Eksposisi Surat Yudas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
YUDAS 3-4
Ayat 3:
Kita akan membahas
ay 3 ini bagian per bagian:
1. ‘Saudara-saudaraku
yang kekasih’ (bdk. ay 17,20).
a. Orang kristen
harus saling mengasihi (bdk. Yoh 13:34-35 Yoh 15:17 1Kor 13:1-3 Ef 4:31-32
Ef 5:2 1Yoh 3:10b,23 1Yoh 4:7-8,11,20-21 1Yoh 5:1). Kalau terhadap saudara
seiman saja kita tidak bisa mengasihi, bagaimana mungkin kita mengasihi
musuh (Mat 5:44)?
b. Yudas mengasihi
orang-orang itu, lalu ia melayani mereka dengan memberitakan Firman Tuhan
kepada mereka. Kasih harus menjadi dasar dari pelayanan!
Kalau saudara adalah
hamba Tuhan / majelis, renungkan: apakah saudara mengasihi jemaat yang
saudara layani? Kalau saudara adalah guru sekolah minggu, apakah saudara
mengasihi anak-anak yang saudara layani? Kalau saudara adalah seorang Penginjil
pribadi, apakah saudara mengasihi orang yang saudara injili?
2. ‘Sementara
aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu’.
Kata yang diterjemahkan
‘bersungguh-sungguh’ juga digunakan dalam Ro 12:8,11 dan diterjemahkan
‘rajin / kerajinan’. Orang yang mengasihi, pasti akan melayani dengan rajin
dan sungguh-sungguh. Kalau saudara melayani dengan asal-asalan / bermalas-malasan,
maka saudara pasti tidak / kurang mempunyai kasih!
3. ‘Keselamatan
kita bersama’.
Ini menunjukkan
keselamatan untuk semua orang, baik bagi Yahudi maupun non Yahudi.
4. ‘aku merasa
terdorong’.
NIV: ‘I
felt the necessity’ (= aku merasa perlunya / aku merasakan suatu keharusan).
5. ‘menulis’.
a. Yudas tidak
berada di tengah-tengah mereka, tetapi pada waktu ia melihat bahwa mereka
membutuhkan pelayanannya, ia tetap melayani mereka, yaitu dengan tulisan.
Ini mengajar kita 2 hal:
-
kita harus rajin dalam
pelayanan, dan jangan terlalu gampang untuk berkata ‘itu bukan tugas saya’.
Terlalu banyak orang kristen yang beranggapan bahwa kalau ada jemaat lain
yang terhilang / jatuh ke dalam dosa, maka bukanlah tugas mereka untuk
menangani hal itu, melainkan tugas pendeta. Benarkah ini? Bukankah lebih
baik kalau mereka berusaha menangani hal itu, dan kalau mereka tidak sanggup
menanganinya barulah memberikannya kepada pendeta? Dengan demikian jemaat
terlatih untuk melayani, dan pendeta berkurang bebannya sehingga bisa memusatkan
tenaga, waktu dan pikirannya untuk hal-hal yang lebih penting. Karena itu
mulai sekarang bukalah mata saudara untuk melihat hal-hal apa yang bisa
saudara layani!
-
kalau ada suatu tujuan
baik, dan jalannya terhalang, maka kita harus berusaha mencari jalan yang
lain. Yudas tidak bisa menasehati mereka dengan mulut / lidah, dan ia menggunakan
tulisan.
Penerapan:
-
kalau tidak bisa datang
dalam Pemahaman Alkitab, carilah jalan lain, misalnya pinjam cassettenya
dan / atau baca makalahnya.
-
kalau saudara ingin
menginjili seseorang tetapi tidak bisa bertemu dengan dia, injililah melalui
telpon atau surat.
b. Ada beberapa
hal yang menunjukkan keunggulan dari pengajaran tertulis:
-
bisa menjangkau orang
yang tidak bersama-sama dengan penulis / pengajar.
-
pengajaran melalui mulut
biasanya hilang setelah pengajarnya mati, tetapi pengajaran melalui tulisan
bisa menjangkau anak cucu.
Pulpit Commentary:
"Writing gave them permanence. Words pass away, but writing
remains" (= tulisan memberikan hal yang tetap kepada mereka. Kata-kata
akan berlalu tetapi tulisan menetap).
-
lebih akurat karena
tidak dirusak karena perubahan / kesalahan yang sering terjadi karena penyampaian
dari mulut ke mulut.
-
lebih mudah untuk dipelajari
kembali.
-
lebih mudah melihat
sistimatika ajaran.
Jaman sekarang,
dengan adanya tape recorder / video, maka keunggulan no 1-3 di atas
juga bisa didapatkan melalui tape recorder / video. Tetapi keunggulan
no 4 dan 5 tidak bisa didapatkan dari tape recorder / video.
Penerapan:
-
Kalau saudara adalah
hamba Tuhan, maka periksalah diri saudara apakah saudara mempunyai karunia
untuk menjadi seorang penulis rohani. Indonesia membutuhkan pelayanan melalui
tulisan!
-
Kalau saudara adalah
jemaat, gunakanlah makalah Kebaktian maupun Pemahaman Alkitab, dan bahkan
berusahalah menyebarkannya.
-
Banyaklah belajar melalui
buku-buku rohani, tetapi pada saat yang sama, berhati-hatilah terhadap
buku-buku yang salah / sesat yang saat ini banyak sekali terdapat.
-
Sekarang dengan adanya
internet, kita bisa belajar Firman Tuhan dan melakukan penyebaran Injil
/ Firman Tuhan melalui internet.
6. ‘Supaya
kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman’.
NIV/RSV: ‘contend
for the faith’ (= berjuang / bertanding untuk iman).
NASB: ‘contend
earnestly for the faith’ (= berjuang / bertanding dengan sungguh-sungguh
untuk iman).
KJV: ‘earnestly
contend for the faith’ (= berjuang / bertanding dengan sungguh-sungguh
untuk iman).
Kata Yunaninya diambil
dari pertandingan dan menunjukkan usaha yang sangat keras (bandingkan dengan
tulisan Paulus yang menunjukkan bahwa hidup ini adalah pertandingan).
Sekalipun keselamatan
tidak bisa hilang (ay 1,24) tetapi mereka tetap mempunyai tanggung jawab
untuk berjuang mempertahankan iman. Adalah sesuatu yang bagus kalau saudara
yakin bahwa saudara sudah selamat dan tidak mungkin kehilangan keselamatan
saudara, tetapi hal itu harus dibarengi dengan usaha mati-matian untuk
mempertahankan iman, misalnya dengan belajar Firman Tuhan, banyak berdoa,
melayani / memberitakan Injil, menyucikan diri, berjuang melawan setan,
dsb.
7. ‘iman yang
telah disampaikan kepada orang-orang kudus’.
NASB: ‘for
the faith which once for all delivered to the saints’ (= untuk
iman yang telah diberikan sekali dan selamanya kepada orang-orang kudus).
Dalam bahasa Yunaninya
memang ada kata HAPAX yang artinya adalah once (= satu
kali).
Ini menunjukkan tidak
akan ada perubahan terhadap Injil, tidak akan ada Injil yang kedua / Injil
yang lain dari Tuhan. Bisa ada Injil yang lain / berbeda, tetapi
itu pasti bukan dari Tuhan, melainkan dari setan / manusia. Banding-kan
dengan 2 text Kitab Suci di bawah ini.
2Kor 11:4 - "Sebab
kamu sabar saja, jika ada seseorang datang memberitakan Yesus yang lain
dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh
yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain
dari pada yang telah kamu terima".
Gal 1:6-9 - "Aku
heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih
karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu
dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun
kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu
injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu,
terkutuk-lah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan
sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil,
yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia".
Jadi adalah sesuatu
yang mustahil kalau Tuhan membuang Kitab Suci kita yang sekarang ini /
menganggap Kitab Suci ini tidak berlaku lagi, dan lalu menggantinya dengan
Kitab Suci yang lain!
Ayat 4:
1. Di sini Yudas
menyebutkan adanya orang-orang kristen KTP / nabi-nabi palsu yang menyusup
ke dalam gereja. Perhatikan istilah yang digunakan oleh Yudas untuk menyebut
mereka, yaitu:
-
‘orang-orang yang telah lama ditentukan untuk
dihukum’.
-
‘orang-orang yang fasik’.
a. Yudas tidak menyebut
nama, bukan berarti bahwa tidak boleh menyebut nama dalam hal seperti ini.
Yudas tidak menyebut nama, mungkin karena identitas orang-orang itu sudah
diketahui. Paulus sering menyebut nama misalnya dalam 2Tim 4:10,14. Saya
berpendapat bahwa pada jaman ini dengan begitu banyaknya gereja sesat dan
nabi palsu, para pengkhotbah yang injili dan alkitabiah harus berani menyebut
nama gereja sesat / nabi palsu itu, supaya jemaat bisa terhindar dari penyesatan.
Kebanyakan pengkhotbah terlalu berpegang pada ‘kode etik pengkhotbah’ (yang
melarang menyebut nama orang gereja yang sesat), padahal kode etik itu
tidak mempunyai dasar Kitab Suci, dan kalau itu dituruti, itu bisa justru
menyesatkan jemaat. Saya berpendapat bahwa jauh lebih penting bagi pengkhotbah
/ pendeta untuk menjaga jemaat dari kesesatan dari pada mempedulikan kode
etik yang tidak mempunyai dasar Kitab Suci itu!
b. Bandingkan dengan
sebutan ‘saudara-saudaraku yang kekasih’ (ay 1,17,20) yang ia gunakan untuk
orang kristen yang sejati. Yudas tidak mau menyebut orang kristen KTP /
nabi palsu itu sebagai ‘saudara’! Karena itu merupakan sesuatu yang tidak
alkitabiah kalau ada orang kristen / Pendeta yang berkata ‘saudara-saudara
kita yang beragama lain’! Kalau Kristen KTP saja tidak diakui sebagai saudara,
lebih-lebih orang beragama lain!
Perhatikan juga bahwa
dalam ay 4 ini Yudas membedakan antara ‘kamu’ (penerima surat) atau ‘kita’
(Yudas dan penerima surat) dengan ‘mereka’ (orang kristen KTP / nabi palsu).
Pembedaan antara ‘lalang’ dengan ‘gandum’ adalah sesuatu yang sangat penting
karena:
-
dengan demikian kita
akan memberitakan Injil kepada mereka. Banyak hamba Tuhan yang menganggap
‘lalang’ di gerejanya sebagai ‘gandum’ dan akibatnya ia tidak memberitakan
Injil kepada mereka.
-
kita bisa waspada terhadap
mereka, dan tidak menempatkan mereka pada posisi-posisi yang penting dalam
gereja!
2. ‘Masuk
menyelusup di tengah-tengah kamu’.
NIV: ‘have
crept in unnoticed’ (= telah merangkak / masuk perlahan-lahan tanpa
diperhatikan).
NASB: ‘have
secretly slipped in among you’ (= telah masuk / menyelusup secara diam-diam
di antara kamu).
Ini menunjukkan mereka
masuk secara diam-diam.
Bandingkan ini dengan:
a. Serigala yang
menyamar sebagai domba dalam Mat 7:15.
Mat 7:15 (NIV):
‘They come to you in sheep’s clothing’ (= mereka datang
kepadamu dengan / dalam pakaian domba).
b. Setan yang menabur
benih lalang pada waktu semua tidur (Mat 13:25).
Semua ini menyebabkan
kita harus sangat waspada terhadap orang-orang seperti ini!
3. ‘Orang-orang
yang telah lama ditentukan untuk dihukum’.
a. Arti bagian
ini:
Calvin menganggap
ini menunjuk pada penetapan yang kekal dari Allah, dengan kata lain dalam
Rencana Allah orang-orang itu telah ditentukan untuk dihukum.
Tetapi bagian ini
sebetulnya mengandung kata ‘dituliskan sejak dulu’.
NIV: whose
condemnation was written about long ago (= penghukuman siapa
sudah dituliskan sejak dulu).
Dalam bahasa Yunaninya
digunakan kata PROGEGRAMMENOI yang artinya adalah: having
been previously written (= telah dituliskan lebih dulu).
Adanya kata ‘dituliskan’
ini menyebabkan adanya orang-orang yang menganggap bahwa ini tidak menunjuk
pada ketetapan yang kekal dari Allah, tetapi pada Perjanjian Lama maupun
nubuat dari Yesus dan rasul-rasul (Misalnya Mat 18:7).
Tetapi perhatikan
penafsiran Thomas Manton (ini orang Reformed) di bawah ini:
"The meaning of the metaphor is to show
that these decrees are as certain and determinate as if he had a book wherein
to write them" (= arti dari kiasan ini adalah untuk menunjukkan bahwa
ketetapan-ketetapan ini adalah sama pasti dan tertentunya seperti kalau
ia mempunyai sebuah buku dimana ia menuliskannya).
Jadi Thomas Manton
tidak menganggap ini menunjuk pada tulisan Kitab Suci / Firman Tuhan, tetapi
sebagai suatu kiasan yang menunjukkan suatu kepastian.
Thomas Manton lalu
menambahkan:
-
"...heresies and errors do not fall out by
chance, but according to the certain pre-ordination and foreknowledge of
God. There are two reasons for it: Nothing can come to pass without his
will, and nothing can come to pass against his will" (= bidat-bidat
dan kesalahan-kesalahan tidak terjadi secara kebetulan, tetapi menurut
penetapan lebih dulu dan pengetahuan lebih dulu dari Allah. Ada dua alasan
untuk itu: Tidak ada yang bisa terjadi tanpa kehendakNya, dan tidak ada
yang bisa terjadi bertentangan dengan kehendakNya).
-
"... from all eternity some were decreed by
their sins to come unto judgment or condemnation" (= ... dari kekekalan
beberapa ditetapkan melalui dosa-dosa mereka untuk menuju pada penghakiman
atau penghukuman).
Thomas Manton juga
memberikan dukungan Kitab Suci yang lain, yaitu Ro 9:11-13 1Tes 5:9 1Pet
2:8 Amsal 16:4. Kalau saudara tidak percaya pada penentuan binasa (reprobation),
bacalah dan renungkanlah ayat-ayat ini!
b. Satu hal yang
perlu diperhatikan adalah: kalau bagian ini memang menunjuk pada penentuan
binasa, seperti yang dikatakan oleh Calvin dan Thomas Manton, maka itu
tidak berarti bahwa kita boleh meniru Yudas, dalam arti: pada waktu melihat
orang jahat / nabi palsu / orang kristen KTP, lalu menganggapnya sebagai
orang yang ditentukan untuk binasa. Jangan lupa bahwa Yudas menuliskan
semua ini dibawah pengilhaman Roh Kudus, dan itu adalah sesuatu yang tidak
kita miliki!
4. ‘Orang
fasik’.
Thomas Manton berkata
bahwa arti sebenarnya adalah ‘without worship’ (= tanpa
ibadah). Ini menunjuk pada orang yang:
-
tidak pernah atau jarang
memikirkan tentang Allah.
-
tidak senang bersekutu
dengan Allah.
-
tidak takut untuk menyalahi
Allah.
-
tidak ingin menyenangkan
Allah.
Renungkan: apakah
saudara adalah orang seperti ini?
5. ‘Yang menyalahgunakan
kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka’.
a. ‘menyalahgunakan
kasih karunia Allah’.
Karena:
-
ada penebusan dosa oleh
Kristus.
-
Allah itu kasih, sabar
dan maha pengampun.
-
keselamatan tidak bisa
hilang (ay 1,24).
maka orang-orang
ini terus hidup di dalam dosa (bdk. Ro 6:1-23).
b. ‘melampiaskan hawa
nafsu’.
Kata ‘melampiaskan hawa
nafsu’ diterjemahkan licentiousness (= ketidak-bermoralan)
oleh NASB.
Kata Yunaninya adalah
ASELGEIAN, dan Thomas Manton berkata bahwa kata ini mengandung kata SELGA,
yaitu nama kota di Pisidia yang terkenal karena Sodomy
(= homosex atau hubungan sex manusia dengan binatang).
6. ‘dan yang
menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus’.
a. Penyangkalan
terhadap Kristus bisa dilakukan dengan 2 cara:
Ini adalah orang
yang secara terang-terangan tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan / Juruselamat.
Orang-orang seperti ini pasti ada di luar gereja.
-
secara praktis / melalui
kehidupan.
Golongan kedua
ini secara verbal / lisan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat,
tetapi hidup mereka sama sekali tidak menunjukkan hal itu (bdk. Mat 7:21-23
Luk 6:46 2Tim 3:5 Tit 1:16).
Orang-orang yang
dimaksud oleh Yudas ini rupanya tidak termasuk golongan pertama tetapi
golongan kedua. Alasannya karena mereka disebut sebagai orang yang telah
‘masuk menyelusup’ (secara diam-diam) ke dalam gereja.
Penerapan:
Orang-orang yang
secara teoritis mempunyai pengakuan yang benar tetapi secara praktis hidupnya
tidak sesuai dengan pengakuannya ini lebih berbahaya dari pada orang yang
secara teoritis mempunyai pengakuan yang salah.
Contoh:
-
Dalam bukunya yang berjudul
‘Toronto Blessing Lawatan Roh Allah Masa Kini?’ Ir Herlianto menyerang
gereja Vineyard sebagai gereja yang brengsek. Tetapi Pdt. Bambang Widjaja
dari GKPB Fajar Pengharapan Bandung, dalam bukunya yang berjudul ‘Menguji
Batu Penguji’, lalu menyerang buku Ir Herlianto ini, dan menunjukkan pengakuan
Iman gereja Vineyard, yang alkitabiah dan injili. Menurut saya ini adalah
suatu serangan yang bodoh, karena pengakuan iman suatu gereja belum tentu
sama (bahkan sering tidak sama) dengan prakteknya! Jadi bisa saja suatu
gereja mempunyai pengakuan iman yang injili dan alkitabiah, tetapi gerejanya
tetap brengsek dan sesat!
-
Ada Liberal teoritis
yang menyangkal Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan, menyangkal
Kitab Suci sebagai Firman Allah, dsb. Tetapi juga ada Liberal praktis yang
sekalipun secara teoritis mengakui Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan,
tetapi tidak memberitakan Injil, dan sekalipun secara teoritis mengakui
Kitab Suci sebagai Firman Allah, tetapi tidak mengajarkannya dengan serius
(misalnya dengan tidak mengadakan Pemahaman Alkitab atau memberikan khotbah
yang tidak ada isinya) dan tidak meninggikan otoritas Kitab Suci (misalnya
dengan mengijinkan pernikahan antar agama). Saya berpendapat bahwa golongan
kedua ini lebih berbahaya! Karena itu kalau gereja saudara mempunyai slogan-slogan
yang injili / alkitabiah, renungkanlah apakah slogan-slogan itu juga diterapkan
dalam kehidupan praktis dari gereja atau tidak!
b. Ada manuscript
yang menambahi kata ‘Allah’.
KJV: the
only Lord God and our Lord Jesus Christ (= satu-satunya Tuhan
Allah dan Tuhan kita Yesus Kristus).
Tetapi ini dari manuscript
yang tidak terlalu dipercaya.
NASB/RSV: our
only Master and Lord, Jesus Christ (= satu-satunya Tuan dan Tuhan kita,
Yesus Kristus).
NIV: Jesus
Christ our only Sovereign and Lord (= Yesus Kristus satu-satunya Orang
yang berdaulat dan Tuhan kita)
Kata ‘Tuhan / Lord’
diterjemahkan dari kata Yunani KURIOS sedangkan kata ‘Penguasa / Master
/ Sovereign’ diterjemahkan dari kata Yunani DESPOTES [dari sini diturunkan
kata bahasa Inggris despot (= raja / penguasa yang lalim)],
yang menekankan kedaulatan / otoritas.
c. Calvin berkata: Yang
disangkal bukannya kasih / kasih karunia dari Yesus Kristus. Yang disangkal
adalah ‘the ruling power’ (= kuasa pemerintahan)
/ kedaulatan Yesus Kristus. Jadi,
ini adalah orang-orang yang menerima Yesus sebagai Juruselamat tetapi tidak
sebagai Tuhan! Bdk. Luk 2:11 yang menyatukan ‘Juruselamat’ dan ‘Tuhan’.
Karena itu tidak mungkin seseorang bisa menerima Yesus sebagai Juruselamat
tetapi tidak sebagai Tuhan.
Kesimpulan:
Dalam ay 3-4 ini
ditunjukkan bahwa Yudas sebetulnya mau menulis tentang keselamatan bersama,
tetapi ia lalu merasakan bahwa lebih penting baginya untuk membicarakan:
-
orang kristen KTP /
nabi palsu yang menyusup ke dalam gereja.
-
memperingatkan orang
kristen sejati untuk berjuang mempertahankan iman.
Karena itulah ia akhirnya
menuliskan surat Yudas ini.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@mailcity.com