Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
1) Yesus menyingkir. Mengapa? Apa
alasannya?
a) Ay
13: karena Ia mendengar berita kematian Yohanes Pembaptis (bdk. Mat 14:12).
Jadi, lari untuk menghindari bahaya
tidak selalu merupakan dosa.
b) Ay 13: Ia mau mengasingkan diri
sehingga sendirian dengan murid-murid dan supaya murid-murid bisa beristirahat
(bdk. Mark 6:31-32 Luk 9:10).
Kontext dari Markus dan Lukas menunjukkan bahwa para murid itu baru pulang dari
pelayanan, dan Yesus lalu mengajak mereka untuk mengasingkan diri. Dari sini
bisa kita pelajari bahwa:
·
orang
yang melayani Tuhan juga membutuhkan istirahat.
·
orang
yang melayani Tuhan membutuhkan waktu untuk sendirian dengan Tuhan (persekutuan
pribadi / saat teduh, belajar Firman Tuhan, dsb).
2) Orang banyak mengikuti lewat jalan
darat (ay 13b).
Orang banyak itu mengikuti Yesus,
menempuh jarak jauh, pergi ke tempat sunyi [KJV: ‘desert place’ (=
tempat sepi / gurun)], tanpa makan dari pagi sampai sore! Ini merupakan suatu
teguran bagi kita yang tidak mau berkorban demi mendapatkan Firman Tuhan! Kalau
hujan, atau tidak ada yang menjemput saudara, apakah saudara tetap pergi ke
gereja?
3) Sikap / tindakan Yesus terhadap
orang banyak:
a) Ia
berbelas kasihan (ay 14).
Mengapa? Karena mereka seperti domba
yang tidak mempunyai gembala (Mark 6:34). Artinya: tidak ada orang yang
mengajar Firman Tuhan dengan baik kepada mereka. Ini mengajar kita apa? Gereja
tanpa gembala adalah sesuatu yang menyedihkan Tuhan. Gereja membutuhkan hamba
Tuhan yang betul-betul bisa mengajar Firman Tuhan dengan baik! Ada banyak
gereja yang sekalipun kelihatannya mempunyai gembala / pendeta, tetapi
sebetulnya tidak mempunyai gembala, karena pendeta itu tidfak mengajar Firman
Tuhan dengan baik (bdk. Yer 50:6
Yeh 34:1-6).
b) Yesus
mengajarkan Firman Tuhan kepada mereka (Mark 6:34 Luk 9:11).
Yesus adalah Gembala yang baik. Kalau
gembala tidak mau menggembalakan, maka Tuhan sendiri yang akan menggembalakan
(Yeh 34:10,11,15). Ini tidak berarti bahwa kalau saudara berada di suatu gereja
yang pengajaran Firman Tuhannya kacau balau, saudara boleh terus menetap di
gereja itu, dengan alasan: toh Yesus sendiri akan menggembalakan / mengajar
saya. Ingat bahwa Ia bisa saja menggembalakan saudara dengan mengeluarkan
saudara dari gereja brengsek itu dan memimpin saudara ke gereja yang labih
baik!
c) Yesus
menyembuhkan orang yang sakit (ay 14).
Sekalipun Yesus lebih mementingkan
rohani dari pada jasmani, tetapi itu tidak berarti bahwa Ia mengabaikan hal-hal
jasmani. Kita juga harus mempunyai sikap seperti ini, baik terhadap diri kita
sendiri, maupun terhadap orang lain.
Bagian ini digambarkan secara sama oleh Matius, Markus, dan
Lukas. Tetapi Yohanes mempunyai gambaran yang berbeda (bdk. Yoh 6:5-6). Mungkin
chronologi / urut-urutan waktunya adalah: Mat 14:15-16 terjadi dulu, lalu Yoh
6:5b-6.
Hal-hal yang bisa kita pelajari dari sini:
1) Yesus memperhatikan kebutuhan
jasmani (bdk. Mat 6:32b).
2) Kita tidak boleh cepat-cepat
membuang tanggung jawab. Murid-murid ingin membuang tanggung jawab dengan
menyuruh orang banyak itu pergi. Yesus tidak mengijinkan hal itu.
3) Tuhan sering meletakkan kita dalam
situasi dimana tugas atau pekerjaannya besar / banyak, tetapi kemampuan /
tenaganya sedikit. Mengapa? Supaya kita bersandar kepada Dia! Tetapi ingat
bahwa hal ini tidak boleh kita lakukan secara sengaja. Misalnya pendeta yang
hanya bisa menyusun 2 khotbah dalam 1 minggu, lalu menerima 10 khotbah dalam 1
minggu. Atau orang yang masuk dalam begitu banyak pelayanan, sehingga tidak
bisa mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik. Penyengajaan seperti ini
menyebabkan kita melakukan suatu pelayanan dengan mengorbankan pelayanan yang
lain, dan ini merupakan sesuatu yang tidak bertanggung jawab. Tetapi ini
berbeda dengan kalau kita sudah mengatur jumlah pelayanan sebanyak yang mampu
kita lakukan, tetapi kita lalu sakit sehingga waktu / tenaga berkurang,
sehingga lalu pekerjaan tidak selesai. Kalau terjadi keadaan seperti ini, itu
mungkin memang disengaja oleh Tuhan, supaya kita bergantung / bersandar kepada
Dia.
4) Yoh 6:5-6 - Yesus tahu apa yang
hendak dilakukanNya.
Kalau kita bingung tentang apa yang
hendak kita lakukan, maka ini merupakan sesuatu yang menghibur kita. Kita harus
menyadari dan percaya bahwa Tuhan tidak bingung dan Ia tahu apa yang akan Ia
lakukan! Dan Ia tidak mungkin salah!
Bdk. Mark 6:37 Luk
9:13 Yoh 6:7-9.
1) Ada 2 hal yang mereka perhatikan:
Kalau Tuhan memerintahkan sesuatu
kepada kita, tidak salah kalau kita melihat apa yang ada pada kita yang bisa
dipakai untuk melaksanakan perintah Tuhan, tetapi kita tidak boleh bersandar
pada hal-hal itu! Ingat bahwa pada saat Tuhan memerintahkan sesuatu kepada
kita, Iapun tahu apa yang ada pada kita. Kita harus tetap percaya dan bersandar
kepada Dia, sekalipun kita melihat bahwa kita tidak mempunyai kemampuan untuk
mentaatiNya. Kalau Tuhan menyuruh, Ia sendiri akan menolongt sehingga kita bisa
mentaatiNya (bdk. 2Kor 3:5 Fil
4:13).
2) Dalam Perjanjian Lama, Elisa bisa
melipatgandakan makanan (2Raja 4:42-44).
Adalah sesuatu yang aneh kalau
murid-murid tidak mengingat bagian ini dan tak percaya bahwa kalau Elisa bisa
melakukan hal itu, tentu Yesus juga lebih bisa!
Penerapan:
Belajarlah Firman Tuhan baik-baik
supaya pada saat membutuhkan Firman Tuhan tersebut, saudara bisa
menggunakannya.
1) Hal ini harus dianggap sebagai
mujijat.
William Barclay memberikan 3
kemungkinan penafsiran:
a) Ini
dianggap sebagai mujijat.
b) Ini adalah sakramen dimana
sekalipun tiap orang mendapat sedikit, mereka dikuatkan. Tafsiran ini jelas
salah karena adanya sisa 12 bakul!
c) Tiap orang sebetulnya membawa bekal
sendiri-sendiri. Mula-mula mereka egois dan tidak mau mengeluarkan bekalnya.
Tetapi setelah anak kecil itu mengeluarkan 5 roti dan 2 ikan, mereka semua ikut
mengeluarkan bekal mereka. Jadi di sini Yesus hanya mengubah orang yang egois
menjadi murah hati.
Tafsiran ini jelas juga salah karena
Yoh 6:14 Mark 6:52 Mat 16:5-12 jelas menunjukkan bahwa ini
adalah mujijat!
Kesimpulan: kita harus percaya bahwa
penafsiran pertamalah yang benar: ini betul-betul merupakan suatu mujijat!
2) Sekalipun kita tahu bahwa itu
adalah mujijat, kita tidak tahu bagaimana dan kapan mujijat itu terjadi: apakah
pada waktu di tangan Yesus atau pada waktu di tangan para murid atau pada waktu
di tangan 5000 orang itu? Jadi, tidak perlu berusaha untuk menebak-nebak.
3) Anak kecil itu memberikan 5 roti
dan 2 ikan kepada Yesus. Akibatnya:
C. H. Spurgeon: “Anything
that you take away from self and give to Christ is well invested; it will often
bring in ten thousand percent” (= Apapun yang engkau ambil dari dirimu
sendiri dan berikan kepada Kristus, diinvestasikan dengan baik; itu seringkali
akan menghasilkan 10.000 %).
Penerapan:
Sekalipun saudara hanya mempunyai uang
sedikit, karunia yang kecil / tak berarti, dan sebagainya, tetapi kalau saudara
mau mempersembahkannya kepada Tuhan, maka Tuhan bisa memakainya menjadi berkat
yang besar bagi banyak orang!
4) Ay 20: Mengapa kok tidak dibuang
saja? Toh Ia bisa membuat mujijat lagi lain kali!
Tidak, ini mengajar kita untuk tidak
menghambur-hamburkan milik kita, apalagi milik gereja!
5) Dalam pelayanan itu Yesus
melibatkan murid-muridNya (ay 19).
Jelas bahwa Tuhan senang kalau semua
orang kristen terlibat dalam pelayanan.
Penerapan:
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com