Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
Dalam Kitab Suci ada 4 kitab Injil, yaitu Matius, Markus, Lukas
dan Yohanes. Sekalipun dalam keempat kitab Injil itu ada banyak cerita yang sama,
tetapi sebetulnya keempat penulis Injil itu mempunyai penekanan dan tujuan yang
berbeda. Dan kalau kita membaca keempat kitab Injil itu maka akan terlihat
bahwa mereka saling melengkapi satu dengan yang lain.
Illustrasi:
Kalau kita mau membangun rumah, sedikitnya dibutuhkan 3 buah gambar dari rumah
yang akan dibangun (dari atas, dari depan, dari samping). 3 buah gambar itu
menggambarkan rumah yang sama, tetapi menggambarkannya dari sudut yang berbeda,
sehingga mereka saling melengkapi satu dengan yang lain.
a) Matius
menekankan Yesus sebagai Raja.
Ini tidak berarti bahwa Matius tidak
menyatakan Yesus sebagai manusia (penekanan Lukas), sebagai Allah (penekanan
Yohanes), sebagai hamba (penekanan Markus), dsb. Tentu ia juga melakukan
hal-hal itu, tetapi penekanan dari Matius adalah penggambaran Yesus
sebagai Raja.
Hal-hal yang menunjukkan bahwa Matius
menekankan Yesus sebagai Raja:
·
Mat 1:1
menunjukkan bahwa Yesus disebut sebagai ‘anak Daud’ (raja terbesar bangsa Israel).
·
Mat 2:1-12
menunjukkan orang-orang Majus mencari Raja yang baru dilahirkan, dan menyembah
dan memberi persembahan kepadaNya.
·
Mat 28:18
- “Yesus mendekati mereka dan berkata:
‘KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”. Ini betul-betul merupakan ucapan yang
cocok bagi seorang Raja.
b) Matius
menujukan tulisannya untuk orang Yahudi.
Ini lagi-lagi tidak berarti bahwa Injil
Matius ini bukanlah Firman Tuhan untuk orang-orang non Yahudi. Tentu Injil Matius
ini juga merupakan Firman Tuhan bagi kita yang bukan Yahudi. Tetapi
bagaimanapun tujuan orisinil penulisan Injil Matius ini adalah untuk orang
Yahudi. Hal ini perlu diketahui karena kadang-kadang bisa berguna dalam
penafsiran.
Bahwa Matius memang menulis untuk orang
Yahudi, bisa terlihat dari:
·
Yesus
disebut sebagai ‘anak Abraham’ (Mat 1:1), kepada siapa janji tentang bangsa pilihan Allah
itu pertama-tama diberikan.
·
ada 11 x
kalimat ‘supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi’ (1:22
2:15,17,23 4:14 8:17 12:17
13:35 21:4 26:56 27:9).
Dari sini terlihat bahwa Matius selalu
berusaha menghubungkan Yesus dengan Perjanjian Lama. Matius bermaksud untuk
menunjukkan kepada orang Yahudi bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam
Perjanjian Lama. Hal ini penting untuk orang Yahudi yang mempercayai Perjanjian
Lama sebagai Firman Tuhan.
·
mujijat
pertama yang dicatat oleh Matius adalah penyembuhan orang yang sakit kusta
(Mat 8:1-4), karena kusta merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh orang
Yahudi. Dengan demikian Matius berkata kepada orang-orang Yahudi itu: Yesus
berkuasa untuk menyembuhkan orang dari penyakit yang paling kamu takuti itu!
Catatan: Memang dalam Mat 4:23-25 sudah
ada mujijat penyembuhan, tetapi disana hanya diceritakan secara umum, tidak
secara specific / khusus.
Mat 8:1-4 adalah mujijat penyembuhan pertama dimana Matius menceritakannya
secara specific.
a) Markus
menggambarkan / menekankan Tuhan Yesus sebagai hamba.
Hal-hal yang menunjukkan bahwa Markus
memang menekankan Yesus sebagai seorang hamba:
·
dalam
Injil Markus tidak ada silsilah Yesus, karena tidak ada orang yang
mempersoalkan silsilah seorang hamba.
·
Yesus
sudah mulai melayani pada Mark 1:14. Bandingkan dengan Injil Matius dan
Lukas, dimana Yesus baru mulai melayani pada pasal 4.
b) Markus
menujukan tulisannya untuk orang Roma.
Ini terlihat dari fakta yang
menunjukkan bahwa dalam seluruh Injil Markus, ia hanya 2 x menunjukkan suatu
peristiwa sebagai penggenapan dari nubuat Perjanjian Lama (Mark 1:2 Mark 15:28). Dan dalam Kitab Suci
Indonesia, Mark 15:28 itu ada dalam tanda kurung tegak, yang menunjukkan
bahwa itu merupakan ayat yang diragukan / diperdebatkan keasliannya. Jadi
mungkin sebetulnya hanya 1 x Markus menunjukkan suatu peristiwa sebagai penggenapan
nubuat Perjanjian Lama. Ini menunjukkan bahwa Markus mulai meninggalkan alam
Yahudi.
a) Lukas
menggambarkan Yesus sebagai manusia.
Hal-hal yang menunjukkan bahwa Lukas
menekankan Yesus sebagai manusia:
·
Dalam
Injil Lukas ada silsilah Yesus (Luk 3:23-38), karena orang Yahudi
mementingkan silsilah (bdk. Bil 1:18). Tetapi berbeda dengan silsilah
Yesus dalam Injil Matius yang hanya sampai kepada Abraham, maka dalam Injil
Lukas silsilah Yesus ‘ditarik’ terus sampai kepada Adam, yang adalah manusia
pertama. Kalau Yesus betul-betul adalah manusia, maka Ia haruslah merupakan
keturunan Adam.
·
Injil
Lukas adalah satu-satunya Injil yang menceritakan pertumbuhan Yesus sebagai
manusia (Luk 2:40,52), dan peristiwa yang dialami Yesus pada waktu berusia
12 tahun (Luk 2:41-51).
b) Lukas
menujukan tulisannya untuk orang Yunani.
Karena itu berbeda dengan Matius yang
mencatat mujijat penyembuhan orang sakit kusta sebagai mujijat yang pertama,
maka Lukas mencatat penyembuhan orang yang dirasuk setan sebagai mujijat
pertama (Luk 4:31-37). Mengapa? Karena orang Yunani paling takut kepada roh-roh
jahat. Dengan demikian, Lukas berkata kepada orang-orang Yunani itu: roh-roh
jahat yang paling kamu takuti itu, tidak ada apa-apanya dibanding dengan Yesus!
Mereka terpaksa tunduk kepada Yesus!
a) Yohanes menekankan penggambaran
Yesus sebagai Allah / Anak Allah.
Hal-hal yang menunjukkan bahwa Yohanes
menekankan penggambaran Yesus sebagai Allah / Anak Allah:
·
Dalam Injil
Yohanes tidak ada silsilah Yesus, tetapi Yohanes memulai Injilnya dengan
Yoh 1:1 yang berbunyi: “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama
dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah”.
Ini jelas menunjukkan keilahian Yesus.
·
Tujuan
Injil Yohanes dicatat dalam Yoh 20:30-31 yang berbunyi: “Memang masih
banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-muridNya, yang tidak
tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat,
supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh
imanmu memperoleh hidup dalam namaNya”.
Dari ayat ini jelas terlihat bahwa
tujuan Injil Yohanes adalah supaya semua orang percaya bahwa Yesus adalah Anak
Allah.
b) Yohanes menujukan tulisannya untuk
Gereja / semua orang.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com