Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
Dalam Mat 8:18-22 ini hanya
diceritakan tentang 2 orang (dalam Luk 9:57-62 yang merupakan bagian
paralelnya ada 3 orang).
1) Orang pertama (ay 19-20).
·
orang ini
adalah seorang ahli Taurat dan ia mau ikut Yesus. Kata-katanya kelihatannya
menunjukkan bahwa ia adalah orang yang rohani. Tetapi dari jawaban Yesus pada
ay 20 bisa disimpulkan bahwa orang ini ingin ikut Yesus karena ia mengira
bahwa ikut Yesus itu bakal enak (karena Yesus bisa melakukan segala macam
mujijat). Orang ini tidak tahu apa-apa tentang penyangkalan diri, pemikulan
salib, penderitaan karena / demi Kristus dan sebagainya.
·
Jawaban
Yesus kepada orang pertama ini (ay 20):
*
ay 20
menunjukkan Yesus tidak punya tempat tinggal. Ia ditolak dimana-mana.
*
Orang
Kristen yang menganggap bahwa ikut Yesus itu enak tok, perlu memperhatikan dan
merenungkan ay 20 ini! Juga ayat-ayat seperti Mat 10:16 Mark 13:12-13 Yoh 15:18-19 Yoh 16:33 Fil 1:29 2Tim 3:12).
*
Yesus
tidak melakukan propaganda bahwa ikut Dia itu enak. Ia langsung memberitahu
bahwa ikut Dia itu berat dan ada ‘ongkos yang harus dibayar’. Ini jelas
bertentangan dengan banyak ajaran pada saat ini yang mengatakan bahwa ikut
Yesus pasti kaya, sembuh dari sakit, bebas dari problem dan sebagainya. Yesus
tidak pernah mengajarkan ajaran yang seperti ini!
2) Orang kedua (ay 21-22).
Ada orang-orang yang
menafsirkan bahwa ayah orang itu memang baru saja mati. Tetapi rasanya tidak
mungkin Yesus melarang orang itu untuk mengubur ayahnya kalau ayahnya
betul-betul baru mati. Penafsir yang lain menganggap bahwa tradisi saat itu
adalah bahwa seorang anak harus menguburkan ayahnya. Jadi, biasanya anak tidak
mau pergi jauh sebelum ayahnya mati dan ia kuburkan. Jadi, yang diminta oleh orang
ini adalah penundaan untuk ikut Yesus sampai ayahnya mati, barulah ia mau ikut
Yesus.
Apa yang ingin dilakukan
oleh orang itu (mengubur ayah) adalah sesuatu yang baik (bdk. Mat 15:3-9).
Tetapi ia mengutamakan hal itu lebih dari ikut Yesus. Ini yang salah!
Penundaan yang ingin ia
lakukan menunjukkan bahwa ia tidak mempunyai kesadaran bahwa ikut Yesus /
melayani Yesus adalah sesuatu yang sangat mendesak dan tidak boleh ditunda.
Tetapi banyak orang Kristen seperti itu. Mereka menunda untuk belajar Firman Tuhan,
melayani Tuhan dan sebagainya dengan piliran: ‘Lain kali toh masih bisa’.
Apakah saudara juga berpikir seperti itu? Bertobatlah!
Ay 22 artinya: orang yang
mati rohani bisa menguburkan ayahmu, tetapi kamu harus ikut Aku dan mengabarkan
Injil (Lukas 9:60). Ada tugas-tugas yang bisa dilakukan oleh orang lain, yang
tidak Kristen sekalipun. Tetapi ada tugas-tugas yang hanya bisa dilakukan oleh
orang Kristen yang sungguh-sungguh. Misalnya memberitakan Injil. Ini harus
diprioritaskan!
Penerapan:
Apakah saudara punya
aktivitas-aktivitas dunia (sekalipun itu baik) sehingga saudara lalu tidak
mempunyai waktu untuk melayani Tuhan? Ingat bahwa aktivitas duniawi itu bisa
dilakukan oleh orang lain, yang kafir sekalipun. Tetapi pelayanan di gereja
tidak bisa dilakukan oleh orang kafir. Kapan saudara mau meninggalkan aktivitas
duniawi itu dan mulai melayani Tuhan?
Dalam pelayananpun ada
hal-hal yang bisa dilakukan oleh banyak orang, misalnya jadi bendahara,
penulis, dan sebagainya. Ada hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh sedikit
orang, misalnya menjadi liturgist, organist dan sebagainya. Ada hal-hal yang
hanya bisa dilakukan oleh sangat sedikit orang, misalnya berkhotbah / mengajar.
Saudara harus berusaha untuk lebih menggunakan karunia-karunia yang jarang ada!
3) Perbandingan antara orang pertama
dan orang kedua:
Orang pertama : too ready to follow Jesus (= terlalu
siap untuk mengikut Yesus).
Orang kedua : too unready to follow Jesus (= terlalu
tidak siap untuk mengikut Yesus).
1) Bagian ini pararel dengan
Mark 4:35-41 dan Luk 8:22-25.
2) Ay 23 (bdk. Mark 4:35):
Yesus yang mengajak, dan Yesus beserta murid-murid dalam perahu. Tetapi mereka
toh terkena badai. Jelas bahwa ikut / taat kepada Yesus tidak menjamin bahwa
hidup ini akan bebas dari kesukaran!
3) Ay 24: ‘sekonyong-konyong’.
Letak geografis danau Galilea menyebabkan badai sering datang secara mendadak.
Badai itu jelas bukan suatu kebetulan. Itu memang direncanakan / diatur oleh
Allah untuk menguji iman murid-murid. Memang kalau hidup serba tenang / enak,
kita tidak bisa melihat lemahnya iman kita. Kalau kesukaran sudah datang, maka
baru kita bisa melihat lemahnya iman kita.
4) Ay 24: ‘Yesus tidur’. Tapi hakekat
ilahi (divine nature) tetap
mengontrol diri Yesus sehingga sekalipun Ia tidur, itu tidak berarti Ia tidak
mengontrol segala sesuatu!
5) Ay 25: murid-murid takut. Rasa
takut murid-murid dalam ay 25 ini adalah rasa takut yang disebabkan kurang
/ tidak beriman. Itu jelas adalah dosa!
6) Ay 25: kata-kata yang diucapkan
berbeda dengan Mat 4:28 dan Luk 8:24.
Penjelasan: pada waktu
ketakutan mungkin setiap murid berteriak-teriak. Matius menuliskan teriakan
murid yang satu, Markus menuliskan teriakan murid yang lain dan sebagainya.
7) Ay 26: di sini Yesus menegur
dulu, baru menenangkan badai. Ini terbalik dengan yang di Markus dan Lukas.
Penulis Kitab Suci tidak selalu menulis sesuai dengan urut-urutan waktu. Tidak
diketahui yang mana yang sesuai dengan urut-urutan waktu.
8) Ay 26 Yesus menenangkan badai.
Ini menunjukkan keilahian Yesus (bdk. ay 27). Pada waktu Yesus tidur, itu
menunjukkan kemanusiaan Yesus. Dia memang sungguh-sungguh Allah dan
sungguh-sungguh manusia.
1) Bagian ini pararel dengan Mark
5:1-20 dan Luk 8:26-39.
2) Ay 28: Gadara. Mark 5:1 - Gerasa.
Ada yang mengatakan dua
nama itu sama. Ada juga yang mengatakan bahwa Gerasa terletak 12 mil sebelah
tenggara Gadara dan mungkin peristiwa itu terjadi di antara dua tempat itu
sehingga Matius menyebut Gadara dan Markus menyebut Gerasa.
3) Ay 28: dua orang. Mark / Luk -
hanya 1 orang.
Mungkin sekali waktu itu
ada 2 orang yang kerasukan setan, tetapi yang satu lebih parah keadaannya
sehingga Markus / Lukas hanya menyoroti yang satu itu.
4) Ay 28: orang yang kerasukan itu
sangat berbahaya dan sangat kuat (bdk. Mark 5:3-4).
Setan memang bisa memberi
kekuatan luar biasa / gaib seperti ‘tenaga dalam’, ilmu kebal dan sebagainya.
5) Ay 29: ini diucapkan karena Yesus
menyuruh mereka keluar (Mark 5:7-8).
Setan mengaku Yesus sebagai
Anak Allah tetapi ia bisa mendustai manusia sehingga manusia tidak percaya
bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Setan tahu bahwa ada
waktunya ia akan disiksa!
Kata-kata ‘sebelum
waktunya’ (ay 29) bisa berarti:
·
ia tahu
bahwa saat itu memang belum waktunya.
·
ia
mengucapkan hanya karena takut kalau-kalau waktu itu sudah tiba.
Setan minta beberapa hal:
¨
supaya
tidak disuruh ke jurang maut (Luk 8:31) dan supaya tidak disuruh keluar daerah
itu (Mark 5:10). Mungkin kedua hal ini sama artinya yaitu setan minta tidak
diusir ke daerah yang tidak berpenghuni. Ini menunjukkan keinginan mereka yang
luar biasa untuk menggoda / menyerang manusia.
¨
minta
ijin masuk ke dalam babi-babi (ay 31).
6) Ay 32: Yesus mengijinkan
setan-setan itu masuk ke dalam babi-babi dan setan itu membunuh babi-babi itu. Dari
sini bisa kita dapatkan beberapa hal:
7) Ay 32:mengapa Yesus ijinkan setan
masuk ke dalam babi dan membunuh babi-babi itu?
Ada beberapa penafsiran:
·
untuk
menghukum pemilik babi, karena babi adalah binatang haram. Tetapi, pemiliknya
belum tentu adalah orang Yahudi sehingga tidak terikat dengan peraturan itu.
·
Yesus
ingin menguji pemilik babi.
·
Yesus
ingin menunjukkan bahwa 2 manusia jauh lebih berharga dari 2000 babi.
·
Yesus
ingin orang yang kerasukan itu melihat bukti bahwa setan memang sudah keluar
dari dirinya. Kalau setan hanya sekedar keluar dan tak terjadi apa-apa, maka
orang itu mungkin masih akan bertanya-tanya: ‘Betulkah setannya sudah keluar
dari diriku?’. Tetapi sekarang, dengan setan-setan itu masuk ke dalam babi lalu
babi-babi lari dan masuk danau, ia bisa yakin bahwa setan memang sudah keluar
dari dirinya.
8) Ay 33-34: orang banyak / pemilik
babi:
*
melihat
keilahian Yesus.
*
takut
akan rugi lebih banyak.
9) Mark 5:18-20: bagian ini tidak ada
dalam Matius / Lukas.
·
orang itu
bebas dari setan; ini tidak berarti bahwa ia boleh hidup semaunya. Ia harus
taat kepada Yesus.
·
Yesus
yang menyembuhkan orang itu. Tetapi Yesus menyuruh orang itu untuk menceritakan
apa yang diperbuat Tuhan atasnya (ay 19). Dan orang itu lalu
memberitakan apa yang diperbuat Yesus atasnya. Jadi, jelas bahwa ‘Yesus’
dan ‘Tuhan’ bisa dibolak-balik dan itu berarti Yesus adalah Tuhan!
·
Yesus
menyuruh orang itu ‘sharing’ (=
membagikan pengalaman). Ini merupakan sesuatu yang penting. Setiap saudara
harus belajar untuk sharing!
·
orang
banyak itu mengusir Yesus. Tetapi Yesus tetap mengasihi / mengasihani mereka.
Buktinya? Ia meninggalkan seorang (atau 2 orang) ‘penginjil’ di sana.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com