam Kitab Suci), yang terdiri dari 7 volume. 6 volume
diterbitkan dalam masa hidupnya, tetapi volume ke 7nya diedit dari tulisan-tulisannya
dan diterbitkan setelah kematiannya pada tahun 1917 (ia mati pada tahun 1916).
·
Russell
mempunyai kehidupan yang brengsek, antara lain:
¨
menjual ‘gandum ajaib’, yang jelas merupakan suatu
penipuan.
¨
perzinahan, sehingga dicerai oleh istrinya.
¨
berdusta bahwa ia melakukan pelayanan-pelayanan /
khotbah-khotbah yang sebetulnya tidak pernah ia lakukan (Walter Martin, ‘The
Kingdom of the Cults’, hal 41-42). Ini dituduhkan oleh ‘The
Brooklyn Daily Eagle’, hal 18, tanggal 19 Februari 1912, dengan judul ‘Pastor
Russell’s Imaginary Sermons’ (= Khotbah-khotbah khayalan Pendeta
Russell).
¨
sumpah palsu dalam pengadilan. Ia mengaku mengerti
bahasa Ibrani, Yunani dan Latin, padahal akhirnya terbukti ia sama sekali tidak
mengerti bahasa-bahasa itu, dan bahkan tidak mengetahui alfabet bahasa Yunani.
‘Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa’: “kehidupan
pribadi Pdt. Russell tidak cocok dengan ajarannya sendiri. Ny. Russell pernah
menuntut suaminya untuk diceraikan karena hubungannya dengan seorang wanita
bernama Rose Ball. Ia menyangkal tuduhan itu dan baru mengaku ketika sudah
terjepit. Istrinya tidak diperkenankan bercerai atas dasar perzinahan, tetapi
boleh atas dasar ‘keangkuhan’ dan ‘tindakan sewenang-wenang’ dari pihak sang
suami, yang menjadikan hidup sang istri tak tertahankan. Setelah peristiwa
perceraian itu, sekali lagi Pdt. Russell ditangkap karena ia memindahkan hak
milik harta bendanya kepada perseroan-perseroan dan lembaga-lembaga yang
dikuasainya secara mutlak. Hal itu dilakukannya supaya dapat menghindarkan diri
daripada membayar uang penyelesaian cerai kepada istrinya. Sebuah surat kabar
di kota New York pernah menuduh bahwa Pdt. Russell menjual ‘gandum ajaib’
seharga kira-kira empat kali lipat harga pasaran. Ketika ia dibawa ke
pengadilan, ia mengakui bahwa dakwaan itu mengandung unsur-unsur kebenaran.
Pada tahun 1912, seorang pendeta gereja Baptis bangsa Kanada menerbitkan sebuah
surat selebaran yang menyerang ajaran-ajaran C. T. Russell. Russell lalu menuntut
pendeta Baptis tersebut, tapi hakim akhirnya membenarkan isi dan makna terbitan
itu. Dalam rangka kasus itu, ada tanya jawab yang cukup menarik, antara seorang
advokat dan Pdt. Russell. Yang berikut ini adakah kutipan secara harfiah dari
tarikh pengadilan:
Advokat: Tahukah bapak abjad bahasa Yunani?
Russell: Tentu saja.
Advokat: Apakah bapak dapat menyebutkan nama
huruf-huruf dalam bahasa Yunani, jika dilihat?
Russell: Sebagian; mungkin saya keliru sekali-sekali.
Advokat: Maukah bapak menyebutkan nama huruf-huruf di
sini, dalam Kitab Perjanjian Baru bahasa asli ini, di sebelah atas halaman 447?
Russell: Umm ... mungkin tak dapat.
Advokat: Bapak tidak tahu huruf-huruf apakah ini?
Lihat lagi; apakah pasti tidak tahu?
Russell: Cara saya ... (Hakim tak mengizinkan dia
meneruskan kalimat itu.)
Advokat: Apakah bapak mengetahui bahasa Yunani?
Russell: Tidak.” - hal 13-14.
Catatan:
*
Rose Ball
sebetulnya belum pantas disebut ‘seorang
wanita’, karena menurut
seorang penulis di internet pada saat itu usianya baru 10 tahun. Penulis di
internet tentang hal ini menganggap ini bukan sekedar sebagai perzinahan,
tetapi sebagai ‘child sexual abuse’ (= penyalahgunaan sexual terhadap anak).
*
Walter
Martin mengaku mempunyai transkrip pengadilan tentang persoalan perzinahan ini.
*
Seorang
penulis di internet memberikan transkrip itu.
Salah satu bagian yang merupakan
pengakuan dari Rose Ball yang ia berikan kepada istri Russell, yang lalu
disampaikan ke pengadilan berbunyi sebagai berikut:
“he puts his arms around her and kissed her. ... and he
called her his little wife, but she said ‘I am not your wife.’ and he said ‘I
will call you daughter, and a daughter has nearly all the privileges of a
wife.’ ... Rose has told me, that you have been in the habit of hugging and
kissing her and having her sit on your knee and fondling each other, and she
tells me you bid her under no account to tell me, but she couldn’t keep it any
longer” [= ia merangkulnya dan
menciumnya. ... dan ia menyebutnya istri kecilnya, tetapi ia berkata ‘Aku bukan
istrimu.’ dan ia berkata ‘Aku akan menyebutmu putri / anak perempuan, dan
seorang anak perempuan mempunyai hak-hak yang hampir sama dengan seorang
istri.’ ... Rose telah memberi tahu saya, bahwa engkau telah biasa memeluk dan
menciumnya dan mendudukkannya pada lututmu dan saling membelai, dan ia memberi
tahu saya bahwa engkau memintanya untuk bagaimanapun juga tidak memberi tahu
saya, tetapi ia tidak bisa menahannya lebih lama lagi] - internet.
Sebetulnya saya tidak terlalu senang
mempelajari dan mengajarkan / menuliskan tentang kehidupan brengsek dari
Russell. Tetapi saya tetap mengajarkan dan menuliskannya. Mengapa? Karena
Saksi-Saksi Yehuwa sering membanggakan kesalehan mereka, dan juga memberikan
bermacam-macam tuduhan / fitnahan tentang kejahatan orang-orang kristen. Dengan
mengetahui kebrengsekan dalam Saksi-Saksi Yehuwa maka hal-hal ini bisa kita
gunakan untuk melakukan serangan balik.
Kehidupan Russell yang brengsek ini
membuat ada Saksi-Saksi Yehuwa tidak mau disangkut-pautkan dengan Russell
ataupun disebut sebagai pengikut ajaran Russell / Russellisme (‘Bagaimana
Menghadapi Saksi Yehuwa’, hal 14), sekalipun tidak dapat disangkal bahwa
Russell adalah pendiri Saksi Yehuwa,
dan sampai sekarang banyak sekali ajaran Russell yang tetap dipercayai dan
diajarkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.
*
“Russell took every
opportunity to make money, and legal clashes were frequent as a result” (= Russell menggunakan setiap
kesempatan untuk mendapatkan uang, dan sebagai akibatnya sering terjadi
bentrokan hukum / pengadilan) - ‘The Kingdom of the Cults’,
hal 45.
*
“... despite his
protestations about earthly governments and laws being organizations of the
devil, he was always the first to claim their protection when it was
convenient for him to do so” (= ... sekalipun ia memberikan protes tentang
pemerintah-pemerintah dan hukum-hukum duniawi sebagai organisasi-organisasi
dari setan, ia selalu adalah yang pertama-tama menuntut perlindungan mereka
pada waktu itu merupakan sesuatu yang menyenangkan baginya untuk melakukannya) - ‘The
Kingdom of the Cults’, hal 42.
Tetapi Russell bukan satu-satunya yang
cepat dalam menggunakan jasa pengadilan. Saksi-Saksi Yehuwa jaman sekarang juga
melakukannya. Mereka menuntut dokter-dokter dan rumah-rumah sakit yang
memberikan tranfusi ‘secara paksa’ kepada Saksi-Saksi Yehuwa. (‘Saksi-Saksi
Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah’, hal 185-186).
Encyclopedia Britannica 2000: “The Witnesses ... oppose blood transfusions on a
scriptural basis, and have won many cases in the U.S. courts establishing their
right to speak and to witness in accordance with their belief” (= Saksi-Saksi ... menentang transfusi darah berdasarkan Kitab Suci,
dan telah memenangkan banyak kasus di pengadilan Amerika Serikat untuk
menegakkan hak mereka untuk berbicara dan untuk bersaksi sesuai dengan
kepercayaan mereka).
Sebagai suatu perbandingan, kalau kita
menganggap bahwa seorang dukun menggunakan kuasa gelap / setan, maka sekalipun
kita harus sakit atau mati, kita tetap tidak boleh meminta jasa dari dukun
tersebut. Tetapi Saksi-Saksi Yehuwa ini, sekalipun menganggap pemerintah /
pengadilan itu dari setan, tetap meminta jasa mereka pada saat mereka
membutuhkan. Ini menunjukkan betapa tidak konsistennya orang-orang sesat ini!
Ada 2 versi tentang cara Russell meramal,
yaitu:
*
Dr. Kurt
Koch mengatakan bahwa Russell mempercayai bahwa Adam dan Hawa diciptakan pada
tahun 4126 S. M., dan ia lalu menambahkan ini dengan 6000 tahun (mungkin dari 6
hari penciptaan, dan 2Pet 3:8 dimana 1 hari sama dengan 1000 tahun)
sehingga ia mendapatkan tahun 1874. Pada waktu ramalam ini gagal, ia lalu
menambahkan dengan bilangan 40, yang ia anggap sebagai masa pencobaan umat
Allah, sehingga ia mendapatkan bilangan 1914 (Kurt Koch, ‘Occult ABC’, hal
108).
*
Tetapi
menurut suatu tulisan di internet, Russell mendapatkan bilangan 1874 dari
ukuran bagian dalam dari suatu piramid di Mesir, yang menurut dia mengandung
rahasia nubuatan yang diketahui hanya oleh dia. Ada 2 bagian yang diukur,
bagian yang pertama ukurannya 1542 inci, dan dianggap menyimbolkan tahun 1542
S. M., dan bagian yang kedua ukurannya 3416 inci, dan ini dianggap menyimbolkan
3416 tahun. Lalu 1542 S. M. + 3426 tahun = 1874 M.
Setelah nubuat ini gagal, maka buku
dimana ia menuliskan hal ini, diubah. Bilangan 3416 inci berubah menjadi 3457
inci, yang menyimbolkan 3457 tahun. Dan lalu dihasilkan tahun 1915, atau akhir
dari tahun 1914.
Penulis di internet itu lalu mengatakan
bahwa piramidnya Russell bertumbuh 41 inci dalam waktu 19 tahun (selisih tahun
penerbitan kedua buku tersebut).
Untuk menutupi kesalahannya / kegagalan
nubuatnya, ia lalu mengatakan bahwa pada tahun 1914 itu Yesus memang sudah
datang keduakalinya, tetapi Ia datang secara rohani, sehingga tidak terlihat!
Kegagalan nubuatnya hampir memunahkan
gerakan ini.
‘Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa’: “Ketika
ramalan ini ternyata meleset, gerakan itu hampir punah. Jumlah peredaran
terbitan-terbitan mereka berkurang dari 71 juta eksemplar dalam tahun 1914
menjadi 30 juta dalam tahun 1916” - hal 15.
Tetapi gerakan Russell ini tetap tidak
punah.
Encyclopedia Britannica 2000: “Russell’s
movement survived the embarrassment caused by the apparent failure of his
apocalyptic prediction, as well as the problems caused by his separation from
his wife and numerous lawsuits” (= Gerakan Russell tetap bertahan hidup terhadap rasa malu yang disebabkan
oleh kegagalan yang nyata dari ramalan apokaliptiknya, maupun terhadap
problem-problem yang disebabkan oleh perpisahannya dengan istrinya dan banyak
tuntutan hukum).
·
Ia mati
pada tanggal 31 Oktober 1916 dan saya yakin bahwa pergi ke neraka yang tidak
dipercayainya. Perhatikan bahwa setelah ramalannya meleset untuk keduakalinya,
Tuhan memberikan ia waktu 2 tahun untuk bertobat, tetapi ia tidak bertobat.
Sekarang ia pasti ‘sudah bertobat’ dari kepercayaan sesat itu, tetapi sayang
sudah terlambat.
Jangan meniru Russell yang ‘terlambat
bertobat’ itu. Kalau saudara belum pernah bertobat / percaya kepada Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, datanglah kepada Dia sekarang juga, dan
terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara. Setiap saudara adalah
orang berdosa, dan karena itu setiap saudara membutuhkan Yesus sebagai
Juruselamat saudara. Tanpa Yesus sebagai Juruselamat saudara, saudara akan
masuk ke neraka selama-lamanya!
‘Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa’: “Dan
dalam tahun 1916 itu juga Charles Taze Russell meninggal. Meski kecewa dan
bingung atas kegagalan ramalannya, ia masih tetap bergiat. Ia meninggal pada
waktu naik kereta api, sedang bepergian untuk menyebarkan doktrin-doktrinnya” - hal 15.
Seorang penulis di internet mengatakan:
“By the time of his death, Charles Taze Russell had
travelled more than a million miles dan preached more than 30,000 sermons. He
had authored works totaling some 50,000 printed pages, and nearly 20,000,000
copies of his books and booklets had been sold” (= Pada saat kematiannya, Charles Taze Russell telah
menempuh lebih dari satu juta mil dan mengkhotbahkan lebih dari 30.000 khotbah.
Ia telah mengarang sekitar 50.000 halaman cetak, dan hampir 20 juta buku dan
buku tipisnya telah terjual).
Renungkan: bagaimana kalau giatnya saudara dalam
melayani Tuhan dibandingkan dengan giatnya orang sesat ini?
·
Joseph
Franklin Rutherford dilahirkan pada tahun 1869 di Missouri, Amerika Serikat.
·
Setelah
tamat Perguruan Tinggi, ia belajar pada seorang Sarjana Hukum yang terkenal, lalu
ia menjadi penulis pengadilan, pengacara, dan akhirnya menjadi hakim. Pada
waktu Russell berulangkali masuk ke pengadilan, Joseph Franklin Rutherford
inilah yang menjadi pengacara yang membela Russell.
·
Pada
tahun 1894, ia membeli tiga buah buku Russell, yang menjadikannya seorang Saksi
Yehuwa. Ini menunjukkan effektifnya literatur Saksi Yehuwa!
·
Pada
tahun 1904, ia dan istrinya membaktikan diri pada gerakan Russell.
·
Pada
tahun 1916, 2 bulan setelah kematian Russell, ia menggantikannya menjadi pemimpin
Saksi Yehuwa.
‘Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa’: “Masa
itu adalah masa yang gelap bagi gerakannya. Banyak anggotanya yang mundur
setelah gagalnya ramalan hari kiamat pada tahun 1914 itu, serta meninggalnya
orang yang telah meramalkannya” - hal 16.
·
Dalam
suasana tegang selama Perang Dunia I, ia dan beberapa rekannya masuk penjara
karena menolak untuk memberi hormat kepada bendera dan wajib militer. Tetapi ia
lalu dibebaskan pada tahun 1919 (‘Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa’, hal 16).
·
Rutherford
dan Saksi-Saksi Yehuwa di bawah pimpinannya tidak belajar dari kesalahan
Charles Taze Russell, dalam memberikan nubuat-nubuat yang ternyata juga gagal.
Dalam buku ‘Saksi-Saksi Yehuwa
Pemberita Kerajaan Allah’, hal 163, dikatakan:
“dari tahun 1918 terus sampai tahun 1925, mereka
mengumumkan, ‘Jutaan orang yang sekarang hidup tidak akan pernah mati.’”.
Seorang penulis di internet mengatakan
bahwa ia juga menubuatkan bahwa pada tahun 1925 Abraham, Ishak dan Yakub akan
dibangkitkan untuk memerintah sebagai pangeran-pangeran atas seluruh bumi.
Tentu saja nubuat ini gagal, tetapi bagusnya, setelah nubuat itu gagal,
Rutherford berkata:
“I made an ass of myself” (= Aku telah membuat diriku sendiri seekor keledai) - dikutip dari majalah ‘The
Watchtower’, 1 Oktober, 1984, hal 24.
Seorang penulis di internet menuliskan
181 nubuat salah / palsu (total 24 halaman) dalam kalangan Saksi Yehuwa mulai
dari tahun 1877 sampai tahun 1995. Ia menyebutkan bunyi nubuatnya, tahun
dikeluarkan nubuat itu, dan dari buku apa ia mengambil nubuat itu.
Bdk. Ul 18:20-22 - “(20) Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk
mengucapkan demi namaKu perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan
olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
(21) Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui
perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? - (22) apabila seorang nabi berkata
demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka
itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu
telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.’”.
Text ini jelas menyatakan bahwa satu
nubuat yang gagal sudah cukup bagi kita untuk menganggap si pemberi nubuat
sebagai nabi palsu!
·
Pada saat
Rutherford baru naik takhta (tahun 1917), terjadi perpecahan dalam kalangan
Saksi-Saksi Yehuwa. Ini disebabkan karena Rutherford mencela nubuat Russell
berkenaan dengan piramid di Mesir, dan mengatakan bahwa itu merupakan suatu
usaha untuk menemukan kehendak Allah di luar Kitab Suci. Banyak pengikut dari
teori Russell yang meninggalkan gerakan ini sebagai akibat kata-kata Rutherford
ini, dan Rutherford bahkan mengancam bahwa orang-orang ini akan ‘mengalami
penghancuran’ jika mereka tidak bertobat (Walter Martin, ‘The Kingdom of the
Cults’, hal 47).
Buku Saksi-Saksi Yehuwa yang berjudul
'Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah', hal 66-69, juga
menceritakan adanya perpecahan ini dengan kata-kata sebagai berikut:
“Tidak semua orang mendukung
presiden yang baru. ... Beberapa orang, terutama yang berada di kantor pusat,
secara terang-terangan tidak suka kepada Saudara Rutherford. ... Empat anggota
dari dewan direksi Lembaga bertindak sedemikian jauh sampai berusaha keras
untuk merebut kendali dari tangan Rutherford. ... Situasi ini mencapai puncak
pada musim panas 1917, dengan diterbitkannya The Finished Mystery, jilid
ketujuh dari Studies in the Scriptures. ... Pada kesempatan yang sama
pula, suatu pengumuman yang mengejutkan diberikan - keempat direktur yang
menentang telah diberhentikan dan Saudara Rutherford telah mengangkat empat
orang lain untuk mengisi kekosongan. ... Hal itu laksana sebuah bom yang
meledak! Keempat direktur yang diberhentikan menggunakan kesempatan itu untuk
melancarkan perdebatan selama lima jam di hadapan keluarga Betel mengenai
pengelolaan urusan-urusan Lembaga. Sejumlah orang dari keluarga Betel
bersimpati dengan para penentang itu. Pertentangan ini berlanjut selama
beberapa minggu, dan para perusuh mengancam untuk ‘menggulingkan tirani yang
ada’, demikian menurut mereka. Namun, Saudara Rutherford memiliki dasar yang
kuat untuk tindakan yang telah diambilnya. Apakah itu? Ternyata, walaupun
keempat direktur yang menentang tersebut telah ditunjuk oleh Saudara Russell,
penunjukan ini tidak pernah diteguhkan dengan pemilihan suara dari
anggota-anggota badan hukum ini pada pertemuan tahunan Lembaga. Karena itu,
keempat orang tersebut sama sekali bukan anggota sah dari dewan direksi! ...
Pada tanggal 8 Agustus, para mantan direksi yang tidak puas beserta para
pendukung mereka meninggalkan keluarga Betel; mereka diminta pergi karena
kerusuhan yang telah mereka buat. Mereka segera menyebarkan tentangan melalui
pidato kepada umum dan kampanye penulisan surat yang ekstensif ke seluruh
Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Akibatnya, setelah musim panas tahun 1917,
sejumlah sidang dari Siswa-Siswa Alkitab terbagi dalam dua golongan - mereka
yang loyal kepada Lembaga dan mereka yang menjadi mangsa empuk dari mulut manis
para penentang. ... Apa yang terjadi kemudian dengan para penentang itu dan
pendukung-pendukung mereka? Setelah pertemuan tahunan bulan Januari 1918, para
penentang itu memisahkan diri, bahkan memilih untuk merayakan sendiri
Peringatan (Perjamuan Malam Tuhan), pada tanggal 26 Maret 1918. Persatuan apa
pun yang mereka nikmati hanya berumur pendek, dan tidak lama kemudian mereka
terbagi menjadi berbagai sekte. Dalam kebanyakan kasus jumlah mereka menurun
dan kegiatan mereka berkurang atau berhenti sama sekali. Jelaslah, setelah
kematian Saudara Russell, Siswa-Siswa Alkitab menghadapi ujian yang nyata
berkenaan loyalitas. ... Menjelang tahun 1918 Siswa-Siswa Alkitab telah
berhasil melewati ujian dari dalam” - ‘Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah’, hal 66-69.
Mengapa kita perlu tahu hal ini? Karena
Saksi-Saksi Yehuwa menyerang kekristenan dan menyebutnya sebagai kemurtadan,
dan menurut mereka ciri dari kemurtadan adalah perpecahan.
Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan:
¨ “gereja-gereja Susunan Kristen
dengan semua ajarannya yang tidak seleras dengan Alkitab dan perpecahan sekte” - ‘Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita
Kerajaan Allah’, hal 160.
¨ “Ciri lain dari kemurtadan
adalah bahwa hal itu menimbulkan perpecahan” - ‘Pencarian Manusia Akan Allah’, hal 278.
Dan mereka lalu memberikan banyak
contoh perpecahan dalam kekristenan. Lagi-lagi, Saksi-Saksi Yehuwa rupanya
tidak mempunyai cermin untuk melihat diri mereka sendiri, yang juga mengalami
perpecahan!
·
Ia mulai
menerbitkan majalah yang berjudul ‘Awake’ (= Sedarlah), yang sekarang menjadi majalah nomer 2 dari Saksi Yehuwa.
·
Di bawah
pimpinan Rutherford ini, pada tahun 1931, nama ‘Jehovah’s Witnesses’ / ‘Saksi-Saksi Yehuwa’ mulai dipakai.
·
Ia
menulis lebih dari 100 buku / pamflet, yang lalu diterjemahkan ke dalam 80 bahasa.
Ditinjau dari hal ini, terlihat dengan jelas bahwa ia jauh lebih berhasil dari
Russell.
Seorang penulis di internet mengatakan
bahwa setelah jaman Joseph Franklin Rutherford, maka penulis-penulis buku dalam
kalangan Saksi Yehuwa selalu menyembunyikan namanya. Jadi hanya buku-buku
karangan Charles Taze Russell dan Joseph Franklin Rutherford yang diberi nama
pengarangnya.
·
Ia mati
pada tanggal 8 Januari 1942, dan diganti oleh Nathan Homer Knorr.
·
Nathan
Homer Knorr dilahirkan pada tahun 1905 di Pennsylvania, Amerika Serikat.
·
Ia mulai
mengenal ajaran Saksi Yehuwa pada
waktu ia masih ada di Sekolah Menengah Atas.
‘Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa’: “Sama
seperti kebanyakan Saksi Yehuwa, Nathan Knorr tidak meneruskan pendidikannya di
sekolah tinggi” - hal
17.
·
Pada
tahun 1942 ia menggantikan Rutherford menjadi pemimpin Saksi Yehuwa.
·
Ia yang
mengusulkan supaya Saksi-Saksi Yehuwa diberi
indoktrinasi / pengajaran yang kuat, supaya dapat bersoal jawab pada waktu
memberitakan ‘Injil’. Sebelum itu mereka hanya menggunakan literatur dan
rekaman pada waktu memberitakan ‘Injil’.
·
Pada
tahun 1945, ia melarang transfusi darah.
Larangan ini menimbulkan problem sampai
sekarang, karena banyak Saksi-Saksi
Yehuwa merelakan dirinya sendiri atau keluarganya mati demi mentaati
larangan yang tidak punya dasar Kitab Suci ini!
·
Pada
jaman pemerintahan Knorr inilah muncul Kitab Suci versi baru dari Saksi Yehuwa.
Pada tahun 1950, dikeluarkan Perjanjian Baru dari Kitab Suci versi Saksi Yehuwa ini dan pada tahun 1960,
dikeluarkan Perjanjian Lamanya, dan
keseluruhannya direvisi pada tahun 1961. Kitab Suci / Alkitab versi Saksi Yehuwa ini disebut ‘New World Translation’ (= Terjemahan Dunia Baru), dan biasanya disingkat dengan singkatan
‘NW’. Aslinya dalam bahasa Inggris dan lalu
diterjemahkan ke dalam bermacam-macam bahasa lainnya. Saksi Yehuwa tidak pernah
mempublikasikan siapa penterjemah dari ‘New
World Translation’
tersebut. Tetapi konon kabarnya Knorr sendiri adalah salah satu dari para
penterjemahnya, dan menurut seorang penulis di internet, Frederick W. Franz
(yang menjadi pemimpin Saksi Yehuwa setelah kematian Knorr) adalah penterjemah
terutama.
·
Ia mati
pada bulan Juni 1977, dan digantikan oleh Frederick W. Franz.
·
Frederick
W. Franz dilahirkan di Covington, Kentucky, Amerika Serikat, pada tanggal 12
September 1893 (jadi ia lebih tua dari pendahulunya, yaitu Nathan Homer Knorr).
·
Pada
tahun 1899 keluarganya pindah ke Cincinnati, dan di sana Frederick lulus dari
SMA pada tahun 1911. Ia lalu masuk Universitas Cincinnati, dan mengambil
jurusan pengetahuan budaya. Ia telah memutuskan untuk menjadi penginjil
Presbyterian, sehingga ia benar-benar tekun mempelajari Alkitab Yunani. Di
Universitas tersebut, Frederick terpilih untuk menerima bea siswa Rhodes, yang
membuat ia memenuhi syarat untuk masuk Universitas Oxford di Inggris.
·
Tetapi
saudara laki-lakinya, Albert, mengirimkan sebuah buku kecil dari Saksi-Saksi
Yehuwa kepadanya yang diperolehnya dari Siswa-Siswa Alkitab Internasional.
Setelah itu Albert memberinya 3 jilid pertama dari ‘Studies in the
Scriptures’. Ini membuat Frederick memutuskan untuk tidak lagi berhubungan
dengan gereja Presbyterian dan bergabung dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Ini
lagi-lagi menunjukkan betapa effektifnya literatur dari Saksi Yehuwa.
·
Pada
tanggal 30 November 1913 ia dibaptis, dan pada bulan Mei 1914 ia meninggalkan
universitas untuk membuat persiapan untuk menjadi seorang perintis. Setelah
Nathan Homer Knorr meninggal dunia pada bulan Juni 1977, Frederick W. Franz
menggantikannya sebagai pemimpin / presiden dari Saksi-Saksi Yehuwa.
·
Dia
meninggal pada tanggal 22 Desember 1992, pada usia 99 tahun.
·
Seorang penulis di internet mengatakan bahwa Frederick
W. Franz digantikan oleh Milton G. Henschel, dan tentang orang ini saya
nyaris tidak tahu apa-apa. Tetapi seorang penatua Saksi Yehuwa yang berdiskusi
dengan saya mengatakan bahwa Henschel ini, sebelum ia mati, digantikan oleh
orang lain, yang tidak ia ketahui namanya. Dan orang yang baru ini, adalah
orang pertama yang menjadi presiden dari Saksi Yehuwa, yang tidak termasuk
dalam kelompok ‘yang
terpilih’ (yang termasuk dalam 144.000 orang yang akan masuk surga).
Catatan:
¨
Semua bahan
tentang Frederick W. Franz ini saya dapatkan dari buku Saksi Yehuwa yang
berjudul ‘Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah’, hal 111. Karena
sumbernya adalah dari Saksi Yehuwa sendiri, maka jelas bahwa segala sesuatu
tentang dia dibagus-baguskan, dan karena itu tidak semua bisa dipercaya.
¨
Seorang
penulis di internet mengatakan bahwa Frederick W. Franz memang belajar bahasa
Yunani tetapi yang ia pelajari adalah bahasa Yunani klasik, bukan bahasa Yunani
Kitab Suci (yang berbeda dalam gramatikanya), dan ia hanya mempelajarinya
sebanyak 21 jam semester. Sedangkan dalam hal bahasa Yunani Kitab Suci ia hanya
belajar sebanyak 2 jam semester. Lalu tentang claim-claim lain bahwa
Frederick W. Franz merupakan seorang scholar (= orang yang mampu membaca
dan langsung menterjemahkan) dalam bahasa-bahasa Ibrani, Aram dan Latin,
penulis ini mengatakan bahwa itu semua merupakan dusta. Bahasa Ibrani dan Aram
tidak diberikan di Universitas tempat Frederick W. Franz belajar. Sedangkan
tentang bahasa Latin, Frederick W. Franz hanya mengambil 15 jam semester, dan
itu jelas tidak menjadikannya seorang scholar!
Uang palsu yang makin mirip dengan uang
asli tentu adalah yang paling berbahaya. Demikian juga dengan orang sesat /
nabi palsu yang paling mirip dengan orang kristen / nabi asli! Apa kemiripan
mereka dengan orang kristen?
a) Saksi-Saksi Yehuwa selalu mengaku diri
sebagai orang kristen, dari gereja kristen, yang berkeliling untuk memberitakan
‘Injil’.
Dulu, mereka tidak pernah mengaku diri
sebagai Saksi-Saksi Yehuwa,
kecuali kalau kita sudah mengetahuinya dan lalu mendesak mereka dengan
pertanyaan: “Apakah kamu Saksi Yehuwa?”. Dulu, mereka juga selalu mengaku
bahwa gereja mereka adalah gereja kristen ‘tanpa
merk’, karena pada waktu ditanya ‘Saudara dari gereja mana?’, mereka biasanya menjawab: ‘Gereja Kristen’.
Bahwa Saksi-Saksi Yehuwa bisa membiasakan diri untuk melakukan dusta dengan
perencanaan seperti itu, adalah sesuatu yang tidak bisa saya mengerti! Mungkin
ini mereka lakukan karena dahulu mereka dilarang di Indonesia, tetapi ini tetap
tidak membenarkan tindakan berdusta seperti itu.
Saya mendengar bahwa sekarang, setelah
disahkan di Indonesia, mereka berani terang-terangan menggunakan nama Saksi
Yehuwa, dan mengaku sebagai Saksi-Saksi Yehuwa.
Saksi-Saksi Yehuwa biasanya pergi
berdua dalam memberitakan ‘Injil’, dan biasanya yang satu senior dan yang lain yuniornya
yang sedang dilatih untuk memberitakan ‘Injil’.
Ini ciri khas mereka, dan ini perlu
kita ingat supaya kita bisa mengenali Saksi-Saksi Yehuwa!
b) Saksi-Saksi Yehuwa juga menggunakan Kitab
Suci kita (sekalipun mereka mempunyai Kitab Suci mereka sendiri yaitu New World
Translation / Terjemahan Dunia Baru) dan secara teoritis mereka
mengakui Kitab Suci sebagai Firman Allah.
Catatan: sekalipun Saksi-Saksi Yehuwa selalu
menggunakan singkatan NW untuk Kitab Suci mereka, tetapi dalam
buku saya ini, kalau saya mengutip dari Kitab Suci mereka yang berbahasa
Indonesia, maka saya akan menggunakan singkatan TDB,
sedangkan kalau saya mengutip dari Kitab Suci mereka yang berbahasa Inggris,
saya menggunakan singkatan NWT.
c) Saksi-Saksi Yehuwa juga melakukan sakramen,
yaitu:
·
Baptisan
(selam) dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ini aneh, karena mereka tidak
mempercayai Allah Tritunggal, tetapi mereka melakukan baptisan dalam nama Bapa,
Anak, dan Roh Kudus.
·
Perjamuan
Kudus. Ini hanya mereka lakukan satu tahun satu kali, mengikuti kalender
Yahudi, tanggal 14 bulan Nisan, setelah matahari terbenam (tanggal pada saat
Yesus mati). Tetapi yang boleh ikut Perjamuan Kudus hanyalah orang-orang yang
termasuk sebagai orang-orang terpilih, yaitu yang termasuk dalam 144.000 orang
yang akan masuk ke surga (‘Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab’,
hal 299, 300). Jadi, dalam Perjamuan Kudus mereka, sekalipun roti dan
anggur tetap diedarkan, hampir selalu tidak ada yang ikut ambil bagian dalam
Perjamuan Kudus itu.
Tetapi, sekalipun mirip Kristen dan
mengaku sebagai Kristen, tetapi sebetulnya:
a. Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai sikap anti
terhadap semua agama, khususnya kristen.
Mereka menganggap Kristen sebagai yang
paling sesat, yang mereka sebut dengan anti Kristus, Babel besar, pelacur dari
kitab Wahyu dsb. Mereka memerintahkan anggota-anggotanya yang ex Kristen untuk
meninggalkan gereja asal mereka, dan mereka melarang anggota-anggotanya untuk
masuk ke gereja Kristen.
John H. Gertsner: “Nothing
is more characteristic of Russellism than its unmitigated hostility to
religion. But it saves its greatest bile for the church of Christ. The church
is not witnessing to the truth but professes to be doing so. What could be
worse? ... He likened them to the ‘anti-Christ’ of the Book of Revelation, and
declared that because they were so evil, the true believer must ‘come out from
among them and be clean.’ But Rutherford, who regarded all religion as of the
devil, outdid his master in pouring venom on the Christian church: ‘The greatest
racket ever invented and practiced is that of religion. ... There are numerous
systems of religion, but the most subtle, fraudulent, and injurious to
humankind is that which is generally labeled the Christian religion’” (= Tidak ada yang lebih merupakan ciri khas dari
Russellisme dari pada permusuhannya yang penuh / tak kepalang tanggung terhadap
agama. Tetapi ia menyimpan kepahitannya yang terbesar untuk gereja Kristus.
Gereja tidak menyaksikan kebenaran tetapi mengaku demikian. Apa yang bisa lebih
buruk dari itu? ... Ia menyamakan mereka dengan ‘anti Kristus’ dari kitab
Wahyu, dan menyatakan bahwa karena mereka begitu jahat, orang percaya yang
sejati harus ‘keluar dari antara mereka dan menjadi bersih’. Tetapi Rutherford,
yang menganggap semua agama sebagai dari setan, mengalahkan tuannya dalam
mencurahkan bisa / racunnya pada gereja Kristen: ‘Penipuan yang terbesar yang
pernah ditemukan dan dipraktekkan adalah penipuan agama. ... Ada banyak sistim
agama, tetapi yang paling licik, curang, dan berbahaya bagi umat manusia adalah
agama yang biasanya / pada umumnya dinamakan agama Kristen’) - ‘The Theology of the Major Sects’,
hal 38.
Sikap anti-Kristen seperti itu juga
diakui oleh Paul Blizard, seorang ex Saksi Yehuwa yang telah bertobat.
Paul Blizard: “All
churches are of Satan” (= Semua
gereja adalah dari setan)
- internet.
Paul Blizard: “You
must never enter a church building. ... You must never attend a church service” (= Kamu tidak pernah boleh memasuki bangunan gereja. ...
Kamu tidak pernah boleh menghadiri kebaktian suatu gereja) - internet.
Encyclopedia Britannica 2000: “The
Witnesses have little or no association with other denominations ... Their
suspicion of Satan’s wiles also extends to religious denominations, and for
many years they disavowed the use of such terms as minister, church, or
congregation in their organizational structure” (= Saksi-Saksi mempunyai sedikit hubungan atau tidak ada
sama sekali dengan denominasi-denominasi yang lain. ... Kecurigaan mereka
tentang tipu muslihat setan juga diperluas sampai denominasi-denominasi agama,
dan untuk waktu yang lama mereka mengingkari penggunaan dari istilah-istilah
seperti pendeta, gereja, atau jemaat dalam struktur organisasi mereka).
Mereka tidak menggunakan istilah ‘pendeta’, tetapi ‘penatua’ (Ini aneh, karena Russell sendiri
disebut ‘pendeta’). Dan untuk gedung gerejanya mereka menyebut ‘Balai Kerajaan’ (‘Kingdom Hall’).
Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan:
·
“‘Saudara Harus ...
Meninggalkannya’ ‘Pergilah kamu, hai umatKu,’ Alkitab telah lama
memperingatkan. Pergi dari mana? ‘Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur
dan dari kekejian bumi.’ (Why. 17:5; 18:4) Mengapa harus pergi dari Babel?
‘Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah
mengingat segala kejahatannya.’ (Why. 18:5) Siapakah ibu dari wanita-wanita
pelacur ini yang darinya orang-orang harus memisahkan diri? Martin Luther dan
pemimpin-pemimpin Reformasi lainnya menunjuk Gereja Katolik dan kepausannya
sebagai Babel Besar. ... C. T. Russell dan rekan-rekannya juga menyadari bahwa
pelacur yang bernama buruk ini bukan hanya Gereja Katolik. ... Setiap gereja
yang mengaku sebagai perawan suci yang ditunangkan kepada Kristus, tetapi dalam
kenyataannya bersatu dengan dan didukung oleh dunia ini (binatang buas), harus
kita kutuk sebagai gereja pelacur dalam bahasa Alkitab.’ ... Jika Anda
bergabung dengan gereja yang hidup bersatu dalam perzinahan dengan dunia, Anda
harus meninggalkannya, jika Anda ingin menjaga pakaian tetap putih.’” - ‘Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita
Kerajaan Allah’, hal 51-52.
·
“Siswa-Siswa Alkitab
mengetahui, bahwa selaras dengan Wahyu 18:4, orang-orang seperti itu harus
keluar dari ‘Babel’, yang mereka pahami ternyata ada dalam gereja nominal,
gereja-gereja Susunan Kristen dengan semua ajarannya yang tidak selaras dengan
Alkitab dan perpecahan sekte” - ‘Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah’, hal 160.
Tetapi jangan menafsirkan bahwa mereka
membenci semua orang yang beragama lain / kristen. Mereka anti agama lain /
Kristen, dalam arti mereka menganggap semua agama, khususnya Kristen, itu
sesat. Mereka adalah satu-satunya gereja / ajaran yang benar.
b. Saksi-Saksi Yehuwa menganggap orang-orang
kristen sebagai sasaran ‘penginjilan’ yang terutama.
Mungkin karena mereka menganggap
kristen sebagai yang paling sesat / berbahaya, maka mereka menjadikan
orang-orang kristen sebagai sasaran utama ‘penginjilan’ mereka, dan ini
menyebabkan mereka menjadi sangat berbahaya untuk orang-orang kristen,
khususnya yang tidak terlalu mengerti Kitab Suci.
Pada tahun 1969, ada 100 Saksi-Saksi
Yehuwa ditanyai, dan ternyata 61 orang dari mereka menjadi Saksi-Saksi Yehuwa
setelah dewasa, dan 41 orang di antara 61 orang tersebut, dulunya adalah orang
kristen (‘Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa’, hal 7).
Penekanan pelayanan pemberitaan ‘Injil’
secara luar biasa ini, selain menjadikan mereka sebagai sekte yang paling
berbahaya, juga menyebabkan mereka mengalami pertumbuhan yang luar biasa
pesatnya. Saksi Yehuwa adalah bidat /
sekte yang paling cepat bertumbuh dari semua bidat. Dari tahun 1942-1952 (hanya
dalam 10 tahun!) jumlah Saksi-Saksi Yehuwa meningkat secara luar biasa:
·
di
Amerika Serikat meningkat 2 x lipat.
·
di Asia
meningkat 5 x lipat.
·
di Eropah
meningkat 7 x lipat.
·
di
Amerika Selatan meningkat 15 x lipat.
(‘Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa’,
hal 8).
Pikirkan: dimana ada bidat, atau bahkan
gereja kristen, yang bisa bertumbuh secepat itu dalam hal kwantitas / jumlah?
Seorang penatua Saksi Yehuwa yang
berdiskusi dengan saya mengatakan bahwa pada saat ini dalam dunia ada sekitar 6
juta Saksi (ini tidak termasuk pengunjung biasa dalam kebaktian; yang disebut
‘Saksi’ adalah orang-orang yang sudah aktif memberitakan Injil dari rumah ke
rumah). Dan pertambahan setiap tahun adalah sebanyak kira-kira 360.000 orang.
Pertambahan 6 % setahun ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Seorang penulis
di internet mengatakan bahwa puncak tertinggi dari pertumbuhan Saksi Yehuwa
terjadi pada tahun 1974, yaitu mencapai 13 ½ %!
Kalau saudara mungkin bertanya:
‘Mengapa mereka bisa bertumbuh begitu pesat?’, maka salah satu jawabnya adalah
karena Saksi Yehuwa tidak membedakan antara Pendeta dengan orang awam. Semua
Saksi-Saksi Yehuwa didorong dan dilatih untuk memberitakan ‘Injil’. Dan dalam
buku ‘Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa’, hal 23, dikatakan bahwa 65 %
anggota-anggota Saksi Yehuwa aktif memberitakan ‘Injil’ (bandingkan ini dengan
orang kristen di Indonesia yang, menurut statistik yang saya dengar dari seorang
misionaris, hanya ½ % yang memberitakan Injil).
Pemberitaan Injil memang merupakan
pelayanan yang paling ditekankan, atau ditekankan secara luar biasa, dalam
Saksi Yehuwa. Dahulu pada saat mereka dilarang di Indonesia, mereka tetap
memberitakan ‘Injil’ dengan rajin dan berani, apalagi sekarang, setelah mereka
disahkan / diijinkan.
Sikap militant / agresif dalam
penginjilan ini, yang disertai kerelaan mengorbankan waktu, tenaga dan uang,
demi gerakan mereka, membuat Saksi-Saksi Yehuwa ini makin berbahaya!
Saya mendengar bahwa di Kediri
Saksi-Saksi Yehuwa memberikan les sekolah gratis 5 x seminggu kepada
murid-murid SD, tetapi dalam les itu mereka juga menyelipkan ajaran sesat
mereka. Karena itu para orang tua harus hati-hati kalau anaknya mendapatkan tawaran
les sekolah gratis!
Encyclopedia Britannica 2000 mengatakan
bahwa Saksi-Saksi Yehuwa diharapkan untuk menghabiskan sebanyak mungkin waktu
mereka untuk pemberitaan Injil dari rumah ke rumah. Dan Saksi-Saksi Yehuwa itu juga
diwajibkan mencatat jam perkunjungan yang mereka lakukan, nama orang yang
dikunjungi, majalah / buku / traktat yang mereka jual / berikan dan sebagainya.
Yang disebut ‘pioneer’ (=
pelopor / perintis), sekalipun tetap mempunyai pekerjaan paruh waktu (part-time),
tetapi harus menghabiskan 100 jam / bulan untuk pelayanan agama. Sedangkan yang
disebut ‘special pioneer’ (= pelopor / perintis khusus / spesial) adalah
pekerja-pekerja full-time yang digaji oleh Saksi Yehuwa, dan mereka ini
harus menghabiskan sedikitnya 150 jam / bulan dalam pelayanan ini. Tetapi
penatua Saksi Yehuwa yang berdiskusi dengan saya itu mengatakan bahwa mereka
ini hanya diberi tempat tinggal, dan diberi makan, dan bukannya diberi gaji,
tetapi hanya uang saku, yang jumlahnya kecil. Juga mereka ini tidak boleh
menikah, karena kalau mereka menikah, biaya hidup untuk keluarganya menjadi
memberatkan Saksi Yehuwa.
Encyclopedia Britannica 2000: “Most members of a local congregation, or ‘company,’ are kingdom
publishers, who are expected to spend five hours a week at meetings in Kingdom
Hall and spend as much time as circumstances permit in doorstep preaching.
Pioneer publishers hold part-time secular jobs and try to devote 100 hours a
month to religious service. Special pioneers are full-time, salaried employees
of the society who should spend at least 150 hours a month in this work. Each
Kingdom Hall has an assigned territory and each Witness a particular
neighbourhood to canvass. The sect takes great pains to keep records of the
number of visits, back calls, Bible classes, and books and magazines
distributed. Publishing activities include books, tracts, recordings, and
periodicals, chief among which are a semimonthly magazine, the Watchtower, and
its companion publication, Awake!, which during the early 1980s reached a
circulation of more than 10,000,000 in some 80 languages”.
Catatan: ini tidak saya terjemahkan karena
sudah saya berikan intisarinya di atas.
Beberapa ex Saksi Yehuwa menulis di
internet untuk menunjukkan bahwa keharusan memberitakan Injil dan melaporkan
hasilnya ini, merupakan suatu beban yang sangat besar bagi Saksi-Saksi Yehuwa.
¨ “Failing to report in any month earns the witness a
special mention in the congregations report to the branch office - the witness
is listed as ‘irregular’, which is a label most witnesses are terrified of.
Essentially it means the witness is failing and other witnesses should be wary
of that person. Once so labeled, the witness must report continually for the
next six months before the label is removed. If the witness fails to report for
six months their label is changed to ‘inactive’ - a polite way of saying the
individual is dead spiritually. I once read an article in the WatchTower about
someone who falsified their report and was caught out. This article pointed out
the ‘proper’ response to such an individual. No doubt this article was
published because the society had become aware that falsifying reports was a
world wide problem, and local congregations needed some ‘guidance’ on how to
deal with such persons. Can you imagine the amount of pressure individual
witnesses are under - the sort pressure that would make them falsify their
reports?” (= Kegagalan untuk
melaporkan dalam bulan apapun menyebabkan Saksi itu mendapatkan sebutan khusus
dalam laporan jemaat kepada kantor cabang - Saksi itu didaftarkan sebagai
‘tidak teratur / tidak beres’, yang merupakan nama / sebutan yang ditakuti oleh
kebanyakan Saksi. Pada hakekatnya itu berarti bahwa Saksi itu gagal dan
Saksi-Saksi yang lain harus waspada terhadap orang itu. Sekali diberi sebutan
seperti itu, Saksi itu harus melapor secara terus menerus untuk 6 bulan
mendatang, sebelum nama / sebutan itu disingkirkan. Jika Saksi itu gagal untuk
melapor untuk 6 bulan yang mendatang, nama / sebutan itu diganti menjadi ‘tidak
aktif’ - suatu cara yang sopan untuk mengatakan bahwa orang itu mati secara
rohani. Saya pernah membaca suatu artikel dalam Menara Pengawal tentang
seseorang yang memalsukan laporan mereka, dan tertangkap / ketahuan. Artikel
itu menunjukkan tanggapan yang ‘pantas’ terhadap orang seperti itu. Tidak
diragukan bahwa artikel ini dipublikasikan karena perkumpulan itu telah
menyadari bahwa pemalsuan laporan merupakan problem di seluruh dunia, dan
jemaat lokal membutuhkan ‘bimbingan’ tentang bagaimana menangani orang-orang
seperti itu. Bisakah engkau bayangkan besarnya tekanan terhadap setiap Saksi -
tekanan sedemikian rupa sehingga membuat mereka memalsukan laporan mereka?) - internet.
¨ “The societies view is that we can always do more in the
organization if we were truly appreciative and put our trust in Jehovah, as
Jehovah’s holy spirit provides ‘power beyond what is normal’. No amount of
service in the organization is ever enough, you can always do more. Nothing is
ever ‘just right’ - it can, and should, be done better next time. ... I felt
that while I was appreciative of Jehovah, the organization was not appreciative
of the time, resources and energy I was expending in its behalf. In short, the
organization is greedy. It was not content with some, or even most of my time
and energy, it wanted it all. When I was burned out - unable to fulfill its
demands, it quickly discarded me and was not able to help me other than with
platitudes” (= Pandangan dari
perkumpulan itu adalah bahwa kita selalu bisa melakukan lebih banyak bagi
organisasi itu, jika kita betul-betul menghargai dan meletakkan kepercayaan
kita kepada Yehovah, karena roh kudus dari Yehovah menyediakan ‘kuasa melebihi
apa yang normal’. Tidak ada pelayanan dalam organisasi itu yang pernah dianggap
cukup, engkau selalu bisa melakukan lebih banyak. Tidak ada yang pernah
dianggap benar / baik, itu bisa, dan harus, dilakukan dengan lebih baik lain
kali. ... Saya merasa bahwa sementara saya menghargai Yehovah, organisasi itu
tidak menghargai waktu, sumber-sumber dan tenaga yang saya keluarkan / curahkan
demi kepentingannya. Singkatnya, organisasi itu tamak. Ia tidak puas dengan
sebagian, atau bahkan sebagian besar dari waktu dan tenaga saya, ia menghendaki
semuanya. Pada waktu saya ‘terbakar habis’ / ‘kehabisan tenaga’ - tidak mampu
untuk memenuhi tuntutan organisasi itu, ia dengan cepat membuang saya dan tidak
bisa menolong saya kecuali dengan kata-kata yang hampa) - internet.
Encyclopedia Britannica 2000: “During the year, nearly five million Witnesses spent
over one billion hours spreading Bible knowledge to their neighbours. This
educational work was at the heart of the 80% growth in the number of the
Witnesses during the past decade” [= Dalam
sepanjang tahun (maksudnya tahun 1994), hampir 5 juta Saksi-Saksi menghabiskan lebih dari satu milyar jam
untuk menyebarkan pengetahuan Alkitab kepada tetangga-tetangga mereka (ini berarti setiap orang menghabiskan lebih dari 200 jam / tahun). Pekerjaan pendidikan ini merupakan inti / pokok dari 80 %
pertumbuhan dalam jumlah dari Saksi-Saksi sepanjang 10 tahun yang lalu].
Seorang penatua Saksi Yehuwa mengatakan
bahwa:
Dari internet saya mendapatkan
statistik Saksi-Saksi Yehuwa untuk tahun 2001 tentang Indonesia sebagai
berikut:
¨ jumlah pengunjung biasa dalam kebaktian
36.158 orang, sedangkan jumlah Saksi 16.136 orang; itu berarti presentase yang
memberitakan Injil adalah 44,6 %.
¨ jumlah penginjilan yang mereka lakukan
dalam tahun 2001 itu adalah 2.895.595 jam, yang berarti mendekati 180 jam per
orang per tahun.
Tentang banyaknya jam penginjilan di dunia,
statistik tahun 2001 mengatakan bahwa 6.117.666 Saksi-Saksi Yehuwa memberitakan
Injil sebanyak 1.169.082.225 jam, dan itu berarti rata-rata setiap Saksi Yehuwa
memberitakan Injil lebih dari 190 jam per tahun.
Gereja-gereja kristen seharusnya belajar
dari hal ini. Bagaimana caranya?
·
Para
hamba Tuhan harus lebih banyak mengadakan latihan Pekabaran Injil bagi
jemaatnya, dan lebih banyak mendorong jemaatnya untuk memberitakan Injil.
·
Para
jemaat harus mau mengikuti latihan Pekabaran Injil itu, dan harus mau / berani
mengabarkan Injil!
Sebetulnya kalau kita mengingat bahwa
Saksi-Saksi Yehuwa itu sesat dan tidak mempunyai keyakinan keselamatan,
sedangkan orang kristen mempunyai keyakinan keselamatan, tetapi Saksi-Saksi
Yehuwa jauh lebih rajin dan berani dalam ‘memberitakan Injil’, maka kita
seharusnya merasa malu!
Ada seorang pendeta yang pernah
memberikan ilustrasi sebagai berikut untuk menekankan pentingnya setiap orang
kristen untuk memberitakan Injil. Ia membandingkan dua keadaan:
1. Keadaan I adalah dimana di dunia ini hanya
ada 1 orang kristen, yang adalah seorang penginjil yang hebat, yang setiap hari
bisa membawa 1000 jiwa datang kepada Tuhan. Tetapi orang-orang yang sudah
bertobat itu tidak ada yang memberitakan Injil.
2. Keadaan II adalah dimana di dunia ini hanya
ada 1 orang kristen, yang setiap tahun hanya bisa membawa 1 jiwa datang kepada
Tuhan. Tetapi setiap jiwa yang bertobat juga memberitakan Injil dan setiap
tahun masing-masing orang mendapat 1 jiwa.
Maka kita akan mendapatkan tabel sebagai
berikut:
Tahun 1000
/ hari 1 /
tahun
---------------------------------------------------------
1 365.000 2 = 21
2 730.000 4 = 22
3 1.095.000 8 = 23
.
.
.
32 11.680.000 232 = 4,3 milyar.
33 12.045.000 233 = 8,6 milyar.
Saudara bisa melihat bahwa dalam
keadaan I, dalam 33 tahun, baru sekitar 12 juta orang yang menjadi kristen. Ini
belum mencakup seluruh penduduk Jawa Timur. Tetapi dalam keadaan II, dalam 33
tahun, ada 8,6 milyar orang kristen. Ini sudah lebih dari penduduk dunia saat
ini!
Jadi, kalau saudara selalu membiarkan
Pendeta / Penginjil saja yang memberitakan Injil, paling-paling pertumbuhan
gereja / kekristenan akan menyerupai keadaan I. Dan perlu diingat bahwa tidak
ada pendeta / penginjil yang bisa mempertobatkan 1000 orang setiap hari! Jadi,
pertumbuhan gereja / kekristenan akan sangat lambat. Tetapi kalau setiap orang
kristen mau memberitakan Injil, kita akan seperti keadaan II. Pertumbuhan
gereja / kekristenan akan cepat sekali!
Perlu juga diketahui bahwa kalau Injil
tidak tersebar dengan cepat, maka ada alternatifnya, yaitu: ajaran sesatlah
yang akan tersebar!
Seorang yang bernama Daniel Webster
berkata sebagai berikut:
“If religious books are not widely circulated among the
masses in this country, I do not know what is going to become of us as a
nation. If truth be not diffused, error will be; if God and His Word are not
known and received, the devil and his works will gain the ascendancy; if the
evangelical volume does not reach every hamlet, the pages of a corrupt and
licentious literature will; if the power of the Gospel is not felt throughout
the length and breadth of the land, anarchy and misrule, degradation and
misery, corruption and darkness, will reign without mitigation or end” (= kalau
buku-buku agama / rohani tidak beredar secara luas di antara rakyat dalam
negara ini, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita sebagai bangsa.
Kalau kebenaran tidak disebarkan, maka kesalahanlah yang akan tersebar; kalau
Allah dan FirmanNya tidak diketahui / dikenal dan diterima, setan dan
pekerjaannya akan mendapatkan kekuasaan / pengaruh; kalau buku-buku injili
tidak mencapai setiap desa, halaman-halaman yang jahat dan literatur yang tidak
bermoral akan mencapainya; kalau kuasa Injil tidak dirasakan diseluruh lebar
dan panjang negara ini, maka anarkhi dan pemerintahan yang salah, keburukan dan
kesengsaraan, korupsi / kejahatan / kecurangan dan kegelapan, akan memerintah
tanpa pengurangan atau akhir).
Saya berharap bahwa kata-kata ini bisa mendorong
setiap orang kristen, terlebih lagi setiap hamba Tuhan, untuk lebih giat dalam
memberitakan Injil / Firman Tuhan. Mengapa? Karena memang salah satu alasan
yang menyebabkan ajaran sesat seperti Saksi Yehuwa bisa tersebar, adalah
karena banyak orang kristen maupun hamba Tuhan yang tidak / kurang memberitakan
Injil / Firman Tuhan!
Seorang yang bernama Edmund Burke
berkata:
“All that is
necessary for the triumph of evil is that good men do nothing” (= Semua yang
dibutuhkan supaya kejahatan menang adalah bahwa orang-orang yang baik tidak
melakukan apa-apa) - ‘Streams
in the Desert’, vol 2, June 13.
Ini sesuai dengan kata-kata Yesus dalam
Mat 12:30b - “siapa tidak mengumpulkan
bersama Aku, ia mencerai-beraikan”. Perhatikan bahwa tidak ada ‘daerah netral’! Kalau saudara
tidak mengumpulkan bersama Yesus (dengan cara memberitakan Injil), maka saudara
disebut sebagai pencerai-berai gereja oleh Yesus!
Ajaran Saksi Yehuwa kelihatannya lebih
sederhana dan lebih mudah diterima oleh akal, dibandingkan dengan ajaran
kristen (khususnya tentang Allah Tritunggal). Ini menyebabkan banyak orang
kristen yang dari dulu selalu bingung / tidak mengerti tentang doktrin Allah
Tritunggal, lalu menjadi pengikut mereka.
Penerapan:
Karena itu, kalau selama ini saudara
adalah orang kristen yang malas belajar doktrin, khususnya doktrin Allah
Tritunggal, bertobatlah dari kemalasan saudara, sebelum saudara disesatkan oleh
nabi-nabi palsu yang saat ini banyak terdapat!
Ingat bahwa penyesatan selalu
berhubungan dengan doktrin, sehingga orang kristen yang lemah dalam hal
doktrin, apalagi yang tidak senang dengan doktrin, adalah orang yang paling
mudah disesatkan!
a) Saksi-Saksi Yehuwa diajar / diindoktrinasi
kuat sekali, mungkin bisa dikatakan di‘cuci-otak’nya (ini menyebabkan
Saksi-Saksi Yehuwa sukar sekali bertobat).
Saksi-Saksi Yehuwa diharuskan untuk datang
dalam pertemuan mereka sedikitnya 5 x per minggu (Catatan: tetapi
seorang penulis di internet mengatakan hanya 3 x per minggu, dan kutipan dari
Encyclopedia Britannica 2000 di atas mengatakan 5 jam per minggu).
Dan dari seorang pendeta / penatua
Saksi Yehuwa saya mendapatkan keterangan bahwa dalam kebaktian mereka pada hari
Minggu hanya sekitar 15 menit yang digunakan untuk doa dan pujian, sedangkan
acara Firman Tuhan ada 2 kali, dengan total waktu 1 ¾ jam, atau bahkan lebih.
Bandingkan dengan kebanyakan gereja /
orang kristen yang:
·
meremehkan
Firman Tuhan dan tidak mau belajar Firman Tuhan / datang ke acara Pemahaman
Alkitab.
·
merasa
berat bukan main untuk mendengar Firman Tuhan selama 1 jam.
·
merasa
terlalu sibuk untuk datang ke gereja 2 x per minggu (Kebaktian + Pemahaman
Alkitab).
·
malas /
tidak mau membaca Alkitab.
·
dan
sebagainya.
Sikap seperti ini menyebabkan
kebanyakan orang kristen nyaris tidak tahu apa-apa tentang Kitab Sucinya sendiri!
Ini lalu menyebabkan banyak orang kristen yang kalau menghadapi Saksi-Saksi
Yehuwa memilih untuk mengambil jalan yang paling gampang, yaitu mengusir
mereka! Tetapi kalau saudara memilih tindakan ini, maka:
¨ Saudara gagal mentaati perintah Yesus
untuk memberitakan Injil kepada semua orang (berarti termasuk Saksi-Saksi
Yehuwa).
¨ Saksi-Saksi Yehuwa yang saudara usir
itu akan merasa bahwa mereka menderita bagi Kristus, dan ini bukannya membuat
mereka menjadi kendor, tetapi justru semakin berkobar-kobar, dalam memberitakan
Injil.
b) Saksi-Saksi Yehuwa dipersiapkan secara khusus
untuk menghadapi orang kristen.
Sebaliknya, jarang ada gereja / hamba
Tuhan yang menyiapkan jemaatnya untuk bisa menghadapi Saksi-Saksi Yehuwa,
sehingga dalam perdebatan antara orang kristen dengan Saksi-Saksi Yehuwa,
hampir selalu Saksi-Saksi Yehuwanyalah yang menang!
Penerapan:
·
Kalau
saudara adalah hamba Tuhan, siapkanlah jemaat saudara untuk bisa menghadapi
Saksi-Saksi Yehuwa dan ajarkanlah Firman Tuhan dengan serius kepada jemaat
saudara.
·
Kalau
saudara adalah seorang jemaat biasa, maulah belajar tentang Saksi Yehuwa supaya
saudara siap menghadapi mereka. Tetapi awas! Caranya belajar tentang Saksi
Yehuwa bukanlah dengan belajar pada Saksi-Saksi Yehuwa ataupun dengan membaca
buku-buku terbitan mereka. Mengapa? Karena ini terlalu berbahaya. Kita tidak
perlu mempelajari tentang racun tertentu dengan mencicipi racun tersebut! Cara
yang benar adalah dengan membaca / mempelajari buku-buku yang ditulis oleh
orang kristen tentang Saksi Yehuwa, atau dengan mengikuti pelajaran tentang
Saksi Yehuwa di gereja saudara!
Tetapi disamping itu saudara juga harus
banyak belajar Alkitab secara umum, bukan hanya yang berhubungan dengan Saksi
Yehuwa!
c) Saksi-Saksi Yehuwa sangat banyak menggunakan
ayat Kitab Suci, dan dalam persoalan ayat hafalan mereka biasanya jauh lebih
baik dari orang-orang kristen.
Kalau ada bidat / sekte yang paling
banyak menggunakan ayat Kitab Suci, maka itu adalah Saksi Yehuwa! Tetapi
ayat-ayat yang mereka gunakan diputar-balikkan artinya / ditafsirkan seenaknya
sendiri. Ini membuat mereka berbahaya untuk orang-orang kristen yang tidak
terlalu mengerti / hafal ayat Kitab Suci!
Dalam pelajaran Firman Tuhan yang
mereka lakukan, setiap Saksi Yehuwa diajar untuk berargumentasi / menjawab
pertanyaan / keberatan dari orang-orang luar, dan mereka mempunyai cara
berargumentasi yang hebat / kuat, tetapi seringkali licik. Ini terlihat
khususnya dalam buku-buku / literatur mereka.
Beberapa hal yang menjadi ciri mereka dalam berargumentasi:
a) Memberikan sebanyak mungkin kutipan, bisa
sampai puluhan jumlahnya, tak peduli dari sumber kafir atau sesat.
b) Dalam mengutip, baik mengutip ayat Kitab Suci
maupun kata-kata seseorang / Encyclopedia, dsb, mereka sering mengutip
sebagian, sehingga artinya menjadi berbeda dengan yang seharusnya.
c) Pada waktu mengutip, mereka
meninggi-ninggikan sumber kutipan tersebut. Misalnya dengan mengatakan bahwa
orang itu adalah seorang teolog, profesor, ahli bahasa Yunani, Encyclopedia,
dan sebagainya.
d) Menggunakan macam-macam versi Kitab Suci,
bahkan yang aneh-aneh / tak lazim dipakai, dan bahkan yang salah, asal itu
mendukung pandangan mereka.
e) Dalam penafsiran, mereka sering memotong ayat
dari kontext (out of context), atau dari Alkitab (sehingga bertentangan dengan
ayat lain dalam Alkitab).
f) Mencari satu ayat, biasanya ‘ayat sukar’, yang
bisa mereka tafsirkan / belokkan sehingga mendukung pandangan mereka, dan lalu
mereka jadikan sebagai patokan dalam menafsirkan ayat-ayat lain yang
bertentangan dengan pandangan mereka.
Misalnya: Mat 10:28 digunakan
untuk menunjukkan bahwa jiwa bisa mati. Ini lalu digunakan untuk menafsirkan
ayat-ayat yang secara jelas menunjukkan bahwa jiwa tidak bisa musnah / mati.
g) Memberikan penafsiran hurufiah / apa adanya.
Misalnya kata ‘roh’ dalam 1Kor 15:45, dipakai sebagai
dasar untuk menentang kebangkitan jasmani dari Yesus.
h) Mengubah ayat; ini sering mereka lakukan
dalam NWT / TDB. Misalnya: Luk 23:43 (TDB): “Dan dia mengatakan kepadanya, ‘Dengan sungguh-sungguh
aku mengatakan kepadamu hari ini: Engkau akan bersamaku di Firdaus”.
i) Menuntut istilah yang persis sama, misalnya
karena istilah EL SHADDAY (= Allah Yang Mahakuasa) tidak pernah digunakan untuk
Yesus, maka mereka mengatakan bahwa Yesus bukan Allah.
j) Menggunakan ilustrasi yang hanya berdasarkan
logika, tetapi tidak berdasarkan Alkitab. Misalnya: pada waktu mau menekankan
bahwa Bapa lebih kekal dari Yesus, mereka berkata: ‘mana ada bapa yang sama tuanya dengan anaknya?’.
Catatan: bagian tentang cara mereka dalam
berargumentasi ini akan saya bahas secara lebih terperinci di belakang (jilid
terakhir), dengan banyak contohnya.
Encyclopedia Britannica 2000 mempunyai
suatu artikel yang menunjukkan kesalehan dari Saksi-Saksi Yehuwa pada waktu mereka
berada dalam camp Nazi Jerman. Mereka berani berbicara pada waktu semua
orang-orang beragama lain bungkam. Mereka dianiaya karena sikap mereka yang
tidak berkompromi dalam hal mereka tidak mau menghormat pada bendera, atau
bersumpah setia kepada negara, ataupun mengucapkan kata-kata ‘Heil Hitler’. Mereka juga adalah satu-satunya kelompok yang tidak meludah
pada saat penjaga-penjaga lewat, dan yang tidak menghadapi semua ini dengan
kebencian tetapi dengan kasih dan dengan pengharapan, karena mereka merasa
bahwa ada tujuan untuk semua itu.
Encyclopedia Britannica 2000: “On Sept. 29, 1994, a daylong program at the United
States Holocaust Memorial Museum, Washington, D.C., focused on the Witnesses’
integrity in the face of the Nazi terror and also on their outspokenness at a
time when many other religions were silent. Michael Berenbaum, director of the
museum’s Research Institute, explained: “The Witnesses are in a very real sense
the only voluntary victims. They are the only people who were persecuted, not
because of what they did [or who they were], but because of what they refused
to do. They would not swear allegiance to the state . . . and they would not
utter the words ‘Heil Hitler.’” Historian Christine King, chancellor of
Staffordshire (England) University, added: “Those Witnesses were a rock in the
mud. [One prisoner] said that they were the only people who didn’t spit when
the guards walked past. They were the only people who didn’t deal with all of
this by hatred, but by love and hope - feeling that there was a purpose. . . .
[They] brought morally to their knees the might of that Gestapo power.” In
contrast to others, King said, “They spoke out from the beginning. They spoke
out with one voice. And they spoke out with a tremendous courage, which has a
message for all of us.”.
Catatan: kutipan ini tidak saya terjemahkan,
karena intisarinya sudah saya berikan di atas.
Dari buku-buku mereka terlihat bahwa
Saksi-Saksi Yehuwa sendiri membanggakan bahwa mereka mempunyai kehidupan yang baik
/ saleh, dan sebagainya. Ini mereka gabungkan dengan sikap menjelek-jelekkan
kehidupan orang Kristen / Katolik.
Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan:
Saya heran bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa
bisa mengeluarkan kata-kata seperti ini. Memang tidak diragukan bahwa dalam
setiap agama selalu ada orang-orang brengsek, tetapi itu ulah dari oknum-oknum
tertentu, dan sekalipun jumlahnya banyak, itu tidak berarti semua seperti itu.
Disamping itu, rupa-rupanya Saksi-Saksi Yehuwa tidak mempunyai cermin untuk
melihat diri mereka sendiri. Dengan kehidupan Russell yang begitu brengsek,
bagaimana mungkin mereka berkata seperti itu?
Ada beberapa hal yang perlu diketahui
sehubungan dengan ‘kesalehan’ dari Saksi-Saksi Yehuwa ini:
a) Saya sendiri tidak percaya sedikitpun bahwa
Saksi-Saksi Yehuwa ini betul-betul hidup saleh, karena:
1. Orang saleh tidak biasanya merasa diri sebagai
orang saleh, apalagi membanggakan kesalehannya. Contoh: rasul Paulus, yang
bahkan menyadari bahwa dirinya begitu kotor.
Ro 7:18-19 - “(18) Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di
dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak
memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. (19) Sebab
bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa
yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat”.
1Tim 1:15 - “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya:
‘Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,’ dan di
antara mereka akulah yang paling berdosa”.
Alangkah bertentangannya sikap Paulus
yang rendah hati dengan sikap Saksi-Saksi Yehuwa yang seringkali justru
membanggakan kesalehan mereka. Sikap seperti ini sangat mirip dengan sikap dari
tokoh-tokoh Yahudi pada jaman Yesus, yaitu sikap self-righteous (=
merasa diri sendiri benar), yang justru paling dibenci oleh Yesus.
2. Orang bisa hidup saleh, hanya karena
pekerjaan Roh Kudus dalam dirinya (Gal 5:22-23). Padahal Saksi-Saksi
Yehuwa itu adalah orang-orang sesat, yang bahkan tidak percaya kepada Roh
Kudus, dan karena itu pasti tidak mempunyai Roh Kudus. Lalu bagaimana mungkin
mereka bisa hidup saleh?
Karena itu, saya beranggapan bahwa
kesalehan mereka hanyalah kesalehan lahiriah, yang mungkin tidak terlalu
berbeda dengan kesalehan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, atau
kesalehan Paulus sebelum ia bertobat (Fil 3:6).
b) Sikap suka menjelek-jelekkan agama-agama
lain, khususnya Kristen, dengan cara yang berbau fitnah seperti ini,
jelas bukan merupakan suatu kesalehan.
Mengapa saya katakan berbau fitnah?
·
Karena
mereka main pukul rata saja. Hanya karena ada sebagian orang kristen yang
melakukan sesuatu yang salah, tanpa mempedulikan kemungkinan bahwa orang-orang
itu cuma orang kristen KTP saja, maka Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan seluruh
kekristenan sebagai sesuatu yang brengsek.
·
Juga pada
waktu mereka mengatakan bahwa orang-orang kristen berperang dalam nama
Tritunggal, saya menganggap itu sebagai suatu fitnahan yang tidak berdasar.
Karena itu, tidak berlebihanlah kalau
saya menamakan mereka sebagai ‘Saksi-Saksi
Palsu Yehuwa’.
c) Kata-kata yang meninggikan diri sendiri, disertai
dengan merendahkan agama-agama lain, tidak terlalu berbeda dengan ‘cara orang yang jual jamu’. Ingat peribahasa: ‘Semua kecap nomer satu’. Dan sebetulnya semua orang, dari
agama apapun, bisa melakukan hal subyektif seperti yang dilakukan oleh Saksi-Saksi
Yehuwa ini.
d) Dari kesaksian Saksi-Saksi Yehuwa yang telah
bertobat, terlihat bahwa di dalam Saksi-Saksi Yehuwa ada banyak kebejatan yang
disembunyikan / tidak banyak diketahui oleh orang luar.
Seorang penulis di internet mengatakan
bahwa dalam kalangan Saksi Yehuwa banyak terjadi kasus ‘child sexual abuse’ (= penyalahgunaan sexual terhadap
anak), dan ini ditutup-tutupi oleh mereka, dan dilarang untuk dilaporkan kepada
polisi, supaya tidak mencoreng nama baik mereka. Ini menyebabkan penulis di
internet itu mengatakan bahwa jemaat Saksi-Saksi Yehuwa merupakan surga bagi
orang-orang yang suka melakukan ‘child
sexual abuse’.
Seorang penulis lain di internet
mengatakan:
“Most men in the congregation have few, if any, close
personal friends. The organization is so hierarchic and competitive that it is
dangerous to tell anyone else what you really feel - the basis of any true
friendship. We have a sacred obligation to report to the organization any
comments our ‘brothers and sisters’ make that are critical of the society or
any actions of theirs that are contrary to the ‘present truth’ as published by
the society. The Society has a zero tolerance of any talk that is even remotely
disparaging of itself. ... disagreeing or being critical (to?) the organization
is the same as criticizing Jehovah God himself. ... How can you have an open
and honest friendship with anyone when you know that anything you say will be
used against you?” (= Kebanyakan
orang dalam jemaat mempunyai sedikit, jika ada, sahabat-sahabat pribadi yang
dekat / karib. Organisasi itu begitu bersifat hirarkhi / diatur oleh
tingkat-tingkat / pangkat-pangkat dan begitu bersaingan, sehingga merupakan
sesuatu yang berbahaya untuk menceritakan kepada orang lain yang manapun apa
yang betul-betul engkau rasakan, padahal ini merupakan dasar dari persahabatan
yang sejati. Kami mempunyai kewajiban keramat / kudus untuk melaporkan kepada
organisasi komentar apapun yang dibuat oleh ‘saudara-saudara dan
saudari-saudari’ kita yang bersifat mengkritik perkumpulan, ataupun
tindakan-tindakan mereka yang bertentangan dengan ‘kebenaran saat ini’ seperti
yang dipublikasikan oleh perkumpulan. Perkumpulan itu sama sekali tidak
bertoleransi terhadap pembicaraan apapun yang bahkan sangat sedikit
menghinanya. ... ketidak-setujuan atau sikap kritis terhadap organisasi adalah
sama seperti mengkritik Allah Yehovah sendiri. ... Bagaimana engkau bisa
mempunyai persahabatan yang terbuka dan jujur dengan siapapun, pada waktu
engkau tahu bahwa apapun yang engkau katakan akan dipakai terhadap / menentang
engkau?) - internet.
Bandingkan kewajiban ‘madul’
(melaporkan) ini dengan Amsal 10:12 dan 1Kor 13:7, yang memerintahkan
kita menutupi kesalahan orang lain.
e) Satu hal lain yang menyebabkan mereka
kelihatan saleh sebagai suatu kelompok, adalah karena mereka menerapkan
disiplin dengan sangat keras. Saksi-Saksi Yehuwa yang berbuat dosa, ditegur,
dan kalau tidak mau bertobat, dipecat. Bandingkan ini dengan gereja-gereja
Kristen yang pada umumnya takut untuk menjalankan siasat gerejani, karena takut
kehilangan jemaat!
Dosa-dosa seperti:
·
merokok.
·
menipu.
·
tidak
membayar hutang.
·
memaksa
orang yang memang betul-betul tidak bisa membayar hutang untuk membayar
hutangnya (ini dianggap menindas saudara seiman).
·
menyetujui
transfusi darah untuk dirinya sendiri / keluarganya.
·
kurang
aktif dalam menghadiri pertemuan-pertemuan mereka.
·
kurang
banyak memberitakan Injil.
bisa menyebabkan mereka dipecat (tentu
saja setelah ditegur / digembalakan lebih dulu, dan tetap tidak bertobat). Penatua
Saksi Yehuwa yang berdiskusi dengan saya itu mengatakan bahwa dalam setahun
rata-rata ada 150.000 Saksi-Saksi Yehuwa yang dipecat di seluruh dunia. Karena
yang brengsek semua dibuang, maka yang tersisa hanyalah yang baik, atau,
setidaknya terlihat saleh.
Disiplin yang keras ini juga diterapkan
kepada anggota-anggota mereka yang berani menyatakan ketidak-setujuan atau
kritik terhadap organisasi mereka atau ajaran mereka. Pemecatan terhadap
siapapun yang menentang mereka ini menyebabkan mereka kelihatannya selalu
bersatu.
f) Saksi-Saksi Yehuwa mungkin tidak membunuh
atau saling membunuh secara jasmani (karena ajaran mereka melarang
perang dengan alasan apapun juga), tetapi mereka adalah pembunuh secara
rohani, dengan menggunakan ajaran-ajaran sesat mereka!
Bdk. 2Pet 2:1 - “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di
tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru
palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan,
bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan
jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka”.
g) Penekanan kesalehan dalam Saksi-Saksi Yehuwa
berhubungan erat dengan doktrin sesat ‘keselamatan
karena perbuatan baik’.
Jadi, sama seperti dalam kalangan
agama-agama lain, mereka berusaha berbuat baik dengan harapan supaya selamat.
Tetapi bagaimanapun, bagi orang-orang
luar, tidak mudah untuk bisa melihat hal-hal ini. Dan karena itu, ‘kesalehan’
Saksi-Saksi Yehuwa ini bisa menjadi sesuatu yang menolong keberhasilan mereka
dalam memberitakan Injil.
Karena itu, sebagai orang kristen kita
harus berdoa dan berusaha mati-matian, supaya bisa hidup saleh. Kalau kita
kalah saleh dibandingkan dengan orang sesat, maka itu lagi-lagi merupakan
sesuatu yang memalukan.
Tidak ada agama atau bidat lain di
seluruh dunia yang bisa menandingi Saksi Yehuwa dalam penggunaan literatur!
‘Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa’: “Mungkin
belum pernah ada gerakan keagamaan yang lebih memanfaatkan bahan cetakan
daripada Saksi Yehuwa”
- hal 19.
Macam-macam
literatur mereka:
a) Majalah.
Dua majalah Saksi Yehuwa yang paling terkenal adalah:
1. The Watchtower (= Menara Pengawal).
·
Dimulai
pada tahun 1879 (saat itu judulnya
adalah The Herald of the Morning)
dengan jumlah hanya 6000 exemplar.
·
Pada
tahun 1976 sudah mencapai 10 juta exemplar, dan sudah diterjemahkan /
diterbitkan dalam 79 bahasa.
·
Pada
tahun 1985 mencapai 17,8 juta exemplar, dan diterjemahkan / diterbitkan dalam
106 bahasa.
·
Pada
tahun 2002 mencapai lebih dari 24 juta exemplar, dan diterjemahkan /
diterbitkan dalam 144 bahasa!
2. Awake! (= Sedarlah!).
·
Pada
tahun 1976 mencapai 9 juta exemplar.
·
Pada tahun
1985 mencapai 15,6 juta exemplar, dan diterjemahkan / diterbitkan dalam 34
bahasa.
·
Pada
tahun 2002 sudah mencapai lebih dari 21 juta exemplar, dan diterjemahkan /
diterbitkan dalam 87 bahasa!
Dalam hal majalah agama, kedua majalah
ini menduduki ranking I dan ranking II di seluruh dunia! (‘Bagaimana Menghadapi
Saksi Yehuwa’, hal 8).
b) Buku.
Macam-macam judulnya (dalam bahasa
Indonesia) antara lain:
·
Haruskah
Anda Percaya Kepada Tritunggal?
Dalam buku ini mereka menyerang
keilahian Kristus, doktrin Allah Tritunggal, dan keilahian serta kepribadian
Roh Kudus dengan argumentasi-argumentasi yang cukup hebat. Karena itu, dalam
buku saya ini saya membahas banyak bagian dari buku mereka yang satu ini.
Buku ini tipis, yang dalam bahasa
Indonesia hanya sekitar 30 halaman, dan pada halaman ke 2 dari buku ini ada
tulisan: “Cetakan Pertama dalam bahasa
Inggris: 5.000.000 buah”.
·
Bertukar
Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab.
Ini boleh dikatakan merupakan ‘text
book’ mereka dalam memberitakan ‘Injil’. Buku ini juga banyak saya bahas dalam
buku saya ini.
Buku ini cukup tebal, yang dalam bahasa
Indonesia tebalnya 445 halaman, dan pada hal 4 dari buku ini ada tulisan: “Edisi pertama: 2.000.000”.
·
Saksi-Saksi
Yehuwa, Pemberita Kerajaan Allah.
Buku ini banyak menceritakan sejarah
dari Saksi Yehuwa, dengan pendiri dan pemimpin-pemimpin mereka, seperti Charles
Taze Russell, Joseph Franklin Rutherford, Nathan Homer Knorr, dan Frederick W.
Franz. Tetapi kebenaran dari buku ini patut sangat diragukan, dan penyorotannya
sangat subyektif. Sebagai contoh: Charles Taze Russell yang hidupnya bejat,
digambarkan hampir-hampir seperti malaikat / rasul Paulus!
Buku ini besar dan tebal, yang dalam
bahasa Indonesia tebalnya 750 halaman, dan pada halaman 4 ada tulisan: “Cetakan Pertama Dalam Bahasa Inggris: 500.000 eksemplar”.
·
Saudara
Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi.
Buku ini juga bersifat doktrinal, dan
menjelaskan banyak doktrin-doktrin Saksi Yehuwa seperti diri Yesus, Alkitab,
Neraka, Jiwa, Armagedon, dan sebagainya.
Buku ini tebalnya 256 halaman, dan pada
halaman 4 ada kata-kata: “Buku ini
dicetak dalam 105 bahasa. Jumlah buku yang dicetak dalam semua edisi 52.500.000
eksemplar sejak tahun 1982”.
·
Pengetahuan
Yang Membimbing Kepada Kehidupan Abadi.
·
Karena
Allah itu Benar Adanya.
·
Kehidupan
- Bagaimana asal mulanya? Melalui evolusi atau melalui penciptaan?
·
Segenap
Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat.
·
Pencarian
Manusia Akan Allah.
·
Tokoh
Terbesar Sepanjang Masa.
·
Pertanyaan
Kaum Muda, Jawaban Yang Praktis.
·
Alkitab:
Firman dari Allah atau dari Manusia?
·
Petunjuk
Sekolah Pelayanan Teokratis.
·
Perdamaian
dan Keamanan Sejati - Dari Sumber Manakah?
·
Tengok!
Aku Menjadikan Segala Perkara Baru.
·
Apakah
Alkitab Benar-Benar Firman Allah?
·
Kalam - Siapakah
Gerangan Dia? Menurut Yahya.
·
Mendengar
Kepada Guru yang Agung.
·
Kebenaran
yang Membimbing Kepada Hidup yang Kekal.
·
Dari
Firdaus yang Hilang Sampai Firdaus yang Dipulihkan.
·
Inilah
Berarti Hidup yang Kekal.
·
Penyembuhan
bangsa-bangsa sudah mendekat.
·
Kabar
kesukaan dari Kerajaan ini.
·
Dasar
kepercayaan akan dunia baru.
·
Hidup
dalam pengharapan akan sesuatu susunan baru keadilan.
c) Traktat.
Macam-macam judulnya antara lain:
·
Kehidupan
Dalam Dunia Baru yang Penuh Damai.
·
Harapan Bagi
Orang mati.
·
Bangunlah
Dari Tidur.
·
Tanda
Kehadiran Kristus.
·
Kehidupan
Dalam Dunia Baru yang Penuh Damai.
·
Mengapa
Kehidupan Begitu Penuh Problem?
·
Mungkinkah
Semua Orang Akan Saling Mengasihi?
Catatan:
¨
Ciri khas
dari semua buku, majalah, maupun traktat mereka, adalah adanya tulisan: ‘Watchtower Bible And
Tract Society Of New York / Pennsylvania’, yang merupakan badan penerbit Saksi-Saksi Yehuwa.
Jadi, nama ‘Watchtower’ (= Menara Pengawal), yang juga adalah nama majalah no 1
mereka, adalah nama yang harus saudara ingat sebagai suatu ciri khas dari Saksi
Yehuwa. Kantor pusat Saksi Yehuwa di Brooklyn, New York, yang merupakan suatu
gedung yang sedikitnya bertingkat 10, pada bagian atasnya ada tulisan ‘Watchtower’ yang berukuran sangat besar.
¨
Ingatlah nama-nama literatur mereka ini, khususnya
nama kedua majalahnya, supaya saudara bisa mengenali literatur Saksi
Yehuwa, sekaligus mengenali Saksi-Saksi Yehuwanya yang memberikannya kepada
saudara!
¨
Janganlah
membeli literatur mereka, karena sungkan, kasihan, atau alasan yang lain apapun
juga, karena ini sama dengan menyumbang kepada setan!
¨
Kalau
mereka memberikan traktat / majalah / buku mereka, jangan sembarangan
memberikannya kepada orang lain. Juga jangan meletakkannya sembarangan di rumah
saudara, karena bisa-bisa literatur itu dibaca oleh anak-anak saudara sehingga
menyesatkan mereka.
email us at : gkri_exodus@lycos.com