FONDASI KEKRISTENAN : Pegangan Katekisasi
oleh : Pdt. Budi Asali MDiv.
Ketaatan / perbuatan baik sama sekali tidak
menyelamatkan kita. Kita selamat hanya karena iman. Tetapi, itu tidak berarti
ketaatan / perbuatan baik tidak ada gunanya / tidak perlu dilakukan.
Gunanya ketaatan /
perbuatan baik:
1) Bukti iman (Yak 2:17,26).
Tidak adanya ketaatan menunjukkan tidak adanya
Roh Kudus dalam diri kita, dan tidak adanya Roh Kudus dalam diri kita
menunjukkan tidak adanya iman yang sejati kepada Kristus. Sebaliknya, kalau ada
ketaatan, maka itu menunjukkan adanya Roh Kudus dalam diri kita, dan ini
membuktikan bahwa kita memang beriman kepada Kristus. Bukti iman ini penting
untuk diri kita sendiri, maupun untuk orang lain pada waktu mereka melihat
kita.
2) Tanda cinta kita kepada Tuhan (Yoh 14:15).
Kita bisa taat kepada Tuhan karena takut
kepada Tuhan (takut dihukum, takut tidak diberkati, dsb). Ketaatan seperti ini
memang masih lebih baik dari pada ketidaktaatan, tetapi ketaatan ini tetap
kurang baik. Ketaatan yang benar adalah ketaataan karena kasih kepada Tuhan.
Jadi, karena kita mengasihi Tuhan, dan kita tahu bahwa ketidaktaatan / dosa itu
menyakiti hati Tuhan, maka kita mentaati Tuhan.
3) Supaya kita bisa kuat pada saat kesukaran
datang (Mat 7:24-27).
Misalnya:
·
Tuhan
menyuruh kita belajar FirmanNya. Kalau kita menuruti hal ini dan belajar Firman
dengan rajin dan tekun, maka pada waktu serangan setan / kesukaran datang,
Firman yang sudah kita pelajari itu akan sangat berguna untuk menghadapi dan
bahkan mengatasi kesukaran / serangan setan itu. Tetapi orang yang tidak
mentaati perintah Tuhan untuk belajar Firman ini, pada saat kesukaran dan
serangan setan datang, tidak akan kuat bertahan.
·
Tuhan
menyuruh kita hidup dalam kasih. Kalau kita menuruti perintah ini, maka pasti
ada banyak orang yang juga mengasihi kita dan dekat dengan kita. Pada waktu
kesukaran datang, orang-orang ini bisa menolong kita / menghibur kita, sehingga
kita kuat menghadapi kesukaran itu. Sebaliknya, kalau kita tidak menuruti
perintah untuk hidup dalam kasih itu, maka banyak orang tidak senang dengan
kita, sehingga pada waktu kita mengalami kesukaran, tidak ada orang yang
peduli, dan kita tidak bisa bertahan.
4) Supaya kita makin mengerti tentang kebenaran
(Yoh 8:31-32 2Pet 1:5-8).
Kalau kita tidak mau taat pada kebenaran yang
sudah kita mengerti, maka Tuhan tidak akan menambah pengetahuan itu. Tetapi
kalau kita mentaatinya, maka Tuhan akan menambah pengertian kita.
Illustrasi:
·
kalau
saudara memberi makan anak atau binatang peliharaan, maka kalau makanannya
habis, saudara akan menambahnya. Tetapi kalau makanan yang ada tidak dimakan,
saudara tidak akan memberi tambahan makanan.
·
pada
waktu seorang guru mengajar anak, kalau baru persoalan penjumlahan dan pengurangan
saja anak itu belum bisa, maka tentu saja guru itu tidak akan mengajar
persoalan perkalian dan pembagian.
5) Menguatkan iman.
Ini berhubungan dengan no 4 di atas. Karena
ketaatan menyebabkan kita makin mengerti Firman, yang adalah makanan rohani kita,
maka ketaatan juga menumbuhkan iman.
Disamping itu, ketaatan juga mendekatkan kita
dengan Tuhan (lihat no 7 di bawah), dan ini menyebabkan kita tidak takut /
kuatir menghadapi apapun.
6) Supaya kita menjadi saksi Tuhan yang baik,
yang menyebabkan nama Tuhan dipermuliakan (Mat 5:13-16 Fil 1:10-11 bdk. Wah 3:18).
Kalau dosa menyebabkan Tuhan dipermalukan
(Amsal 30:9b Wah 3:18), maka
sebaliknya ketataan / kesucian hidup menyebabkan Tuhan dipermuliakan. Dan perlu
diingat bahwa kemuliaan Tuhan harus menjadi tujuan hidup setiap orang (1Kor
10:31).
7) Menjaga persekutuan dengan Tuhan /
mendekatkan diri kepada Tuhan (Yes 59:2).
Sekalipun dengan percaya kepada Yesus kita
sudah mempunyai hubungan / persekutuan dengan Tuhan, tetapi persekutuan ini
bisa mendekat / membaik ataupun merenggang / memburuk. Kalau kita banyak
berbuat dosa, apalagi secara sengaja dan dengan sikap tegar tengkuk, maka
hubungan kita dengan Tuhan akan merenggang / memburuk. Sebaliknya, kalau kita
mentaati Tuhan / menyucikan diri, maka hubungan kita dengan Tuhan akan mendekat
/ membaik. Ini semua karena Tuhan adalah Tuhan yang suci!
8) Memberikan damai (Yes 48:18).
Pada waktu kita percaya kepada Yesus, maka
kita diberi damai. Tetapi damai ini bisa hancur kalau kita berbuat dosa, apalagi
secara sengaja dan dengan sikap tegar tengkuk. Hancurnya damai itu merupakan
hajaran Tuhan supaya kita kembali kepadaNya / bertobat. Sebaliknya, kalau kita
mentaati Tuhan / menyucikan diri, damai itu akan makin lama makin berlimpah.
9) Supaya Tuhan lebih memakai kita dalam
pelayanan kita (2Tim 2:20-21).
Ada satu extrim yang harus dihindari, yaitu
yang mengatakan bahwa kita harus suci dulu baru bisa dipakai oleh Tuhan. Kalau
ini benar, maka Tuhan tidak bisa memakai manusia yang manapun, dan Ia harus memakai
malaikat untuk melayani Dia. Tetapi extrim sebaliknya mengatakan bahwa tidak
jadi soal kita dosa atau tidak dosa, Tuhan tetap mau memakai kita. Ini jelas
juga salah.
Yang benar adalah: Tuhan memang mau memakai
orang berdosa sebagai alatNya dalam pelayanan, tetapi makin orang itu
menyucikan dirinya makin Tuhan memakai dia / memberkati pelayanannya.
10) Agar kita mendapat tempat yang tinggi di
surga (Mat 5:19).
Surga ada tingkat-tingkatnya
(Mat 5:19 Luk 19:16-19 1Kor 3:15 Mat 20:20-28), dan demikian juga dengan neraka
(Mat 11:20-24). Memang, kita bisa masuk ke surga karena kita beriman
(bukan karena kita taat), tetapi tempat / tingkatan kita di surga ditentukan
oleh ketaatan kita. Makin kita taat, makin tinggi tempat kita di surga.
Tetapi perlu juga diingat bahwa dalam kita
mentaati Tuhan, kita tidak boleh mempunyai motivasi ‘supaya mendapat tempat
yang tinggi di sorga’. Ini adalah ketaatan yang didasari oleh pamrih.
email us at : gkri_exodus@lycos.com