Eksposisi Injil Matius
oleh: Pdt. Budi
Asali MDiv.
Petrus, Yakobus dan Yohanes baru turun dari gunung dimana
mereka:
·
sendirian
bersama Yesus.
·
melihat
Yesus berubah rupa.
·
melihat
Musa dan Elia.
·
melihat
awan yang terang dan mendengar suara Allah Bapa.
Pasti semua ini membuat mereka berkobar-kobar dalam iman mereka
dan membuat mereka makin dekat dengan Yesus. Mat 17:4a menunjukkan bahwa Petrus
merasa sangat bahagia!
Tetapi, setelah mereka turun dari gunung itu, yang mereka jumpai
adalah:
¨ orang yang kerasukan setan.
¨ 9 murid lain yang gagal dalam
menyembuhkan orang itu.
¨ orang tua yang imannya jelek.
¨ ahli-ahli Taurat (bdk. Mat 9:14) yang
pasti menyerang 9 murid itu karena kegagalan mereka.
Jadi mereka menghadapi kejadian yang sangat kontras dengan yang
mereka alami di atas gunung! Tetapi inilah hidup kristen itu! Ada saat-saat
indah / luar biasa yang kita alami, mungkin dalam Saat Teduh, Kebaktian /
Pemahaman Alkitab, Camp / Retreat, KKR, dsb, dimana kita merasakan hiburan yang
luar biasa dari Tuhan, kita merasakan cinta Tuhan kepada kita, kita merasa
Tuhan begitu dekat dengan kita, kita merasa iman kita berkobar-kobar dan
sebagainya. Tetapi setelah itu ada saat dimana kita harus meninggalkan
saat-saat indah / luar biasa itu dan ‘kembali ke dalam dunia’, dimana kita
menjumpai segala macam kekacauan, problem, dan bahkan dosa! Ini bisa membuat
kita kecewa dan kita mungkin menginginkan saat-saat indah itu terus menerus.
Tetapi itu tidak mungkin! Itu bukan hidup kristen! Ingat bahwa kita mengalami
saat-saat indah / luar biasa itu, gunanya supaya kita bisa menghadapi dunia dengan
segala problem, kekacauan dan dosanya!
Kekristenan tidak mengajar kita untuk menjadi pertapa yang
menyendiri untuk terus menerus menikmati saat-saat yang indah / luar biasa
dengan Tuhan! Kita harus kembali ke dalam dunia! Di situlah kita harus bertugas
/ hidup bagi Tuhan!
Sekarang, kita meninjau orang yang sakit / dirasuk setan itu.
Ay 15 mengatakan bahwa orang itu ‘sakit ayan’.
RSV: ‘epileptic’ (= ).
NIV: ‘he has seizures’ (= ).
KJV/NASB: ‘lunatic’ (= ).
Interlinear / Lit: ‘moonstruck’ (=
).
Jelas bahwa orang itu bukan sakit ayan
biasa, dan juga bukan gila. Apa yang ia alami disebabkan oleh setan (ay 18).
Kalau kita melihat Mark 9:17,18,20,22a
maka terlihat bahwa roh jahat itu:
·
membuatnya
menjadi bisu.
·
membanting-bantingnya
ke tanah, ke air dan ke api.
·
membuat
giginya bekertakan, dan mulutnya berbusa.
·
membuat
tubuhnya kejang.
·
membuatnya
terguling-guling.
Sungguh aneh bahwa dalam banyak kebaktian / persekutuan kristen
jaman sekarang kita bisa menjumpai ‘orang-orang kristen’ yang mengalami hal-hal
seperti itu, dan hal yang lebih mengherankan lagi adalah: banyak orang
menganggap bahwa orang-orang mengalami itu karena Roh Kudus! Ingat, Roh Kudus /
Tuhan tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu terhadap anak-anakNya!
Setanlah yang mempunyai hobby untuk melakukan hal-hal tersebut.
Semua ini menunjukkan bahwa setan jauh lebih kuat dari kita.
Tetapi, puji Tuhan, Tuhan jauh lebih kuat dari setan, dan Ia yang menahan setan
sehingga tidak bisa menjadikan semua kita seperti orang dalam cerita ini!
1) Kata-kata ini ditujukan kepada
siapa?
a) Calvin:
kata-kata dalam ay 17 ditujukan kepada ahli-ahli Taurat (bdk. Mark 9:14).
Alasan Calvin: Yesus tidak mungkin
mengucapkan kata-kata yang begitu keras kepada orang-orang yang lemah (9 murid).
Ia mengucapkan kata-kata keras kepada orang-orang yang tegar tengkuk (ahli-ahli
Taurat).
Ini mengajar kita untuk bersikap /
berkata dengan cara yang berbeda terhadap orang yang lemah / tidak mengerti dan
kepada orang-orang yang tegar tengkuk.
b) Mayoritas
penafsir: kata-kata dalam ay 17 ditujukan kepada semua yang hadir.
Alasannya:
·
bdk. Mark
9:19 - ‘maka kata Yesus kepada mereka’.
KJV mengambil dari manuscripts yang
berbeda dan menterjemahkan: ‘he answereth him’ (= Ia menjawab dia).
Kalau ini yang benar, maka terlihat dari kontext bahwa kata-kata itu ditujukan
kepada orang tua anak itu.
NIV: ‘Jesus
replied -’ (= Yesus menjawab -).
RSV/NASB: ‘He
answered them’ (= Ia menjawab mereka).
Manuscripts yang paling kuno tidak
mengatakan ‘him’ (= dia), tetapi ‘them’ (= mereka).
·
kata
‘angkatan’ (generation) tidak mungkin ditujukan kepada satu individu (orang tua
anak) atau satu grup kecil manusia (9 murid atau ahli-ahli Taurat), tetapi
pasti menunjuk kepada semua orang yang hadir.
2) Berapa lama lagi Aku harus tinggal
di antara kamu?
Secara implicit kata-kata ini
menunjukkan bahwa Yesus tidak akan terus bersama mereka untuk mengejar /
menegur mereka. Ada saatnya Ia akan meninggalkan mereka. Perkataan ini perlu
direnungkan oleh:
3) Bawalah anak itu kemari!
Dalam Markus, setelah kalimat itu ada
Mark 9:20-24. bagian ini yang akan kita bahas di sini.
a) Mark 9:20: Ketika roh jahat itu
melihat Yesus, ia menyerang anak itu secara maximal. Tiap kali seseorang dibawa
kepada Kristus, jelas setan akan menyerang! Ia bisa menyerang dengan cara yang
‘halus’ ataupun ‘keras / kasar’. Karena itu:
·
tiap kali
saudara mau membawa orang kepada Yesus, doakanlah dia!
·
kalau
saudara memutuskan untuk mendekat kepada Kristus, banyaklah berdoa supaya Tuhan
menguatkan saudara, karena setan pasti menyarang saudara!
b) Mark
9:22b - ‘Jika Engkau dapat’. Kata-kata ini menunjukkan iman yang jelek!
Bandingkan dengan Mark 1:40 - ini iman
yang benar.
c) Mark 9:23. Ini menunjukkan bahwa
iman sering mempunyai peranan besar dalam hal pengabulan doa. Bdk. Mat 17:20.
d) Mark 9:24.
Ini bukan kontradiksi! Orang itu
percaya, tetapi ia juga sadar bahwa imannya tidak sempurna (‘iman’ di sini
bukan menunjuk pada ‘saving faith’ / ‘iman yang menyelamatkan’, tetapi pada
‘iman mujijat’).
Tetapi sekalipun imannya tidak
sempurna, doanya toh dikabulkan. Tuhan tidak menuntut iman yang sempurna! Jadi,
kalau bisa berdoalah dengan iman, tetapi kalau tidak bisa, sekalipun saudara
ragu-ragu, tetaplah berdoa!
Orang itu mempunyai keragu-raguan.
Tetapi bagusnya adalah: ia dengan tulus menyatakan hal itu kepada Tuhan dan ia
minta tolong kepada Tuhan tentang keragu-raguannya itu. Kalau saudara berdoa,
berdoalah dengan tulus! Jangan mengatakan kepada Tuhan bahwa saudara percaya,
kalau sebetulnya saudara tidak percaya atau ragu-ragu.
Yesus menegur dengan keras. Yang dimaksud ‘dengan keras’
di sini, bukanlah volume suara Yesus. Tetapi tegurannya yang keras. Bdk. NIV: ‘Jesus rebuked the demon’ (= ).
Penerapan:
Dalam berdoa, menyampaikan Firman Tuhan,
mengusir setan, yang penting bukanlah suara yang keras, tetapi iman / kuasa
dari Tuhan!
1) Murid-murid merasa heran karena
dulu mereka bisa mengusir setan (Mat 10:8
Mark 6:13), tetapi sekarang tidak bisa. Kuasa memang bisa naik turun
tergantung iman dan hubungan kita dengan Tuhan.
2) Murid-murid gagal, tetapi mereka
mau introspeksi / belajar dari kegagalan mereka! Ini merupakan sesuatu yang
bagus sekali! Maukah saudara menirunya kalau saudara gagal (mungkin dalam
pelayanan, pemberitaan Injil, melawan setan / dosa dsb?
Alasan
kegagalan para murid:
1) Kurang percaya (ay 20). NIV: ‘little
faith’ (= iman yang kecil).
Ini
jelas merupakan iman yang lebih kecil dari pada biji sesawi (ay 20).
2) Kurang berdoa (ay 21 bdk. Mark
9:29).
Perhatikan bahwa
ay 21 ada dalam tanda kurung besar / tegak yang menandakan bahwa ayat itu
diperdebatkan keasliannya. Tetapi Mark 9:29 tidak berada dalam tanda kurung
besar / tegak, dan itu jelas asli.
Ini mengajar apa?
a) Keharusan puasa bagi orang yang mau
mengusir setan tidak mempunyai dasar Kitab Suci yang kuat! Satu-satunya ayat
yang bisa dipakai sebagai dasar adalah Mat 17:21, dan ayat itu diperdebatkan
keasliannya!
b) Setan ada tingkat-tingkatannya!
Baik dalam kekuatannya maupun dalam kejahatannya (bdk. Mat 12:45).
c) Mark 9:29 tidak boleh diartikan
bahwa kalau mau mengusir setan, baru kita berdoa. Perhatikan bahwa Yesus
sendiri tidak berdoa di sini. Jadi artinya adalah: harus ada disiplin rohani
(khususnya dalam hal berdoa) dalam hidup kita sehari-hari, baru bisa mengusir
setan yang kuat. Jadi jelaslah bahwa murid-murid tidak bisa mengusir setan
jenis ini karena mereka kurang disiplin dalam kehidupan doa mereka.
Dua hal ini, yaitu kurang iman, dan kurang
disiplin dalam kehidupan doa sehari-hari, berhubungan sangat erat. Orang yang kurang
percaya, jelas akan malas berdoa! Dan sebaliknya, kalau kita malas berdoa, iman
tidak akan bertumbuh!
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@lycos.com