oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
I. Keadaan manusia.
Dalam bagian ini saya tidak hanya membahas keadaan dari orang Niniwe saja, tetapi juga orang-orang lain dalam bacaan ini.
Penerapan:
Hal seperti ini tidak hanya berlaku untuk orang-orang Niniwe saja, tetapi untuk semua manusia (bdk. Ro 3:10-18). Apakah saudara menyadari bahwa saudara adalah orang yang penuh dengan dosa seperti ini?
2. Tidak mencari Tuhan, kecuali kalau butuh.
Kalau tidak ada badai, mereka tidak berdoa. Tetapi pada waktu badai datang, mereka berdoa (ay 5,14). Jelas sekali bahwa mereka sebetulnya tidak mencari Tuhan, tetapi hanya mencari pertolongan dan berkat dari Tuhan! (bdk. Ro 3:11).
Penerapan:
Mungkin saudara sudah lama menjadi orang kristen. Tetapi, renungkanlah! Apakah selama ini saudara betul-betul mencari Tuhan? Atau saudara hanya sekedar mencari berkat / pertolongan Tuhan? Atau saudara sekedar pergi ke gereja sebagai suatu tradisi?
3. Waktu mereka merasa butuh Tuhan, mereka berdoa. Tapi begitu butanya mereka (secara rohani), sehingga mereka datang kepada allah yang salah (ay 5).
Memang semua kita adalah manusia yang buta secara rohani, sehingga kalau Tuhan tidak menerangi hati dan pikiran kita, maka kita pasti akan salah jalan di dalam mencari Tuhan.
4. Pada waktu kesukaran, mereka mencari / menggunakan seadanya cara (ay 6: harapan dari nahkoda adalah supaya setiap orang berseru kepada allahnya masing-masing, dengan harapan moga-moga salah satu akan berhasil). Ini lagi-lagi menunjukkan kebutaan mereka!
Penerapan:
Banyak orang pada waktu mengalami kesukaran / penyakit, lalu mencari / menggunakan seadanya cara. Mereka berdoa kepada Tuhan dengan cara kristen, tetapi mereka juga berdoa kepada Maria / orang-orang suci, pergi ke dukun-dukun, ke klenteng / Gunung Kawi dsb, dengan harapan bahwa salah satu dari hal-hal itu, bisa menolong mereka! Apakah saudara juga demikian? Ingatlah bahwa kalau saudara betul-betul percaya kepada Yesus, saudara tidak akan mencari ‘serep’!
5. Mereka merasa diri mereka tidak bersalah, sehingga tidak layak untuk dihukum.
Dalam ay 7, mereka membuang undi, karena menganggap hanya satu saja yang salah. Dan dalam ay 14, terlihat bahwa mereka merasa diri mereka tidak bersalah, dan hanya Yunus yang bersalah.
Ini adalah keadaan yang paling gawat dari orang berdosa. Mereka tidak sadar dosanya (bdk. Mat 9:9-13).
Illustrasi:
Adalah sesuatu yang betul-betul gawat kalau seseorang sakit, tetapi menganggap dirinya sehat. Juga kalau seseorang itu bodoh, tetapi menganggap dirinya pandai. Ini merupakan keadaan yang paling tidak bisa diperbaiki! Demikian juga kalau orang berdosa menganggap dirinya baik!
Penerapan:
Bagaimana dengan diri saudara sendiri? Apakah saudara menganggap diri saudara sendiri baik, atau lumayan baik sekalipun berdosa, atau penuh dengan dosa?
6. Mereka berusaha ‘berbuat baik’, tetapi kebaikan mereka bertentangan dengan kehendak Tuhan (ay 12-13). Mereka ingin melindungi Yunus yang terang-terangan lari dari panggilan Tuhan. Ini lagi-lagi menunjukkan kebutaan mereka.
Penerapan:
Ada banyak orang yang melakukan suatu ‘kebaikan’, yang sebetulnya adalah dosa. Contoh:
Sekalipun manusia begitu brengsek dan berdosa, tetapi Tuhan tetap mencintai manusia dan Ia mencari manusia berdosa itu. Di sini kita melihat perbedaan yang sangat dasari antara kristen dan semua agama yang lain. Semua agama lain mengajar ‘manusia harus mencari Allah’. Tetapi kristen mengajar bahwa ‘Allahlah yang mencari manusia’. Yang mana yang benar?
Baca Ro 3:11. Juga perhatikan Kej 3. Pada waktu manusia jatuh dalam dosa, siapa yang mencari siapa?
Allah mencari manusia dengan cara:
Seringkah saudara menolak panggilan / perintah Tuhan untuk memberitakan Injil? Kalau saudara menolak untuk memberitakan Injil, apapun alasannya, saudara berdosa!
2. Ia bukan hanya menolak panggilan itu, tetapi ia juga lari (ay 3).
Ada yang menafsirkan bahwa ayat ini tidak berarti bahwa Yunus mengira ia bisa betul-betul lari dari hadapan Allah. Ia pasti tahu bahwa Allah itu maha ada. Arti ayat ini: ia memberontak, ia tidak mau ada dibawah otoritas Allah.
Lalu apa yang terjadi ?
Perhatikan bahwa sekalipun ‘jalan / pintu yang terbuka’ bisa datang / diberikan oleh Tuhan, seperti misalnya dalam 2Kor 2:12, tetapi tidak setiap ‘jalan / pintu yang terbuka’ merupakan jalan yang benar / dari Tuhan, seperti dalam kasus Yunus ini. Jalan / pintu memang terbuka bagi dia untuk lari dari Tuhan. Pada waktu ia mau naik kapal, ia berhasil mendapatkan tempat di kapal itu. Tetapi jelas bahwa ini bukan jalan yang benar bagi Yunus!
b. Yunus tidur (ay 5).
"God sometimes not only suffers the wicked to advance prosperously in their sins, but does not immediately restore the godly in their declensions; nay, he gives them every facility for a time in their downward course, in order that they may know themselves more, and that the glory of God may become thereby more manifest. Foolish then is the sinner, who, having begun life prosperously, concludes that the end will be equally happy" (= Allah kadang-kadang bukan hanya membiarkan orang jahat untuk menjadi makmur dalam dosa mereka, tetapi juga tidak segera memulihkan orang saleh dalam kejatuhan mereka; tidak, ia memberi mereka semua fasilitas untuk sementara dalam jalan mereka yang turun ke bawah, supaya mereka bisa lebih mengenal diri mereka, dan supaya dengan demikian kemuliaan Allah bisa lebih dinyatakan. Jadi, bodohlah orang berdosa, yang memulai hidupnya dengan makmur, dan lalu menyimpulkan bahwa akhirnya juga akan sama bahagianya) - hal 30.
b. Pelaut adalah orang yang sudah biasa menghadapi badai. Bahwa pelaut-pelaut itu sampai ketakutan dan membuang undi, menunjukkan bahwa itu bukan badai biasa!
c. Ada orang yang mempertanyakan: adilkah Allah, pada waktu mau menghajar satu orang (Yunus), lalu mendatangkan badai yang mengenai banyak orang yang ada di kapal yang sama dan bahkan di kapal-kapal lain yang sedang berlayar saat itu?
Jadi Allah mengatur:
3. Allah mengirim seekor ikan besar untuk menelan Yunus. Ini akhirnya membuat nabi bandel ini takluk kepada Allah.
Karena Yunus menolak panggilan / perintah Tuhan, maka Tuhan bekerja sedemikian rupa untuk menghajar Yunus sehingga ia akhirnya takluk.
Tuhan juga mempunyai banyak perintah bagi saudara. Misalnya: