Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) Nabi-nabi palsu itu berbahaya!
Ini bisa terlihat dari:
·
kata
‘waspadalah’ yang jelas merupakan suatu peringatan. (ay 15).
·
kata
‘serigala’ (ay 15) yang jelas merupakan seekor binatang yang berbahaya bagi
seekor domba.
Dimana letak bahayanya?
¨
Mereka
‘menyamar sebagai domba’ (ay 15).
NASB/NIV: ‘come to you in sheep’s clothing’ (=
datang kepadamu dalam pakaian domba).
Jadi, serigala itu datang
kepada domba dengan pakaian / kulit domba. Mereka cuma pakaian / kulitnya saja
yang kristen, tetapi dalamnya tidak! Serigala biasa sudah berbahaya, tetapi
serigala yang menyamar sebagai domba jauh lebih berbahaya lagi!
¨
Mereka
disebut sebagai ‘nabi-nabi palsu’ (ay 15). Jadi, serigala-serigala itu bukan
menyamar sebagai orang-orang Kristen biasa, tetapi sebagai ‘nabi’.
*
nabi
adalah orang yang mempunyai kedudukan tinggi. Jadi, mereka menyamar sebagai
orang yang punya kedudukan tinggi seperti Majelis, Pengurus komisi dan
sebagainya.
*
nabi
adalah orang yang memberitakan Firman Tuhan. Jadi, mereka menyamar sebagai
orang yang memberitakan Firman Tuhan seperti Pendeta, Penginjil, guru sekolah
minggu, guru agama dan sebagainya. Ini yang membuat mereka sangat berbahaya.
Dengan pengajaran mereka yang sesat mereka menyesatkan banyak orang.
2) Ciri-ciri nabi palsu:
a) Ay 16-20: dari buahnya kita
bisa mengenal mereka. Apa artinya ‘buah’? Ada yang mengartikan ‘ajaran’, ada
pula yang mengatakan ‘pengaruh ajaran’, ada lagi yang mengatakan ‘kehidupan’.
Yang mana benar? Kalau kita membandingkan ay 16-20 dengan Mat 3:8-10 dan Mat
12:24,33-37 (perhatikan bahwa ketiga bagian ini mengandung ayat-ayat yang mirip
/ sama. Jadi, arti ‘buah’ dalam ketiga bagian ini pasti sama), maka jelas bahwa
artinya adalah ‘kehidupan’. Arti ini cocok dengan konteks (lihat ay 21,23 yang
menunjukkan kehidupan yang jahat dari nabi palsu).
Jadi, ciri nabi palsu
adalah hidup yang jahat. Contoh:
·
mengejar
keuntungan (Yer 8:10 Tit 1:11 2Pet 2:3).
·
baik
kepada orang yang menguntungkan (Mikha 3:5).
Test ini sukar dilakukan
karena:
¨
kita
sukar tahu tentang kehidupan nabi itu.
¨
nabi itu
bisa pura-pura saleh.
¨
semua
nabi asli juga adalah manusia berdosa (bdk. Daud berzinah, membunuh, dan
sebagainya).
Memang sebetulnya,
sekalipun nabi palsu maupun asli itu adalah manusia berdosa, tetapi ada
bedanya. Nabi asli punya kesungguhan untuk taat. Tetapi inipun adalah sesuatu
yang sukar terlihat..
Test ini hanya bisa kita
pakai kalau kita dekat dengan nabi itu sehingga tahu betul-betul tentang
hidupnya.
b) Nubuat yang meleset (Ul 18:22).
Kalau ia bernubuat /
meramal tentang masa depan dan meleset (sekalipun hanya meleset satu kali) maka
ia adalah nabi palsu! Karena itu perhatikanlah orang-orang yang sering
mengeluarkan nubuat!
c) Ajaran yang sesat (Ul 13:1-3 2Pet 2:1 Gal 1:6-9 Tit
1:11 1Yoh 4:1-3 2Yoh 7-11). Kesalahan bisa berupa suatu
ajaran yang menyenangkan orang (2Taw 18:12 1Yoh 4:5), ajaran yang tidak menegur dosa, ajaran yang
memberitakan yang enak-enak saja (Yer 23:16-17 Yer 8:11).
d) Motivasi yang salah. Misalnya
mencari kemuliaan diri sendiri (Yoh 7:18
Yoh 3:30). Ini juga sukar terlihat tetapi kadang-kadang bisa
terlihat dengan jelas! Misalnya: Pendeta yang melarang jemaatnya untuk berbakti
di gereja lain atau memberi persembahan kepada gereja lain atau melayani di
gereja lain, sekalipun gereja lain itu tidak sesat. Pendeta seperti ini hanya
menginginkan jemaat itu untuk dirinya sendiri dan bukan untuk Tuhan.
Contoh lain: Pendeta yang
sengaja pamer kepandaiannya pada waktu khotbah.
Seseorang mengatakan:
“No man can at one and the same time prove
that he is clever and that Christ is wonderful” (= Tidak ada
orang yang pada saat yang sama bisa membuktikan bahwa ia adalah orang yang
pandai dan bahwa Kristus itu sangat indah / luar biasa).
3) Nasib nabi-nabi palsu (ay 21-23).
a) Masuk surga? Tidak!
·
Orang-orang
ini menyebut ‘Tuhan, Tuhan’. Jadi, mereka mengaku diri sebagai orang Kristen.
·
Orang-orang
ini melayani Tuhan (ay 22).
·
Tetapi
orang-orang ini tidak taat kepada Tuhan (ay 21,23). Ini kontradiksi dengan
sebutan ‘Tuhan’ yang mereka gunakan (bdk. Luk 6:46 2Tim 2:19).
Catatan: ay 21 tidak mengajarkan ‘keselamatan
melalui perbuatan baik’! Penafsiran terhadap ay 21 ini tidak boleh bertentangan
dengan Ef 2:8-9! Calvin mengomentari ay 21b dengan kata-kata ini:
“These words, therefore, do not exclude
faith, but presuppose it as the principle from which other good works flow” (= Karena itu,
kata-kata ini bukannya membuang iman, tetapi mensyaratkannya sebagai asal usul
/ sumber dari mana semua perbuatan baik mengalir).
Calvin: “‘To
do the will of the Father’ not only means, to regulate their life and manners,
(as philosophers talked,) by the rule of virtues, but also to believe in
Christ, according to that saying, ‘This is the will of him that sent me, that
very one which seeth the Son, and believeth on him, may have everlasting life,’
(John 6:40.) These words, therefore, do not exclude faith, but presuppose it as
the principle from which other good works flow” (= ) - hal 367-368.
Jadi, ay 21 itu menunjuk
pada orang-orang yang tidak membuktikan ‘iman’nya dengan perbuatan baik. Mereka
tidak masuk surga dengan ‘iman’ seperti itu. (bdk. Yak 2:17,26).
b) Masuk neraka? Ya! Karena memang hanya
ada 2 tempat setelah kematian. Jadi, kalau tidak masuk surga, tentu masuk
neraka!
·
Ay 22:
*
mereka
mengira mereka selamat, atau,
*
mereka
protes dalam usaha mereka supaya selamat (bdk. Mat 25:44). Ini sia-sia!
·
Apakah
ay 21-23 mengajarkan bahwa keselamatan bisa hilang? Tidak! Tiga alasan:
*
konteks
(ay 15-23) berbicara tentang nabi palsu!
*
orang-orang
itu = ‘pembuat kejahatan’ (ay 23). Jadi, imannya mati (bdk. Yak 2:17,26).
Mereka hanya orang Kristen KTP. Ini cocok dengan gambaran ‘serigala yang
memakai pakaian domba’ (ay 15). Karena mereka cuma Kristen KTP, jelas
mereka bukan kehilangan keselamatan, tetapi mereka memang tidak pernah selamat!
*
ay 23
Yesus berkata:’Aku tidak pernah mengenal kamu!’. Kalau mereka pernah
betul-betul percaya dan diselamatkan, maka pasti Yesus pernah mengenal
mereka! (bdk. Yoh 10:27 2Tim
2:19).
4) Kita harus waspada terhadap
nabi-nabi palsu itu (ay 15).
a) Nabi-nabi palsu sudah ada pada
jaman Yesus.
Dalam ay 15 Yesus
menggunakan kata ‘datang / come’, bukan ‘akan datang / will come’. Tetapi
menjelang akhir jaman (sekarang ini!), maka nabi-nabi palsu akan semakin banyak
(Mat 24:11-14). Jadi, kita harus makin waspada
b) Cara berwaspada:
·
banyak
berdoa untuk meminta Tuhan memimpin dalam pengertian Firman Tuhan.
·
banyak
membaca / belajar Firman Tuhan.
·
hati-hati
dalam memilih gereja / pengkhotbah
·
hati-hati
dalam memberi persembahan. Kalau saudara memberikan persembahan kepada gereja
yang sesat, pada hakekatnya saudara memberi persembahan kepada setan!
Mat 7:24-27: Sebagai penutup khotbahnya
Yesus memberikan illustrasi ini. 2 orang itu mirip. Sama-sama membangun rumah.
Bedanya tidak terlihat karena terletak pada fondasinya. Tetapi kalau kesukaran
datang, bedanya akan terlihat.
Yesus memberikan bagian ini sebagai
penutup khotbahNya karena Ia ingin mereka tidak sekedar menjadi pendengar
Firman, tetapi juga pelaku Firman! (bdk. Yak 1:22-25).
Mat 7:28-29: Kesan pendengar:
1) ‘Penuh kuasa’. Apa artinya?
a) Ada yang menafsirkan karena Yesus sering mengajar: ‘Aku
berkata ...’
b) Adanya kuasa Roh Kudus yang menyertaiNya (bdk. Luk
4:32,36).
2) ‘takjub’ (ay 28). Ini tidak cukup!
Mereka harus taat! (bdk. ay 24-27).
Penerapan:
Apakah saudara sering merasakan
keindahan suatu khotbah? Lalu, apakah saudara hanya sekedar mengagumi keindahan
khotbah itu, atau saudara juga mau mentaatinya?
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com