Eksposisi Injil Yohanes
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
YOHANES 2:12-25
Ay 12:
1) Kota
Kapernaum.
Yesus
sering sekali ke kota ini sehingga kalau kita melihat Mat 9:1 dan membandingkannya
dengan Mark 2:1, terlihat bahwa kota Kapernaum ini disebut ‘kotaNya
sendiri’.
2) Ini adalah
kali yang terakhir rasul Yohanes menyebut tentang ibu Yesus / Maria. Ia baru
menyebutnya lagi pada peristiwa penyaliban (Yoh 19:25). Jadi, selama lebih
dari 3 tahun pelayanan Tuhan Yesus, rasul Yohanes tidak pernah menyebut-nyebut
Maria. Ini menunjukkan bahwa Maria sangat tidak ditonjolkan! Bandingkan ajaran
rasul Yohanes ini dengan ajaran gereja Roma Katolik yang justru begitu
menonjolkan Maria!
3) ‘Saudara-saudaraNya’.
Ada
beberapa pandangan tentang siapa yang dimaksud dengan saudara- saudara Yesus
ini:
a) Anak-anak dari Yusuf dan Maria.
Ini
didukung oleh ayat-ayat seperti Mat 1:25 dan Luk 2:7 yang secara implicit menunjukkan bahwa Yusuf dan
Maria mempunyai anak-anak setelah kelahiran Yesus.
b) Anak-anak
Yusuf dari pernikahannya yang pertama (sebelum menikah dengan Maria).
c) Saudara sepupu Yesus.
Ini
sebetulnya tidak mungkin karena kata Yunani untuk ‘saudara’ berbeda dengan kata
Yunani untuk ‘saudara sepupu’. Bdk. Kol 4:10 - kata ‘kemenakan’ sebetulnya
adalah ‘cousin’ (= saudara sepupu),
dalam bahasa Yunaninya adalah ANEPSIOS. Sedangkan kata Yunani yang diterjemahkan
‘saudara’ di sini adalah ADELPHOS.
Pandangan
ke 2 dan ke 3 ini muncul karena adanya kepercayaan terhadap keperawanan yang
kekal dari Maria, yang sebetulnya tidak pernah diajarkan oleh Kitab Suci.
Ay 13:
1) Ini adalah
Paskah pertama setelah Yesus dibaptis / memulai pelayananNya. Yang kedua ada
dalam Luk 6:1, yang ketiga dalam Yoh 6:4, dan yang keempat pada
penyaliban (Yoh 11:55). Dari sini bisa disimpulkan bahwa Yesus melayani
lebih dari 3 tahun.
2) Pada hari
Paskah, Yesus pergi ke Yerusalem sebagai ketaatan pada hukum Taurat
(Kel 23:14,15,17
Ul 16:1-8).
Yesus
mentaati Firman Tuhan! Ini adalah sesuatu yang penting untuk direnungkan,
khususnya oleh orang-orang Liberal yang seringkali ‘meninggikan’ Yesus tetapi
merendahkan Kitab Suci / Firman Tuhan! Padahal Kitab Suci sendiri berulang kali
menggambarkan Yesus sebagai orang yang tunduk pada Kitab Suci / Firman Tuhan!
Bdk. Gal 4:4.
Ay 14-22:
1) Calvin dan
banyak penafsir berpendapat bahwa penyucian Bait Allah di sini tidak sama
dengan penyucian Bait Allah yang ada di Mat 21:12-13 / Mark 11:15-17
/ Luk 19:45-46.
Alasannya: yang ada dalam Matius, Markus, dan
Lukas, menunjuk pada suatu peristiwa yang terjadi pada akhir pelayanan Yesus,
tetapi yang diceritakan oleh Yohanes, terjadi pada awal pelayanan Yesus.
Saya
setuju dengan pandangan ini.
Tetapi
juga ada penafsir-penafsir (salah satunya adalah William Barclay) yang
beranggapan bahwa hanya ada 1x penyucian Bait Allah. Jadi yang ada di Yohanes
sama dengan yang ada di Matius, Markus, dan Lukas.
Penafsiran
mereka:
·
Yohanes hanya peduli pada kebenaran, tidak
pada chronology (= urut-urutan
waktu). Jadi apa yang sebetulnya terjadi di akhir pelayanan Yesus, ia letakkan
di awal pelayanan Yesus.
·
pada waktu Yohanes mati, ia belum selesai
menyusun Injilnya, sehingga orang lain mengumpulkannya dan menyatukannya, dan
orang itu meletakkan bagian ini di tempat yang salah.
2) Ay 14:
hal-hal yang menimbulkan kemarahan Yesus:
a) Orang-orang itu berjualan dalam
Bait Suci (ay 14).
Memang
ini tidak berarti bahwa mereka berjualan dalam Ruang Suci atau Ruang Maha Suci.
Alasannya:
·
Sekalipun ay 14 mengatakan ‘dalam Bait
Suci’, tetapi perlu diingat bahwa kata Yunani yang diterjemahkan ‘Bait Suci’
dalam ay 14,15 adalah HIERON yang bukan hanya menunjuk pada Ruang Suci dan
Ruang Maha Suci saja, tetapi juga mencakup pelataran Bait Suci.
·
hanya imam yang boleh masuk ke Ruang Suci,
sehingga tidak mungkin orang berjualan disana.
Karena
itu harus disimpulkan bahwa mereka berjualan di pelataran Bait Suci [bdk.
ay 14 (NIV): In the temple courts
(= dalam pelataran Bait Suci)].
Tetapi
perlu diingat bahwa pelataran ini adalah tempat orang non Yahudi berbakti,
sehingga dengan adanya orang berjualan di sana, maka orang non Yahudi tidak
bisa berdoa / berbakti dalam Bait Allah.
Dari
sini bisa kita tarik kesimpulan bahwa kalau kita melakukan hal-hal yang
menghalangi / mengganggu orang lain dalam berdoa atau berbakti kepada Tuhan,
maka itu menyebabkan kemarahan Tuhan!
Penerapan:
·
Seringkah saudara ribut dalam gereja dan terus
mengajak bicara tetangga saudara, yang sebetulnya ingin berbakti dengan serius?
·
Seringkah saudara membiarkan anak saudara
membuat keributan dalam gereja, lari-lari dsb? Ini mengganggu orang lain dalam
berbakti!
Ingatlah
bahwa hal-hal ini menimbulkan kemarahan Tuhan!
b) Penjualan
binatang dan penukaran uang (ay 14) yang bersifat ‘memeras rakyat’.
·
William Barclay mengatakan bahwa harga merpati
di Bait Allah hampir 20 x lipat di luar.
·
Disamping itu imam-imam menolak binatang yang
tidak dibeli di Bait Allah (dengan alasan yang dicari-cari), sehingga orang
terpaksa membelinya di Bait Allah dengan harga yang sangat mahal.
·
dalam hal uang, kalau orang membawa uang
besar, ia harus menukarkannya dengan uang kecil dulu, dan untuk ini sudah
ditarik ongkos. Setelah itu uang kecil itu masih harus ditukarkan lagi dengan
uang yang dianggap sah untuk dipersembahkan ke Bait Allah (harus mata uang
Yahudi 1/2 syikal - bdk. Kel 30:13), dan untuk ini ada ongkos lagi.
Pemerasan
dengan kedok agama / Tuhan inilah yang membuat Yesus marah! Karena itu setiap
Pendeta / pemimpin / majelis gereja harus hati-hati untuk tidak melakukan
hal-hal seperti ini! Dan kalau selama ini mereka sudah melakukannya, mereka
harus bertobat!
3) Ay 15-16:
Sikap dan tindakan Yesus:
a) Ia bukannya sabar / kasih, tetapi
menjadi marah! Bdk. ay 17!
Tetapi
ini adalah kemarahan yang suci!
Penerapan:
·
Jangan sembarangan / terlalu cepat menyalahkan
orang yang marah, apalagi kalau orang itu marah karena adanya ketidak-beresan
dalam gereja, adanya ajaran sesat, dsb. Beranikah saudara menyalahkan Yesus
yang marah di sini?
·
Kalau saudara adalah orang yang selalu ‘sabar’
dalam menghadapi hal-hal yang salah, maka belajarlah dari Yesus untuk bisa
marah dalam keadaan seperti itu! Bandingkan dengan Wah 2:2 dan 2Kor 11:4,
dimana ketidaksabaran dipuji dan kesabaran justru dikecam!
·
Kalau saudara adalah orang yang bisa marah
dalam menghadapi hal- hal yang salah, belajarlah untuk bisa mempunyai kemarahan
yang suci! Mengapa? Karena sekalipun alasan kemarahan itu benar, tetapi
kalau saudara marah secara kelewat batas, itu tetap adalah dosa!
b) Yesus tidak
menegur (mungkin karena Ia tahu bahwa mereka tahu akan kesalahan mereka - ini
dosa sengaja), tetapi Ia langsung bertindak dengan mengusir para penukar uang /
penjual binatang dengan binatang mereka.
Catatan:
‘cambuk dari tali’ belum tentu digunakan terhadap manusianya, tetapi mungkin
hanya terhadap binatangnya.
c) Apa yang
Yesus lakukan di sini adalah reformasi secara revolusioner / drastis. Padahal
apa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi itu sudah menjadi tradisi!
Kebanyakan
orang melakukan reformasi secara pelan-pelan / ‘bijaksana’ (atau
‘bijaksini’?), apalagi kalau menyangkut kesalahan yang sudah membudaya /
menjadi tradisi. Sekalipun ini mungkin tidak selalu salah, tetapi pasti juga
tidak selalu benar! Beranikah saudara berkata bahwa di sini Yesus bertindak
tidak bijaksana?
d) Yesus pasti
tahu bahwa orang-orang Yahudi itu akan memberikan reaksi yang negatif, tetapi
sekalipun demikian Ia tetap melakukan reformasi itu!
Tindakan
yang benar harus tetap dilakukan sekalipun hasilnya negatif! Ingat bahwa kita
melakukan kebenaran bukan dengan tujuan mendapat keuntungan / manfaat, tetapi
karena itu memang tindakan yang benar.
e) Penyucian
Bait Allah oleh Yesus ini menggenapi Mal 3:1b-3 dan mungkin juga
Zakh 14:21b.
4) Ay 17-18:
Di
sini terlihat adanya 2 reaksi terhadap apa yang Yesus lakukan itu:
a) Reaksi dari murid-murid
(ay 17):
·
Mereka ingat ayat Kitab Suci dalam
Maz 69:10 (bdk. ay 22 - mereka ingat akan perkataan Yesus).
Ini
menunjukkan bahwa mereka:
*
sangat mengenal Kitab Suci.
Ini
gunanya belajar Kitab Suci! Pada saat kita membutuhkannya maka Roh Kudus bisa
mengingatkan, sehingga Kitab Suci itu berguna bagi kita (bdk. Yoh 14:26b).
Tetapi bahwa Roh Kudus berfungsi untuk mengingatkan kita, tidak berarti bahwa
kita tidak perlu berusaha untuk menghafal / mengingat Kitab Suci! Apa yang
saudara lakukan untuk bisa lebih mengingat Kitab Suci?
*
mereka membandingkan kejadian sehari-hari
dengan Kitab Suci.
Hal
yang ke 2 ini yang jarang ada! Ada banyak orang yang mempunyai banyak
pengetahuan tentang Kitab Suci, tetapi tidak membandingkannya dengan kehidupan
/ pengalaman sehari-hari!
Kesaksian:
beberapa waktu yang lalu saya menonton film-film Bruce Lee di TV. Mula-mula
saya merasa sayang bahwa Bruce Lee yang begitu hebat kungfunya harus mati pada
usia 32 tahun. Tetapi saya lalu membandingkan hal itu dengan Kitab Suci, khususnya
kitab Pengkhotbah yang menyatakan bahwa semua hal-hal duniawi adalah sia-sia!
Ini menyebabkan saya lalu menganggap bahwa Bruce Lee adalah orang yang telah
menyia-nyiakan hidupnya!
Penerapan:
Kalau
saudara berbicara soal bisnis, uang yang milyaran, kenikmatan dunia dsb, maka
itu bisa menyebabkan saudara terlalu menghargai uang. Tetapi kalau saudara bisa
membandingkannya dengan Kitab Suci, itu bisa mencegah saudara dari sikap yang
salah itu!
*
mereka ikut Kristus, tetapi tetap menjadikan
Kitab Suci sebagai penuntun! Bdk. ay 22b: ‘percaya akan Kitab Suci dan
akan perkataan yang telah diucapkan Yesus’. Perhatikan bahwa ‘Kitab Suci’
disebut lebih dulu dari ‘perkataan Yesus’!
Kalau
saudara berhenti menjadikan Kitab Suci sebagai penuntun / pedoman hidup
saudara, jangan mimpi bahwa saudara bisa mengikut Kristus!
·
Ay 17 (NIV): ‘Zeal for your house will consume me’ (= semangat terhadap
rumahMu akan membakar aku).
Psalm 69:9
(NASB): ‘For zeal for Thy house has
consumed me’ (= karena semangat terhadap rumahMu telah membakar
aku).
Bentuk
lampau ini diambil dari Septuaginta / LXX yang menggunakan past tense. Mungkin karena hal itu sudah
terjadi pada diri Daud. Tetapi itu juga merupakan suatu nubuat yang akan
digenapi dalam diri Kristus.
·
Ay 17 ini menunjukkan bahwa orang
kristen, khususnya pendeta, harus mempunyai semangat untuk memurnikan /
mereformasi gereja!
Kalau
selama ini saudara bersikap acuh tak acuh terhadap kesalahan-kesalahan yang ada
dalam gereja saudara, bertobatlah!
Kalau
saudara adalah seorang hamba Tuhan / pengkhotbah / pengajar Firman Tuhan yang
ingin memurnikan gereja, maka khotbah saudara harus cocok dengan kata-kata di
bawah ini:
Barnes’
Notes: “The preaching
of every minister should be such that wicked men will feel that they must
either become christians or leave the house of God, or spend their lives there
in the consciousness of guilt and the fear of hell” (= khotbah
dari setiap pendeta seharusnya adalah sedemikian rupa sehingga orang-orang
jahat akan merasa bahwa mereka harus menjadi orang kristen, atau meninggalkan
rumah Allah, atau menghabiskan hidup mereka di sana dalam kesadaran akan
kesalahan dan rasa takut pada neraka).
b) Dari orang-orang Yahudi
(ay 18):
·
Berbeda dengan murid-murid, orang-orang Yahudi
ini, sekalipun sebetulnya mengerti banyak tentang Kitab Suci, tetapi tidak
mengingat satu ayatpun. Akibatnya mereka tidak bisa melihat bahwa tindakan
Yesus itu benar, dan karena itu mereka justru menjadi marah.
·
Mereka minta tanda. Orang Yahudi memang
terkenal sering minta tanda (bdk. 1Kor 1:22a). Ini adalah sikap yang salah
karena nabi / utusan Tuhan tidak selalu bisa melakukan mujijat (contoh: Yohanes
Pembaptis tidak pernah melakukan satu mujijatpun - Yoh 10:41). Seharusnya
mereka menanyakan apa dasar Kitab Suci dari tindakan Yesus itu!
Disamping
itu, bahwa 1 orang bisa mengusir banyak orang dengan binatangnya, sebetulnya
sudah merupakan tanda!
·
Sikap menentang dan marah dari orang-orang
Yahudi ini menunjukkan bahwa mayoritas manusia selalu menentang orang yang
melakukan reformasi, karena orang salah pada umumnya tidak mau direformasi!
Karena itu kalau saudara bertekad melakukan reformasi, bersiap-sedialah
menghadapi tantangan!
5) Ay 19-22:
a) Ay 19: Jawaban Yesus.
·
kata ‘Bait Allah’ dalam ay 19 ini, dan
juga dalam ay 20,21, berbeda dengan yang ada dalam ay 14,15, karena
di sini digunakan kata NAOS yang menunjuk pada sanctuarynya saja (hanya Ruang Suci dan Ruang Maha Suci).
Catatan:
Kata NAOS juga digunakan dalam 1Kor 3:16-17, dan karena itu bagian-bagian
ini tidak bisa dijadikan dasar ajaran Trichotomy, yang mengajarkan bahwa
manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu tubuh, jiwa dan roh.
·
Kata-kata Yesus di sini menjadi dasar bagi
mereka untuk menuduh / memfitnah dan mengolok-olok Yesus (Mat 26:61
Mat 27:40) bahkan terhadap Stefanus (Kis 6:14).
Penerapan:
Orang
sering memfitnah hamba Tuhan dalam hal ajarannya. Misalnya: banyak orang yang
mengaku diri sebagai orang Reformed, yang menuduh saya sebagai seorang Hyper
Calvinist gara-gara ajaran saya tentang Providence
of God. Padahal apa yang saya ajarkan itu jelas-jelas memang adalah ajaran
Reformed / Calvinisme. Sebetulnya bukan saya yang adalah Hyper-Calvinist,
tetapi orang-orang yang menuduh / memfitnah saya itulah yang Semi-Reformed!
b) Ay 20:
·
apa yang seharusnya diartikan secara simbolis
mereka artikan secara hurufiah.
·
Bait Allah pada saat itu mulai dibangun oleh
Herodes yang Agung pada tahun 19 SM, dan baru selesai secara total pada tahun
64 M. Jadi saat itu, setelah pembangunan berjalan 46 tahun, Bait Allah itu
belum selesai secara total (tetapi sudah digunakan).
·
Bait Allah itu sangat indah (bdk.
Luk 21:5), tetapi brengsek di hadapan Tuhan. Karena itu:
*
dalam mencari gereja jangan hanya
memperhatikan gedungnya, tetapi harus memperhatikan orangnya / ajarannya /
aktivitasnya!
*
dalam mendirikan gereja, harus hati-hati untuk
tidak hanya memperindah gedungnya, tetapi terutama memperbaiki orangnya /
ajarannya / aktivitasnya!
c) Ay 21:
·
Ay 21 ini menjelaskan bahwa tadi dalam ay 19
Kristus tidak berbicara secara hurufiah, tetapi secara simbolis. Mengapa?
Mungkin dengan alasan yang sama seperti dalam Mat 13:10-15!
·
Berdasarkan ay 21 ini maka jelas bahwa
ay 19 tadi merupakan nubuat tentang kematian dan kebangkitan Yesus dari
antara orang mati pada hari yang ketiga.
Kata-kata
‘Aku akan mendirikannya kembali’ menunjukkan bahwa Yesus bangkit oleh
kuasaNya sendiri (bdk. Yoh 10:18).
·
Jawaban Yesus ini menunjukkan bahwa Yesus
tidak mau memberikan tanda kepada mereka, kecuali kebangkitanNya dari antara
orang mati. Karena itu jangan punya sikap: hanya mau percaya kalau melihat
tanda! Bdk. Luk 16:27-31.
d) Ay 22:
ini menunjukkan ada nubuat yang tidak bisa dimengerti sampai saat penggenapan
dari nubuat itu! Ini mungkin berlaku untuk nubuat-nubuat dalam kitab Wahyu.
Karena itu jangan tidak mau membaca bagian-bagian seperti itu, karena pada saat
penggenapan, itu akan saudara mengerti dan itu akan berguna bagi saudara!
Ay 23-25:
1) Sekalipun
dalam ay 23 dikatakan ‘banyak orang percaya dalam nama Yesus’, tetapi dari
ay 24-25 terlihat dengan jelas bahwa iman mereka hanyalah ‘iman mujijat’
yang sebetulnya bukan iman yang sejati.
Jadi,
ay 23 (‘percaya’ karena tanda) ini dikontraskan dengan ay 22 (percaya
karena Firman).
Juga
ay 23-25 ini berhubungan dengan permintaan tanda dalam ay 18, karena
ay 23-25 ini menunjukkan bagaimana mutu iman dari orang yang ‘percaya’
karena tanda!
2) Ay 24-25
menunjukkan:
a) Yesus maha
tahu, Ia bisa membedakan orang yang mempunyai iman sejati, dan orang yang
mempunyai iman yang palsu (Kristen KTP).
Kalau
saudara adalah orang kristen KTP, sekalipun tak ada orang lain yang tahu akan
hal itu, ingatlah bahwa Yesus tahu akan hal itu! Karena itu bertobatlah dan
percayalah dengan sungguh-sungguh kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan!
b) Yesus tidak
mempercayakan diri kepada orang kristen KTP. Kitapun harus waspada menghadapi
mereka! Tentu ini tidak berarti bahwa kita tidak perlu mengasihi mereka, atau
bahwa kita harus terus mencurigai dan mengawasi mereka! Kita tentu harus
mengasihi mereka, bergaul dengan mereka supaya bisa menginjili mereka, tetapi
kita tidak boleh menempatkan mereka dalam pelayanan yang penting, karena ini
bisa merusak gereja!
c) Leon Morris (NICNT) mengomentari
bagian ini dengan berkata:
“He looked for genuine conversion, not enthusiasm for the
spectacular” (= Ia mencari pertobatan yang sungguh-sungguh, bukan
antusiasme / kegairahan untuk hal-hal yang bersifat spektakuler)
- hal 207.
Saya
berpendapat bahwa hal ini perlu diperhatikan oleh orang-orang kristen dari
kalangan Pentakosta / Kharismatik, yang pada umumnya tergila-gila dengan
mujijat.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com