Eksposisi Injil Yohanes
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
YOHANES 4:1-9
Ay 1-3:
1) Orang-orang
Farisi tidak senang kepada Yohanes Pembaptis.
Alasan
ketidaksenangan mereka:
a) Teguran dosa / khotbah keras (bdk.
Mat 3:7-12).
Penerapan:
Apakah
saudara juga sering merasa tidak senang kepada pengkhotbah kalau ia memberitakan
Firman Tuhan yang keras atau kalau ia menegur saudara dari dosa saudara? Ingat
bahwa:
·
Yesuspun sering memberitakan Firman Tuhan yang
keras dan menegur dosa (Yoh 6:60
Mat 22:29).
·
Kalau saudara marah kepada pengkhotbah yang
memberitakan Firman Tuhan, maka pada hakekatnya saudara marah kepada Allah yang
berfirman melalui dia (Luk 10:16).
b) Yohanes
Pembaptis melakukan baptisan tanpa otoritas / ijin mereka, padahal mereka adalah para pemimpin gereja saat itu
(bdk. Yoh 1:19-27 dimana mereka menanyakan otoritas Yohanes Pembaptis
dalam membaptis orang).
c) Mereka iri hati, karena kalah
popularitas.
Orang
banyak yang dahulu mengikut mereka dan menganggap mereka sebagai guru, sekarang
mengikut Yohanes Pembaptis. Mereka merasa bahwa Yohanes Pembaptis ‘mencuri domba’ mereka!
Penerapan:
Apakah
saudara juga sering iri hati pada sesama pelayan Tuhan yang lebih populer dari
saudara, dan menganggapnya sebagai ‘pencuri domba saudara’? Ingat bahwa semua
domba adalah domba Tuhan, bukan domba dari pendeta! Dan ingat bahwa tujuan
saudara melayani adalah supaya domba-domba itu bisa mengikut Tuhan, bukan
mengikut saudara!
Sekarang
melihat bahwa Yesus lebih sukses lagi dari Yohanes Pembaptis (ay 1), maka
tentu mereka menjadi lebih tidak senang lagi kepada Yesus.
Penerapan:
Dari
sini bisa kita dapatkan bahwa pemberita Injil / Firman Tuhan yang baik dan
sukses, baik itu adalah pendeta, penginjil, dosen theologia, guru agama, guru
sekolah minggu dsb, pasti menimbulkan iri hati dan ketidaksenangan dalam diri
banyak orang, khususnya dalam diri para pemimpin gereja yang brengsek!
Karena itu kalau saudara melayani pemberitaan Firman Tuhan dengan baik, jangan
heran kalau tahu-tahu ada ‘penggede’ gereja yang tidak senang kepada saudara,
menggeser saudara atau bahkan mengucilkan saudara!
2) Karena Yesus
tahu bahwa belum waktunya bagi Dia untuk mati, maka untuk menghindari kematian
sebelum waktunya, Ia menyingkir dari Yudea dan pergi ke Galilea.
Penerapan:
Secara
umum, tidak salah bagi seorang pemberita Injil / Firman Tuhan untuk menyingkir
dan menghindari aniaya! Jangan menjadi orang extrim yang lalu mencari
kematian syahid!
3) Rupanya saat
ini Yohanes Pembaptis sudah ada di dalam penjara, dan pindahnya Yesus ke
Galilea inilah yang dimaksudkan oleh Matius dalam Mat 4:12, oleh Markus dalam
Mark 1:14, dan oleh Lukas dalam Luk 4:14.
4) Bahwa Yesus
hanya mengajar tetapi tidak membaptis, menunjukkan bahwa pengajaran Firman
Tuhan dan pemberitaan Injil menduduki tempat yang lebih tinggi dari sakramen.
Bdk 1Kor 1:17.
Penerapan:
·
dalam kebaktian, puncak acara terletak pada
pemberitaan Firman Tuhan, bukan pada sakramen!
·
karena Yesus begitu menekankan dan meninggikan
pengajaran Firman Tuhan, maka jelas bahwa gereja / hamba Tuhan / orang kristen
yang baik juga harus mengutamakan pengajaran Firman Tuhan! Apakah saudara
adalah orang seperti itu?
Ay 4-6:
1) Ay 4: ‘harus
melintasi daerah Samaria’.
Ada
2 kemungkinan menafsirkan kata ‘harus’ disini:
a) Ini adalah
keharusan berdasarkan letak kedua tempat itu secara geografis. Dari Yudea ke
Galilea, memang harus melewati Samaria, yang terletak ditengah-tengah kedua
daerah itu. Memang bisa saja memutar melalui sebelah Timur Sungai Yordan,
tetapi ini menempuh jarak yang jauh lebih jauh.
b) Kata ‘harus’
di sini menunjuk pada keharusan terlaksananya Rencana Allah dalam menyelamatkan
perempuan dan orang-orang Samaria itu (bdk. Yoh 10:16).
Jadi,
karena Allah sudah menetapkan / merencanakan keselamatan dari perempuan Samaria
dan orang-orang Samaria itu, maka Yesus harus pergi ke sana untuk memberitakan
Injil kepada mereka.
Penerapan:
Kepercayaan
pada doktrin tentang Predestinasi tidak boleh menyebabkan kita lalu tidak
memberitakan Injil! Ingat bahwa Rencana Allah tentang keselamatan seseorang
hanya bisa tercapai kalau orang itu mendengar Injil dan percaya. Dan siapa tahu
Allah memang menetapkan saudara untuk memberitakan Injil kepada orang itu?
2) Ay 5:
Kota
Sikhar terletak 15 mil di sebelah selatan kota Samaria, dan terletak di antara
Gunung Ebal dan Gunung Gerizim. Dulu kota ini disebut Sikhem (Kej 12:6 33:18).
a) Ini adalah
tanah yang dibeli oleh Yakub dari anak-anak Hemor dalam Kej 33:19.
b) Lalu tanah
ini diberikan oleh Yakub kepada Yusuf (Kej 48:22).
Ada
2 hal yang perlu dibahas dari Kej 48:22 ini:
·
kata-kata ‘punggung gunung’ dalam bahasa
Ibraninya adalah SHEKHEM (= Sikhem).
·
‘kurebut dengan pedang dan panahku dari tangan
orang Amori’.
Tidak
diketahui dengan jelas kapan dan bagaimana persisnya peristiwa ini terjadi.
*
Ada yang mengatakan bahwa karena orang-orang
Amori tidak menghargai transaksi pembelian tanah itu (Kej 33:19), maka
Yakub lalu merebutnya dengan kekerasan. Kalau ini benar, maka cerita ini tidak
diceritakan dalam Kitab Suci.
*
Ada juga yang mengatakan bahwa kata-kata ini
menunjuk pada pembantaian yang dilakukan oleh Simeon dan Lewi terhadap mereka
dalam Kej 34.
c) Yusuf dikubur di tempat ini (Yos
24:32).
3) Ay 6:
a) Bahwa Yesus
bisa letih (dan haus - ay 7), menunjukkan kemanusiaanNya yang sejati
(bdk. Ibr 4:15).
Sekalipun
Yohanes menekankan keilahian Yesus (Yoh 20:31), tetapi ia tetap tidak
mengabaikan kemanusiaan Yesus.
Penerapan:
Hati-hati
untuk terlalu menekankan suatu kebenaran, dan pada saat yang sama mengabaikan
kebenaran yang lain. Misalnya:
·
Saksi Yehovah terlalu menekankan kasih Allah,
tetapi mengabaikan keadilan Allah. Akibatnya mereka tidak mempercayai adanya
hukuman / siksaan kekal di neraka, padahal itu jelas diajarkan dalam Kitab
Suci.
·
Ada orang-orang yang hanya menekankan hidup
kudus tetapi mengabaikan Pemberitaan Injil, tetapi ada juga yang extrim
sebaliknya, dimana mereka menekankan Pemberitaan Injil tetapi mengabaikan
kekudusan! Dua-duanya salah, karena baik Pemberitaan Injil maupun kekudusan
sama-sama ditekankan oleh Kitab Suci.
b) ‘pukul 12’.
Lit:
the sixth hour (= jam yang ke 6).
Ini
bisa ditafsirkan 2 macam:
·
kalau Yohanes menggunakan waktu / jam Yahudi
(yang dimulai pada pukul 6), maka ini adalah pukul 12 siang.
·
kalau Yohanes menggunakan waktu / jam Romawi
(yang dimulai pada pukul 12), maka ini adalah pukul 6 sore.
Ini
adalah pandangan William Hendriksen. Alasan Hendriksen memilih waktu / jam
Romawi:
*
ini adalah saat mengambil air (bdk. Kej
24:11).
Tetapi
mengapa perempuan ini sendirian? Karena banyak sumur yang lain, dan perempuan
yang lain tidak mau bersama-sama dengan pelacur / perempuan yang tidak bermoral
ini.
*
ini merupakan saat yang lebih memungkinkan
bagi orang-orang Samaria untuk datang kepada Yesus (ay 30), dari pada pada
tengah hari, karena pada sore hari mereka sudah selesai bekerja.
*
karena sudah menjelang malam, maka mereka
meminta Yesus untuk tinggal (ay 40
bdk. Luk 24:29).
*
dalam Yoh 19:14 sudah pasti Yohanes
menggunakan waktu / jam Romawi (sixth
hour harus diartikan pukul 6 pagi bukan pukul 12 siang), karena tidak
mungkin pengadilan itu belum selesai pada pukul 12 siang, karena menurut Markus,
Yesus disalibkan pada pukul 9 pagi (Mark 15:25).
Catatan:
tidak semua penafsir setuju hal ini. Ini akan saya bahas lain kali pada waktu
membahas Yoh 19:14.
Ay 7-9:
1) Terjadinya
bangsa Samaria dan ibadah mereka:
a) Tahun 722
SM, Israel / Kerajaan Utara dikalahkan oleh Asyur dan banyak orang diangkut ke
dalam pembuangan (2Raja-raja 17:3-6). Hanya orang-orang miskin yang
tertinggal. Lalu orang-orang asing dimasukkan ke sana dan kawin campur dengan
orang-orang Israel yang tertinggal (2Raja-raja 17:24), sehingga timbul
bangsa blasteran, yaitu bangsa Samaria.
Bagi
orang Yahudi pernikahan campuran ini merupakan kejahatan yang tidak bisa
diampuni.
William
Barclay: “In a strict
Jewish household even to this day if a son or a daughter marries a Gentile, his
or her funeral service is carried out” (= dalam suatu rumah tangga Yahudi yang
ketat, bahkan sampai pada hari ini, kalau seorang anak laki-laki atau perempuan
menikahi seorang non Yahudi, maka upacara / kebaktian penguburannya diadakan /
dilaksanakan).
Penerapan:
Dalam
hal ini sebetulnya orang Yahudi itu bukannya fanatik secara membabi buta!
Memang Tuhan melarang orang Isarel kawin dengan orang non Israel
(Ul 7:2-6), dan mereka mentaati larangan itu secara sangat keras.
Bandingkan dengan banyak orang kristen yang bandel, yang tetap menikahi orang
non kristen sekalipun ada larangan dari Tuhan dalam 2Kor 6:14! Bandingkan
juga dengan ‘hamba-hamba Tuhan’ yang tetap mau memberkati pernikahan semacam
itu. Bandingkan juga dengan banyak gereja-gereja kristen yang dalam tata
gerejanya terang-terangan mengijinkan pernikahan campuran seperti itu! Ini
semua adalah orang kristen, hamba Tuhan dan gereja yang tidak menghormati
Firman Tuhan!
b) Bangsa
blasteran ini tidak mengenal hukum beribadah kepada Allah sehingga Allah menghukum
dengan melepaskan singa-singa untuk membunuhi mereka (2Raja-raja 17:26).
Lalu raja Asyur menyuruh mengirim seorang imam (yang tadinya telah diangkut ke
dalam pembuangan) untuk mengajar mereka hukum beribadah kepada Allah
(2Raja-raja 17:27-28). Tetapi setelah orang-orang itu diajar cara
beribadah yang benar, dan mereka mengikuti ajaran itu, pada saat yang sama
mereka masih tetap mempertahankan agama lama mereka, sehingga akhirnya
terbentuk ibadah blasteran (2Raja-raja 17:29- 41).
Ini
tentu lebih-lebih lagi menimbulkan kebencian / kejijikan dalam diri orang
Yahudi terhadap mereka.
Pada
jaman Ezra mereka ditolak untuk ikut membangun Bait Allah (Ezra 4),
sehingga mereka membenci orang Yahudi, dan pada sekitar tahun 400 SM mereka
membangun Bait Allah sendiri di Gunung Gerizim - bdk ay 20.
Untuk
membenarkan tindakan mereka ini maka dalam Samaritan Pentateuch (Catatan: dari
seluruh Perjanjian Lama, mereka hanya mengakui Pentateuch / 5 kitab Musa),
kata ‘Ebal’ dalam Ul 27:4 diganti dengan kata ‘Gerizim’.
Penerapan:
Seringkah
saudara mengubah Kitab Suci / menafsirkan Kitab Suci sehingga menjadi sesuai
dengan tindakan saudara? Bukankah seharusnya tindakan / hidup saudara yang
diubah sehingga sesuai dengan Kitab Suci?
Illustrasi:
Ada
seorang pemanah ulung yang suatu hari pergi ke suatu desa. Di sana ia melihat
banyak pohon dengan lingkaran-lingkaran (sasaran memanah / menembak), dan
persis ditengah-tengahnya menancap sebatang anak panah. Ia menjadi heran,
karena ia sendiri tidak akan mampu untuk selalu memanah di tengah-tengah
sasaran seperti itu. Ia lalu bertanya-tanya siapa orang yang sanggup melakukan
semua itu. Setelah bertemu orang itu, ia bertanya: ‘Bagaimana kamu bisa memanah
sehebat itu?’. Orang itu menjawab: ‘Mudah saja. Aku memanah dahulu, dan sesudah
anak panahnya menancap di pohon, maka aku menggambar lingkaran-lingkaran di
sekelilingnya!’.
Kalau
saudara menyesuaikan Kitab Suci dengan kehidupan saudara, bukankah saudara sama
seperti orang ini?
Tetapi
pada sekitar tahun 128 SM, Bait Allah orang Samaria itu dihancurkan /
dibakar oleh orang-orang Yahudi di bawah pimpinan John Hyrcanus. Ini
menyebabkan kebencian yang makin menjadi-jadi dalam diri orang Samaria terhadap
orang Yahudi.
2) Yesus minta
minum (ay 7) bukan hanya karena Ia haus, tetapi juga karena Ia ingin
memberitakan Injil kepada perempuan Samaria itu.
Penerapan:
Kalau
memang kita ingin memberitakan Injil, kita harus berani memulai pembicaraan
dengan orang yang tidak kita kenal sekalipun. Maukah saudara mengusahakan hal
ini supaya saudara bisa memberitakan injil?
Ada
2 hal yang bisa dipelajari tentang penginjilan yang Yesus lakukan terhadap
perempuan Samaria ini
a) Ada kontras antara Yoh 3
dengan Yoh 4:
Dalam
Yoh 3, yang diinjili adalah laki-laki, orang Yahudi, orang yang berkedudukan
tinggi / rohaniwan (Nikodemus). Tetapi dalam Yoh 4, yang diinjili adalah
perempuan, orang Samaria, wanita tak bermoral / pelacur.
Yesus
mau memberitakan Injil kepada kedua golongan ini dan mau / bisa menyelamatkan
keduanya (bdk. Orang Majus dan gembala pada Natal pertama).
Penerapan:
Ada
banyak orang kristen yang hanya mau memberitakan Injil kepada bangsa / sukunya
sendiri, atau kepada orang yang tingkat ekonomi / pendidikannya setaraf dengan
dirinya sendiri. Ini salah! Kita harus mau memberitakan Injil kepada semua
golongan!
b) Bahwa disini
Yesus memberitakan Injil kepada orang Samaria, tidak bertentangan dengan
larangannya dalam Mat 10:5-6, karena larangan dalam Mat 10:5-6 itu
hanya berlaku untuk misi itu saja.
3) Ay 8:
Adalah
sesuatu yang aneh kalau hanya untuk membeli makanan, ke 12 murid Yesus harus
pergi semua. Mengapa Yesus tidak mengutus hanya satu atau dua orang saja? Jelas
karena Yesus sudah tahu akan datangnya perempuan Samaria itu, yang mungkin
tidak akan berani datang ke sumur itu kalau di sana ada Yesus dan banyak
murid-muridNya, yang semuanya adalah orang Yahudi. Karena itu Ia sengaja
menyuruh semua muridNya pergi supaya perempuan itu bisa / mau berbicara dengan
Dia secara pribadi.
Ini
menunjukkan kemahatahuan Yesus!
4) Jawaban
perempuan Samaria (ay 9).
a) Ia tahu
bahwa Yesus adalah orang Yahudi. Mungkin perempuan Samaria itu bisa tahu bahwa
Yesus adalah orang Yahudi, dari aksen bicara dan / atau dari pakaian Yesus, dan
juga dari kelelahan Yesus yang jelas menunjukkan bahwa Ia baru menempuh
perjalanan jauh.
b) Ay 9b
bisa merupakan:
·
ucapan perempuan Samaria.
·
tambahan dari rasul Yohanes, sebagai
penjelasan.
Saya
lebih setuju pada pandangan yang kedua ini.
c) Kata
‘bergaul’ dalam ay 9b, dalam bahasa Yunaninya adalah SUGCHRONTAI, yang menurut
Hendriksen berarti ‘use (vessels)
together with’ [= menggunakan (tempat / bejana) bersama-sama dengan].
Catatan:
SUGCHRONTAI = SUN [= together (=
bersama-sama)] + CHRAOMAI [= use (=
menggunakan)].
Footnote NIV memberikan
arti: do not use dishes Samaritans have
used (= jangan menggunakan piring yang telah digunakan orang Samaria).
Tetapi
perhatikan:
·
bahwa murid-murid membeli makanan pada orang
Samaria.
Tetapi ini masih bisa
dilakukan tanpa menggunakan tempat / bejana / piring bersama-sama.
·
bahwa Yesus minta minum pada perempuan
Samaria.
Ini menunjukkan bahwa
Yesus mau menggunakan tempayan dari perempuan Samaria itu.
Semua
ini menunjukkan bahwa sekalipun ‘tidak bergaul dengan orang Samaria’ sudah
menjadi tradisi dari semua orang Yahudi saat itu, Yesus tidak mempedulikan
tradisi yang tidak alkitabiah tsb.
Penerapan:
Jangan
takut melanggar tradisi yang tidak Alkitabiah! Tunduklah pada Firman Tuhan,
bukan pada tradisi!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com