Eksposisi Injil Yohanes
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
YOHANES 15:18-27
Ay 18: “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah
lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu”.
1) ‘Jikalau dunia membenci kamu’.
Ada yang memulai perikop ini dari
ay 17, dan lalu mengatakan bahwa sekalipun di dalam gereja orang kristen
saling mengasihi, sebagai wujud ketaatan terhadap perintah Kristus dalam
ay 17, tetapi dari luar gereja dunia akan membenci orang kristen.
Calvin: “the
Gospel cannot be published without instantly driving the world to rage.
Consequently, it will never be possible for godly teachers to avoid the hatred
of the world. Christ gives them early information of this, that they may not be
instances of what usually happens to raw recruits, who, from want of
experience, are valiant before they have seen their enemies, but who tremble as
soon as the battle is commenced” (= Injil tidak bisa dipublikasikan tanpa
langsung membuat dunia menjadi marah. Akibatnya, tidak akan pernah mungkin bagi
pengajar-pengajar yang saleh untuk menghindari kebencian dunia. Kristus
memberikan mereka informasi dini tentang hal ini, supaya mereka tidak menjadi
contoh tentang apa yang biasanya terjadi pada orang baru, yang karena tidak
berpengalaman, bersikap berani sebelum mereka melihat musuh-musuh mereka,
tetapi lalu gemetar begitu pertempuran dimulai) - hal 123.
2) ‘ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu
membenci Aku dari pada kamu’.
Pada waktu dibenci oleh dunia mereka
harus mengingat bahwa Yesus telah lebih dulu dibenci. Dengan mengingat seperti
ini, kita merasakan bahwa Yesus ada di pihak kita.
Ay 19: “Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu
sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah
memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu”.
1) ‘Sekiranya kamu dari dunia, tentu dunia
mengasihi kamu sebagai miliknya’.
Calvin berkata bahwa ini tidak berarti
bahwa orang dunia tidak pernah membenci satu sama lain. Tetapi mereka bukannya
membenci sesama mereka karena adanya sesuatu dari Allah dalam diri orang itu.
Ini berbeda dengan kalau mereka membenci orang kristen; itu disebabkan karena
adanya sesuatu dari Allah dalam diri orang kristen itu.
2) ‘Tetapi karena kamu bukan dari dunia’.
Tentu saja dahulu mereka ‘dari dunia’,
tetapi sekarang tidak lagi.
3) ‘melainkan Aku telah memilih kamu dari
dunia’.
Thomas Whitelaw: “Christ
intends not to distinguish His disciples, from others who have not been chosen,
but only to contrast them with the world out of which they have been chosen.
The doctrine of a divine predestination to eternal life, though true, is not
here alluded to by Christ” (= Kristus tidak bermaksud untuk membedakan
murid-muridNya dari orang-orang lain yang tidak dipilih, tetapi hanya
mengontraskan mereka dengan dunia dari mana mereka telah dipilih. Doktrin
tentang predestinasi ilahi pada hidup kekal, sekalipun benar, tidak disinggung
di sini oleh Kristus)
- hal 330.
Hendriksen juga mengatakan bahwa
pemilihan yang Yesus maksudkan di sini tidak menunjuk pada predestinasi, tetapi
pada waktu secara langsung atau tak langsung (Misalnya: melalui Yohanes
Pembaptis) mereka dipanggil untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tetapi ia lalu
menambahkan kata-kata ini:
“The act which took place in time was based upon an act
which occurred in eternity” (= Tindakan yang terjadi dalam waktu didasarkan pada
tindakan yang terjadi dalam kekekalan) - hal 311.
4) ‘sebab itulah dunia membenci kamu’.
Barnes’ Notes: “A
Christian may esteem it as one evidence of his piety that he is hated by wicked
men” (= Seorang Kristen boleh menilainya / menganggapnya
sebagai satu bukti kesalehannya jika ia dibenci oleh orang-orang jahat) - hal 340.
A. T. Robertson: “Does
the world hate us? If not, why not? Has the world become more Christian or
Christians more worldly?” (= Apakah dunia membenci kita? Jika tidak, mengapa
tidak? Apakah dunia telah menjadi lebih kristen, atau orang-orang kristen telah
menjadi lebih duniawi?)
- hal 262.
Charles Haddon Spurgeon: “The
world is not your friend. If you are, then you are not God’s friend, for he who
is the friend of the world is the enemy of God” (= Dunia
bukanlah sahabatmu. Jika dunia adalah sahabatmu, maka engkau bukanlah sahabat
Allah, karena ia yang adalah sahabat dunia adalah musuh Allah) - ‘Morning
and Evening’, May 3, morning.
Bdk. Yak 4:4 - “Hai kamu,
orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan
dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat
dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah”.
Leon Morris (Tyndale) tentang Luk 6:26: “It
is a danger when all men speak well of you, for this can scarcely happen apart
from sacrifice of principle” (= Merupakan sesuatu yang berbahaya kalau semua orang
memuji / berbicara baik tentang kamu, karena ini hampir tidak mungkin terjadi
terpisah dari pengorbanan prinsip).
William Hendriksen (tentang Luk 6:26): “When
everybody speaks well of you it must be that you are a deceitful, servile
flatterer” (= Kalau setiap orang berbicara baik tentang kamu /
memuji kamu, itu pasti karena kamu adalah seorang penjilat yang mau merendahkan
diri dan bersifat penipu).
Tetapi William Hendriksen juga
memberikan tambahan yang penting untuk menjaga keseimbangan. Ia berkata:
“If a person is unpopular, he should ask himself, ‘Is
this because I am loyal to my Lord ... or is it because I have failed to reveal
a Christlike character?’” (= Jika seseorang tidak populer, ia harus bertanya
kepada dirinya sendiri: ‘Apakah ini disebabkan karena aku setia kepada Tuhanku
... atau apakah ini disebabkan karena aku telah gagal untuk menyatakan karakter
yang menyerupai Kristus?’).
Kata-kata
Hendriksen ini memang benar, karena adalah mungkin bahwa kita dibenci karena
memang kehidupan kita jahat.
Ay 20: “Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang
hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya
Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku,
mereka juga akan menuruti perkataanmu”.
1) ‘Ingatlah apa yang telah Kukatakan
kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya’.
Bandingkan dengan Mat 10:24 atau Yoh 13:16
dimana Ia telah mengatakan hal seperti ini. Dalam Yoh 13:16 penekanannya
adalah kerendahan hati tetapi dalam Mat 10:24 penekanannya sama dengan di
sini yaitu dalam hal dianiaya oleh dunia.
2) ‘Jikalau mereka telah menganiaya Aku,
mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firmanKu,
mereka juga akan menuruti perkataanmu’.
Calvin berkata bahwa tidak ada hal yang
memberikan ketidaksenangan yang lebih besar bagi orang saleh dari pada ketika
Firman Tuhan yang mereka sampaikan ditolak / tidak dihargai oleh manusia.
Tetapi, Calvin melanjutkan, pada saat kita ingat bahwa hal itu juga dilakukan
terhadap Yesus sendiri, maka kita tidak perlu merasa heran bahwa firman Allah
tidak dihormati di antara manusia. Bagi saudara-saudara yang ditolak dalam
pemberitaan Firman Tuhan, biarlah ini menjadi penghiburan dan sekaligus
memberikan ketekunan untuk terus memberitakan Firman Tuhan.
Ay 21: “Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu
karena namaKu, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku”.
1) ‘Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan
terhadap kamu karena namaKu’.
Kata-kata ‘karena namaKu’ menunjukkan
bahwa penganiayaan ini terjadi bukan karena orang kristennya berbuat dosa,
tetapi justru karena orang kristennya mentaati Tuhan atau karena orang
kristennya bersaksi / memberitakan Injil / Firman Tuhan.
2) ‘sebab mereka tidak mengenal Dia, yang
telah mengutus Aku’.
a)
Calvin
mengatakan bahwa kebutaan dan ketidak-tahuan tentang Allahlah yang menyebabkan
dunia memusuhi Kristus, yang diutus oleh Allah. Sekalipun mereka mempunyai
agama, dan mengaku mengenal Allah, tetapi Kristus berkata bahwa mereka tidak
mengenal Allah.
b)
Juga
Calvin menambahkan bahwa pada waktu hal seperti itu terjadi, kita bisa
mendapatkan penghiburan, karena sementara dunia binasa dalam kebutaan mereka,
Allah memberikan kita terang, sehingga bisa mengenal dan menerima Kristus.
c)
Bahwa
dunia tidak mengenal Allah, tidak berarti bahwa mereka tidak bersalah.
Kesalahannya dijelaskan dalam ay 22.
Ay 22: “Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada
mereka, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai
dalih bagi dosa mereka!”.
1) ‘Sekiranya Aku tidak datang kepada mereka
dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa’.
a) Calvin: “There are fanatics who reason inconclusively from this
passage, that all who died before the coming of Christ died without faith, and
remained in a state of doubt and suspense till Christ manifested himself to
them; as if there were not many passages of Scripture which testify that their
conscience alone was sufficient to condemn them” (= Ada
orang-orang fanatik yang berargumentasi secara tidak meyakinkan dari text ini,
bahwa semua orang yang mati sebelum kedatangan Kristus mati tanpa iman, dan
tetap ada dalam keadaan meragukan dan bingung sampai Kristus menyatakan diriNya
sendiri kepada mereka; seakan-akan tidak ada banyak text Kitab Suci yang
bersaksi bahwa hati nurani mereka saja sudah cukup untuk mengecam / menghukum
mereka) - hal 127. Bdk.
Ro 2:12,14-15.
b) Apa yang dimaksud dengan ‘mereka
tentu tidak berdosa’? Yang dimaksud bukanlah bahwa mereka sama sekali tidak
berdosa, karena ayat ini hanya berbicara tentang dosa penolakan terhadap Yesus.
Leon Morris (NICNT): “Jesus
does not mean, of course, that the Jews would have been sinless had He not
appeared. But He does mean that the sin of rejecting God as He really is would
not have been imputed to them had they not had the revelation of God that was
made through Him” (= Tentu saja Yesus tidak memaksudkan bahwa orang-orang
Yahudi itu tidak berdosa andaikata Ia tidak muncul. Tetapi Ia memaksudkan bahwa
dosa penolakan terhadap Allah tidak akan diperhitungkan kepada mereka andaikata
mereka tidak mendapatkan wahyu Allah yang dibuat melaluiNya) - hal 680-681.
Barnes’ Notes: “This
is evidently to be understood of the particular sin of persecuting and
rejecting him” (= Ini jelas harus dimengerti tentang dosa khusus
menganiaya dan menolakNya)
- hal 340.
Memang, kalau tidak pernah mendengar
ajaran tentang Yesus, tentu seseorang tidak bisa disalahkan kalau ia tidak
menerima Yesus. Tetapi ia tetap bersalah dalam hal-hal lain.
2) ‘Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai
dalih bagi dosa mereka’.
Karena dalam kenyataannya Yesus datang
kepada mereka dan berkata-kata / mengajar mereka, maka orang-orang Yahudi itu
tidak mempunyai dalih / alasan untuk dosa penolakan mereka terhadap Yesus.
Ay 23: “Barangsiapa
membenci Aku, ia membenci juga BapaKu”.
Calvin:
“This is a remarkable passage, which
teaches us that no man can hate the doctrine of the Gospel without manifesting
his impiety against God. There are many, indeed, who profess differently in
words; for, though they abhor the Gospel, still they wish to be thought very
good servants of God; but it is false, for a contempt of God is concealed
within” (= Ini adalah text yang luar biasa / hebat, yang
mengajar kita bahwa tidak ada orang bisa membenci doktrin Injil tanpa
menyatakan kejahatannya terhadap Allah. Memang ada banyak orang yang mengaku
dengan kata-kata secara berbeda; karena, sekalipun mereka jijik terhadap Injil,
mereka tetap ingin dianggap sebagai pelayan-pelayan yang baik dari Allah;
tetapi ini palsu / salah, karena kejijikan terhadap Allah tersembunyi di
dalamnya) - hal 128.
Barnes’ Notes: “a rejection of
himself is also a rejection of God. Such is the union between them, that no one
can hate the one without also hating the other” (= suatu
penolakan terhadapNya juga merupakan penolakan terhadap Allah. Begitulah
kesatuan di antara Mereka, sehingga tidak seorangpun bisa membenci yang satu
tanpa juga membenci yang lain) - hal 340.
Ay 24: “Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah
mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak
berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun
mereka membenci baik Aku maupun BapaKu”.
1) ‘Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di
tengah-tengah mereka ... mereka tentu tidak berdosa’.
a)
Ini mirip
dengan kata-kataNya dalam ay 22 di atas, tetapi kalau tadi dalam ay 22
Yesus berbicara tentang kata-kataNya / ajaranNya, maka sekarang Ia
berbicara tentang pekerjaanNya / tanda-tanda / mujijat-mujijatNya.
b)
Yang
dimaksud dengan ‘pekerjaan’ di sini adalah semua bukti yang Ia berikan untuk
menunjukkan keilahianNya.
2) ‘seperti yang tidak pernah dilakukan orang
lain’.
a) Calvin mengatakan bahwa kata-kata
ini hanya berarti bahwa Ia melakukan mujijat dengan kuasa, otoritas dan namaNya
sendiri.
Calvin: “It
is commonly objected, that he did not perform more miracles or greater miracles
than Moses and the Prophets. The answer is well known, that Christ is more
eminent in miracles in this respect, that he was not merely a minister, like
the rest, but was strictly the Author of them; for he employed his own name,
his own authority, and his own power, in performing miracles” (= Merupakan
keberatan umum, bahwa Ia tidak melakukan mujijat yang lebih banyak atau lebih
besar dari Musa dan nabi-nabi. Jawabannya sudah terkenal, bahwa Kristus lebih
unggul dalam mujijat-mujijat dalam hal ini, yaitu bahwa Ia bukanlah semata-mata
pelayan, seperti yang lain, tetapi secara strict / ketat merupakan Pencipta
mujijat-mujijat itu; karena Ia menggunakan namaNya sendiri, otoritasNya
sendiri, dan kuasaNya sendiri, dalam melakukan mujijat-mujijat) - hal 128-129.
b) Tetapi banyak penafsir yang
menafsirkan bahwa kata-kata ini juga menunjukkan bahwa Kristus melakukan
mujijat-mujijat yang lebih banyak dan lebih hebat dari pada nabi / rasul yang
lain.
Thomas Whitelaw: “Christ
claims that His miracles were superior to any that had been performed by other
heaven-sent prophets” (= Kristus mengclaim
bahwa mujijat-mujijatNya lebih besar / unggul dari pada mujijat apapun yang
pernah dilakukan oleh nabi-nabi utusan surga yang lain) - hal 331.
c) Kata-kata
ini harus dicamkan dalam menghadapi:
·
orang
Kharismatik yang menafsirkan bahwa Yoh 14:12 berarti bahwa kita yang
percaya bisa melakukan mujijat yang lebih banyak dan lebih besar dari Kristus.
·
orang
Saksi Yehovah, yang kalau mendengar bahwa mujijat-mujijat Kristus membuktikan
keilahianNya lalu berkata bahwa nabi-nabi dan rasul-rasul juga melakukan banyak
mujijat, tetapi itu tidak membuktikan keilahian mereka.
3) ‘Tetapi sekarang walaupun mereka telah
melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun BapaKu’.
a) Kenyataannya adalah bahwa Kristus
telah melakukan banyak mujijat / tanda di hadapan mereka untuk membuktikan
bahwa Ia adalah Mesias / Allah. Tetapi sekalipun mereka telah melihat semua
ini, mereka tetap tidak percaya dan bahkan membenci Kristus. Dengan demikian
mereka tidak mempunyai dalih bagi penolakan mereka.
b) Kata-kata ‘mereka membenci baik Aku
maupun BapaKu’, didasarkan pada kata-kataNya sendiri dalam ay 23.
Ay 25: “Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat
mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan”.
1) ‘Tetapi firman yang ada tertulis dalam
kitab Taurat mereka harus digenapi’.
Lit: ‘Tetapi supaya firman yang
telah tertulis dalam Taurat mereka digenapi’.
Jadi maksudnya, semua penolakan dan
kebencian orang Yahudi itu terjadi supaya dengan demikian nubuat Firman Tuhan
tergenapi. Ini menunjukkan adanya ketetapan tentang dosa. Perlu saudara ketahui
bahwa Tuhan menubuatkan dosa, karena Ia telah lebih dahulu menetapkannya dalam
rencanaNya.
A. T. Robertson: “The
hatred of the Jews toward Jesus the promised Messiah (1:11) is ‘part of the
mysterious purpose of God’” [= Kebencian orang-orang Yahudi terhadap Yesus, Mesias
yang dijanjikan (1:11), merupakan ‘sebagian dari rencana misterius dari Allah’] - hal 263.
Thomas Whitelaw: “The rejection
of Christ was not only inexcusable in itself, but it was from the standpoint of
God inevitable. In hating Christ the world was unconsciously glorifying God by
carrying out His divinely-made and fore-announced programme” (= Penolakan
terhadap Kristus bukan hanya tidak termaafkan dalam dirinya sendiri, tetapi
dari sudut pandang Allah itu tidak terhindarkan. Dengan membenci Kristus, dunia
secara tak disadari memuliakan Allah dengan melaksanakan program ilahinya yang
sudah diberitahukan lebih dahulu) - hal 331.
2) ‘Mereka membenci Aku tanpa alasan’.
Kristus mengutip dari Maz 35:19
dan Maz 69:5 (dan mungkin juga dari Maz 109:3), dan menyatakan bahwa
ayat itu tergenapi dalam diriNya.
Barnes’ Notes: “Who
has ever had any reason to hate the Lord Jesus? ... No one can give a reason
for it that shall satisfy his own conscience; ... Yet no being on earth has
ever been more hated, despised, or neglected; - and in every instance it has
been ‘without a cause.’ Reader, do you hate him? If so, I ask you why? Wherein has he injured you? Or why
should you think or speak reproachfully of the benevolent and pure Redeemer?” (= Siapa yang
pernah mempunyai alasan untuk membenci Tuhan Yesus? ... Tidak ada orang yang
bisa memberi alasan untuk itu yang akan memuaskan hati nuraninya sendiri; ...
Tetapi tidak ada makhluk lain di bumi yang pernah lebih dibenci, dihina, atau
diabaikan; - dan dalam setiap kejadian itu dilakukan ‘tanpa alasan’. Pembaca,
apakah engkau membenciNya? Jika demikian, saya bertanya kepadamu, mengapa? Dimana Ia telah menyakitimu?
Atau mengapa kamu harus berpikir atau berbicara secara mencela tentang Penebus
yang penuh kebajikan dan murni itu?) - hal 341.
Ay 26-27: “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang,
yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. (27)
Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan
Aku.’”.
1) Kristus kembali berbicara tentang
Roh Kudus. Mengapa dan apa hubungannya dengan ayat-ayat sebelum ini? Ada 2
kemungkinan:
a)
Pengajaran
dan mujijat yang Yesus lakukan ‘tidak mempan’ terhadap orang Yahudi. Mereka
bukannya bertobat, tetapi malah membenci Yesus. Karena itu Roh Kudus bersaksi
melalui para murid untuk mempertobatkan orang-orang Yahudi itu (Clarke, hal
630).
b)
Di tengah-tengah
serangan, kebencian, ejekan dari dunia terhadap murid-murid Kristus, ada
pertolongan dari Roh Kudus, yang akan meneguhkan iman mereka.
Saya lebih condong pada penafsiran
kedua ini, karena:
·
Ayat-ayat
selanjutnya (Yoh 16:1-dst) tidak berbicara tentang murid-murid yang
bersaksi, tetapi tentang murid-murid yang menderita penganiayaan.
·
·
Alasan
yang lain adalah bahwa di sini Roh Kudus kembali disebut dengan istilah
PARAKLETOS, yang memang bisa diterjemahkan ‘Penghibur’. ‘Penghibur’ ini
dibutuhkan oleh para murid pada waktu menderita penganiayaan.
Penerapan:
Mengingat bahwa Roh Kudus memang
mempunyai fungsi untuk menghibur dan menguatkan kita pada saat menderita
penganiayaan demi Kristus, maka pada saat kita mengalami penganiayaan / dibenci
demi Kristus, kita harus banyak berdoa kepadaNya, supaya Ia menghibur dan
menguatkan kita.
2) ‘Kuutus’.
Bdk. 14:26 dimana Yesus berkata bahwa
Bapalah yang mengutus Roh Kudus. Ini menunjukkan bahwa ada kesatuan hakekat
antara Yesus dan Bapa.
Calvin: “it
is Christ who sends the Spirit, ... Hence it appears how idle was the subtilty
of the Greek, when they argued, on the ground of these words, that the Spirit
does not proceed from the Son; for here Christ, according to his custom,
mentions the Father, in order to raise our eyes to the contemplation of his
Divinity” (= adalah Kristus yang mengirimkan / mengutus Roh, ...
Karena itu kelihatan betapa tak berarti kelicinan / kelicikan dari orang
Yunani, pada saat mereka berargumentasi, berdasarkan kata-kata ini, bahwa Roh
tidak keluar dari Anak; karena di sini Kristus, sesuai dengan kebiasaanNya,
menyebut Bapa, untuk mengangkat pandangan mata kita pada perenungan
keilahianNya) - hal
131.
Catatan: yang dimaksud dengan ‘orang Yunani’
di sini , adalah ‘Gereja Orthodox Yunani’, yang mengatakan bahwa Roh Kudus
hanya keluar dari Bapa, tidak dari Anak. Doktrin tersebut juga dianut oleh
‘Gereja Orthodox Syria’.
3) ‘keluar
dari Bapa’.
a) Ada beberapa penafsir yang
menganggap bahwa bagian ini hanya mempersoalkan misi Roh Kudus, bukan mempersoalkan
apa yang terjadi dalam diri Allah Tritunggal (the eternal procession of the Holy Spirit). Tetapi ada banyak
penafsir lain yang mengatakan bahwa bagian ini berbicara tentang apa yang
terjadi di dalam Allah Tritunggal (OPERA AD INTRA).
b) Dalam Kitab Suci tidak ada ayat
yang secara explicit mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Anak. Yang ada
hanyalah bagian ini yang secara explicit mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari
Bapa.
Ini menyebabkan gereja Orthodox Yunani
/ Syria menganggap bahwa Roh Kudus hanya keluar dari Bapa, tidak dari Anak.
Tetapi gereja Katolik (dan Protestan) beranggapan bahwa Roh Kudus keluar dari
Bapa dan Anak.
Dasarnya:
1.
Roh Kudus
disebut sebagai Roh Allah / Roh Bapa (Ro 8:9 Mat 10:20) dan juga sebagai Roh Kristus / Roh Anak (Ro 8:9 Gal 4:6). Kata ‘Roh’ bisa
diartikan sebagai ‘nafas’ dan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Ia
keluar dari Bapa dan Anak.
2.
Yoh 15:26
& Yoh 14:26 mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Bapa dan diutus
oleh Bapa.
3.
Yoh 15:26
dan 16:7 mengatakan bahwa Roh Kudus diutus oleh Anak.
4) ‘Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu
juga harus bersaksi’.
a) Dalam Kitab Suci Indonesia maupun
NIV bagian awal dari ay 27 ini diterjemahkan sebagai kalimat perintah.
Tetapi KJV, RSV, dan NASB menterjemahkannya ke dalam kalimat positif.
KJV: ‘And you also shall bear witness’ (= Dan kamu juga akan bersaksi).
Terjemahan yang berbeda ini disebabkan
karena dalam bahasa Yunaninya memang bisa diterjemahkan sebagai kalimat
perintah maupun kalimat positif.
b) Setelah berkata bahwa Roh Kudus
akan bersaksi tentang diriNya, Kristus lalu menambahkan bahwa para murid juga
harus bersaksi. Mengapa? Karena Roh Kudus bersaksi melalui mulut / lidah
mereka.
Calvin (hal 131) mengatakan bahwa
ada orang-orang yang mengkhayalkan bahwa iman terbentuk hanya oleh pemberitaan
Injil (tanpa pekerjaan Roh Kudus). Ia mengatakan bahwa orang-orang ini tidak
mengerti secara cukup tentang kegelapan pikiran manusia. Sebaliknya, ada juga
orang yang meremehkan pemberitaan Firman / Injil, dan menekankan wahyu dan
ilham yang rahasia (dari Roh Kudus). Tetapi dalam ay 26-27 ini Kristus
menggabungkan kedua hal itu (Roh Kudus dan Firman / Injil). Jadi sekalipun
tidak akan ada iman tanpa pekerjaan Roh Kudus, kita tetap tidak boleh mencari
penglihatan di awan-awan, tetapi kita harus mencari firman dan menundukkan diri
padanya.
c) Yesus mengatakan bahwa para murid
harus bersaksi kepada dunia, padahal Ia baru mengatakan bahwa dunia akan
memusuhi dan menganiaya mereka (ay 18-25). Jadi maksudnya: harus bersaksi
sekalipun dimusuhi dan dianiaya.
5) ‘karena kamu dari semula bersama-sama
dengan Aku’.
Ini menunjukkan bahwa mereka memang
merupakan saksi yang layak, karena mereka adalah saksi mata tentang Kristus
(bdk. 1Yoh 1:1).
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com