Eksposisi
Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus
oleh: Pdt. Budi Asali M.Div.
Sepintas lalu kelihatannya,
1Kor 10 tidak ada hubungannya dengan 1Kor 9, tetapi sebetulnya 2
bagian ini tetap berhubungan. Pada akhir dari 1Kor 9, yaitu
ay 24-27, Paulus menekankan perlunya penguasaan diri dan usaha yang keras
untuk mendapatkan mahkota kehidupan. Sekarang, dalam 1Kor 10,
Paulus menunjukkan apa yang dialami oleh bangsa
1) Ay 1:
a) Ay 1 ini terjemahannya kurang tepat.
NIV: ‘I don’t want you to be ignorant’ (= aku tidak
mau engkau tidak tahu).
Ini menunjukkan bahwa Paulus
tidak senang kalau orang kristen tidak tahu / tidak
mengerti apa-apa tentang Kitab Suci / sejarah Suci! Karena itu, kalau sampai
saat ini saudara termasuk orang yang tidak tahu / tidak mengerti, berusahalah
untuk lebih banyak belajar Kitab Suci!
b) Ay1: ‘nenek moyang’.
Kata bahasa Yunaninya adalah
HOI PATERES, yang sebetulnya berarti ‘the
fathers’ (= bapa-bapa).
1. Dalam Kitab Suci:
·
kata ‘anak’ bisa berarti ‘keturunan’.
·
kata ‘memperanakkan’ bisa berarti
‘menurunkan’.
·
kata ‘bapa’ bisa berarti ‘nenek moyang’.
Pengertian
seperti ini penting, karena kalau kita tidak tahu hal ini, kita bisa menganggap
ada bagian-bagian Kitab Suci yang bertentangan, padahal sebetulnya tidak.
Contoh:
¨ Bandingkan Mat 1:8 dengan
2Raja 8:24-25 11:2 14:1 15:1. [catatan: Uzia
(Yunani) = Azarya (Ibrani)].
¨ Bandingkan Mat 1:11
dengan 2Raja 23:24
24:6 [catatan: Yekhonya (Yunani) = Yoyakhin (Ibrani)].
¨ Dalam Kej 46:16-18, 3
generasi disebut sebagai ‘sons of
Zilpah’ / ‘anak-anak Zilpa’ (KJV).
¨ Dalam 2Taw 28:1
disebutkan ‘David his father’
/ ‘Daud bapanya’ (NIV), padahal kata ‘his’ / ‘nya’ menunjuk kepada Ahaz yang
bukanlah anak, tetapi keturunan dari Daud.
2. Paulus menyebut orang-orang
·
ia sendiri adalah orang Yahudi.
·
orang-orang
2) Ay 2:
Terjemahan Kitab Suci
NIV: ‘they were all baptized into Moses in the cloud and in the
sea’ (= mereka semua dibaptis ke dalam Musa dalam awan dan dalam
laut).
a) Kata ‘baptisan’ bisa menunjuk pada 2 hal:
·
pemberian air kepada seseorang dalam suatu upacara agama.
·
penyerahan seseorang ke bawah orang yang lain untuk mengikuti / mentaati
orang itu.
Dalam ayat ini, jelas bahwa
hal kedualah yang dimaksudkan!
Jadi,
peristiwa awan dan laut membawa orang
Jadi, penggunaan kata
‘baptisan / dibaptis’ di sini maksudnya adalah: sama
seperti baptisan membawa orang kristen ke bawah Kristus untuk mengikuti / mentaati
Dia, maka peristiwa awan dan laut membawa orang
Charles Hodge: “The cloud and the sea did for them in reference to Moses,
what baptism does for us in reference to Christ” (= Awan dan laut berbuat pada mereka dalam hubungannya dengan
Musa, apa yang baptisan perbuat pada kita dalam
hubungannya dengan Kristus).
b) Ayat ini sering dijadikan dasar baptisan
selam!
Alasannya:
·
orang-orang itu ‘direndam’ di laut.
·
awan memberi hujan sehingga mereka basah kuyup.
Sanggahan:
1. Ayat ini tidak berbicara tentang baptisan
sebagai suatu upacara agama (lihat no 1 di atas), apalagi tentang cara baptisan!
2. Kalau ayat ini toh mau dihubungkan dengan
baptisan sebagai upacara agama, maka perlu diperhatikan bahwa:
·
awan di sini dimaksudkan untuk melindungi / memimpin bangsa
·
kalaupun awan itu memberi hujan, maka ini lebih cocok untuk menunjuk
pada baptisan percik dari pada baptisan selam. Istilah ‘direndam /
dicelup dalam hujan’, jelas merupakan suatu istilah yang sama sekali tidak masuk akal!
·
laut juga tidak membasahkan, apalagi merendam / mencelup orang
3. Serangan untuk baptisan selam!
Orang-orang
yang pro baptisan selam selalu mengatakan bahwa kata bahasa Yunani BAPTIZO
artinya adalah mencelup / merendam, dan karena itu maka baptisan harus
dilakukan dengan jalan diselam.
Tetapi, kata-kata
‘dibaptis dalam awan/laut’ dalam ay 2 ini jelas tidak
menunjukkan bahwa orang-orang Israel itu dicelup / direndam dalam awan / laut,
karena baik awan maupun air laut tidak menyentuh mereka!
Jadi, bisalah disimpulkan
bahwa sekalipun BAPTIZO bisa diartikan direndam / dicelup, tetapi tidak
selalu harus diartikan direndam / dicelup!
Dengan demikian, maka jelaslah
juga bahwa cara baptisan tidaklah mutlak harus
menggunakan baptisan selam!
Barnes’ Notes: “This passage is a very important one to prove that the word
baptism does not necessarily mean entire immersion in water. It is perfectly
clear that neither the cloud nor the waters touch them” (= ini adalah suatu text yang sangat penting untuk membuktikan
bahwa kata baptisan tidak harus berarti pencelupan seluruhnya dalam air. Jelas sekali bahwa baik awan maupun air laut tidaklah menyentuh
mereka).
Kalau memang BAPTIZO harus
selalu diartikan mencelup / merendam, dan baptisan selam adalah satu-satunya
baptisan yang benar, mengapa Paulus menggunakan kata BAPTIZO dalam ay 2
ini dimana kata itu tidak mungkin diartikan mencelup / merendam?
3) Ay 3-4:
a) ‘makanan dan minuman
rohani’ (ay 3-4).
Mengapa
disebut ‘rohani’?
1. Calvin: karena berguna bukan hanya untuk
tubuh, tetapi juga untuk jiwa / roh (ditafsirkan seperti sakramen).
2. Karena merupakan TYPE dari Kristus (bdk.
Yoh 6:31,33,48).
3. Charles Hodge:
·
ia tidak setuju dengan Calvin, dan beranggapan bahwa manna / air
yang keluar dari batu itu adalah makanan / minuman biasa (bdk. Neh 9:15 Yoh
6:49).
·
arti dari ‘rohani / spiritual’
adalah ‘diberikan oleh Roh’ melalui suatu mujijat. Alasan:
*
karunia-karunia rohani (spiritual gifts)
adalah karunia-karunia yang diberikan oleh Roh.
*
Kitab Suci mengatakan bahwa Ishak ‘diperanakkan menurut
Roh’ (Gal 4:29), karena ia merupakan hasil
intervensi khusus dari Allah (mujijat).
b) ‘batu
karang rohani yang mengikuti mereka dan batu karang itu ialah Kristus’
(ay 4).
1. Arti: ada macam-macam tafsiran:
·
Tradisi Yahudi mengartikan bagian ini secara hurufiah. Jadi,
batu itu dianggap betul-betul menggelinding mengikuti bangsa
·
air yang keluar dari batu itu begitu banyak sehingga menjadi sungai
(Maz 105:41), dan sungai itulah yang mengikuti mereka.
·
air yang keluar dari batu itu mereka bawa dalam perjalanan
mereka.
·
yang mengikuti mereka bukanlah batu itu, tetapi Kristus sendiri
(yang disimbolisir oleh batu) dan Kristus menyuplai mereka dengan air pada saat
mereka membutuhkan.
Ini adalah
tafsiran yang saya terima.
2. Dalam Perjanjian Lama, Allah sering
digambarkan sebagai batu karang (Ul 32:4,15,18 1Sam 2:2 Maz 18:3 Maz 28:1).
Sekarang,
Kristus digambarkan sebagai batu karang. Ini menunjukkan bahwa Kristus adalah Allah
sendiri!
4) Ay 5:
Dalam
ay 1-4, Paulus menunjukkan bahwa bangsa
Orang-orang
yang berusia 20 tahun ke atas, kecuali Kaleb dan Yosua, semua mati di gurun
(Bil 14:29-33).
Tujuan Paulus: supaya
orang-orang Korintus sadar bahwa kalau orang
Bagian ini memberi contoh
dosa-dosa yang harus dihindari.
1) Ay 6: menginginkan hal-hal yang
jahat.
Ini menunjuk
pada peristiwa yang terjadi dalam Bil 11:4 dimana mereka menghina manna
yang diberikan oleh Tuhan dan mereka menginginkan daging seperti di Mesir.
Ini mengajar kita untuk tidak
merendahkan pemberian Tuhan dan meng-inginkan sesuatu yang lain. Perhatikan
bahwa ay 6 mengatakan bahwa keinginan seperti itu adalah
‘jahat’!
Penerapan:
Ini berlaku dalam segala hal
seperti: dalam hal uang, rumah, mobil / kendaraan, TV / video, pakaian, dan
barang-barang yang lain. Juga dalam hal wajah, bentuk tubuh,
mata, hidung, rambut, warna kulit, bakat, kepandaian, karunia-karunia dll.
2) Ay 7: menyembah berhala.
Sekalipun ada banyak peristiwa
dimana bangsa Israel jatuh ke dalam penyembahan berhala, tetapi ay 7 ini
jelas menunjuk pada peristiwa dalam Kel 32 dimana mereka menyembah patung
anak lembu emas. Alasannya: ay 7b itu merupakan kutipan dari
Kel 32:6.
Peringatan tentang penyembahan
berhala ini penting bagi orang Korintus, yang dengan santai ikut makan daging
persembahan berhala bersama-sama dengan orang kafir yang menyembah berhala!
Penerapan:
Jangan menaruh rasa hormat,
atau berdoa dengan menghadap, pada patung / gambar Yesus, salib dsb! Itu jelas
merupakan penyembahan berhala!
3) Ay 8: percabulan.
Ini menunjuk pada peristiwa
dalam Bil 25:1-9, dimana bangsa
Tetapi, dalam ay 8
dikatakan 23.000 orang tewas, sedangkan dalam
Bil 25:9 dikatakan 24.000 orang tewas.
Pengharmonisan: bilangan yang
sebenarnya adalah antara 23.000 dan 24.000. Musa membulatkan
ke atas, sedangkan Paulus membulatkan ke bawah.
Peringatan tentang percabulan
ini juga sangat penting untuk orang Korintus, karena agama-agama kafir di
Penerapan:
Berhati-hatilah dengan
perzinahan / percabulan, baik perzinahan yang sungguh-sungguh, maupun yang ada
dalam pikiran.
Jauhi juga buku, film, pembicaraan yang porno yang bisa menyebabkan saudara
betul-betul jatuh ke dalam perzinahan / percabulan! Bahkan jauhilah orang yang
mengajak saudara melakukan perzinahan!
4) Ay 9: mencobai Tuhan.
a) Mencobai manusia, berarti berusaha
mempengaruhi seorang manusia supaya jatuh ke dalam dosa. Dalam
arti seperti ini, mencobai Allah / Tuhan adalah sesuatu yang tidak mungkin
(bdk. Yak 1:13), karena Allah itu maha suci dan
tidak mungkin bisa berbuat dosa.
‘Mencobai Tuhan’
di sini artinya adalah: mencoba kesabaran Tuhan.
b) Ay 9 ini menunjuk pada peristiwa dalam Bil 21:4-9.
c) Di sini dikatakan ‘mencobai Tuhan’.
Tetapi KJV mengatakan: ‘neither let us tempt Christ’
(= juga janganlah kita mencobai Kristus).
Bahkan ada
manuscript yang mengatakan ‘mencobai Allah’.
Kebanyakan
penafsir beranggapan bahwa yang benar adalah ‘mencobai Kristus’.
Kalau ini benar, maka ayat ini
menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan / Allah, karena dalam Bil 21:4-9,
yang dicobai adalah Tuhan / Allah!
5) Ay 10: bersungut-sungut.
a) Bersungut-sungut berarti mengeluh dengan
suatu sikap memberontak terhadap Tuhan.
b) Ini bisa menunjuk pada beberapa peristiwa seperti:
·
Bil 14:2-4.
·
Bil 16:1-3 (perhatikan 16:11).
·
Bil 16:41-42.
c) Malaikat maut.
Literal: ‘the destroyer’ (= si penghancur). Ini
dianggap menunjuk kepada malaikat yang dipakai oleh Tuhan untuk memberikan
hukuman.
1) Ay 11: ‘contoh’ (sama dengan ay 6).
Kata Yunaninya adalah TUPOS,
dan bisa diartikan 2 macam:
·
TYPE [seperti dalam Ro 5:14 (kata ‘gambaran’
dalam bahasa Yunaninya adalah TUPOS)].
·
contoh / teladan (seperti dalam Fil 3:17).
Pada umumnya arti ke 2 yang
diambil! Jadi, cerita-cerita Perjanjian Lama itu
merupakan contoh bagi kita!
2) Ay 12:
a)
·
keyakinan yang didasarkan pada janji Tuhan. Ini adalah keyakinan yang
benar, dan harus dimiliki oleh setiap orang kristen.
Jadi, orang kristen harus punya keyakinan keselamatan,
karena Firman Tuhan memang memberikan janji keselamatan.
·
keyakinan yang timbul karena kesombongan, rasa percaya diri sendiri dsb.
Ini menyebabkan seseorang jadi sombong, lalai, tidak berhati-hati dsb.
Ay 12 jelas melarang
keyakinan yang kedua, bukan yang pertama! Dan peringatan
seperti ini memang penting bagi orang Korintus, yang memang sombong (bdk.
1Kor 8:1-2).
b) Ayat ini menunjukkan bahwa kemajuan
rohani yang bagaimanapun juga, tidak boleh menyebabkan kita hidup sembrono
/ tidak berhati-hati, karena kita selalu bisa jatuh!
3) Ay 13:
a) Ini merupakan penghiburan / penguatan (= encouragement).
Dalam 9:24-27, Paulus
menekankan bahwa hidup itu adalah seperti perlombaan. Dalam 10:1-12, Paulus
menunjukkan bahwa mayoritas orang
Catatan: ay 1-12 dan ay 13
harus sama-sama ditekankan! Kalau hanya ay 1-12 yang ditekankan, maka kita
bisa menjadi orang kristen yang terus kuatir / takut.
Tetapi kalau hanya ay 13 yang ditekankan, kita menjadi orang kristen yang hidup secara sembrono!
b) Allah menolong kita dengan:
·
membatasi pencobaan, sehingga pencobaan itu tidak lebih dari kekuatan
kita.
·
memberi jalan keluar dari pencobaan.
c) Karena Allah membatasi pencobaan, maka:
·
orang kristen yang sejati tidak mungkin terhilang (kehilangan
keselamatannya).
Bandingkan dengan
Mat 24:22 (baca mulai ay 15)!
·
orang kristen sejati tak mungkin gila, dirasuk setan, atau mati bunuh
diri.
-AMIN-