Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) Yang memanggil adalah
Yesus sendiri (ay 1,5 bdk. 1Kor 1:1
2Kor 1:1 Gal 1:1,15-17 Ef 1:1). Kita tidak boleh melayani karena
alasan-alasan yang lain (misalnya: daripada menganggur, karena desakan majelis
/ pendeta / orang kristen yang lain, dsb). Kita harus melayani karena panggilan
Tuhan. Coba periksa apa sebabnya saudara melayani!
2) Yesus berdoa semalam
suntuk sebelum memanggil (Luk 6:12,13).
Ini adalah sesuatu yang harus kita
tiru. Sebelum melakukan segala sesuatu, kita harus berdoa lebih dulu meminta
pimpinan Tuhan. Apalagi kalau kita mau mengangkat pendeta, penginjil, majelis,
guru Sekolah Minggu, pengurus, dsb. Kita memang harus menggunakan otak kita
untuk memilih orang-orang yang rasanya cocok untuk jabatan-jabatan tersebut,
tetapi kita harus berdoa supaya Tuhan memimpin kita sehingga kita mendapatkan
orang-orang yang tepat.
3) Mula-mula murid-murid mendapat panggilan
untuk mengikut Yesus (Mat 4:19,21
Mat 9:9 Yoh 1:43), dan
sekarang mereka mendapat panggilan untuk melayani. Tidak ada seorang yang
dipanggil hanya untuk ikut Yesus dan tidak dipanggil untuk melayani Dia!
Bagaimana dengan saudara? Mungkin saudara sudah mengikut Yesus, tetapi sudahkah
saudara melayani Dia?
1) Ada 12 orang yang dipanggil untuk
menjadi rasul (ay 1,2,5). Dalam Perjanjian Lama ada 12 suku Israel, dan Yesus
sengaja memanggil 12 orang untuk menjadi rasul. Ini bukan kebetulan tetapi
kesengajaan.
2) 12 orang itu dipilih
dari antara murid-murid (Luk 6:13). Murid = disciple / learner
(orang yang belajar). Ini sesuatu yang penting! Kalau kita mau memilih pejabat
gereja, kita harus memilih dari antara orang-orang yang senang / rajin belajar
Firman Tuhan! Kalau seseorang melayani Tuhan tetapi dia bukan seorang yang
senang / rajin belajar Firman Tuhan, ia pasti akan mengacaukan segala
pelayanan!
3) Orang itu adalah orang-orang yang
biasa saja, tetapi lalu Yesus memperlengkapi mereka (ay 1). Dan perhatikan
urut-urutannya. Yesus memperlengkapi dulu (ay 1), baru Ia mengutus (ay 5).
Kalau Tuhan menyuruh melayani, Ia pasti memperlengkapi (1Kor 12:7-11). Karena
itu jangan saudara mengatakan sudara tidak melayani karena saudara tidak bisa
melayani!
4) Ay
2: ‘Pertama Simon yang di sebut Petrus'.
Kata ‘pertama’ (first) dalam
bahasa Yunani adalah PROTOS yang bisa diartikan:
·
no 1
(menunjukan nomor urut belaka).
·
yang
terutama.
Gereja Roma Katolik mengambil arti kedua
untuk mendukung pandangan mereka bahwa Petrus adalah Paus I. Tapi Kitap Suci
tidak menunjukkan bahwa Petrus mempunyai kedudukan lebih tinggi dari
rasul-rasul yang lain. Baca Kis 15
Gal 2:11-14 yang jelas menunjukkan bahwa Petrus bukan pemimpin tertinggi.
Jadi di sini kata PROTOS mungkin hanya
menunjukkan urut-urutan saja atau hanya sekedar menunjukkan bahwa Petrus adalah
orang yang menonjol di antara mereka (tetapi tetap bukan yang paling tinggi
pangkatnya!).
5) Ay 3:
‘Matius pemungut cukai’.
Untuk mengingat kasih karunia Allah
yang dilimpahkan kepadanya, Matius menambahkan ‘pemungut cukai’ untuk dirinya
sendiri. Bandingkan dengan Paulus dalam Gal 1:13,14 1Tim 1:12-16. Pernahkah saudara mengingat siapa saudara
dahulu?
Apa yang dilakukan Matius maupun Paulus
di atas, tidak bertentangan dengan Fil 3:14! Kalau ‘yang di belakang’ itu
menghalangi kemajuan kita, maka itu harus dilupakan. Tetapi kalau itu bisa
mendorong kita untuk maju, maka justru harus diingat. Juga cara kita meninjau
apa yang di belakang sangat menentukan apakah hal itu menghalangi kemajuan kita
atau mendorong kita untuk maju.
6) Ay
4: ‘Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia’.
Sebutan ‘Pemungut cukai’ bagi Matius
bukanlah sesuatu yang merendahkan / memalukan, tetapi sebutan ‘pengkhianat’
untuk Yudas adalah sesuatu yang memalukan / merendahkan.
Mengapa? Karena dosa Matius terjadi
sebelum ia ikut Yesus / menjadi rasul. Sedangkan dosa Yudas terjadi sesudah ia
ikut Yesus dan menjadi rasul. Di samping itu Matius bertobat sedangkan Yudas tidak.
Karena itu hati-hatilah dengan dosa
sesudah saudara menjadi orang kristen. Itu jauh lebih memalukan dari pada dosa
saudara sebelum saudara menjadi orang kristen.
Anehnya mengapa Yesus memilih Yudas
yang akhirnya akan menjadi pengkhianat?
Bukankah Yesus sudah berdoa dulu
(semalam suntuk!) sebelum memilih 12 rasul itu? Di sini kita lihat bahwa kalau
kita berdoa meminta pimpinan Tuhan, itu tidak berarti bahwa kita tidak akan
mengalami hal-hal yang tidak enak! Tetapi apa yang tidak enak itu dapat berguna
bagi kemuliaan Allah! Pengkhianatan Yudas akhirnya dipakai oleh Allah untuk
kemuliaanNya!
1) Object
/ tujuan pelayanan (ay 5-6).
·
bukan
bangsa lain (Gentiles / non Yahudi).
·
bukan
orang Samaria (untuk tahu latar belakang orang Samaria, baca 2Raja 17).
·
hanya
kepada domba yang hilang dari Israel (bdk. Mat 15:24 Ro 15:8).
Pembatasan ini jelas hanya bersifat
sementara karena dalam Mat 28:19 dan Kis 1:8 jelas Yesus menghendaki
murid-muridNya melakukan Pemberitaan Injil kepada semua bangsa.
Tetapi, bagaimanapun Paulus sendiri
memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi dulu, dan setelah ditolak, barulah
ia memberitakan Injil kepada orang-orang non Yahudi (Kis 12:46 Kis 28:17-29).
Israel adalah bangsa pilihan dan Mesias
dijanjikan kepada mereka. Jadi adalah sesuatu yang tepat kalau Injil lebih
dahulu diberitakan kepada mereka.
2) Tugas
mereka (ay 7-8).
·
memberitakan
Injil. Ini tugas utama, lebih penting dari penyembuhan, dll.
·
menyembuhkan
orang sakit.
·
membangkitkan
orang mati.
Ada manuscripts yang menghapuskan
bagian ini. Manuscripts kuno justru mempunyai bagian ini. Rupa-rupanya bagian
ini dihapus karena dalam Kitab Suci sebelum kenaikan Yessus ke surga
murid-murid tidak pernah menyembuhkan orang mati. Jadi dianggap tak cocok dan
lalu dihapus. Tetapi saya percaya ini adalah bagian Kitab Suci yang sah.
·
mentahirkan
orang kusta.
·
mengusir
setan.
Ingat, bahwa tugas-tugas ini hanya
berlaku untuk 12 rasul itu pada saat itu saja! Jadi jangan menjadi orang
ekstrim dengan lalu berusaha melakukan hal itu. Tetapi bagaimana dengan
pemberitaan Injil? Perintah pekabaran Injil diperbaharui terus menerus oleh
Yesus seperti dalam Mat 28:19. Jadi, itu berlaku untuk kita! Tetapi
perintah untuk membangkitkan orang mati, dsb, itu bukan untuk kita!
3) Pesan
Yesus:
a) Ay 8b: kamu memperolehnya dengan
cuma-cuma, berikanlah dengan cuma-cuma.
·
Ini
menunjuk kepada keselamatan. Kita memang mendapat keselamatan dengan cuma-cuma!
(Yes 55:1 Ef 2:8-9 Ro 3:24).
·
Kita
harus memberikan keselamatan (artinya memberitakan Injil) dengan cuma-cuma. Ini
tidak berarti bahwa hamba Tuhan tidak boleh menerima HR, tetapi ini berarti
bahwa hambaTuhan tidak boleh memberitakan Firman Tuhan dengan tujuan mencari
keuntungan pribadi. Juga hamba Tuhan tidak boleh ‘menjual Firman Tuhan’ dengan
menentukan tarif khotbah, dsb. Ini berbeda dengan kalau suatu gereja mau
mengangkat seseorang menjadi pendeta. Dalam hal ini memang harus ada
pembicaraan tentang biaya hidup tiap bulan yang akan diberikan kepada hamba
Tuhan itu.
b) Ay 9-10. Mereka dilarang membawa:
1. Emas,
perak, tembaga dalam ikat pinggang.
2. Bekal (ay 10). Ini seharusnya
adalah ‘kantong’ untuk membawa barang-barang (RSV/NIV/NASB: ‘bag’).
3. Baju
2 helai. Jadi tidak boleh membawa ‘serep’ / baju extra.
4. Sandal. Ini harus diartikan seperti
baju. Yang dilarang adalah membawa sandal extra (bdk. Mark 6:9).
5. Tongkat. Mengapa kelihatannya ini
bertentangan dengan Mark 6:8 - “jangan membawa
apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat”? Ada macam-macam penafsiran:
·
Sama
seperti baju dan sandal, yang dilarang adalah membawa tongkat extra.
Tetapi, penafsiran ini aneh. Siapa yang
membawa tongkat extra dalam perjalanan?
·
Ada
manuscripts yang menggunakan bentuk jamak RABDOUS (= tongkat-tongkat), bukanlah
bentuk tunggal RABDON (= tongkat). Penafsir-penafsir tertentu menyetujui bentuk
jamak itu untuk menghilangkan pertentangan ini. Tetapi yang betul adalah RABDON
karena manuscripts kuno menulis demikian dan itu adalah pembacaan yang lebih
sukar (more difficult reading).
·
Calvin:
RABDON bisa berarti:
*
rod
(tongkat yang berat). Ini yang dimaksud oleh Matius (tak boleh dibawa).
*
‘walking stick’ (= tongkat yang ringan). Ini yang
dimaksud oleh Markus (boleh dibawa).
·
Mungkin dari
antara 12 rasul itu ada yang sudah mempunyai tongkat dan ada yang belum. Untuk
yang sudah mempunyai tongkat, berlaku Mark 6:8 (boleh dibawa); sedangkan
bagi yang belum mempunyai tongkat berlaku Mat 10:10 (tidak boleh membawa
tongkat, artinya mereka tidak perlu mencari tongkat). Ini penafsiran yang saya
setujui.
Ingat bahwa semua larangan ini cuma
berlaku untuk mereka pada saat itu! Bandingkan dengan Luk 22:35-36 - “Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Ketika Aku
mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu
kekurangan apa-apa?’ Jawab mereka: ‘Suatupun tidak.’ KataNya kepada mereka:
‘Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia
membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya
hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang”.
Jadi, jangan dilakukan pada jaman ini!
Tetapi, mengapa saat itu Tuhan melarang?
¨
Karena
Tuhan akan mencukupi (bdk. Luk 22:35,36).
¨
Seorang
pekerja patut mendapat upah (ay 10b bdk. 1Kor 9:4-14 1Tim 5:17,18).
William Barclay: “Here
then is the double truth; the man of God must never be over-concerned with
material things, but the people of God must never fail in their duty to see
that the man of God receives a reasonable support” [= Di sini ada
kebenaran ganda; hamba Allah tidak pernah boleh terlalu memikirkan hal-hal
materi, tetapi umat Allah (jemaat) tidak pernah boleh gagal dalam kewajiban
mereka untuk mengusahakan supaya hamba Allah menerima dukungan (keuangan) yang
layak / masuk akal].
c) Ay 11-15.
·
Carilah
orang yang layak dan tinggal padanya (bdk. Luk 10:7 - ‘jangan pindah-pindah).
Mereka tidak boleh tinggal dalam satu
rumah, lalu pindah karena ada rumah lain yang lebih baik, dsb.
·
Cara
mencari orang yang layak:
¨
Beri salam
(12-13). Kalau salam itu ditolak, orang itu tak layak. Kalau salam itu
diterima, orang itu layak.
¨
Beritakan
Injil (ay 14-15).
Kalau Injil itu ditolak, orang itu tak
layak; kalau itu terjadi maka rasul-rasul harus:
*
tinggalkan.
Pemberitaan Injil tidak perlu memaksa!
*
kebaskan
debu sebagai peringatan (Mark 6:11
Luk 9:5 Kis 13:51).
Dalam Pemberitaan Injil tidak boleh
selalu ‘ramah / lemah lembut’. Kalau Injil ditolak / dihina kita harus
menunjukkan sikap keras. Jangan memberitakan Injil dengan cara seolah-olah
Injil itu adalah barang murahan / jelek yang nggak laku!
Untuk orang yang menolak Injil, berlaku
ay 16! Hukum mereka akan lebih berat dari pada orang-orang Sodom dan Gomora
(bdk. Luk 12:47-48).
Jelas bahwa penolakan terhadap Injil
bukanlah sesuatu yang main-main! Juga ini menunjukkan bahwa ada tingkat-tingkat
hukuman di neraka (bdk. Mat 11:23).
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com