Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) Yohanes
Pembaptis berbeda dengan rasul Yohanes.
Yohanes Pembaptis ini adalah anak dari
Zakharia dan Elisabeth (Luk 1:5-25,57-66).
2) Nama ‘Yohanes’ berarti ‘Yahweh is gracious’ (= Tuhan itu baik /
penuh kasih karunia).
3) Hubungan Yohanes Pembaptis dengan
Elia:
a) Mal 4:5 Mat 11:14 Mat 17:10-13 kelihatannya
menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis adalah Elia atau reinkarnasi dari Elia.
Mat 17:10-13 - “Lalu murid-muridNya bertanya kepadaNya: ‘Kalau
demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?’
Jawab Yesus: ‘Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan Aku
berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan
memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan
menderita oleh mereka.’ Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia
berbicara tentang Yohanes Pembaptis”.
b) Tetapi Kitab Suci jelas sekali
menentang reinkarnasi, karena dalam Ibr 9:27 dikatakan bahwa “manusia
ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi”.
Disamping itu Yohanes Pembaptis sendiri
dengan jelas berkata bahwa ia bukanlah Elia.
Yoh 1:21a - “Lalu mereka bertanya kepadanya: ‘Kalau begitu,
siapakah engkau? Elia?’ Dan ia menjawab: ‘Bukan!’”.
c) Elia dan Yohanes Pembaptis
mempunyai beberapa persamaan seperti:
·
pakaian
(2Raja 1:8 Mat 3:4).
·
semangat
/ keberanian (Mat 3:7-dst
Mat 14:3-4
1Raja 18:16-19). Karena itulah maka Luk 1:17 mengatakan bahwa
Yohanes Pembaptis ‘berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia’. Perlu diketahui bahwa kata ‘roh’ bisa diartikan ‘semangat’.
Jadi, kesimpulannya adalah: Yohanes Pembaptis
bukanlah Elia / reinkarnasi dari Elia, tetapi hanyalah orang yang mempunyai
banyak persamaan dengan Elia.
1) Tugasnya
adalah mempersiapkan jalan bagi Yesus (ay 3).
Pada jaman itu, kalau seorang raja mau
berkunjung ke suatu tempat, utusannya mendahului dia untuk mempersiapkan segala
sesuatunya. Yesus adalah Raja, dan Yohanes Pembaptis mempunyai suatu tugas
khusus, yaitu mempersiapkan jalan bagi Yesus. Yohanes Pembaptis harus
mempersiapkan orang-orang untuk menerima kedatangan Tuhan Yesus. Ia harus
menghancurkan penghalang (dosa) yang membuat manusia menolak untuk menerima
Kristus (bdk. ay 3: ‘luruskan jalan bagiNya’).
Penerapan:
Setiap hamba Tuhan, bahkan setiap orang
Kristen mempunyai tugas khusus. Ini terlihat dari:
·
Ef 2:10
- “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya”.
·
1Kor 12:11 - “Tetapi semuanya ini
dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada
tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya”.
·
gambaran orang kristen sebagai anggota-anggota tubuh
Kristus (1Kor 12:12-dst), yang tentunya menunjukkan bahwa setiap anggota
mempunyai fungsi yang khusus.
Karena itu, mintalah petunjuk Tuhan
dengan banyak berdoa supaya saudara mengetahui apa tugas khusus saudara, dan
layanilah Tuhan di situ.
2) Memberitakan
Firman Tuhan.
a) Ia memberitakan Firman Tuhan kepada
umum (ay 2):
1. Orang banyak itu mau mengorbankan
waktu dan tenaga, menempuh jarak yang jauh (ay 1,5) untuk mendengarkan
Firman Tuhan.
Jaman sekarang banyak orang kristen
memilih gereja yang dekat dengan rumahnya, tanpa peduli apakah gereja itu mengajarkan
Firman Tuhan yang baik atau tidak. Ini jelas merupakan sikap yang salah.
Saudara harus mau pergi ke gereja
yang baik, sekalipun letaknya jauh dari rumah saudara!
2. Berita
yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis:
·
‘Bertobatlah’.
Pertobatan yang sejati harus mencakup
elemen pikiran, emosi / perasaan dan kehendak. Pertobatan adalah tindakan
berbalik 180° dari kehidupan lama.
·
‘Kerajaan Surga sudah dekat’.
Kerajaan surga bisa berarti
bermacam-macam:
*
Pemerintahan
Allah.
*
keselamatan
yang sempurna.
*
gereja.
*
semua
yang sudah ditebus.
Dalam ay 2 ini Kerajaan Surga itu
kelihatannya masih akan datang. Dalam Mat 12:28 Kerajaan Surga itu sudah
datang. Dalam Mat 25:34 dan Mat 26:29 kelihatannya masih akan datang.
Jadi Kerajaan Surga itu mempunyai sifat ‘present’
(= sekarang) dan ‘future’ (= akan
datang) sekaligus. Kerajaan Surga itu sudah ada pada waktu Kristus hidup di
dunia, tetapi terus berkembang sampai mencapai puncaknya pada kedatangan
Kristus yang kedua kalinya.
b) Ia memberitakan Firman Tuhan kepada
orang-orang Farisi dan Saduki (ay 7-10).
·
Mat 3:7
- “Tetapi waktu ia melihat banyak
orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada
mereka: ‘Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu,
bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?”.
Tetapi kata-kata ‘datang untuk dibaptis’ dalam Mat 3:7 ini diterjemahkan berbeda-beda.
KJV: ‘come to
his baptism’ (= datang pada baptisannya).
RSV/NASB: ‘coming
for baptism’ (= datang untuk baptisan).
NIV: ‘coming to where he was baptizing’ (= datang ke mana ia sedang membaptis).
Lit: ‘coming
to the baptism’ (= datang ke baptisan).
Jadi sebetulnya tidak terlihat bahwa
orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki itu datang untuk dibaptis! Mungkin
sekali mereka hanya datang ke tempat di mana Yohanes Pembaptis membaptis. Tetapi
bdk. ay 11: ‘Aku membaptis kamu
dengan air ...’. Kalau
kata-kata ini masih ditujukan kepada orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki,
maka ini menunjukkan bahwa mereka juga dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
·
Yohanes
Pembaptis menegur dosa orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki itu dengan
cara yang sangat keras, padahal namanya berarti ‘Tuhan itu baik / penuh kasih karunia’. Ini bukanlah sesuatu yang
bertentangan, karena kebaikan / kasih kepada seseorang harus ditunjukkan dengan
suatu keberanian menegur dosa orang itu. Jadi, peneguran dosa adalah wujud
kasih. Bandingkan dengan Amsal 27:5-6 yang berbunyi: “Lebih baik
teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan
memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium dengan
berlimpah-limpah”.
Penerapan:
Gereja / orang kristen yang anti
pengkhotbah keras, jelas bukanlah gereja / orang kristen yang baik! Mereka
harus ingat bahwa Yohanes Pembaptis, rasul-rasul, nabi-nabi Perjanjian Lama,
dan bahkan Yesus sendiri (bdk. Yoh 6:60 Mat 23:1-36) adalah pengkhotbah-pengkhotbah keras.
·
Yohanes
Pembaptis menegur golongan tertentu (orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki)
di depan umum. Mat 18:15-17 mengatakan bahwa peneguran dosa harus
dilakukan di bawah empat mata, tetapi 1Tim 5:20 mengatakan bahwa peneguran
dosa harus dilakukan di depan semua orang supaya semua menjadi takut (bdk.
Gal 2:11-14 dimana Paulus menegur Petrus di depan umum). Dari ayat-ayat
itu bisa ditarik kesimpulan bahwa ada dosa-dosa yang penegurannya harus
dilakukan secara pribadi dan ada dosa-dosa yang penegurannya harus dilakukan di
depan umum.
·
Tegurannya:
*
mereka tidak
bisa lari dari murka Allah kecuali mereka bertobat (ay 7). Memang kita
hanya bisa lari dari murka Allah dengan cara lari kepada Allah!
*
orang
yang bertobat harus mengeluarkan buah pertobatan yaitu perubahan hidup (ay 8).
*
pertobatan
bersifat individuil.
Sekalipun mereka adalah ‘keturunan
Abraham’ tetapi hal
itu tidak ada artinya kalau mereka sendiri tidak bertobat (ay 9). Karena
itu jangan bersandar pada iman nenek moyang (orang tua yang adalah pendeta,
kakek / nenek yang adalah majelis, dsb).
*
kalau
tidak betul-betul bertobat, hukuman akan segera datang, bahkan sudah di ambang
pintu (ay 10).
Penerapan:
Lagi-lagi kita lihat bahwa dalam
pemberitaan Injil, kita boleh dan seharusnya memberitakan hukuman / ancaman
dari Tuhan bagi orang yang tak mau bertobat!
3) Membaptis.
a) Baptisan Yohanes adalah untuk
pertobatan dan pengampunan dosa (ay 11 Mark 1:4
Luk 3:3). Ini tidak berarti bahwa baptisan itu sendiri bisa
mengampuni dosa! Tanpa adanya iman dan penyesalan dosa, kita tidak mungkin bisa
diampuni.
b) Yohanes melakukan baptisan dengan
menggunakan air. Ini hanya merupakan tanda lahiriah saja. Yang bisa melakukan
baptisan rohani adalah Kristus
sendiri (ay 11).
1. Baptisan
Roh.
·
Baptisan
Roh berarti pemberian Roh Kudus, dan ini terjadi pada saat seseorang percaya
kepada Kristus.
Ef 1:13 - “Di dalam Dia
kamu juga - karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil
keselamatanmu - di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya,
dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu”
(bdk. Yoh 7:38-39 Gal 3:2-5,14).
Karena itu kalau saudara sudah
betul-betul percaya kepada Yesus, saudara tidak perlu mencari baptisan Roh
Kudus. Saudara sudah mendapatkannya!
·
Ada
banyak ajaran yang mengatakan bahwa Baptisan Roh harus disertai dengan bahasa
lidah / Roh. Tetapi pada saat Stefanus dipenuhi Roh Kudus (Kis 6:5), ia
tidak berbahasa lidah / Roh. Juga pada waktu Saulus / Paulus menerima /
dipenuhi Roh Kudus pertama kalinya, ia tidak berbahasa lidah / Roh
(Kis 9:17). Kis 2:1-11 merupakan penggambaran / penceritaan tentang
apa yang terjadi pada hari Pentakosta. Tetapi itu bukan hukum / rumus! Jadi
bisa saja ada orang yang menerima / dipenuhi Roh Kudus lalu berbicara dalam
bahasa lidah / Roh, tetapi itu bukan merupakan suatu keharusan!
2. Baptisan
api.
‘Api’ bisa berarti:
·
hukuman
(bdk. ay 10,12).
·
alat
pemurni (bdk. Mal 3:2-3 - “Siapakah yang dapat
tahan akan hari kedatanganNya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila
Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun
tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan
perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan
seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban
yang benar kepada TUHAN”).
Kalau ‘api’ diartikan sebagai
‘hukuman’, maka:
¨
cocok
dengan arti ‘api’ dalam kontexnya, yaitu ay 10,12.
¨
ay 11
artinya jadi: Yang percaya akan diberi Roh Kudus sedang yang tidak percaya akan dihukum. Ini cocok dengan
ay 12.
¨
Tetapi
arti ini tidak cocok dengan Mal 3:2-3.
Kalau ‘api’ diartikan sebagai ‘alat
pemurni’, maka:
*
cocok
dengan Mal 3:2-3.
*
tidak
cocok dengan ay 10,12.
Karena itu ada orang yang mengambil
kedua arti tersebut. Jadi, orang yang percaya akan menerima Roh Kudus dan
disucikan, sedangkan orang yang tidak percaya akan dihukum.
3. Adanya baptisan api dan baptisan
Roh ini dijadikan dasar oleh orang-orang Bala Keselamatan untuk melakukan
baptisan dengan bendera. Argumentasi mereka adalah sebagai berikut: adanya
baptisan api dan baptisan Roh menunjukkan bahwa baptisan tidak harus dilakukan
dengan air, dan karena itu boleh juga dilakukan dengan bendera.
Jawab: ‘Baptisan api’ maupun ‘baptisan Roh’ tidak menunjuk pada
sakramen baptisan. Dalam Kitab Suci sakramen baptisan tidak pernah dilakukan
dengan menggunakan zat lain selain air! Karena itu melakukan sakramen baptisan
dengan menggunakan bendera adalah tidak sah!
c) Baptisan Yohanes dan baptisan
Kristen.
1. Persamaannya:
·
dua-duanya
diperintahkan oleh Allah .
·
dua-duanya
menggunakan air.
·
dua-duanya
berhubungan dengan perubahan hidup.
·
dua-duanya
adalah sakramen yang berhubungan dengan pengampunan dosa.
2. Perbedaannya:
·
Baptisan
Yohanes melihat ke depan karena Kristus belum disalib; baptisan Kristen melihat
ke belakang kepada Kristus yang sudah tersalib.
·
Baptisan
Yohanes menekankan pertobatan; baptisan Kristen menekankan iman.
·
Baptisan
Yohanes untuk orang Yahudi saja; baptisan Kristen untuk segala bangsa (Mat
28:19).
·
Baptisan Yohanes
tidak berhubungan dengan penerimaan Roh Kudus (bdk. Kis 19:2-3); baptisan
Kristen berhubungan dengan penerimaan Roh Kudus. Ini tak berarti bahwa baptisan
Kristen menjamin penerimaan Roh Kudus. Tetapi kalau seseorang betul-betul
percaya kepada Yesus, dan ia memberikan diri untuk dibaptis, maka ia pasti
menerima Roh Kudus, dan juga karunia-karuniaNya (Louis Berkhof, ‘Systematic
Theology’, hal 624).
Kis 2:38 - “Jawab Petrus kepada mereka: ‘Bertobatlah dan
hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus”.
Catatan: kata-kata ‘karunia Roh Kudus’ di sini tidak
berarti ‘karunia
dari Roh Kudus’, tetapi ‘karunia berupa Roh Kudus’.
Adanya
perbedaan-perbedaan ini menyebabkan orang yang telah dibaptis oleh Yohanes
Pembaptis bisa dibaptis ulang dengan menggunakan baptisan kristen (bdk.
Kis 19:3-5). Tetapi baptisan kristen sendiri tidak boleh diulang, karena
pengulangan baptisan kristen merupakan penghinaan terhadap baptisan yang
pertama.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com