Eksposisi Injil Yohanes
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
Pendahuluan
1) Siapa
penulis dari Injil Yohanes?
Menurut
Injil Yohanes sendiri, penulis Injil Yohanes ini adalah ‘murid yang dikasihi
oleh Yesus’ (Yoh 21:20,24). Bandingkan juga dengan Yoh 13:23-25 18:15-16 19:26-27
20:3,4,8 21:7.
Dari
istilah ‘murid yang dikasihi oleh Yesus’ maka kita bisa menarik kesimpulan,
bahwa penulis Injil Yohanes ini adalah salah satu dari 3 murid yang terdekat
dengan Yesus, yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes. Bahwa ketiga orang ini adalah
murid-murid yang terdekat dengan Yesus terlihat dari beberapa peristiwa dimana
Yesus hanya membawa ketiga murid ini (Mat 17:1 Luk 8:51 Mat
26:37).
Dari
Yoh 20:3,4,8 & 21:20,24 jelas terlihat bahwa ‘murid yang dikasihi
Yesus’ itu dibedakan dari Petrus, dan karena itu ia jelas bukan Petrus.
Yakobus
mati dalam Kis 12:2 sehingga tidak mungkin menjadi penulis Injil Yohanes,
yang terlihat jelas ditulis pada kira-kira akhir abad pertama.
Karena
itu, satu-satunya kemungkinan yang tersisa: Yohaneslah penulis dari Injil
Yohanes ini.
Perhatikan
bahwa Yohanes adalah seorang penjala ikan (Mat 4:21-22), dan seorang yang
tidak terpelajar (Kis 4:13), tetapi ia bisa dipakai oleh Allah untuk
menuliskan sebagian dari Kitab Suci (bukan Injil Yohanes saja, tetapi juga 3
buah surat Yohanes, dan surat Wahyu)!
Penerapan:
Kalau
Tuhan menyuruh saudara melayani dalam sesuatu hal, apakah saudara sering
menolak dengan alasan bahwa saudara adalah orang bodoh / tak terpelajar yang
tidak mampu melayani Tuhan dalam hal apapun? Ingatlah bahwa kemampuan diberikan
oleh Allah (2Kor 3:5
Fil 4:13). Yang penting adalah apakah saudara mau atau tidak untuk
menyerahkan diri untuk dipakai oleh Allah! Kalau saudara mau menyerahkan diri
untuk dipakai oleh Allah, maka sama seperti Allah bisa memakai rasul Yohanes,
Iapun bisa memakai saudara di tempat yang dikehendakiNya!
2) Apa tujuan
penulisan Injil Yohanes ini?
Tujuan
utama penulisan Injil Yohanes tertulis dalam Yoh 20:30-31, yaitu supaya
orang percaya bahwa Yesus adalah Mesias / Kristus dan Anak Allah, dan oleh iman
kepada Yesus mereka beroleh hidup yang kekal!
Ada
2 penafsiran tentang penterjemahan dari Yoh 20:30-31 ini:
ˇ
That
you may believe (= supaya kamu percaya).
Penafsiran
pertama ini mengatakan bahwa tujuan rasul Yohanes ialah: supaya orang yang
belum percaya kepada Kristus menjadi percaya.
ˇ
That
you may continue to believe (= supaya kamu tetap /
terus percaya).
Penafsiran
kedua ini mengatakan bahwa tujuan Injil Yohanes adalah untuk menjaga supaya
orang yang sudah percaya kepada Yesus tidak menjadi sesat, tetapi tetap percaya
kepada Yesus.
Pada
saat itu memang ada beberapa ajaran sesat yang menolak keilahian Yesus, yang
berusaha menyesatkan orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus:
a) Gnosticism.
Gnosticism
ini mengajarkan sebagai berikut: Pada mulanya ada Allah dan matter (= zat / bahan / materi). Matter ini sudah ada sejak kekal, dan
merupakan bahan mentah dari mana dunia / alam semesta diciptakan. Matter itu cacat dan tidak sempurna,
sedangkan Allah itu adalah roh yang murni dan sempurna, dan karena itu Allah
tidak bisa menyentuh matter. Karena
itu, maka Allah tidak bisa menciptakan segala sesuatu.
Allah
lalu mengeluarkan serangkaian / serentetan emanations
(= emanasi / sesuatu yang keluar dari suatu sumber). Tiap emanasi makin jauh
dari Allah, dan makin sedikit tahu tentang Allah. Sampai setengah jalan dari
rangkaian emanasi itu, terdapat suatu emanasi yang sama sekali tidak kenal
Allah. Selanjutnya ada emanasi yang bukan hanya tidak kenal Allah, tetapi juga
memusuhi Allah. Pada akhir dari rangkaian emanasi itu, terdapat suatu emanasi
yang sama sekali tidak mengenal Allah, dan juga memusuhi Allah secara total.
Emanasi ini bisa menyentuh matter dan
menciptakan alam semesta.
Lalu
ajaran ini mengatakan bahwa emanasi itu adalah Yesus!
Apa
yang bisa kita pelajari dari sini? Yang bisa kita pelajari adalah bahwa manusia
tidak bisa mengenal Allah dengan benar, tanpa terang / pimpinan Roh Kudus dan
Kitab Suci / Firman Tuhan! Gnosticism ini dilatar-belakangi oleh filsafat
Yunani. Ahli-ahli filsafat itu adalah orang yang sangat pandai / ber-IQ tinggi!
Tetapi, tanpa terang dan pimpinan Roh Kudus, dan tanpa Firman Tuhan, lihatlah
ajaran yang bagaimana yang mereka hasilkan!
Karena
itu kalau saudara ingin mengenal Allah / mendapatkan kebenaran, banyaklah
belajar Kitab Suci / Firman Tuhan, dan banyaklah berdoa supaya Roh Kudus memimpin
saudara untuk bisa mengertinya dengan benar.
b) Cerinthus.
Cerinthus
mengajarkan bahwa Yesus adalah manusia biasa, anak Yusuf dan Maria. Tetapi pada
saat baptisan, Kristus turun kepada Yesus, tetapi lalu meninggalkan Yesus lagi,
sesaat sebelum penyaliban.
Menghadapi
ajaran-ajaran seperti ini, yang dikuatirkan bisa menggoncangkan iman orang
kristen terhadap keilahian Kristus, maka Yohanes lalu menuliskan Injil Yohanes
ini, dengan tujuan supaya orang-orang kristen itu tetap percaya kepada Yesus
sebagai Mesias dan Anak Allah.
3) Kitab ini
ditujukan kepada orang-orang kristen di Efesus dan sekitarnya.
4) Yoh 1:1-18
merupakan pendahuluan dari Injil Yohanes.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com