Eksposisi Injil Yohanes
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
YOHANES 6:60-71
Ay 60:
1) ‘Murid-murid’
(ay 60).
Dalam
seluruh Yoh 6 ini ada 3 golongan pendengar:
·
‘Orang-orang Yahudi’ (ay 41,52), yaitu
golongan yang menentang Yesus / ajaranNya.
·
‘Murid-murid’ (ay 60,66), yaitu golongan
‘simpatisan Kristen’.
·
‘12 murid’ (ay 67).
Grup
ini juga termasuk dalam grup ke 2.
Kalau
kita meneliti seluruh Yoh 6, maka terlihat dengan jelas bahwa setan berhasil
menyusup ke dalam 3 golongan ini!
Penerapan:
Dalam
gereja tidak ada golongan yang kebal terhadap penyusupan dari setan. Karena itu
kita semua harus selalu sangat waspada terhadap hal ini!
2) ‘Perkataan
ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?’ (ay 60).
a) Ada penafsir
yang berpendapat bahwa ‘keras’ di sini berarti sukar dimengerti dan sukar
diterima. Tetapi mayoritas penafsir beranggapan bahwa yang dimaksud dengan
‘keras’ [Inggris: hard (= sukar)] di
sini, bukanlah sukar dimengerti, tetapi sukar untuk diterima [bdk. NIV: This is hard teaching. Who can accept
it? (= Ini adalah ajaran yang keras. Siapa yang dapat menerimanya?)].
Leon Morris (NICNT) berkata:
“It was the part they could understand rather than the
part they could not that bothered them” (= adalah bagian yang dapat mereka
mengerti dan bukannya bagian yang tidak dapat mereka mengerti, yang mengganggu
mereka).
Ada
yang menambahkan bahwa sukar diterimanya ajaran Yesus ini khususnya dalam hal
yang berhubungan dengan pengorbananNya / salib (bdk. Yoh 12:34 1Kor 1:23).
b) Terhadap
komentar dari murid-murid yang mengatakan bahwa perkataan Yesus itu keras:
·
Calvin berkata:
“On the contrary, it was in their hearts, and not in the
saying, that the hardness lay” (= Sebaliknya, kekerasan itu terletak di
dalam hati mereka, dan bukannya dalam perkataan Yesus).
·
Adam Clarke berkata:
“Tell me whether thou wouldst that I should speak unto
thee, a soft lie, or the harsh truth? The wicked word of a lying world is in
general better received than the holy word of the God of truth” (= Katakan
kepadaku apakah kamu menginginkan bahwa aku mengatakan kepadamu dusta yang
lunak / lembut atau kebenaran yang keras? Perkataan yang jahat dari dunia yang
berdusta pada umumnya diterima dengan lebih baik dari pada firman yang suci
dari Allah kebenaran).
Penerapan:
¨
Kalau saudara adalah orang kristen yang anti
pengkhotbah keras, maka renungkan kata-kata dari Calvin dan Adam Clarke di
atas!
¨
Kalau saudara menjumpai orang kristen, atau
bahkan hamba Tuhan, yang anti pengkhotbah keras, katakanlah kata-kata Calvin
dan Adam Clarke di atas kepada mereka!
c) Kata-kata murid-murid ini termasuk
sungut-sungut (bdk. ay 61).
Tadi
dalam ay 41 orang-orang Yahudilah yang bersungut-sungut, dan sekarang
ternyata hal itu menular kepada murid-murid! Karena itu kita harus berhati-hati
dalam mendengar sungut-sungut baik tentang Tuhan / kebenaran tertentu, maupun
tentang sesama manusia (boss, pendeta, teman, dsb).
Ay 61:
1) ‘Yesus yang
di dalam hatiNya tahu’ (ay 61a).
Lit:
But Jesus knowing in Himself (=
Tetapi Yesus tahu dalam diriNya).
Ini
menunjukkan bahwa sekalipun dalam ay 60 tadi, murid-murid tidak berkata
secara keras, tetapi hanya bersungut-sungut satu sama lain, atau
bersungut-sungut dalam hati, tetapi Yesus mengetahui semua itu. Dia tahu semua
pembicaraan yang kita lakukan dengan diam-diam, dan Dia tahu semua isi hati
kita.
2) ‘Adakah
perkataan itu menggoncangkan imanmu?’.
NASB:
cause you to stumble (= menyebabkan
kamu tersandung).
NIV/KJV:
offend you (= menyinggung / menyakiti
kamu).
RSV:
take offence (= tersinggung / sakit
hati).
Hendriksen
mengatakan bahwa kata bahasa Yunaninya adalah SKANDALIZEI, dan kata bendanya
adalah SKANDALON, yang menunjuk pada umpan dari suatu jebakan / jerat. Karena
itu ia menterjemahkan ensnare (=
menjerat).
Ini
menunjukkan bahwa firman Tuhan bisa membawa seseorang ke dalam dosa. Bukan
karena salahnya / kerasnya firman Tuhannya, tetapi karena kerasnya hati
pendengarnya.
Hendriksen
memberikan komentar yang mirip dengan kata-kata Calvin di atas:
“Yet, it was not the hardness of the sermon but rather the
hardness of their own heart that had brought about this unfavorable reaction on
their part” (= bukan kerasnya khotbah melainkan kerasnya hati mereka
yang menyebabkan reaksi yang tidak baik dari pihak mereka).
Kalau
saudara adalah pemberita Firman yang sering menghadapi jemaat yang marah karena
pemberitaan kebenaran, maka dengarkan kata-kata Calvin di bawah ini.
Calvin:
“We ought, indeed to regulate our doctrine
in such a manner that none may be offended through our fault ... But it will
never be possible for us to exercise such caution that the doctrine of Christ
shall not be the occasion of offence to many, because the reprobate, who are
devoted to destruction, suck venom from the most wholesome food, and gall from
honey” (= kita memang harus mengatur ajaran kita sedemikian
rupa sehingga tidak ada yang tersinggung / sakit hati karena kesalahan kita ...
Tetapi tidak pernah mungkin bagi kita untuk berhati-hati sedemikian rupa
sehingga ajaran Kristus tidak menyinggung / menyakiti banyak orang, karena orang-orang
reprobate, yang disediakan / dikhususkan untuk kebinasaan, menghisap racun dari
makanan yang paling sehat / bermanfaat, dan empedu dari madu).
Bdk.
Yes 8:14 1Pet 2:6-8.
Ay 62:
1) Tadi Yesus
mengajar bahwa Ia turun dari surga (ay 41,50,51,58), dan ini adalah ajaran yang
keras bagi mereka.
Tetapi
sekarang dalam ay 62 Ia mengatakan bahwa Ia akan kembali ke surga. Apa
maksudNya dengan kata-kata ini?
a) Adam Clarke:
kalau Aku naik ke surga dengan daging dan darahKu, itu menunjukkan bahwa kamu
tak mungkin makan dan minum daging dan darahKu secara hurufiah. Kalau hal itu
terjadi, lalu apa katamu?
b) Hendriksen:
kalau Aku naik ke surga, itu membuktikan bahwa tadinya Aku turun dari surga.
Kalau itu terjadi, lalu apa katamu?
2) Sebutan
‘Anak Manusia’ lebih cocok untuk menunjuk kepada Yesus sebagai manusia. Tetapi
kata-kata ‘naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada’ menunjukkan pre existence (= keberadaan sebelumnya)
dari Yesus, dan ini lebih cocok untuk ditujukan kepada keilahian Yesus.
Ini
dilakukan untuk menunjukkan kesatuan hakekat ilahi dan hakekat manusia dalam
diri Yesus.
Ay 63:
Kata ‘daging’ menunjuk
pada penafsiran hurufiah yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi terhadap ajaran
Yesus. Jadi, kata-kata Yesus ini maksudnya adalah: ajaranKu harus ditafsirkan
secara rohani, bukan secara hurufiah.
Atau bisa juga dikatakan
bahwa maksud Yesus adalah: dagingKu tidak memberi apa-apa. Berhentilah berpikir
untuk makan dagingKu secara hurufiah. RohKu, atau pribadiKulah yang memberi
hidup.
Ay 64:
1) ‘Di antaramu
ada yang tidak percaya’.
a) Kata-kata
Yesus ini ditujukan kepada ‘murid-murid’ (ay 61), dan ini secara jelas
menunjukkan bahwa ‘murid’ belum tentu adalah orang kristen sejati.
b) Dengan
kata-kata ini Yesus menunjukkan kesalahan yang menyebabkan mereka tergoncang
imannya / tersandung. Kesalahan mereka adalah ‘ketidakpercayaan’!
2) ‘Sebab Yesus
tahu dari semula’.
Apa
yang Dia ketahui dari semula itu, pasti akan terjadi. Jadi, sama saja bahwa hal
yang Dia ketahui itu ditetapkan untuk terjadi!
3) ‘Siapa yang
tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia’.
Orang
yang akan menyerahkan Dia, yaitu Yudas Iskariot (bdk. ay 70,71), tentu
juga termasuk dalam golongan yang tidak percaya. Karena itu adalah sesuatu yang
luar biasa tololnya kalau ada orang yang berpendapat bahwa Yudas itu selamat!
Ay 65:
1) Di sini
Yesus dengan jelas mengajarkan bahwa kalau seseorang bisa datang kepada Yesus
(percaya kepada Yesus), itu adalah karunia dari Bapa.
2) Kata-kata
ini diucapkan oleh Yesus, supaya orang yang percaya kepadaNya tidak kecil hati
melihat banyaknya orang yang tidak percaya.
Jadi
seolah-olah Yesus berkata: Jangan heran / kecil hati melihat banyaknya orang
yang tidak percaya. Kalau Bapa tidak memberikan iman kepada mereka, mereka
memang tidak mungkin bisa percaya!
Ay 66:
1) Sekalipun
ada orang yang bersungut-sungut bahwa ajaranNya keras (ay 60), lagi-lagi Yesus
sama sekali tidak melunakkan ajaranNya (ay 61-65). Ini menyebabkan terjadinya
ay 66 dimana banyak murid-muridNya meninggal-kan Dia dan tidak lagi mengikut
Dia
2) Tentang
orang-orang yang meninggalkan Kristus ini, Calvin berkata:
“As soon as they have gone away from Christ, there
remains for them everywhere nothing but death” (= Begitu
mereka meninggalkan Kristus, dimanapun tidak ada yang tertinggal bagi mereka
kecuali kematian).
Kata-kata
Calvin ini perlu saudara renungkan kalau saudara mau meninggalkan Kristus!
3) Ay 66 ini
harus dihubungkan dengan ay 64a dimana Yesus berkata: ‘Di antaramu ada yang
tidak percaya’. Jadi, yang meninggalkan Yesus ini (murtad) bukanlah orang
kristen sejati, tetapi orang kristen KTP (bdk. 1Yoh 2:18-19 2Yoh 9). Karena itu ay 66 ini
tidak bisa dijadikan dasar untuk mengajarkan bahwa keselamatan bisa hilang.
Ay 67-69:
1) Banyaknya
murid yang murtad dipakai oleh Yesus untuk menguji ke 12 murid (ay 67). Tetapi
perlu diketahui bahwa pertanyaan dalam ay 67 itu adalah suatu pertanyaan
yang mengharapkan jawaban ‘tidak’.
NIV/NASB:
you do not want to go away / leave too,
do you? (= kamu tidak akan pergi juga, bukan?).
Karena
itu ayat ini tidak boleh diartikan seakan-akan Yesus mengusir murid-muridNya!
2) ‘Tuhan,
kepada siapakah kami akan pergi?’ (ay 68a).
Ini
adalah kata-kata yang indah, karena memang kalau kita meninggalkan Yesus, kita
tidak bisa pergi kepada siapapun!
3) ‘Kami telah
percaya dan tahu’ (ay 69a).
Kepercayaan
yang sungguh-sungguh inilah yang menyebabkan mereka tetap mengikut Yesus.
Berbeda dengan sikap orang yang tidak sungguh-sungguh percaya yang dengan mudah
bisa murtad (ay 64a,66).
4) Calvin
mengomentari bagian ini dengan berkata:
“By such examples, every one of the believers is taught
to follow God, even though he should have no companion” (= dengan
contoh-contoh ini, setiap orang percaya diajar untuk mengikut Allah, sekalipun
ia tidak punya teman).
Penerapan:
Maukah
saudara ikut Tuhan sendirian? Maukah saudara pergi ke Kebaktian / Pemahaman
Alkitab sendirian?
Ay 70-71:
1) Kalau tadi
kita melihat adanya orang kristen KTP yang terlihat dengan jelas ke-KTP-annya
(ay 66), maka sekarang kita melihat orang kristen KTP yang tidak terlihat
ke-KTP-annya, yaitu Yudas! Banyak murid yang meninggalkan Yesus, tetapi Yudas
tetap tinggal pada Yesus, seakan-akan ia adalah orang kristen yang sejati.
Tidak ada yang tahu ke-KTP-an Yudas, kecuali Yesus sendiri!
Penerapan:
Kalau
saudara adalah orang kristen KTP seperti ini, ingatlah bahwa saudara bisa saja
mengelabui manusia, tetapi saudara tidak bisa mengelabui Tuhan.
2) Kalau tadi
11 murid / rasul itu bisa bertahan menghadapi murtadnya banyak murid dalam ay
66, maka sekarang Yesus mempersiapkan mereka menghadapi murtadnya Yudas, yang
tentu merupakan pukulan yang jauh lebih hebat bagi mereka.
Penerapan:
Kalau
saudara lulus dalam ujian Tuhan, jangan heran kalau lalu menda-patkan ujian
yang lebih berat!
3) Kata
‘memilih’ dalam ay 70 ini tidak menunjuk pada Predestinasi, tetapi pada
pemilihan sebagai murid / rasul (bdk. Luk 6:13). Jadi ketidakpercayaan /
kebinasaan Yudas tidak menunjukkan gagalnya Rencana Allah / pemilihan Allah.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com