Eksposisi Injil Yohanes
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
YOHANES 8:48-59
Ay 48:
Orang-orang Yahudi itu menjawab kata-kata Yesus dalam
ay 42-47 dengan penghinaan, dimana mereka menyebut Yesus sebagai:
1) Orang Samaria.
Ada banyak pendapat tentang apa yang
dimaksud dengan sebutan ‘orang Samaria’ ini:
·
musuh
nasional.
Ingat bahwa bangsa Yahudi sangat
memusuhi bangsa Samaria.
·
orang
sesat.
Ingat bahwa bangsa Samaria punya ‘agama
/ ibadah blasteran’ (lihat penjelasan tentang hal itu dalam Yoh 4). Yesus
diberi sebutan ini, mungkin karena Ia dianggap melalaikan pelaksanaan hal-hal
tertentu dalam Yudaisme, seperti tradisi, dsb. Jadi Ia dianggap menyimpang
seperti orang Samaria.
·
bangsa /
orang blasteran / anak haram.
Bahwa bangsa Samaria adalah bangsa
blasteran, juga sudah dijelaskan dalam Yoh 4.
·
Edersheim:
istilah yang diterjemahkan ‘orang Samaria’ juga bisa digunakan sebagai
equivalent dari kata Ashmedai, yaitu nama dari kepala setan. Jadi sebutan
‘orang Samaria’ ini sama dengan ‘kerasukan setan’. Orang yang menerima
pandangan ini menggunakan ay 49 sebagai dukungan, karena dalam ay 49
itu Yesus hanya menangkis tuduhan tentang kerasukan setan, tidak tentang
tuduhan sebagai ‘orang Samaria’.
2) ‘Kerasukan setan’.
a) Tuduhan seperti ini sudah pernah
dilakukan dalam 7:20, diulangi di sini, dan diulangi lagi dalam 8:52 dan 10:20.
Dalam Injil Synoptic, hinaan seperti ini ada dalam Mat 12:24 / Mark 3:22 / Luk
11:15.
b) Bdk. Mat 10:24-25 - Kalau
Yesus dihina / dimaki seperti itu, maka tidak usah heran kalau kita juga dimaki
seperti itu.
Tetapi harus diperhatikan supaya jangan
kita dimaki seperti itu karena kita memang bertingkah seperti orang yang
kerasukan setan, misalnya dengan mengikuti Toronto Blessing! Bdk. juga dengan
1Kor 14:23.
Ay 49-51:
1) ‘Aku tidak kerasukan setan’ (ay
49a).
a) Yesus
tidak menjawab tuduhan sebagai ‘orang Samaria’.
Ada beberapa kemungkinan mengapa Ia
tidak menjawab tuduhan ini:
·
Itu
adalah tuduhan yang sangat tidak masuk akal; para penuduhNyapun tahu bahwa Ia
adalah orang Yahudi dan bukan orang Samaria. Karenanya ini tidak perlu dijawab.
Penerapan:
Jangan membuat capai mulut sendiri
secara tidak perlu dengan menjawab serangan yang jelas-jelas tidak masuk akal.
Misalnya: kalau saudara dimaki sebagai monyet.
·
Seperti
kata Edersheim di atas, bahwa tuduhan ini artinya sama dengan tuduhan
‘kerasukan setan’, sehingga jawaban Yesus dalam ay 49 sudah menjawab
keduanya.
·
Karena
tuduhan ini juga merupakan penghinaan kepada orang / bangsa Samaria, maka Yesus
tidak mau menjawab, karena jawabanNya bisa menyinggung orang / bangsa Samaria.
Penerapan:
Kita harus hati-hati untuk tidak
menyakiti orang secara tidak perlu.
b) Yesus
menolak tuduhan ‘kerasukan setan’.
Seringkali orang hanya melihat saat menjelang
/ pada saat disalib, dimana Yesus sama sekali tidak mau menjawab hinaan /
tuduhan (Mat 26:62 Mat
27:12-14 Mat 27:40-44 bdk. Yes 53:7), dan menganggap bahwa
orang kristen harus meniru teladan itu dengan mendiamkan saja segala hinaan /
tuduhan. Ini adalah pandangan yang
salah, karena hanya menyoroti sebagian Kitab Suci dan mengabaikan bagian Kitab
Suci lain yang berhubungan dengan hal itu.
Dalam bagian ini ternyata bahwa Yesus
menolak tuduhan kerasukan setan (bdk. Mat 12:25-29). Bandingkan juga dengan
rasul Paulus yang juga sering membantah tuduhan yang tidak benar (Kis 24:10-21 25:8 26:2-23,24-25).
Jadi jelas, dalam keadaan tertentu,
khususnya kalau tuduhan itu bisa menghancurkan / merugikan kesaksian kristen /
pelayanan kita, maka kita boleh, bahkan harus, menolaknya.
c) Sekalipun Yesus menangkis tuduhan /
hinaan, tetapi Ia tidak balas menghina (bdk. 1Pet 2:23). Ini merupakan sesuatu
yang patut diteladani.
2) ‘Aku menghormati BapaKu’ (ay 49b).
Ini ditambahkan oleh Yesus untuk
menunjukkan bahwa Ia tidak mungkin kerasukan setan. Orang yang kerasukan setan
tidak mungkin menghormati Bapa / Allah. Bandingkan dengan orang agama Tao yang
kalau sembahyang kerasukan.
3) ‘Kamu tidak menghormati Aku’ (ay
49c).
Ini merupakan suatu teguran, karena:
a)
Tidak
menghormati Yesus sama dengan tidak menghormati Bapa (bdk. Yoh 5:23).
Penerapan:
Apakah saudara menghormati Yesus?
Dengan cara apa? Menghormati firmanNya? Menghormati pada saat berbakti, berdoa,
mendengar Firman Tuhan? Melayani dan memuliakan Dia?
b)
Yesus
adalah orang yang menghormati Bapa (ay 49b). Karena itu seharusnya
orang-orang Yahudi itu menghormati Yesus. Tetapi ternyata mereka tidak
menghormati Yesus.
Penerapan:
Jangan menghormati orang karena ia
kaya, punya jabatan, dsb, tetapi karena Ia menghormati Bapa, melayani Tuhan dsb
(bdk. 1Tim 5:17). Apa kriteria saudara dalam menghormati seseorang?
4) Ay 50:
a) Kalau tadi Yesus mengatakan bahwa
Ia menghormati Bapa (ay 49b), maka sekarang Ia mengatakan bahwa Ia tidak
mencari hormat bagi diriNya sendiri. Sikap / tindakan Yesus ini menyebabkan
Bapa mencari hormat / kemuliaan bagi Yesus! (bdk. ay 54b Fil 2:5-11).
Penerapan:
Kalau kita tidak mencari hormat /
kemuliaan bagi diri sendiri, tetapi hanya bagi Tuhan, maka Tuhan akan mencari
hormat / kemuliaan bagi kita!
b) Sikap orang Yahudi yang tidak
menghormati Yesus (ay 49c) kontras dengan sikap Bapa yang mencari hormat /
kemuliaan bagi Yesus.
c) ‘dan Dia juga yang menghakimi’ (ay
50b).
Ini ditambahkan sebagai ancaman. Karena
mereka tidak menghormati Yesus, mereka harus menghadapi penghakiman Allah.
5) Ay 51:
a) Mengapa Yesus tahu-tahu mengucapkan
kata-kata ini, yang kelihatannya menyimpang dari pembicaraan saat itu?
Calvin mengatakan bahwa ini disebabkan
karena Yesus melihat adanya orang-orang yang masih bisa dipertobatkan dari
antara orang-orang Yahudi itu. Kata-kata ini ditujukan kepada orang-orang itu
supaya mereka bertobat.
Penerapan:
Dalam berdebat dengan orang sesat atau
orang yang menyerang kita, jangan melupakan Pekabaran Injil! Siapa tahu mereka
bertobat? Khususnya kalau saudara berdebat dengan orang Saksi Yehovah, jangan
hanya sibuk mempertahankan diri terhadap serangan mereka. Saudara juga harus
menyerang kembali, dan bahkan menekankan bahwa kalau mereka tidak mau percaya
kepada Yesus sebagai Allah, maka mereka akan masuk neraka (Jika saudara mau
tahu lebih banyak tentang cara-cara menghadapi orang Saksi Yehovah, bacalah
buku saya yang berjudul ‘Bagaimana Menaklukkan Saksi Yehovah?’).
b) Yang dimaksudkan dengan maut di
sini tentu adalah kematian rohani, karena orang yang percaya / ikut Yesus tetap
akan mengalami kematian jasmani.
c) Ini tidak boleh diartikan
seakan-akan Yesus mengajarkan salvation
by works / keselamatan karena perbuatan baik (Bdk. Ef 2:8-9 Gal 2:16,21).
Yesus mengatakan hal ini karena
ketaatan merupakan bukti iman (bdk. Yak 2:17,26), sehingga ketaatan menunjukkan
bahwa orangnya selamat.
Ay 52-53:
1) Di sini lagi-lagi terlihat bahwa
orang-orang Yahudi ini salah menafsirkan kata-kata Yesus. ‘Maut’ yang dimaksud
oleh Yesus jelas adalah ‘kematian rohani’, tetapi mereka menafsirkannya sebagai
‘kematian jasmani’.
Kesalahan tafsir ini menyebabkan mereka
makin yakin bahwa Yesus kerasukan setan.
Memang kesalahan pengertian tentang
Kitab Suci / Firman Tuhan akan menyebabkan kita menyimpang dari iman yang benar
dan mempunyai pandangan yang salah / sesat. Karena itu kita perlu belajar
Firman Tuhan baik-baik, dengan banyak berdoa supaya Tuhan memberikan pengertian
yang benar.
2) Dari jawaban mereka ini mungkin
bisa disimpulkan bahwa dalam mereka mendengar kata-kata Yesus, mereka hanya
memikir satu hal: bagaimana bisa menyerang Yesus. Hati-hatilah supaya tidak
mempunyai sikap seperti itu pada waktu mendengar Firman Tuhan.
3) Kata-kata mereka dalam ay 53
ini mirip dengan kata-kata perempuan Samaria dalam Yoh 4:12.
Adalah suatu kebodohan untuk
membandingkan Yesus, yang adalah Allah sendiri, dengan Abraham, Yakub,
nabi-nabi atau rasul-rasul, Yohanes Pembaptis, atau dengan Maria. Seseorang
boleh hebat dan saleh, tetapi begitu dibandingkan dengan Yesus, baik dalam hal
kesalehan maupun kuasa, ia langsung menjadi najis, hina, rendah dan tidak
berarti!
Ay 54-56:
1) Yesus berkata bahwa sekalipun
mereka berkata ‘Dia adalah Allah kami’, tetapi mereka tidak mengenal Allah (ay
54b-55a).
Penerapan:
·
Ada
banyak orang jaman ini, dalam kalangan kristen sekalipun, yang sebetulnya tidak
mengenal baik Allah maupun Yesus! Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara
sekedar tahu / mengerti tentang Allah / Yesus, atau betul-betul mengenalNya
secara pribadi?
·
suatu
pengakuan (seperti 12 Pengakuan Iman Rasuli), tanpa pengenalan yang sejati,
adalah sia-sia!
2) ‘Aku mengenal Dia dan Aku menuruti
firmanNya’ (ay 55b).
Ini menunjukkan bahwa ‘pengenalan akan
Allah’ dan ‘ketaatan pada firman’ adalah dua hal yang tak terpisahkan! Yang
satu tak bisa ada tanpa yang lain! Apakah kedua-duanya ada pada saudara?
3) ‘Abraham bapamu bersukacita bahwa
ia akan melihat hariKu dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita (ay 56).
NASB: Your father Abraham rejoiced to see My day, and he saw it and was glad
(= Bapamu Abraham bersukacita melihat hariKu, dan ia telah melihatnya dan
bersukacita).
a) Yang dimaksud dengan ‘hariKu’
adalah kedatangan Yesus yang pertama.
b) ‘Abraham
bersukacita melihat hariKu’.
Ada 2 penafsiran:
·
Abraham
di surga bersukacita ketika melihat kedatangan Yesus yang pertama di dunia.
Keberatan: kata ‘bersukacita’ dalam
bahasa Yunaninya ada dalam bentuk aorist
/ lampau (Inggris: rejoiced).
Jawab: ini menunjuk pada saat Yesus
lahir atau mulai dikandung. Jadi memang sudah lampau.
·
Abraham
melihatnya dengan iman. Bdk. Yoh 12:41
Ibr 11:13,39.
Dengan demikian maka bagian ini tidak
bertentangan dengan ayat-ayat seperti Luk 10:24 karena Luk 10:24
artinya ‘melihat sungguh-sungguh’.
Calvin menerima pandangan kedua ini,
dan memberi komentar sbb:
“Though the knowledge of Christ was still so obscure,
Abraham was inflamed by so strong a desire, that he preferred the enjoyment of
it to everything that was reckoned desirable. How base then is the ingratitude
of those who despise and reject him, when he is plainly offered to them?” (= Sekalipun
pengetahuan tentang Kristus masih begitu samar-samar, Abraham bernyala-nyala
dengan keinginan yang begitu kuat, sehingga ia memilih untuk menikmati hal itu
dari pada segala sesuatu yang dianggap menarik. Kalau begitu, alangkah jelek /
hinanya rasa tidak berterima kasih dari mereka yang merendahkan / menghina dan
menolak Dia, ketika Ia dengan jelas ditawarkan kepada mereka).
Ay 57-59:
1) Ay 57: Ini tidak boleh ditafsirkan
sekan-akan Yesus kelihatannya berusia hampir 50 tahun.
2) ‘Sebelum Abraham jadi, Aku telah
ada’ (ay 58).
NIV/NASB: Before Abraham was born, I am (= Sebelum Abraham dilahirkan, Aku
adalah).
a) Ini menunjukkan:
*
kekekalan
Yesus.
*
keilahian
Yesus.
Kata-kata ‘I am’ berhubungan dengan ‘I
am who I am’ dalam Kel 3:14. Jadi kata-kata ini menunjukkan Yesus adalah
Yahweh!
Karena kata-kata orang-orang Yahudi
dalam ay 57 itu hanya mempersoalkan Yesus sebagai manusia, maka sekarang
Yesus menekankan keke-kalan dan keilahianNya.
b) Pulpit Commentary: “Abraham came into existence by birth, I am” (= Abraham
menjadi ada melalui kelahiran, Aku adalah).
c) William Hendriksen mengatakan bahwa
kata-kata ‘I am’ menunjukkan bahwa: “His existence transcends time” (=
keberadaanNya melampaui waktu).
d) Penggunaan I am, bukan I was,
menurut Calvin: “denotes a
condition uniformly the same from the beginning to the end” (= menunjukkan
suatu kondisi yang terus menerus sama dari semula sampai akhir).
3) Ay 59:
a) Orang-orang Yahudi itu tahu akan
maksud dari kata-kata Yesus yang mengclaim
diri sebagai Allah / Yahweh. Ini menyebabkan mereka menganggap Yesus menghujat
Allah, dan sesuai dengan Im 24:16 maka mereka mau merajam Yesus (bdk. Yoh
10:31-33).
b) Saat ini belum saatnya bagi Yesus
untuk mati, dan juga Ia tidak boleh mati dengan cara dirajam, tetapi harus
melalui salib (kematian terkutuk - bdk. Gal 3:10-13 Ul 21:23).
c) Ada penafsir yang beranggapan bahwa
di sini Yesus menggunakan kuasaNya untuk menghilang secara mujijat. Saya tidak
setuju dengan pendapat ini, karena Yesus tidak pernah menggunakan kuasaNya
untuk diriNya sendiri. Saya lebih setuju pada penafsiran di bawah ini:
·
Orang-orang
itu ada dalam Bait Allah dimana tidak ada batu untuk merajam. Saat mereka
mengambil batu, Yesus menyembunyikan diri.
·
kata
‘menghilang’, yang diterjemahkan ‘hid
himself’ oleh NIV / NASB, seharusnya adalah was hidden / disembunyikan (bentuk pasif). Jadi ini menunjukkan
bahwa Yesus disembunyikan secara mujijat oleh Bapa.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com