Eksposisi Injil Yohanes
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
YOHANES 3:1-8
Cerita dalam
Yoh 3:1-8 ini berhubungan dengan Yoh 2:23-25. Tujuannya adalah untuk
menunjukkan kesia-siaan orang yang menjadi pengikut / murid Kristus (bdk. Yoh 3:2 - Rabi), hanya
karena melihat tanda (bdk. Yoh 3:2b), karena tanpa kelahiran baru semua
tidak akan masuk surga. Jadi tujuan cerita ini adalah mengajar bahwa untuk
menjadi murid / pengikut Kristus yang sejati, seseorang harus mengalami
kelahiran baru.
Ay 1-2:
1) Nikodemus
disebut sebagai:
·
Seorang Farisi (ay 1).
·
Seorang ‘pemimpin agama Yahudi’ (ay 1).
NIV:
a member of the Jewish ruling council
(= anggota dewan pemerintah Yahudi).
NASB/Lit:
a ruler of the Jews (= seorang penguasa
Yahudi).
Ini
berarti bahwa Nikodemus adalah anggota Sanhedrin / Mahkamah Agama Yahudi.
Jabatan
/ kedudukan Nikodemus ini sengaja disebutkan untuk:
a) Menunjukkan
kepada orang-orang Yahudi bahwa ada orang Farisi / Sanhedrin yang percaya bahwa
Yesus adalah Mesias / Anak Allah (bdk. Yoh 7:50,51 19:39). Hal ini penting supaya
merekapun mau percaya kepada Yesus.
b) Menunjukkan
bahwa kalau orang seperti ini saja tidak mengerti (bdk. ay 10), apalagi
yang lain.
c) Menunjukkan
bahwa kalau orang seperti ini saja membutuhkan kela- hiran baru, apalagi yang
lain (Ingat: orang Farisi sangat menekankan kesucian).
Penerapan:
Kalau
saudara adalah orang yang merasa diri saudara baik / saleh, maka sadarilah
bahwa tanpa kelahiran baru, bagaimanapun salehnya saudara hidup, saudara tidak
akan masuk surga!
d) Menunjukkan
bahwa jabatan / kedudukan sering menjadi halangan bagi seseorang untuk datang
kepada Kristus (bdk. ay 2 - ‘datang pada waktu malam’).
Penerapan:
Kalau
jabatan / kedudukan / pekerjaan saudara menghalangi saudara untuk datang /
mendekat kepada Tuhan dan hidup bagi Tuhan, maka saudara sudah menyalah-gunakan
jabatan / kedudukan / pekerjaan saudara itu!
2) Nikodemus
datang kepada Yesus pada waktu malam (ay 2).
a) Ini tidak
boleh dialegorikan (= diartikan sebagai lambang) sebagai berikut: Nikodemus
datang dari kegelapan rohaninya kepada Yesus yang adalah Terang dunia. Ingat
bahwa bagian ini merupakan suatu historical
narrative (= cerita sejarah), sehingga kata ‘malam’ harus diartikan secara
hurufiah.
b) Mengapa Ia datang pada waktu malam?
·
mungkin sekali karena takut diketahui orang
Farisi / anggota Sanhedrin yang lain. Nikodemus disebut lagi dalam
Yoh 7:50-52 dan Yoh 19:39 dan secara implicit
selalu menunjukkan bahwa dia ikut Yesus dengan takut-takut. Jadi mungkin sekali
di sini ia datang pada waktu malam juga karena takut.
·
ada juga yang berpendapat bahwa ia datang pada
waktu malam karena kalau siang / pagi selalu ada banyak orang mengikuti Yesus
sehingga tidak bisa berbicara secara pribadi / dengan tenang.
Kalau ini alasannya untuk datang pada waktu
malam, maka tentu saja ia tidak bisa disalahkan.
3) Kata-kata
Nikodemus (ay 2).
a) ‘Rabi / Guru’.
Bahwa
Nikodemus, yang adalah seorang pengajar (ay 10), mau menyebut Yesus, yang
tidak pernah belajar (bdk. Yoh 7:15 - artinya Yesus tak pernah masuk
‘sekolah theologia’ saat itu), sebagai ‘guru’, menunjukkan:
·
kerendahan hati Nikodemus!
Kerendahan
hati adalah sesuatu yang sangat penting dalam belajar Firman Tuhan!
·
ketundukannya kepada Allah.
Kata-kata
‘guru yang diutus Allah’ menunjukkan hal itu! Jadi sekalipun Yesus tidak
pernah belajar (dalam ‘sekolah theologia’ saat itu), tetapi karena Nikodemus
tahu / yakin bahwa Allah yang mengutus Yesus sebagai guru, maka ia mau belajar
kepada Yesus!
Penerapan:
Maulah
mendengarkan semua hamba Tuhan yang betul-betul adalah hamba Tuhan, tidak
peduli apakah ia masih muda, sekolahnya kurang tinggi, orangnya tidak terlalu
pandai, dsb.
Tetapi,
sebutan ini juga menunjukkan bahwa pengenalan Nikodemus terhadap Yesus ini
masih kurang, karena ia hanya mengenali Yesus sebagai guru, bukan / belum
sebagai Allah / Mesias.
Renungkan:
sampai dimana pengenalan saudara terhadap Yesus?
b) ‘Kami tahu’.
Kata
‘kami’ menunjuk pada Nikodemus dan grupnya. Tetapi anehnya, yang lain tidak mau
diajar oleh Yesus! Banyak orang yang hanya tahu tentang Yesus tetapi tidak mau
datang kepada Yesus!
c) ‘tanda-tanda’.
Ini
menunjuk pada tanda yang Yesus lakukan dalam Yoh 2:1-11,23. Nikodemus
melihat Yesus melakukan tanda, dan itu mendorongnya untuk datang kepada Yesus,
belajar dari Yesus, dan akhirnya percaya kepada Yesus! Ini reaksi yang benar
dari orang yang melihat tanda! (kontras dengan orang-orang dalam 2:23-25).
d) ‘Engkau
datang sebagai guru yang diutus Allah, sebab tidak ada seorangpun yang dapat
mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya’
(ay 2b).
Kata-kata
ini tidak sepenuhnya / selalu benar karena:
·
orang yang diutus Allah belum tentu bisa
mengadakan mujijat (bdk. Yoh 10:41).
·
orang yang bisa mengadakan mujijat belum tentu
diutus Allah (bdk. Ul 13:1-3
Mat 7:22-23
Mat 24:24
2Tes 2:9
Wah 13:11-18 Wah
16:13-14). Juga bandingkan dengan tukang sihir Mesir yang meniru tanda yang
dibuat Musa (Kel 7:22 8:7).
Penerapan:
Kalau
saudara adalah orang yang tergila-gila pada tanda / mujijat, maka renungkan
baik-baik ayat-ayat tersebut di atas sebelum saudara disesatkan oleh nabi-nabi
palsu yang bisa melakukan mujijat!
Ay 3:
1) Yesus
menjawab Nikodemus.
Yesus
selalu mau meluangkan waktu untuk menunjukkan jalan keselamatan kepada siapa
saja yang mau mendengar, sekalipun orang itu mempunyai kelemahan-kelemahan
(seperti datang pada malam dsb)!
Penerapan:
Maukah
saudara mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk menunjukkan jalan keselamatan
kepada orang lain? Atau saudara lebih mempersoalkan kelemahan-kelemahannya?
Atau saudara acuh tak acuh?
2) Apa
hubungannya kata-kata Nikodemus dalam ay 2 dengan jawaban Yesus dalam
ay 3?
Mungkin
Yesus sudah tahu bahwa Nikodemus bermaksud bertanya tentang Kerajaan Allah, dan
karena itu Yesus mendahuluinya dengan memberi syarat untuk bisa masuk Kerajaan
Allah.
Dengan
demikian Yesus mengatakan: sekalipun engkau menganggap Aku sebagai guru, tetapi
kalau engkau tidak mengalami kelahiran baru, engkau tidak akan masuk Kerajaan
Allah.
3) ‘Sesungguhnya’.
NASB:
Truly, truly.
KJV:
Verily, verily.
Kata
bahasa Yunaninya adalah AMEN, AMEN.
Ini
dianggap sebagai suatu sumpah, dan tujuannya untuk membangkitkan perhatian yang
serius dalam diri Nikodemus.
Penerapan:
Jangan
memberitakan Injil / Firman Tuhan dengan cara guyonan. Usahakanlah untuk
melakukan hal itu dengan serius, supaya orang yang saudara injili itu juga
mendengar dengan serius! Memang lelucon dalam khotbah kadang-kadang diperlukan,
supaya orang kafir / orang kristen KTP / orang kristen yang masih bayi mau
mendengar. Tetapi terlalu banyak lelucon bisa menyebabkan para pendengar
kehilangan keseriusannya! Ingat bahwa kita dipanggil untuk menjadi pemberita
Injil / Firman Tuhan, bukan untuk menjadi pelawak!
4) ‘dilahirkan
kembali’.
a) Ada 2 alasan
mengapa Yesus mempersoalkan kelahiran baru kepada Nikodemus di sini:
·
Karena Nikodemus adalah orang Farisi yang
keistimewaannya adalah melahiriahkan agama / menekankan hal-hal lahiriah, maka
Yesus justru menekankan kelahiran baru!
·
Karena orang Yahudi saat itu menganggap orang
non Yahudi yang dibaptis (masuk ke Yudaisme) sebagai anak yang baru lahir.
Tetapi Yesus berkata bahwa semua orang (termasuk orang Yahudi) harus mengalami
kelahiran baru, dan kelahiran baru itu adalah pekerjaan Allah / Roh Kudus (jadi
bukan karena baptisan yang merupakan pekerjaan manusia).
Penerapan:
Dalam
memberitakan Injil, kita harus menyelidiki kesalahan utama dari orang itu,
lalu ‘menyerangnya’ disitu! Jadi jangan asal ‘menembak’!
b) NIV/NASB/KJV: born again (= dilahirkan lagi).
RSV:
born anew (= dilahirkan sekali lagi).
Footnote NIV/RSV: born from above (= dilahirkan dari
atas).
Kata
Yunani yang diterjemahkan ‘kembali’ dalam Kitab Suci Indonesia adalah ANOTHEN
yang bisa berarti:
·
from
above (= dari atas).
Contoh:
Mat 27:51
Mark 15:38
Yak 1:17
Yak 3:15,17
Yoh 3:31 Yoh 19:11,23.
·
again
(= lagi).
Contoh:
Gal 4:9.
·
from
the first / beginning (= dari semula).
Contoh:
Luk 1:3 (‘dari asal mulanya’); Kis
26:5 (‘sudah lama’).
Arti
ke 3 dianggap tak mungkin, atau dianggap menjadi sama dengan arti ke 2
(dilahirkan dari semula = dilahirkan kembali / lagi).
Argumentasi
yang mendukung arti ke 2:
Calvin
mengatakan bahwa jawaban Nikodemus dalam ay 4 menunjukkan bahwa yang dimaksud dalam ay 3
adalah born again (= dilahirkan lagi).
Argumentasi
yang mendukung arti ke 1:
¨
Dalam Kitab Suci kata ANOTHEN hampir selalu
diterjemahkan from above (= dari
atas). Satu-satunya yang diterjemahkan again
(= lagi) adalah Gal 4:9.
¨
Terjemahan from
above (= dari atas) cocok dengan konsep Yohanes tentang kelahiran baru yang
selalu menekankan kelahiran dari Allah / Roh Kudus (Yoh 1:13 1Yoh 2:29 3:9 4:7 5:1,4,18).
Ada
juga orang yang menggabungkan arti ke 1 dan ke 2, karena kelahiran dari atas /
Allah memang merupakan kelahiran kembali / lagi.
c) Kelahiran baru.
·
Karena manusia itu rusak secara total (Total Depravity), maka yang dibutuhkan
bukanlah proses pembetulan sedikit demi sedikit bagian-bagian yang salah dalam
hidup kita (seperti yang dilakukan semua agama lain), tetapi kelahiran baru.
Illustrasi:
pakaian yang sobek memang bisa ditambal, tetapi kalau pakaian itu hancur, atau
sudah memet, maka tidak mungkin bisa
ditambal lagi, tetapi harus diganti baru!
·
Kelahiran baru merupakan peristiwa / pekerjaan
Roh Kudus yang berlangsung seketika, dimana Ia menghidupkan kembali manusia
yang tadinya mati dalam dosa. Orang yang sudah mengalami kelahiran baru, pasti
akan mengalami pembaharuan dalam seluruh segi kehidupannya (Catatan: ini
merupakan buah dari kelahiran baru).
Bandingkan
dengan kata-kata seorang Pendeta Liberal sebagai berikut:
“Kelahiran
kembali sebagai karya Roh Kudus adalah mengenakan manusia yang baru dan
menanggalkan manusia yang lama. Ini adalah suatu proses yang terus menerus,
suatu pergumulan yang berlangsung seumur hidup kita. Kelahiran kembali berarti
bahwa kita senantiasa bergumul melawan dosa, belajar menyangkal diri,
makin lama makin disucikan, mengangkat salib dan mengikut Yesus”.
Komentar
terhadap kata-kata tersebut:
*
ia mencampur adukkan / menyamakan kelahiran
baru dengan pengudusan. Kita tidak perlu merasa heran kalau ia mendefinisikan
kelahiran baru seperti itu, karena orang Liberal selalu berusaha untuk
membuang hal-hal yang bersifat supranatural (seperti kelahiran baru).
*
sekalipun ia mengatakan bahwa kelahiran baru
adalah ‘karya Roh Kudus’, tetapi ia lalu menggambarkan kelahiran baru sebagai
tindakan kita (pergumulan melawan dosa, menyangkal diri, dsb). Dengan demikian
ada kontradiksi dalam ajarannya.
*
kelahiran baru jelas bukan proses, tetapi
merupakan peristiwa yang terjadi seketika.
·
Kelahiran baru adalah sesuatu yang harus
terjadi lebih dulu sebelum seseorang bisa mengerti dan menerima Injil dan
percaya kepada Kristus.
Calvin:
“We must always keep in remembrance the
design of Christ, which we have already explained; namely that he intended to
exhort Nicodemus to newness of life, because he was not capable of receiving
the Gospel, until he began to be a new man” (= kita harus
selalu mengingat tujuan Kristus yang sudah kami jelaskan, yaitu bahwa Ia
bermaksud untuk mendesak Nikodemus pada pembaharuan hidup, karena ia tidak
mampu menerima Injil sampai ia mulai menjadi manusia yang baru).
·
Karena itu, maka kelahiran baru menjadi syarat
mutlak supaya orang bisa selamat / masuk surga (ay 3,5).
Adam
Clarke: “Every man must
have 2 births, one from heaven, the other from earth - one of his body, the
other of his soul: without the first he cannot see nor enjoy this world,
without the last he cannot see nor enjoy the kingdom of God” (= setiap
manusia harus mempunyai 2 kelahiran, satu dari surga, yang lain dari bumi -
satu untuk tubuhnya, yang lain untuk jiwanya: tanpa yang pertama ia tidak bisa
melihat maupun menikmati dunia ini, tanpa yang terakhir ia tidak dapat melihat
maupun menikmati Kerajaan Allah).
Juga
ada orang yang mengatakan: kalau kita dilahirkan 2 x maka kita hanya akan mati
1 x, tetapi kalau kita dilahirkan hanya 1 x maka kita akan mati 2 x!
Renungkan:
berapa kali saudara pernah dilahirkan? Sudahkah saudara mengalami kelahiran
baru?
5) ‘Melihat
Kerajaan Allah’.
·
kata ‘melihat’ dalam ay 3 sebetulnya sama
saja dengan kata ‘masuk’ dalam ay 5. Kalau melihat saja tidak bisa apalagi
masuk.
·
Kata ‘Kerajaan Allah’ di sini diartikan
bermacam-macam:
*
surga.
*
gereja.
*
kehidupan rohani.
*
keselamatan / hidup kekal (bdk.
Mark 9:43,45,47).
Ay 4:
Ada beberapa penafsiran dari kata-kata Nikodemus ini:
1) Ada yang
menganggap bahwa Nikodemus mengira bahwa dalam ay 3 Yesus memaksudkan
kelahiran jasmani. Jadi pertanyaan ini betul-betul menunjukkan kebodohan
Nikodemus.
2) Ada juga
yang menganggap bahwa jawaban Nikodemus ini hanya menunjukkan betapa tidak
masuk akalnya kelahiran baru itu bagi Nikodemus.
Saya lebih setuju pada pandangan ke 2 ini.
Ay 5:
1) ‘Dilahirkan
dari air dan Roh’.
‘Dilahirkan
dari Roh’ jelas menunjuk pada kelahiran baru, tetapi apa artinya ‘dilahirkan
dari air’?
Ada
bermacam-macam penafsiran tentang bagian ini:
a) ‘Air’ menunjuk pada baptisan (bdk.
Ef 5:26 Tit 3:5).
Ini
terbagi lagi menjadi 2 golongan:
·
Mereka yang menganggap bahwa ini adalah dasar
dari ajaran yang mengatakan bahwa baptisan itu melahirbarukan dan menyelamatkan
seseorang.
·
Mereka yang menganggap bahwa baptisan hanya
merupakan tanda lahiriah dari kasih karunia rohani yang dikerjakan oleh Roh
Kudus dalam diri seseorang. Jadi baptisan dipercaya bukan sebagai cara untuk
mendapatkan kelahiran baru, tetapi hanya merupakan tanda lahiriah dan peneguhan
/ pengesahan dari kelahiran baru.
Keberatan
terhadap ajaran ini:
¨
khusus untuk yang no 1, perlu diingat bahwa
baptisan jelas bukan merupakan syarat untuk selamat, dan baptisan juga tidak
menjamin keselamatan. Ini terlihat dari:
*
penjahat yang bertobat di kayu salib tidak
pernah dibaptis, tetapi toh selamat (Luk 23:42-43).
*
ada orang-orang yang dibaptis, tetapi tidak
selamat karena tidak sungguh-sungguh percaya (bdk. Kis 8:13-23).
*
ada orang-orang yang mengalami kelahiran baru
sebelum baptisan (Kis 10:44-48).
¨
Baptisan kristen belum ada pada saat itu.
Sukar dibayangkan bahwa Yesus berbicara kepada Nikodemus tentang sesuatu yang
saat itu belum ada.
b) ‘Air’ menunjuk pada Roh Kudus.
Calvin
menafsirkan bahwa kata ‘air dan Roh’ artinya adalah ‘air, yaitu Roh Kudus’.
Jadi, kata bahasa Yunani KAI yang biasanya diterjemahkan and (= dan), oleh Calvin diartikan ‘yaitu’ (seperti dalam
Ro 1:5).
Sebuah
kamus Yunani - Inggris yang disusun oleh Barclay M. Newman, Jr. mengatakan
bahwa KAI bisa diartikan sebagai:
·
and
(= dan).
·
also
(= juga).
·
but
(= tetapi).
·
even
(= yaitu).
·
that
is (= yaitu).
·
namely
(= yaitu).
Jadi
jelas bahwa ditinjau dari sudut bahasa Yunani, penafsiran Calvin bukannya tanpa
dasar.
c) ‘Air’ menunjuk pada purification (= penyucian).
Alasan
/ dasar pandangan ini:
·
dalam Perjanjian Lama, air sering menunjuk
pada pembasuhan dan penyucian dari polusi dosa (Yeh 36:25 Zakh 13:1).
·
dalam baptisan Yohanes, air juga melambangkan
penyucian dosa (Mark 1:4
Luk 3:3).
·
dalam baptisan Yesus, air juga dianggap
melambangkan penyucian dosa (Yoh 3:22-26).
d) Leon Morris
(NICNT) memberikan penafsiran yang menarik tentang bagian ini sebagai berikut:
Ia
mengatakan bahwa kata-kata:
·
water
(= air).
·
rain
(= hujan).
·
dew
(= embun).
·
drop
(= tetes).
sering
digunakan untuk menunjuk pada male semen
(= air mani laki-laki).
Kalau
di sini air diartikan seperti itu, maka ada 2 kemungkinan:
·
‘dilahirkan dari air’ menunjuk pada kelahiran
jasmani, sedangkan ‘dilahirkan dari Roh’ menunjuk pada kelahiran baru / rohani.
Jadi maksud ay 5 itu adalah: setelah mengalami kelahiran jasmani, kita
harus mengalami kelahiran rohani, baru bisa selamat.
·
‘air dan Roh’ digabung dan dianggap menunjuk
pada spiritual seed (= benih rohani),
sehingga istilah ‘air dan Roh’ sebetulnya sama saja dengan ‘Roh’ (bdk.
ay 6,8).
Leon
Morris lebih condong pada arti ke 2 ini.
Ay 6:
1) ‘Daging’ dan
‘roh’.
a) Kata
‘daging’ (bahasa Yunani: SARX) menunjuk pada manusia (bukan hanya tubuhnya,
tetapi juga termasuk jiwa / rohnya). Kadang-kadang, kata ‘daging’ ini
digunakan tanpa mengandung arti negatif seperti dalam Yoh 1:14. Tetapi di
sini kata ‘daging’ itu jelas mengandung arti negatif (seperti dalam
Yoh 6:63). Jadi artinya adalah: manusia yang dikuasai dosa.
b) Sedangkan
kata ‘roh’ yang dikontraskan dengan daging, jelas menunjuk pada manusia yang
dikuasai oleh Roh Kudus.
2) Clarke
mengatakan bahwa ay 6 ini diucapkan oleh Yesus untuk menjawab kata-kata
Nikodemus dalam ay 4. Jadi seakan-akan Yesus berkata: seandainya seseorang
bisa masuk ke dalam rahim ibunya untuk dilahirkan kembali, itu tidak ada
gunanya, karena ia tetap akan lahir sebagai ‘daging’, yaitu manusia yang
dikuasai oleh dosa.
Ada
agama-agama yang percaya / mengajarkan bahwa kalau seseorang hidup jelek, maka
ia bisa memperbaikinya dalam hidup / reinkarnasi yang akan datang. Tetapi ingat
kata-kata Yesus di sini: apa yang dilahirkan dari daging adalah daging! Karena
itu, andaikata reinkarnasi itu memang ada (Catatan: ingat bahwa
kekristenan menolak adanya reinkarnasi - bdk. Ibr 9:27), tidak peduli berapa
ribu kali seseorang dilahirkan kembali (oleh manusia), ia akan tetap lahir
sebagai ‘daging’!
Seorang
yang bernama Hoskyns mengatakan:
“There is no evolution from flesh to spirit” (= tidak ada
evolusi dari daging menjadi roh).
Memang,
tanpa kelahiran baru dari Roh Kudus, tidak ada harapan bagi manusia, baik dalam
hal memperbaiki diri, maupun dalam
hal keselamatan / masuk surga!
3) Ada juga
yang berpendapat bahwa ay 6 ini diucapkan oleh Yesus karena orang Yahudi
beranggapan bahwa kelahiran mereka sebagai orang Yahudi secara otomatis
menyebabkan mereka masuk Kerajaan Allah / selamat. Jadi dengan kata-kata ini
Yesus mengatakan bahwa orang Yahudipun lahir sebagai daging / manusia yang
dikuasai oleh dosa, dan membutuhkan kelahiran baru dari Roh Kudus supaya bisa
masuk ke dalam Kerajaan Allah.
4) Ay 6
ini juga menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir, sudah adalah ‘daging’, yaitu
manusia yang dikuasai oleh dosa (bdk. Ayub 14:4 25:4 Maz
51:7 58:4).
Penerapan:
Ini
perlu diingat oleh setiap orang tua! Anak / cucu saudara, sekalipun lucu dan
mungil dan kelihatan tanpa dosa, tetapi ia tetap adalah orang berdosa yang
dikuasai dosa, yang membutuhkan kelahiran baru dari Roh Kudus, dan iman kepada
Yesus Kristus, supaya bisa diselamatkan dari murka Allah. Karena itu banyaklah
mendoakan keselamatannya dan memberitakan Injil kepadanya!
5) Ay 6b:
Orang yang dilahirkan oleh Roh, bukan lagi ‘daging’ (manusia yang dikuasai
dosa), tetapi ‘roh’ (manusia yang dikuasai oleh Roh Kudus). Ini jelas
menunjukkan bahwa orang yang sudah mengalami kelahiran baru pasti mengalami
penyucian / pengudusan.
Kalau
saudara menganggap diri saudara sudah lahir baru / selamat, pikirkanlah: apakah
saudara sudah mengalami pengudusan dalam hidup saudara? Kalau tidak, saudara
mempunyai anggapan yang salah tentang keselamatan saudara!
Ay 7:
1) Kalau dalam
ay 3 Yesus menyebut ‘seorang’, dalam ay 5 juga ‘seorang’, dalam
ay 6 ‘apa’, maka dalam ay 7 Yesus menggunakan kata ‘kamu’.
Ini
menunjukkan bahwa dalam memberitakan Injil / Firman Tuhan, kita harus
mempribadikan pemberitaan itu, sehingga orang yang mendengar itu sadar / tahu
bahwa Firman itu betul-betul untuk dia.
2) Kata ‘harus’
(must) dalam ay 7 tidak boleh
diartikan seakan-akan ay 7 ini adalah suatu perintah! (bdk. Yoh 3:14 12:34).
Ay 7
ini bukanlah suatu perintah, tetapi hanya menunjukkan bahwa kelahiran baru
merupakan syarat mutlak yang sudah ditetapkan Allah supaya orang bisa selamat /
masuk surga.
William
Hendriksen: “It does not
refer to the realm of moral duty, but to that of the divine decree” (= itu tidak
menunjuk pada kewajiban moral, tetapi pada ketetapan ilahi).
Illustrasi:
Kata-kata
‘untuk bisa jadi tentara tingginya harus 170 cm’, tentu tidak memerintahkan
seseorang supaya tingginya menjadi 170 cm. Ini hanya merupakan syarat bagi
setiap orang yang mau menjadi tentara.
Kelahiran
baru adalah pekerjaan Roh Kudus secara mutlak, dan tidak ada hal apapun yang
bisa dilakukan oleh manusia supaya hal itu bisa terjadi [bandingkan dengan buku
tulisan Billy Graham yang berjudul ‘How
to be born again’ (= bagaimana caranya supaya dilahirkan kembali) yang
jelas menunjukkan pengertiannya yang salah tentang kelahiran baru!], dan juga
tidak ada hal yang kita lakukan dalam peristiwa kelahiran baru itu! Sama
seperti kita tidak melakukan apapun pada saat kita dilahirkan secara jasmani,
maka kitapun tidak melakukan apapun pada saat kita dilahirkan kembali oleh Roh
Kudus!
Karena
itu tidak mungkin hal ini diperintahkan kepada kita! (beda dengan kepenuhan Roh
Kudus, yang sekalipun merupakan pekerjaan Roh Kudus, tetapi ada hal-hal yang
bisa kita lakukan supaya hal itu terjadi. Karena itu, hal itu diperintahkan
(Ef 5:18).
Catatan:
kelahiran baru memang tidak diperintahkan, tetapi ‘percaya kepada Yesus’ adalah
sesuatu yang diperintahkan kepada manusia!
Ay 8:
1) Terjemahan
ay 8.
Kata
‘angin’ dalam ay 8a berasal dari kata bahasa Yunani PNEUMA. Kata ini
memang bisa berarti ‘roh, nafas, angin’. Mengapa bisa demikian? Karena kalau nafas
hilang, orangnya mati, nyawa / rohnya hilang. Juga nafas adalah udara yang
bergerak / angin. Karena itu digunakan 1 istilah / kata untuk menyatakan ke 3
hal tersebut.
Ada
yang berpendapat bahwa kata PNEUMA
dalam ay 8a ini harus tetap diterjemahkan ‘roh’, dengan alasan bahwa kata
PNEUMA muncul 370 x dalam Perjanjian Baru, dan tidak pernah diartikan ‘angin’
(kata ‘angin’ dalam Perjanjian Baru biasanya berasal dari kata bahasa Yunani
yang lain, yaitu ANEMOS). Jadi menurut mereka ay 8a seharusnya diterjemahkan
‘The Spirit breathes where He wills’
(= Roh bernafas / menghirup / bertiup kemana Ia mau).
Keberatan
terhadap pendapat ini:
·
Kata-kata ‘demikian halnya’ pada awal
ay 8b jelas menunjukkan suatu perbandingan. Adalah aneh untuk
membandingkan ‘pekerjaan Roh Kudus’ dengan ‘pekerjaan Roh Kudus’. Lebih logis
kalau kita membandingkan ‘apa yang dilakukan oleh angin’ dengan ‘apa yang
dilakukan oleh Roh’.
Illustrasi:
tidak ada orang yang berkata: kamu itu bodoh seperti orang bodoh! Tetapi orang
mungkin akan berkata: kamu itu bodoh seperti keledai.
·
Dalam Ibr 1:7, yang merupakan kutipan
dari Maz 104:4, kata ‘badai’ (diterjemahkan ‘winds’ oleh NIV / NASB), dalam bahasa Yunaninya adalah PNEUMATA
(bentuk plural dari PNEUMA).
Jadi,
kalau dikatakan bahwa dalam Perjanjian Baru kata bahasa Yunani PNEUMA tidak
pernah diterjemahkan sebagai ‘angin’, itu jelas merupakan pernyataan yang
salah.
·
Kata kerjanya, yaitu PNEO (= blow / bertiup) keluar 5 x dalam
Perjanjian Baru, yaitu Mat 7:25,27
Luk 12:55
Yoh 6:18 Kis 27:40 Wah 7:1.
·
Juga dalam Septuaginta / LXX, kata PNEUMA
sering digunakan untuk menunjuk pada ‘angin’.
2) Ay 8
mengajarkan beberapa hal tentang kelahiran baru:
a) Kedaulatan Roh Kudus dalam bekerja
/ melahirbarukan.
Bahwa
Roh Kudus bekerja / melahirbarukan sesukaNya, dinyatakan dengan kata-kata
‘angin bertiup kemana ia mau’.
b) Pekerjaan
Roh Kudus dalam kelahiran baru itu tidak terlihat dan bersifat misterius. Ini
dinyatakan dengan kata-kata ‘engkau tidak tahu dari mana ia datang, atau kemana
ia pergi’. Bdk. Pengkhotbah 11:5.
c) Sekalipun
kelahiran baru itu tidak terlihat dan bersifat misterius, tetapi buahnya
terlihat! Ini dinyatakan dengan kata-kata ‘engkau mendengar bunyinya’.
d) Kelahiran
baru tidak bisa ditahan.
Sama
seperti angin tak bisa ditahan, demikian juga pekerjaan Roh Kudus dalam
melahirbarukan tidak bisa ditahan. Kalau Roh Kudus mau melahir-barukan
seseorang, Ia pasti berhasil.
Ini
tercakup dalam point ke 4 dari 5 point Calvinisme, yaitu Irresistible Grace (= kasih karunia yang tidak bisa ditahan / ditolak).
Penerapan:
Kita
harus bersyukur dan memuji Tuhan atas hal ini, karena seandainya kita bisa
menolak pekerjaan Roh Kudus dalam melahir-barukan kita, maka kita, sebagai
orang berdosa yang condong kepada dosa, pasti menolak kelahiran baru itu!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com