FONDASI KEKRISTENAN : Pegangan Katekisasi
oleh : Pdt. Budi Asali MDiv.
1)
Aku percaya kepada Allah, Bapa Yang Mahakuasa, khalik langit dan
bumi.
2)
Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal, Tuhan kita.
3)
Yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
4)
Yang menderita sengsara dibawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam neraka / kerajaan
maut.
5)
Pada hari yang ke tiga, bangkit pula dari antara orang mati.
6)
Naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa Yang Mahakuasa.
7)
Dan dari sana Ia akan datang, untuk menghakimi orang yang hidup
dan yang mati.
8)
Aku percaya kepada Roh Kudus.
9)
Gereja yang kudus dan Am, persekutuan orang kudus.
10) Pengampunan
dosa.
11) Kebangkitan
daging / orang mati .
12) Dan hidup
yang kekal.
A M I N .
Ada beberapa hal
yang perlu diketahui tentang 12 Pengakuan Iman Rasuli ini:
1)
Bentuk yang sekarang ini baru muncul pada sekitar abad ke 6 atau
ke 7 Masehi.
Karena itu jelas
bahwa 12 Pengakuan Iman Rasuli ini tidak mutlak harus digunakan
dalam kebaktian. Ini saya tekankan karena ada Pendeta yang
mengatakan bahwa kalau suatu gereja tidak menggunakan 12
Pengakuan Iman Rasuli ini, maka itu adalah gereja sesat! Ini
adalah suatu pernyataan yang sangat tidak bertanggung jawab
karena:
a)
Kalau demikian, semua gereja sebelum abad ke 6-7 Masehi, dimana
12 Pengakuan Iman Rasuli itu belum ada, adalah gereja sesat.
b)
Tidak ada dasar Kitab Suci sedikitpun yang mengharuskan suatu
gereja menggunakan 12 Pengakuan Iman Rasuli dalam kebaktian.
2)
12 Pengakuan Iman Rasuli ini tidak disusun oleh para rasul
sendiri, tetapi isinya sesuai dengan pengajaran para rasul.
Sekalipun demikian,12 Pengakuan Iman Rasuli ini tidak boleh
disejajarkan / dianggap setingkat dengan Kitab Suci / Firman
Tuhan!
3)
12 Pengakuan Iman Rasuli ini merupakan ringkasan dari
doktrin-doktrin yang penting dalam kekristenan, dan berfungsi
untuk menjaga kita dari kesesatan.
Sekarang mari
kita membahas 12 Pengakuan Iman Rasuli ini pasal demi pasal.
1) Aku
percaya.
Di sini dikatakan
Aku percaya, bukan kami
percaya, karena iman adalah sesuatu yang bersifat pribadi
(bdk. Mark 8:27-30). Kita tidak bisa diselamatkan karena
kepercayaan / iman orang lain.
Dalam suatu
pertandingan yang bersifat team (seperti sepak bola, volley,
basket, dsb), ada kemungkinan kita bisa menang sekalipun kita
tidak bisa bermain dengan baik, yaitu kalau orang-orang dalam
team kita adalah pemain-pemain yang baik. Tetapi dalam persoalan
keselamatan, kita tidak bisa selamat sekalipun kita punya
keluarga yang imannya hebat. Kita sendiri harus beriman, barulah
kita selamat. Hati-hati dengan ungkapan bahasa Jawa yang sering
kita dengar, yang berbunyi: Swargo nunut neraka
katut. Ini adalah ungkapan omong kosong! Hati-hati juga
dengan Kis 16:31 yang berbunyi Percayalah kepada
Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi
rumahmu. Ayat ini sama sekali tidak berarti
bahwa:
·
kalau seseorang percaya maka imannya akan menyelamatkan dirinya
dan seisi rumahnya (seisi rumahnya nunut).
·
kalau seseorang percaya maka seluruh keluarganya juga akan
bertobat.
Dalam Kitab Suci
kita sering melihat adanya keluarga yang tidak semua anggotanya
diselamatkan, misalnya:
*
dalam keluarga Abraham, Hagar dan Ismael jelas tidak selamat.
*
dalam keluarga Lot, istri Lot jelas tidak selamat (Kej 19:26).
*
Yonatan (anak raja Saul) jelas adalah orang percaya, tetapi raja
Saul sendiri jelas tidak bertobat dan tidak selamat.
Kis 16:31 ini
artinya: engkau harus percaya kepada Yesus Kristus, dan engkau
akan selamat; seisi rumahmu juga harus percaya kepada Yesus
Kristus, dan mereka akan selamat.
Renungkan: sudahkah
saudara percaya kepada Kristus?
2) percaya.
12 Pengakuan Iman
Rasuli ini memang menekankan iman / kepercayaan. Ini memang
merupakan inti dari kekristenan. Kita selamat karena iman!
3) Allah.
Kita percaya kepada
Allah Tritunggal, yaitu:
·
Allah Bapa (pasal 1).
·
Allah Anak / Yesus (pasal 2).
·
Allah Roh Kudus (pasal 8).
Mengapa kita
percaya kepada Allah Tritunggal?
a)
Karena dalam Kitab Suci ada ayat-ayat yang menunjukkan
ketunggalan Allah, seperti Ul 6:4 - Dengarlah, hai
orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!.
b)
Dalam Kitab Suci ada ayat-ayat yang menunjukkan adanya kejamakan
dalam diri Allah, seperti:
¨
Bapa adalah Allah, Yesus adalah Allah (Yoh 1:1), Roh Kudus juga
adalah Allah (Kis 5:3-4).
¨
Allah menyebut dirinya sendiri dengan istilah Kita,
yang merupakan kata ganti orang bentuk jamak (Kej 1:26).
Dengan adanya
hal-hal ini, maka kita tidak bisa percaya bahwa Allah itu tunggal
secara mutlak, tetapi kita juga tidak percaya kepada 3 Allah.
Kita percaya kepada Allah Tritunggal, dimana hakekatnya hanya
satu, tetapi pribadinya ada tiga. Kalau saudara menolak doktrin
Allah Tritunggal, maka 2 hal di atas akan menjadi suatu
kontradiksi yang tidak bisa diharmoniskan.
Catatan: di
sini saya hanya memberi sedikit saja tentang dasar-dasar dari
doktrin Allah Tritunggal ini, karena ini hanya merupakan
pelajaran dasar. Kalau saudara mau tahu lebih banyak, saudara
bisa membaca buku saya yang berjudul Bagaimana
menaklukkan Saksi Yehovah? atau Theology /
Doktrin Allah, dimana saya menjelaskan doktrin Allah
Tritunggal secara panjang lebar.
4) Bapa.
Kita berhak
menyebut Allah sebagai Bapa, karena kita percaya kepada Yesus
Kristus (Yoh 1:12).
5) Yang
Mahakuasa.
Ini menunjukkan
kuasa Allah yang tidak terbatas, sehingga tidak ada yang mustahil
bagi Allah (Luk 1:37). Karena itu jangan menolak adanya mujijat,
seperti yang banyak dilakukan oleh orang kristen yang liberal dan
orang kafir yang bersandar kepada otak / logikanya.
Tetapi Kitab Suci
menyebutkan beberapa hal yang tidak bisa dilakukan oleh Allah:
·
menyangkal diriNya sendiri (2Tim 2:13).
·
berdusta (Tit 1:2 Ibr 6:18).
·
berubah (Maz 102:26-28 Mal 3:6 Yak 1:17).
Ketidakbisaan Allah
melakukan hal-hal ini tidak berarti bahwa Allah itu tidak
Mahakuasa! Sebaliknya itu menunjukkan kesempurnaan Allah!
6) Khalik
langit dan bumi.
Allah adalah
Pencipta seluruh langit dan bumi (Kej 1:1-dst Neh 9:6
Maz 102:26 Kis 14:15b Kis 17:24a). Yang dimaksud
dengan langit dan bumi adalah seluruh alam semesta
(langit, bumi dan segala isinya).
Untuk bisa
mengetahui hebatnya dan besarnya alam semesta yang Allah
ciptakan, mari kita melihat:
a) Ukuran
dari benda-benda langit yang diciptakan oleh Allah itu.
·
bumi mempunyai garis tengah ± 8.000 mil (± 12.800 km).
·
matahari mempunyai garis tengah ± 860.000 mil (± 1.376.000 km).
·
ada bintang yang bernama Antares yang mempunyai garis tengah ±
150 juta mil (± 240 juta km).
·
ada bintang yang bernama IRS 5 yang mempunyai garis tengah ±
9,375 milyar mil (± 15 milyar km).
Jadi perbandingan
garis tengah bumi, matahari, Antares dan IRS 5 adalah: 1 :
108 : 18.750 : 1.171.875.
Dengan kata lain,
kalau kita mau menggambarkan bumi sebagai bola kecil dengan
diameter 1 mm, maka kita harus menggambarkan matahari sebagai
bola dengan diamater 10,8 cm, Antares sebagai bola dengan
diameter 18,75 meter, dan IRS 5 sebagai bola dengan diameter
hampir 1,2 km!
Kalau matahari
dalamnya dikosongkan, maka matahari bisa menampung sekitar 1,3
juta buah bumi! Kalau Antares dikosongkan, ia bisa menampung
sekitar 5,26 juta buah matahari. Kalau IRS 5 dikosongkan, ia bisa
menampung sekitar 244.000 Antares!
b) Memperkirakan
besarnya / luasnya alam semesta.
·
besarnya / luasnya tatasurya kita.
Tatasurya kita
terdiri dari 1 matahari dengan 9 buah planet.
Jarak rata-rata
Bumi - Bulan sekitar 384.400 km, atau ± 1,3 detik cahaya (jarak
yang ditempuh oleh cahaya dalam 1,3 detik; cahaya mempunyai
kecepatan 300.000 km / detik).
Jarak rata-rata
Bumi - Matahari sekitar 150 juta km, atau ± 500 detik cahaya
(jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam 500 detik).
Jarak rata-rata
Pluto (planet ke 9, yang terjauh dari Matahari) - Matahari adalah
5,9 milyar km, atau sekitar hampir 5,5 jam cahaya. Kalau bumi
hanya membutuhkan waktu 1 tahun untuk mengitari matahari 1 kali,
maka Pluto membutuhkan waktu 284 tahun!
·
besarnya galaxy kita.
Dalam galaxy kita
ada 200 milyar bintang. Bintang yang terdekat adalah Alpha
Centauri yang berjarak 4-4,5 tahun cahaya (Catatan: 1
tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu 1
tahun = 365 x 24 x 60 x 60 x 300.000 km = 9,46 1012
km).
Galaxy berbentuk
seperti cakram, yang mempunyai diameter 100.000 tahun cahaya,
dengan ketebalan pada pusatnya 20.000 tahun cahaya. Volume galaxy
sekitar 1 milyar kali lebih besar dari volume tata surya.
·
besarnya alam semesta.
Dalam tahun 1999,
diketahui sedikitnya ada 125 milyar galaxy dalam alam semesta,
dan jaraknya satu sama lain ada yang mencapai jutaan tahun
cahaya. Ini hanya yang bisa dilihat oleh manusia dengan teleskop
tercanggih manusia, yang bisa menyelidiki sampai jarak sedikitnya
5 milyar tahun cahaya. Lebih dari itu manusia tidak bisa melihat.
Catatan:
sumber data-data di atas ini adalah:
¨
Encyclopedia Americana.
¨
Halleys Bible Handbook.
¨
Kenneth N. Taylor, Creation and Evolution.
Setelah saudara
melihat / merasakan besarnya alam semesta, maka ketahuilah bahwa
semua itu diciptakan oleh Allah hanya dengan firman-Nya.
Ibr 11:3 - Karena
iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh
firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa
yang tidak dapat kita lihat.
Maz 148:5b - Dia
memberi perintah, maka semuanya tercipta.
Ini semua
menunjukkan kemahakuasaan Allah, dan karena itu tidak ada yang
mustahil bagi Dia!
Yer 32:17 - kataku:
Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah
menjadikan langit dan bumi dengan kekuatanMu yang besar dan
dengan lenganMu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil
untukMu.
Penerapan:
Kalau saudara
mempunyai persoalan, betapapun banyaknya dan beratnya persoalan
itu, percayalah bahwa Allah bisa membereskannya, dan bawalah
persoalan itu kepada Allah dalam doa!
1) Dan
kepada Yesus Kristus.
Tidak cukup hanya
percaya kepada Allah (Bapa)! Kita juga harus percaya kepada Yesus
(Yoh 14:1 1Yoh 2:23).
Nama
Yesus berarti Juruselamat dosa (Mat
1:21); sedangkan istilah Kristus (dari bahasa Yunani)
sama dengan Mesias (dari bahasa Ibrani), artinya
adalah yang diurapi. Jadi, Yesus Kristus adalah orang
yang dipilih / diurapi Allah untuk menjadi Juruselamat dosa.
2) AnakNya
yang tunggal.
Kita yang percaya
kepada Yesus, juga disebut anak Allah
(Yoh 1:12), tetapi bagaimanapun hubungan Yesus dengan
BapaNya tidak sama dengan hubungan kita dengan Bapa. Karena itu
dalam Yoh 20:17 Yesus berkata BapaKu dan Bapamu,
bukan Bapa kita.
3) Tuhan
kita.
Kalau kita percaya
dan menerima Yesus sebagai Juruselamat kita, kita juga harus
menerimaNya sebagai Tuhan (penguasa, pemilik, pemimpin) dalam
hidup kita. Itu berarti:
·
kita selalu memuliakan Dia (1Kor 10:31).
·
kita mengutamakan Dia di atas segala-galanya (Mat 10:37).
·
kita mentaati segala perintahNya (Luk 6:46).
·
kita adalah hambaNya. Jadi, kita harus melayani Dia.
1)
Perlu saudara perhatikan bahwa sebetulnya yang menjadi pusat
perhatian pasal ini adalah Yesusnya, bukan Marianya! Dan memang
kekristenan yang benar harus menekankan Yesus, bukan Maria!
2) Yesus
dikandung dan dilahirkan oleh Maria.
a)
Perawan Maria mengandung dari Roh Kudus (ini suatu mujijat) dan
melahirkan Yesus (Mat 1:18-25 Luk 1:26-35). Jadi,
Yesus tidak mempunyai bapa jasmani (Mat 13:54-56 Luk 3:23
Yoh 6:42 hanya menurut anggapan orang).
b) Maria
mengandung pada saat sedang dalam masa pertunangan.
Adat Yahudi tentang
pertunangan / pernikahan. Ada 3 tingkatan:
·
Pertunangan I (engagement).
Ini terjadi waktu
kecil, dimana kedua orang itu tidak saling kenal, dan mereka
dipertunangkan oleh orang tua mereka. Hubungan ini bisa
dibatalkan tanpa persoalan yang berarti.
·
Pertunangan II (bethrotal).
Ini hanya
berlangsung 1 tahun. Pada masa itu mereka sudah disebut
suami istri, tetapi mereka tidak boleh melakukan
hubungan sex. Pemutusan hubungan pada masa ini, dianggap sama
dengan perceraian. Dan kalau yang laki-laki mati pada masa ini,
maka yang perempuan disebut janda yang perawan.
·
Pernikahan.
Waktu Maria
mengandung dari Roh Kudus (Mat 1:18), Yusuf dan Maria berada
pada masa pertunangan II. Karena itu jangan heran melihat istilah
suaminya, istrinya,
menceraikannya dalam Mat 1:19.
c) Hal-hal
lain yang perlu diketahui tentang Maria:
·
Maria bukan Allah, dan bahkan tidak mempunyai keillahian
sedikitpun, dan ia tidak berbeda dengan manusia biasa. Karena itu
kita tidak boleh berdoa kepada Maria atau menyembah Maria. Kita
hanya boleh menghormati Maria sama seperti kita menghormati rasul
/ nabi / orang yang saleh. Tetapi doa, sujud, dan penyembahan
tidak boleh ditujukan kepada Maria, tetapi hanya boleh ditujukan
kepada Allah (Mat 4:10).
·
Maria bukanlah pengantara kepada Allah / Yesus.
Kitab
Suci hanya mengajarkan adanya Satu Pengantara kepada Allah, yaitu
Yesus (1Tim 2:5 1Yoh 2:1-2).
·
Maria bukanlah jalan ke surga / jalan keselamatan.
Kitab
Suci mengajarkan bahwa satu-satunya jalan ke sorga / jalan
keselamatan adalah Yesus (Yoh 14:6 Kis 4:12).
·
Maria bukanlah orang yang suci / tanpa dosa.
Ro 3:10-12,23
menyatakan bahwa semua manusia adalah manusia berdosa, dan
satu-satunya yang dikecualikan oleh Kitab Suci adalah Yesus (2Kor
5:21 Ibr 4:15).
·
Maria bukanlah penebus dosa manusia.
Karena
Maria adalah orang berdosa sama seperti kita, maka tidak mungkin
ia dapat menebus dosa kita. Ini perlu ditekankan karena ada orang
/ gereja yang percaya bahwa pada waktu Maria melihat Yesus
disalibkan, ia mengalami penderitaan yang juga berfungsi untuk
menebus dosa manusia. Jadi kalau Yesus adalah Penebus / Redeemer,
maka Maria dianggap sebagai Co-Redeemer (= rekan penebus).
Ini salah dan bahkan sesat!
·
Maria bukanlah perawan yang abadi (Mat 1:24-25).
Menghadapi
sikap extrim dari Gereja Roma Katolik yang mengajarkan
keperawanan yang abadi dari Maria, kita harus hati-hati
supaya tidak jatuh ke dalam extrim satunya, yaitu pandangan dari
banyak orang Protestan Liberal yang menolak kelahiran Kristus
dari seorang perawan!
Maria
memang adalah seorang perawan pada saat mengandung dan melahirkan
Kristus, tetapi setelah itu ia dan Yusuf hidup sebagai pasangan
yang normal, dan mereka mempunyai anak-anak yang lain (Mat
13:55-56 Kis 1:14). Karena itu jelaslah bahwa
keperawanan Maria tidak berlangsung kekal, dan memang tidak
ada perlunya mempertahankan keperawanan Maria itu setelah
kelahiran Kristus.
·
Maria tidak mengalami kebangkitan ataupun kenaikan ke surga
secara jasmaniah seperti Kristus. Ini tidak kita percayai karena
tidak ada dalam Kitab Suci.
Catatan:
kalau saudara mau mengerti lebih banyak / mendetail
tentang perbedaan Roma Katolik dan Kristen Protestan tentang
Maria, bacalah buku saya yang berjudul Roma Katolik vs Kristen
Protestan.
3)
Inkarnasi Yesus ini adalah Tahap I dari perendahan Kristus
(the humiliation of Christ).
Pada waktu
mengalami inkarnasi, Yesus tidak kehilangan sedikitpun dari
keilahianNya dan tidak menghentikan / mengurangi kegiatanNya
sebagai pribadi kedua dari Allah Tritunggal.
Beberapa kutipan
penting sehubungan dengan hal ini:
·
Christ was lowered not by loosing, but rather by
taking (= Kristus direndahkan bukan dengan
kehilangan sesuatu, tetapi dengan mengambil sesuatu).
·
When the Word became flesh, His cosmic activities did
not remain in abeyance (= Ketika Firman menjadi
daging, kegiatan kosmikNya tidaklah dibiarkan terkatung-katung).
·
The incarnation means the adding of something that
the Word was doing, and not the cessation of most of His
activities (= Inkarnasi berarti penambahan
terhadap apa yang dilakukan oleh Firman, dan bukan penghentian
sebagian besar kegiatan-kegiatanNya).
·
For even if the Word in His immeasurable essence
united with the nature of man into one person, we dont
imagine that he was confined therein. Here is something
marvelous: the Son of God descended from heaven in such a way,
that without leaving heaven, he willed to be borne in the
virgins womb, to go about the earth, and to hang upon the
cross, yet he continuously filled the world even as he had done
from the beginning (= Sekalipun Firman, dalam
hakekatNya yang tidak terbatas, bersatu dengan hakekat manusia di
dalam satu pribadi, kita tidak membayangkan bahwa Ia terkurung di
dalamNya. Inilah sesuatu yang menakjubkan: Anak Allah turun dari
surga dengan cara sedemikian rupa, sehingga tanpa meninggalkan
surga, Ia mau dikandung di dalam kandungan perawan,
berjalan-jalan di bumi, dan tergantung pada salib, tetapi Ia
terus-menerus memenuhi dunia seperti yang Ia lakukan dari semula)
- Institutes of the Christian Religion, Book
II, Chapter XIII, no 4.
Ini adalah
tahap-tahap selanjutnya dari perendahan Kristus.
Tahap II:
penderitaan.
Penderitaan yang
dialami Kristus mencakup penderitaan jasmani maupun rohani /
batin.
·
jasmani: haus, lelah, lapar, cambuk, mahkota duri, pikul salib.
·
rohani / batin: dihina, tidak dipercaya, dikhianati, dibenci,
dicaci maki.
Puncak penderitaan
terjadi di atas kayu salib, dan ini berlaku:
·
secara jasmani.
·
secara rohani. Karena di atas kayu saliblah Yesus berteriak
Eli, Eli, lama sabakhtani?.
Tahap III: mati.
Kematian
yang dialami oleh Kristus mencakup:
1)
Kematian jasmani: yaitu perpisahan tubuh dengan jiwa.
2)
Kematian rohani: perpisahan dengan Allah. Ini terjadi pada saat
Kristus berkata: ELI, ELI, LAMA SABAKHTANI? (Mat
27:46).
Ada
beberapa pandangan tentang arti kalimat ini:
a)
Yesus tidak sungguh-sungguh ditinggal / mengalami keterpisahan
dengan Allah, karena kata-kata yang Ia ucapkan itu hanyalah:
·
perasaan Yesus saja (bahasa Jawa: Yesus kroso-krosoen),
atau,
·
doa Yesus sambil mengutip Maz 22, atau,
·
perenungan Yesus tentang firman Tuhan dalam Maz 22.
Keberatan
terhadap pandangan ini:
Kalau demikian
Yesus tidak sungguh-sungguh memikul hukuman dosa kita, karena
keterpisahan dengan Allah merupakan hukuman dosa! Bdk. Yes 59:1-2
2Tes 1:9.
b) Allah
Anak meninggalkan Yesus sebagai manusia.
Alasannya: Biasanya
Yesus selalu menyebut Allah dengan sebutan Bapa,
tetapi kali ini Yesus berkata AllahKu, bukan
BapaKu. Ini dianggap menunjukkan bahwa saat
itu Yesus betul-betul berbicara sebagai manusia biasa kepada
AllahNya.
Keberatan
terhadap pandangan ini:
·
dalam Luk 23:34 Yesus menyebut Bapa, dan ini
adalah kalimat pertama di kayu salib. Lalu dalam Luk 23:46 Yesus
juga menyebut Bapa, dan ini adalah kalimat terakhir
di kayu salib.
·
Dalam inkarnasi, Anak Allah mengambil hakekat manusia, yang
lalu mendapatkan kepribadianNya dalam diri Anak Allah itu. Kalau
terjadi perpisahan antara Allah Anak dan manusia Yesus, ini
berarti bahwa persatuan Allah dan manusia dalam diri Yesus itu
hancur, sehingga yang tertinggal di atas kayu salib hanyalah
hakekat manusia itu. Ini tidak mungkin karena hakekat manusia
tidak bisa ada sendirian!
·
Andaikata Yesus memang mati sebagai manusia saja, maka penebusan
yang Ia lakukan tidak bisa mempunyai kuasa yang tidak terbatas!
Maz 49:8-9
(NIV - Ps 49:6-7): No man can redeem the life of
another, or give to God a ransom for him; the ransom for a life
is costly, no payment is ever enough (= tak
seorang manusiapun bisa menebus nyawa orang lain, atau
memberikan kepada Allah tebusan untuk dia; tebusan untuk
suatu nyawa sangat mahal, tak ada pembayaran yang bisa
mencukupi).
c) Allah
Bapa meninggalkan Yesus sebagai Allah dan manusia.
Keberatan
terhadap pandangan ini:
Terjadi perpisahan
dalam diri Allah Tritunggal.
Jawaban atas
keberatan ini:
·
Ini memang merupakan misteri yang tidak bisa kita mengerti
sepenuhnya.
·
Perpisahan Allah Bapa dengan Allah Anak bukan bersifat lokal,
seakan-akan yang satu ada disini dan yang lain ada disana.
Perpisahan secara lokal ini tidak mungkin terjadi karena baik
Bapa maupun Anak adalah Allah yang maha ada. Jadi perpisahan ini
hanyalah dalam persoalan hubungan / persekutuan saja.
Perlu diingat bahwa
kalau nanti orang berdosa masuk ke neraka, ia bukannya berpisah
secara lokal dengan Allah, karena Allah yang mahaada itu ada
dimanapun juga termasuk di neraka. Jadi, perpisahan yang
terjadi antara orang berdosa dengan Allah di neraka, adalah
rusaknya hubungan / persekutuan antara mereka secara kekal. Dan
hukuman inilah yang dipikul oleh Kristus pada saat itu!
Penerapan:
Karena Kristus
sudah mengalami keterpisahan derngan Allah, maka orang yang sudah
percaya kepada Yesus dipersatukan / diperdamaikan kembali dengan
Allah, dan tidak akan pernah berpisah dengan Allah / ditinggal
oleh Allah, baik dalam hidup ini maupun dalam kekekalan! (Bdk.
Yoh 14:16 Ibr 13:5).
Keunggulan
pandangan ini:
¨
Kristus betul-betul memikul hukuman dosa, yaitu keterpisahan
dengan Allah.
¨
Karena Kristus memikul hukuman dosa itu sebagai Allah dan
manusia, maka penebusannya mempunyai kuasa / nilai yang tak
terbatas!
Catatan:
Ini tidak bertentangan dengan doktrin Limited Atonement (=
penebusan terbatas) dari Calvinisme, karena dalam doktrin Limited
Atonement itu, yang dianggap terbatas bukanlah kuasa / nilai
penebusan Kristus, tetapi design (= rencana / tujuan)
penebusan Kristus.
¨
Hypostatical / Personal Union (persatuan Allah dan manusia dalam
diri Yesus) tetap terjaga.
Penerapan:
Bagi orang yang
tidak percaya kepada Kristus, kematian Yesus secara jasmani
maupun rohani ini tidak ada gunanya. Mereka akan mengalami
kematian jasmani dan rohani (dalam neraka). Sedangkan orang yang
percaya kepada Yesus hanya akan mengalami kematian jasmani, dan
itupun bukan lagi sebagai hukuman dosa, tetapi sebagai jalan
masuk ke surga! Karena itulah orang kristen yang sejati tidak
perlu, bahkan tidak boleh, takut pada kematian. Sama seperti
Paulus, kitapun bisa berkata: Bagiku hidup adalah
Kristus dan mati adalah keuntungan
(Fil 1:21).
Tahap IV:
dikuburkan.
1)
Kematian bukanlah tahap terakhir dari perendahan Kristus.
Kata-kata sudah selesai (Yoh 19:30) tidak
berhubungan dengan perendahan tetapi dengan penderitaan aktif
dalam memikul hukuman dosa.
2)
Penguburan adalah suatu tahap perendahan.
Ini terlihat dari:
a)
Kuburan merupakan tempat dimana tubuh itu hancur / membusuk.
b)
Kembalinya manusia kepada debu adalah sebagian dari hukuman dosa
(Kej 3:19).
c)
Maz 88:5-6 dan Kis 2:31 menunjukkan bahwa penguburan
merupakan perendahan.
3)
Penguburan Kristus tidak hanya menunjukkan bahwa Ia betul-betul
sudah mati tetapi juga untuk menghilangkan kengerian terhadap
kuburan dalam diri orang yang percaya.
Karena itu, kalau
saudara betul-betul adalah orang kristen, saudara tidak boleh
takut lagi pada kuburan. Ingat bahwa Kristus sudah pernah masuk
ke sana dan bahkan mengalahkannya!
4)
Bahwa Kristus dikubur, tak berarti bahwa orang kristen yang mati
harus dikubur, dan tidak boleh dikremasi / dibakar.
Banyak hamba Tuhan
/ orang kristen yang anti kremasi memberikan bermacam-macam
argumentasi untuk menetang kremasi, tetapi saya berpendapat bahwa
tidak satupun argumentasi mereka yang bisa dipertahankan.
Misalnya:
a) Mereka
mengatakan bahwa api adalah simbol hukuman.
Saya menjawab: api
yang adalah simbol hukuman, juga merupakan simbol Roh Kudus (Kis
2:1-4), penyucian (Mat 3:11), dan Kitab Suci / Firman Tuhan
(Yer 23:29).
b)
Mereka mengatakan bahwa dalam Kitab Suci cuma ada pembakaran
mayat orang jahat, sedangkan orang saleh / beriman semua dikubur.
Saya menjawab:
·
itu omong kosong. Yonatan, anak Saul, adalah orang beriman dan
saleh, tetapi mayatnya dibakar (1Sam 31:1-13).
·
dalam Kitab Suci memang hampir semua orang dikubur, karena pada
jaman itu hanya ada sedikit manusia, dan tanah kuburan bisa
didapat dengan mudah dan murah. Tetapi jaman berubah! Makin
banyaknya manusia dan makin penuhnya dunia ini menyebabkan
kuburan sukar didapat dan mahal. Ada yang mengatakan bahwa di
Hongkong seseorang haruslah sangat kaya untuk bisa membeli
kuburan. Dan seluruh dunia menjurus pada keadaan seperti itu,
sehingga lambat laun tidak ada orang yang bisa membeli kuburan.
Karena itu, mengingat Kitab Suci memang tidak melarang kremasi,
maka pilihan pada kremasi tentu merupakan pilihan yang bijaksana
(dan tetap alkitabiah).
c)
Mereka mengatakan bahwa ada kemungkinan roh orang yang mati itu,
yang masih belum meninggalkan tubuhnya, bisa menderita karena
pembakaran itu.
Saya menjawab:
·
Dari jaman dulu definisi dari kematian adalah terpisahnya tubuh
dengan jiwa / roh. Kepercayaan kafir bahwa roh seseorang masih
belum meninggalkan tubuhnya pada saat ia mati, jelas bertentangan
dengan Alkitab (bdk. 1Raja 17:21-22 Luk 8:55
Luk 23:43,46 Kis 7:59).
·
Andaikatapun roh seseorang masih belum terpisah dengan tubuhnya
pada saat mati, adalah omong kosong kalau ia bisa menderita oleh
api duniawi, lebih-lebih kalau ia adalah orang kristen.
Perlu diketahui bahwa penderitaan bagi orang kristen dalam dunia
ini dibutuhkan untuk menyucikan, menguji dsb. Pada saat ia sudah
mati, maka semua itu sudah selesai sehingga tidak mungkin lagi
ada penderitaan baginya, mengingat semua hukuman dosanya sudah
ditanggung oleh Kristus.
d)
Mereka mengatakan bahwa kremasi menghancurkan tubuh sehingga
tidak bisa dibangkitkan oleh Allah.
Saya menjawab:
·
apakah penguburan tidak menghancurkan tubuh / mayat? Dan
bagaimana dengan orang yang terkena ledakan bom, apalagi bom
atom, atau dimakan ikan / binatang buas? Apakah mereka ini juga
tidak bisa dibangkitkan?
·
saya percaya Allah yang maha kuasa bisa membangkitkan mayat yang
bagaimanapun hancurnya!
Catatan:
Calvin menggabungkan kematian dan penguburan Kristus dalam satu
tahap perendahan saja.
Tahap V: turun
ke dalam neraka / kerajaan maut.
Dalam bahasa Ibrani
digunakan kata SHEOL, dan dalam bahasa Yunani digunakan kata
HADES, yang dalam Kitab Suci Indonesia biasanya diterjemahkan
dunia orang mati atau alam maut. Kata
SHEOL / HADES tidak selalu mempunyai arti yang sama.
1)
Kadang-kadang SHEOL / HADES tidak menunjuk pada suatu tempat
tertentu, tetapi dipakai dalam arti yang abstrak untuk menunjuk
pada keadaan kematian / the state of death
atau keadaan terpisahnya tubuh dengan jiwa / roh.
Misalnya: Hos
13:14.
2)
Kalau menunjuk pada tempat, maka SHEOL / HADES mempunyai 2
kemungkinan arti:
a) Kuburan
(Kej 37:35 Yunus 2:2).
b) Neraka
(Maz 9:18 Maz 49:15 Amsal 15:24 Luk 16:23).
Perhatikan bahwa
dalam ayat-ayat ini ada ancaman kepada orang berdosa. Kalau dalam
ayat-ayat ini SHEOL / HADES diartikan sebagai tempat
netral kemana setiap orang akan pergi setelah mati, maka
ayat-ayat itu kehilangan ancamannya! Jadi, dalam ayat-ayat ini
SHEOL / HADES harus diartikan sebagai neraka!
Kata-kata
turun ke dalam neraka / Kerajaan Maut ini mempunyai
penafsiran yang berbeda-beda:
1)
Berdasarkan arti dari kata HADES di atas, dimana HADES bisa
menunjuk pada keadaan kematian atau kuburan, maka ada orang yang
beranggapan bahwa turun ke HADES berarti turun
ke dalam keadaan kematian atau turun ke
kuburan.
Keberatan
terhadap penafsiran ini:
Penafsiran ini tak
cocok dengan kontex dari 12 Pengakuan Iman Rasuli. Dalam 12
Pengakuan Iman Rasuli itu sudah dikatakan bahwa Kristus
menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan. Kalau kalimat selanjutnya
yaitu turun ke neraka diartikan turun ke dalam
keadaan kematian atau turun ke kuburan, maka
ini merupakan suatu pengulangan yang tidak perlu. Lebih dari itu,
kalimat yang tadinya sudah jelas, sekarang diulangi secara kabur
/ tidak jelas.
2)
Ada juga yang beranggapan bahwa Kristus benar-benar turun ke
neraka untuk mengalami siksaan neraka untuk menebus dosa kita.
Keberatan
terhadap penafsiran ini:
·
Antara kematian dan kebangkitanNya, tubuh Kristus ada dalam
kuburan dan roh / jiwaNya ada di surga (Luk 23:43,46). Karena
itu, baik tubuh maupun jiwa / roh dari manusia Yesus
Kristus tidak mungkin turun ke neraka untuk mengalami siksaan
neraka tersebut.
·
Sesaat sebelum kematianNya, Yesus berkata Sudah
selesai (Yoh 19:30). Ini menunjukkan bahwa penderitaanNya
untuk menanggung hukuman dosa umat manusia sudah selesai,
sehingga tidak ada lagi penderitaan yang harus Ia alami untuk
menebus dosa kita.
3) Roma
Katolik.
Sesudah mati,
Kristus pergi ke LIMBUS PATRUM (= tempat penantian dimana
orang-orang suci jaman Perjanjian Lama menantikan kebangkitan
Kristus), menyampaikan Injil kepada mereka dan lalu membawa
mereka ke surga.
Dasar Kitab Suci
yang dipakai adalah Maz 107:16 Zakh 9:11.
Keberatan
terhadap ajaran ini:
·
ayat-ayat itu ditafsirkan out of context (= keluar dari
kontexnya). Bacalah seluruh kontex dari ayat-ayat itu dan saudara
akan melihat bahwa baik Maz 107:16 maupun Zakh 9:11
menunjuk pada pembebasan / pertolongan yang Allah lakukan
terhadap orang yang tadinya mengalami penderitaan sebagai hukuman
dosa mereka. Jadi, ayat-ayat ini sama sekali tak ada hubungannya
dengan Kristus turun ke neraka / Hades / Limbus Patrum.
·
Orang suci jaman Perjanjian Lama itu adalah orang percaya; lalu
mengapa mesti diinjili lagi?
·
pandangan ini bertentangan dengan 2Raja 2:11 yang menyatakan
bahwa Elia naik ke surga, bukan pergi ke Limbus Patrum.
·
apa perlunya Kristus pergi ke sana? Kalau hanya untuk membebaskan
mereka, Kristus tidak perlu pergi ke sana.
4) Lutheran.
Turun ke
HADES merupakan tahap pertama dari pemuliaan Kristus.
Kristus turun ke HADES untuk menyelesaikan kemenanganNya atas
setan dan untuk menyampaikan hukuman mereka.
Keberatan
terhadap ajaran ini:
·
tidak ada dasar Kitab Suci yang mendukung pandangan ini.
·
tahap pertama kemenangan / pemuliaan Kristus baru terjadi pada
waktu Ia bangkit.
·
agak sukar membayangkan bahwa kata turun bisa
menunjuk pada pemuliaan Kristus.
5) The
church of England.
Tubuh Kristus ada
di kuburan, tetapi roh / jiwaNya pergi ke HADES, atau, lebih
khusus lagi, ke Firdaus, tempat penantian dari roh orang-orang
benar dan memberi penjelasan tentang kebenaran.
Keberatan
terhadap ajaran ini:
·
tidak ada dasar Kitab Sucinya.
·
orang benar yang sudah mati tak perlu diajar lagi.
·
Firdaus bukanlah tempat penantian orang benar, tetapi
Firdaus jelas adalah surga. Hal ini bisa terlihat dari:
*
membandingkan Luk 23:43 dengan Luk 23:46.
*
membandingkan 2Kor 12:2 dengan 2Kor 12:4.
*
membandingkan Wah 2:7 dengan Wah 22:2,14,19.
6) Calvin.
Turun ke
neraka menunjukkan penderitaan rohani yang dialami oleh
Kristus. Calvin berkata bahwa 12 Pengakuan Iman Rasuli itu
mula-mula menunjukkan penderitaan Kristus yang terlihat oleh
manusia (yaitu menderita, disalibkan, mati, dikuburkan), dan
setelah itu 12 Pengakuan Iman Rasuli itu melanjutkan dengan
menunjukkan penderitaan Kristus secara rohani, yang tidak
terlihat oleh manusia. Ini terjadi pada saat Ia berteriak:
ELI, ELI, LAMA SABAKHTANI? (Mat 27:46).
Dengan demikian
jelas bahwa Calvin tidak mempercayai bahwa antara kematian dan
kebangkitanNya, Kristus betul-betul turun ke neraka atau HADES
atau tempat manapun. Antara kematian dan kebangkitanNya, roh /
jiwa dari manusia Yesus pergi ke surga (sesuai dengan
kata-kataNya dalam Luk 23:43,46), sedangkan tubuh manusia
Yesus ada di kuburan.
7)
Ada juga orang Reformed yang menganggap bahwa turun ke
neraka / Kerajaan Maut berarti bahwa Yesus ada dalam kuasa
maut sampai hari yang ke 3.
Westminster
Confession of Faith, chapter VIII, 4 berbunyi sebagai
berikut:
... was
crucified, and died, was buried, and remained
under the power of death, yet saw no corruption.
On the third day He arose from the dead ... (=
... disalibkan, dan mati, dan dikuburkan, dan tetap ada
di bawah kuasa kematian, tetapi tidak menjadi rusak / busuk.
Pada hari ketiga Ia bangkit dari antara orang mati ...).
Sama seperti
penafsiran Calvin, pandangan yang inipun tidak mempercayai bahwa
Yesus betul-betul turun ke neraka / HADES.
Catatan: Ada
keberatan terhadap ajaran yang mengatakan bahwa antara kematian
dan kebangkitanNya Yesus tidak turun kemana-mana tetapi naik ke
surga, karena setelah kebangkitanNya, dalam Yoh 20:17 Yesus
berkata kepada Maria: Janganlah engkau memegang Aku,
sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Ini
dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa antara kematian dan
kebangkitanNya, Yesus tidak pergi ke surga.
Jawaban terhadap
keberatan ini:
a)
Yoh 20:17 ini tidak boleh ditafsirkan bertentangan dengan
Luk 23:43,46 yang jelas menunjukkan bahwa antara kematian
dan kebangkitanNya, Yesus naik ke surga.
b)
Adalah sesuatu yang tidak masuk akal kalau Yesus melarang Maria
memegang (dalam arti menyentuh) Dia, karena dalam Mat 28:9
dan Yoh 20:27 Ia mengijinkan diriNya untuk dipegang. Karena
itu, kata memegang dalam Yoh 20:17 seharusnya
diartikan memegang erat-erat / menahan / nggandoli.
Bandingkan dengan terjemahan NASB yang mengatakan Stop
clinging to Me (= Berhentilah berpegang teguh
kepadaKu), dan juga terjemahan NIV yang mengatakan Do
not hold on to Me (= Jangan berpegang erat-erat
kepadaKu).
c)
Selanjutnya, kata-kata Aku belum pergi kepada Bapa
dalam Yoh 20:17a itu, tidak menunjuk pada saat antara
kematian dan kebangkitan Yesus, tetapi menunjuk pada hari
kenaikanNya ke surga. Ini terlihat dengan jelas karena dalam
Yoh 20:17b yang berbunyi sekarang Aku akan pergi
kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu, kata
pergi ini jelas menunjuk pada kenaikanNya ke surga.
Jadi kesimpulannya,
arti dari Yoh 20:17 adalah: jangan nggandoli / menahan Aku,
karena Aku harus pergi kepada Bapa / naik ke surga. Rupa-rupanya
Yesus tahu akan isi hati Maria yang begitu mencintai Dia,
sehingga ingin menahan Dia terus menerus dan tidak mau berpisah
lagi dengan Yesus. Karena itulah Ia lalu mengucapkan Yoh 20:17
ini.
Dengan demikian
jelaslah bahwa Yoh 20:17 ini tidak bisa dijadikan dasar
untuk mengatakan bahwa antara kematian dan kebangkitanNya Yesus
tidak naik ke surga.
1) Pada
hari yang ke tiga.
Ini tidak berarti
bahwa Kristus berada di dalam kuburan selama 3 x 24 jam. Cara
penghitungannya adalah sebagai berikut:
·
Ia mati pada hari Jumat ± pukul 3 siang (Mat 27:46-50).
Ini adalah hari pertama.
·
Ia ada dalam kuburan pada hari Sabtu. Ini adalah hari ke dua.
·
Ia bangkit pada hari Minggu pagi (Mat 28:1-6). Ini adalah hari ke
tiga.
2)
Bangkit dari antara orang mati.
Ada
banyak peristiwa kebangkitan yang terjadi sebelum kebangkitan
Yesus (1Raja 17:17-24 2Raja 4:18-37 2Raja 13:21
Mark 5:21-43 Luk 7:11-17 Yoh 11:1-44
Mat 27:52-53), tetapi 1Kor 15:20-23 dan Wah 1:5
tetap menyebutkan kebangkitan Yesus sebagai yang sulung (yang
pertama). Ini disebabkan karena kebangkitan Yesus memang berbeda
dengan kebangkitan orang-orang tersebut di atas. Bedanya:
a)
Yesus setelah bangkit, hidup selama-lamanya. Orang-orang itu
setelah bangkit, lalu mati lagi.
b)
Yesus bangkit dengan tubuh kebangkitan. Orang-orang itu bangkit
dengan tubuh biasa.
3)
Kebangkitan adalah tahap yang pertama dari pemuliaan Kristus.
1)
Naik ke surga.
a)
Yesus naik ke surga secara jasmani 40 hari setelah kebangkitanNya
(Kis 1:9 Luk 24:51).
b)
Fungsi kenaikan Yesus ke surga:
·
Menunjukkan bahwa misinya untuk menebus dosa manusia sudah
selesai (Yoh 17:4-5).
Yesus
diutus ke dunia untuk menebus / membereskan dosa manusia.
Andaikata pada waktu Ia naik ke surga itu ternyata penebusan itu
belum selesai Ia kerjakan, maka pasti Ia disuruh kembali. Bahwa
ternyata Ia tidak disuruh kembali dan bahkan diterima untuk duduk
di sebelah kanan Bapa menunjukkan bahwa penebusan yang Ia lakukan
memang sudah selesai.
·
Mempersiapkan tempat di surga bagi kita yang percaya (Yoh 14:2).
·
Menunjukkan bahwa kita yang percaya juga akan naik ke surga
(Yoh 14:2-3 17:24).
·
Supaya Roh Kudus turun (Yoh 7:39 16:7).
Jadi, Kristus tidak
lagi menyertai kita secara jasmani, tetapi secara rohani
(Mat 26:11 Yoh 14:16-19). Dengan cara itu Ia bisa
menggenapi ayat-ayat seperti Mat 18:20 Mat 28:20b.
c) Kenaikan
ke surga adalah tahap kedua dari pemuliaan Kristus.
2) Duduk
di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa.
a)
Kata-kata ini tidak boleh diartikan secara hurufiah.
Ini terbukti dari
ayat-ayat Kitab Suci yang tidak selalu mengatakan bahwa Yesus duduk
di sebelah kanan Allah.
Contoh:
·
Ro 8:34 dan 1Pet 3:22 - berada di sebelah
kanan Allah (Kitab Suci Indonesia salah terjemahan).
·
Kis 7:56 - berdiri di sebelah kanan Allah.
Kata-kata ini
merupakan kiasan yang menunjukkan bahwa Yesus mendapat tempat
yang paling terhormat di surga.
b)
Kata-kata ini tidak berarti bahwa Yesus beristirahat /
bermalas-malasan di surga.
Di surga Yesus
melakukan pekerjaan, seperti:
·
Menjadi imam / pengantara antara Allah dengan kita (Ibr 4:14
7:24-25 8:1-6 1Yoh 2:1).
·
Mendoakan kita / membela kita (Ro 8:34 1Yoh 2:1).
·
Menyiapkan tempat bagi kita di surga (Yoh 14:2-3).
c) Ini
merupakan tahap ketiga dari pemuliaan Kristus.
1) Dan
dari sana Ia akan datang.
a)
Kristus datang pertamakalinya sekitar 2000 tahun yang lalu dalam
kehinaan, tetapi pada kedatangan yang kedua, Ia akan datang
dengan kemuliaanNya (Mat 16:27).
b)
KedatanganNya yang kedua ini bersifat jasmani (Kis 1:11).
c)
KedatanganNya yang kedua ini bersifat mendadak; tidak ada yang
tahu saatnya (Mat 24:36,42-44 Mat 25:13 1Tes
5:2-3 2Pet 3:10).
Penerapan:
Hati-hati dengan
orang kristen / gereja / pendeta yang bisa meramal / mengetahui
saat / tahun kedatangan Yesus yang keduakalinya. Ini pasti orang
kristen / gereja / pendeta brengsek!
Sekalipun Kitab
Suci mengatakan bahwa kedatangan Yesus yang keduakalinya tidak
bisa diketahui saatnya, tetapi Kitab Suci memberikan tanda-tanda
yang akan terjadi sebelum kedatanganNya yang ke dua kalinya itu
seperti:
·
Perang, gempa bumi, bahaya kelaparan (Mat 24:6-7).
·
Pemberitaan Injil ke seluruh dunia (Mat 24:14).
·
Pertobatan seluruh Israel (Ro 11:25,26).
Seluruh Israel di sini berarti semua orang-orang
pilihan dari antara bangsa Israel.
·
Ajaran sesat, nabi palsu, Mesias palsu, Anti Kristus, mujijat
palsu, kesesatan (Mat 24:4-5,10-12,23-24 2Tes 2:1-3 2Tes
2:7-12 1Tim 4:1 2Tim 3:1-5 2Tim 4:3-4 1Yoh
2:18).
·
Penganiayaan terhadap orang Kristen (Mat 24:9,21,22).
Catatan:
ayat-ayat dalam Mat 24 diperdebatkan, apakah itu mengenai
kehancuran Yerusalem, atau mengenai akhir jaman.
2) untuk
menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Ini adalah tujuan
kedatangan Kristus yang keduakalinya. Menghakimi berarti
memberikan hukuman kepada orang-orang yang tidak percaya dan
memberikan upah / pahala bagi orang yang percaya (Mat 16:27
Mat 13:24-30,36-43 Mat 25:31-46 2Tes 1:8-9
Yudas 14,15).
3) Sikap
yang benar pada waktu menunggu kedatangan Yesus yang ke dua.
Kita harus bersiap
sedia / berjaga-jaga (Mat 24:44 Mat 25:13). Ini bisa
dilakukan dengan:
a)
Percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat & Tuhan.
Ini jelas merupakan
hal yang terutama, karena kalau yang ini tidak saudara lakukan,
maka hal-hal ke 2-5 di bawah ini tidak ada gunanya.
b)
Banyak berdoa (Luk 21:36).
c)
Berbakti & bersekutu (Ibr 10:25).
d)
Melayani Tuhan (Luk 12:37,43).
e)
Membuang dosa / menyucikan diri (Luk 21:34 1Tes 5:4
2Pet 3:11,14).
4)
Ini adalah tahap keempat dari pemuliaan Kristus.
A) Roh
Kudus adalah seseorang yang berpribadi.
Bukti-bukti
kepribadian Roh Kudus:
1)
Sebutan yang digunakan bagi Roh Kudus menunjukkan bahwa Ia adalah
seseorang yang berpribadi (Yoh 14:26 15:26 16:7 -
Penghibur).
2)
Roh Kudus mempunyai ciri-ciri dari seorang pribadi seperti:
·
Kecerdasan (Yoh 14:26 - bisa mengajar).
·
Kehendak (1Kor 12:11).
·
Perasaan (Ef 4:30 Yes 63:10).
Disamping itu Kitab
Suci mengatakan bahwa Roh Kudus menyelidiki, berbicara, bersaksi,
menyuruh, menyatakan, menciptakan, membangkitkan, dll
(Kej 1:2 Kej 6:3 Luk 12:12 Yoh 14:26
Yoh 15:26 Yoh 16:8 Kis 8:29 Kis 13:2
Kis 15:28 Ro 8:11,16 1Kor 2:10-11).
Hal-hal ini hanya bisa dilakukan oleh seorang
pribadi, bukan oleh sesuatu.
B) Roh
Kudus adalah Allah sendiri.
Bukti-bukti
keilahian Roh Kudus:
1)
Kitab Suci menggunakan sebutan Roh Kudus dan Allah / Tuhan
(ADONAI) / TUHAN (Yahweh) secara interchangeable (= bisa
dibolak-balik).
Contoh:
a) Bandingkan
Yes 6:8-10 dengan Kis 28:25-27:
Yes 6:8-10 - Lalu
aku mendengar suara Tuhan berkata:
Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi
untuk Aku?. Maka sahutku: Ini aku, utuslah
aku!. Kemudian firmanNya:
Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah
sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah
sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Buatlah hati bangsa ini
keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya
melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan
mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu
berbalik dan menjadi sembuh.
Kis 28:25-27 -
Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian
di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang
satu ini: Tepatlah firman yang disampaikan Roh
Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi
Yesaya: Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan
mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat
dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah
menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat
tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan
mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu
berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
Kalau kita
membandingkan 2 bagian Kitab Suci di atas, maka jelas terlihat
bahwa apa yang dikatakan Paulus dalam Kis 28:25-27 itu ia
kutip dari Yes 6:8-10. Tetapi dalam Yes 6:8-10 itu
dikatakan bahwa itu adalah suara Tuhan
kepada nabi Yesaya, sedangkan dalam Kis 28:25-27 itu Paulus
berkata bahwa firman itu disampaikan oleh Roh
Kudus dengan perantaraan nabi Yesaya. Ini
menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan sendiri!
b) Bandingkan
Ibr 3:7-11 dengan Maz 95:7b-11 dan Kel 17:1-7:
Ibr 3:7-11 - Sebab
itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus:
Pada hari ini, jika kamu mendengar suaraNya, janganlah
keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di
padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku
dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat
perbuatan-perbuatanKu, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya
Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat
hati, dan mereka tidak mengenal jalanKu, sehingga Aku bersumpah
dalam murkaKu: Mereka takkan masuk ke tempat
perhentianKu.
Karena kata-kata
dalam Ibr 3:7-11 ini merupakan kata-kata Roh Kudus, maka
kata-kata mencobai Aku berarti mencobai
Roh Kudus.
Kalau sekarang kita
melihat dalam Maz 95:7b-11, yang hampir-hampir identik
dengan Ibr 3:7-11 tadi, maka bisa kita dapatkan dari
Maz 95:8 bahwa itu adalah peristiwa yang terjadi di Masa dan
Meriba. Dan peristiwa Masa dan Meriba itu diceritakan dalam
Kel 17:1-7. Sekarang perhatikan Kel 17:7 yang berbunyi:
Dinamailah
tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah
bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN
dengan mengatakan: Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau
tidak?.
Jadi di sini
dipakai istilah mencobai TUHAN (Yahweh),
padahal tadi dalam Ibr 3:7-11 dikatakan bahwa mereka mencobai
Roh Kudus. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah
TUHAN (Yahweh)!
c) Bandingkan
Ibr 10:15-17 dengan Yer 31:33-34.
Ibr 10:15-17 -
Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi
kesaksian kepada kita, sebab setelah Ia berfirman:
Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka
sesudah waktu itu, Ia berfirman pula:
Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan
menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi
mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.
Yer 31:33-34 -
Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum
Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN:
Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya
dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka
akan menjadi umatKu. Dan tidak usah lagi orang mengajar
sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah
TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku,
demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan
mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.
Jelas terlihat
bahwa Ibr 10:16-17 merupakan kutipan sebagian (ti-dak
seluruhnya) dari Yer 31:33,34. Tetapi dalam Yer 31
dikatakan bahwa kata-kata itu diucapkan oleh TUHAN / Yahweh
(perhatikan kata-kata firman TUHAN dalam Yer
31:31,32c,34b). Sedangkan dalam Ibr 10:15-17 dikatakan bahwa
itu merupakan kesaksian / firman Roh Kudus
(Ibr 10:15b,16b).
Disamping itu,
dalam Yer 31 itu, yang mengadakan perjanjian, yang menaruh
Taurat dalam batin umatNya, dan yang mengampuni / tidak mengingat
dosa umatNya, adalah TUHAN / Yahweh sendiri. Sedangkan dalam
Ibr 10:15-17, yang mengadakan perjanjian, yang menaruh hukum
dalam hati, dan yang mengampuni / tidak mengingat dosa, adalah
Roh Kudus.
Juga perlu
diperhatikan bahwa Roh Kudus dikatakan tidak mengingat
dosa. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai kuasa
untuk mengampuni dosa.
Semua ini
menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah TUHAN / Yahweh sendiri!
d)
Sekarang mari kita melihat pada Kis 5:3-4,9 yang berbunyi
sebagai berikut:
Tetapi
Petrus berkata: Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis,
sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan
menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu
tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah
dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau
merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai
manusia, tetapi mendustai Allah. ... Kata
Petrus: Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai
Roh Tuhan?.
Perhatikan bahwa
kalau dalam Kis 5:3 Petrus berkata bahwa Ananias mendustai
Roh Kudus, maka dalam Kis 5:4
Petrus berkata bahwa Ananias mendustai Allah.
Lalu dalam Kis 5:9 Petrus berkata bahwa mereka mencobai
Roh Tuhan. Ini lagi-lagi
menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Allah!
e)
Dalam 1Kor 3:16 Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah bait
Allah (= rumah Allah),
tetapi anehnya ia melanjutkan dengan kata-kata dan bahwa
Roh Allah diam di dalam kamu.
Kalau memang tubuh kita adalah bait / rumah Allah, maka
itu seharusnya berarti bahwa Allahlah yang tinggal di
dalam tubuh kita. Tetapi Paulus mengatakan Roh Allah (=
Roh Kudus) yang tinggal di dalam kita.
Dan kalau kita
melihat dalam 1Kor 6:19 maka di sana Paulus berkata bahwa
tubuh kita adalah bait Roh Kudus.
Semua ini
menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah Allah!
f)
Dengan cara yang sama, kalau kita membandingkan Yes 40:13
dengan Yes 40:14 maka bisa kita simpulkan bahwa Roh
TUHAN dalam Yes 40:13 itu adalah TUHAN
dalam Yes 40:14.
2)
Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai sifat-sifat
Allah seperti:
a)
Kekal (Ibr 9:14).
b)
Mahaada (Maz 139:7-10).
c)
Mahatahu (1Kor 2:10-11 Yes 40:13).
1Kor 2:10-11
yang menunjukkan bahwa Roh Kudus itu tahu apa yang ada dalam diri
Allah, jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus itu mahatahu!
d)
Mahakuasa (Mat 12:28).
e)
Suci.
Ini terlihat dari
sebutan kudus, dan juga terlihat dari Ef 4:30
yang menunjukkan bahwa dosa kita mendukakan Roh Kudus.
3)
Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus melakukan
pekerjaan-pekerjaan ilahi seperti:
a) Penciptaan
(Kej 1:2 Ayub 33:4).
b) Melahirbarukan
(Yoh 3:5-6 Tit 3:5).
c) Membangkitkan
Yesus (Ro 8:11).
4)
Nama Roh Kudus ditempatkan dalam posisi yang sejajar dengan nama
Bapa dan Anak, seperti dalam Mat 28:19 dan 2Kor 13:13.
Perlu saudara ingat
bahwa dalam Mat 28:19 nama Bapa, Anak dan Roh Kudus
disejajarkan bukan dalam sembarang peristiwa, tetapi dalam
formula baptisan. Adalah aneh, bahkan tidak masuk akal, kalau
Yesus memerintahkan supaya seseorang dibaptis dalam nama Bapa
(yang adalah Allah), Anak (yang juga adalah Allah), dan Roh Kudus
(yang bukan Allah, bahkan bukan pribadi).
Demikian juga dalam
2Kor 13:13 Paulus menyejajarkan Yesus, Allah (Bapa) dan Roh
Kudus, bukan dalam peristiwa sembarangan, tetapi pada saat ia
memberi berkat kepada gereja Korintus.
Karena itu bisa
disimpulkan bahwa dalam 2 ayat tersebut, penyejajaran Bapa, Anak
dan Roh Kudus menunjukkan bahwa 3 pribadi itu setingkat! Dan ini
membuktikan bahwa Roh Kudus adalah Allah sendiri!
C)
Hari turunnya Roh Kudus disebut hari Pentakosta.
Ini terjadi 50 hari
setelah Paskah / Kebangkitan Yesus, atau 10 hari setelah
hari Kenaikan Yesus ke surga.
D)
Hal-hal / istilah-istilah yang berhubungan dengan Roh Kudus.
Dengan munculnya
gerakan Pentakosta, dan apalagi Kharismatik, maka jaman sekarang
ada banyak istilah populer yang berhubungan dengan Roh Kudus. Dan
kita perlu mengerti tentang hal-hal ini supaya tidak terseret ke
dalam kesalahan oleh istilah-istilah populer itu.
1)
Baptisan Roh Kudus.
Dalam
pengertian Kharismatik:
·
baptisan Roh Kudus tidak terjadi pada saat yang bersamaan dengan
saat percaya. Jadi bisa ada gap (= selang waktu) antara
saat percaya dan saat menerima baptisan Roh Kudus.
·
Setiap orang kristen harus mencari baptisan Roh Kudus.
·
baptisan Roh Kudus ditandai dengan bahasa roh.
·
Roh Kudus adalah pelaku dari baptisan ini (Roh Kudus yang
membaptis kita).
Tetapi ini semua
salah.
Pengertian yang
benar tentang baptisan Roh Kudus:
a)
Ini sama dengan penerimaan Roh Kudus (Kis 1:5,8 Kis 2:1-4
Kis 11:15-16).
b)
Ini terjadi hanya 1 x saja dan terjadi pada saat seseorang
percaya kepada Kristus (Yoh 7:38-39 Ef 1:13).
Karena itu, orang yang sudah sungguh-sungguh percaya kepada Yesus
tidak perlu lagi mencari baptisan Roh Kudus. Ia sudah menerima
baptisan Roh Kudus. Perlu saudara perhatikan bahwa dalam Kitab
Suci tidak pernah diperintahkan supaya kita mencari baptisan Roh
Kudus. Yang ada hanyalah perintah untuk percaya kepada Yesus (Kis
16:31). Mengapa? Karena orang yang percaya kepada Yesus pasti
menerima Roh Kudus.
c)
Sekalipun memang ada orang yang berbahasa Roh pada waktu
mengalami baptisan Roh Kudus (Kis 2:1-4), tetapi tidak
selalu demikian (Kis 2:38,41).
d)
Pelaku baptisan Roh Kudus adalah Yesus (Mat 3:11 Mark 1:8
Luk 3:16 Yoh 1:33). Jadi, Yesus membaptis kita dengan Roh
Kudus.
2)
Kepenuhan Roh Kudus.
a)
Dalam kalangan Kharismatik, baptisan Roh Kudus sering
dicampur-adukkan / disamakan dengan kepenuhan Roh Kudus, padahal
dua hal itu berbeda. Kalau baptisan Roh Kudus hanya terjadi hanya
1 x saja, maka kepenuhan Roh Kudus bisa terjadi
berulang-ulang. Misalnya terhadap Petrus dalam Kis 2:4 Kis 4:8
Kis 4:31.
b)
Firman Tuhan memerintahkan supaya kita dipenuhi terus menerus
dengan Roh Kudus (Ef 5:18).
Makin kita mengisi
diri dengan Firman Tuhan dan makin kita taat pada Firman Tuhan,
maka makin kita dipenuhi dengan Roh Kudus. Ini bisa terlihat
kalau kita membandingkan Kol 3:16-17 dan Ef 5:18-20.
Ef 5:18-20 - Dan
janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa
nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung
puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi
Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala
sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa
kita.
Kol 3:16-17 - Hendaklah
perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu,
sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang
akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan
nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam
hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan
atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus,
sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Kalau diperhatikan
dan dibandingkan dengan seksama akan terlihat bahwa kedua bagian
ini sebetulnya paralel. Bedanya hanyalah Ef 5:18 menyuruh
kita untuk dipenuhi dengan Roh Kudus, sedangkan Kol 3:16
menyuruh supaya kita dipenuhi dengan perkataan / firman Kristus.
Karena itu harus disimpulkan bahwa kedua hal ini, yaitu
dipenuhi Roh dan dipenuhi firman adalah
hal yang paralel. Jadi kalau kita dipenuhi firman, kita juga akan
dipenuhi Roh.
3)
Buah Roh Kudus.
a)
Dalam Gal 5:22-23 dikatakan bahwa buah Roh Kudus ialah: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri. Sama seperti
buah membesar dan matang secara bertahap, maka buah
Roh Kudus juga membesar dan matang secara bertahap.
b)
Buah Roh Kudus ini harus ada pada diri orang yang percaya, dan
merupakan bukti iman seseorang.
4)
Karunia-karunia Roh Kudus (1Kor 12:4-11,27-31).
Setiap orang
percaya pasti mempunyai karunia tertentu yang menyebabkan ia bisa
melayani Tuhan, dan setiap orang kristen harus melayani sesuai
dengan karunia yang ada padanya (Ro 12:6-8). Setiap orang
mempunyai karunia-karunia yang berbeda, sehingga setiap orang
mempunyai fungsi yang berbeda. Dengan bekerja sama, maka
orang-orang kristen bisa saling melengkapi dalam memuliakan
Tuhan.
5)
Bahasa Roh.
a)
Bahasa Roh adalah salah satu dari karunia-karunia Roh Kudus
(1Kor 12:10,30). 1Kor 12:7-10,28-30 secara sangat jelas
menunjukkan bahwa karunia bahasa Roh ini tidak harus
dimiliki oleh orang kristen! Karena itu, orang yang tidak
berbahasa Roh, tidak berarti tidak punya Roh Kudus / tidak
penuh Roh Kudus! Ingat bahwa Stefanus dan Filipus adalah orang
yang penuh dengan Roh (Kis 6:5 Kis 7:55), tetapi Kitab
Suci tidak pernah menyebutkan bahwa mereka pernah berbahasa Roh.
b)
Juga karunia berbahasa Roh jelas bukanlah karunia yang terutama,
terbukti dari:
·
1Kor 14 yang meninggikan karunia bernubuat jauh di atas
karunia bahasa Roh (bacalah seluruh 1Kor 14 itu!).
·
fakta bahwa dalam Kitab Suci karunia bahasa Roh bersama karunia
penafsiran bahasa Roh selalu diletakkan di tempat terakhir dalam
daftar karunia.
1Kor 12:7-10 -
Tetapi kepada tiap-tiap orang diberikan penyataan Roh
untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada
yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan
pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan
mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk
bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk
membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia
untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
1Kor 12:28-30
- Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam
Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai
pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk
mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk
memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka
semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua
mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk
menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dengan bahasa
roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?.
c)
Peraturan penggunaan bahasa roh dalam kebaktian.
Dalam Kitab Suci
ada peraturan tentang penggunaan bahasa roh dalam kebaktian,
yaitu dalam 1Kor 14:27-28 yang berbunyi:
Jika ada
yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau
sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus
ada seorang lain untuk menafsirkannya. Jika tidak ada seorangpun
yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam
pertemuan jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya
sendiri dan kepada Allah.
Jadi terlihat ada 3
syarat, yaitu:
·
maximum 2-3 orang.
·
harus satu per satu / bergiliran.
·
harus ada penterjemahan.
Pada jaman sekarang
peraturan tentang penggunaan bahasa roh dalam kebaktian ini
dilanggar dan diinjak-injak habis-habisan oleh banyak persekutuan
/ gereja Pentakosta dan Kharismatik, karena dalam kebaktian /
persekutuan mereka ada banyak orang (puluhan, atau ratusan,
bahkan ribuan orang) berbahasa roh secara bersama-sama, tanpa
penterjemahan.
6)
Slain in the Spirit (= tumbang di dalam Roh /
nggeblak).
Ini tidak pernah
ada dalam Kitab Suci! Ayat-ayat yang digunakan oleh orang-orang
Kharismatik untuk mendukung hal ini adalah ayat-ayat yang mereka
putarbalikkan.
Catatan:
Kalau saudara mau tahu secara lebih mendetail tentang nggeblak,
bahasa Roh, Baptisan Roh Kudus dsb, bacalah buku saya yang
berjudul Kharismatik.
7)
Tertawa dalam Roh (Toronto Blessing).
Ini lebih gila lagi
dari nggeblak, dan jelas lebih tidak alkitabiah lagi. Kalau mau
tahu lebih banyak tentang hal ini, bacalah buku saya yang
berjudul Toronto Blessing:
Alkitabiahkah?.
A)
Gereja yang kudus dan am.
Kata-kata
Gereja yang kudus dan am dalam bahasa Inggrisnya
adalah The Holy Catholic Church. Ini tidak
menunjuk kepada Gereja Roma Katolik, karena kata
Catholic (am) berarti universal
/ umum.
1) Ini
sama dengan Gereja yang tidak kelihatan.
Yang dimaksud
dengan Gereja yang kudus dan am bukanlah gedung
gereja atau gereja lokal, tetapi semua
orang percaya tanpa batasan waktu dan tempat. Dalam
theologia ini juga disebut dengan istilah Gereja yang tidak
kelihatan. Kontrasnya adalah gereja yang
kelihatan yang menunjuk pada gereja / orang-orang kristen
yang terlihat oleh mata manusia. Manusia terbagi menjadi 4
bagian:
·
orang yang tidak menjadi anggota baik dari gereja yang kelihatan
maupun dari gereja yang tidak kelihatan. Ini adalah orang yang
sama sekali non kristen.
·
orang yang menjadi anggota dari gereja yang kelihatan tetapi
tidak menjadi anggota dari gereja yang tidak kelihatan. Ini
adalah orang kristen KTP.
·
orang yang menjadi anggota dari gereja yang tidak kelihatan
tetapi tidak menjadi anggota dari gereja yang kelihatan. Contoh:
penjahat yang bertobat pada salib. Ini jelas adalah orang kristen
sejati, yang sekalipun tidak diakui sebagai orang kristen oleh
manusia, tetapi diakui oleh Tuhan, dan karenanya tetap selamat.
·
orang yang menjadi anggota baik dari gereja yang kelihatan maupun
dari gereja yang tidak kelihatan. Ini orang kristen sejati pada
umumnya, yang selain percaya kepada Yesus, juga menjadi anggota
dari gereja tertentu.
2) Pengakuan
ini menunjukkan kesatuan semua gereja.
Pada saat saya
sekolah theologia, pernah terjadi sesuatu yang betul-betul
menunjukkan kesatuan gereja. Saat itu semua mahasiswa
internasional (dari luar USA) mendapat undangan pesta / makan
bersama dari The First Presbyterian Church, di Jackson
Mississippi. Tetapi 1-2 hari setelah itu, semua kami mendapat
undangan pesta / makan bersama yang kedua dari The First
Baptist Church, juga di Jackson Mississippi, pada tanggal dan
jam yang sama. Rupanya The First Baptist Church ini tidak
tahu kalau kami sudah diundang oleh The First Presbyterian
Church. Tetapi The First Presbyterian Church tahu
bahwa The First Baptist Church juga mengadakan pesta dan
mengundang pada saat yang bersamaan. The First Presbyterian
Church lalu membatalkan undangan itu dan mendorong kami pergi
ke The First Baptist Church, padahal sebetulnya mereka
lebih berhak, karena mereka mengundang lebih dulu! Ini
betul-betul mempraktekkan kesatuan gereja, sekalipun alirannya
berbeda!
Adalah sangat aneh,
kalau ada gereja yang menggunakan 12 Pengakuan Iman Rasuli ini,
tetapi dalam prakteknya tidak mempedulikan kesatuan gereja,
misalnya:
·
tidak mau menerima / memberikan atestasi (perpindahan
keanggotaan) dari / ke gereja, yang sekalipun tidak mereka anggap
sebagai gereja yang sesat tetapi mereka katakan tidak punya
hubungan dengan gereja mereka.
·
tidak mau memakai hamba Tuhan dari luar kalangan gereja mereka,
sekalipun hamba Tuhan itu tidak mereka anggap sebagai sesat /
salah / jelek.
Tetapi pengakuan
tentang kesatuan gereja ini juga tidak boleh diartikan secara
extrim, misalnya:
a)
Dengan mengatakan bahwa semua gereja, tidak peduli sesat atau
tidak, adalah satu.
Saya setuju dengan
pandangan bahwa semua gereja dari aliran apapun yang masih
tergolong alkitabiah dan injili, adalah satu. Tetapi saya
tidak percaya bahwa gereja yang alkitabiah dan injili adalah satu
dengan gereja yang sesat. Karena itu hati-hati dengan kata-kata
Semua gereja sama, karena gereja yang benar dan
gereja yang sesat tentu tidak sama dan tidak boleh bersatu.
Bahwa pandangan ini
sesuai dengan Kitab Suci terlihat dari:
·
Rasul Yakobus berulang kali menggunakan sebutan
saudara untuk orang kristen (Yak 1:2,9,16,19 2:14),
tetapi pada waktu ia menyebut orang kristen KTP, yang tidak
membuktikan imannya dengan perbuatan, ia menggunakan istilah
orang (Yak 2:18) dan manusia yang bebal
(Yak 2:20). Mengapa ia tidak tetap menggunakan istilah
saudara? Jelas karena ia tidak menganggap mereka
sebagai saudara ataupun sebagai satu kesatuan dengan dia.
·
Paulus berulangkali mengecam nabi-nabi palsu dalam kalangan
kristen dengan kata-kata yang sangat keras, dan bahkan
mengutuk mereka (Gal 1:6-9 Fil 3:2). Demikian juga dengan
Petrus (2Pet 2:1-3,10b-14,17-22) dan Yudas (Yudas 4,8-13,16).
b)
Berusaha mempersatukan semua gereja dibawah satu merek, seperti
yang dilakukan oleh gerakan Ouikumene.
Saya berpendapat
bahwa mempersatukan semua gereja dibawah satu merek itu tidak
mungkin bisa berhasil, karena gereja-gereja itu mempunyai banyak
perbedaan-perbedaan.
Saya juga
berpendapat bahwa gereja dengan macam-macam merek itu tidak
apa-apa, asal mereka tetap sadar bahwa selain ada
perbedaan-perbedaan di antara mereka, mereka juga tetap sadar
akan kesatuan dan persamaan yang ada di antara mereka.
B) Persekutuan
orang kudus.
1) Arti
dari kata kudus ialah:
a) Berbeda
dengan atau terpisah dari.
Contoh:
·
Hari Sabat disebut hari yang kudus (Kej 2:3). Jadi dulunya
semua hari sama saja, tetapi lalu hari ke 7 / hari Sabat itu
dijadikan hari yang berbeda dengan yang lain atau
terpisah dari yang lain.
·
Bangsa Israel disebut bangsa yang kudus (Im 20:24,26).
Dulunya semua bangsa sama saja, tetapi lalu bangsa Israel
dijadikan bangsa yang berbeda dengan yang lain / terpisah dari
yang lain.
·
Orang Kristen disebut orang kudus (Ef 1:1 1Pet 2:9).
Dulunya orang kristen sama seperti yang lain, yaitu orang
berdosa, tetapi lalu dipisahkan dari yang lain / dijadikan
berbeda dengan yang lain.
Kita disebut kudus.
Itu tidak berarti kita harus hidup terpisah dari dunia (Yoh 17:15
1Kor 5:9-10), tetapi itu berarti bahwa kita harus hidup berbeda
dengan dunia (Ro 12:2). Perbedaan hidup dengan dunia ini tidak
boleh diartikan seakan-akan kita harus hidup secara exentrik,
tetapi harus diartikan bahwa kita harus berbeda dengan dunia
dalam hal-hal yang berdosa. Misalnya:
*
dunia berdusta, kita harus jujur.
*
dunia berselingkuh / berzinah, kita setia pada pasangan hidup.
*
dunia bekerja pada hari Sabat, kita memelihara hari Sabat dengan
istirahat dan berbakti.
*
dunia ngerpek / menyontek dalam ulangan / ujian, kita jujur.
*
dunia tidak peduli Tuhan, kita mengasihi dan hidup bagi Tuhan.
*
dunia mementingkan hal-hal duniawi, kita mementingkan hal-hal
rohani / surgawi.
b) Diperuntukkan
bagi Allah.
Contoh:
·
Sabat digunakan untuk berbakti kepada Allah.
·
Bangsa Israel menjadi milik Allah (Im 20:26).
·
Orang Kristen adalah milik Allah (1 Pet 2:9 Yoh 17:9-10).
Karena kita adalah
milik Allah, maka kita harus hidup bagi Allah.
c)
Suci.
Orang kristen
disebut kudus / suci bukan karena hidupnya suci, tetapi karena
dalam Kristus kita suci (1Yoh 1:7 Tit 1:15). Tetapi
bagaimanapun juga, sebutan ini juga menyebabkan kita harus
berusaha hidup suci (Ef 4:1).
2) Persekutuan.
Orang-orang kristen
adalah anggota-anggota tubuh Kristus (1Kor 12:27). Karena itu
kita tidak boleh mempunyai grup-grup yang saling tidak senang
atau bahkan bermusuhan satu sama lain (1Kor 3:4), tetapi
sebaliknya kita harus bersatu, bersekutu dan saling mengasihi
(Yoh 17:20-21 Ibr 10:24-25 Yoh 13:34-35).
1)
Kekristenan tidak mengakui pengampunan dosa yang semata-mata
didasarkan pada kasih Allah.
Mengapa? Karena
sekalipun Allah itu kasih, Ia juga adalah suci sehingga tidak
bisa bersatu dengan dosa, dan Ia juga adil sehingga pasti
menghukum orang berdosa.
Nahum 1:3 - TUHAN
itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali
membebaskan dari hukuman orang yang bersalah.
2)
Kekristenan juga tidak mengakui pengampunan dosa yang semata-mata
didasarkan pada perbuatan baik / pertobatan seseorang dari dosa.
Mengapa?
a)
Karena manusia memang tidak bisa baik / berbuat baik (Kej 6:5
Tit 1:15).
b) Perbuatan
baik / ketaatan tidak bisa menutupi dosa (Gal 2:16,21).
3)
Kekristenan juga tidak mengakui pengampunan dosa yang didasarkan
pada tindakan / kebaikan orang lain yang lalu diberlakukan pada
seseorang.
Mengapa?
a) Karena
setiap orang harus bertanggung jawab tentang dirinya sendiri.
Ro 14:12 - Demikianlah
setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab
tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Yeh 18:20 - Orang
yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut
menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung
kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya,
dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
b)
Tidak ada orang yang bisa hidup suci (kecuali Yesus) apalagi
kelebihan perbuatan baik sehingga bisa diberikan kepada orang
lain (Ro 3:10-12,23).
c)
Maz 49:8-9 (NIV - Ps 49:6-7):
No man
can redeem the life of another, or give to God a ransom for him;
the ransom for a life is costly, no payment is ever enough
(= Tidak seorang manusiapun bisa menebus nyawa orang lain, atau
memberikan kepada Allah tebusan untuk dia; tebusan untuk suatu
nyawa sangat mahal, tidak ada pembayaran yang bisa mencukupi).
Catatan:
dalam ayat ini Kitab Suci Indonesia salah terjemahan.
4)
Kekristenan hanya mengakui pengampunan dosa yang didasarkan pada
penebusan Yesus Kristus, dan yang diterima seseorang melalui
imannya kepada Yesus Kristus.
Ibr 9:22b - tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan.
2Kor 5:19a - Sebab
Allah telah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan
tidak memperhitungkan pelanggaran mereka.
2Kor 5:21 - Dia
yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena
kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Ef 1:7 - Sebab
di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan, yaitu
pengampunan dosa.
Kis 10:43 - Tentang
Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepadaNya,
ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena namaNya.
Kis 13:38-39 -
Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah
maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. Dan di dalam
Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari
segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa.
Karena itu tidak
heran bahwa dalam memberitakan pengampunan dosa, kita harus
memberitakannya dalam nama Yesus.
Luk 24:47 - dalam
namaNya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus
disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
Saya percaya bahwa
pada saat seseorang mati, kalau ia adalah seorang yang percaya
maka ia akan langsung masuk ke surga, sedangkan kalau ia adalah
seorang yang tidak percaya maka ia akan langsung masuk neraka.
Ini terlihat dari:
·
2Kor 5:1 - Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat
kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan
suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman
yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
·
2Kor 5:8 - ... terlebih suka kami beralih dari
tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
NIV /
NASB: at home with the Lord (= di rumah
bersama Tuhan).
Lit: to
come home to the Lord (= pulang ke rumah kepada Tuhan).
·
Fil 1:23 - Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi
dan diam bersama-sama dengan Kristus - itu memang jauh lebih
baik.
·
Luk 16:19-31 - orang kaya itu masih mempunyai 5 saudara yang
masih hidup (Luk 16:28), dan ini menunjukkan bahwa Kristus
belum datang keduakalinya, tetapi toh orang kaya sudah masuk
neraka dan Lazarus sudah masuk surga.
Tetapi yang masuk
surga / neraka itu hanyalah jiwa / rohnya, sedangkan tubuhnya
belum. Nanti pada kedatangan Yesus yang keduakalinya tubuhnya
akan dibangkitkan dan dipersatukan kembali dengan jiwa / rohnya,
dan akan masuk surga / neraka dengan tubuhnya. Jadi baik orang
percaya maupun tidak percaya akan mengalami kebangkitan tubuh /
daging / orang mati. Ini terlihat dari Yoh 5:28-29 yang berbunyi:
Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan
tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar
suaraNya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan
bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat
jahat akan bangkit untuk dihukum.
Untuk orang
percaya, tubuh yang dibangkitkan itu sekaligus diubahkan menjadi
tubuh kebangkitan / tubuh kemuliaan (seperti tubuh Kristus
setelah bangkit dari antara orang mati - Fil 3:21), yang tidak
bisa menderita / mati lagi. Bacalah 1Kor 15:12-23,35-55.
Kita memang
menerima hidup yang kekal pada saat percaya (Yoh 3:16),
tetapi hidup yang kekal di sini rupanya tidak
berbicara tentang hidup yang kekal yang kita terima pada saat
percaya, karena bagian ini ditempatkan setelah kebangkitan
orang mati (pasal 11). Jadi rupanya yang dimaksud dengan
hidup yang kekal di sini, adalah hidup selama-lamanya
di surga bagi orang yang percaya kepada Kristus. Tidak ada lagi:
·
Iblis / setan.
Iblis
/ setan dimasukkan ke neraka (Wah 20:7-10), dan tidak bisa
lagi menggoda / mencobai kita di surga. Mengingat akan
menjengkelkannya Iblis / setan yang selalu menyerang / menggoda /
mencobai kita di dunia ini dan yang menyebabkan kita sangat
menderita, maka tidak adanya Iblis / setan dalam hidup yang kekal
di surga nanti adalah sesuatu yang sangat menyenangkan /
melegakan.
·
dosa.
Di
surga tidak akan ada lagi dosa, karena:
*
Kita sudah disempurnakan.
Ini
terlihat dari Ibr 12:23b yang mengatakan roh-roh
orang-orang benar yang telah menjadi sempurna.
*
Di surga nanti tidak ada lagi setan yang menggoda kita untuk
jatuh ke dalam dosa.
Orang
kristen sejak saat percaya pasti akan makin lama makin membenci
dosa. Tetapi kelemahannya yang membuatnya terus jatuh ke dalam
bermacam-macam dosa sering membuatnya sangat sedih dan menderita
(bdk. Mat 26:75).
J.
C. Ryle mengutip kata-kata John Owen:
I
do not understand how a man can be a true believer unto whom sin
is not the greatest burden, sorrow and trouble
(= Saya tidak mengerti bagaimana seseorang bisa adalah seorang
percaya yang sejati kalau bagi dia dosa bukanlah beban, kesedihan
dan kesukaran yang terbesar) - Holiness,
hal 38.
Karena
itu, kalau dalam hidup yang kekal di surga nanti tidak ada lagi
dosa, ini betul-betul merupakan hal yang sangat menyenangkan.
·
penderitaan, kesedihan / air mata (Wah 21:4).
Semua
orang kristen pasti mempunyai penderitaan dan salibnya
sendiri-sendiri. Mungkin itu problem ekonomi, problem kesehatan,
problem keluarga, problem pekerjaan, problem gereja, kesepian,
tidak dimengerti orang, problem rohani, kematian orang yang
dicintai, dsb. Tetapi dalam hidup kekal di surga semua ini tidak
ada lagi.
·
kematian (1Kor 15:42,50-55).
Memang orang
kristen yang sejati tidak akan takut mati, tetapi bagaimanapun
kematian orang yang kita cintai tetap akan menyedihkan kita.
Tetapi di surga semua ini tidak ada lagi.
Kalau saudara
adalah orang kristen yang sejati, dan saat ini saudara mengalami
banyak penderitaan dalam mengikut Kristus, ingatlah bahwa
kemuliaan / kesenangan yang akan saudara terima pada saat itu
jauh lebih besar dari penderitaan saudara.
Ro 8:18 - Sebab
aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat
dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada
kita.
2Kor 4:17 - Sebab
penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar
dari pada penderitaan kami.
Kalau saudara bukan
orang kristen, maka ingatlah bahwa segala kebahagiaan di surga
itu tidak akan menjadi milik saudara. Sebaliknya saudara akan
disiksa selama-lamanya dalam neraka.
Wah 14:11 - Maka
asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai
selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya
disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya
itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.
Wah 21:8 - Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang
keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang
sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala
oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.
Kalau saudara
tidak mau masuk neraka, tetapi ingin mengalami hidup yang kekal
di surga, percayalah kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat dosa saudara!
email us at : gkri_exodus@lycos.com