Eksposisi Kitab Keluaran
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
Keluaran 2:1-25
Kel 2:1-10 - Musa lahir dan
diselamatkan.
1) Ay
1: Orang tua Musa bernama Amram dan Yokhebed (Kel 6:19). Pernikahan Amram dan
Yokhebed yang dibicarakan dalam ay 1 ini terjadi sebelum perintah Firaun untuk
membunuh bayi laki-laki orang Israel dikeluarkan. Mereka sudah mempunyai 2
anak, yaitu Miryam dan Harun.
2) Ay
2: Yokhebed mengandung dan melahirkan anak laki-laki.
Mungkin sekali pada waktu mengandung Yokhebed berdoa
mati-matian supaya ia mendapatkan anak perempuan, supaya tidak dibunuh oleh
orang Mesir. Tetapi ternyata yang lahir adalah bayi laki-laki. Pada saat itu
hal ini kelihatannya merupakan bencana! Tetapi akhirnya terlihat bahwa
sebetulnya kelahiran bayi laki-laki ini merupakan suatu berkat yang luar biasa,
bukan hanya bagi Amram dan Yokhebed, tetapi juga bagi seluruh bangsa Israel.
Penerapan:
Dalam hidup orang kristen sering terjadi hal-hal yang
kelihatannya merupakan bencana, dan bahkan itu adalah hal-hal yang kita doakan
supaya tidak terjadi. Tetapi perlu kita camkan bahwa Tuhan tidak pernah
memberikan bencana! Semua itu diberikan untuk kebaikan kita dan merupakan
berkat (bdk. Ro 8:28).
3) Ay 2: Musa disembunyikan sampai 3 bulan.
Dalam ay 2-3 disebutkan hanya ibu Musa yang
menyembunyikan Musa. Tetapi dalam Ibr 11:23 dikatakan: “Karena iman maka Musa, setelah ia lahir,
disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka
melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah
raja”.
Jadi dalam Ibr 11:23 itu dikatakan bahwa kedua orang
tua Musa ikut menyembunyikan Musa, dan ini dianggap sebagai tindakan iman. Jelas
bahwa mereka menyembunyikan Musa bukan hanya berdasarkan kasih orang tua kepada
anak, tetapi juga karena mereka tahu bahwa Allah tidak menghendaki mereka
membunuh anak itu atau membiarkan anak itu dibunuh. Juga mungkin saat itu ada
sanksi bagi orang tua yang menyembunyikan bayi laki-lakinya. Karena itu
dikatakan dalam Ibr 11:23 itu bahwa ‘mereka tidak takut akan perintah raja’.
Jadi tindakan menyembunyikan Musa itu juga menunjukkan bahwa mereka lebih taat
/ takut kepada Tuhan dari pada raja.
4) Ay 3-6:
a) Setelah
3 bulan, tangisan bayi itu menjadi terlalu keras sehingga tidak mungkin bisa
disembunyikan lagi. Akhirnya Musa dimasukkan dalam peti dan diletakkan di
Sungai Nil. Orang tua Musa sudah berusaha secara maximal dan sekarang mereka
berserah kepada Tuhan. Banyak orang berserah tanpa mau berusaha sedikitpun. Ini
bukan penyerahan tetapi kemalasan.
Contoh: pada waktu kita sakit, kita baru boleh berserah kepada Tuhan kalau
kita sudah melakukan semua yang bisa dilakukan (asal bukan bersifat dosa, seperti
pergi ke dukun dsb) untuk bisa sembuh, seperti pergi ke dokter, minum obat,
dsb. Adalah salah kalau seseorang tidak mau melakukan hal-hal itu, tetapi
langsung ‘berserah’ kepada Tuhan.
b) ‘Peti’ (ay
3).
Kata Ibrani yang sama digunakan dalam Kej 6:14 dan
diterjemahkan ‘bahtera’. Mungkin waktu Musa menuliskan bagian ini, ia
menghubungkan dirinya dengan Nuh dan keluarganya. Boleh dikatakan mereka
diselamatkan dengan cara yang sama.
c) ‘Teberau’
(ay 3b). NIV: ‘reeds’.
Ini adalah sejenis tanaman air. Peti itu diletakkan di
tengah-tengah teberau mungkin supaya tidak hanyut. Jadi, Musa diletakkan di
Sungai Nil bukan untuk dihanyutkan. Mungkin sengaja diletakkan di tempat dimana
putri Firaun biasanya mandi.
5) Ay 7-9: Tuhan bisa memberi berkat yang luar
biasa di tengah-tengah kesukaran.
Sekarang bukan saja Musa selamat, tetapi juga ibu Musa
bisa memelihara / menyusui anaknya sendiri, dan bahkan diberi upah untuk itu!
6) Ay
10: Musa lalu dididik di istana Firaun (bdk. Kis 7:21-22).
a) Firaun
ingin terus menguasai Israel. Tetapi tanpa ia sadari, Tuhan mengatur sehingga
Musa, yang akan dipakai oleh Tuhan untuk membebaskan Israel, dibesarkan di
istana Firaun.
b) Ini
adalah persiapan yang diberikan oleh Tuhan kepada Musa untuk melakukan tugasnya
nanti sebagai pembebas dan pemimpin bangsa Israel.
7) Saat
itu pasti ada banyak bayi yang mati gara-gara perintah Firaun, tetapi Musa
tidak bisa mati karena Tuhan mau memakai dia. Ini sama dengan jaman Yesus.
Pasti banyak bayi di Betlehem yang mati dibunuh karena perintah Herodes (Mat
2:16-18), tetapi Yesus tidak bisa mati, karena Tuhan mempunyai rencana bahwa Ia
harus mati di salib untuk menebus dosa kita. Rencana Tuhan tidak mungkin bisa
digagalkan oleh manusia!
8) Musa
diselamatkan dengan cara biasa (juga dalam Kel 2:15-dst). Tuhan tidak selalu
melakukan mujijat.
Kel 2:11-15 - Musa lari ke Midian (bdk.
Kis 7:23-29).
1) Ay 11: ‘dewasa’. Dalam Kis 7:23 dikatakan
bahwa pada saat itu ia berusia 40 tahun.
2) Ay
12: Musa membunuh orang Mesir dengan sengaja. Untuk apa? Dalam Kis 7:24-25
dikatakan sebagai berikut: “Ketika itu ia melihat seorang dianiaya
oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dengan membunuh
orang Mesir itu. Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah
memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti”.
Jadi Musa menolong orang Israel itu supaya bangsa
Israel tahu bahwa ia akan dipakai Tuhan untuk membebaskan mereka. Tindakan Musa
ini lahir dari semangat yang berkobar-kobar untuk melayani Tuhan. tetapi
bagaimanapun tidak ada perintah dari Tuhan untuk membunuh orang Mesir itu. Ini
sama dengan tindakan Petrus dalam Mat 26:51 dimana ia membacok telinga hamba
Imam Besar yang mau menangkap Yesus. Hal seperti ini tetap adalah dosa. Memang
semangat tanpa pengertian dan ketaatan terhadap Firman Tuhan, justru akan
mencelakakan. Amsal 19:2 berkata: ‘tanpa pengetahuan, kerajinanpun
tidak baik’. Dalam terjemahan NIV berbunyi: “It is not good to have zeal without knowledge” (= adalah tidak baik
mempunyai semangat tanpa pengetahuan).
Karena itu orang yang mempunyai semangat bagi Tuhan,
harus rajin belajar Firman Tuhan! Tetapi kalau saudara sudah banyak belajar dan
mengerti Firman Tuhan, jagalah supaya semangat itu jangan sampai hilang /
berkurang!
3) Ay 13:
Orang Israel berkelahi satu sama lain. Ini suatu ketololan, karena di
tengah-tengah penderitaan dan penindasan oleh orang Mesir, mereka bukannya
bersatu tetapi bahkan saling berkelahi. Tetapi bukankah kita sebagai orang
kristen juga sering bertengkar / bermusuhan satu sama lain? Bukankah itu adalah
ketololan yang sama? Kita seharusnya selalu ingat pada Ef 6:12 -
“karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara”. Bdk. 1Kor 6:7 - “Adanya
saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan
kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan?
Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?”.
4) Ay 13-14:
Musa menegur dengan maksud baik, tetapi reaksi yang didapatkan bukanlah sesuatu
yang baik / menyenangkan. Orang yang ditegur itu justru menjadi marah dan
menolak Musa (bdk. Kis 7:35).
Penerapan:
·
Kalau saudara
menegur orang lain, baik secara pribadi maupun melalui pemberitaan Firman
Tuhan, ingatlah bahwa lebih besar kemungkinannya saudara akan mendapatkan suatu
tanggapan yang tidak menyenangkan.
·
Sebaliknya kalau
saudara ditegur orang, jangan bersikap seperti orang Israel ini. Amsal
12:1 mengatakan “Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa
membenci teguran, adalah dungu”.
5) Ay 14: ‘Musa takut’. Tetapi dalam Ibr 11:27
dikatakan bahwa Musa ‘tidak takut’.
Pengharmonisan: ada 2 kemungkinan:
a) Mula-mula
Musa takut, lalu imannya bertumbuh sehingga ia tidak lagi takut.
b) Dalam
Kel 2:14 Musa memang takut, dan karena itu ia meninggalkan Mesir menuju Midian.
Sedangkan Ibr 11:27 tidak menunjuk pada perginya Musa dari Mesir ke Midian,
tetapi pada perginya Musa dari Mesir menuju ke Kanaan bersama seluruh bangsa
Israel. Pada saat itu Musa sama sekali tidak takut.
Kel 2:16-22 - Musa di Midian.
1) Rehuel (ay 18) dan Yitro (3:1).
·
Ada yang menganggap
bahwa Rehuel adalah ayah Yitro. Jadi Rehuel adalah mertua Musa dan Yitro adalah
ipar Musa. Kata ‘mertua’ dalam Kel 3:1 diterjemahkan ‘menantu’ dalam Kej 19:14.
Jadi arti yang sebetulnya adalah ‘keluarga karena pernikahan’.
·
Kebanyakan
penafsir beranggapan bahwa Rehuel dan Yitro adalah satu orang yang sama.
2) Rehuel
disebut sebagai seorang imam. Apakah imam ini menyembah Allah atau berhala?
Kebanyakan orang menganggap bahwa Rehuel pasti menyembah Allah, karena:
·
Musa mau
menjadi menantunya.
·
Kalau Rehuel
sama dengan Yitro maka jelas ia adalah orang saleh.
3) Ay 19:
Musa disebut sebagai ‘orang Mesir’ mungkin karena pakaiannya atau bahasanya.
4) Ay
21: di sini ada selang waktu beberapa tahun. Musa tidak langsung kawin dengan
Zipora tetapi setelah beberapa tahun berlalu barulah ia mengawini Zipora.
Alasannya: Musa tinggal selama 40 tahun di Midian, tetapi waktu keluar dari
Midian kelihatannya anaknya masih kecil (Kel 4:24-dst).
5) Ay 22:
Arti dari nama ‘Gersom’ adalah ‘orang asing’. Mengapa Musa menamakan anaknya
seperti itu? Ini menunjukkan bahwa Musa tidak melupakan misinya dan ia tidak
mau melupakan misinya. Padahal sebetulnya ada banyak hal yang bisa menyebabkan
Musa melupakan misinya:
·
waktu yang lama
(40 tahun) di Midian.
·
keluarga.
·
kecukupan.
·
pekerjaan (Kel
3:1).
Tetapi ternyata hal-hal tersebut tidak membuat Musa
melupakan misinya.
Penerapan:
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara pernah
mempunyai misi yang Tuhan berikan kepada saudara, tetapi yang lalu saudara
abaikan / lupakan?
6) Musa
meninggalkan Mesir karena Tuhan (Ibr 11:24-26), dan Tuhan tidak
membiarkannya terlantar. Tuhan memberinya tempat tinggal, kecukupan, pekerjaan,
keluarga, (bdk. Mat 6:33). Karena itu, kalau Tuhan memang menghendakinya,
beranilah meninggalkan apa saja demi Tuhan!
7) Musa
ada di Midian selama 40 tahun. Rasanya sia-sia. Tetapi sebetulnya tidak
sia-sia! Ia bekerja sebagai gembala (Kel 3:1) dan ini lagi-lagi merupakan suatu
persiapan bagiNya untuk nantinya menggembalakan bangsa Israel. Persiapan dari
Tuhan seringkali lama, tetapi jelas tidak sia-sia!
Kel 2:23-25
1) Ay 23: Firaun mati (bdk. Mat 2:19).
Sekalipun Firaun mati, penderitaan Israel tidak
berhenti. Ini menyebabkan mereka berdoa dengan sungguh-sungguh.
2) Ay 24-25:
Allah ‘mengingat’. Ini tidak berarti bahwa tadinya Ia lupa. Allah
‘memperhatikan’ orang Israel. Ini tidak berarti bahwa tadinya Ia tidak
memperhatikan. Ini semua meninjau Allah dari sudut pandang manusia. Bahwa Allah
dari semula mengingat / memperhatikan Israel jelas bisa terlihat dari
perlindungan Allah kepada Musa yang akan Dia pakai untuk menyelamatkan Israel.
3) Ay
24-25: doa mereka didengar karena sesuai dengan janji Allah kepada Abraham (Kej
13:15), kepada Ishak (Kej 26:3), dan kepada Yakub (Kej 28:13). Kita
boleh saja berdoa dan minta sesuatu yang tidak dijanjikan oleh Allah, tetapi
doa seperti ini belum tentu dikabulkan. tetapi kalau kita meminta sesuatu
sesuai dengan janjiNya, maka Allah pasti mengabulkannya.
-AMIN-