Eksposisi Kitab Keluaran
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
Keluaran 1:1-22
Kel 1:1-5
1) Ay 1: Keturunan Yakub pindah ke Mesir. Ini disebabkan karena
adanya kelaparan, tetapi juga karena Firman Tuhan menyuruh mereka pindah
(Kej 46:3-4). Bandingkan dengan Abraham dalam Kej 12:1-3, yang juga
meninggalkan Ur Kasdim karena adanya Firman Tuhan yang menyuruhnya.
Penerapan:
Jangan pindah sembarangan sebelum menggumulkan dan
yakin bahwa kepindahan saudara adalah kehendak Allah.
2) Ay 2-4: Mengapa urut-urutan ke 12 anak Yakub begitu aneh?
Urut-urutan anak-anak Yakub dalam Kej 29:31-30:24 dan
Kej 35:16-20 adalah sebagai berikut:
Lea Bilha Zilpa Rahel
1. Ruben
2. Simeon
3. Lewi
4. Yehuda
5. Dan
6. Naftali
7. Gad
8. Asyer
9. Isakhar
10. Zebulon
11. Dina
12. Yusuf
13. Benyamin
Sedangkan dalam Kel 1:1-4:
1. Mula-mula
disebutkan anak istri I (Lea), yaitu:
Ruben
Simeon
Lewi
Yehuda
Isakhar
Zebulon
(Dina tak disebut karena perempuan).
2. Lalu
disebutkan anak istri II (Rahel), yaitu:
Benyamin
(Yusuf tak disebut karena ia sudah ada di Mesir).
3. Lalu
disebutkan anak dari gundik I (Bilha), yaitu:
Dan
Naftali
4. Lalu
disebutkan anak dari gundik II (Zilpa), yaitu:
Gad
Asyer.
Jadi urut-urutan penyebutan anak-anak Yakub dalam Kel
1:1-4 ini tidak ngawur.
3) Ay 5: Di sini disebut 70 orang. Ini sama dengan dalam Ul
10:22 dan Kej 46:27.
Tetapi Kis 7:14 menyebutkan 75 orang (dari LXX). Kej
46:27 Kel 1:5 Ul 10:22 versi LXX juga 75 orang.
Untuk mengharmoniskan hal ini: lihat Kejadian 46.
Kel 1:6-22
1) Ay 6: Yusuf dan generasinya sudah mati. Yusuf mati lebih
dulu dari saudara-saudaranya (Kej 50:24).
2) Ay 7: Bangsa Israel berkembang biak dengan pesat. Ini
penggenapan nubuat:
·
kepada Abraham
(Kej 13:16 15:5 22:17).
·
kepada Ishak
(Kej 26:3-4).
·
kepada Yakub
(Kej 46:3-4).
3) Ay 8-10:
1. ‘raja baru’
(ay 8) mungkin menunjuk pada dinasti yang baru.
2. ‘Bangsa
Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita’ (ay 9).
Mungkin Firaun sengaja melebih-lebihkan untuk membenarkan tindakannya. Kita
sering berusaha membenarkan diri sendiri secara tidak fair. Contoh: orang yang berbuat dosa, lalu membenarkan diri dengan
berkata bahwa Tuhan memang merencanakan supaya ia berbuat dosa.
3. Firaun
tidak ingin orang Israel pergi (ay 10 akhir: ‘lalu pergi dari negeri ini’)
karena menguntungkan. Ini egois! Tetapi ia toh takut / kuatir melihat
perkembangan orang Israel.
4. ‘Bijaksana’
(ay 10).
NIV/RSV: ‘shrewdly’
(= dengan cerdik / licin).
NASB/KJV: ‘wisely’
(= dengan bijaksana).
a) Ini jelas
menunjuk pada kebijaksanaan / kecerdikan dunia.
Orang kristen tidak boleh menggunakan kecerdikan /
kebijaksanaan dunia seperti ini, karena Mat 10:16 berkata: “hendaklah kamu cerdik
seperti ular dan tulus seperti merpati”. Sekalipun kita diperintahkan untuk cerdik
seperti ular, tetapi ada tambahan bahwa kita harus ‘tulus’ [NIV/NASB: ‘innocent’ (= tak berdosa)] seperti merpati.
Karena itu jelas bahwa dalam diri orang kristen tidak boleh ada kecerdikan /
kebijaksanaan dunia yang bertentangan dengan Kitab Suci.
Penerapan:
Seringkah saudara
melakukan ‘kebijaksanaan’ yang bersifat dosa? Baik dalam dagang, dalam
menghadapi aparat pemerintah, dsb?
b) Kalau ia betul-betul bijaksana, ia akan mempelajari mengapa Israel lebih
diberkati dari Mesir, lalu meniru hal-hal yang menyebabkan Israel diberkati,
atau membuang hal-hal yang menyebabkan Mesir kurang diberkati!
Ini perlu saudara camkan khususnya kalau saudara
melihat orang lain lebih diberkati Tuhan dari pada saudara, atau gereja lain
lebih diberkati dari pada gereja saudara, atau bangsa lain lebih diberkati dari
pada bangsa saudara. Dan kalau saudara adalah seorang hamba Tuhan, ini juga
harus saudara camkan kalau melihat hamba Tuhan yang lain yang lebih diberkati
Tuhan dari pada diri saudara sendiri. Jangan menjadi iri hati, lalu membenci /
memusuhi / menganiaya / menindas mereka, tetapi pelajari dan tirulah rahasia
kesuksesan mereka! Memang kadang-kadang kita tidak bisa meniru, karena memang
tidak mempunyai kemampuan / bakat / karunia untuk itu. Dalam hal ini kita tetap
tidak boleh iri hati, dan percaya bahwa sebagai manusia yang unik, kita
mempunyai kegunaan tersendiri bagi Tuhan dan sesama kita.
4) Ay 11-22: Bagian ini menunjukkan tindakan Firaun,
yang ia anggap bijaksana itu, yaitu:
1. Menindas
bangsa Israel, dan memberikan kerja paksa kepada mereka (ay 11,13,14).
Hal seperti ini sering terjadi pada umat Tuhan. Gereja
abad pertama juga ditindas, baik oleh orang Yahudi maupun orang / pemerintahan
Romawi. Karena itu kalau kita ditindas, bahkan kalau kita ditindas tanpa
alasan, itu bukanlah sesuatu yang aneh!
2. Memerintahkan
para bidan untuk membunuh bayi-bayi yang laki-laki (ay 15-16).
·
Tidak jelas
apakah bidan-bidan itu adalah orang Israel atau orang Mesir. Dua orang bidan
yang disebutkan namanya, yaitu Sifra dan Pua, adalah wakil dari semua bidan.
·
Firaun menyuruh
membunuh hanya bayi yang laki-laki, karena laki-laki bisa berperang, sedangkan
perempuan tidak bisa berperang tetapi bisa dijadikan budak.
Analogi: setan menyerang orang kristen yang bisa berperang / mau berperang.
Apa yang lalu terjadi?
a) Bidan-bidan
itu takut kepada Allah, sehingga tidak mau membunuh bayi-bayi yang laki-laki
(ay 17-19).
·
mereka juga
takut kepada Firaun sehingga mereka dusta, dan ini tetap merupakan dosa
(ay 19), tetapi mereka tetap lebih takut kepada Allah (bdk. Kis 5:29
- “Kita
harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia”).
·
ketaatan yang
benar adalah ketaatan karena Allah! (ay 17).
·
ketaatan mereka
ini mengandung resiko. Apakah saudara juga mau taat kalau ketaatan itu
mengandung resiko? Atau saudara hanya mau melakukan ketaatan murahan saja?
b) Ay 20:
·
orang Israel bertambah
banyak.
Ini adalah suatu paradox yang sering terjadi:
ditindas, tetapi makin berkembang! Gereja abad pertama juga ditindas, tetapi
justru tumbuh pesat. Bdk. Ro 8:28 Fil 1:12-14.
·
Allah berbuat
baik kepada bidan-bidan itu.
Memang perbuatan baik kepada umat Allah selalu ada
upahnya (bdk. Mat 10:40-42
Mat 25:34-40).
Saya senang bahwa dalam krisis moneter saat ini ada
jemaat yang mengingat jemaat yang miskin dan memberikan persembahan melalui
kantong kolekte dalam kebaktian! Tindakan seperti itu pasti ada upahnya!
c) Ay 21: ada 2
terjemahan / tafsiran:
·
seperti Alkitab
Indonesia / Inggris.
Karena takut kepada Allah dan tak membunuh bayi-bayi
laki-laki, maka bidan-bidan itu diberkati sehingga mereka kawin.
*
bukan karena
dustanya mereka diberkati.
*
ini adalah
bagian yang bersifat descriptive (=
menggambarkan), sehingga tidak selalu terjadi seperti ini. Orang taat tidak
selalu diberkati dengan cara kawin. Kadang-kadang upah baru bisa diterima di
surga.
·
Calvin/Lit: ‘that he made them houses’ (=
sehingga Ia membuat mereka berumah tangga).
Kata ‘them’
diterjemahkan dari kata Ibrani LAHEM (= to
them), dimana kata ‘them’
berjenis kelamin laki-laki, dan karena itu tidak mungkin menunjuk kepada para bidan
yang adalah orang perempuan, tetapi menunjuk kepada Israel.
Jadi arti ay 21: melalui takutnya bidan-bidan itu
kepada Allah, Allah membuat Israel menjadi banyak.
3. Memerintahkan
rakyat untuk membunuh bayi laki-laki (ay 22).
Yang terjadi: Kel 2:1-10 - Firaun memelihara Musa.
Ada beberapa pelajaran yang bisa didapatkan dari sini:
1. Penindasan
oleh Firaun memberikan penderitaan hebat bagi bangsa Israel. Mengapa?
Tuhan menubuatkan / merencanakan orang Israel kembali
ke Kanaan.
Tetapi dalam Kel 1:6 - Yusuf dan generasinya
mati. Mungkin orang Israel melupakan Kanaan, karena di Mesir mereka hidup enak.
Karena itu Allah memakai Firaun untuk menindas (bdk. Amsal 21:1 Ezra 1:1). Dengan demikian nubuat dalam Kej 15:13-14
tergenapi.
2. Firaun jatuh
dalam dosa makin lama makin dalam.
·
mula-mula hanya
memberi kerja paksa.
·
lalu menyuruh
bidan-bidan untuk membunuh bayi laki-laki (secara diam-diam).
·
lalu menyuruh
rakyat membunuh bayi laki-laki (secara terang-terangan).
Memang dosa yang satu selalu menarik kita ke dalam
dosa yang lain. Dan Allah sering menghukum orang berdosa dengan menyerahkannya
kepada dosa-dosa yang lain; ini salah satu cara Allah menghukum (bdk.
Ro 1:18-32).
Penerapan:
Jika saudara melihat orang yang hidupnya terus
berdosa, tetapi kelihatannya dibiarkan oleh Allah, jangan iri hati. Bahwa ia
pindah dari satu dosa kepada dosa lain, itu sudah merupakan hukuman Allah.
3. Firaun
menghalangi penggenapan nubuat / rencana Allah karena ia ingin:
·
menekan pertumbuhan
Israel di Mesir.
·
menahan Israel
di Mesir.
Ini tidak mungkin bisa berhasil, karena Allah
merencanakan bahwa Israel harus berkembang biak, dan kembali ke Kanaan, dan
Rencana Allah tidak bisa gagal (Ayub 42:2
Yes 14:24-27).
Ketidakberhasilan Firaun terlihat dari:
a) Israel
tumbuh terus.
Kel 12:37 - laki-laki dewasa berjumlah 600.000 orang.
Ini memungkinkan jumlah total (termasuk wanita dan anak-anak) sekitar 2-3 juta
orang.
Kel 12:40 - lamanya Israel ada di Mesir adalah 430
tahun. Jadi, dalam 430 tahun itu, dari jumlah sekitar 70 orang yang masuk ke
Mesir, berkembang biak menjadi sekitar 2-3 juta orang.
b) Israel
akhirnya bebas dan kembali ke Kanaan (Kel 2-14).
Dalam Kel 2 kita melihat Musa lahir dan lalu
dipelihara di istana Firaun. Dalam Kel 3 Musa dipanggil. Dalam
Kel 7-13 Tuhan memberikan 10 tulah melalui Musa, sehingga orang Israel
bebas. Dan akhirnya dalam Kel 14 Tuhan menghancurkan tentara Firaun yang
mengejar Israel, sehingga Israel betul-betul bebas dan kembali ke Kanaan.
4. Tangan Allah
senantiasa bekerja dalam sepanjang sejarah.
Yakub ditipu oleh Laban sehingga menikah dengan Lea
dan Rahel (Kej 29) ® Yakub mengasihi Yusuf lebih dari
anak-anaknya yang lain (Kej 37) ® Saudara-saudara Yusuf iri kepada Yusuf (Kej 37) ® Yusuf dijual ke Mesir, difitnah oleh
istri Potifar, dsb (Kej 39) ® Bahaya kelaparan 7 tahun (Kel 41) ® Israel pindah ke Mesir (Kej 46) ® Israel ditindas dan kembali ke Kanaan
(Kel 1-14).
Jelas bahwa semua ini tidak terjadi secara kebetulan.
Kej 45:4-8 & Kej 50:19-20 menunjukkan secara jelas bahwa Yusuf
percaya bahwa Allahlah yang mengatur sehingga semua itu terjadi. Inilah Providence of God (= pelaksanaan Rencana
Allah)!
Penerapan:
Apapun yang saudara alami, percayalah bahwa Allah
mengerjakan semua itu untuk kebaikan saudara (Ro 8:28).
-AMIN-