Eksposisi Kitab Keluaran
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
KELUARAN
23:10-13
Ay 10-11:
1) Libur
1 hari dalam 7 hari (ay 12), adalah sesuatu yang umum, yang juga banyak
terdapat di kalangan bangsa-bangsa di luar Israel. Tetapi libur 1 tahun dalam 7
tahun (ay 10-11), adalah sesuatu yang tidak terdapat dimanapun juga.
Bahkan bangsa-bangsa lain menganggap hal ini sebagai suatu kemalasan.
Tetapi bagaimanapun juga, ini adalah sesuatu yang
membedakan Israel dengan bangsa-bangsa lain. Ingat bahwa Israel adalah bangsa
yang kudus, artinya: bangsa yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain.
Penerapan:
Apakah saudara merasa malu kalau dalam kekristenan ada
hukum-hukum yang tidak umum (seperti Mat 5:39,44), yang bukan saja tidak
ada dalam agama-agama lain, tetapi bahkan dipandang rendah oleh orang-orang
beragama lain? Janganlah malu karena hukum-hukum itu! Sebaliknya pandanglah
semua itu sebagai sesuatu yang membedakan saudara, sebagai orang yang kudus,
dengan orang-orang lain!
2) Kalau
pada tahun Sabat itu mereka tidak boleh bercocok tanam, lalu apa yang mereka
makan?
a) Im 25:6
mengatakan bahwa mereka boleh makan apa saja yang tumbuh sendiri di ladang
mereka.
Tetapi dalam ay 11 dikatakan bahwa itu
diperuntukkan bagi orang miskin dan binatang. Calvin mengharmoniskan 2 bagian
ini dengan mengatakan bahwa pemilik boleh saja makan apa yang tumbuh sendiri di
ladangnya, tetapi ia tidak boleh tamak / serakah dengan mengambil semuanya
untuk dirinya sendiri. Orang miskin dan binatang tetap harus mendapatkan
bagiannya.
b) Im 25:20-22
menunjukkan bahwa Tuhan berjanji akan memberkati tahun ke 6 sebanyak 3 x lipat,
sehingga mereka bisa memakan hasilnya sampai memasuki tahun ke 9! (bandingkan
dengan Kel 16:19-30, dimana bangsa Israel bisa mengambil manna 2 x lipat
pada hari ke 6, karena pada hari ke 7 / hari Sabat, mereka tidak boleh
bekerja).
Ini menunjukkan bahwa kalau Tuhan memberi peraturan /
hukum, Ia pasti juga memberikan jalan sehingga kita yang mentaatiNya tetap bisa
hidup / mempunyai makan!
Penerapan:
Apakah saudara sering takut tidak bisa hidup / tidak
bisa makan kalau saudara mentaati hukum / perintah Tuhan (misalnya: perintah
untuk memberikan persembahan persepuluhan, atau panggilan khusus untuk menjadi
hamba Tuhan dsb)? Percayalah, kalau Ia menyuruh saudara melakukan sesuatu dan
saudara mentaati Dia, Ia tidak mungkin membiarkan saudara mati kelaparan!
Bandingkan dengan Mat 6:33!
3) Tujuan tahun Sabat.
a) Demi
orang-orang miskin.
Ini merupakan penekanan disini, karena ini dilakukan sebagai
tindakan baik / belas kasihan kepada orang miskin (ay 11: ‘supaya orang
miskin di antara bangsamu dapat makan’). Hal-hal lain yang menunjukkan bahwa
tahun Sabat diadakan demi orang miskin adalah:
·
saat itu hutang
harus dihapuskan (Ul 15:1-11).
·
saat itu budak
harus dibebaskan (Ul 15:12-18).
Ini menunjukkan bahwa Allah sangat memperhatikan dan
mengasihi orang miskin! Karena itu, sudah seharusnya kita juga mempunyai sikap
yang sama terhadap orang miskin, kecuali kalau mereka miskin karena malas (bdk.
2Tes 3:10b).
b) Untuk
memberi istirahat bagi tanah (Im 25:2,4,5).
Jadi, kalau istirahat untuk manusia dan binatang
adalah 1 hari setiap 7 hari, maka untuk tanah istirahatnya adalah 1 tahun dalam
7 tahun.
Calvin mengatakan bahwa tujuan istirahat ini adalah
untuk mengembalikan kesuburan tanah.
c) Untuk
mengingatkan mereka bahwa Tuhanlah yang memiliki tanah mereka (bdk.
Im 25:23), dan mereka sebetulnya cuma pekerja / penyewa.
Penerapan:
Kita perlu terus menerus diingatkan bahwa segala sesuatu
yang ada pada kita, sebetulnya adalah milik Tuhan yang Ia percayakan kepada
kita, dan karena itu harus kita gunakan sesuai kehendakNya dan dengan penuh
tanggung jawab kepadaNya!
d) Untuk
latihan bagi bangsa Israel dalam berhemat dan mengatur uang. Berkat yang 3 x lipat
pada tahun ke 6 itu harus mereka gunakan dengan bijaksana, karena kalau tidak,
maka tahun berikutnya mereka akan kelaparan.
Penerapan:
·
Ini jelas
merupakan teguran bagi saudara yang boros dalam menggunakan uang saudara!
Memboroskan uang jelas adalah dosa! Saudara harus belajar untuk berhemat!
·
Sekalipun
saudara tidak kekurangan uang, ada saat-saat saudara harus berlatih untuk
berhemat dan belajar mengatur penggunaan uang saudara! Itu bisa saudara lakukan
dengan tujuan supaya saudara bisa memberi lebih banyak untuk orang miskin, atau
untuk gereja!
e) Supaya
mereka ada waktu untuk meningkatkan aktivitas rohani (bdk. Ul 31:10 yang
memerintahkan untuk melakukan pembacaan hukum Taurat di akhir tahun ke 7). Ini
jelas dimaksudkan supaya mereka bisa mengintrospeksi kehidupan mereka, dan
bertobat dari dosa bilamana diperlukan.
Ini menunjukkan bahwa Tuhan tahu kalau kita mempunyai
kecondongan untuk mengarahkan hidup kita pada hal jasmani / duniawi, dan Tuhan
tidak mau hal itu terjadi!
Penerapan:
Apakah hidup saudara terus menerus saudara condongkan
pada hal-hal-hal duniawi? Ingat bahwa sekalipun hal-hal duniawi itu tidak
semuanya merupakan dosa, tetapi kalau saudara terus mencondongkan hidup saudara
pada hal-hal itu, itu menjadi dosa, karena dengan berbuat demikian, saudara
melupakan / mengabaikan Tuhan. Bacalah dan renungkan Yak 4:4 dan 1Yoh 2:15.
f) Ini
merupakan test ketaatan mereka kepada Tuhan.
Kalau Tuhan memerintahkan sesuatu yang masuk akal,
atau sesuatu yang umum di kalangan bangsa / agama yang lain, maka biasanya hal
seperti itu tidak terlalu sukar untuk ditaati. Tetapi perintah ini kelihatannya
tidak masuk akal, dan kalau mereka taati akan dianggap sebagai kemalasan oleh
bangsa-bangsa lain! Ini betul-betul test yang berat!
Penerapan:
Kalau Tuhan menyuruh saudara melakukan sesuatu, dan
kalau ketaatan saudara pada perintah itu akan menimbulkan hinaan / cemoohan
dari orang lain, maukah saudara tetap mentaatiNya?
g) Ini
merupakan saat dimana mereka harus bersandar kepada Tuhan / berkatNya /
janjiNya, bukan pada usaha / kerja keras mereka!
Sebetulnya selama 6 tahun dimana mereka bekerja keras
itupun mereka tetap harus bersandar kepada Tuhan. Tetapi pada tahun ke 7 ini
mereka hanya bisa makan apa yang tumbuh sendiri di ladangnya dan / atau berkat
Tuhan pada tahun ke 6 yang 3 x lipat itu.
Jadi, mereka betul-betul harus bersandar secara mutlak
kepada Tuhan, berkatNya dan janjiNya!
4) Ketaatan / ketidaktaatan Israel pada hukum
ini:
a) Dalam
Im 26:33-35,43 ada ancaman dari Tuhan kalau mereka tidak mentaati hukum
ini.
b) Tapi
dalam Kitab Suci tidak pernah disebutkan adanya ketaatan terhadap hukum ini.
c) Bahkan
dari 2Taw 36:21 terlihat dengan jelas betapa seringnya hukum ini tidak
diperhatikan, sehingga Tuhan mewujudkan ancamanNya.
Israel keluar dari Mesir kira-kira pada 1441 SM.
Sedangkan kejatuhan Yerusalem, yang disusul dengan pembuangan ke Babilonia,
terjadi pada 586 SM.
Jadi jangka waktu antara keluarnya mereka dari Mesir,
sampai dengan pembuangan ke Babilonia, adalah 855 tahun. Selama itu seharusnya
terjadi 855:7 = 122 x tahun Sabat.
Dari 2Taw 36:21 bisa disimpulkan bahwa mereka
tidak melaksanakan 70 x tahun Sabat selama itu. Jadi dari 122 x tahun Sabat,
ada 70 x yang tidak dipedulikan!
Jelas bahwa hukum ini adalah hukum yang sangat
diremehkan! Juga jelas bahwa Tuhan tetap menindak / menghukum orang-orang yang
meremehkan hukumNya, sekalipun itu adalah hukum yang diremehkan oleh semua
orang! Karena itu, jangan merasa aman pada waktu melanggar hukum Tuhan,
sekalipun banyak orang melakukan pelanggaran yang sama dengan saudara!
5) Apakah hukum ini masih berlaku bagi kita
sekarang?
a) Setahu saya
tidak ada penafsir yang membicarakan hal ini.
b) Banyak
orang menganggap bahwa hukum ini sudah tak berlaku lagi, tetapi apa dasarnya?
Mungkin anggapan ini terjadi hanya karena tradisi sampai saat ini mengabaikan
hukum ini. Sebetulnya, hukum-hukum Perjanjian Lama yang tak berlaku lagi,
hanyalah yang termasuk dalam:
·
Civil law, yaitu hukum-hukum yang merupakan undang-undang bagi bangsa Israel.
Contoh: Kel 21:12-22:20.
Ini tidak berlaku lagi bagi kita, karena hukum-hukum
ini hanya berlaku untuk bangsa Israel di negerinya. Bagi kita yang tinggal di
negara lain, maka tentu yang berlaku adalah undang-undang negara kita sendiri.
·
Ceremonial Law, yaitu hukum-hukum yang berhubungan dengan upacara
keagamaan, seperti keharusan sunat, peraturan tentang makanan yang halal /
haram, keharusan memberikan persembahan korban kepada Allah, hukum tentang kenaziran
dsb. Bahwa hukum-hukum ini sudah tak berlaku lagi terlihat dari Ef 2:15.
Tetapi hukum tentang tahun Sabat rasanya tidak
termasuk baik dalam Civil Law maupun
dalam Ceremonial Law, dan karena itu
saya condong untuk berpendapat bahwa hukum ini masih tetap berlaku saat ini.
c) Kalau
memang hukum tentang tahun Sabat ini masih berlaku, lalu harus diberlakukan
terhadap siapa? Karena hukum tahun Sabat ini berhubungan dengan istirahat untuk
tanah, maka mestinya hukum ini hanya berlaku untuk petani saja.
Tetapi ada gereja / sekolah theologia yang memberikan
tahun Sabat bagi dosen / pendetanya. Jadi, pada tahun Sabat itu, dosen /
pendeta diperbolehkan istirahat selama 1 tahun, dan tetap diberi HR. Tetapi
tentu tak berarti bahwa dalam 1 tahun itu mereka menganggur secara total,
tetapi mereka diberi kesempatan untuk belajar Firman Tuhan.
Ay 12:
Kalau tadi kita
sudah belajar tentang tahun Sabat, maka sekarang kita belajar tentang hari
Sabat. Tujuan hari Sabat:
1) Supaya bisa beristirahat.
a) Pada hari
Sabat ada hukum yang melarang untuk:
·
bekerja.
Bahkan pada masa sibukpun, hukum ini harus ditaati
(Kel 34:21).
Penerapan:
Kalau saudara adalah seorang pelajar / mahasiswa,
apakah saudara memelihara hukum Sabat ini pada masa ujian?
·
menyalakan api (Kel
35:3).
Mungkin ini dimaksudkan untuk memasak makanan. Ingat
bahwa pada saat itu menyalakan api untuk memasak makanan merupakan pekerjaan
yang cukup berat, karena harus menggunakan kayu bakar dsb.
·
mengangkat
barang dagangan (Yer 17:21-22 Neh 13:15-22).
Dari ayat-ayat itu terlihat bahwa bukan hanya menjual
dagangan saja yang dilarang pada hari Sabat, tetapi membelipun juga dilarang.
Ingat bahwa kalau saudara justru sering berbelanja pada hari minggu, saudara
mendorong / memotivasi orang untuk bekerja terus pada hari itu!
b) Keharusan
beristirahat ini berlaku untuk manusia (majikan maupun budak), dan binatang!
Dalam ay 12 ini keharusan istirahat ini
ditekankan sebagai tindakan belas kasihan terhadap budak / binatang.
c) Pelanggaran
terhadap hukum ini akan mendapatkan hukuman mati (Kel 31:14-15 35:2 Bil
15:32-36).
Jadi, kalau selama ini saudara menganggap bahwa ini
adalah hukum yang remah / tidak berarti, buanglah pemikiran itu jauh-jauh dari
diri saudara, dan bertobatlah!
d) Istirahat
ini adalah sesuatu yang penting supaya kita tidak merasa jenuh dengan hidup
ini!
Seseorang mengatakan: “No rest, no pause, no peace” (= tidak ada istirahat, tidak ada damai).
2) Supaya bisa berbakti kepada Tuhan.
Dasar bahwa pada hari Sabat kita harus berbakti kepada
Tuhan:
a) Ini terlihat
dari kata ‘kuduskanlah’ dalam Kel 20:8.
Tetapi Yer 17:21-24,27 dan Yes 58:13 kelihatannya
menunjukkan bahwa ‘menguduskan hari Sabat’ artinya ‘berhenti bekerja’.
Karena itu perlu ada dasar Kitab Suci yang lain untuk
menunjukkan bahwa pada hari Sabat kita harus berbakti kepada Tuhan.
b) Im 19:30
dan Im 26:2 menghubungkan ‘memelihara Sabat’ dengan ‘menghormati tempat
kudus’.
c) Im 23:3
dan Yeh 46:1-3 jelas sekali menunjukkan bahwa pada hari Sabat kita harus
berbakti kepada Tuhan.
d) Tuhan Yesus
sendiri memberikan teladan seperti itu (Luk 4:16,31 6:6 13:10).
Seseorang mengatakan: “After looking at the earth for 6 days,
we need the Lord’s day to look up” (=
setelah memandang ke bumi selama 6 hari, kita membutuhkan hari Tuhan untuk
memandang ke atas).
3) Untuk memperingati pembebasan Israel dari
perbudakan Mesir (Ul 5:15).
Pada waktu mereka menjadi budak di Mesir, jelas mereka
tidak diberi hari istirahat. Tetapi sekarang mereka adalah orang bebas, dan
karena itu mereka mempunyai hari untuk istirahat!
4) Ini merupakan tanda dari perjanjian kekal
antara Allah dan Israel (Kel 31:16).
Jadi, setiap hari Sabat, mereka bisa ingat bahwa
mereka merupakan bangsa pilihan dan umat Allah sendiri!
Ay 13:
1) Ay 13a
mengatakan bahwa kita ‘harus berawas-awas terhadap segala yang Tuhan
firmankan’.
NIV: be careful
to do (= hati-hatilah untuk melakukan / lakukanlah dengan hati-hati atau
dengan teliti).
RSV: take heed
(= perhatikanlah).
NASB: Be on your
guard (= waspadalah / hati-hatilah / berjaga-jagalah).
KJV/NKJV: Be
circumspect (= sangat hati-hatilah).
Sikap seperti ini harus ada pada kita terhadap semua
Firman Tuhan! Jelas juga termasuk hukum tentang tahun Sabat (ay 10-11) dan
hukum tentang hari Sabat (ay 12) yang sudah kita pelajari di atas.
2) Ay 13b melarang untuk memanggil / menyebut
nama allah lain.
Ini tidak boleh diartikan bahwa secara mutlak mereka
tidak boleh menyebut nama allah lain. Bdk. 1 Raja-raja 18:21 dimana Elia
menyebut nama Baal.
Artinya:
·
mereka dilarang
untuk menaikkan doa, pujian, syukur kepada allah lain.
·
mereka dilarang
bersumpah demi nama allah lain.
·
mereka harus
jijik terhadap nama allah lain.
-AMIN-