Eksposisi Surat Yudas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
YUDAS 5-7
Dalam ay 3-4 Yudas
mengatakan bahwa:
-
ada orang-orang kristen
KTP / nabi-nabi palsu yang menyelusup ke dalam gereja.
-
orang kristen harus
berjuang mempertahankan iman.
Sekarang dalam ay 5-7
Yudas memberikan contoh-contoh untuk menunjukkan bahwa:
-
Tuhan pasti menghukum
dosa.
-
kemurtadan / penyimpangan
dari iman pasti mendapatkan hukuman.
Ayat 5:
1. Ay 5a: ‘Tetapi,
sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi,
aku ingin mengingatkan kamu’ (bdk. ay
17).
a. Kata-kata ‘dan
tidak meragukannya lagi’ sebetulnya tidak ada.
b. Orang kristen
perlu diingatkan tentang hal-hal yang sudah diketahui / dimengertinya.
Calvin:
"The use of God’s Word is not only to teach
what we could not have otherwise known, but also to rouse us to a serious
meditation of those things which we already understand, and not to suffer
us to grow torpid in a cold knowledge" (= Kegunaan Firman Allah bukan
hanya untuk mengajar kita apa yang tidak bisa kita ketahui, tetapi juga
untuk membangkitkan kita pada meditasi yang serius tentang hal-hal yang
sudah kita mengerti, dan tidak membiarkan kita untuk menjadi tumpul / lamban
dalam pengetahuan yang dingin).
Penerapan:
-
Pengajar Firman Tuhan
tidak boleh bosan memberitakan hal yang sudah diketahui jemaat (bdk. 1Tim
4:6).
-
Jemaat tidak boleh mempunyai
pemikiran ‘aku sudah tahu’ pada waktu mendengar sesuatu yang sudah diketahuinya.
2. Ay 5b: ‘bahwa
memang Tuhan menyelamatkan umatNya dari tanah Mesir, namun sekali lagi
membinasakan mereka yang tidak percaya’.
a. Kata-kata ‘sekali
lagi’ salah terjemahan.
NIV: later
(= belakangan).
NASB: subsequently
(= sesudah itu).
b. Ini menunjuk
pada Bil 13-14.
Ayat 6:
Dalam ay 6 ini Yudas
berbicara tentang malaikat-malaikat yang berdosa dan hukuman mereka.
1. Dosa mereka.
a. Dasar Kitab
Suci yang salah tentang kejatuhan malaikat / setan.
-
Kata ‘Lucifer’ adalah
kata bahasa Latin yang berarti ‘light bearer’ (= pembawa
terang). Ini merupakan nama untuk planet
Venus, yang merupakan benda paling terang setelah matahari dan bulan. Dalam
Yes 14:12 ini merupakan terjemahan dari kata Ibrani HEY-LEL yang diterjemahkan
‘morning star’ (= bintang pagi)
oleh NIV, dan ‘Bintang Timur’ oleh Kitab Suci Indonesia.
-
Kata-kata dalam Yes
14:12-14 menyebabkan orang beranggapan bahwa bagian ini menceritakan kejatuhan
setan, tetapi Yes 14:4,22-23 dengan jelas menunjukkan bahwa bagian ini
berbicara tentang Babel / raja Babel.
-
Tidak ada dasar untuk
mengatakan bahwa Babel / raja Babel di sini adalah lambang dari setan ataupun
TYPE dari setan (Catatan: kalau Kitab Suci memaksudkan sebagai TYPE itu
selalu menunjuk ke depan, bukan ke belakang).
-
Kalau dilihat Yeh 28:1,6,12,14-17
maka kelihatannya bagian ini menunjuk pada kejatuhan setan, tetapi Yeh
28:2 dengan jelas mengatakan bahwa ini ditujukan kepada raja Tirus, dan
tentang dia dikatakan: ‘engkau adalah manusia, bukanlah Allah’ (ay 2 akhir).
-
sama seperti dalam Yes
14 di atas, tidak ada dasar untuk mengartikan bagian ini sebagai lambang
ataupun TYPE dari setan.
-
Kej 1:1-2 - ‘Gap
theory’.
Ada suatu teori
/ penafsiran yang salah tentang Kej 1:1-2 ini, yang disebut ‘Gap Theory’.
Teori ini mengatakan bahwa di antara Kej 1:1 dan Kej 1:2 terdapat ‘gap’
(= celah / selang waktu) yang lamanya
jutaan tahun atau bahkan ratusan juta tahun. Mereka menganggap bahwa dalam
Kej 1:1, langit dan bumi dan segala isinya sudah sempurna. Lalu terjadi
pemberontakan Lucifer / Iblis, sehingga bumi menjadi tidak berbentuk
dan kosong seperti dalam Kej 1:2. Lalu dalam Kej 1:3-dst Allah melakukan
penciptaan ulang.
Dasar dari ‘gap theory’
ini adalah:
1. Mereka berpendapat
bahwa Allah tidak mungkin mencipta sesuatu yang kacau seperti yang tertulis
dalam Kej 1:2 - ‘bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita
menutupi samudera raya’. Karena itulah
mereka beranggapan bahwa penciptaan dalam Kej 1:1 sudah sempurna, tetapi
lalu menjadi rusak / kacau karena pemberontakan Iblis.
2. Dengan adanya
‘gap’ jutaan tahun ini maka Alkitab menjadi cocok dengan ilmu Geologia
yang mengatakan bahwa umur bumi sudah jutaan tahun.
3. Kej 1:2 berbunyi:
‘Bumi belum berbentuk dan kosong’.
NIV menterjemahkan
sebagai berikut: ‘Now the earth was formless and empty’
(= Bumi adalah tidak berbentuk dan kosong).
Ditinjau dari sudut
bahasa Ibrani, kata ‘HAYETAH’ yang diterjemahkan ‘was / adalah’,
juga bisa diterjemahkan ‘became / menjadi’. Kalau dipilih terjemahan
ini, maka Kej 1:2 menjadi: ‘Dan bumi menjadi tidak berbentuk dan
kosong’. Terjemahan ini cocok dengan ‘gap theory’.
Saya berpendapat
bahwa ‘Gap theory’ ini harus ditolak dengan alasan / penjelasan
sebagai berikut:
a. Kej 1:1-2 tidak
berarti bahwa Allah menciptakan sesuatu yang kacau, tetapi bahwa Ia menciptakan
yang sempurna secara bertahap.
Penganut ‘gap theory’
tidak mau mempercayai bahwa Allah melakukan penciptaan secara bertahap,
tetapi dalam teori mereka sendiri mereka berpendapat bahwa pada waktu Allah
melakukan ‘penciptaan kembali’ dalam Kej 1:3-dst, maka Allah melakukannya
secara bertahap. Ini menunjukkan ketidak-konsekwenan teori ini.
b. Ilmu Geologia sama
sekali tidak mempunyai kepastian dalam menentukan umur bumi.
Perlu diketahui bahwa
ada banyak metode yang bisa digunakan untuk menentukan umur bumi, dan ternyata
metode-metode ini menghasilkan hasil yang sangat bervariasi. Misalnya metode
pertama menghasilkan bilangan 100 juta tahun, maka metode kedua ternyata
menghasilkan bilangan 20 ribu tahun, dsb. Disamping itu perlu diketahui
bahwa para ahli ilmu pengetahuan itu kebanyakan adalah orang yang bukan
kristen, bahkan anti kristen. Karena itu, kalau dengan metode tertentu
mereka menemukan bahwa umur bumi adalah jutaan tahun, maka hasil itu dipublikasikan,
sedangkan kalau dengan metode yang lain menghasilkan bilangan ribuan atau
puluhan ribu tahun (sehingga cocok dengan Alkitab), maka hasil itu mereka
sembunyikan.
Hal lain yang perlu
diketahui adalah bahwa pada waktu Allah menciptakan segala sesuatu dalam
Kej 1, maka semua itu diciptakan dalam keadaan ‘sudah mempunyai umur tertentu’
(yang tidak kita ketahui). Misalnya:
-
Pada waktu Adam diciptakan
pada hari ke 6, ia tidak diciptakan sebagai seorang bayi yang baru lahir,
tetapi sebagai manusia dewasa, yang sudah mempunyai umur tertentu. Karena
itu, andaikata pada hari ke 7 seorang ilmuwan memeriksa Adam, maka mungkin
sekali ia mendapatkan bahwa Adam sudah berumur 30 tahun, atau 50 tahun,
padahal Adam baru berumur 1 hari!
-
Pada waktu pohon-pohonan
diciptakan oleh Allah pada hari ke 3, mereka tidak diciptakan sebagai tunas
yang baru tumbuh, tetapi sebagai pohon yang sudah besar, yang sudah mempunyai
umur tertentu. Karena itu, andaikata pada hari ke 4 seorang ilmuwan memeriksa
sebuah pohon, maka mungkin sekali ia akan mendapatkan bahwa pohon itu sudah
berumur 100 tahun, padahal sebetulnya baru berumur 1 hari.
-
Demikian juga pada waktu
Allah menciptakan bumi dengan lapisan batu-batuannya, Allah menciptakannya
dalam keadaan sudah mempunyai umur tertentu. Dan kita tidak tahu berapa
umur bumi pada waktu diciptakan. Bisa saja 1000 tahun, atau satu juta tahun,
atau bahkan ratusan juta tahun!
Karena itu, kalaupun
para ilmuwan jaman sekarang bisa menemukan suatu metode penentu umur bumi
yang betul-betul dapat dipercaya, dan dengan metode itu didapatkan bahwa
umur bumi sudah 5 juta tahun, maka itu tidak menunjukkan bahwa Kitab Sucinya
salah. Siapa tahu bahwa Allah memang menciptakan bumi ini dalam keadaan
sudah berumur mendekati 5 juta tahun?
c. Kalau ‘gap
theory’ mau mencocokkan Alkitab dengan Ilmu Geologia dalam persoalan
umur bumi, lalu bagaimana dengan umur dari tulang-tulang manusia yang jutaan
tahun (ini menurut ‘ilmu pengetahuan’; tetapi inipun tidak bisa dipercaya!)?
Apakah mereka mau berkata bahwa dalam Kej 1:1 itu juga sudah ada manusia?
-
Kalau dikatakam bahwa
dalam Kej 1:1 sudah ada manusia, maka:
-
itu berarti bahwa Adam
bukan manusia pertama, dan ini bertentangan dengan 1Kor 15:45a yang berbunyi:
"Seperti ada tertulis: ‘Manusia pertama, Adam menjadi makhluk
hidup’".
-
perlu dipertanyakan:
bagaimana manusia itu bisa mati, padahal belum ada dosa?
-
Kalau mereka berkata
bahwa dalam Kej 1:1 itu belum ada manusia, maka mereka tetap tidak bisa
mencocokkan Alkitab dengan ‘ilmu pengetahuan’.
d. Kalaupun di
antara Kej 1:1 dan Kej 1:2 ada pemberontakan setan, mengapa alam semesta
harus menjadi kacau / rusak? Iblis memang kuat, tetapi ia jelas sama sekali
bukan tandingan Allah, sehingga ‘pertempuran’ antara Iblis dan Allah sama
sekali ‘tidak seru’ dan tidak perlu sampai menghancurkan alam semesta.
Pandangan yang mengatakan bahwa pertempuran Iblis melawan Allah itu sampai
harus menghancurkan ciptaan Allah, adalah pandangan yang terlalu merendahkan
Allah, karena secara tidak langsung mereka beranggapan bahwa kekuatan Iblis
dan Allah itu tidak terlalu berbeda jauh.
e. ‘Gap theory’
ini muncul bukan sebagai hasil dari Exegesis terhadap Kej 1:1-2, tetapi
sebagai hasil dari Eisegesis terhadap Kej 1:1-2. Exegesis berarti kita
menggali ayat sedemikian rupa sehingga dari ayat tersebut keluar suatu
ajaran. Ini adalah cara yang benar dalam menangani Kitab Suci. Tetapi Eisegesis
berarti kita memasukkan pandangan kita ke dalam ayat Kitab Suci, dan ini
jelas merupakan cara penafsiran yang salah.
Dengan demikian
jelas bahwa Kej 1:1-2 tidak bisa dijadikan dasar dari kejatuhan setan.
-
Kej 6:2 dimana ‘anak-anak
Allah’ diartikan sebagai malaikat.
Sebetulnya ini
jelas tidak mungkin menunjuk pada kejatuhan setan, karena setan sudah ada
dalam Kej 3. Disamping itu penafsiran ini bertentangan dengan Mat 22:30
yang menyatakan bahwa malaikat itu tidak kawin.
b. Dasar Kitab Suci
yang benar tentang kejatuhan setan.
-
2Pet 2:4. Tetapi ini
sama sekali tidak menunjukkan dosa atau kesalahan apa yang dilakukan olehnya.
-
Yoh 8:44. Tetapi bagian
ini hanya mengatakan bahwa ia tidak tinggal dalam kebenaran / berpegang
pada kebenaran.
-
1Tim 3:6. Secara implicit
ini menunjukkan bahwa Iblis jatuh karena sombong. Ini sesuai dengan Yak
3:14-15 yang menunjukkan bahwa kesombongan / kemegahan merupakan hikmat
dari setan.
-
Yudas 6: "Dan
bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan
mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka".
NASB: ‘And
angels who did not keep their own domain, but abandoned their proper abode’
(= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan daerah kekuasaan mereka,
tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka yang seharusnya).
NIV: ‘And
the angels who did not keep their position of authority but abandoned their
own home’ (= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan posisi
otoritas mereka, tetapi meninggalkan rumah mereka sendiri).
KJV: ‘And
the angels which kept not their first estate but left their own habitation’
(= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan tanah milik mereka,
tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka sendiri).
RSV: ‘And
the angels who did not keep their own position, but left their proper dwelling’
(= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan posisi mereka sendiri,
tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka yang seharusnya).
Mungkin ini menunjukkan
bahwa mereka ingin menjadi Allah, dan ini sesuai dengan godaannya kepada
Hawa (Kej 3:5), dan juga keinginannya untuk disembah oleh Yesus (Mat 4:9).
Dari semua dasar
Kitab Suci ini, harus diakui bahwa Kitab Suci tidak memberikan pengajaran
yang jelas tentang kejatuhan setan. Tetapi kesimpulan yang mungkin diambil
adalah: sekalipun sudah diciptakan sebagai makhluk mulia, tetapi kesombongannya
menyebabkan ia tidak puas dan ingin menjadi Allah sendiri.
Pulpit Commentary:
"It is hard to be high and not high-minded"
(= Adalah sukar untuk menjadi tinggi dan tidak menjadi sombong).
Penerapan:
Kalau saudara dilahirkan
dalam keadaan tinggi / mulia, misalnya kaya, pandai, ngganteng / cantik,
dsb, berhati-hatilah untuk tidak jatuh dalam kesombongan!
2. Hukuman mereka.
Yudas 6 ini berkata:
"Dan bahwa Ia menahan ... dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman
sampai penghakiman pada hari besar".
a. Saat ini setan
ditahan oleh Allah dengan belenggu abadi dalam dunia kekelaman.
-
Setan yang tadinya tidak
mau menahan diri sekarang justru ditahan oleh Allah.
NIV: ‘And
the angels who did not keep ... these he has kept’ (=
Dan malaikat-malaikat yang tidak menahan ... mereka ini telah Ia
tahan).
Pulpit Commentary:
"As they ‘kept not their lordship’,
God has ‘kept them in everlasting bonds’"
(= Karena mereka tidak menjaga otoritas mereka, Allah telah menjaga mereka
dalam belenggu abadi).
Tyndale:
"The evil angels had been too arrogant
to keep their position - so God kept them in punishment"
(= Malaikat-malaikat yang jahat itu terlalu congkak untuk mempertahankan
posisi mereka - jadi Allah mengurung mereka dalam penghukuman).
Penerapan:
Ini merupakan peringatan
kepada kita yang tidak mau tunduk pada batasan yang Allah berikan kepada
kita, seperti:
-
tidak boleh bekerja
pada hari Sabat.
-
hanya boleh mempunyai
1 istri / suami.
-
tidak boleh menikah
dengan orang non kristen.
-
Apa artinya ‘setan ditahan
dengan belenggu abadi dalam dunia kekelaman’?
"We are not to imagine a certain place
in which the devils are shut up, for the Apostle simply intended to teach
us how miserable their condition is, since the time they apostized and
lost their dignity" (= Kita tidak boleh membayangkan suatu tempat tertentu
didalam mana setan-setan itu dikurung, karena sang rasul hanya bermaksud
untuk mengajar kita betapa buruknya kondisi mereka sejak saat mereka memberontak
/ murtad dan kehilangan martabat mereka).
-
Anthony Hoekema menghubungkan
hal ini dengan Wah 20:1-3 dan ia mengatakan bahwa:
-
Sejak kedatangan Yesus
yang pertama setan dibelenggu / diikat. Dasarnya:
-
Mat 12:29 - kata ‘diikat’
di sini dalam bahasa Yunaninya menggunakan kata yang sama seperti yang
digunakan dalam Wah 20:2.
-
Yoh 12:31 - kata ‘dilemparkan’
menggunakan kata dasar Yunani yang sama dengan kata ‘melemparkan’ dalam
Wah 20:3.
-
‘Diikat / dibelenggu’
tidak berarti bahwa ia dikurung dalam suatu tempat, tetapi hanya dibatasi
kekuasaan / aktivitasnya. Karena itu, ia masih mempunyai kebebasan tertentu
untuk menggoda dan menyerang manusia. Dan nanti menjelang kedatangan Yesus
yang kedua kalinya ia bahkan akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya
(Wah 20:3b).
b. ‘Sampai penghakiman
pada hari besar’.
Ini menunjuk pada
penghakiman akhir jaman, dimana setan akan dilemparkan ke neraka (Wah 20:10)
sehingga tidak lagi bisa menggoda / menyerang manusia.
Beberapa hal yang perlu
dicamkan:
-
Sekalipun penghukuman
setan itu sudah pasti, tetapi saat ini setan belum dihukum / belum waktunya
masuk neraka (Mat 8:29).
-
Kalau setan masuk neraka
nanti, ia akan dihukum, bukan menghukum! Bdk. Mat 8:29 Mat 25:41 Wah 20:10.
Ini bertentangan
dengan:
-
orang kristen tertentu
yang melakukan penengkingan terhadap setan bukan hanya untuk keluar dari
diri seseorang tetapi juga untuk masuk ke neraka. Penengkingan semacam
ini sia-sia, karena saat ini memang belum waktunya bagi setan untuk masuk
ke neraka.
-
ajaran yang mengatakan
bahwa di neraka saat ini sudah ada setan, dan mereka menyiksa manusia yang
masuk ke neraka - buku ‘Wahyu Tuhan Yesus tentang neraka’.
-
setan menyiksa Yesus
di neraka - ini ajaran dari Faith Movement.
Persoalan 2Pet
2:4: Ayat ini seolah-olah menunjukkan bahwa Allah sudah memasukkan setan
ke dalam neraka. Untuk ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
-
Kata ‘neraka’ di sini
diterjemahkan dari kata bahasa Yunani TARTARUS yang hanya dipergunakan
satu kali ini saja dalam Kitab Suci.
-
Bagian ini tidak boleh
ditafsirkan sekan-akan setan sudah masuk neraka, karena ini akan bertentangan
dengan Mat 8:29 Mat 25:41 Wah 20:10 dan bahkan bertentangan dengan 2Pet
2:4 itu sendiri (baca bagian b dari ayat itu).
-
Mungkin bagian ini hanya
menunjukkan kepastian bahwa setan akan masuk neraka.
Ayat 7:
1. ‘sama
seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya’.
a. Dari Hos 11:8
dan Ul 29:23 bisa terlihat bahwa selain Sodom dan Gomora ada 2 kota lagi
yang dihancurkan oleh Tuhan dalam peristiwa yang sama, yaitu Adma dan Zeboim.
b. Sodom dan Gomora
mempunyai keadaan yang sangat menguntungkan.
-
Kej 13:9-10 - banyak
airnya, seperti taman Tuhan.
-
Yeh 16:49 - makanan
berlimpah-limpah, kesenangan hidup.
Tetapi semua keuntungan
secara fisik / duniawi / jasmani memang sering menyebabkan orang justru
menjadi bejad. Karena itu hati-hatilah dengan semua keuntungan / berkat
duniawi!
2. ‘yang dengan
cara yang sama’.
Ada macam-macam
penafsiran:
a. Orang Sodom
dan Gomora berbuat dosa dengan cara yang sama seperti malaikat-malaikat
dalam ay 6.
b. Orang Sodom dan Gomora
berbuat dosa dengan cara yang sama seperti guru-guru palsu dalam ay 4.
c. Kota-kota lain itu
(Adma dan Zeboim) melakukan dosa dengan cara yang sama seperti Sodom dan
Gomora, dan dihukum dengan cara yang sama pula.
Saya berpendapat
bahwa yang benar adalah arti ke 3.
3. Dosa-dosa Sodom dan
Gomora:
a. ‘melakukan percabulan’.
-
Teladan yang sangat
baik dalam menghindari percabulan / perzinahan adalah Ayub (Ayub 31:1,9-12).
-
Percabulan sangat tidak
menyenangkan Allah, dan 1Kor 6:18 kelihatannya menonjolkan dosa percabulan
melebihi dosa-dosa yang lain. Calvin menafsirkan bahwa 1Kor 6:18 berarti
bahwa dosa sexual memberi bekas yang lebih hebat / memalukan dibanding
dosa-dosa yang lain. Penafsiran ini:
-
sesuai dengan kontex
dari 1Kor 6:18 itu, karena 1Kor 6:19-20 mengajarkan bahwa kita harus menggunakan
tubuh kita, yang adalah bait Roh Kudus, untuk memuliakan Allah. Tetapi
kalau kita menggunakannya untuk percabulan, kita justru memalukan Allah.
-
sejalan dengan Amsal
6:32-33 yang berbunyi:
"Siapa melakukan zinah tidak berakal budi;
orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh diperolehnya,
malunya tidak terhapuskan".
Terlihat bahwa ayat
ini menghubungkan antara ‘merusak diri’ dengan ‘cemooh yang diperoleh’
dan ‘malu yang tak terhapuskan’.
-
sejalan juga dengan
1Raja-raja 15:5 yang menunjukkan bahwa dosa sexual menjadi noda dalam kehidupan
Daud (dinyatakan dengan kata-kata ‘kecuali dalam hal Uria, orang Het itu’).
b. ‘mengejar kepuasan-kepuasan
yang tak wajar’.
NASB: went
after strange flesh (= mengikuti kedagingan yang aneh).
Bahasa Yunaninya:
SARKOS HETERAS yang sebetulnya berarti ’other flesh’
(= daging yang lain), artinya: ‘other
than what nature hath appointed’ (= lain dari yang telah ditetapkan
oleh alam), dan ini menunjuk pada homosex,
karena ‘yang ditetapkan oleh alam’ adalah heterosex.
Karena itu NIV menterjemahkan
sexual perversion (= penyimpangan sexual).
Ini terlihat dari
Kej 19:4-5 dimana orang laki-laki dari Sodom, dari yang muda sampai yang
tua, seluruh kota tanpa terkecuali, mengepung rumah Lot, dan menghendaki
hubungan sex dengan malaikat-malaikat, padahal mereka menyangka malaikat-malaikat
itu adalah orang laki-laki.
Catatan: Kata
‘orang-orang’ dalam Kej 19:5 menggunakan kata Ibrani yang sama dengan kata
‘orang-orang lelaki’ dalam Kej 19:4, yaitu ENOSH.
Tindakan orang-orang
Sodom dan Gomora ini menyebabkan sampai sekarang ada istilah yang merupakan
peringatan tentang tindakan mereka yang memalukan, yaitu Sodomy,
yang menunjuk pada semua hubungan sex yang tidak normal, seperti homosex
atau hubungan sex antara manusia dengan binatang.
Bandingkan semua
ini dengan Ro 1:18-28 yang menunjukkan bahwa homosex itu muncul sebagai
hukuman Tuhan kepada manusia, yang sekalipun tahu akan adanya Allah tetapi
tidak mau menyembahNya dan sebaliknya menyembah berhala. Sebagai hukuman,
Allah lalu menyerah-kan orang-orang itu pada dosa homosex.
c. ‘melakukan percabulan
dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar’.
NASB: indulged
in gross immorality and went after strange flesh (= menuruti
keinginan hati mereka dalam ketidakbermoralan yang menyolok dan mengejar
/ mencari daging / kedagingan yang aneh).
NIV: gave
themselves up to sexual immorality and perversion (= menyerahkan
diri mereka sendiri kepada ketidakbermoralan dan penyimpangan sexual).
Ini menunjukkan bahwa
mereka bukan melakukannya secara kadang-kadang saja, tetapi boleh dikatakan
addictive (= nyandu / ketagihan)
terhadap hal-hal itu. Ini juga terlihat dari Kej 19:4-5 dimana mereka ingin
memperkosa malaikat secara beramai-ramai.
d. Dosa-dosa lain
yang tidak dinyatakan di sini:
-
dalam kelimpahan tidak
menolong orang yang kekurangan (Yeh 16:49 bdk. Amsal 21:13 1Yoh 3:16-17
Mat 25:42-46).
-
kecongkakan dan tindakan
keji (Yeh 16:49-50).
Thomas Manton:
"It is hard to enjoy plenty and not to
grow haughty" (= Adalah sukar untuk menikmati kemakmuran / kelimpahan
dan tidak menjadi sombong).
Pulpit Commentary:
"Prosperity often becomes an occasion
for much wickedness and impiety" (= kemakmuran sering menjadi kesempatan
untuk banyak kejahatan dan ketidaksalehan / ketidakhormatan kepada Allah).
Penerapan:
Karena itu kalau
saudara diberi kemiskinan, maka ingatlah bahwa semua itu mungkin merupakan
semacam kekang supaya saudara tidak menjadi sombong atau lari ke dalam
dosa.
-
membicarakan dosa secara
terang-terangan / tanpa sembunyi-sembunyi (Yes 3:9).
Kebejadan manusia
terlihat dengan jelas pada saat mereka sudah tidak mempunyai rasa malu
lagi, bahkan sebaliknya menjadi bangga, terhadap dosa-dosa mereka. Misalnya
membicarakan dusta, zinah, dsb.
4. ‘telah
menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang’.
a. ‘telah menanggung
siksaan api kekal’.
-
Orang Sodom dan Gomora
dan kota-kota sekitarnya memang dihukum / dihancurkan oleh Tuhan dengan
menggunakan hujan api dan belerang, tetapi mengapa disini dikatakan ‘api
kekal’?
-
Ada yang beranggapan
bahwa dikatakan ‘kekal’ karena pengaruh dari hujan api dan belerang itu
terus membekas sehingga kota itu tidak bisa dibangun kembali karena tanahnya
hangus.
-
Ada yang berpendapat
bahwa dikatakan ‘siksaan api kekal’, karena setelah mereka dibasmi dengan
hujan api dan belerang, mereka langsung masuk ke neraka dan disiksa oleh
api neraka yang kekal.
Thomas Manton:
"the temporal judgment making way for eternal"
(= penghakiman sementara membuka jalan untuk yang kekal).
"The wicked Sodomites were not only burnt
up by that temporal judg-ment, but cast into hell, which is here called
‘eternal fire’" (= Orang-orang Sodom yang jahat tidak hanya dibakar
oleh penghakiman sementara, tetapi dilemparkan ke dalam neraka, yang di
sini disebut ‘api yang kekal’).
Saya lebih setuju
dengan pandangan ke 2.
-
Satu hal yang sangat
perlu diperhatikan dalam penghukuman Sodom dan Gomora ialah bahwa Tuhan
menghukum mereka dengan mendadak! Ini ditunjukkan oleh Kej 19:23
yang menyatakan ‘matahari bersinar’. Jadi saat itu cuaca sedang baik, tetapi
secara mendadak berubah menjadi hujan api dan belerang (Kej 19:24)! Bandingkan
sifat mendadak dari hukuman Tuhan ini dengan:
-
2Pet 3:10a - hari Tuhan
akan tiba seperti pencuri!
-
Luk 21:34 - ’dengan
tiba-tiba’.
Penerapan:
Kalau saudara sadar
saudara hidup dalam dosa, jangan bersikap tenang-tenang hanya karena saat
itu tidak / belum ada tanda-tanda hukuman Allah! Ingat bahwa hukuman Allah
bisa datang secara mendadak!
b. ‘sebagai peringatan
kepada semua orang’.
Bdk. 1Kor 10:1-11 (khususnya
ay 6,11).
Ayat-ayat seperti ini
mengharuskan kita belajar dari sejarah Kitab Suci. Ada banyak orang yang
dihukum oleh Tuhan karena dosanya, dan karena itu kita harus menghindari
dosa-dosa mereka.
c. Sekalipun hukuman
Sodom dan Gomora hebat, tetapi Yesus berkata bah-wa kota Kapernaum / kota
yang menolak Kristus akan mengalami hukuman yang lebih hebat lagi (Mat
10:15 Mat 11:20-24). Ini menunjukkan bahwa penolakan terhadap Kristus,
adalah suatu dosa yang luar biasa hebatnya di hadapan Allah, lebih-lebih
kalau orang yang menolak itu mempunyai banyak terang yang seharusnya mempertobatkan
dia.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@mailcity.com